UNTUK GURU
Cetakan Kedua
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. DASAR HUKUM 2
C. TUJUAN 2
D. SASARAN 2
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. FORMAT A1 7
2. PANDUAN PENGISIAN FORMULIR PENDAFTARAN 9
3. FORMAT A2 13
4. TATACARA PEMBERIAN NOMOR PESERTA 15
5. DAFTAR PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA 16
6. KODING BIDANG STUDI/MATA PELAJARAN 26
7. KODING BIDANG STUDI S2 34
8. KODING BIDANG STUDI S3 37
9. RAMBU-RAMBU JADWAL PELAKSANAAN SERTIFIKASI TAHUN 2006 39
10. RAMBU-RAMBU JADWAL PELAKSANAAN SERTIFIKASI TAHUN 2007 41
A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang RI Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Undang-undang RI Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah
RI Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan guru adalah
pendidik profesional. Untuk itu, ia dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik minimal
Sarjana/Diploma IV (S1/D-IV) yang relevan dan menguasai kompetensi sebagai agen
pembelajaran.
Pemenuhan persyaratan kualifikasi akademik minimal S1/D-IV dibuktikan dengan
ijazah dan persyaratan relevansi mengacu pada jejang pendidikan yang dimiliki dan mata
pelajaran yang dibina. Misalnya, guru SD dipersyaratkan lulusan S1/D-IV
jurusan/program studi PGSD/Psikologi/ Pendidikan Lainnya, sedangkan guru Matematika
SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK dipersyaratkan lulusan S1/D-IV jurusan/program studi
Matematika atau Pendidikan Matematika. Pemenuhan persyaratan penguasaan
kompetensi sebagai agen pembelajaran yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional dibuktikan dengan sertifikat
pendidik.
Sertifikasi guru sebagai upaya peningkatan mutu guru dibarengi dengan
peningkatan kesejahteraan guru, sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu
pembelajaran dan mutu pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan. Bentuk
peningkatan kesejahteraan guru berupa tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok
bagi guru yang memiliki sertifikat pendidik. Tunjangan tersebut berlaku, baik bagi guru
yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) maupun bagi guru yang berstatus non-pegawai
negeri sipil (swasta).
Di beberapa negara, sertifikasi guru telah diberlakukan secara ketat, misalnya di
Amerika Serikat, Inggris dan Australia. Sementara itu, di Denmark baru mulai dirintis
dengan sungguh-sungguh sejak 2003. Di samping itu, ada beberapa negara yang tidak
melakukan sertifikasi guru, tetapi melakukan kendali mutu dengan mengontrol secara
ketat terhadap proses pendidikan dan kelulusan di lembaga penghasil guru, misalnya di
Korea Selatan dan Singapura. Namun semua itu mengarah pada tujuan yang sama, yaitu
berupaya agar dihasilkan guru yang bermutu.
Mengingat proses setifikasi banyak melibatkan instansi dan pada tahun 2007 ini
baru pertama kali diselenggarakan maka diperlukan pedoman sertifikasi guru dalam
jabatan.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi
Guru dalam Jabatan.
C. TUJUAN
Pedoman sertifikasi guru ini bertujuan untuk memberikan panduan bagi guru
dalam mengikuti sertifikasi sehingga guru dapat mempersiapkan kelengkapan dokumen
sertifikasi yang diperlukan.
D. SASARAN
Sasaran utama pedoman ini adalah guru dalam jabatan sebagai peserta sertifikasi,
baik guru PNS maupun non PNS tahun 2007.
A. PROSEDUR
Portofolio dinilai oleh LPTK penyelenggara sertifikasi guru yang dikoordinasikan
Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG). Unsur KSG terdiri atas LPTK, Ditjen DIKTI, dan Ditjen
PMPTK. Secara umum mekanisme pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan disajikan
pada Gambar 2.1.
SERTIFIKAT
Lulus PENDIDIK
PELAKSANA Lulus
UJIAN
AN DIKLAT
Tidak Lulus
DINAS Lulus
UJIAN
PENDIDIKAN ULANG
Tidak Lulus
KAB/KOT (2X)
B. PERSYARATAN PESERTA
Mengacu pada Permendiknas Nomor 18 tahun 2007, persyaratan peserta
sertifikasi bagi guru dalam jabatan adalah guru yang telah memiliki kualifikasi akademik
sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV).
