PC Media Special-TRENDING Mobile Computing-Buku Mini Intel - Reg
PC Media Special-TRENDING Mobile Computing-Buku Mini Intel - Reg
Buku ini bonus dari majalah PC Media 06/2013 dan tidak dijual terpisah
Chief Editor Anton R. Pardede Writer Tim Lab PC Media Editor Rahmawati Graphic Design & Layout Dhany Sudharmanto Secretary Evawani Utami Putri Publishing PT Dian Digital Media, Jakarta Printing PT Dian Rakyat, Jakarta Editorial Address Gedung Warta Lt.4 Jl. Kramat IV/11 Jakarta Pusat-10430 Telp. (021) 315-3731 Fax. (021) 315-3732 Circulation Address Jl. Rawagirang No. 8 Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur-13930, Telp. (021) 4682 6816, 7079-6499 Fax. (021) 4682 8919
Merek Dagang
Seluruh merek dagang yang digunakan dalam buku ini merupakan hak cipta dari pemegang merek dagang masing-masing.
Daftar Isi
Pengantar ....................................................................... Mobile Computing ...................................................
Laptop ................................................................................... Klasifikasi ............................................................................. Komponen ............................................................................ Kelebihan ............................................................................. Kekurangan .......................................................................... 5 7 7 8 12 22 24 25 25 27 30 31 32
Netbook ........................................................................... Platform ................................................................................ Ketersediaan......................................................................... Netbook Design ................................................................... Timbal Balik ......................................................................... Alternatif ...............................................................................
Notebook ........................................................................ 41 Platform ................................................................................ 42 Variasi Desain Notebook ..................................................... 50 Perbandingan dan Performa ............................. Pengujian.............................................................................. Hasil Pengujian .................................................................... Kesimpulan...........................................................................
59 60 62 65
Pengantar
Mobile computing adalah salah satu sisi yang cukup menarik dari dunia computing. Ini karena sisi fokus dan arah tujuan yang ingin dicapainya memiliki makna yang semakin mendekatkan antara manusia sebagai user dari komputer dan komputer itu sendiri. Bagaimana tidak? Mobile device menjadikannya dapat dibawa ke mana-mana, di mana pun si user berada (tentunya atas dasar keinginan si user itu sendiri). Oleh karena itu, kali ini, PC Media membahas perihal mobile computing dengan cukup mendalam dan juga sebagai trending yang terjadi saat ini, yakni peralihan dari jenis penggunaan produk netbook kepada kelas produk asalnya, notebook. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Jawabannya berada pada perkembangan pesat dari kubu handheld yang makin menekan keberadaan dari netbook. Sebut saja, Anda ingin melakukan kegiatan surfing Internet maupun streaming video di Internet. Semua itu sudah dapat dilakukan pada phone device, seperti smartphone atau bahkan yang lebih leluasa lagi pada perangkat tablet. Kenapa PC Media hanya mengangkat dua sisi kegiatan tersebut? Ini karena penamaan komputer netbook juga cukup terjelaskan, yaitu perangkat yang awalnya hanya dikhususkan sebagai notebook yang digunakan untuk ber-Internet ria. Memang, dengan desain dan platform yang digunakan, ia bisa melakukan lebih dari itu, seperti kerja kantoran atau pekerjaan mengetik lainnya atau juga bisa sedikit ber-gaming ala PC biasanya. Namun, netbook memiliki keterbatasan salah satu sisi dengan posisinya sebagai komputer, yakni performa. Rata-rata, aplikasi yang didesain untuk komputer semuanya berbasiskan platform komputer desktop yang tentunya jauh lebih powerful dibandingkan solusi mobile
Intel Next Unit of Computing: In-depth
5
computing mana pun. Selain itu, solusi dari handheld dengan platformnya yang berbeda memiliki optimalisasi tersendiri yang memungkinkan untuk bisa, misalnya bergaming dengan lebih nyaman. Solusinya adalah kembali lagi kepada penggunaan notebook standar. Selain sisi keterjangkauan yang makin membaik (bahkan ada beberapa solusi notebook standar yang memiliki harga yang menyamai sebuah netbook), juga karena tekanan dari handheld device yang terbilang memiliki efek cukup besar. Dengan kenyataan seperti itu, saat ini, tampaknya sangat relevan bagi para user untuk memulai fokus peralihan kepada jalur seperti sebelumnya, yakni pada segmentasi penggunaan mobile PC kelas standar atau notebook. Apabila harga menjadi parameter yang sangat penting, terdapat pilihan platform, seperti basis processor Intel Pentium DualCore maupun Intel Celeron. Oleh karena itu, pembahasan utama PC Media di buku mini edisi kali ini berdasarkan dua platform processor tersebut. Untuk lebih jelasnya, silakan nikmati sajian spesial PC Media agar Anda bisa memilih penawaran produk notebook yang paling baik sesuai kebutuhan yang diinginkan.
Mobile Computing
BAB 1
Mobile Computing
Sebelum memasuki pembahasan utama dalam peralihan atau trending dari mobile computing yang saat ini sedang berlangsung, PC Media jelaskan terlebih dahulu perihal mobile PC atau laptop dan posisinya di dunia mobile computing.
Laptop
Komputer mobile atau biasa disebut sebagai laptop merupakan komputer personal yang diarahkan pada penggunaan mobile (bisa dibawa ke mana-mana) karena memiliki sumber daya sendiri dalam bentuk baterai. Sebuah laptop memiliki semua komponen yang membangun sebuah komputer penuh, layaknya komputer desktop, di antaranya monitor, keyboard, alat penunjuk (pointing device/ mouse berbentuk trackpad atau pointing stick), dan sistem audio speaker yang semuanya terintegrasi ke dalam satu unit produk . Seperti halnya komputer desktop, sebuah laptop bisa mengambil daya langsung dari outlet listrik atau dari sumber daya sendiri berbentuk baterai rechargeable terintegrasi dan berkarakter removable. Laptop biasa juga disebut sebagai komputer notebook, notebook, ultrabook, atau netbook. Pada awal keberadaannya, komputer jenis portabel/ mobile berbasis layar display CRT (cathode ray tube) dan kini dikembangkan menjadi laptop. Selain itu, pada masanya, komputer jenis ini dianggap memiliki nilai market yang kecil. Ini karena kebanyakan digunakan pada lingkungan khusus, seperti keperluan militer, representasi sales, dan akuntan. Namun, seiring perubahan dari komputer portabel menjadi lebih kecil, ringan, murah, lebih powerful, dan layar yang semakin besar dan berkualitas tinggi, penggunaan komputer portabel atau laptop menjadi semakin luas untuk segala macam keperluan.
Notebook is the new netbook
7
BAB 1
Mobile Computing
Klasikasi
Istilah laptop atau komputer portabel/ mobile merujuk kepada beberapa kelas komputer, di antaranya sebagai berikut.
Netbook
Laptop dengan ukuran lebih kecil, ringan, dan lebih portabel dibandingkan full size laptop. Biasanya, juga hadir dengan tawaran harga yang lebih terjangkau, hanya saja timbal balik
8
Mobile Computing
BAB 1
kepada jumlah fitur lebih sedikit dan performa lebih rendah. Laptop jenis netbook ini memiliki ukuran keyboard yang lebih kecil dibandingkan notebook dan dapat menyulitkan proses operasional pengetikan, walaupun masih dimungkinkan operasional lebih lancar pada penggunaan berdasarkan pembiasaan diri. Sebagian besar kategori laptop jenis netbook merupakan hasil desain yang awalnya dikeluarkan oleh Intel untuk menghadirkan solusi terjangkau. Platform semua jenis netbook yang ada di pasaran menggunakan CPU Intel ATOM dengan berbagai versi dan fitur.
Tablet PC
Komputer mobile jenis ini ditandai dengan dilengkapinya fitur touch screen pada panel display. Jenis ini juga bisa hadir dalam bentuk convertible tablet, yakni dilengkapi unit keyboard yang dapat diputar dan dilipat (flip) sehingga tersembunyi di balik layar, layaknya sebuah tablet sebenarnya. Selain itu, jenis ini bisa hadir dalam bentuk hybrid tablet, yaitu keyboard dapat dibuka pasang dari unit panel display. Pada beberapa penawaran produk, tablet PC bisa juga hadir hanya dalam bentuk
Notebook is the new netbook
9
BAB 1
Mobile Computing
touch screen saja, tanpa keyboard, walaupun pada sebagian model dilengkapi keyboard kecil di bagian sisi dari panel display. Jenis touch screen bisa menggunakan stylus atau langsung dengan jari tangan, tergantung teknologi touch screen yang digunakan.
Ultra-mobile PC
Jenis ini biasa disebut sebagai UMPC dan merupakan versi dari komputer pen dengan form factor lebih kecil (berkisar 5 inci hingga 7 inci). UMPC dihadirkan berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh Microsoft dan Intel pada tahun 2006. Sebelumnya, dan sebagai contoh konkret, adalah penawaran produk Sony melalui seri Vaio U series yang dikeluarkan tahun 2004. Produk Sony ini hanya dijual di region Asia. UMPC dioperasikan sebagaimana tablet PC menggunakan jenis touchscreen dan/ atau stylus. Nama UMPC biasa digunakan untuk penyebutan pada komputer notebook kecil dan/ atau netbook.
Handheld PC
Biasa juga disebut H/PC dan merupakan terminologi yang digunakan pada jenis form factor komputer yang memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dibandingkan standar laptop sebelumnya. Selain itu, jenis ini juga bisa direferensikan sebagai palmtop. Generasi awal palmtop yang kompatibel dengan PC desktop yang kala itu berbasis IBM adalah yang ditawarkan oleh Atari Portfolio di tahun 1989. Model lain adalah dari pocket PC dan HP 95LX. Komputer handheld berbasis DOS juga ada.
10
Mobile Computing
BAB 1
Rugged
Istilah ini biasanya dianalogikan kepada jenis produk atau benda yang mengalami penambahan enclosure agar memungkinkan dioperasikan pada lingkungan yang ekstrem, seperti memungkinkan sebuah produk bertahan dari getaran atau bantingan, temperatur tinggi, kondisi basah maupun berdebu, dan lain sebagainya yang biasanya tidak memungkinkan bagi sebuah produk elektronik untuk bertahan dalam operasionalnya. Implementasi rugged biasanya pada jenis produk yang digunakan oleh militer, sport ekstrem, dan kelas industri di lapangan.
Ultrabook
Iterasi terbaru dari generasi laptop dengan arahan kepada mobilitas tinggi yang merupakan spesifikasi desain dan platform dari Intel. Dari segi ukuran luas bidang operasional, ia tidak jauh berbeda dengan notebook standar. Namun, sisi ketebalan yang biasanya di bawah 1 inci membuatnya memiliki karakter mobilitas lebih tinggi karena memiliki berat
Notebook is the new netbook
11
BAB 1
Mobile Computing
yang jauh lebih ringan. Secara performa, ia tidak kalah dibandingkan notebook/ laptop standar. Bahkan, pada varian tertentu bisa mengungguli notebook standar karena menggunakan jenis processor yang lebih cepat, tapi memiliki karakteristik penggunaan baterai yang jauh lebih rendah. Kelebihan lain adalah standar penggunaan SSD dibandingkan HDD sehingga membuat ultrabook jauh lebih responsif. Hal ini terlihat dari boot up lebih cepat dan lagilagi berhubungan dengan penggunaan daya listrik yang lebih rendah bila dibandingkan menggunakan HDD standar. Secara keseluruhan, ultrabook memiliki karakter mobilitas, daya tahan baterai, dan performa melebihi notebook standar. Di lain pihak, dengan kelebihan ini, ultrabook memiliki penawaran harga yang lebih tinggi, tapi hal itu cukup sesuai dengan yang akan didapatkan oleh user.
Komponen
Hal yang sangat membedakan antara komputer desktop dan komputer portabel, seperti laptop, adalah komponen internal
12
Mobile Computing
BAB 1
pembangunnya. Dengan karakteristik mobilitas yang harus ditunjang oleh baterai dalam beroperasi dan agar didapatkan operasional yang lama ketika penggunaan dengan baterai, semua komponen laptop menggunakan jenis low power. Low power di sini tidak serta-merta membuatnya menjadi low performance. Salah satu contoh konkret adalah jenis storage yang biasanya digunakan pada laptop ultrabook. Selain memiliki karakteristik low power karena tidak ada komponen bergerak (solid state), ini juga menjadikan operasional yang lebih reliable (tahan banting). Adapun beragam komponen internal sebuah laptop adalah sebagai berikut. Central Processing Unit (CPU). CPU yang digunakan laptop biasanya dilengkapi fitur yang lebih baik dalam hal power saving dengan tujuan operasional yang lebih dingin dibandingkan CPU desktop, walaupun di sisi lain, tidak terlalu se-powerful tawaran dari processor desktop. Terdapat beragam jenis processor yang didesain untuk laptop oleh Intel, antara lain Pentium M, Celeron M, Intel Core, Core 2 Duo, dan generasi baru yang akan menjadi fokus utama kami sebagai pengganti netbook nantinya, yaitu Pentium Dual Core dan Celeron. Memory (RAM) juga memiliki karakter tersendiri pada jenis komputer laptop dibandingkan desktop. Rata-rata semua komputer portabel menggunakan RAM jenis SODIMM (Small Outline DIMM). RAM jenis ini memiliki
13
BAB 1
Mobile Computing
ukuran setengahnya dari RAM yang digunakan komputer desktop. Bagusnya, sisi generasi RAM memiliki kelas yang sama yang saat ini berjenis DDR3. Rata-rata laptop kelas menengah menggunakan RAM berukuran antara 24 GB, sedangkan laptop untuk segmentasi lebih tinggi (high-end) bisa dipasangkan RAM hingga 32 GB. Khusus pada laptop jenis netbook, biasanya mereka dilengkapi RAM sebesar 1 GB dan dapat diekspansi hingga 2 GB dengan tujuan untuk bisa memangkas harga produksi. Expansion Card, yaitu jenis interfacing khusus yang diarahkan untuk penggunaan laptop dan berfungsi ala expansion slot di desktop komputer. Expansion card ini biasa disebut PC Card (sebelumnya PCMCIA) atau Express Card. Fungsi utama mirip add-on card di desktop PC yang membuat komputer memiliki fungsi tambahan, seperti akselerator, sound, storage, koneksi jaringan ethernet (termasuk modem dan WiFi), dan sebagainya. Bagusnya, pada PC Card, ia dapat dibongkar pasang (akses langsung di sisi laptop/ notebook), meskipun kondisi laptop masih dalam keadaan hidup (on). Pada laptop generasi baru, fungsi-fungsi koneksi jaringan biasanya sudah terintegrasi di dalam enclosure laptop (bukan dalam bentuk koneksi ke PC Card interface). Dua standar interface paling populer adalah MiniPCI dan penerusnya PCI Express Mini. Pendatang baru jenis expansion card adalah mini SATA atau biasa disebut mSATA yang mayoritas penggunaannya untuk storage tambahan dalam bentuk solid state (jenis SSD).
14
Mobile Computing
BAB 1
Power Supply. Laptop biasanya didayai oleh baterai internal yang dapat diisi ulang (rechargeable) oleh power supply eksternal (adaptor) dengan kisaran output tegangan DC antara 7,22,4 Volt dan terhubung menggunakan kabel power tambahan. Fungsi adaptor ini selain sebagai charger, juga secara simultan untuk mendayai laptop langsung. Bila melihat sisi mobilitasnya, adaptor, meskipun memiliki fungsi sangat penting, akan tetap menambah berat keseluruhan laptop ketika dibawa-bawa yang akan menurunkan nilai mobilitas itu sendiri. Oleh karena itu, desain adaptor compact dan lebih ringan (tergantung kepada teknik produksi tiap produsen) menjadi perhatian utama pada produsen laptop. Biasanya, adaptor charger akan menambah berat keseluruhan laptop hingga 400 gram, tergantung kepada kapasitas output daya dari tiap adaptor itu sendiri dan kebutuhan dari laptop untuk beroperasi secara penuh.
Baterai. Pada generasi laptop yang mayoritas saat ini berada di pasaran rata-rata menggunakan baterai jenis lithium ion dan seiring model laptop yang lebih baru, menggunakan teknologi baterai lithium polymer. Kedua teknologi baterai ini menggantikan teknologi baterai rechargeable sebelumnya, nickel metal-hydride. Standar daya tahan baterai pada penggunaan standar operasional
Notebook is the new netbook
15
BAB 1
Mobile Computing
ringan dari laptop jenis notebook standar antara dua hingga lima jam. Berbeda dengan netbook yang bisa menembus tujuh jam atau lebih hingga satu hari (12 jam). Namun, pada penggunaan dengan processing yang intensif, daya tahan baterai bisa berkurang hingga 1 jam atau lebih cepat lagi. Seiring dengan waktu, kinerja dan operasional baterai akan berkurang (wear level dalam %) dalam memaksimalkan efisiensi kapasitas penyimpanan. Dengan kata lain, jika baterai berkapasitas 2.000 mAh pada kondisi baru, kapasitas penyimpanan bisa mencapai nilai maksimalnya (2.00 0mAh, wear level 0%), maka pada penggunaan berlanjut dengan baterai mengalami banyak siklus charge dan recharge, kemampuan penyimpanan daya berkurang, misalnya menjadi 1.650 mAh dengan wear level 17,5%. Ini menjadikan waktu daya tahan baterai berkurang seiring berjalannya waktu pemakaian laptop.
