Anda di halaman 1dari 64

BAGIAN3

81
POLA MUSKULOSKELETAL
BAB 18
82
Pendekatan terhadap lesi tulang fokal
Fei-Ling Thoo & Wilfred C. G. Peh
Secara umum, Iesi luIang fokaI daal dibagi men|adi Iesi luIang benigna dan maIigna. Lebih Ian|ul,
keIomok maIigna daal disubkIasihkasikan Iagimen|adi lumor rimer dan sekunder. Tumor
sekunder daal berasaI dari lransformasi kondisi benigna alau Iesi melaslalik.
Informasi klinis
Usia asien dan enenluan aakah sualu Iesi berua Iesi soIiler alau muIlieI meruakan
pendekatan yang penting dalam diagnosis tumor tulang. Kista tulang aneurisma jarang
dilemukan ada orang di alas usia 20 lahun. Tumor seI raksasa (giant cell) biasanya limbuI
sesudah enuluan Iemeng erlumbuhan. Melaslasis cenderung bersifal muIli-fokaI dan
Iebih sering ler|adi ada keIomok usia yang Iebih lua. Kecealan erlumbuhan lumor daal
men|adi sualu faklor lambahan daIam membedakan lumor maIigna (biasanya erlumbuhan
ceal) dari Iesi benigna (erlumbuhan Iambal). Ienling |uga mengelahui aakah sualu Iesi
meruakan lemuan yang lidak disenga|a alau simlomalik. iIa lerdaal rasa nyeri, Iesi erIu
dierhalikan lana memandang gambaran encilraannya. eberaa lumor luIang benigna
daal mengaIami lransformasi sarkomalosa, dan haI ini harus diikirkan ada asien yang
datang dengan rasa nyeri dan lesi yang tampak jinak.
Metodepencitraan
DaIam evaIuasi lumor luIang, folo oIos meruakan emeriksaan encilraan yang slandar.
IiIihan leknik encilraan dilenlukan oIeh |enis lumor yang dicurigai dan |uga oIeh keler-
sediaan aIal. Melode encilraan unluk lumor luIang meIiuli skinligrah luIang, CT scan,
MRI dan angiograh. CT Iebih baik dari MR daIam mendeleksi kaIsihkasi ada malriks lumor,
erosi korteks dan reaksi periosteal. Bila foto memperlihatkan destruksi korteks dan massa
|aringan Iunak, akan Iebih baik menggunakan MRI karena MRI menamiIkan konlras
|aringan Iunak dengan baik dan daal menenlukan erIuasan lumor ke Iuar luIang Iebih
baik dari CT.
Tempatlesi
Tumor luIang daal lerIelak di eihsis, melahsis alau diahsis. eberaa lumor luIang
memiIiki lemal rediIeksi yang sesihk di luIang.
Predileksi skeletal dari neoplasma tulang benigna meliputi
InkondromaluIang lubuIus endek (gambar 18.1)
KondrobIaslomaeihsis
Tumor seI raksasau|ung arlikuIar femur, kondromiksoid libia dan radius
Iibromamelahsis libia
BAB18. PENDEKATANTERHADAPLESI TULANGFOKAL
83
Kista tulang simpleksfemur dan humerus proksimal
Osleoma osleoidfemur dan libia
Predileksi skeletal untuk tumor tulang maligna antara lain
kordomasakrum, kIivus, C2
mieIoma muIlieIeIvis, verlebra dan lengkorak
osteosarkoma parosteumkorteks posterior di femur posterior
kondrosarkomaIesi eihsis ada femur dan humerus
adamanlinomalibia, hbuIa
Lesi yang memiIiki rediIeksi ada luIang iih seerli korus skauIa dan aIa iIiaka alau
diahsis luIang an|ang anlara Iain adaIah sarkoma Iving, Iimfoma dan hisliosilosis seI
Langerhans (granuIoma eosinohIik). Sarkoma Iving Iebih mungkin ler|adi ada keIomok
usia yang Iebih muda. Limfoma daal ler|adi ada semua usia namun uncak ke|adiannya
ada usia lua. Hisliosilosis seI Langerhans daal dilemukan ada semua usia.
Tepi lesi
Lesi yang lumbuh Iambal biasanya benigna dan memiIiki lei skIerolik yang berbalas legas
(zona lransisi semil). Conloh Iesi benigna (hbroma nonosihkasi) dierIihalkan ada gambar
18.2. Lesi maIigna alau agresif secara khas memiIiki lei yang lidak legas (zona lransisi Iebar)
baik dengan skIerosis minimaI alau lana skIerosis reaklif (gambar 18.3). Gambaran ini
dierIihalkan ada folo seorang anak yang menderila sarkoma osleogenik daIam gambar
18.4. Iengobalan daal mengubah gambaran lumor luIang maIigna, lumor-lumor ini daal
memperlihatkan sklerosis dan juga zona transisi yang sempit.
Gambar 18.1.
Gambar ini
menunjukkan fraktur
yang disebabkan
enkondroma yang
terletak di falangs
proksimal jari
kelingking. Tulang
tubulus jari
merupakan tempat
khas terjadinya
enkondroma.
84
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN3. POLAMUSKULOSKELETAL
Gambar 18.2.
Lesi osteolitik
berbatas tegas
dengan tepi sklerotik
yang jelas dan zona
transisi yang sempit
di bagian distal tibia
kanan ak|oar loroma
nonos|lkas|.
Gambar 18.3.
Lesi osteolitik
ekspansif di dalam
area subartikular
femur distal yang
sesuai dengan
gambaran tumor sel
raksasa.
BAB18. PENDEKATANTERHADAPLESI TULANGFOKAL
85
Gambar 18.4.
Foto polos sarkoma
osteogenik pada
humerus proksimal
kiri seorang anak.
Terdapat lesi
osteolitik di daerah
o|amerals|s yang
menunjukkan zona
transisi yang buruk.
Terdapat reaksi
periosteum
sunburstdi
dekatnya dan massa
jaringan lunak.
Jenismatriks
Malriks osleobIaslik dan karliIaginosa daal dikenaIi dari folo ronlgen. Sarkoma osleogenik
daal membenluk malriks osleogenik adal seerli avan. Tumor karliIaginosa daal dikenaIi
sebagai kaIsihkasi berbenluk koma, seerli popcorn, unglala alau anuIar. Tumor karliIago
cenderung lumbuh di daIam IobuIus dan daal dikenaIi meIaIui erlumbuhannya yang
berIobus-Iobus (gambar 18.5).
Gambar 18.5.
Foto polos
menunjukkan
ka|s|lkas| o| oa|am
kavitas medula
akibat tumor
kondroid.
86
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN3. POLAMUSKULOSKELETAL
Jenisdestruksi tulang
}enis deslruksi luIang daal digambarkan berua geograhk, gigilan ngengal (ncin caicn)
alau ermealif. Iroses benigna cenderung menun|ukkan daerah deslruksi geograhk yang
seragam dengan lei yang berbalas legas. Iroses maIigna kemungkinan menun|ukkan
daerah destruksi ncin-caicn dengan lei bergerigi. Harus seIaIu diingal bahva Iesi non
neoIaslik seerli osleomieIilis |uga daal lamak sebagai Iesi luIang deslruklif yang agresif
dengan daerah ncin-caicn. Gambaran kIinis, adanya kIoaka dan sekueslrum ada folo serla
reaksi eriosleum yang soIid, akan membanlu daIam menegakkan diagnosis osleomieIilis.
Deslruksi luIang ermealif meruakan landa roses yang Iebih agresif (maIigna) dengan
daerah berbalas lidak legas yang menyebar meIaIui sumsum luIang. Keadaan ini lamak
ada sarkoma Iving dan Iimfoma luIang.
Reaksi periosteum
}enis reaksi eriosleum meruakan saIah salu gambaran yang aIing enling daIam me-
nenlukan agresivilas Iesi luIang. Reaksi eriosleum dibahas di daIam bab berikulnya.
Perluasanjaringanlunak
Tumor benigna lidak memerIihalkan enyebaran |aringan Iunak. eberaa erkecuaIian
adaIah lumor seI raksasa, kisla luIang aneurisma, osleobIasloma, dan hbroma desmoIaslik.
Harus diingal bahva enyakil non-neoIaslik seerli osleomieIilis |uga memerIihalkan
komonen |aringan Iunak, biasanya |aringan Iunak yang lerkena memiIiki balas lidak legas,
dengan obIilerasi Iaisan |aringan Iunak. Iada roses maIigna, komonen |aringan Iunak
berbalas legas dan meIuas meIaIui korleks yang hancur.
iIa Iesi luIang berkailan dengan massa |aringan Iunak yang besar, lumor seI buIal (rcun!
cc|| iuncr) harus men|adi erlimbangan. Yang lermasuk lumor-lumor seI buIal adaIah
neurobIasloma melaslalik (lerIihal ada bayi), sarkoma Iving, lumor neuroeklodermaI
rimilif (asien edialrik), Iimfoma (aIing sering ada orang devasa) dan Iasmasiloma
(lerIihal ada ouIasi berusia aruh baya hingga berusia lua).
Aneka ragam lesi
Lesi maIigna yang lamak muIlieI biasanya menun|ukkan enyakil melaslasis, mieIoma
multipel atau limfoma.
Lesi benigna dengan gambaran muIlifokaI anlara Iain disIasia hbrosa oIioslolik,
enkondroma muIlieI, enkondromalosis, hisliosilosis, hemangiomalosis dan enyakil
Paget.
Pengelolaan: biopsi versus lesi yang tidak boleh disentuh
Terdaal gambaran Iesi luIang lerlenlu ada folo yang daal membanlu membedakan anlara
Iesi benigna dan maIigna. Lesi benigna biasanya memunyai lei skIerolik yang berbalas
legas, |enis deslruksi luIang geograhk, reaksi eriosleum soIid, dan lidak ada massa |aringan
Iunak. Lesi maIigna memunyai lei yang berbalas lidak legas dengan zona lransisi yang
Iebar, gambaran deslruksi luIang ermealif alau ncin-caicn, reaksi eriosleum yang ulus-
putus tipe sun burst alau kuIil bavang (onion skin), serla massa ada |aringan Iunak yang
berdekalan. AnaIisis Iesi membuluhkan informasi kIinis dan radioIogis. Keulusan harus
dibual aakah Iesi benar-benar benigna dan lidak erIu dibiosi (sualu Iesi yang lidak boIeh
disenluh) lelai cuku dianlau alau aakah dierIukan biosi.
i)
ii)
BAB18. PENDEKATANTERHADAPLESI TULANGFOKAL
87
Berikut ini adalah daftar lesi yang tidak boleh disentuh
Tumor dan lesi seperti tumor
Defek korleks hbrosa
Iibroma nonosihkasi
Desmoid korleks
DisIasia hbrosa soIiler
Iseudolumor hemohIia
Ganglion intraoseus
Inkondroma luIang lubuIus endek
Proses nonneoplastik
stress fracture
Iraklur avuIsi
Infark luIang
Bcnc is|an!
Miosilis osihkans
Kista pascatraumatik atau degeneratif
Tumor coklat hiperparatiroidisme
SkIerosis verlebra diskogenik
88
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN3. POLAMUSKULOSKELETAL
POKOK-POKOK PEMBELAJ ARAN: LESI TULANG FOKAL
Dataklinisyangmembantuadalah:
(a) usiapasien
(b) lamagejaladan
(c) kecepatanpertumbuhantumor
Hal pentingyangdilihat padafotorontgen:
(a) letaktumor
(b) tepi lesi
(c) jenismatriks
(d) jenisdestruksi tulang
(e) jenisreaksi periosteum
(f) adatidaknyaperluasankejaringanlunak
Suatulesi tumbuhlambat (kemungkinanbenigna) bilalesi memperlihatkan:
(a) deslru|s| lu|ar eoral|
(b) tepi sklerotik
(c) padat, reaksi periosteumsolid, atautidakadaresponsperiosteum
(d) tidakterdapat massajaringanlunak
Suatulesi agresif (kemungkinanmaligna) bilalesi memperlihatkan:
(a) tepi yangberbatastidaktegas
(b) jenisdestruksi tulangpermeatif ataumoth-eaten
(c) reaksi periosteumyangputus-putus
(d) massajaringanlunak
Suatulesi kemungkinanmenunjukkantumor kartilagobilalesi memperlihatkan:
(a) lobulasi (endosteumyangberlekuk-lekuk)
(o) |a|s|l|as| d| da|ar ralr||s

