Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK PREVALENSI PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA WANITA PEKERJA SEKS REMAJA DI KOTA MANADO (PENELITIAN KUALITATIF TERHADAP DUA

WANITA PEKERJA SEKS) Denis Saputra, Anita Dundu - Th Kaunang Bagian Psikiatri, Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Latar Belakang : NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif) merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman, baik sintesis maupun semisintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan yang sering disalahgunakan penggunaannya diberbagai kalangan umur dan profesi. Salah satu kalangan yang sering menggunakan NAPZA yakni pekerja seks terutama wanita untuk lebih memuaskan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi penyalahgunaan NAPZA pada Wanita Pekerja Seks (WPS) remaja di Kota Manado. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross-sectional, yang dilengkapi dengan pendekatan metode kualitatif yang diterapkan pada 30 orang Wanita Pekerja Seks remaja yang berusia 12 21 tahun secara acak dimana 2 orang diantaranya dilakukan pendekatan secara kualitatif menggunakan pedoman wawancara dan dalam pengambilan data setelah dilakukan Informed consent. Hasil : Prevalensi penggunaan NAPZA pada Wanita Pekerja Seks paling banyak ditemukan pada umur 20 tahun, diikuti umur 19 tahun, 18 tahun, 17 tahun, dan yang terakhir umur 21 tahun. Prevalensi penggunaan NAPZA pada remaja ini didukung pula oleh berbagai faktor seperti pergaulan hingga mempengaruhi pendidikan, status ekonomi yang dianggap kurang serta orang-orang yang tidak tinggal bersama keluarga hingga kurang diperhatikan. Jenis zat seperti pil diet, nikotin serta alkohol yang paling sering disalahgunakan penggunaanya, dimana bagi mereka Wanita Pekerja Seks (WPS) digunakan untuk mendukung pekerjaan mereka dan memuaskan pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai