Disusun Oleh : Arina Noviani Fathurahman Alhikmah Ali Hasym 118100010 118100027 118100029
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini yang berjudul Integer Programming with Cutting Plane Makalah ini dibuat guna memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Riset Operasi . Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada pihak yang telah mebantu terselesaikannya tugas ini ,terutama kepada dosen yang telah memberikan materi tentang tugas ini ,juga kepada orang tua kami yang telah memberikan dorongan dan doa kepada kami sehingga d apat terselesaikanya tugas ini dengan baik. Semoga apa yang telah mereka berikan mendapat balasan dari Alloh SWT. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan.Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati , kami meminta uluran saran dan kritiknya yang bersifat mebangun demi perbaikan tugas ini. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat memenuhi tugas yang telah ditentukan, dan semoga karya tulis ini dapat menambah wawasan bagi pembaca . atas segala perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.
Penyusun
Pemrograman bulat (1nteger programming) dibutuhkan ketika keputusan harus dilakukan dalam bentuk bilangan bulat (bukan pecahan yang sering terjadi bila kita gunakan metode simpleks). Model matematis dari pemrograman bulat sebenarnya sama dengan model linear programming, dengan tambahan batasan bahwa variabelnya harus bilangan bulat. Terdapat 3 macam permasalahan dalam pemrograman bulat, yaitu:
Pemrograman bulat murni, yaitu kasus dimana semua variabel keputusan harus berupa bilangan bulat.
Pemrograman bulat campuran, yaitu kasus dimana beberapa, tapi tidak semua, variabel keputusan harus berupa bilangan bulat
Pemrograman bulat biner, kasus dengan permasalahan khusus dimana semua variabel
keputusan harus bernilai 0 dan 1 Banyak aplikasi kegunaan dari integer programming, misalnya dalam penghitungan produksi sebuah perusahaan manufaktur, dimana hasil dari perhitungannya haruslah bilangan bulat, karena perusahaan tidak dapat memproduksi produknya dalam bentuk setengah jadi. Misal perusahaan perkitan mobil tidak bisa merakit 5,3 mobil A dan 2,5 mobil B perhari, tetapi haruslah bilangan bulat, dengan metode pembulatan, bisa kita hasilkan misalnya 5 mobil A dan 2 mobil B per hari, tetapi apakah metode pembulatan ini efisien? Kita lihat pada penjelasan selanjutnya. Model pemrograman bulat dapat juga digunakan untuk memecahkan masalah
dengan jawaban ya atau tidak (yes or decision) untuk model ini dibatasi menjadi dua, misal 1 dan 0, jadi keputusan ya atau tidak diwakili oleh variabel, katakanlah xj, menjadi:
PERMASALAH KASUS
Penyediaan Max
5 5 5
Proses Penyiapan Bahan memiliki paling banyak 5kg, penggorengan memiliki paling banyak 5L dan finishing paling banyak memiliki 5 bungkus 1. Jika menyiapkan bahan 4kg bakwan maka harus menyiapkan bahan 4kg juga untuk mendoan 2. Jika melakukan penggorenga membutuhkan minyak sayur 6L untuk Mendoan maka harus menyiapkan 1L minyak sayur untuk bakwan 3. Jika dalam pembungkusan mendoan membutuhkan 1 bungkus dan Pisang Goreng 1 Bungkus maka dibutuhkan 1 bungkus untuk bakwan
Tentukan kombinasi terbaik dari jumlah Bakwan, Mendoan, Pisang Goreng yang harus diproduksi agar menghasilkan laba maksimum.
Max Z =4x1+6x2+2x3
Kendala : 4x1 - 4x2 <= 5 6x2 - x1 <=5 x2 + x3 -x1 <=5 Bentuk Standar nya : Maks Z - 4x1 - 6x2 - 2x3 - 0S1 - 0S2 - 0S3=0
Var
x1
x2
x3
S1
S2
S3
NK
Dari tabel optimum diatas didapatkan persamaan berikut x1 + 3/10 S1 + 1/5 S2 =5/2 x2 + 1/20 S1 + 1/5 S2 = 5/4 Diambil sebagai dasar untuk menambah kendala baru dan yang diambil hanya dalam bentuk pecahannya saja X3 + 1/4 S1 + S3 = 25/4 Yang diambil bentuk pecahan saja maka persamaanya menjadi 1/20 S1 + 1/5 S2 = 5/4 (0 + 1/20) S1 + (0 + 1/5) S2 = (1 + 1/4)
Program(2) Z = 4x1 +6x2 +2x3 St: 4x1 - 4x2 <= 5 6x2 - x1 <=5 x2 + x3 -x1 <=5 1/20 S1 + 1/5 S2 = 1/4
x1 *(-M) 0 0 0
x2 0 0 0
x3
S4 2 0 2
A4 0 M -1 1
NK 30 1 1/4 + 0 30 - 1M/4
Var Dasar Z x1 x2 x3 A4 Z x1 x2 x3 A4
Z 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
x1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0
x2 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0
x3 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
S1
S2
S3
S4
A4
NK 0 30 - 1M/4 0 2 0 1 0 6 1 27 -1 2 -1 0 6 5 1
225M/20 1M/5 3/10 1/5 1/20 1/5 1/4 0 1/20 1/5 1 1/2 0 1/4 0 0 0 1/4 0 1/4 1
2 1 0 0 0 0 1 0 0 -1 0 11-M M-10 0 1 0 1 1 0 0 -5
Program (3) Z = 4X1 + 6 X2 + 2X3 St : X1+1/4S1+S4=9/4 Diambil sebagai dasar untuk menambah kendala baru dan yang diambil
hanya dalam bentuk pecahannya saja Yang diambil bentuk pecahan saja maka persamaanya menjadi 1/4S1= 9/4 atau (0+1/4 S1)= 2 + 1/4
St : X2 + S4 = 1 St : X3 + S1 + S3 = 25/4 St: S1 =
TUJUAN PEMBAHANSAN
Pembahasan Makalah ini bertujuan untuk menentukan nilai optimal dari suatu fungsi objektif dalam program linier dengan variabel keputusan bernilai integer dengan menggunakan metode cutting plane MANFAAT PEMBAHASAN Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan baik kepada penulis sendiri maupun bagi pembaca dalam meyelesaikan masalah perencanaan integer programming menggunakan metode cutting plane
KESIMPULAN
SARAN
10
DAFTAR PUSTAKA
11
12