BAB 19
89
Reaksi periosteum
Lai-Ping Chan & Wilfred C. G. Peh
Ieriosleum adaIah Iaisan lebaI |aringan hbrosa yang menului ermukaan luIang.
Ieriosleum memiIiki banyak sekaIi suIai neurovaskuIar, dan seI-seI di Iaisan yang Iebih
daIam yang daal membenluk luIang. NormaInya, eriosleum lidak lamak ada encilraan,
lelai biIa eriosleum beresons lerhada berbagai cedera luIang, eriosleum lersebul daal
mengakibalkan reaksi eriosleum sehingga lerIihal sebagai enon|oIan luIang yang berasaI
dari korleks luIang. Ada beberaa oIa reaksi eriosleum yang disebabkan lumor benigna
alauun maIigna. Iembacaan secara cermal ada luIang yang lerkena, akan memberikan
petunjuk penting mengenai etiologi reaksi periosteum.
Polareaksi periosteum
Reaksi eriosleum daal bersifal soIid alau ulus-ulus (interuptus). Terdiri dari 4 lie:
REAKSI PERIOSTEUMSOLID
Reaksi periosteum undulasi tipis (diagram19A)
Reaksi lamak sebagai unduIasi lei luIang yang bergeIombang (unduIasi)
di sekilar korus luIang, eihsis men|adi liis. Reaksi eriosleum lie ini
cenderung biIaleraI dan simelris, Iebih sering disebabkan oIeh enyakil
sislemik dariada roses IokaI. Iada oIa ini, |ika disebabkan oIeh insuh-
siensi vaskuIar (baik arleri, vena alau Iimfalik), biasanya dilemukan di kaki
dengan embengkakan |aringan Iunak. Ienyebab reaksi eriosleum undu-
lasi yang lain adalah nqpcrircpnic pu|ncnarq csiccarinrcpainq (HIOA). Iada
asien ini, luIang yang lerkena lamak osleoorolis. Iasien dengan HIOA
mengaIami embengkakan sendi yang lerasa nyeri, lerulama ada er-
gelangan tangan dan kaki. Pasien ini juga mungkin
memerIihalkan |ari labuh (c|u||ing ngcr). Sering kali
HIOA meruakan roses sekunder yang disebabkan
oIeh enyakil aru kronik, enyakil |anlung, enyakil
usus inamalorik, enyakil hali, dan keganasan. Iolo
sinar-X loraks harus diIakukan unluk menyingkirkan
enyebab enyakil ada loraks.
Reaksi periosteum solid tebal (diagram19B)
Reaksi eriosleum ini cenderung bergabung dengan korleks luIang.
Korleks luIang lamak skIerolik dan menebaI. Reaksi ini daal di-
sebabkan oIeh osleoma osleoid, sualu neoIasma benigna ada luIang.
Keadaan ini ler|adi ada asien-asien muda yang biasanya dalang
dengan rasa nyeri. Lesi cenderung limbuI ada luIang-luIang an|ang,
Diagram19A
Diagram19B
90
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN3. POLAMUSKULOSKELETAL
Gambar 19.1.
Osteoma osteoid
pada korpus tibia
dengan reaksi
periosteumpadat
tebal dan penebalan
korteks. Perhatikan
nidus kecil yang
radiolusen.
Gambar 19.2.
Abses Brodie pada
bagian proksimal
tibia memperlihatkan
reaksi periosteum
tebal dengan
sklerosis di
sekitarnya.
seerli koIumna femoris, bagian roksimaI libia, hbuIa, dan humerus. Lesi lamak sebagai
area radioIusen di daIam korleks luIang yang menebaI dengan nidus skIerolik senlraI (gambar
19.1). Abses rodie daal memiIiki gambaran yang serua (gambar 19.2). Abses rodie
meruakan osleomieIilis subakul yang aIing sering disebabkan oIeh Siapnq|cccccus aurcus.
IaIing sering ler|adi di melahsis libia dan Iesi lamak sebagai area Iusen yang dikeIiIingi
oIeh skIerosis yang adal. Korleks luIang daal mengaIami enebaIan. Lesi daal berada di
korleks alauun inlra-meduIar. Abses rodie daal dibedakan dari osleoma osleoid biIa
jejak atau saluran sinus dapat dideteksi.
BAB19. REAKSI PERIOSTEUM
91
Reaksi periosteum berselubung (cloaking)(diagram19C)
Reaksi eriosleum lie ini sangal banyak dan menului hamir seIuruh
luIang. iIa reaksi ini ler|adi ada salu luIang, biasanya disebabkan
oIeh osleomieIilis kronik. Iada reaksi ini biasanya lerdaal enebaIan
dan skIerosis ada luIang yang lerkena (gambar 19.3). Daal dilemukan
daerah radioIusen akibal luIang yang mengaIami invoIusi dan |uga
luIang korleks yang Ieas dan mali, yang lamak sangal adal
(sekueslrum). Sering kaIi dilemukan deslruksi luIang dan embenlukan
luIang baru. Kemungkinan lerdaal embengkakan
jaringan lunak. Saluran sinus yang mengarah pada
kuIil daal limbuI di daIam |aringan Iunak. iIa
reaksi eriosleum |enis ini mengenai beberaa
luIang ada bayi muda, diagnosisnya daal berua
sihIis kongenilaI yang memiIiki landa osleomieIilis
simelris biIaleraI yang mengenai banyak luIang
(gambar 19.4). TuIang yang lerkena akan menun|ukkan adanya deslruksi
luIang di melahsis, yang lamak sebagai ila Iusen berdekalan dengan
Iemeng eihsis yang meIebar. Melahsis |uga lamak ber|umbai-|umbai.
Deslruksi luIang fokaI yang bersifal biIaleraI dan simelris ada bagian
mediaI melahsis libia roksimaI dikenaI sebagai landa Wimberger dan
hamir alognomonik unluk sihIis kongenilaI.
Reaksi periosteum lamellae (diagram19D)
Iada gambaran ini, eriosleum memunyai gambaran seerli kuIil
bavang dengan banyak Iaisan di sekilar korus luIang. Keadaan ini
Gambar 19.3.
Osteomielitis kronik
pada humerus
memperlihatkan
penebalan korteks
yang nyata dengan
reaksi periosteum
tebal.
Diagram19C
Diagram19D
92
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN3. POLAMUSKULOSKELETAL
Gambar 19.4.
Reaksi periosteum
berselubung
(cloacking) di
sepanjang korpus
tibia yang terjadi
karena s|l||s
kongenital.
daal disebabkan oIeh lumor seerli osleosarkoma dan sarkoma Iving (gambar 19.5), alau
osteomielitis kronik.
Ienyakil rickel ada anak-anak |uga daal memberikan gambaran ini karena osleoid
suberiosleum yang lidak lerkaIsihkasi memisahkan eriosleum
dan korteks tulang yang. Tulang yang terkena kurang termineralisasi
dengan buruk dan daal dilemukan deformilas, yailu membengkok.
Iihsis lamak meIebar karena banyak osleoid yang lidak lerosihkasi
dan daal dilemukan melahsis yang meIengkung alau ber|umbai-
|umbai (jraqing). Pada penyakit scurvy, erdarahan suberiosleum
daal ler|adi dan seIama enyembuhan, eriosleum daal mengaIami
kaIsihkasi yang memberikan gambaran IameIIae di sekilar luIang
(gambar 19.6).
REAKSI PERIOSTEUMPUTUS-PUTUS(INTERUPTUS)
Imal |enis yang akan dibahas adaIah:
Reaksi periosteum hair-on-end (diagram19E)
Reaksi ini lamak sebagai enon|oIan Iurus ada luIang yang se|a|ar
dengan korleks luIang, seerli rambul yang berdiri di u|ung. Keada-
Gambar 19.5.
Reaksi periosteum
kulit bawangpada
sarkoma Eu|ng o|
klavikula.
Diagram19E
BAB19. REAKSI PERIOSTEUM
93
an ini biasanya disebabkan oIeh roses agresif seerli lumor luIang alau osleomieIilis akul.
Sarkoma Iving meruakan lumor yang khas memberikan gambaran ini. iasanya diserlai
dengan deslruksi korleks luIang. Sarkoma Iving ler|adi ada keIomok usia muda, dengan
sebagian besar kasus ler|adi ada asien yang berusia kurang dari 20 lahun. TuIang an|ang
lerkena ada 60% asien dan 40% sisanya mengenai luIang iih. Tumor ini cenderung
mengenai diahsis dan ler|adi erubahan deslruklif berbenluk ncin-caicn ada luIang yang
lerkena. }uga daal dilemukan embengkakan |aringan Iunak, namun lidak seerli osleo-
mieIilis, biasanya Iaisan |aringan Iunak lela lereIihara. Ierubahan folo ronlgen ada
osleomieIilis akul biasanya muIai lamak seleIah beberaa hari (ronlgen avaI cenderung
normaI). Terdaal embengkakan |aringan Iunak yang berdekalan dengan luIang, dan
Iaisan Iemak mengaIami obIilerasi. Daal ler|adi eIevasi eriosleum yang disebabkan oIeh
reaksi eriosleum (khususnya ada anak-anak). TuIang yang lerkena akan menun|ukkan
erubahan deslruklif. Iada anak-anak, lemal yang sering lerkena adaIah melahsis luIang.
Seiring dengan rogresivilas enyakil, daal lerbenluk invoIukrum dan sekueslrum.
Gangguan erlumbuhan luIang daal ler|adi, baik berua emendekan luIang akibal
deslruksi eihsis alau malurasi eihsis yang remalur akibal hieremia. Gambaran hair-on-
cn! daal |uga lamak ada kubah lengkorak keaIa (meniiskan luIang oksiilaI) dan
keadaan ini biasanya disebabkan oIeh anemia hemoIilik kronik seerli ada anemia seI sabil
dan laIasemia (gambar 19.7). Iada asien-asien ini, gambaran lersebul ler|adi akibal
ekspansi sumsum tulang di dalam tengkorak kepala.
Reaksi periosteum sunray (diagram19F).
Iada gambaran ini, sikuIum luIang menyebar dari luIang dengan arah divergen, seerli
sinar malahari (gambar 19.8). }enis reaksi eriosleum ini khas ler|adi ada osleosarkoma.
Gambar 19.6.
Hematoma sub-
periosteumdengan
ka|s|lkas| yang neoar
di sekitar femur distal
pada penderita scury.
94
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN3. POLAMUSKULOSKELETAL
Tumor luIang rimer maIigna yang sering dqumai ini memiIiki
usia uncak berkisar 1025 lahun, dan memuncak kembaIi
sesudah usia 60 lahun. Tumor ini cenderung mengenai daerah
meladiahsis luIang an|ang dan lerulama sering ler|adi di
sekitar lutut. Biasanya tumor ini meluas dan menghancurkan
luIang yang lerkena. Iada lei Iesi, eriosleum lerangkal oIeh
lumor dan eIevasi ini dikenaI sebagai segiliga Codman.
iasanya lerdaal massa |aringan Iunak dan embenlukan
luIang baru yang bersifal lumor abnormaI sehingga memberi-
kan gambaran yang menon|oI. }uga daal dilemukan fraklur
aloIogis. Segiliga Codman lidak alognomonik unluk
osleosarkoma, dan daal ler|adi ada kondisi aaun yang
menyebabkan lerangkalnya eriosleum. Iada bagian lei Iesi,
eriosleum yang lerangkal mengaIami kaIsihkasi, membenluk
segiliga dengan korleks luIang. WaIauun lidak sesihk,
segiliga Codman cenderung limbuI ada Iesi yang Iebih agresif
seerli lumor alau infeksi. Melaslasis luIang, khususnya yang
berasaI dari lumor koIon, |uga daal menyebabkan reaksi eriosleum
sunray.
Reaksi periosteum amorfik putus-putus (diagram19G)
Reaksi eriosleum |enis ini lerulus dan lamak ireguIer. iasanya
meruakan hasiI reaksi lerhada roses IokaI. Iraklur yang
menyembuh meruakan enyebab sering ler|adinya gambaran ini dan
dengan pemeriksaan secara cermat pada tulang yang terkena akan
lerIihal garis fraklur. IenebaIan korleks luIang |uga daal dilemukan.
Iada beberaa keadaan, reaksi eriosleum daal disebabkan oIeh
fraklur slres dan sering ler|adi ada korleks oslero-mediaI libia
roksimaI dan melalarsaI II. iasanya diserlai dengan enebaIan
korleks (gambar 19.9).
Gambaran reaksi eriosleum ini kadang kaIa lamak ada
osleomieIilis akul dini dan akan diserlai dengan erubahan Iilik
Gambar 19.7.
Reaksi periosteum
hair on end pada
tengkorak kepala
seorang anak yang
menderita talasemia
mayor.
Diagram19F
Diagram19G
BAB19. REAKSI PERIOSTEUM
95
Gambar 19.8.
Reaksi periosteum
sun burstyang
disebabkan oleh
osteosarkoma pada
merals|s lemur
distal.
Gambar 19.9.
Fraktur yang
menyembuh pada
metatarsal II yang
dikelilingi oleh kalus.
96
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN3. POLAMUSKULOSKELETAL
deslruklif ada luIang yang berdekalan. Iada sladium yang Iebih Ian|ul, gambaran reaksi
eriosleum lersusun men|adi IameIa dan membenlang se|a|ar dengan korus luIang (gambar
19.10).
POKOK-POKOK PEMBELAJ ARAN: REAKSI PERIOSTEUM
Reaksi periosteumadalahhasil reaksi tulangterhadapberbagai cedera. Penyakit yangsamadapat menghasilkanbeberapagambaran
reaksi periosteum.
Lesi agresif biasanyaakanmenyebabkandestruksi tulangyangberdekatan.
Reaksi periosteumbilateral biasanyadisebabkanolrhsindromataupenyakit sistemik.
Obliterasi lapisanjaringanlunakcenderungmembantuprosesinfeksi
Mencari tulangyangterkenadari massayangmeluas, destruksi, mineralisasi tulangdanfraktur akanmemberikanpetunjukyang
pentinguntukdiagnosis.

Gambar 19.10.
Pasien dengan
osteomielitis akut
pada femur
proksimal yang
memperlihatkan
reaksi periosteum
ireguler yang halus.
BAB 20
97
Trauma ekstremitas
Siew-Kune Wong & Wilfred C. G. Peh
Pendahuluan
Arti penting foto rontgen
Tu|uan ulama adaIah unluk mendiagnosis adanya fraklur alau disIokasi. Iolo ronlgen |uga
enling unluk meniIai osisi u|ung luIang sebeIum dan sesudah lerai. Iolo ronlgen uIang
(follow-up) dibuluhkan unluk meIihal enyaluan luIang dan komIikasi.
Prinsip pemeriksaan rontgen
Ienling unluk meIakukan folo aIing sedikil ada 2 bidang, lerulama bidang yang saIing
legak Iurus salu sama Iain. HaI ini akan memaslikan bahva sualu fraklur lidak akan
lerIevalkan dan kesegarisan luIang daal diniIai dengan akural.
Iersendian di alas dan di bavah fraklur harus lerIihal di daIam folo. HaI ini digunakan
unluk meniIai adanya disIokasi yang lerkail lerulama ada luIang-luIang yang berasangan
seerli Iengan bavah dan kaki.
Garis fraklur akan lamak Iebih |eIas kira-kira 2 minggu sesudah cedera karena adanya
resorsi luIang. Iembenlukan kaIus |uga daal ler|adi. OIeh karena ilu, emeriksaan
secara seriaI mungkin dibuluhkan biIa dicurigai adanya fraklur secara kIinis, lelai lidak
lamak segera sesudah cedera (gambar 20.1).
a.
b.
c.
Gambar 20.1.
Pembentukan
kalus terlihat di
sekitar fraktur stres
pada tulang
metatarsal IV.
98
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN3. POLAMUSKULOSKELETAL
Gambar 20.2.
Foto (a) dan inversi
(b) pada
pergelangan kaki
memperlihatkan
cedera ligamentum
lateral.
Iolo erbandingan ada ekslremilas di sisi berIavanan mungkin dibuluhkan ada luIang
rangka yang imalur sebeIum ler|adi enuluan eihsis. HaI ini akan membanlu unluk
memaslikan aakah sualu fragmen luIang meruakan luIang lambahan/aksesoria, eihsis
yang leIah men|adi luIang, namun lidak menyalu, alaukah sualu fraklur.
Iolo ada daerah yang mengaIami slres berguna unluk meniIai cedera Iigamenlum,
lerulama di ergeIangan kaki dan Iulul. Iolo ini membanlu dengan menekankan ada
eIebaran ruang sendi abnormaI yang disebabkan oIeh keIemahan alau cedera ada
Iigamenlum enyokongnya (gambar 20.2a & 20.2b).
d.
e.
BAB20. TRAUMAEKSTREMITAS
99
Tanda-tanda tidak langsung pada trauma
Iembengkakan |aringan Iunak yang disebabkan oIeh erdarahan sering kaIi berkailan
dengan fraktur atau cedera ligamentum.
Ifusi ersendian akibal erdarahan alau cairan yang menggeser banlaIan Iemak (jai pa!)
ekslrakasuIar men|auh dari luIang, membenluk sualu landa yang dikenaI dengan fat
pa! sign. Tanda ini berguna unluk meniIai lrauma yang mengenai ergeIangan langan
dan siku (Gambar 20.3).
Lemak bebas di daIam kasuI sendi meruakan landa cedera luIang. HaI ini aIing baik
diIihal ada folo dengan sinar horizonlaI (ncrizcnia| |can ra!icgrapn) dan lamak sebagai
balas cairan-cairan (ui!-ui! |ctc|) yang disebabkan oIeh Iemak bebas yang mengaung
di alas cairan sinoviaI alau darah (Gambar. 20.4).
a.
b.
c.
Gambar 20.3.
Perhatikan
pergeseran
bantalan lemak (fat
pad) ke arah
posterior dari sendi
siku akibat fraktur
suprakondiler.
Gambar 20.4.
Foto lateral lutut
dengan sinar
horizontal
memperlihatkan fat
lu|o |eve| {oaras
lemak-cairan)
akibat fraktur.
100
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN3. POLAMUSKULOSKELETAL
Gambar 20.5.
Stress fracture
pada korpus tibia
memperlihatkan
garis fraktur dan
sklerosis di
sekitarnya.
Kesulitan dalam pencitraan
Arleri yang memberi nulrisi lamak sebagai garis radioIusen dan daal disaIaharlikan
sebagai fraklur relak. HaI ini sering dilemukan ada luIang-luIang lubuIus.
SebeIum ler|adinya malurasi luIang, Iemeng eihsis lamak ireguIer dengan skIerosis.
iasanya, bagian erifer eihsis meruakan bagian lerakhir yang mengaIami enyaluan
dan |angan samai disaIaharlikan sebagai sualu fraklur.
AIur alau indenlasi luIang daal keIiru diinlerrelasikan sebagai fraklur Iinear. HaI ini
cuku sering ler|adi ada aIur bisiilaI di humerus saal rolasi inlernaI.
TuIang keciI lambahan daal menyeruai avuIsi fragmen luIang keciI. Iolo erbandingan
dan adanya landa-landa lidak Iangsung ada lrauma, seerli embengkakan |aringan
Iunak alau efusi sendi, akan membanlu memaslikan alau menyingkirkan fraklur.
Fraktur stres (fatigue)
Iraklur ini disebabkan oIeh enekanan abnormaI ada luIang-luIang dengan mineraIisasi
normaI. Iraklur ini sering dilemukan ada luIang libia dan melalarsaI. Garis fraklur biasanya
dilemukan ada luIang daIam benluk lransversaI. Iada sladium dini, fraklur lamak sebagai
garis Iusen alau bayangan adal akibal komresi lrabekuIar dan kaIus inlervaI yang meIevali
fraklur. Reaksi endosleum dan eriosleum IameIar daal lerIihal ada sladium Ian|ul
(gambar 20.5). Diagnosis daal dilegakkan menggunakan scan tulang dan foto rontgen tulang
secara serial. Scan luIang isolo osilif daal dieroIeh 34 minggu sebeIum gambaran
abnormaIilas ada folo ronlgen.
a.
b.
c.
d.
BAB20. TRAUMAEKSTREMITAS
101
Frakturekstremitaskhusus
FRAKTURINTRAARTIKULAR
Fraktur Bennett
Iraklur ini disebabkan oIeh abduksi ibu |ari yang diaksakan dan lamak sebagai fraklur
obIik yang mengenai ermukaan arlikuIasi roksimaI ada luIang melakaraI I (gambar
20.6). Iragmen keciI luIang melakaraI I lela berarlikuIasi dengan lraezium, semenlara
bagian luIang yang Iain mengaIami disIokasi ke arah dorsaI dan radiaI akibal larikan
muskuIus abduklor oIIicis Iongus. KegagaIan mendiagnosis dan mengobali fraklur inlra-
arlikuIar ada melakaraI daal menimbuIkan rasa nyeri yang Iama, kekakuan, dan arlrilis
ascalrauma akibal ermukaan arlikuIar yang lidak rala.
Fraktur Barton
Iraklur ini akibal ler|aluh dengan langan lerenlang. Iraklur obIik inlra-arlikuIar mengenai
lei dorsaI radius bagian dislaI. Terkadang haI ini |uga ada kailannya dengan disIokasi er-
sendian ergeIangan langan. iIa fraklur mengenai ermukaan voIar radius bagian dislaI,
fraklur ini disebul sebagai kebaIikan fraklur arlon. Kedua benluk fraklur ini aIing baik
dilihat pada proyeksi lateral oleh karena orientasi koronal dari garis fraktur.
Fraktur plato tibia
Kebanyakan fraklur ini mengenai bagian Ialo libia IaleraI. Mekanisme cederanya karena
lereIinlir. Kadang-kadang fraklur lidak lerIihal |eIas ada royeksi AI dan IaleraI yang
slandar. OIeh karena ilu, kemungkinan dibuluhkan andangan obIik, alau lomograh unluk
mengenaIi dan meniIai dera|al beralnya fraklur (gambar 20.7). Sekilar 10% fraklur ini
disebabkan oIeh cedera Iigamenlum sendi Iulul.
Gambar 20.6.
Fraktur Bennet
pada tulang
metakarpal I.
102
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN3. POLAMUSKULOSKELETAL
Gambar 20.8.
Fraktur maleolus
medialis dengan
sebuah fragmen
yang terlepas.
Gambar 20.7.
Fraktur depresi
pada plato tibia
lateral.
Fraktur pergelangan kaki
Iraklur ini disebabkan oIeh cedera inversi alau eversi, alau kombinasi kedua mekanisme
lersebul. Macam-macam fraklur daal dikIasihkasikan berdasarkan ada |enis cedera alau
|enis fraklur yang lerIibal. }enis fraklur daal berua fraklur unimaIeoIar (maIeoIus mediaI
alau IaleraI), fraklur bimaIeoIar, fraklur lrimaIeoIar biIa luberkuIum oslerior libia dislaI
lerkena, alau fraklur komIeks biIa ler|adi fraklur kominulif ada libia dislaI dan hbuIa
(gambar 20.8). Iraklur-disIokasi daal ler|adi biIa sendi ergeIangan kaki (ank|c ncriisc)
lerganggu akibal cedera luIang dan Iigamenlum (gambar 20.9).
BAB20. TRAUMAEKSTREMITAS
103
Gambar 20.9.
Fraktur-dislokasi
pada pergelangan
kaki.
Fraktur kalkaneus
Iraklur ini meruakan fraklur luIang larsus yang
aIing sering ler|adi. Iraklur ler|adi akibal |aluh dari
kelinggian dan biasanya biIaleraI. Kemungkinan di-
serlai dengan fraklur luIang beIakang, lerulama ada
verlebra IumbaI kedua. Iraklur daal dikIasihkasikan
sebagai ekslra-arlikuIar alau inlra-arlikuIar biIa fraklur
mengenai sendi sublaIar alau kaIkaneokuboid. Iada
fraklur inlra-arlikuIar, enling unluk meniIai dera|al deresi ada ermukaan oslerior
sendi sublaIar. Mengukur sudul ohIer (diagram 20.1) dari folo IaleraI membanlu unluk
meniIai deresi. WaIauun demikian, CT scan dapat memperlihatkan posisi fragmen tulang
secara leal dan Iuas deresi ermukaan oslerior sendi sublaIar (gambar 20.10).
Diagram20.1
Gambar 20.10.
Fraktur kominutif
pada kalkaneus.
104
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN3. POLAMUSKULOSKELETAL
FRAKTURNON-ARTIKULAR
Imal |enis yang dibahas:
Fraktur Colles
Iraklur ini akibal ler|aluh dengan langan lerenlang. Iraklur radius ler|adi di korus dislaI,
biasanya sekilar 2 cm dari ermukaan arlikuIar. Iragmen dislaI bergeser ke arah dorsaI dan
roksimaI, memerIihalkan gambaran deformilas garu-makan maIam (!inncr-jcrk).
Kemungkinan daal diserlai dengan fraklur ada rosesus sliIoideus uIna (gambar 20.11a &
20.11b).
Gambar 20.11a &
20.11b.
Fraktur Colles pada
pergelangan tangan
dalamfoto AP dan
lateral.
BAB20. TRAUMAEKSTREMITAS
105
Fraktur Smith
Iraklur ini biasanya akibal ler|aluh ada unggung langan alau ukuIan keras secara
Iangsung ada unggung langan. Iragmen dislaI bergeser ke arah venlraI dengan deviasi
radius langan yang memberikan gambaran deformilas seko kebun (gar!cn spa!c) (gambar
20.12).
Fraktur suprakondiler
Iraklur ini meruakan |enis fraklur siku yang aIing sering ler|adi ada anak-anak berusia
anlara 3 samai 10 lahun. Sebagian besar fraklur akibal ler|aluh ada langan lerenlang
dengan hierekslensi siku. Iragmen dislaI bergeser ke oslerior (gambar 20.13).
Gambar 20.13.
Fraktur supra-
kondiler pada
humerus distal
seorang anak.
Gambar 20.12.
Pandangan lateral
pergelangan
tangan
memperlihatkan
fraktur Smith
(kebalikan fraktur
Colles).
106
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN3. POLAMUSKULOSKELETAL
Fraktur J ones
Iraklur ini mengenai basis luIang melalarsaI V. Garis fraklur ber|aIan secara lransversaI biIa
dibandingkan dengan usal osihkasi, yang ber|aIan secara obIik.
FRAKTURYANGBERKAITANDENGANPENINGKATANRISIKONEKROSISAVASKULAR(AVN)
Tulang skafoid
TuIang ini adaIah luIang karaI yang aIing sering mengaIami fraklur. Kebanyakan ler|adi di
bagian inggang luIang yang diikuli di oIus roksimaI dan luberosilas. Cedera yang
berkailan dengan luIang ini anlara Iain disIokasi eriIunalum dan fraklur radius. KomIikasi
ler|adinya enyaluan yang Iambal (!c|aqc! unicn) alau lidak ler|adinya enyaluan (non-union)
meningkalkan risiko osleonekrosis, yang sering mengenai fragmen roksimaI (gambar
20.14).
Kolum femoris
Iraklur ada daerah ini lermasuk fraklur inlrakasuIar, yang daal ler|adi subkailaI, lrans-
servikaI alau basiservikaI. Tidak ler|adinya enyaluan luIang (non-union) meruakan
komIikasi yang sering ler|adi ada cedera lersebul, yang daal menyebabkan osleonekrosis
(gambar 20.15).
Gambar 20.14.
Fraktur skafoid
dengan pergeseran
yang disertai
dengan fraktur
pada radius distal.
Gambar 20.15.
Fraktur dengan
pergeseran kolum
femoris kiri.
BAB20. TRAUMAEKSTREMITAS
107
FRAKTUR/DISLOKASI
Galeazzi
Iraklur ini akibal ler|aluh dengan langan lerenlang dan Iengan bavah daIam keadaan
ronasi, alau ler|adi karena ukuIan Iangsung ada ergeIangan langan bagian dorsoIaleraI.
Iraklur ini meruakan fraklur seerliga dislaI radius dengan disIokasi sendi radiouIna
dislaI. Iragmen dislaI mengaIami ergeseran dan anguIasi ke arah dorsaI. DisIokasi mengenai
uIna ke arah dorsaI dan mediaI (gambar 20.16).
Monteggia
Iraklur |enis ini disebabkan oIeh ronasi Iengan bavah yang diaksakan saal |aluh alau
ukuIan secara Iangsung ada bagian dorsaI seerliga roksimaI Iengan bavah. Iraklur ini
terdiri dari fraktur ulna proksimal dengan angulasi anterior yang disertai dengan dislokasi
anterior kaput radius
Dislokasi perilunatum transkafoid
Iraklur ini meruakan fraklur yang aIing sering disebabkan oIeh disIokasi karaI. Iroyeksi
fronlaI (AI) memerIihalkan fraklur skafoid dengan |eIas, namun andangan IaleraI me-
nun|ukkan ergeseran luIang kailalum ke arah dorsaI yang berhubungan dengan luIang
Iunalum, yang lela berarlikuIasi dengan radius dislaIoIeh karena ilu, disebul disIokasi
eriIunar (gambar 20.17).
Fraktur Maisonneuve
Ter|adi fraklur hbuIa roksimaI yang disebabkan oIeh robekan ada membrana inleroseus
dan sindesmosis libiohbuIaris dislaI. Kemungkinan |uga diserlai dengan robekan Iigamenlum
deIloid alau fraklur maIeoIus mediaIis yang menyebabkan eIebaran komarlemen sendi
medial.
Gambar 20.16.
Fraktur Galeazzi
pada radius
dengan dislokasi
sendi radioulnar
distal.
108
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN3. POLAMUSKULOSKELETAL
Gambar 20.17.
Foto AP dan lateral
pergelangan
tangan menunjuk-
kan fraktur
transkafoid yang
bergeser dengan
dislokasi
perilunatum.
Fraktur Lisfranc
Iraklur ini biasanya ler|adi sesudah |aluh dari kelinggian alau saal menuruni langga esaval
lerbang. Ligamenlum Lisfranc yang lerIelak anlara luIang kuneiform I dan basis luIang
melalarsaI II lerulus alau mengaIami avuIsi ada lemal insersinya. Terdaal 2 variasi
cedera, yailu disIokasi homoIaleraI melalarsaI I samai V dan erindahan IaleraI divergen
melalarsaI II hingga V dengan ergeseran luIang melalarsaI I ke mediaI alau dorsaI.
Iraklur yang lerkail anlara Iain fraklur yang ler|adi ada basis melalarsaI II dan yang
Iebih |arang, ada luIang melalarsaI III, kuneiform I alau luIang kuboid (gambar 20.18).
DISLOKASI/SUBLUKSASI SENDI
Cedera sendi sering ler|adi ada bahu, ergeIangan langan, Iulul dan ergeIangan kaki.
Cedera sendi daal dibagi men|adi konlusio, keseIeo, subIuksasi alau disIokasi.
BAB20. TRAUMAEKSTREMITAS
109
Gambar 20.18.
0|s|okas| lrakrur
Lisfranc kaki.
Sendi mengaIami subIuksasi biIa ermukaan arlikuIar bergeser sebagian berbeda dengan
dislokasi yang mengalami pergeseran komplit. Bila fraktur disertai dengan dislokasi atau
subIuksasi, fraklur lersebul dikIasihkasikan sebagai disIokasi/subIuksasi fraklur.
Dislokasi bahu
DisIokasi anlerior meruakan lie disIokasi gIenohumeraI yang aIing sering ler|adi.
DisIokasi ini mudah didiagnosis ada folo bahu AI dan IaleraI (gambar 20.19).
Iraklur ada bagian osleroIaleraI kaul humerus menimbuIkan defek kaak (hatchet)
yang dikenaI sebagai Iesi HiII-Sachs. Lesi ankarl meruakan sualu fraklur bagian anlerior
lei inferior gIenoid, |arang lerIihal ada folo ronlgen. DisIokasi oslerior Iebih |arang
dilemukan, namun mudah lerIevali ada folo AI bahu yang slandar. WaIauun demikian,
kaul humerus memberikan gambaran boIa Iamu (light-bulb) akibal rolasi inlernaI yang
diaksakan. Tumang lindih kaul humerus dengan gIenoid ada folo yang diambiI dengan
enamakan gIenoid |uga bersifal diagnoslik. Daal lerIihal |uga fraklur komresi ada
kaul humerus yang memberikan densilas korleks ganda ada kaul humerus (gambar
20.20).
Dislokasi pergelangan tangan
DisIokasi ini akibal ler|aluh dengan langan lerenlang. }enis disIokasi yang sering ler|adi
adaIah disIokasi Iunalum, eriIunalum, dan eriIunalum lranskafoid. Kesegarisan normaI
luIang karaI daal lerIihal ada andangan AI dan IaleraI slandar. Iada andangan fronlaI,
GiIuIa leIah men|abarkan 3 arkus yang menggarisi luIang-luIang karaI. Arkus I menggarisi
ermukaan arlikuIar roksimaI skaoid, Iunarlum, dan lrikuelrum. Arkus II menggarisi
bagian cekung (kecekungan) di bagian dislaI luIang yang sama. Arkus III menggarisi bagian
cembung (kecembungan) di bagian roksimaI kailalum dan Iunalum (diagram 20.2). Iada
folo IaleraI, aksis IongiludinaI luIang radius, Iunalum, kailalum dan melakaraI III
membenluk garis Iurus (diagram 20.3).
110
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN3. POLAMUSKULOSKELETAL
Cedera lempeng epifisis
Cedera ini ler|adi ada luIang rangka imalur yang beIum mengaIami enyaluan eihsis.
Cedera ini daal dibagi men|adi 5 |enis berdasarkan kIasihkasi SaIler-Harris.
Gambar 20.19 .
0|s|okas| anrero-
inferior pada bahu
kanan.
Gambar 20.20.
Fraktur kompresi
pada kaput
humerus medial.
BAB20. TRAUMAEKSTREMITAS
111
Tipe 1: Iraklur meIaIui Iemeng erlumbuhan disebabkan
oIeh gaya geser yang menyebabkan lerisahnya eihsis
dari hsis. iasanya eriosleum lela uluh.
Tipe 2: Iraklur meIaIui Iemeng erlumbuhan yang meIuas ke
daIam melahsis.
Tipe 3: Iraklur meIaIui Iemeng erlumbuhan yang meIuas ke
daIam eihsis.
Tipe 4: Iraklur meIaIui Iemeng erlumbuhan yang mengenai
melahsis dan eihsis.
Tipe 5: Iraklur komresi meIaIui Iemeng erlumbuhan akibal
cedera remuk (crush injury) (diagram 20.4).
Diagram20.2
Diagram20.3
Diagram20.4
BAB 21
112
Fraktur~k!asIkasI, pcnyatuan, dan knmp!IkasI
Lesley A. Goh & Wilfred C. G. Peh
Klasifikasi fraktur
Iraklur meruakan lerulusnya konlinuilas slrukluraI luIang. TuIang yang mengaIami
fraklur sembuh meIaIui roses erbaikan luIang yang komIeks. KomIikasi daal limbuI
baik akibal lrauma mauun seIama roses enyembuhan. Secara garis besar, fraklur daal
dikIasihkasikan men|adi fraklur komplit dan inkomplit. Iada fraklur komIil, luIang benar-
benar alah men|adi dua fragmen alau Iebih. Iraklur inkomIil adaIah alahnya luIang
hanya ada salu sisi sa|a. Iraklur komIil daal dibagi Iagi men|adi fraklur lransversa, obIik/
siraI, imaksi, kominulif dan inlra-arlikuIar. Iraklur inkomIil daal dibagi men|adi
greenstick fracture, yang khas ada anak-anak, dan fraklur komresi, yang biasanya dilemukan
ada orang devasa. Iraklur avuIsi ler|adi biIa sualu fragmen luIang lerulus dari bagian
luIang sisanya yang disebabkan oIeh larikan Iigamenlum alau eIekalan lendon yang kual
dan biasanya ler|adi akibal dari konlraksi olol secara aksa (gambar 21.1). IoIa beberaa
fraklur yang khas digambarkan ada diagram 21.1a-21.2g.
Gambar 21.1.
Fraktur spina tibia anterior yang disebabkan oleh cedera avulsi pada ligamentumcruciatus anterior.
Diagram21.1
Fraktur komplit dan inkomplit:
a. Fraktur inkomplitgreenstick.
b. Fraktur komplit.
BAB21. FRAKTURKLASIFIKASI, PENYATUAN, DANKOMPLIKASI
113
Diagram21.2
J enis-jenis fraktur komplit
21.2b
Oblik
21.2c
Spiral
21.2d
Impaksi
21.2e
Kominutif
21.2f
Fraktur intra-
artikularfraktur
kapitatum
21.2g
Fraktur avulsi
terlepasnya
sebagian (avulsi)
epikondilus medialis
21.2a
Transversal
114
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN3. POLAMUSKULOSKELETAL
Gambar 21.2.
Fraktur spiral
pada bagian distal
lou|a.
Fraktur komplit
Iraklur komIil daal dibagi Iagi berdasarkan orienlasi garis fraklurnya. }enis-|enis fraklur
komplit:
Iraklur lransversaI
ObIik/siraI: secara khas disebabkan oIeh slres rolasi (gambar 21.2)
Imaksi: fragmen fraklur yang salu lerlanca kual bersama men|adi salu (gambar 21.3)
Kominulif: lerdaal Iebih dari dua fragmen fraklur yang biasanya lerecah beIah
Inlra-arlikuIar: fraklur mengenai ermukaan sendi (gambar 21.4)
a.
b.
c.
d.
e.
Gambar 21.3.
Fraktur Colles
impaksi pada sendi
pergelangan tangan.
BAB21. FRAKTURKLASIFIKASI, PENYATUAN, DANKOMPLIKASI
115
Fraktur inkomplit
Iada fraklur inkomIil, luIang lidak benar-benar alah lerbeIah. }enis-|enis fraklur inkomIil
adalah:
Greenstick fracture(gambar 21.5)
}enis fraklur ini sering dilemukan ada anak-anak, luIang meIengkung disebabkan oIeh
konsislensinya yang eIaslis. Ieriosleumnya lela uluh. Iraklur ini biasanya mudah dialasi
dan sembuh dengan baik.
Gambar 21.4.
Fraktur intra-artikular
pada tibia proksimal
yang meluas ke
kondilus tibia
lateralis.
Gambar 21.5.
Greenstick fracture
pada radius distal
seorang anak.
Perhatikan frakturnya
tidak komplit dan
tidak meluas ke
korteks dorsal.
116
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN3. POLAMUSKULOSKELETAL
Fraktur kompresi (gambar 21.6)
Iraklur ini biasanya ler|adi ada orang devasa dan secara khas mengenai korus verlebra
alau kaIkaneus. Reduksi secara semurna |arang ler|adi dan asien mungkin akan meng-
alami deformitas.
Gambar 21.6.
Kompresi baji
anterior korpus
vertebra T12.
Maknaklinisklasifikasi fraktur
Ienling unluk meIakukan kIasihkasi fraklur secara leal. HaI ini membanlu daIam
menenlukan kemungkinan rognosis dan memiIih enanganan yang leal. Iraklur daal
dilangani secara konservalif dengan gis alau embedahan menggunakan hksasi inlernaI
alau ekslernaI. Iiksasi embedahan biasanya diIakukan biIa ler|adi kegagaIan reduksi,
kegagaIan memerlahankan reduksi, ada fraklur lerbuka dan fraklur inlra-arlikuIar. Iiksasi
ekslernaI biasanya diIakukan unluk fraklur lerbuka dengan konlaminasi yang Iuas.
iIa fraklur bersifal inkomIil seerli ada fraklur greenstick, reduksi biasanya mudah
dan anak daal diyakinkan bahva enyembuhan biasanya ler|adi dengan ceal. SebaIiknya,
fraktur kompresi jarang sekali dapat direduksi dengan sempurna.
Ada fraklur-fraklur lerlenlu yang |uga kurang slabiI, dan kIasihkasi yang leal daal
membual kIinisi vasada lerhada fraklur yang memiIiki risiko komIikasi saal enyaluan-
nya. Di anlara fraklur komIil, fraklur lransversaI agaknya lela berada di lemal sesudah
diIakukan reduksi, lidak seerli fraklur obIik dan siraI yang memunyai kecenderungan
unluk bergeser. Iergeseran sesudah reduksi daal menyebabkan enyaluan yang Iambal
(!c|aqc! unicn), enyaluan sfs osisi yang saIah (na|unicn) alau bahkan lidak ler|adinya
enyaluan (nonunion). HaI yang sama, fraklur kominulif biasanya bersifal lidak slabiI dan
kemungkinan unluk sembuh daIam osisi yang kurang olimaI karena reduksi fragmen
fraklur sering suIil dierlahankan. Yang lerakhir, vaklu enyembuhan cenderung Iebih Iama
ada fraklur-fraklur lerlenlu vaIauun sebagian besar fraklur seharusnya menyalu daIam
16 hingga 18 minggu (labeI 1). Sebagai conloh, fraklur lransversaI membuluhkan vaklu
enyembuhan yang Iebih Iama dariada fraklur siraI unluk sembuh. Iraklur yang ler|adi
ada anak-anak dan ada ekslremilas alas (dibandingkan ekslremilas bavah) cenderung
sembuh Iebih ceal. Iengelahuan mengenai haI-haI lersebul bermanfaal saal meIakukan
follow-up terhadap suatu fraktur.
Tabel I. Waktu penyembuhan tulang tubulus pada orang dewasa
Ekstremitasatas Ekstremitasbawah
Kalusawal 23minggu 23minggu
Konsolidasi lanjut 68mingggu 1216minggu
BAB21. FRAKTURKLASIFIKASI, PENYATUAN, DANKOMPLIKASI
117
Jenis-jenisfrakturkhusus
Iraklur stress daal dibagi men|adi fraklur insuhsiensi dan fatigue. Ierbedaan ulamanya
adaIah bahva fraklur insuhsiensi ler|adi ada luIang abnormaI yang lera|an dengan slres
yang normal sedangkan fraktur fatigue ler|adi ada luIang normaI yang diberikan slres
abnormaI secara beruIang. Conloh dari fraklur insuhsiensi yailu fraklur yang secara khas
ler|adi ada asien usia Ian|ul dengan osleoorosis. Temal fraklur biasanya ada luIang
libia bagian alas, sakrum, iIium dan ubis. Iraklur fatigue terjadi pada orang dengan tulang
yang normaI dan sering ler|adi ada keIomok usia muda. Temal fraklur berganlung ada
sifal aklivilas yang menyebabkan lekanan abnormaI (gambar 21.7).
Iraklur aloIogik meruakan roses sekunder dari abnormaIilas yang sudah ada ada
luIang sebeIumnya, sebagian besar akibal lumor luIang. TuIang men|adi Iemah karena
abnormaIilas dan fraklur daal ler|adi akibal lrauma akul alau bahkan akibal slres yang
normaI (gambar 21.8).
Gambar 21.7.
Fraktur fatigue tibia
proksimal pada
penderita
osteoartrosis berat di
persendian lututnya.
Gambar 21.8.
Fraktur patologik
karena lesi displasia
lorosa aoa rao|us
proksimal.
118
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN3. POLAMUSKULOSKELETAL
Penyatuan
Ienyaluan luIang ler|adi akibal roses erbaikan luIang yang komIeks dan lerIihal ada
folo sebagai embenlukan kaIus.
Pembentukan kalus awal
Iada laha avaI, kaIus hanya mengandung |aringan hbrosa radioIusen dan garis fraklur
akan lerIihal ada folo. Iada laha yang sedikil Iebih Ian|ul, lerbenluk kaIus imalur. Kasus
ini membenluk gambaran khas seerli kaas yang Iembul (sc ccbcn-ucc| appcarancc).
KaIus mungkin lerIihal menghubungi fraklur vaIauun garis fraklur lela lerIihal bahkan
kelika enyaluan kIinis leIah ler|adi. Iada laha ini, lidak ada gerakan ada lemal fraklur
biIa diberikan slres.
Konsolidasi lanjut
KaIus Iunak secara berlaha diubah men|adi luIang malur yang keras. Keadaan ini adaIah
tahap konsolidasi lanjut dan dikatakan telah terjadi konsolidasi jika pada foto terlihat kalus
luIang menghubungi fraklur dan lidak lamak garis fraklur. Kemudian ler|adi embenlukan
uIang (rcnc!c||ing) luIang. Rongga sumsum akhirnya lerbenluk dan lerbenlukIah korleks.
Komplikasi
KomIikasi yang disebabkan oIeh fraklur daal bersifal sistemik atau lokal terhadap tulang
yang fraklur, |aringan Iunak alau ersendian yang berdekalan. KomIikasi IokaI yang
mengenai luIang anlara Iain: komIikasi enyaluan, infeksi, nekrosis avaskuIar, dislroh
reeks simalik dan gangguan erlumbuhan ada anak-anak biIa yang lerkena adaIah
Iemeng erlumbuhan.
Komplikasi lokal nontulang dapat mengenai jaringan lunak dan persendian yang
berdekalan. Di anlara cedera |aringan Iunak, kondisi yang sering ler|adi adaIah lrauma
lerhada embuIuh darah yang berdekalan dengan lemal fraklur, sindrom komarlemen
dan |uga cedera ada saraf dan visera yang berdekalan.
KomIikasi yang mengenai ersendian anlara Iain hemarlrosis dan kekakuan sendi akibal
edema dan hbrosis. Osleoarlrilis ascalrauma daal disebabkan oIeh kerusakan ada
karliIago arlikuIar dan ermukaan sendi alau slres abnormaI yang ler|adi karena na|unicn
fraktur korpus.
Komplikasi pada penyatuan tulang
Ienyaluan luIang biasanya ler|adi daIam 1618 minggu berganlung ada usia asien, Iokasi
fraklur dan |enis fraklur. KomIikasi enyaluan luIang adaIah enyaluan yang Iambal
(!c|aqc! unicn), lidak ler|adinya enyaluan (non-union) dan enyaluan ada osisi yang saIah
(na|unicn). Iraklur lerlenlu, seerli fraklur obIik dan fraklur kominulif bersifal kurang slabiI.
Karena ilu, kIasihkasi yang leal sangal enling. Diagnosis dini memungkinkan enenluan
enyebab dan enalaIaksanaan yang leal sebeIum ler|adi kecacalan yang ermanen.
Delayed union
Iraklur gagaI menyalu daIam vaklu yang normaI (1618 minggu). Ienyebab yang mungkin
adaIah suIai darah yang lidak adekual, infeksi, embebalan yang lidak kual dan lraksi
yang berIebihan. KegagaIan mendiagnosis dan menangani !c|aqc! unicn ada laha avaI
daal menyebabkan non-union.
Non union
Iraklur gagaI menyalu. Ienyebab !c|aqc! unicn daal |uga men|adi enyebab non-union.
Inlerosisi |aringan Iunak anlara fragmen fraklur |uga daal mencegah enyaluan luIang.

BAB21. FRAKTURKLASIFIKASI, PENYATUAN, DANKOMPLIKASI


119
Gambar 21.10.
hon-un|on arrol
yang terjadi sesudah
fraktur kolumna
humerus.
Gambar 21.9.
hon-un|on n|errrolk
pada fraktur kosta.
Iada folo lerIihal u|ung-u|ung fraklur diisahkan oIeh sualu ceIah. Gerakan anlara kedua
u|ung daal dilun|ukkan dengan uoroskoi alau di anlara hIm stress yang berlurulan.
Terdapat dua jenis utama non-union: reaktif dan nonreaktif.
RcaktiI/hipcrtrnk: reaksi luIang yang berIebihan dengan hierlroh dan skIerosis ada
u|ung luIang, |uga lerdaal kaIus yang banyak (gambar 21.9).
NnnrcaktiI/atrnk: u|ung-u|ung luIang alroh, memiIiki gambaran yang meruncing dan
kaIus di sekilarnya sedikil (gambar 21.10).
Ienyaluan mungkin lidak ler|adi dengan enanganan konservalif sehingga dibuluhkan
hksasi embedahan. Iada seudoarlrosis hierlrohk, sering kaIi hanya dibuluhkan slabiIisasi
fraklur karena masih lerdaal olensi unluk sembuh, sedangkan ada non-union alroh,
dibuluhkan kombinasi slabiIisasi dengan cangkokan luIang lambahan unluk merangsang
enyembuhan luIang.
Malunion (gambar 21.11)
Iragmen fraklur menyalu daIam osisi yang lidak leal. Keadaan ini daal ler|adi biIa
fraklur lidak direduksi secara adekual alau biIa reduksi fraklur lidak dierlahankan
seIama enyembuhan. AnguIasi ada luIang an|ang daal menyebabkan deformilas

120
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN3. POLAMUSKULOSKELETAL
yang nyala, emendekan ekslremilas dan osleorarlrilis ada sendi di dekalnya. Osleolomi
daal diIakukan ada kasus-kasus na|unicn unluk mencegah ler|adinya erburukan sendi
remalur dan osleoarlrilis, namun osleolomi hanya mungkin diIakukan biIa na|unicn
dapat dikenali dan ditangani secara dini.
Infeksi
Infeksi ada Iuka daal menyuIilkan fraklur lerbuka alau fraklur yang dilangani dengan
embedahan. OsleomieIilis harus dikenaIi dan dilangani secara dini karena daal me-
nyebabkan enyembuhan yang lidak adekual. HaI ini daal berakibal ada enyaluan yang
Iambal (!c|aqc! unicn) dan non-union. Iada folo lerIihal embengkakan |aringan Iunak,
deslruksi luIang yang diserlai dengan embenlukan eriosleum luIang baru, eniisan dan
sekueslrasi fragmen luIang yang mali (non-viable).
Nekrosis avaskulari (gambar 21.12)
Nekrosis avaskuIar ler|adi biIa luIang mali akibal suIai darah yang lidak mencukui.
Iraklur gagaI menyalu dan luIang yang iskemik daal koIas. Iada gambaran radioIogis,
keadaan ini secara khas bermanifeslasi sebagai daerah eniisan dan skIerosis. Iraklur-
fraklur lerlenlu lerulama berkailan dengan nekrosis avaskuIar. |c||cu-up secara cermat pada
fraklur-fraklur ini memungkinkan diagnosis dan engobalan secara dini. Iraklur-fraklur
lesebul dqabarkan di bavah ini.
Tempat fraktur Tempat nekrosis avaskular
Iemur-koIum
Skafoid-inggang
TaIus-koIum
Humerus-koIum
Iemur-kaul
Skafoid-fragmen fraklur roksimaI
TaIus-korus
Humerus-kaul
Gambar 21.11.
Malunion pada
fraktur korpus
humerus yang
menyebabkan
angulasi.
BAB21. FRAKTURKLASIFIKASI, PENYATUAN, DANKOMPLIKASI
121
Gambar 21.12.
Nekrosis avaskular
fragmen proksimal
pada fraktur skafoid
dan tulang lunatum.
Gangguan pertumbuhan
Keadaan ini lamak ada anak-anak. Iraklur yang meIevali Iemeng erlumbuhan eihsis
daal menyebabkan erlumbuhan abnormaI. iIa hanya sebagian Iemeng erlumbuhan
yang rusak, haI ini akan menyebabkan erlumbuhan yang lidak simelris, yang berakibal
ada anguIasi. iIa seIuruh Iemeng erlumbuhan lerkena, daal ler|adi enyaluan yang
remalur dan enghenlian erlumbuhan yang menyebabkan erbedaan an|ang ekslremi-
tas.
POKOK-POKOK PEMBELAJ ARAN: FRAKTUR
Frakturdapal d|larar| secara |orserval|l alau peroeda|ar oerarlur pada jer|s lra|lur se||ra rerer|u|ar ||as|l|as|
radiologissecaratepat.

Frakturkomplit transversal, oblik, spiral, impakta, kominutif.


inkomplit greenstick, kompresi.

Komplikasisistemik.
lokal tulang, jaringanlunak, sendi.

Komplikasi padauniondelayed union(tulanggagal menyatudalam1618minggu).


non-union(tidakmenyatu).
malunion(penyatuanpadaposisi yangtidaktepat).

Pentinguntukmengenali penyatuanabnormal danpenyebabnya(mekanis, suplai darah, infeksi) sertamemberikanpengobatanyang


tepat dengansegera.
Komplikasi lokal lainnyayangmengenai tulangjugaakanmemberikanhasil yangbaikjikadiagnosisdanpenanganandilakukan
secaradini.

infeksi
nekrosisavaskular
d|slrol rele|s s|rpalel||
gangguanpertumbuhan
destruksi tulang, sekuestrum, pembengkakanjaringanlunak
daerahpenipisandansklerosissebagian
tempat-tempat khusus kaput femur, skafoid, talus
bercakpenipisanyangprogresif dengancepat
angulasi, penghentianpertumbuhan
BAB 22
122
Trauma tulang belakang
Wilfred C. G. Peh
Biomekanikadanklasifikasi
Secara umum, lrauma luIang beIakang (sinaI) dikIasihkasikan berdasarkan mekanisme
cedera. Mekanisme ini meIiuli, eksi, ekslensi, rolasi, komresi, dislraksi, regangan dan
sering kaIi meruakan kombinasi dari semuanya. Secara umum, cn!-p|aic verlebra renlan
lerhada komresi, semenlara Iigamenlum enyokong cenderung rusak akibal rolasi dan
regangan. Cedera yang disebabkan oIeh haI-haI lersebul daal dikIasihkasikan Iebih Ian|ul
ke daIam kalegori slabiI dan lidak slabiI. Konse slabiIilas ber-
loIak beIakang dengan dehnisi kelidakslabiIan kIinis yang
dilerima secara umum sebagai kelidakmamuan verlebra unluk
memerlahankan hubungan anlarverlebra sehingga kerusakan
pada medula spinalis dan radiks saraf dapat terhindar serta
lidak ler|adi deformilas dan nyeri yang berIebihan. WaIauun
kelidakslabiIan diangga sebagai konse kIinis, encilraan
radioIogis memiIiki eran yang bermanfaal daIam menun|ukkan
landa-landa yang mendukung diagnosis kIinis kelidakslabiIan
luIang beIakang. DaIam leori liga-koIumna, gangguan ada
dua dari liga koIumna sangal menun|ukkan adanya kelidak-
slabiIan. KoIumna anlerior lerdiri dari Iigamenlum IongiludinaI
anlerior, anuIus diskus anlerior, dan korus verlebra anlerior.
KoIumna mediaI lerdiri dari korus verlebra oslerior, anuIus
diskus oslerior dan Iigamenlum IongiludinaI oslerior, sedang-
kan kolumna posterior mencakup semua struktur tulang dan
Iigamenlum yang lerIelak di sebeIah oslerior korus verlebra
(diagram 22.1).
Proyeksi foto
Iemeriksaan rulin avaI unluk lrauma luIang beIakang lerdiri dari folo ronlgen konvensionaI
daIam royeksi anlerooslerior dan IaleraI. Iroyeksi IaleraI diIakukan ada IID 180 cm.
Iolo dengan muIul lerbuka (cpcn-ncuin) unluk menun|ukkan verlebra C1/2 harus diIakukan
ada asien simlomalik dengan landa alau ge|aIa neuroIogis cedera serviks, |uga ada asien
dengan gangguan kesadaran atau cedera kepala. Penting untuk tidak memindahkan leher
alau keaIa asien unluk menghindari cedera luIang beIakang yang lidak disenga|a. Kelu|uh
verlebra serviks harus masuk daIam folo IaleraI. Iroyeksi khusus seerli suinncrs ticu
harus diIakukan biIa sambungan C7/T1 lidak lerIihal (gambar 22.1a & 22.1b). Iolo daIam
keadaan eksi dan ekslensi bermanfaal ada asien simlomalik yang dicurigai mengaIami
cedera Iigamenlum dan memiIiki gambaran folo slandar yang normaI. Iencilraan mungkin
dilambahkan dengan eraIalan khusus seerli lomograh, ccnpuic! icncgrapnq (CT),
mieIograh, CT mieIograh, dan nagnciic rcscnancc inaging.
Diagram22.1
BAB22. TRAUMATULANGBELAKANG
123
Interpretasi fotovertebraserviks
Iolo verlebra serviks IaleraI meruakan royeksi lunggaI yang aIing bermanfaal. Iraklur
dan disIokasi yang nyala mungkin membuluhkan en|eIasan Iebih Ian|ul dengan CT scan
alau lomograh biIa lersedia. Cedera yang Iebih samar daal dideleksi dengan evaIuasi
radiograhk sislemalik, dilambah dengan engelahuan mengenai mekanisme cedera. Lima
garis luIang beIakang yang erIu diniIai (diagram 22.2) adaIah sebagai berikul.
Gambar 22.1.
Penampakan
vertebra servikal
yang tidak adekuat.
Foto lateral awal
yang hanya
menunjukkan C1-6
(a). Foto ulangan
dengan bahu ditarik
ke bawah
menunjukkan
dislokasi fasies
bilateral C6/7. J uga
terdapat fraktur clay
shoveller C6 (b).

124
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN3. POLAMUSKULOSKELETAL
Garis 1: Garis jaringan lunak pravertebra
Hemaloma raverlebra akibal dari cedera korus
verlebra alau Iigamenlum daal menyebabkan em-
bengkakan |aringan Iunak. Di sebeIah anlerior emal
verlebra serviks alas, Iebar maksimum |aringan Iunak
raverlebra adaIah 5 mm, sedangkan ada verlebra
serviks bagian bavah, Iebar |aringan Iunak seharusnya
lidak meIebihi Iebar anlerooslerior korus verlebra
yang berdekalan.
Garis 2: Garis vertebra anterior
Garis ini menghubungkan korleks anlerior dari korus
verlebra serviks dan seharusnya membenluk garis
berIiku yang haIus.
Garis 3: Garis vertebra posterior
Garis ini menghubungkan korleks oslerior korus
verlebra serviks, dan seharusnya membenluk garis
lengkung yang rata.
Garis 4: Garis spinolaminar
Garis ini menghubungkan sambungan anlara Iamina dan basis rosesus sinosus
verlebra serviks. Garis ini seharusnya membenluk garis berIiku yang haIus.
Garis 5: Prosesus spinosus
Prosesus spinosus harus diperiksa untuk melihat adanya fraktur.
Gambarantraumatulangbelakang
Trauma luIang beIakang daal dikIasihkasikan berdasarkan daerah analomis, mekanime
cedera dan slabiIilas. eberaa |enis fraklur khusus akan dqabarkan dan digambarkan.
Vertebra serviks: fraktur J efferson
Iraklur ini disebabkan oIeh emberian beban aksiaI ada verlebra C1. Iraklur }eerson
lerdiri dari kerusakan isiIaleraI arkus anlerior dan oslerior C1. Cedera daal bersifal
uniIaleraI alau biIaleraI. Cedera ini aIing baik diIihal ada folo muIul lerbuka yang
memerIihalkan ergeseran massa IaleraI alIas (C1) ke arah IaleraI dibandingkan dengan
aksis (C2) (gambar 22.2). CT scan bermanfaal unluk memaslikan fraklur ini.
Gambar 22.2.
Fraktur J efferson.
Foto lateral
menunjukkan fraktur
massa lateral C1.
Terjadi pergeseran
garis spinolaminar
C1 ke arah posterior.
Prosesus odontoid
juga mengalami
fraktur.
Diagram22.2
BAB22. TRAUMATULANGBELAKANG
125
Vertebra serviks: fraktur odontoid
Mekanisme cedera fraklur odonloid lidak benar-benar diahami. Terdaal liga |enis
fraktur:
Jenis 1 fraklur u|ung odonloid (slabiI)
Jenis 2 fraklur ada sambungan rosesus odonloid dan korus C2 (lidak slabiI)
Jenis 3 fraklur meIaIui korus C2 yang meIuas ke daIam luIang kanseIasa (slabiI)
Iraklur |enis 2 berkailan dengan non-union sehingga penting untuk mengenali jenis fraktur
odonloid. Iraklur odonloid aIing baik lerIihal ada folo muIul lerbuka. Iraklur ini daal
suIil diIihal ada folo IaleraI biIa lidak mengaIami ergeseran. Tomograh bermanfaal unluk
deleksi dan karaklerisasi fraklur odonloid (gambar 22.3).

Gambar 22.3.
Fraktur prosesus
odontoid. Foto lateral
menunjukkan
pergeseran prosesus
odontoid ke arah
depan dengan
putusnya garis
vertebra anterior dan
posterior serta garis
spinolaminar (a).
Tomogramlateral
menunjukkan fraktur
jenis 2 secara
optimal (b).
126
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN3. POLAMUSKULOSKELETAL
Gambar 22.4.
Foto lateral vertebra
memperlihatkan
fraktur Hangman.
Gambar 22.5.
Foto lateral vertebra
menunjukkan fraktur
clay shoveler pada
prosesus spinosus
C6.
Vertebra serviks: fraktur Hangman
Iraklur ini disebabkan oIeh komresi verlikaI dan hierekslensi. Iraklur ini lerdiri dari
avuIsi biIaleraI arkus neuraI dari korus verlebra, dan |uga dikenaI sebagai sondiIoIislesis
lraumalik (gambar 22.4). Cedera ini aIing baik diIihal ada folo IaleraI, lerulama biIa
lerdaal ergeseran fraklur. Sering kaIi diserlai dengan relroIislesis eIemen oslerior C2/
C3.
Vertebra serviks: fraktur clay shoveler
Iraklur ini disebabkan oIeh avuIsi Iigamenlum infrasinalus akibal hiereksi. Iraklur ini
mengarah ada fraklur obIik rosesus sinosus C6 alau C7. Cedera ini bersifal slabiI dan
lidak memiIiki keenlingan kIinis (gambar 22.5).
Vertebra serviks: fraktur teardrop fleksi
Iraklur ini disebabkan oIeh kombinasi emberian beban aksiaI dan eksi. Iraklur ini secara
khas mengenai verlebra serviks bagian bavah. Korus verlebra yang lerkena lerbagi men|adi
fragmen anleroinferior yang Iebih keciI (icar!rcp) dan fragmen oslerior yang Iebih besar.
Iragmen icar!rcp lela segaris dengan korus verlebra di bavahnya sedangkan fragmen
oslerior bergeser ke arah oslerior, namun lela segaris dengan verlebra serviks di alasnya.
Daal dilemukan |uga cedera slruklur oslerior seerli eIebaran inlersina, eIebaran
fasies dan fraklur IumbaI (gambar 22.6). Cedera lidak slabiI ini menimbuIkan sindroma
meduIIa anlerior (anicricr ccr! sqn!rcnc).
BAB22. TRAUMATULANGBELAKANG
127
Gambar 22.6.
Fraktur teardrop
leks| aoa verreora
C5.
Vertebra servikal: Dislokasi fasies bilateral (atau kunci)
Cedera ini ler|adi sekunder dari hiereksi yang hebal. Irosesus arlikuIaris inferior verlebra
suerior mengaIami disIokasi dan lerkunci di sebeIah anlerior rosesus arlikuIaris suerior
verlebra inferior. Iada folo IaleraI, verlebra suerior bergeser ke anlerior Iebih dari searuh
Iebar korus verlebra (gambar 22.7).
Gambar 22.7.
0|s|okas| las|es
bilateral C6/7.
Vertebra servikal: Dislokasi fasies unilateral (atau kunci)
Cedera ini disebabkan oIeh kombinasi eksi dan rolasi. Akibal rulur Iigamenlum inler-
sinaIia dan kasuI sendi fasies, rosesus arlikuIaris inferior verlebra suerior bergeser dan
mengunci di sebeIah anlerior rosesus arlikuIaris suerior verlebra inferior isiIaleraI.
128
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN3. POLAMUSKULOSKELETAL
Gambar 22.8.
0|s|okas| las|es
unilateral C5/6
dengan pergeseran
C5 ke arah anterior
sejauh sepertiga
lebar korpus vertebra
(a). Foto AP
menunjukkan deviasi
ke sebelah kanan
dari prosesus
spinosus vertebra
yang terletak di
sebelah superior
dislokasi (b).
Iada folo IaleraI, korus verlebra suerior bergeser ke anlerior, khasnya seerliga alau
kurang dari Iebar korus verlebra. Ter|adi rolasi sendi fasies secara mendadak selinggi
lemal cedera, yang menimbuIkan landa dasi kuu-kuu (bow tie). Iolo anlerooslerior
mungkin menun|ukkan rolasi rosesus sinosus ada lemal disIokasi. Iolo obIik bermanfaal
daIam menegakkan disIokasi fraklur (gambar 22.8a & 22.8b).
Fraktur toraks bagian atas
Iraklur yang mengenai 4 verlebra loraks bagian alas |arang ler|adi, namun biIa ler|adi,
biasanya disebabkan oIeh gaya lraumalik yang besar. Karaklerislik cedera ini adaIah fraklur-
disIokasi yang mengenai dua verlebra yang berdekalan. Secara khas, lerdaal sendi fasies
yang ulus, ergeseran verlebra suerior ke arah anlerior dan fraklur komresi cn!-p|aic
suerior. Komonen-komonen cedera komIeks ini anlara Iain: ler|adinya kelidakse|a|aran
(na|a|ignncni), dera|al ergeseran dan enekanan kanaIis sinaIis, dan aIing baik diniIai
dengan CT scan.
BAB22. TRAUMATULANGBELAKANG
129
Vertebra torako-lumbal: Fraktur Chance
Iraklur ini (|uga dikenaI sebagai fraklur seatbelt) disebabkan oIeh daya gerak hiereksi
dengan lilik lumu gerakan lerIelak di sebeIah anlerior selinggi dinding abdomen anlerior.
Daya gerak ini menyebabkan komresi korus verlebra dan dislraksi korus oslerior dan
slruklur Iigamenlum, khususnya di sambungan lorako-IumbaI. Iada folo lamak fraklur
horizonlaI yang meIuas secara lransversaI meIaIui korus, edikuIus dan eIemen oslerior.
Karena keliga koIumna lerganggu, fraklur ini bersifal lidak slabiI (gambar 22.9a & 22.9b).
Gambar 22.9a
& 22.9b.
Fraktur Chance
melalui vertebra L2
(tanda panah).
130
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN3. POLAMUSKULOSKELETAL
Gambar 22.10.
Fraktur kompresi baji
pada korpus vertebra
L2.
Fraktur Burst
Iraklur ini disebabkan oIeh emberian beban aksiaI ada korus verlebra yang diserlai
dengan eksi. Gangguan senlrielaI ada korus verlebra menyebabkan ergeseran lei
verlebra oslerior ke arah oslerior dan berkurangnya linggi korus verlebra oslerior.
Daal diserlai dengan fraklur eIemen oslerior. Iraklur ini khas ler|adi ada sambungan
lorakoIumbaI dan sering kaIi diserlai dengan dehsil. CT adaIah melode lerbaik unluk
menun|ukkan adanya fraklur eIemen oslerior dan fragmen luIang yang mengaIami en-
dorongan ke arah beIakang (retropulsion).
Fraktur kompresi baji
Iraklur ini daal ler|adi di mana sa|a di luIang beIakang dan disebabkan oIeh daya gerak
eksi dengan lilik lumu yang lerIelak di daIam korus verlebra. Iraklur komresi ba|i
sederhana yang khas menyebabkan berkurangnya linggi korus verlebra anlerior dengan
koIumna mediaI dan oslerior yang lela ler|aga baik. Iraklur ini bersifal slabiI dan sering
ler|adi ada verlebra yang osleoorolis (gambar 22.10).
POKOK-POKOK PEMBELAJ ARAN
Traumavertebradapat menyebabkankerusakanpadamedulaspinalisdanakar saraf danharusdidiagnosisdengantepat.
Pencitraanradiologisbermanfaat untukmenunjukkantanda-tandayangmendukungkonsepketidakstabilan.
Fotorontgen, terutamafotovertebraservikslateral, harusdiinterpretasikandengancarayangsistematik.
Jer|s-jer|s lra|lur alau d|s|o|as| lu|ar oe|a|ar ururrya d|||as|l|as||ar oerdasar|ar re|ar|sre cedera yar rerorjo|.