Video Controller. Pada laptop jenis notebook standar, biasanya video controller/ GPU terintegrasi dalam chipset utama motherboard untuk menghemat daya serap energi listrik. Pada generasi baru, seperti platform Intel Sandy Bridge atau Ivy Bridge, GPU ini ditempatkan dalam processor langsung yang makin menyederhanakan desain mainboard (tanpa perlu lagi chipset northbridge) dan juga asupan daya listrik yang lebih hemat lagi (belum termasuk teknologi power saving dari processor dan GPU itu sendiri). Segmen laptop tersendiri, seperti laptop gaming, menggunakan jenis GPU/ video controller yang terpisah di motherboard karena dibutuhkan kinerja yang lebih tinggi lagi dalam hal pengolahan grafis. Namun, timbal16
Mobile Computing
BAB 1
baliknya adalah asupan daya yang justru makin besar dan menjadikan karakteristik operasional yang tidak terlalu lama dari laptop gaming, meskipun ia menggunakan jenis baterai berkapasitas besar. Di lain pihak, terdapat teknik pada laptop yang memungkinkan men-switch integrated graphic dengan add-on graphic berdasarkan kebutuhan pengolahan grafis yang menjadikan operasional dan daya tahan baterai fleksibel. Seperti yang ditunjukkan oleh tawaran platform Intel dengan integrated GPU di processor yang dilengkapi GPU eksternal, teknik ini merambah tidak hanya pada jenis laptop gaming, tapi juga pada laptop jenis notebook standar. Kelebihan ini tidak akan ditemukan pada laptop jenis netbook karena memang ia diarahkan kepada kelas performa yang lebih rendah lagi.
Display/ monitor. Karakteristik monitor jenis LCD yang slim dan ringan menjadikannya sebagai standar de facto dari laptop yang ada saat ini. Selain itu, asupan daya yang jauh lebih rendah dibandingkan menggunakan jenis tabung (CRT) dan tentunya sisi berat. Pada sisi asupan daya, terdapat LCD model baru yang menggunakan backlit LED yang lebih hemat energi dibandingkan bila masih menggunakan CCFL (cold cathode fluorescent lamp) yang menjadi standar backlit sebelum teknologi LED keluar.
Notebook is the new netbook
17
BAB 1
Mobile Computing
Teknologi pixel output display juga beragam dengan standar awal LCD TN (Twisted Nematic) untuk sistem buka tutup per pixel agar cahaya backlit keluar dari setiap sub-pixel (RGB). Teknologi teranyar adalah IPS panel LCD dengan keunggulan sisi viewing angle yang hampir mendekati 180 derajat, yakni warna output konten tidak akan berubah bila dilihat dari sudut kemiringan yang ekstrem (melebihi 60 derajat). Hal ini berbeda dengan teknologi TN panel yang memiliki viewing angle yang rendah. Timbal-baliknya, IPS memiliki tawaran harga yang lebih tinggi dibandingkan TN. Alternatifnya, walau tidak aplikatif pada produk laptop, terdapat teknologi lain yang belum terlalu merakyat, seperti panel VA (vertical alignment) yang menjembatani antara TN dan IPS, lalu jenis OLED atau AMOLED yang murni berbasis LED tiap pixel.
Removable media. Jenis media yang paling lumrah ditemukan pada laptop adalah optical drive, seperti CD, DVD, maupun yang terbaru, yaitu Blu-ray. Optical drive sendiri tidak dipasangkan pada laptop jenis net18
Mobile Computing
BAB 1
book karena keterbatasan dimensi yang dimiliki. Alternatif removable media lain dan biasanya selalu tersedia pada komputer portabel adalah memory card slot dengan dukungan hingga beragam jenis memory card (SD, MMC, dan Memory Stick) pada satu buah port yang disediakan. Solusi pada jenis laptop yang tidak memiliki optical drive atau memory card slot bisa menggunakan alternatif produk eksternal yang biasanya dikoneksikan pada port USB.
Internal Storage. Utamanya, storage internal berbasis harddisk drive (mechanical disk) pada komputer portabel/ laptop menggunakan jenis low power dan dimensi 2,5 inci yang lebih compact dengan alasan mendapatkan bobot ringan dan daya tahan baterai lebih lama dibandingkan jenis HDD 3,5 inci yang digunakan desktop PC. Selain itu, karakter operasional yang lebih pelan (5.400 rpm pada HDD laptop) memiliki performa yang lebih rendah dibandingkan versi desktop (7.200 rpm hingga 10.000 rpm). Alternatif lain, walaupun dengan tawaran harga lebih tinggi (jauh lebih tinggi), adalah menggunakan jenis storage SSD berbasis chipset. Selain itu, sisi performa jauh meninggalkan performa HDD, meskipun dibandingkan dengan versi kecepatan
19
BAB 1
Mobile Computing
disk di atas 10.000 rpm. Urusan kapasitas HDD pada laptop jenis notebook standar berkisar antara 320 GB750 GB untuk kelas netbook kisaran 160 GB, 250 GB, dan 320 GB. Pada laptop yang menggunakan SSD, kapasitas biasanya berkisar antara 64 GB128 GB. Input device. Proses input tidak ada yang berbeda antara mobile PC dan desktop PC, yakni menggunakan keyboard dan mouse. Perbedaan ada pada sisi dimensi untuk keyboard dan jenis touchpad sebagai pengganti pointing device mouse. Interkoneksi pada laptop tidak diperlukan lagi karena keyboard maupun touchpad terintegrasi pada enclosure. Namun, tetap dimungkinkan untuk menggunakan keyboard maupun mouse eksternal via koneksi USB atau koneksi wireless dengan gelombang radio, seperti Bluetooth.
Port koneksi. Umumnya, pada laptop ditemukan jenis port USB dan port output display (D-sub VGA, DVI, HDMI atau mini/DisplayPort) bila user ingin mendapatkan ekstra viewing display via monitor eksternal. Tidak ketinggalan port audio I/O (meski sebuah laptop sudah dilengkapi
20
Mobile Computing
BAB 1
sistem speaker terintegrasi), lalu sebuah port RJ-45 sebagai koneksi kepada jaringan komputer via kabel. Yang sudah jarang ditemukan pada laptop modern adalah port legacy, seperti serial, parallel, dan PS/2. Cooling. Limbah panas dari operasional untuk jenis komputer portabel/ laptop cukup sulit dihilangkan karena desain ruang enclosure sempit dengan sedikit ruang bagi aliran udara. Laptop generasi awal masih menggunakan jenis heat sink/ fan yang bersentuhan langsung dengan komponen yang akan didinginkan sehingga kurang praktis pada desain laptop yang harus compact. Pada perkembangan berikutnya, terutama pada laptop modern, sepenuhnya limbah panas dari tiap komponen penting, seperti CPU dan chipset dialirkan oleh heat pipe yang baru, kemudian didinginkan pada ujung heat pipe yang terpasang heat spreader pada sisi enclosure laptop menggunakan kipas mini. Desain ini memungkinkan pendinginan terpusat pada satu titik dan desain yang lebih compact. Alternatif pada laptop dengan desain enclosure berbahan aluminium bisa menjadikan casing sebagai heat spreader raksasa ikut membantu mendinginkan kondisi internal laptop.
21
BAB 1
Mobile Computing
Kelebihan
Portabilitas adalah kelebihan paling utama yang ditawarkan komputer laptop dibandingkan komputer desktop. Portabilitas secara fisik memungkinkan laptop untuk digunakan pada banyak tempat, tidak hanya dapat digunakan di rumah atau kantor, tapi juga bisa digunakan ketika melakukan perjalanan dan penerbangan, ketika di dalam coffee shop, di ruang pelajaran dan perpustakaan, ketika bertemu klien atau di ruang meeting, dan lain sebagainya. Karakter portabilitas ini juga menawarkan beberapa kelebihan khusus, yaitu sebagai berikut. Produktivitas. Laptop dapat digunakan di tempat yang tidak dimungkinkan bila menggunakan komputer dekstop. Contohnya, seorang pekerja kantoran bisa mengatur email ketika sedang berada di perjalanan berjam-jam dalam kereta menuju kantor atau seorang pelajar bisa melakukan pekerjaan rumah di kantin universitas ketika istirahat di antara jam kuliah. Kesegeraan. Membawa laptop artinya memiliki akses cepat untuk berbagai informasi, baik itu personal maupun
22
Mobile Computing
BAB 1
data yang berhubungan dengan pekerjaan. Kesegeraan ini memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antara para pekerja dan pelajar karena laptop bisa langsung dibuka untuk langsung mengerjakan pekerjaan/ persoalan kampus kapan pun dan di mana pun. Informasi terkini. Seseorang akan mendapatkan informasi terkini apabila memiliki akses lebih dari satu komputer desktop, misalnya di rumah dan di kantor. Masalah sinkronisasi akan hadir apabila perubahan yang dilakukan pada satu komputer tidak secara otomatis berubah pada komputer yang satu lagi. Ada beragam solusi untuk masalah ini, termasuk transfer file secara fisik dari komputer yang sudah diperbarui ke komputer lain (menggunakan USB flashdisk atau CD/DVD-R) atau menggunakan aplikasi sinkronisasi via jalur Internet. Namun, bila hanya menggunakan sebuah komputer laptop pada dua lokasi (kantor/ rumah), akan menghindari masalah ini sepenuhnya karena file berada di satu lokasi dan akan selalu ter-update. Konektivitas. Dengan pertumbuhan pesat, keberadaan Wi-Fi network dan servis data seluler broadband (HSDPA, EVDO, dan lain-lain) yang digabungkan agar bisa berada di mana saja dari laptop. Artinya, laptop mempunyai akses yang mudah kepada koneksi Internet dan jaringan lokal via Wi-Fi dengan tetap menjaga sisi mobilitas tinggi. Beberapa kelebihan lain dari sebuah laptop, yaitu sebagai berikut. Ukuran yang lebih kecil. Konsumsi daya yang rendah. Operasional yang tidak berisik. Dengan baterai yang sudah terisi daya, tidak akan terganggu operasional, meskipun terjadi mati listrik atau gangguan singkat listrik (listrik naik turun). All-in-one karena desain yang portabel. Sebuah laptop memiliki semuanya agar sebuah komputer bisa beroperasi
Notebook is the new netbook
23
BAB 1
Mobile Computing
karena semua perangkat dan komponen terintegrasi pada satu enclosure, termasuk speaker multimedia dan alat I/O.
