Ini adalah diktat untuk KPS dan KPSS tentang "Pembangunan Partai" disusun
oleh Depagitprop CC PKI
(Depagitprop CC PKI Djakarta 1958)
Tingkat kesedaran klas buruh inilah jang mendorong berdirinja suatu partai
politik, jang merupakan alat untuk memperdjuangkan tjita2 dan politik
daripada klas buruh. Partai politik klas buruh ini tidaklah hanja untuk
memimpin perdjuangan klas buruh guna perbaikan upah dan sjarat2 kerdja
kaum buruh, akan tetapi sampai dengan untuk merombak susunan
masjarakat jang memaksa seseorang jang tidak bermilik harus mendjual
tenaganja kepada kaum kapitalis.
Pada bulan Mei tahun 1914 di Semarang telah berdiri Perkumpulan Sosial-
Demokratis Indonesia (Indische Sociaal Democratische Vereniging -- ISDV),
suatu organisasi politik jang menghimpun intelektuil2 revolusioner bangsa
Indonesia dan Belanda. Tudjuannja jalah untuk menjebarkan Marxisme
dikalangan kaum buruh dan Rakjat Indonesia. Perkumpulan Sosial-
Demokratis Indonesia inilah jang pada tanggal 23 Mei tahun 1920 berubah
nama mendjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).
Lahirnja PKI bukanlah suatu hal jang kebetulan, melainkan suatu hal jang
sesuai dengan perkembangan sedjarah, suatu hal jang wadjar. PKI adalah
anak zaman jang lahir pada waktunja.
IDEOLOGI PARTAI KOMUNIS
Klas kapitalis hidup dari menghisap kerdja kaum buruh. Adanja klas kapitalis
karena adanja klas buruh jang dihisap. Untuk mendapat laba jang lebih
banjak, kapitalis jang satu harus bersaing melawan kapitalis2 lainnja. Dalam
persaingan ini banjak kapitalis2 ketjil djatuh bangkrut.
Dengan menghisap kerdja kaum buruh, dan dengan bersaing, didalam klasnja
sendiri, itulah jang merupakan sjarat2 pokok bagi perkembangan kapitalisme.
Oleh karena itu kebahagiaan kapitalis didasarkan atas penderitaan dari ber-
djuta2 massa Rakjat pekerdja.
Klas buruh tidak memiliki alat2 produksi. Klas buruh bekerdja didalam
pabrik2, bekerdjasama dan mengadakan pembagian pekerdjaan dengan
mempunjai tanggungdjawab perseorangan menurut pembagian pekerdjaan
masing2, dan mendjalankan produksi setjara kolektif. Dalam produksi jang
madju di-pabrik2, terpeliharalah kebiasaan kaum buruh untuk bersatu, untuk
saling membantu, berorganisasi dan berdisiplin.
Untuk perkembangan diri klas buruh sendiri, klas buruh harus bersatu
dengan massa Rakjat pekerdja lainnja. Hanja dengan persatuan dikalangan
klas buruh dan massa Rakjat pekerdja lainnja itulah, klas buruh dapat
membebaskan dirinja dan selandjutnja membebaskan seluruh massa Rakjat
pekerdja dari penghisapan kapitalisme.
Djadi kepentingan klas buruh jalah pembebasan semua Rakjat pekerdja dari
kapitalisme. Semua tjita2 dan pandangan2 jang diwudjudkan dalam
perbuatan untuk men tjapai kepentingan klas buruh merupakan ideologi klas
buruh.
Partai Komunis adalah Partainja klas buruh. Karena itu ideologi Partai
Komunis adalah ideologi klas buruh. Setiap anggota Partai Komunis harus
memiliki ideologi klas buruh iri.
Akan tetapi kesedaran jang diperoleh buruh lewat perdjuangan organisasi2 ini,
dan ketjerdasan politik jang.didapatnja dari organisasi2 ini, tidaklah sampai
membiki klas proletar tjukup kuat dan bersatu untuk melawan sistim
kapitalisme. Untuk itu harus ada partai politik dari klas proletar, artinja harus
ada teori perdjuangan jang diinjeksikan kedalam gerakan buruh itu. Teori itu
adalah teori Marxisme-Leninisme. Hanja dengan adanja teori jang
revolusioner, jaitu Marxisme-Leninisme terdapat suatu partai jang
revolusioner, Partai Komunis, partainja klas proletar. Hanja partai jang
sematjam itulah jang mempersatukan semua organisasi2 klas buruh lainnja
dan memimpinnja, jang membikin terang sasaran perdjuangannja dan bisa
menjusun taktik2 perdjuangannja.
Sebab itu, Partai Komunis itu adalah barisan depan jang terorganisasi, adalah
bentuk organisasi jang terttinggi jang paling berdisiplin. Tetapi untuk bisa
mendjadi barisan terdepan, mendjadi organisasi jang tertinggi, untuk dapat
memenuhi tugasnja, maka Partai klas buruh harus mempunjai dasar2
organisasi sebagai berikut :
a. DASAR SENTRALISME-DEMOKRATIS
Partai itu harus merupakan satu kesatuan politik dan kesatuan organisasi.
Kebulatan dalam politik dan kebulatan dalam organisasi adalah sjarat mutlak
bagi Partai Komunis.
Ini berarti, bahwa sentralisme dalam Partai itu dibangun atas dasar
demokrasi, dan demokrasi dalam Partai itu dibawah pimpinan jang
dipusatkan.
Segi sentralisme akan mendjamin adanja satu pimpin jang memusat. Dengan
begitu Partai merupakan satu kekuatan jang bulat, jang memberi pimpinan
dengan baik kepada anggota dan massa Rakjat. Ini akan memperbesar
kepertjajaan massa anggota dan massa Rakjat kepada Partai, dan ini
merupakan sjarat untuk. mentjapai kemenangan2 didalam setiap aksi.
b. TENTANG DISIPLIN
Darimana sumber disiplin jang kuat didalam Partai Komunis? Kehidupan se-
hari2 dari kaum buruh mendjadi dasar daripada disiplin itu. Klas burdjuis
dengan peraturan2 jang berat di-pabrik2 mengadjarkan disiplin pada kaum
buruh. Akan tetapi kekerasan disiplin burdjuis itu bersifat niengantjam dan
menakut-nakuti. Sebaliknja kaum buruh mengambil peladjaran jang berguna
bagi perdjuangannja dari peraturan2 jang keras itu jaitu, bahwa dengan
mentaati aturan2 pabrik terdapat tjara kerdja dan pembagian kerdja jang
effektif, terdapat hasil2 jang berkwalitet tinggi dan pengaturan waktu jang
rasionil dan kerdjasama jang harmonis. Hal2 inilah jang dipeladjari kaum
buruh dan ditinggikan mendjadi suatu, disiplin sukarela, jang tidak bersifat
menakut-nakuti, tidak bersifat mengantjam, melainkan bersifat mendorong,
dan mempersatukan serta, mempertinggi mutu dari pekerdjaan.
Dalam perdjuangan ada kalanja perhitungan kita tidak tjotjok dengan keadaan
objektif. Maka timbullah kesalahan2 atau kekurangan2 dalam pekerdjaan.
Kritik dan selfkritik perlu untuk memadjukan Partai kita, untuk memelihara
kemurnian ideologi proletar, untuk memegang teguh garis politik dan
organisasi, untuk mendidik anggota supaja dengan beladjar dari kesalahan2
dan kekurangan2 itu, pekerdjaan jang akan datang lebih baik.
Dengan kritik dan selfkritik, ideologi kita makin hari makin tergembleng.
Ibarat kita membersihkan rumah kita setiap hari, demikian pula hendaknja
kita membersihkan fikiran2 kita dan rnembetulkan ideologi kita setiap waktu.
Untuk mendjalankan kritik dan selfkritik dengan tepat, kita harus mengingat
beberapa hal sebagai berikut : kesalahan atau kekurangan itu hendaknja
dianggap sebagai suatu penjakit jang perlu diobati. Bagi jang mengkritik
hendaknja bersifat ingin mengobati "sisakit". Bagi jang dikritik hendaknja
suka menerima dengan ichlas bantuan dari orang jang akan mengobati.
"Sisakit" akan bisa segera sembuh, djika ia sungguh2 mengemukakan
kesalahannja tepat pada waktunja, atau mendjalankan selfkritik tepat pada
waktunja.
Oleh karena itu djika dalam mendjalankan kritik dan selfkritik timbul saling
mentjurigai pasti tidak menguntungkan persatuan Partai dan harus ditentang.
Dalam mendjalankan kritik dan selfkritik ada kalanja tidak diperhatikan soal2
pokok, tetapi terlibat pada soal jang ketjil. Djanganlah dilupakan bahwa tugas
terpenting daripada kritik dan selfkritik jalah menundjukkan kesalahan2
politik, organisasi dan ideologi.
Adanja rapat2 periodik dan diskusi2 periodik adalah sangat penting untuk
senantiasa mengadakan tindjauan dalam pekerdjaan dan untuk
mengembangkan kritik dan selfkritik.
d. PIMPINAN KOLEKTIF
Djaminan untuk suksesnja pimpinah Partai atas massa ialah adanja tjara
kerdja dan pimpinan kolektif.