BAB 23
131
Trauma wajah dan pelvis
Swee-Tian Quek & Wilfred C. G. Peh
Pendahuluan
Cedera va|ah dan eIvis sering diaIami oIeh asien dengan cedera muIlieI. Karena analomi
ada daerah-daerah ini komIeks, sering kaIi slruklur luIang saIing lumang lindih ada
folo yang menimbuIkan keraguan ada eniIaian folo. OIeh karena ilu, encilraan cross-
sectional menggunakan CT sering berguna daIam evaIuasi Iebih Ian|ul ada cedera-cedera
ini.
Traumawajah
IeniIaian folo lrauma va|ah daal menyuIilkan karena rumilnya analomi daerah ini dan
|umIah royeksi yang berbeda yang daal digunakan unluk evaIuasi. Iroyeksi yang
digunakan kebanyakan berganlung ada aloIogi yang dicurigai, vaIauun secara rulin
royeksi ini selidaknya meIiuli andangan oksiilomenlaI (OM) alau (Waler) dan IaleraI.
Yang aIing enling adaIah andangan OM (gambar 23.1) karena adanya se|umIah garis
yang leIah dikenaIi unluk membanlu eniIaian slruklur-slruklur luIang (diagram 23.1).
Diagram23.1 Pandangan OM.
Telusuri garis McGrigor
Garis 1 melewati sutura zigomatikofrontalis dan berjalan di
sepanjang tepi orbita superior dan melewati sinus
frontalis ke sisi yang berlawanan.
Garis 2 berjalan di sepanjang tepi superior arkus zigomatikus
dan mengikuti tepi orbita inferior dan kontur superior
hidung ke sisi yang lain.
Garis 3 mengikuti tepi inferior arkus zigomatikus, menuruni
dinding lateral sinus maksilaris dan melewati maksila
ke sisi yang berlawanan.
Cari terputusnya kontinuitas garis-garis ini atau
bayangan opak sinus-sinus yang dilewati garis-garis
tersebut sebagai petunjuk adanya fraktur wajah.
132
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN 3. POLAMUSKULOSKELETAL
Gambar 23.2.
Pandangan nasal
lateral
memperlihatkan (a)
tulang hidung normal
dan (b) fraktur.
Perhatikan adanya
pemutusan garis di
korteks dan
pergeseran tulang di
dalamgambar 23.2b.
Gambar 23.1.
Pandangan OM
normal.
Fraktur hidung
Iraklur hidung meruakan fraklur va|ah yang aIing sering ler|adi. WaIauun demikian,
encilraan lidak dibuluhkan unluk engeIoIaan kIinis rulin. iIa diindikasikan, andangan
nasaI IaleraI dan OM daal bermanfaal. Ienling unluk meminla andangan nasaI IaleraI
(gambar 23.2a & 23.2b) secara khusus dibandingkan hanya berganlung ada folo lengkorak
IaleraI rulin karena enelrasi folo ini cenderung lerIaIu berIebihan unluk eniIaian fraklur
hidung secara akurat.
BAB23. TRAUMAWAJAHDANPELVIS
133
Iraklur secara |eIas lerIihal relak di korleks luIang. WaIauun demikian, lerkadang garis
sulura alau corakan vaskuIar lidak daal dibedakan dengan sualu fraklur. Iada umumnya,
garis fraklur cenderung Iebih radioIusen dan berbalas Iebih legas dibandingkan sulura alau
aIur vaskuIar. LagiuIa, sulura alau aIur vaskuIar lidak meIuas samai ke unggung hidung
(nasa| ri!gc).
Fraktur mandibula
IvaIuasi folo unluk fraklur mandibuIa daal berua andangan IA (oslero-anlerior) dan
obIik IaleraI, andangan Tovne lerbaIik (rctcrsc Tcunc) dan anlomograh. WaIauun yang
lerakhir sering diangga sebagai andangan yang lerbaik daIam meniIai cedera mandibuIa,
lelai andangan lersebul memiIiki kelerbalasan daIam siluasi gaval darural. IengambiIan
andangan lersebul menunlul asien unluk duduk alau berdiri seIama a|anan sehingga
tidak dapat digunakan untuk pasien yang tidak sadar atau pasien yang sangat kritis yang
lidak daal lenang. SeIain ilu, eraIalan yang dibuluhkan unluk emeriksaan lersebul lidak
lersedia di unil gaval darural. Iraklur korus mandibuIa dan simhsis sering kaIi mudah
didiagnosis dengan andangan IA, sedangkan fraklur ramus dan anguIus mandibuIa
biasanya lerIihal Iebih baik dengan andangan obIik IaleraI. Iraklur kondiIus alau subkondiIus
yang cuku sering ler|adi bersamaan dengan fraklur korus dan simhsis (gambar 23.3)
mungkin daal suIil dideleksi dengan andangan obIik IaleraI dan IA rulin lerulama biIa
lidak ler|adi ergeseran dan sering kaIi Iebih baik diniIai dengan andangan Tovne lerbaIik
(reverse Tovne) alau anoramik. SeIain meIakukan idenlihkasi fraklur, enling |uga unluk
menilai pergeseran segmen yang fraktur dan perhatikan kemungkinan terkenanya gigi dan
kanaIis aIveoIar inferior oIeh fraklur karena faklor-faklor ini menun|ang engeIoIaan
klinisnya.
Gambar 23.2.
Pandangan nasal
lateral memperlihat-
kan (a) tulang hidung
normal dan (b)
fraktur. Perhatikan
adanya keretakan di
korteks dan
pergeseran tulang
pada gambar 23.2b.
134
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN 3. POLAMUSKULOSKELETAL
Gambar 23.3.
Fraktur mandibula.
Fraktur korpus
terlihat dengan baik
pada pandangan PA
namun fraktur
kondilus kiri lebih
samar dan mungkin
lebih baik dilakukan
foto panoramik atau
pandangan Towne
terbalik(reverse
Towne).
Gambar 23.4.
Fraktur tripod.
Perhatikan garis
frakturnya. Fraktur
dasar orbita tidak
tampak jelas,
namun terdapat
bukti sekunder
fraktur dengan
adanya bayangan
opak pada sinus
maksilaris kanan.
Gambar 23.5.
Pandangan SMV
fraktur arkus
zigomatikus kiri.
Fraktur zigomatikus dan mala
Iraklur maIa yang kIasik alau lriod mengenai arkus zigomalikus dan rosesus zigoma
orbila. Iraklur ini membenlang dari dinding IaleraI orbila, ke dasar orbila dan dinding
maksiIa IaleraI (gambar 23.4). Iraklur ini aIing baik diniIai dengan andangan OM yang
akan memerIihalkan fraklur arkus zigomalikus, diaslasis sulura zigomalikofronlaIis,
deformilas seerli langga (step) ada lei infraorbila dan bayangan oak alau air ui! |ctc| di
daIam sinus maksiIaris yang disebabkan oIeh erdarahan di daIamnya. Iraklur arkus
zigomalikus yang lerisah |uga daal ler|adi dan biasanya disebabkan oIeh benluran
Iangsung di sebeIah oslerior rominensia maIa. HaI ini biasanya lerIihal ada andangan
OM alau submenlo-verlikaI (SMV) (gambar 23.5).
BAB23. TRAUMAWAJAHDANPELVIS
135
Fraktur maksila
Iraklur maksiIa biasanya leIah dibagi berdasarkan
dera|al fraklur dan dikIasihkasikan daIam sislem Le
Iorl (diagram 23.2):
Fraktur Le Fort I (lransversaI rendah) adaIah
fraklur horizonlaI meIaIui maksiIa yang memisah-
kan segmen alveolar kedua maksila sedangkan
orbila dan hidung lela uluh.
Fraktur Le Fort II (iramidaI) meruakan fraklur
yang meIevali bagian alas hidung dan membenlang
meIaIui orbila dan dinding maksiIa IaleraI ke
lempeng pterigoid.
Fraktur Le Fort III (lransversaI linggi) meruakan
fraklur yang membenlang dari dasar orbila ke
dinding maksila lateral dan memisahkan tulang
rangka va|ah dari kranium.
WaIauun fraklur-fraklur ini daal diniIai dengan
andangan OM dan OI (oksiilaI-fronlaI), encilraan
Iebih Ian|ul menggunakan CT scan sering bermanfaal
dalam evaluasi praoperatif.
Fraktur orbita
Iraklur ini memerIihalkan cedera orbila yang
lerisah alau lerkail dengan fraklur Iain yang Iebih
komIeks seerli fraklur lriod alau Le Iorl.
Iraklur blow-out disebabkan oIeh lrauma Iangsung
ada orbila yang mengakibalkan fraklur orbila ada
lilik lerIemah, yailu dasar orbila yang liis dan dinding mediaInya. Iandangan OM
bermanfaal daIam mendeleksi fraklur-fraklur ini.
Gambaran yang lerIihal ada folo, anlara Iain:
adanya kerelakan di korleks dasar alau inggir orbila,
herniasi isi orbila seerli olol reklus inferior meIaIui fraklur dasar orbila ke daIam ala
sinus maksiIaris (icar!rcp sign),
bayangan oak alau air-ui! |ctc| di daIam sinus maksiIaris, dan
emhsema inlra-orbilaI disebabkan oIeh udara yang masuk ke daIam orbila meIaIui sinus
maksiIaris alau elhmoidaIis (gambar 23.6).
Iraklur ada inggir orbila suerior disebabkan oIeh kekualan yang besar karena fraklur ini
mengenai luIang korleks yang lebaI. OIeh karena ilu, fraklur ini sering berkailan dengan
cedera Iainnya seerli fraklur sinus fronlaIis alau fossa kraniaIis anlerior. WaIauun fraklur-
fraklur ini lerIihal dengan andangan OM, IA dan IaleraI yang slandar, namun kadang-
kadang fraklur-fraklur ini membuluhkan andangan lambahan seerli andangan obIik
alau langensiaI agar daal memerIihalkan cedera dengan Iebih baik. Iada fraklur maksiIa,
Iuas cedera yang sebenarnya mungkin suIil diniIai hanya menggunakan folo ronlgen sa|a
sehingga mungkin dibuluhkan evaIuasi Iebih Ian|ul dengan menggunakan CT scan.

1)
2)
3)
4)
Diagram23.2
Fraktur Le Fort
136
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN 3. POLAMUSKULOSKELETAL
Gambar 23.6.
Emlsema oro|ra|
yang disebabkan
oleh fraktur pada
dinding medial orbita
kanan.
Frakturpelvis
Seklrum fraklur eIvis berkisar dari cedera avuIsi hingga cedera yang Iebih beral dan
mengancam |iva. Secara garis besar, fraklur eIvis daal dikIasihkasikan men|adi cedera
slabiI dan lidak slabiI. Idenlihkasi |enis cedera sangal enling karena kunci daIam e-
ngeIoIaannya berkisar seular slabiIilas fraklur. Iroyeksi folo rulin unluk eniIaian fraklur
ini adalah pandangan AP.
Fraktur stabil adalah fraktur yang:
lidak mengenai cincin eIvis, misaInya fraklur avuIsi (gambar 23.7), fraklur lerisoIasi
pada ala ossis iliaka.

1)
Gambar 23.7.
Fraktur pelvis stabil.
Terlihat fraktur avulsi
pada tulang iliaka
anterior inferior
kanan.
Gambar 23.8.
Fraktur pelvis stabil.
Tampak fraktur
stelata pada ala
ossis iliaka kiri (Atas
kebaikan L.A. Goh).
BAB23. TRAUMAWAJAHDANPELVIS
137
Gambar 23.10.
Fraktur asetabulum
kiri.
Gambar 23.9.
Fraktur tidak stabil
pada gelang pelvis
yang mengenai
ramus pubis kanan
dan juga kedua ala
sakrum. $|mls|s
pubis putus. Terdapat
juga diastasis ringan
pada sendi S1 kiri,
yang terlihat lebih
baik dengan CT scan
(tidak diperlihatkan).
mengenai geIang, namun menyebabkan sedikil ergeseran luIang (gambar 23.8) dan
meninggaIkan sebagian besar |aringan Iunak lela uluh. iasanya fraklur ini mengenai
gelang pelvis hanya pada satu tempat.
Fraktur tidak stabil biasanya meruakan fraklur yang mengenai geIang eIvis ada dua
lemal alau Iebih. erganlung ada aakah lerdaal kerusakan berarli ada komIeks
Iigamenlum sakroiIiaka oslerior, fraklur ini daal dibagi Iagi men|adi fraklur yang lidak
slabiI secara rolasi namun slabiI secara verlikaI (fraklur slabiI sebagian) alau fraklur yang
lidak slabiI baik secara rolasi mauun verlikaI (gambar 23.9).
Iraklur eIvis meruakan keIomok cedera yang enling unluk didiagnosis dan dikeIoIa
baik daIam haI morlaIilas mauun morbidilas. Ienling unluk diingal bahva eIvis lidak
hanya lerdiri dari se|umIah luIang, namun |uga mengandung banyak embuIuh darah ulama
serta organ dalam yang penting sehingga kerusakan pada struktur ini sama pentingnya atau
bahkan Iebih enling dari cedera luIang yang berIarul-Iarul. OIeh karena ilu, cedera yang
lerkail dengan fraklur ini harus dicari dan dilangani secara hali-hali.
Fraktur asetabulum
eberaa sislem kIasihkasi leIah dia|ukan. Sislem manaun yang digunakan, eniIaian
fraklur yang baik membuluhkan folo berkuaIilas baik dengan andangan AI dan dua obIik
(}udel). CT |uga sering digunakan unluk memerIihalkan gambaran fraklur dengan Iebih
baik dan |uga unluk mencari kelerIibalan inlra-arlikuIar alau serihan yang Ieas. KIasihkasi
yang akural enling daIam menenlukan asien mana yang memerIukan inlervensi em-
bedahan (gambar 23.10).
2)
138
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN 3. POLAMUSKULOSKELETAL
KUNCI POKOK-POKOK PEMBELAJ ARAN: FRAKTUR WAJ AH DAN PELVIS
Frakturwajah
Terdapat sejumlahproyeksi. Padaumumnya, pandanganOMsangat bermanfaat.
Pada pardarar 0V, ||ul| ar|s Vc0r|or. Car||a| jua ca|rar/oayarar opa| s|rus dar erlsera |rlraoro|la.
Pencitraanfraktur hidungbiasanyatidakdiperlukanuntukpengelolaanklinis.
CTseringkali bergunauntukevaluasi lebihlanjut fraktur yanglebihkompleks. Daerah-daerahyangdiperiksapadafototulang
tengkorakdenganpandanganOMharusdiingat.