Kekurangan
Di luar kelebihannya, komputer portabel/ laptop juga memiliki kekurangan tersendiri, di antaranya sebagai berikut. Performa karena desain dan teknik produksi yang dibatasi untuk mendapatkan sisi bentuk compact dan asupan daya rendah menjadikan sisi performa tidak terlalu tinggi yang biasanya membutuhkan daya besar agar memberikan kinerja maksimal. Setidaknya, ini untuk nilai harga yang sama. Pada tingkatan performa yang sama, komputer laptop bisa jauh meninggalkan desktop PC dalam tawaran harganya. Kemungkinan upgrade yang terbatasi. Ini karena semua komponen tidak terstandarisasi dan bergantung keseluruhan dari produsen laptop itu sendiri. Pada komponen tertentu, laptop memiliki standar umumnya, seperti HDD dan optical drive. Namun, pada komponen internal, termasuk motherboard, CPU dan graphic memang diarahkan agar tidak bisa di-upgrade. Alasan utama keterbatasan upgrade ini, yaitu masalah teknikal dan ekonomi. Tidak ada standar industri yang luas menyangkut komponen maupun form factor bagi komputer laptop sehingga setiap produsen besar memproduksi berdasarkan desain konstruksi proprietary mereka sendiri.
24
Netbook
BAB 2
Netbook
Setelah membedah sisi general laptop atau komputer portabel/ mobile, pada bagian ini, PC Media akan lebih spesifik pada segmen laptop tertentu. Kami mulai dengan membahas tuntas tuntas tawaran desain laptop Intel yang diarahkan kepada sisi keterjangkauan, yakni netbook.
Platform
Untuk pembahasan awal, PC Media mulai dari sisi platform CPU yang digunakan. Seperti yang sudah Anda ketahui, netbook identik dengan satu jenis processor dari Intel. Ya benar, Intel ATOM adalah mayoritas processor yang digunakan di dalam netbook yang menjadikan Intel sebagai pemasok platform terbesar. Memang, masih ada alternatif processor lain, tapi memiliki porsi market yang tidak terlalu signifikan. Intel Atom adalah sebuah merek microprocessor Intel untuk jajaran ultra-low voltage berbasis IA-32 dan x64. Debut awal Intel Atom sendiri dimulai dengan desain fabrikasi 45 nm yang dipelopori oleh mikroarsitektur Bonell. Mikroarsitektur ini mampu mengeksekusi hingga dua instruksi per siklus, seperti halnya x86 microprocessor yang mampu menerjemahkan set instruksi CISC ke dalam operasi internal yang lebih sederhana atau dikenal dengan istilah micro-ops (RISC). Umumnya, sebuah instruksi mampu menghasilkan satu micro-ops ketika diterjemahkan, yaitu sekitar 4% dari instruksi yang digunakan pada program tertentu menghasilkan multiple micro-ops. Jumlah instruksi yang menghasilkan lebih dari satu micro-ops secara signifikan lebih sedikit dibandingkan mikroarsitektur P6 dan NetBurst. Pada Bonnell mikroarsitektur, internal microops dapat menampung memory load dan memory store yang berhubungan dengan ALU (Arithmetic Logic Unit)
Notebook is the new netbook
25
DIAMONVILLE
Model number Atom N270 Atom N280 Model number Atom N435 Atom N450 Atom N455 Atom N470 Atom N475 Frequency 1.33 GHz 1.67 GHz 1.67 GHz 1.83 GHz 1.83 GHz GPU Frecuency 200 MHz 200 MHz 200 MHz 200 MHz 200 MHz L2 cache 2x512 KB 2x512 KB 2x512 KB 2x512 KB 2x512 KB
GPU Frecuency -
Socket FC-BGA 518 FC-BGA 518 FC-BGA 518 FC-BGA 518 FC-BGA 518
Release date June, 2011 December, 2009 June, 2010 March, 2010 June, 2010
PINEVIEW
Model number Atom N550 Atom N570 Model number Atom N2600 Atom N2650 Atom N2800 Atom N2850
Frequency 1.5 GHz 1.67 GHz Frequency 1.6 GHz 1.7 GHz 1.87 GHz 2.0 GHz
GPU Frecuency 200 MHz 200 MHz GPU Frecuency 400 MHz 400 MHz 400 MHz 400 MHz
Netbook
BAB 2
Socket micro FC-BGA 559 micro FC-BGA 559 micro FC-BGA 559 micro FC-BGA 559
26
PINEVIEW
Netbook
BAB 2
operation sehingga hampir serupa dengan x86 level, tetapi lebih powerful dibandingkan micro-ops yang digunakan pada desain sebelumnya. Hal ini memungkinkan kinerja yang relatif baik dengan hanya dua ALU integer dan tanpa instruction reordering, speculative execution, atau register renaming. Oleh karena itu, mikroarsitektur Bonnell merupakan kebangkitan parsial dari prinsip yang digunakan dalam desain awal Intel, seperti P5 dan i486, dengan tujuan tunggal untuk meningkatkan rasio performance per watt.
Ketersediaan
Atom processor tersedia untuk produsen/ manufaktur mulai tahun 2008 karena processor tersebut disolder langsung dengan motherboard tanpa dukungan socket, seperti chipset northbridge dan southbridge. Oleh karena itu, processor Atom tidak tersedia untuk unit desktop sebagai processor terpisah, meskipun untuk unit tertentu, dapat ditemukan pada versi pre-installed pada beberapa motherboard mini-ITX. Atom generasi awal tersedia pada beberapa perangkat, seperti HP Mini Series, aigo MID Asus N10, Lenovo IdeaPad S10, Acer Aspire One & Packard Bells dot (ZG5), ASUS Eee PC, Sony VAIO M-series, AMtek Elego, Dell Inspiron Mini Series, Gigabyte M912, LG X Series, Samsung NC10, Sylvania g Netbook Meso, Toshiba NB series (100, 200, 205, 255, 300, 500, 505), MSI Wind PC netbooks, RedFox Wizbook 1020i, Sony Vaio X Series, Zenith Z-Book, dan Aleutia dan archos desktop.
Netbook Design
Sebagaimana yang sudah dijelaskan pada bagian mobile computing, netbook memiliki kelebihan tersendiri dalam hal compact design dan juga sisi mobilitasnya. Bukan hanya dari sisi bentuk, melainkan juga ketahanan sisi asupan daya listrik yang bahkan beberapa tawaran produsen netbook mengklaim bahwa netbook mereka bisa menembus angka di atas 10 jam dalam hal ketahanan operasionalnya.
Notebook is the new netbook
27
BAB 2
Netbook
Ukuran
Secara umum, netbook memiliki ukuran antara 23 cm 17 cm (9,1 inci 6,7 inci) hingga 31,75 cm x 24,13 cm (12,5 inci x 9,51 inci) dengan ukuran display yang dimulai pada 7 inci hingga 10,1 inci, bahkan beberapa model premium menggunakan ukuran layar hingga 12 inci yang menyerupai penawaran notebook standar berukuran layar 12 inci. Kami tetapkan standar form factor ini untuk netbook karena baru pada jenis mini laptop dengan ukuran ini dan yang dimulai dari tahun 2007 yang menjadi hit product sebagai netbook dan kali pertama nama netbook dikumandangkan. Lebih jelasnya, bisa Anda ikuti dari beberapa daftar gambar berikut ini.
Gambar netbook generasi awal yang diwakili oleh ASUS eeePC. Gambar netbook generasi berikutnya yang diwakili oleh HP Mini.
Semua desain netbook yang ditampilkan di atas ratarata memiliki ukuran yang universal, seperti yang sudah disebutkan di awal. Desain bentuk dan ukuran memang memberikan kelebihan tersendiri dari sebuah produk netbook, terutama dari sisi compact-nya. Bahkan, rata-rata ukuran dari sebuah netbook bisa dibawa hanya menggunakan tas tangan (hand bag). Hal ini jauh lebih praktis dibandingkan sebuah laptop/ notebook standar.
28
Netbook
BAB 2
Gambar netbook yang diwakili oleh jajaran produk MSI dan ASUS, termasuk dari produsen Acer dan beragam produk local brand.