Program dan Konstitusi Partai adalah garis politik d organisasi jang terpokok.
Persetudjuan seseorang pada Program dan Konstitusi Partai adalah
persetudjuan seseorang kepada garis politik dan organisasi Partai. Sjarat ini
adalah penting bagi seorang jang mau mendjadi anggota Partai, karena
persetudjuan pada Program dan Konstitusi itu merupakan langkah penting
kearah kesatuan politik dan organisasi didalam Partai.
Setiap anggota Partai harus mentaati putusan Partai. Setiap putusan Partai
adalah putusan kolektif, putusan jang diambil dalam organisasi Partai.
Dengan mentaati putusan Partai itulah, maka anggota Partai bersikap
menghargai dan mendjundjung tinggi organisasi Partai. Kaum Komunis itu
tidak mempunjai sendjata lain ketjuali organisasi!
Mengenai Program dan Konstitusi Partai pada umum sudah diketahui garis
pokoknja oleh tjalon-anggota, tetapi mengenai hidup berorganisasi dan
mengenai ideologi Komunisme ia harus terlebih dulu dilatih.
Dalam pada itu Partai menegaskan bahwa setiap orang jang sudah diterima
mendjadi tjalon-anggota, pada saat penerimaan itu ia sudah mendjadi anggota
klas buruh, sudah mendjadi anggota proletariat walaupun kedudukan
sosialnja tidak sebagai buruh-upahan.
a. Ambil bagian dalam diskusi2 jang bebas dan luas tentang pelaksanaan
politik Partai;
Didalam Resort Partai dimana terdapat banjak anggota, harus dibentuk Grup2
jang anggotanja, terdiri dari se-banjak2nja 7 orang anggota. Grup2 ini
merupakan bagian daripada Resort, tetapi bagian jang tidak mempunjai hak
untuk menentukan garis atau sikap politik. Grup2 ini melaksanakan
putusan2 dari Resort.
Tiap Grup memilih seorang Kepala Grup dan kalau perlu wakil Kepala.
Rapat2 anggota Resort dibagi dalam rapat2 Grup, dan rapat2 Resort dihadiri
utusan2 jang dipilih oleh rapat Grup. Tetapi rapat Grup itu tidaklah bersifat
menentukan politik melainkan mengumpulkan pendapat2 anggota untuk
diteruskan pada Recom, atau sebaliknja untuk menjampaikan putusan2
Recom supaja dipetjahkan pelaksanaan putusan itu. Djadi bagaimanapun
djuga Grup tidak boleh menggantikan Resort sebagai organisasi-basis Partai,
Grup tidak boleh menghalang-halangi hubungan seorang anggota dengah
Recom Partai.
Garis massa daripada Partai adalah suatu garis klas, jaitu garis massa klas
proletar. Ini berarti, bahwa garis politik dan garis organisasi Partai itu harus
selaras denga kepentingan massa Rakjat. Djadi mendjalankan garis massa
daripada Partai berarti bahwa garis politik dan garis organisasi Partai harus
berasal dari massa dan kembali kepada massa.
Garis massa daripada Partai tidak hanja merupakan garis politik dan
organisasi bagi Partai, melainkan djuga mendjadi moral bagi setiap orang
Komunis. Bagi orang Komunis, ukuran jang tertinggi untuk semua
perkataannja seharusnja jalah, apakah perkataan dan perbuatannja itu sesuai
atau tidak dengan kepentingan jang terbesar dari massa Rakjat, dan apakah
perkataan serta perbuatannja disokong atau tidak oleh massa Rakjat jang
luas.
Setiap massa dapat dibagi atas tiga elemen dilihat dari sudut aktivitetnja.
Sebagian jang ketjil merupakan elemen madju, jang paling aktif. Sebagian lagi
merupakan elemen tengah, jang berdiri diantara aktif dan pasif, sedang bagian
jang terbesar terdiri dari elemen jang pasif. Djika dalam suatu persoalan jang
dihadapi oleh massa itu, elemen jang pertama sadja, atau elemen pertama dan
jang kedua sadja jang bergerak, itu berarti bahwa bagian terbesar daripada
massa belum bergerak, dan tidak akan banjak hasjlnja. Oleh sebab itu harus
diusahakan supaja massa jang paling belakang itu, jaitu jang merupakan
bagian jang terbesar turut bergerak. Djadi melaksanakan garis massa berarti,
membantu elemen2 jang madju supaja bisa ber-angsur2 melahirkan
pemimpin2, mendorong elemen tengah hingga mendjadi madju, dan
selandjutnja mempertinggi kesadaran elemen ketiga atau jang terbelakang
hingga melepaskan pasivitetnja dan turut bergerak.