Anda di halaman 1dari 21

Analisis Kuantitatif

Analisis Pertumbuhan Analisis Elastisitas Analisis Share (Porsi Belanja Terhadap Total Belanja) Analisis Ekonomis, Efisiensi,Efektifitas (Value for Money) Cost Effectiveness Cost Benefit Analysis (finansial, ekonomi dan sosial)

Menghitung Pertumbuhan
Pertumbuhan Tahunan (data dua tahun) G = (Y1-Y0)/Y0 Pertumbuhan Rata-rata Tahunan (data beberapa tahun * Hitung Pertumbuhan Tahunan/dibagi jumlah periode * G = (Yn/Yo)^(1/n) - 1

Pertumbuhan Nominal Versus Real

Pertumbuhan Nominal dihitung dengan Angka Nominal. Pertumbuhan Real dihitung dengan Angka yang disesuaikan dengan tingkat inflasi (harga tetap). Contoh: Pertumbuhan Nominal Belanja Pendidikan tahun 2006 adalah 18%, inflasi tahun 2006 adalah 8%, Berarti pertumbuhan real belanja pendidikan adalah 10%
3

Elastisitas

Analisis Elastisitas adalah untuk menilai kelayakan peningkatan belanja suatu bidang Elastisitas Belanja Terhadap Inflasi (Pertumbuhan Belanja dibagi Angka Inflasi) Angka Elastisitas kecil dari 1 berarti terjadi penurunan nilai real belanja Elastisitas Belanja Terhadap Inflasi dan Penduduk (Pertumbuhan Belanja dibagi Angka Inflasi + Pertumbuhan Penduduk)
4

Analisis Share
Menilai komposisi jenis belanja Menilai komposisi belanja per urusan pemerintahan Menilai komposisi belanja per fungsi pemerintahan

Contoh Komposisi Belanja Negara

Contoh

Contoh Belanja Pendidikan

10

11

12

Angka Asumsi Dalam APBD

Inflasi daerah (diperlukan untuk analisis kenaikan belanja dan penerimaan) Pertumbuhan Ekonomi Daerah (diperlukan untuk kenaikan penerimaan dan analisis kebutuhan belanja pembangunan) Pertumbuhan Penduduk (diperlukan untuk analisis kenaikan belanja yang terkait dengan target penduduk yang dilayani) Nilai tukar rupiah jika ada pinjaman luar negeri
13

Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Belanja Perjalanan Dinas

Belanja Pegawai akan meningkat jika ada kenaikan gaji dan pertambahan pegawai Belanja barang dan pemeliharaan akan meningkat tiap tahun paling sedikit sebesar inflasi (asumsi kebutuhan tetap). Jika ada penghematan, belanja bisa turun. Belanja perjalanan dinas akan meningkat jika terjadi peningkatan volume pekerjaan dan biaya perjalanan.
14

Belanja Modal/Investasi

Tergantung prioritas daerah yang telah disusun dalam berbagai rencana daerah (RPJP, RPJM, RKPD) Ditujukan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan publik (Belanja Modal untuk fasilitas publik). Dapat juga ditujukan untuk meningkatkan mobilitas dan produktifitas aparatur (Belanja Modal untuk aparatur). Setiap jumlah yang dibelanjakan harus mempunyai sasaran yang spesifik dan terukur.
15

Menilai Anggaran Belanja

Menilai hasil dari belanja selama ini sangat sulit terutama belanja rutin, karena hanya memperlihatkan realisasi belanja. Belanja pembangunan fisik lebih mudah dinilai hasilnya dibanding belanja pembangunan non fisik. Penilaian akan lebih mudah jika jelas target kinerjanya, terutama belanja pembangunan non fisik dan belanja rutin. Tiga tolok ukur penilaian : Ekonomis, Efisiensi, dan Efektifitas.
16

Value For Money

Ekonomis : menilai aspek pengadaan sumber daya, misal pembelian inventaris kantor lebih murah adalah lebih ekonomis Efisiensi = O/I (menilai rasio output terhadap input), misal di Kota Sawahlunto biaya pendidikan SD adalah Rp. 1000.000 per orang per tahun. Efektifitas : menilai sejauh mana output yang dihasilkan dapat termanfaatkan sebagaimana yang direncanakan. Menilai sejauhmana target outcome dapat ditingkatkan dari output yang dihasilkan Misal, Dengan menambah ruang kelas SD, seberapa besar angka APK pendidikan dasar dapat ditingkatkan.

17

Cost and Benefit


Economic or finance Economic or social Direct or indirect Tangible or intangible Final or intermediate Inside or outside

18

Contoh Belanja Daerah Per Kapita

Tahun

Kab. Agam Kab. Bengkalis Kab. Indramayu Kab. Sambas 2002 461,296 2,559,471 251,730 477,337 2008 1,509,697 3,916,461 612,113 1,212,529 Pertumbuhan Tahunan RataRata 21.8% 7.3% 16.0% 16.8%

19

Rasio Belanja Pegawai Terhadap Belanja Total


Tahun Kab. Agam Kab. Bengkalis Kab. Indramayu Kab. Sambas 2001 66.3% 16.6% 66.0% 53.5% 2002 59.1% 10.2% 50.4% 49.7% 2008 53.2% 13.4% 48.0% 40.7%

20

2008

2009

Bengkalis Indramayu Sambas Tidak Langsung 189,966 309,443 155,268 Langsung 235,256 87,135 56,403 Total Belanja Pendidikan 425,222 396,578 211,671 Total Belanja Daerah 2,894,249 1,058,921 588,617 Prosentase 14.7% 37.5% 36.0% Tidak Langsung 375,140 401,943 224,366 Langsung 306,939 69,402 62,781 Total Belanja Pendidikan 682,079 471,345 287,147 Total Belanja Daerah 3,372,437 1,270,389 674,393 Prosentase 20.2% 37.1% 42.6%
21

Anda mungkin juga menyukai