Sosialisasi Guru
Sertifikasi (Calon Peserta
Sertifikasi)
Menyerahkan Ke Dinas
Pendidikan Kab/Kota
Tidak Lulus
Pelaksanaan Lulus
UJIAN
Diklat
Melakukan
Tidak Lulus
Kegiatan Untuk
Melengkapi
Portofolio UJIAN
Lulus
ULANG
(2X)
Tidak Lulus
DINAS
PENDIDIKAN
KAB/KOTA
Gambar 3.1
Diagram Alur Kegiatan Guru dalam Sertifikasi
No Aktivitas
1. a. Mengikuti sosialisasi sertifikasi guru yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota.
b. Sosialisasi minimal mencakup informasi tentang: (1) prosedur dan tatacara
pendaftaran, (2) prosedur dan tatacara sertifikasi guru dalam jabatan, (3)
peranan lembaga-lembaga terkait (Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota,
LPTK Penyelenggara), (4) syarat mengikuti serifikasi, dan (5) prosedur
penyusunan portofolio.
2. Guru calon peserta harus mengerti berbagai persyaratan untuk mengikuti
sertifikasi. Persyaratan tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Guru minimal lulusan S1 atau D4.
b. Telah menjadi guru tetap pada suatu sekolah yang dibuktikan dengan SK
pengangkatan dari Lembaga yang berwenang mengangkat.
c. Syarat lain yang ditetapkan oleh Depdiknas, Direktorat Jenderal Peningkatan
Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota membuat daftar urut prioritas peserta sertifikasi
berdasarkan rambu-rambu yang ditetapkan oleh Ditjen PMPTK.
4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menetapkan guru sebagai peserta sertifikasi
sesuai dengan daftar urut prioritas dan kuota.
5. Guru yang terseleksi sebagai peserta sertifikasi tahun 2007 memperoleh: (1) Nomor
Peserta, (2) Instrumen Portofolio, (3) Format A1 dan Format A2 dari Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota.
6. Guru mengisi Format A1, Format A2, menyiapkan pas photo terbaru (tahun 2007)
berukuran 3 x 4 (berwarna) 4 lembar, dan menyusun portofolio (dua eksemplar),
kemudian menyerahkan ke Dinas Pendidikan kabupaten/Kota. Di belakang setiap
photo dituliskan nama dan nomor peserta.
7. Guru menunggu hasil penilaian Portofolio.
8. Jika Lulus, peserta memperoleh Sertifikat Pendidik.
9. Jika Tidak Lulus, peserta memperoleh keputusan dari LPTK penyelenggara
sertifikasi:
1) Melakukan berbagai kegiatan untuk melengkapi dokumen portofolio, atau
2) Mengikuti Diklat Profesi Guru di LPTK penyelenggara sertifikasi yang
dikoordinasikan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
3) Di akhir Diklat Profesi Guru dilakukan uji kompetensi. Apabila tidak lulus, guru
diberi kesempatan mengikuti ujian ulang sebanyak 2 kali.
PANDUAN
PENGISIAN FORMULIR PENDAFTARAN
PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2007
A. PETUNJUK UMUM
1. Formulir Pendaftaran Peserta Sertifikasi Guru ini akan dibaca komputer secara
opscan. Oleh karena itu, pendaftar harus membaca Buku Panduan ini dengan
seksama, sehingga tidak akan membuat kesalahan.
2. Formulir Pendaftaran Peserta Sertifikasi Guru hanya diisi dengan pensil 2B saja
(gunakan pensil 2B yang asli dan hati-hati dengan pensil tiruan). Formulir tidak
boleh diisi dengan bollpoint, pen, atau pensil HB.
3. Formulir Pendaftaran Peserta Sertifikasi Guru tidak boleh kotor, sobek, terlipat,
atau basah.
4. Jika terjadi salah pengisian, hapuslah bagian/bulatan yang salah dengan
penghapus yang baik dan bersih.
5. Jangan sekali-kali menghitamkan bulatan atau menulis sesuatu pada bagian
formulir yang tidak diminta untuk diisi.
6. Pada waktu menghitamkan satu bulatan, harus sehitam mungkin tetapi jangan
sampai merusak formulir, kemudian perhatikan:
a. Cara mengarsir bulatan harus dihitamkan sampai penuh dan jangan sampai
keluar dari garis bulatan.
b. Jangan sampai menghitamkan lebih dari satu bulatan dalam satu kolom,
karena isian tersebut otomatis dianggap salah.
c. Periksa ulang apakah antara huruf/angka yang Anda tulis di dalam kotak
dengan bulatan yang Anda arsir sudah sesuai; atau jangan sampai lupa, Anda
sudah mengisi huruf/angka di dalam kotak tetapi tidak mengarsir bulatannya.
7. Semua keterangan yang bertentangan dengan isi pengumuman pendaftaran yang
diberikan oleh siapapun adalah tidak benar.
8. Formulir Pendaftaran Peserta Sertifikasi Guru terdiri dari 2 (dua) halaman dalam 1
lembar formulir. Halaman pertama adalah data yang diisi dengan menghitamkan
bulatan, halaman kedua pada sisi sebaliknya adalah data yang diisi dengan
menuliskan beberapa informasi dengan huruf balok. Data pada halaman 2
digunakan untuk bahan kontrol data yang diisi pada halaman pertama.
Kolom yang harus Anda isi adalah kolom K-01 sampai K-17. Pengisian masing-masing
kolom harus mengikuti petunjuk sebagai berikut.
Contoh:
Untuk peserta yang memiliki NIP 132098120, tulislah secara lengkap dimulai dari
sebelah kiri.
K-07 PENDIDIKAN
Hitamkan satu bulatan yang sesuai dengan kualifikasi akademik tertinggi Anda.
K-17 PERNYATAAN
Isilah nama sekolah dan kabupaten/kota tempat Anda mengajar dengan tulisan
biasa, bukan huruf cetak. Kemudian salinlah pada tempat yang tersedia pernyataan:
Dengan ini saya menyatakan bahwa data yang diisikan dalam formulir ini
adalah benar.
Tulislah nama terang dan tanda tangan Anda. Tanda tangan jangan sampai keluar
dari kotak ini.
KELURAHAN/KECAMATAN : ………………………………………………………………………………………………………
KABUPATEN/KOTA : ………………………………………………………………………………………………………
PROPINSI : ………………………………………………………………………………………………………
NOMOR PESERTA : ………………………………………………………………………………………………………
1. IDENTITAS
a. INSTANSI/NAMA SEKOLAH
b. NAMA LENGKAP
c. NIP/NIK
d. GELAR AKADEMIK
e. TEMPAT LAHIR
f. TGL_LAHIR / /
g. JENIS KELAMIN 1. Laki-Laki 2. Perempuan
(Khusus PNS) 7. II/c 8. II/d 9. III/a 10. III/b 11. III/c 12. III/d
13. IV/a 14. IV/b 15. IV/c 16 IV/d 17. IV/e 18. lainnya ……
l. TMT PNS / /
m. TMT_TUGAS / /
n. NO KTP
o. ALAMAT_RUMAH
(Sesuai KTP) RT RW
KELURAHAN
KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA
PROPINSI
KODE POS
p. TELEPON RUMAH -
q. NO HP
4. BEASISWA
Tahun Masuk
No. Jenis Penyelenggara Sumber Dana
awal akhir
No. Jenis Studi Banding Penyelenggara Tahun Sumber Dana Tujuan (Tempat)
No. Mata Pelajaran Nilai Tertinggi Nilai Terendah Tahun Jumlah Siswa
7. INFORMASI TUNJANGAN
No. Jenis Tunjangan Tahun Menerima Instansi yang Memberi Sumber Dana
8. LAIN - LAIN
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Mengetahui : Peserta
Kepala Sekolah :
………………………………… 2007
…………………………………………..
Kab/Kota ……………………………….