Frakturpelvis
Seringberkaitandengancederalainnyayangharusdicari dandikelolasecaraaktif.
Kenali fraktur yangstabil; sisanyaadalahfraktur tidakstabil!

BAB 24
139
Infeksi tulang
Peter Corr
Infeksi luIang sering men|adi enyebab morbidilas di berbagai negara berkembang. Diagnosis
osleomieIilis sering kaIi lerIambal sehingga menyebabkan infeksi ersislen dan kecacalan
ada anak. Diagnosis dini enling unluk meIakukan lerai yang efeklif. Iolo oIos biasanya
normaI ada avaI infeksi luIang akul. Keercayaan yang berIebihan lerhada hasiI folo
lana memeriksa asien secara cermal daal menyebabkan kelerIambalan diagnosis.
Osteomielitis
Infeksi luIang sering ler|adi lerulama ada keIomok usia 515 lahun. iasanya infeksi
ler|adi meIaIui enyebaran Ieval aIiran darah dari sualu fokus infeksi di lemal Iain, lerulama
dari kuIil alau aru. Iada masa kanak-kanak, luIang an|ang seerli femur, meruakan
lemal yang aIing sering lerkena infeksi, semenlara ada orang devasa, infeksi aIing
sering mengenai verlebra. Siapnq|cccccus aurcus meruakan enyebab lersering ada anak,
yang disusuI oIeh slrelokokus dan haemohIus inuenza. Iada neonalus, infeksi slrelokokus
dan I. coIi sering dqumai. Iada asien yang mengaIami imunosuresi, daal mengaIami
infeksi organisme gram negalif, luberkuIosis dan infeksi |amur. OsleomieIilis Iebih sering
ler|adi ada anak-anak karena suIai darah ke daerah melahsis luIang an|ang sangal baik.
Infeksi bermuIa di melahsis luIang kemudian berIan|ul ke Iemeng erlumbuhan, lemal
aIiran darah yang Iambal. Iembenlukan abses dan edema sumsum luIang menyebabkan
infeksi menembus ke daIam korleks dan eriosleum yang berdekalan lerangkal. Nekrosis
luIang ler|adi akibal lrombosis arleri melahsis dan eriosleum yang lerIeas akibal abses.
Tanda avaI yang lerIihal ada folo adaIah embengkakan |aringan Iunak dan kerusakan
|aringan yang berdekalan dengan fokus infeksi luIang yang muncuI sesudah 3 hari. Reaksi
eriosleum dan deslruksi luIang dideleksi sebagai Iubang Iilik (oIa enelrasi) di daIam
luIang yang muncuI sesudah 10 hari. Korleks yang mengaIami nekrolik membenluk sekueslra
yang meruakan debris luIang yang Ieas dari luIang yang hidu. TuIang yang mali
meruakan medium biakan unluk infeksi (gambar 24.1). Iada nekrosis luIang, ler|adi usaha
enyembuhan dan embenlukan luIang baru dari eriosleum. Keadaan ini disebul invoIu-
krum (gambar 24.2). Harus diingal bahva osleomieIilis daal menyeruai sarkoma luIang
an|ang yang maIigna ada anak-anak, lerulama sarkoma Iving dan osleosarkoma.
Iada fase kronik osleomieIilis, abses IokaI membenluk dinding di daIam luIang. Abses ini
disebul abses rodie. Abses rodie lamak sebagai bayangan Iusen IokaI di daIam melahsis
dengan lei skIerolik (gambar 24.3).
Artritis septik
Arlrilis selik meruakan diagnosis yang sangal enling unluk dilegakkan ada anak-anak
karena sendi Iulul dan angguI anak-anak meruakan daerah yang aIing sering lerkena.
Diagnosis yang lerIambal akan menyebabkan kerusakan sendi dan kecacalan seumur hidu.
Infeksi biasanya disebabkan oIeh Siapnq|cccccus aurcus atau Hacncpnq|us inucnzac.
140
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN 3. POLAMUSKULOSKELETAL
Gambar 24.1.
Anak dengan osteitis
akut yang menunjuk-
kan reaksi peri-
osteum, destruksi
korteks, dan
destruksi litik yang
melakukan penetrasi
pada femur kanan.
Gambar 24.2.
Bayi dengan osteitis
kronik pada femur
dengan pembentuk-
an tulang baru yang
ekstensif
(involukrum).
BAB24. INFEKSI TULANG
141
Gambar 24.3.
Orang dewasa
dengan abses Brodie
aoa e|ls|s oan
merals|s r|o|a o|sra|
yang menunjukkan
kavitas berbatas
tegas di dalamtulang
dan tepi sklerotik.
Gambar 24.4.
Bayi dengan artritis
septik pada sendi
panggul kiri yang
memperlihatkan
pergeseran femur ke
arah lateral dengan
dislokasi kaput femur
yang disebabkan
oleh adanya pus di
dalamsendi.
Ienyebaran biasanya meIaIui darah ke Iaisan sinoviaI sendi dan kemudian ke daIam cairan
sinoviaI serla eihsis karliIaginosa. Infeksi secara ceal menghancurkan karliIago eihsis.
Iada folo, embengkakan |aringan Iunak di sekilar sendi daal diIihal se|ak avaI dengan
adanya efusi sendi (gambar 24.4). Saal karliIago hancur, ler|adi enyemilan rongga sendi
dan erosi arlikuIar. HaI ini biasanya diserlai dengan osleilis. Iada fase kronik, akan dilemukan
ankilosis tulang.
Artritis tuberkulosis
Arlrilis luberkuIosis ler|adi ada sendi-sendi besar lerulama ada sendi angguI, namun
|uga ada sendi sakroiIiaka. Infeksi granuIomalosa bermuIa di daIam sinovium. MuIa-muIa
lerdaal osleoenia fokaI (enurunan densilas luIang dibandingkan dengan angguI normaI
yang berIavanan) dan |aringan Iunak yang menebaI di sekilar sendi lerdeleksi ada folo
oIos. Seiring dengan berkembangnya enyakil, ler|adi deslruksi karliIago arlikuIar dengan
enyemilan rongga sendi dan lei sendi yang lidak rala (gambar 24.5). Sendi sakroiIiaka
biasanya lerkena dengan erosi lei margin dan eIebarsn rongga sendi (gambar 24.6). Iada
anak-anak, benluk kislik sering mengenai melahsis luIang an|ang. DakliIilis (sina venlosa)
ler|adi ada masa kanak-kanak dengan embengkakan fusiformis ada faIang dengan
erioslilis. Terkenanya skeIelaI muIlifokaI sering ler|adi ada enderila AIDS.
142
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN 3. POLAMUSKULOSKELETAL
Gambar 24.5a
& 24.5b.
Orang dewasa
dengan artritis
tuberkulosis pada
sendi panggul kiri
menunjukkan
osteopenia fokal
dengan penyempitan
rongga sendi dan
erosi tepi sendi.
Gambar 24.6.
Orang dewasa
dengan keterlibatan
tuberkulosa pada
sendi sakroiliaka kiri
yang menunjukkan
pelebaran rongga
sendi dan erosi.
Spondilitisinfeksiosa
Diagnosis kIinis enyakil inamasi luIang beIakang sering kaIi lerIambal karena landa dan
ge|aIanya lidak sesihk. OIeh karena ilu, encilraan bereran enling daIam diagnosis.
Disitis piogenik dan spondilitis
Infeksi iogenik, lerulama Siapnq|cccccus aurcus, menyebar meIaIui darah dari fokus infeksi
Iain di daIam lubuh seerli kuIil ke cn! p|aic korus verlebra dan diskus inlerverlebraIis
(ada anak). Iada anak, diskus inlerverlebraIis lervaskuIarisasi dengan baik dan |auh Iebih
renlan lerhada infeksi dibandingkan orang devasa. Kemungkinan lerdaal rivayal em-
bedahan yang baru diIakukan ada orang devasa, seerli sisloskoi, lerulama biIa dilemukan
BAB24. INFEKSI TULANG
143
Gambar 24.7.
Orang dewasa
dengan spondilitis
piogenik akibat
infeksi Stap. aureus
pada diskus inter-
vertebralis L5/S1
yang memperlihatkan
penyempitan ruang
diskus, erosi end-
plate dan sklerosis di
sekitarnya.
organisme gram negatif seperti |. cc|i, seudomonas alau roleus. Ienderila diabeles dan
asien dengan imunosuresi (HIV, enggunaan sleroid) Iebih renlan lerhada infeksi ini.
Ge|aIa kIinis daal limbuI, seerli nyeri unggung yang lidak sesihk dan demam.
Iada avaInya, gambaran folo lerIihal normaI ada minggu erlama, vaIauun emindaian
luIang menggunakan isolo Tc99m osilif. Iada minggu kedua dan keliga, ler|adi erosi
luIang subkondraI dan deslruksi diskus dengan berkurangnya linggi diskus (gambar 24.7).
Kemungkinan ler|adi embengkakan |aringan Iunak arasinaI alau kadang-kadang abses.
SeleIah 23 buIan, resons osleobIaslik regeneralif muncuI dan skIerosis lamak dominan.
Terkenanya diskus inlerverlebraIis yang lerisoIasi ada anak-anak sering ler|adi dan vaIau-
un ada biakan dari diskus yang lerinfeksi sering kaIi lidak menghasiIkan saluun
organisme, Siapnq|cccccus aurcus meruakan enyebab yang aIing mungkin.
Spondilitis tuberkulosis
TuberkuIosis luIang beIakang sangal sering dqumai di Afrika sub Sahara dan meruakan
endemik di Asia SeIalan. Ienyakil ini meruakan 50% dari seIuruh kasus luberkuIosis ada
sendi dan luIang. Temal yang sering lerkena adaIah verlebra lorako IumbaI, yang diikuli oIeh
verlebra serviks dan verlebra IumbaI bagian bavah. Infeksi bermuIa di daerah subkondraI
anterior pada cn! p|aic korus verlebra, lemal ler|adinya Iisis avaI dan erosis lei korleks.
Diskus inlerverlebraIis lerinfeksi cuku Iambal dibandingkan dengan infeksi iogenik ada
diskus. Ligamenlum IongiludinaI anlerior dan oslerior bergeser akibal abses yang dihasiIkan
oIeh infeksi sehingga menyebabkan enyebaran infeksi ke korus verlebra yang berdekalan.
Ius menyebar ke oslerior sehingga menggeser dura di daIam ruang ekslraduraI yang
menyebabkan komresi meduIa sinaIis. Iolo oIos menun|ukkan erosi luIang cn! p|aic
verlebra, yang diserlai oIeh enyemilan ruang diskus (gambar 24.8). ersamaan dengan
lerkenanya Iigamenlum IongiludinaI, ler|adi embenlukan gibus dan anguIasi. IIemen
oslerior |arang lerkena, ler|adi ada kurang Iebih 10% asien. Iada enderila infeksi HIV,
luberkuIosis verlebra muIlifokaI sering dilemukan bersamaan dengan fokus di organ Iain.
144
MENGENALI POLAFOTO-FOTODIAGNOSTIK: BAGIAN 3. POLAMUSKULOSKELETAL
Gambar 24.8.
Orang dewasa
dengan spondilitis
tuberkulosis yang
menunjukkan erosi
end-plate vertebra
setinggi L3 dan L4.
Bruselosis
ruseIosis meruakan enyebab enling sondiIilis, lerulama di Timur Tengah. Ienyebabnya
adalah Brucc||a nc|iicnsis yang merupakan infeksi intraseluler dan sangat sulit untuk
dibiakkan alau dilemukan ada biosi. Verlebra IumbaI bagian bavah dan sendi sakroiIiaka
meruakan daerah yang sering lerkena. Infeksi bermuIa di cn!-p|aic verlebra dengan deslruksi
diskus yang berdekalan. Iolo oIos menun|ukkan erosi cn!-p|aic verlebra, skIerosis dengan
osleohl anlerior yang menon|oI ada fase enyembuhan. Iembenlukan abses araverlebra
|aringan Iunak |arang ler|adi, lidak seerli ada luberkuIosis.
POKOK-POKOK PEMBELAJ ARAN: INFEKSI TULANG
0sleor|e||l|s ser|r rerera| relals|s lu|ar parjar ara|-ara|.
Gambaranfototerlihat normal padatigahari pertamasesudahterjadinyainfeksi.
Tanda-tandaawal osteomielitisadalahpembengkakanjaringanlunakdankerusakanjaringan.
Reaksi periosteumterdeteksi padahari ke-7.
AbsesBrodiemerupakanosteitislokal.
Artritisseptikseringterjadi di sendi panggul danlutut bayi.
Pelebaranronggasendi danpergeserangarislemakjaringanmerupakantandapertamaartritisseptik.
Spondilitispiogeniklebihseringterjadi padapenderitadiabetesdanpasienimunosupresi.
Spondilitistuberkulosislebihseringmengenai end-platevertebratorakolumbal.
PadapenderitaAIDSseringterjadi tuberkulosismultifokal.

Anda mungkin juga menyukai