Bobot
Parameter penting lain dari sebuah produk komputer mobile adalah sisi bobot yang merupakan salah satu penentu nilai tinggi dan rendah dari karakteristik mobile yang dimilikinya. Ini karena makin berat sebuah produk mobile, semakin cepat membuat lelah sang user apabila harus membawanya dalam jangka panjang. Selain itu, bobot ringan akan meningkatkan nilai kenyamanan bila produk akan dibawa-bawa. Parameter ini sangat menguntungkan jenis produk netbook. Pada jenis netbook, mayoritas memiliki bobot sekitar atau antara 900 gram hingga kisaran 1,5 kg. Hal ini masih jauh lebih ringan dibandingkan produk laptop standar yang dimulai pada kisaran bobot 22,4 kg.
Notebook is the new netbook
29
BAB 2
Netbook
Keterjangkauan
Sisi parameter ini bukanlah faktor paling penting dari sebuah mobile computing karena nyatanya jenis mobile computing awalnya merupakan produk premium yang tidak menggambarkan keterjangkauan sama sekali karena ia memiliki proses produksi dari sisi hardware yang lebih ketat dan demi mendapatkan komponen paling premium dengan tujuan agar tidak tertinggal di sisi performa dari turunan hardware yang didesain untuk digunakan pada jenis komputer desktop yang lebih powerful. Namun, berbeda dengan produk netbook, ia sejak awal tidak menargetkan pada sisi performa yang tinggi dan menjadikan desain dan produksi yang lebih mudah untuk mencapai sisi low power.
30
Netbook
BAB 2
Hal ini juga memungkinkan sisi keterjangkauan pada produk jadi sehingga dapat menyentuh atau memang diarahkan pada user dengan taraf hidup yang tidak terlalu tinggi.
Timbal Balik
Kelebihan sebuah produk netbook hanya sampai pada taraf desain saja. Untuk parameter lain, kedudukan paling baik masih dipegang oleh sang kakak, yakni si notebook atau laptop standar yang sudah lebih lama menemani user sebagai tawaran mobile computing. Sisi utama keterbatasan sebuah netbook adalah platform hardware internal yang dimiliki yang rata-rata menggunakan platform Intel ATOM. Intel ATOM adalah penetrasi Intel agar bisa menghadirkan solusi mobile computing yang terjangkau. Di sini, tujuan high perfomance bukanlah sisi yang ditargetkan Intel pada solusi ATOM-nya, melainkan beberapa kelebihan utama dari bentuk compact, lebih ringan, dan daya tahan baterai yang lebih lama. Semua itu harus dibayarkan dengan timbal balik cukup besar dalam hal performanya. Secara garis besar, aktivitas yang bisa dilakukan user dengan netbook dan notebook/ laptop standar bila dibandingkan adalah sebagai berikut.
Aktitas Netbook Saling berkiriman e-mail X Penggunaan aplikasi Ofce seperti (Word, Spreadsheet, PowerPoint) X Mendengarkan music X Melihat (browsing) photo X Edit photo dan video Web surng X Menonton video atau lm Video chat menggunakan webcam X Bermain game casual (biasa, standar) X Bermain game mainstream (game dengan efek lebih baik) Menjalankan lebih dari satu aplikasi dalam satu waktu Laptop X X X X X X X X X X X
31
BAB 2
Netbook
Alternatif
Bukan maksud untuk mendiskreditkan, tetapi dengan melihat sisi performanya, netbook tidak lagi terlalu relevan untuk penggunaan saat ini, terutama pada aplikasi browser Internet modern yang makin canggih dan memerlukan resource cukup besar. Internet browsing seharusnya menjadi poin utama dari netbook (Internet book). Selain kemunculan berbagai alternatif mobile computing yang jauh lebih mobile (sebut saja smartphone dan tablet), pihak Intel sebagai penyedia platform utama untuk generasi netbook ini juga sudah mulai bergulir pada desain platform alternatif tersebut. ATOM sendiri tidak akan mati, tetapi ia akan lebih diarahkan bagi perangkat mobile berbasis Intel di kubu smartphone maupun tablet, apalagi langkah Intel yang mulai bekerja sama dengan Google untuk dukungan Android di arsitektur x86 pada tahun 2011 lalu makin memperkuat sinyal bahwa netbook akan mulai dihilangkan.
32
Netbook
BAB 2
tersebut menggunakan sistem fabrikasi 22 nm, seperti yang digunakan Ivy Bridge pada kelas desktop PC. Processor ini akan digunakan sebagai engine utama perangkat mobile untuk segmen tablet dan smartphone. Silvermont merupakan nama sandi untuk core processor sebagai bagian dari SoC. Untuk perangkat tablet, Silvermont akan hadir sebagai bagian dari Baytrail SoC, sedangkan untuk smartphone, processor ini akan hadir menjadi bagian Merrifield SoC. Silvermont merupakan langkah lanjutan dari Intel setelah kesuksesan debut awal Intel pada segmen mobile lewat platform Saltwell. Intel mengklaim bahwa processor terbaru mereka menerapkan teknologi 3-Gate Transistor, sama seperti yang digunakan Ivy Bridge dengan proses fabrikasi 22 nm.
Silvermont menerapkan sedikit perubahan pada pipeline yang selama ini diterapkan pada Atom. Pada Bonnell, setidaknya ada 16 in-order stage yang harus dilewati saat instruksi dilakukan, termasuk tiga stage data cache access, meskipun akhirnya tidak ada perubahan ketika melewati stage tersebut. Silvermont menggunakan jenis eksekusi program baru yang dikenal OoOE (Out-of-Order Execution)
Notebook is the new netbook
33
BAB 2
Netbook
sehingga mampu melakukan bypass terhadap tiga stage tersebut dengan syarat jika tidak membutuhkan data dari memory. Hal ini membuat eksekusi yang dilakukan lebih sederhana yang sebelumnya terdapat 13 stage menjadi 10 stage mispredict. Dengan begitu, pipeline pada Silvermont kini lebih dinamis, bergantung pada tipe instruksi dengan range yang bervariasi antara 1417 stage.
Untuk saat ini, sepertinya mustahil untuk mengetahui performa dari perangkat berbasis Silvermont karena untuk perangkat tablet-nya sendiri masih dalam tahap produksi dan mungkin akhir tahun ini kita baru bisa melihatnya. Namun, Intel memberikan sedikit bocoran tentang kemampuan processor yang mengacu pada hasil pengujian independen yang mereka lakukan. Dalam pengujian, Intel membagi dua kategori, yaitu Single Threaded dan Multi-Threaded. Parameter yang digunakan adalah nilai peak to peak, iso-power, dan iso-performance. Dari tabel yang diperlihatkan, Silvermont ternyata mampu menghasilkan nilai peak to peak dengan peningkatan 2x lipat dibandingkan Saltwell. Pada parameter iso-power, Silvemont kembali unggul pada level power yang sama, performa yang dihasilkan mencapai 2x lipat dari Saltwell. Untuk parameter iso-performance, Silvermont ternyata memiliki konsumsi
34
Netbook
BAB 2
daya hingga 4,7x lebih rendah dibandingkan Saltwell, padahal keduanya bekerja pada level performa yang sama
Smartphone Intel
Intel juga turut andil dalam bisnis perangkat mobile communication. Intel akan mencoba peruntungan di sektor bisnis yang sedang marak di pasaran saat ini dengan mengandalkan processor Intel Atom sebagai SoC untuk smartphone. Ya, processor yang Anda kenal sebagai mesin penggerak komputer desktop dan notebook ini akan diterapkan pada perangkat mobile seukuran genggaman jari. Jenis processor Atom yang digunakan pada smartphone ini adalah Z2460 yang dikenal dengan nama Medfield. Platform ini merupakan langkah awal Intel untuk memasuki pasar smartphone setelah sebelumnya diperkenalkan pada CES 2012. Tentu saja, ini akan menjadi pesaing baru bagi Samsung, HTC, ASUS, dan lain-lain.
Langkah yang diambil Intel ini cukup menarik perhatian publik. Pasalnya, smartphone saat ini umumnya menggunakan processor arsitektur ARM sebagai engine penggerak. Namun, Intel justru menggunakan processor Atom berbasis arsitektur x86 untuk ditanamkan pada perangkat smartphone-nya. Hal ini terbilang cukup berani karena
Notebook is the new netbook
35
BAB 2
Netbook
pasalnya, dari segi konsumsi daya, processor berbasis x86 memiliki kecenderungan kurang efisien jika dibandingkan processor dengan arsitektur ARM, meskipun diorientasikan pada level low power sekalipun. Namun begitu, Intel cukup optimis dengan yang telah mereka kerjakan. Melalui serangkaian pengujian, Z2460 ternyata cukup kompetitif di power efficiency, setidaknya untuk platform Medfield ini. Intel menggunakan sistem fabrikasi 32 nm High-K/metal gate yang secara teknologi lebih unggul dibandingkan sistem fabrikasi yang digunakan ARM saat ini yang masih menggunakan fabrikasi 40/45 nm. Ini akan menjadi ancaman baru bagi produsen SoC, seperti Texas Instruments, nVidia, Qualcomm, dan Samsung. Kerja sama yang terjalin antara Intel dan Google sejak 13 September 2011 lalu akhirnya membuahkan hasil. Beberapa smartphone berbasis processor Intel Atom kini sudah dapat Anda temui di pasaran. Smartphone ini menggunakan sistem operasi Android 2.3 (Gingerbread) dengan dukungan upgrade ke Android 4.0 (Ice Cream Sandwich).