…………………………………………… …………………………………………
Contoh:
Guru SMP dalam matapelajaran matematika di SMP provinsi Bengkulu (koding 26)
Kabupaten Lebong (koding 07) sebagai pengikut sertifikasi tahun 2007. Daftar urut
peserta di Dinas Pendidikan Kab. Lebong adalah nomor 108. Maka nomor peserta nya
adalah:
07260709400108
Tatacara menulis nomor tidak boleh memakai spasi. Contoh salah adalah sbb:
07 2607 094 00108
Kode Kode
Provinsi Kab_Nama
Provinsi Kabupaten
DKI Jakarta 01 01 Kab. Kep Seribu
01 60 Kota Jakarta Pusat
01 61 Kota Jakarta Utara
01 62 Kota Jakarta Barat
01 63 Kota Jakarta Selatan
01 64 Kota Jakarta Timur
02 05 Kab. Bogor
Jabar
02 06 Kab. Sukabumi
02 07 Kab. Cianjur
02 08 Kab. Bandung
02 09 Kab. Sumedang
02 10 Kab. Garut
02 11 Kab. Tasikmalaya
02 12 Kab. Ciamis
02 13 Kab. Kuningan
02 14 Kab. Majalengka
02 15 Kab. Cirebon
02 16 Kab. Indramayu
02 17 Kab. Subang
02 18 Kab. Purwakarta
02 19 Kab. Kerawang
02 20 Kab. Bekasi
02 60 Kota Bandung
02 61 Kota Bogor
02 62 Kota Sukabumi
02 63 Kota Cirebon
02 65 Kota Bekasi
02 66 Kota Depok
02 67 Kota Cimahi
02 68 Kota Tasikmalaya
02 69 Kota Banjar
Jateng 03 01 Kab. Cilacap
03 02 Kab. Banyumas
03 03 Kab. Purbalingga
03 04 Kab. Banjarnegara
03 05 Kab. Kebumen
03 06 Kab. Purworejo
03 07 Kab. Wonosobo
03 08 Kab. Megelang
03 09 Kab. Boyolali
03 10 Kab. Klaten
03 11 Kab. Sukoharjo
Catatan: Untuk Provinsi dan kabupaten/kota hasil pemekaran yang belum tercantum
ikut koding provinsi dan kabupaten/kota yang lama.
I. Guru TK/RA
B. BIDANG KEJURUAN
JADWAL
NO. KEGIATAN
Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1 Sosialisasi pelaksanaan
sertifikasi guru ke Dinas
Kab/Kota
2 Sosialisasi dan
penyerahan dok sertf ke
Guru
3 Guru menyusun portofolio
4 Penyerahan dok Portofolio
ke Dinas Kab/Kota
5 Pengiriman Berkas
Portofolio ke LPTKoleh
Dinas Kab/Kota
6 Pelaksanaan penilaian
portofolio oleh LPTK
7 Pengumuman Hasil
Penilaian Portofolio
8 LPTK memberikan
Sertifikat Profesi Pendidik
kepada guru dan
mengirimkan laporan ke
Ditjen PMPTK
9 Ditjen PMPTK
memberikan No Registrasi
Guru melalui Dinas
Kab/Kota
10 Kegiatan melengkapi
portofolio oleh guru
11 Dinas Kab/Kota
mengumpulkan dan
menyerahkan
kelengkapan (tambahan)
dokumen portofolio ke
LPTK
12 Penilaian portofolio oleh
LPTK (yang melengkapi
portofolio)
13 Pengumuman Hasil
Kelengkapan Portofolio
14 LPTK memberikan
Sertifikat Profesi Pendidik
kpd guru dan
mengirimkan lap ke Ditjen
PMPTK (lulus kelengkapan
PF)
JADWAL
NO. KEGIATAN
Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1 Sosialisasi pelaksanaan
sertifikasi guru kepada
Dinas Kab/Kota
2 Sosialisasi dan
penyerahan dok sertifikasi
ke Guru
3 Guru menyusun portofolio
4 Penyerahan dok Portofolio
ke Dinas Kab/Kota
5 Pengiriman Berkas
Portofolio ke LPTKoleh
Dinas Kab/Kota
6 Pelaksanaan penilaian
portofolio oleh LPTK
7 Pengumuman Hasil
Penilaian Portofolio
8 LPTK memberikan
Sertifikat Profesi Pendidik
kepada guru dan
mengirimkan laporan ke
Ditjen PMPTK
9 Ditjen PMPTK
memberikan No Registrasi
Guru melalui Dinas
Kab/Kota
10 Kegiatan melengkapi
portofolio oleh guru
11 Dinas Kab/Kota
mengumpulkan dan
menyerahkan
kelengkapan (tambahan)
dokumen portofolio ke
LPTK
12 Penilaian portofolio oleh
LPTK (yang melengkapi
portofolio)
13 Pengumuman Hasil
Kelengkapan Portofolio
14 LPTK memberikan
Sertifikat Profesi Pendidik
kpd guru dan
mengirimkan lap ke Ditjen
PMPTK (lulus kelengkapan
PF)