36
Netbook
BAB 2
Semiconductor CPU CPU CPU GPU Memory Availability Utilizing Technology Instruction Cache Technology Devices Set Atom Z2460 32 nm x86 1,32 GHz L1: 32 KB PowerVR 32-bit 2012 Lenovo (codename High-K/metal single-core Instruction + SGX 540 Dual-channel K800, Medeld) gate Saltwell 24 KB Data, @400 MHz 400 MHz Orange with HT L2: 512 KB LPDDR2 San Diego, Lava XOLO X900 Atom Z2580 32 nm x86 1,31,8 GHz L1: 32KB PowerVR 32-bit 2013 Asus (codename High-K/metal dual-core Instruction + SGX 544MP2 Dual-channel Tablet 810, Clover Trail) gate Saltwell 24 KB Data, (dual-core) LPDDR2 Acer Iconia with HT L2: 512 KB @533 MHz W510 Atom Z2000 32 nm 1 GHz L1: 32 KB PowerVR 32-bit x86 2013 High-K/metal single-core Instruction + SGX 540 Dual-channel gate Saltwell 24 KB Data, @320 MHz LPDDR2 L2: 512 KB Model Number
Smartphone berbasis Intel ini akan didukung berbagai fitur unggulan yang menjadi senjata utama dalam penjualannya. Processor dengan kecepatan 1,6 GHz ditanamkan pada smartphone ini. Teknologi Burst Performance dan HyperThreading-nya menjamin kemampuan smartphone ini dalam mengolah berbagai aplikasi dengan cepat, bahkan untuk
Notebook is the new netbook
37
BAB 2
Netbook
beberapa aplikasi secara paralel. Selain itu, adanya Image Signal Processor (ISP) memberikan kemampuan kamera beresolusi 8 MP dengan hasil gambar yang lebih tajam layaknya kamera DSLR.
38
Netbook
BAB 2
Saat ini, hanya terdapat 3 varian smartphone yang menggunakan processor ini, yaitu Lava Xolo X900, Lenovo K800, dan Orange San Diego. Ketiga smartphone tersebut sudah tersedia sejak April dan Mei 2012. Namun, Anda tidak bisa mendapatkannya di Indonesia. Hal ini berdasarkan
39
BAB 2
Netbook
konfirmasi langsung dengan pihak Intel Indonesia. Mereka belum bisa memberikan keterangan detail tentang kemungkinan ketersedian smartphone ini di Indonesia. Sejauh ini, ketiga smartphone tersebut hanya dipasarkan di negara sesuai dengan lokasi vendornya masing-masing. Lava Xolo X900 tersedia di India sejak 19 April 2012, Lenovo K800 tersedia di Cina sejak 30 Mei, dan Orange San Diego tersedia di Inggris dan Perancis pada 31 Mei 2012.
40
Notebook
BAB 3
Notebook
Seperti yang sudah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, kini kita menginjak bahasan mendalam tentang notebook/ laptop dengan desain penuh. Ini beriringan dengan bahasan utama khusus untuk mobile computing sebagai alternatif computing dari komputer standar, seperti PC desktop. Untuk perkembangannya hinggga saat ini, sebuah notebook bahkan bisa menyamai sisi performa komputer desktop, walaupun penawaran jenis laptop dengan performa sekelas desktop ini memang bukanlah produk yang terjangkau. Dengan kata lain, penawaran harga bisa melambung jauh lebih tinggi. Namun, di sini, PC Media tidak akan membahas persaingan antara desktop dan laptop lagi karena hal ini sudah ada dalam bab satu. Bahasan utama di sini adalah posisi laptop/ notebook standar sebagai alternatif pengganti dari netbook. Dengan begitu, bisa dikatakan bahwa saat ini, notebook is the new netbook, yang tentunya untuk kelas value. Fokus utama dalam menggambarkan alternatif netbook ini lebih spesifik pada dua jenis platform yang lebih sesuai dalam penawaran harganya atau setara dengan netbook. Platform yang digunakan, yaitu yang menggunakan jenis processor Intel Celeron dan Intel Pentium Dual Core. Secara
41
BAB 3
Notebook
keseluruhan, kami menentukan sisi harga karena memang user netbook sendiri adalah mereka yang sangat ketat dalam hal harga, tetapi tetap ingin mendapatkan solusi mobile computing. Selain itu, juga karena dengan jenis alternatif, laptop/ notebook standar memiliki kelebihan tersendiri dalam hal operasional maupun kinerjanya. Dari platform berbasiskan processor Intel Pentium maupun Intel Celeron sendiri, mereka sudah mengalami banyak perkembangan dan perubahan yang signifikan dan sisi performa bukan lagi suatu masalah, seperti yang biasa ditemukan pada solusi netbook. Ini karena model computing power berbasis processor/ platform Intel menjadi jaminan dalam hal operasionalnya.
Platform
Notebook/ laptop standar hadir dengan ukuran standar notebook yang selama ini ditemukan di pasaran komputer. Sisi compact, yaitu bobot maupun daya tahan baterai, bukanlah keunggulannya dibandingkan jenis produk netbook. Namun, sisi fungsionalitas, performa, dan juga fitur ekstranya membuat sebuah laptop/ notebook standar memiliki kelebihan tersendiri dalam hal reliabilitas dan ketangguhan operasional.
42
Notebook
BAB 3
1. Core Microarchitecture
Untuk basis arsitektur Core sendiri, kami akan sedikit membahasnya karena dominasi produk laptop yang ada di pasaran saat ini rata-rata menggunakan platform berbasiskan Nehalem hingga generasi di atasnya, seperti Sandy Bridge dan Ivy Bridge. Di awal kehadiran processor Intel Pentium berbasis Core ini, awalnya processor dinamakan Intel Pentium Dual Core. Namun, semenjak memasuki codename Wolfdale3M pada basis arsitektur Core ini, sebenarnya Intel sudah tidak memakai nama Dual Core lagi (hanya Pentium). Namun, masih banyak para reseller yang merujuk processor Pentium yang digunakan adalah Pentium Dual Core.
43
BAB 3
Notebook
Codename Brand Name Model (list) Allendale Pentium Dual-Core E2xxx Merom-2M Mobile Pentium T2xxx Dual-Core T3xxx Wolfdale-3M Pentium E2xxx Dual-Core E5xxx Pentium E6xxx Penryn-3M Mobile Pentium T4xxx SU4xxx Penryn-L SU2xxx
2 1
2. Nehalem Microarchitecture
Processor dengan arsitektur Nehalem adalah penerus arsitektur Core yang mulai dikenalkan pada tahun 2008. Arsitektur ini mulai diimplementasikan pada keluarga Pentium pada tahun 2010 dengan kehadiran processor Intel Pentium G6950 berdasarkan desain Clarksdale yang menggunakan pengembangan arsitektur Nehalem, yakni Westmere. Keluarga Pentium berbasis arsitektur ini dilanjutkan oleh Pentium seri P6xxx yang menggunakan desain Arrandale beberapa bulan kemudian. Pada generasi processor mobile Pentium ini, juga mulai hadir solusi integrated GPU HD Graphics yang merupakan
Codename Nama Brand Sandy Pentium 3xx Bridge Pentium 9x7 Pentium B9x0 Pentium G6xxT L3 Cache 3 MB 2 MB 2 MB 3 MB 8-way set associative Line size 64 bytes Socket LGA 1155 BGA1023 rPGA988B LGA 1155 TDP 15 W 17 W 35 W 35 W Fitur Hyper-threading, ECC Integrated GPU Integrated GPU Integrated GPUe
Sandy Bridge-EN
Pentium 140x
44
Notebook
BAB 3
generasi kelima dari jajaran solusi GPU Intel di dalam processor. Sebelumnya, solusi integrated graphic berada pada chipset northbridge. Solusi pada keluarga Pentium memang tidak sekuat tawaran seri Core, tetapi sudah lebih dari cukup untuk bisa meng-handle render grafis keseharian, termasuk pada aplikasi kantoran.
Codename Clarkdale Arrandale Brand name Pentium G6xxx Pentium P6xxx Pentium U5xxx L3 Cache 3 MB 3 MB Socket LGA 1156 LGA 1156 BGA TDP 73 W 35 W 18 W Features Integrated GPU Integrated GPU
Core
L2 Cache 512 KB
L3 I/O Bus Socket Release Cache date 3 MB DMI Socket Jan-10 1156 3 MB DMI Socket Q2 2010 988 BGA
BAB 3
Notebook
Hlm. 55
Notebook
BAB 3
biasanya memiliki jumlah cache memory atau fitur yang secara sengaja dinonaktifkan. Minimnya fitur ini bisa menimbulkan degradasi performa yang bervariasi. Namun, biasanya cukup signifikan. Hal ini pula yang menjadikan tawaran harga yang jauh lebih murah dibandingkan, misalnya, Pentium menjadi cukup wajar. Kehadiran processor Celeron sendiri bisa dirunut hingga ke model processor Intel pada generasi Pentium II terdahulu di tahun 1998. Processor Celeron paling mutakhir hingga saat penulisan adalah generasi processor berbasiskan microarchitecture Sandy Bridge pada manufacturing Tick (Ivy Bridge). Semua processor paling mutakhir Celeron ini keseluruhannya baru mulai hadir di tahun 2013. Pada sajian PC Media kali ini, kami membatasi pada generasi processor berbasis Core hingga yang terbaru, yaitu Ivy Bridge saja. Ini karena relevansi dan juga ketersediaan produk. Berikut beberapa generasi processor Intel Celeron yang menjadi otak utama dari mobile PC.
1. Core Microarchitecture
Pada generasi awal dari arsitektur Core, varian processor Celeron cukup memberikan alternatif yang sangat menjanjikan dalam hal keterjangkauannya. Timbal baliknya adalah banyak fitur yang dinonaktifkan pada model Celeron dibandingkan model processor Intel lain, seperti Pentium maupun seri Core 2. Pada basis awal arsitektur Core, versi Celeron Mobile menggunakan core dari Merom sebagai pengganti varian arsitektur Core di jenis komputer desktop, yakni Conroe.
Processor Brand name Merom Merom-L Celeron M Merom-2M Merom-L Merom-2M Celeron Dual-Core Model (list) Cores L2 Cache Socket 5x0 Socket M 512 KiB 5x0 Socket P 1 5x5 1.024 KiB Socket P 5x3 5121.024 KiB BGA479 T1xxx 2 5121.024 KiB Socket P TDP 30 W 27 W 31 W 5,510 W 35 W
47
BAB 3
Notebook
Pada varian processor Celeron basis Merom, terdapat dua jenis core processor yang digunakan, yaitu Merom-L, dan Merom-2M. Dari segi arsitektur, tidak ada perbedaan antara keduanya karena sama-sama berbasis core Merom yang sama. Perbedaan utama ada pada konfigurasi fitur, jumlah core, dan kapasitas cache. Tingkatan terendah adalah Merom-L yang hanya dilengkapi single core processor dan memiliki 1 MB cache. Merom-2M adalah varian dual core dengan maksimal L2 cache hingga 2 MB. Sebagai informasi, pada Merom, konfigurasi penuhnya dilengkapi hingga cache 4 MB, hanya saja digunakan secara khusus untuk varian processor Core 2 Duo sebagai processor kasta tertinggi. Saat Celeron versi dual core berbasis Merom-2M dikeluarkan, Intel juga mengeluarkan processor Celeron berbasis Penryn-3M dengan FSB hingga 800 MT/s, tetapi hanya memiliki 1 MB L2 cache dan single core. Basis Penryn3M ini juga sebagai penanda processor Celeron pertama yang menggunakan proses produksi 45 nm. Untuk model dual core, Celeron dengan proses produksi 45 nm juga berbasiskan core Penryn-3M. Sayangnya, khusus varian processor, Celeron tidak ada peningkatan di sisi kapasitas cache. Semua model Celeron dual core Penryn3M hanya dilengkapi 1 MB L2 cache. Pada masa ini, juga mulai dihadirkan solusi platform CULV (Consumer Ultra Low Voltage) untuk varian processor Celeron.
2. Nehalem Microarchitecture
Memasuki arsitektur baru Nehalem dibandingkan arsitektur Core berarti dimulainya penggunaan core Arrandale pada beberapa model processor Celeron. Memang tidak banyak jenis model Celeron yang berbasiskan Arrandale ini. Namun, mulai terintegrasinya GPU di dalam processor membuat varian Celeron makin menjadi pilihan paling value. Bila dibandingkan generasi sebelumnya yang menggunakan core Penrryn-3M, pada core Arrandale, kini dilengkapi L2
48
Notebook
BAB 3
cache hingga 2 MB. Ini menjadikan tingkatan performa yang juga meningkat dibandingkan sebelumnya.
Brand Name Intel Celeron Model (list) L3 Cache size P4xxx 2 MB U3xxx Thermal Design Power 35 W 18 W
BAB 3
Notebook
processor sudah tersedia dengan clock yang melebihi 2 GHz. Selain itu, core GPU di dalam processor sudah menggunakan varian baru dari HD Graphics 2500 yang juga berjalan pada clock lebih tinggi. Sayangnya, memang beberapa fitur signifikan masih absen pada model processor di kasta terendah ini. Namun begitu, sisi keterjangkauan (value) tidak bisa ditemukan pada varian processor yang lain.
Hlm. 68
Ultrabook
Ultrabook adalah variasi jenis notebook standar yang ditujukan untuk mendapatkan karakteristik yang lebih mobile dibandingkan tawaran notebook standar yang sudah
50
Notebook
BAB 3
ada. Yang paling terlihat adalah sisi desain, yaitu kedalaman atau ketipisan yang dimiliki yang ratarata di bawah 1 inci. Untuk memungkinkan hal ini, produsen processor Intel sebagai pencetus ide dari ultrabook menghadirkan berbagai platform mobile yang sebagian besar diwakili oleh arsitektur untuk processor Sandy Bridge.
Desain keseluruhan tidak ada bedanya dengan notebook standar. Namun, saja untuk mendapatkan karakteristik yang tipis, biasanya ada hardware ditiadakan, seperti optical drive, dan mayoritas menggunakan enclosure aluminium yang juga bisa difungsikan sebagai heat sink raksasa yang mengakibatkan tidak diperlukan unit heat sink yang terlalu besar, walaupun beberapa tawaran produsen notebook tetap menghadirkan solusi enclosure plastik dengan spesifikasi hardware yang lebih low power. Sedikit keunggulan dari ultrabook, selain dari karakteristik yang ringan dan tipis, adalah sisi performa yang tidak ditinggalkan. Ini karena selain tetap menggunakan varian platform dan processor kelas atas, juga banyak produsen memasangkan sub-system storage utama dari jenis SSD
Ultrabook
Notebook
51
BAB 3
Notebook
dibandingkan HDD biasa. Dengan kelebihan-kelebihan ini, ultrabook tetap tidak lepas dari sisi kekurangan (setidaknya bagi sebagian user). Untuk mendapatkan solusi dari ultrabook, ultrabook rata-rata memiliki penawaran harga yang lebih tinggi dibandingkan jenis notebook standar pada konfigurasi dan spesifikasi yang sama.
Convertible
Alternatif lain dari jenis notebook standar adalah jenis convertible yang merupakan hasil/ reaksi dari kemunculan sistem operasi baru Windows 8. Dengan dirilisnya sistem operasi Windows 8 oleh Microsoft pada 26 Oktober 2012 lalu, para produsen komputer pun menyambutnya dengan memproduksi beragam jenis perangkat komputer sesuai orientasi penggunaannya. Perubahan signifikan yang diperlihatkan Windows 8, terutama pada tampilan Graphic User Interface, mendorong produsen untuk menyesuaikan dari segi hardware. Hal yang paling menonjol adalah bentuk shortcut untuk aplikasi yang dibuat seperti petak besar warna-warni. Bentuk petak tersebut tentu akan lebih nyaman jika diakses menggunakan jari dengan sistem layar sentuh dibandingkan akses melalui mouse atau keyboard, meskipun input melalui mouse dan keyboard masih tetap bisa digunakan. Ini sesuai dengan tujuan diciptakannya Windows 8. Melihat fleksibilitas dari sistem operasi ini, para produsen dituntut untuk semakin kreatif dan inovatif untuk memaksimalkan kemampuan Windows 8. Konsumen mungkin saat ini hanya mengenal 4 kategori perangkat PC, yaitu desktop, all in one PC (AIO), laptop, dan tablet. Adanya Windows 8 memungkinkan terciptanya kategori baru untuk perangkat PC yang disebut convertible. Convertible merupakan komputer kategori baru yang memadukan fungsi tablet dan ultrabook. Umumnya, komputer convertible bisa digeser (slide), tetapi ada pula produsen yang membuat layar komputer convertible bisa diputar (swivel).
52
Notebook
BAB 3
Secara fisik, convertible tampak seperti ultrabook, tetapi dilengkapi kemampuan ekstra yang memungkinkan perangkat ini memiliki beberapa mode, seperti laptop mode, tent mode, stand mode, dan tablet mode. Namun, hal tersebut bergantung pada vendor atau produsen yang mendesain perangkat hardware-nya. Seperti perangkat computer pada umumnya, koneksitas pada convertible juga lengkap, mulai dari USB, memory card eksternal, jack audio 3,5 mm, hingga port HDMI.
53
BAB 3
Notebook
54
Notebook
BAB 3
55
BAB 3
Notebook
56
Notebook
BAB 3
57
BAB 3
Notebook
58
BAB 4
BAB 4
terjangkau dari berbagai produk mobile PC yang kami jadikan referensi harga paling terjangkau dan disesuaikan dengan ketersediaan yang ada saat penulisan. Lebih lengkap mengenai daftar harga mobile PC yang kami sebutkan di atas, bisa Anda simak di Indonesia Laptop & Gadget Catalogue yang baru-baru ini kami keluarkan.
Pengujian
Dari produk-produk yang akan menjadi sampel pengujian comparison, PC Media menetapkan pada tiga model hardware/ platform processor. Processor Intel Pentium B970 sebagai perwakilan dari notebook. Penggunaan processor Pentium B970 untuk produk notebook karena processor ini merupakan varian generasi processor Pentium yang paling banyak (mainstream) tersedia di pasaran, walau bukan dari generasi processor paling baru. Selain itu, secara umum, PC Media menetapkan pada sisi tawaran harga yang sedapat mungkin setara dengan penawaran dari produk netbook. Processor Intel ATOM N2800 sebagai perwakilan dari netbook. Intel ATOM N2800 juga merupakan varian processor ATOM yang paling banyak (mainstream) ada di pasaran saat ini. Selain itu, juga karena processor ini merupakan processor berbasiskan arsitektur iterasi terakhir yang diperuntukkan bagi penggunaan netbook. Processor Intel Core i3-2367M sebagai perwakilan dari ultrabook. Kami memilih ultrabook dengan processor Core i32367M ini karena pada beberapa tawaran ultrabook yang ada di pasaran, processor ini merupakan salah satu yang paling terjangkau. Setelah menentukan basis processor untuk pengujian, PC Media hanya akan memilih satu produk dari berbagai pili60
BAB 4
han vendor/ produsen. Hal ini dimaksudkan hanya sebagai perwakilan dalam menunjukkan tingkatan performa pada masing-masing kategori (netbook, notebook, dan ultrabook). Mengapa hanya menggunakan satu produk sebagai perwakilan? Ini karena meskipun akan terdapat variasi hasil yang berbeda dari berbagai tawaran produk dengan vendor yang berbeda, perbedaan ini tidak akan terlalu signifikan karena penggunaan basis platform/ processor yang sama. Adapun produk-produk yang akan dijadikan perwakilan/ sampel pengujian, antara lain sebagai berikut. 1. Notebook Fujitsu LH531 (Intel Pentium B970, RAM 2 GB, HDD 320 GB, GPU integrated). 2. Netbook ASUS Eee PC 1025CE (Intel ATOM N2800, RAM 1 GB, HDD 320 GB, GPU integrated). 3. Ultrabook ASUS UX32A-R3001V (Intel Core i3-2367M, RAM 4 GB, HDD 500 GB + 24 GB SSD). Selain itu, aplikasi/ benchmark yang kami gunakan adalah sebagai berikut. Performance test: 1. 3DMark 06, 2. PCMark Vantage, 3. PCMark 7, 4. SuperPi Mod 1.5, 5. wPrime 2.0x, dan 6. CineBench R10: Multi CPU 32-bit. Battery Test: 1. Idle test: Tanpa koneksi WLAN dan brightness minimum. 2. Standar Test: Koneksi Internet (surfing) menggunakan WLAN. 3. Full-load Test: Menggunakan aplikasi Battery Eater Classic dan brightness maksimal.
61
BAB 4
Hasil Pengujian
PCMark
Pengujian PC Media mulai dari PC Mark, baik itu PC Mark Vantage maupun PC Mark 7. Di sini, pengujian ditekankan kepada performa sistem keseluruhan. Dengan kata lain, kinerja dari keseluruhan produk notebook, netbook, atau ultrabook itu sendiri. Pada grafik di bawah terlihat performa PC Mark didominasi oleh produk yang menggunakan processor seri Core i3 (ultrabook). Cukup wajar mengingat kelas processor dan juga platform yang digunakan. Selain itu, sub-system storage ultrabrook berupa hybrid antara HDD dan SSD. Bagusnya, pada platform notebook standar, juga tidak terpaut jauh, meskipun menggunakan processor Pentium dan juga standar HDD. Untuk netbook, lagi-lagi hasil skor di bawah ini makin menekankan kecilnya relevansi penggunaan netbook. Terakhir, yang perlu dicamkan adalah sisi penawaran harga yang sangat bersaing antara notebook dan netbook, meskipun perbedaan performa yang jauh.
3DMark 06
Dalam hal rendering grafis untuk mengukur kemampuan gaming, PC Media menggunakan aplikasi 3DMark 06 saat pengujian. Mengapa bukan versi 3DMark terbaru? Ini agar didapatkan tingkatan performa yang wajar antara ketiga platform. Lagipula, pengujian ini bersifat referensi saja mana yang terbaik, bukan sebagai pengujian bermain game itu sendiri. Hasilnya kembali dominasi basis processor Core i3 dibandingkan yang lain. Lagi-lagi, hanya terpaut sedikit
62
BAB 4
dengan notebook dan netbook tertinggal jauh. Namun, yang berbeda ada pada sisi pengujian khusus CPU, yaitu keunggulan justru pada produk notebook. Perlu dipertimbangkan bahwa meskipun Pentium berada pada kelas yang berbeda dengan Core i3, Pentium di sini berjalan pada clock 2,3 GHz yang jauh lebih tinggi dari Core i3 dengan 1,4 GHz saja. Berbeda halnya dengan kelas ATOM yang walaupun berjalan pada clock 1,86 GHz, masih jauh tertinggal dari Core i3 1,4 GHz.
BAB 4
pi lebih menitikberatkan kepada sisi perpangkatan bilangan prima. Sesuai penekanan benchmark CPU, kelas notebook mendominasi kinerja, tapi tidak terpaut jauh dari ultrabook, meskipun ultrabook menggunakan CPU dengan clock yang jauh lebih pelan. Pada netbook, ketertinggalan performa makin terlihat dan makin memperlihatkan bahwa solusi notebook jauh lebih baik dibandingkan netbook, padahal mereka berada pada kisaran harga yang sama.
Battery Test
Pada pengujian battery, PC Media hanya menggunakan aplikasi Battery Eater pada pengujian full load. Pengujian lain, berdasarkan pengalaman operasional secara langsung pada tiap produk. Di sini, terlihat bahwa keunggulan sebenarnya dari netbook. Secara de facto, netbook unggul di semua pengujian, dengan rata-rata pada pengujian full load bisa bertahan hingga 5 jam lebih. Meskipun notebook memiliki ketahanan yang berada jauh di bawah netbook, tapi tertutupi dengan tawaran performa yang jauh lebih baik. Lagi-lagi, kami ingatkan bahwa penawaran notebook kelas value ini sama terjangkaunya dengan solusi netbook. Ultrabook sendiri, bisa dijadikan alternatif dalam persaingan perbandingan performa dan daya tahan baterai. Karena sesuai hasil pengujian baterai, ultrabook menawarkan sisi performa tinggi ala
64
BAB 4
notebook, tapi ketahanan yang mendekati netbook. Timbal baliknya adalah untuk mendapatkan ultrabook memang tidaklah murah.
Pengujian Total
Berikut ini adalah total pengujian keseluruhan yang kami rangkum dalam bentuk tabel agar Anda bisa melihat langsung perolehan performa untuk keseluruhan pengujian.
Kesimpulan
Melihat penawaran-penawaran dari masing-masing kategori mobile PC (netbook atau notebook, termasuk alternatif ultrabook), baik dari sisi desain, arsitektur, maupun kinerja dan operasionalnya, terlihat makin jelas trending yang mengarahkan para user netbook beralih kepada notebook kembali. Indikasi paling awal adalah sisi penawaran harganya. Bahkan, beberapa notebook value memiliki nilai harga yang sama, bahkan lebih murah dibandingkan netbook. Selain itu, sisi de facto dalam hal performa yang jauh lebih unggul makin memperkuat relevansi penggunaan notebook dibandingkan netbook. Pada sisi pengalaman penggunaan notebook sendiri, ia juga menawarkan kenyamanan
Notebook is the new netbook
65
BAB 4
tersendiri. Ini karena ia memiliki layar lebih lebar dan ukuran keyboard full. Bila mempertanyakan perihal ketahanan baterai, hal ini seiring dengan waktu akan terpecahkan karena perkembangan tidak akan pernah berhenti dalam hal teknologi, seperti sisi platform/ processor yang lebih hemat daya, jenis baterai yang lebih kuat, dan sebagainya. Trending berlanjut dengan penetrasi yang sangat cepat dari produk handheld (smartphone dan tablet) yang memiliki kepraktisan dan performa yang bersaing dibandingkan netbook, tentunya juga lebih mobile. Trending penekanan dari dua kelas hardware, yakni atas (notebook) dan bawah (handheld) membuat Intel mengarahkan ATOM untuk lebih dikembangkan ke dunia handheld sehingga posisi netbook diambil alih oleh handheld. Sebagaimana kita ketahui bahwa saat ini, sudah bermunculan solusi smartphone maupun tablet berbasiskan processor SoC Intel (Intel Inside). Lebih lengkap tentang solusi produk handheld, bisa juga Anda ikuti di Indonesia Laptop & Gadget Catalogue. Terakhir, yaitu alternatif dari solusi Intel Ultrabook adalah bagi mereka yang tetap ingin mendapatkan mobile computing yang sebebas solusi netbook, tetapi dengan performa yang selevel dengan notebook. Untuk mendapatkannya, memang tidak murah, tapi ditutupi oleh sisi build quality yang jauh lebih premium dibandingkan notebook, tentunya juga lebih tipis serta ringan. So, the netbook era is declining and come forth the notebook as the new netbook.
66