Anda di halaman 1dari 5

Dhani Romadhon 10612063 PERBEDAAN SEL PROKARIOTIK DENGAN SEL EUKARIOTIK 1.

Ada tidaknya membran inti - Prokariotik : Tidak punya - Eukariotik : Punya 2. Ukuran - Prokariotik : 1-10 mili mikron - Eukariotik :10-100 mili mikron 3. Bentuk kromosom - Prokariotik : Sirkuler ( Melingkar ) - Eukariotik : Linear ( Garis ) 4. Ada tidaknya plasmid - Prokariotik : Punya - Eukariotik : Tidak punya 5. Jumlah RNA - Prokariotik : Sedikit - Eukariotik : Banyak 6. Organel penghasil energi - Prokariotik : Mesosom - Eukariotik :Mitokondria

BENTUK FISIK RIBOSOM PROKARIOT Subunit 70S Ribosom lengkap / utuh Keutuhan partikel bergantung pada konsentrasi ion Mg2+ Integritasnya tergantung konsentrasi ion Mg2+ > 2 mM Bila konsentrasi sangat tinggi menjadi partikel 100S Bila konsentrasi < 2 mM berubah menjadi subunit 30S dan 50S Keutuhan partikel bergantung pada konsentrasi Mg2+

Transformasi partikel berhubungan peristiwa metabolisme dalam sel

dengan

Dalam keadaan tidak aktif akan berasosiasi menjadi subunit 30S dan 50S

Dhani Romadhon 10612063 Subunit 50S dan 30S Bentuk irregular Subunit 50S berbentuk bola dengan 3 tonjolan Subunit 30S berbentuk seperti batang, berbelah menjadi dua

PERBEDAAN RIBOSOM DIDASARKAN: Koefisien sedimentasi Jumlah dan macam RNA Jumlah protein

Dhani Romadhon 10612063 EUCARYOTIC RIBOSOME Isolasi lebih susah daripada ribosom pada prokariotik Ukuran lebih besar Suka bergabung dengan sel bakteri Sedimen monomer 80S Sedimen subunit 40S dan 60S Rat liver: KS small subunit BM small subunit KS large subunit BM large subunit Tanaman BM Hewan BM : 3,9.106 Dalton : 4,6.106 Dalton 36,9S 1,44.106 Dalton 56,3S 2,9.106 Dalton

IKATAN KIMIA 1. Ikatan ionik Ikatan ionik adalah ikatan antara dua gugus dengan muatan berlawanan. Contohnya adalah ikatan antara substrat dan enzim. Jarak optimal ikatan ini adalah 28 Angstrom.

Gugus bermuatan negatif pada substrat

Gugus bermuatan positif pada enzim

Gambar 1. Ikatan ionik antara gugus karboksil bermuatan negatif pada substrat dan gugus amina bermuatan positif pada enzim 2. Ikatan kovalen Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk oleh valensi dari masing-masing atom. Anda dapat mempelajari lagi tentang valensi dengan membaca buku-buku kimia umum, atau pelajaran kimia di SMA. Contoh dari ikatan kovalen adalah CO2. Dalam hal ini valensi C adalah 4 dan valensi O adalah 2.

Dhani Romadhon 10612063 3. Ikatan hidrogen Ikatan hidrogen adalah pengikatan satu atom hidrogen oleh dua atom lain yang berbeda. Ikatan ini dapat dibentuk di antara molekul-molekul tidak bermuatan maupun molekul-molekul bermuatan. Atom yang mengikat hidrogen lebih kuat disebut donor hidrogen sedang lainnya dinamakan akseptor hidrogen.

Gambar 1.3 Ikatan hidrogen antar molekul-molekul air (H2O). Perhatikan atom oksigen pada kutub negatif berikatan dengan atom hidrogen pada kutub posif air. 4. Ikatan Van Der Waals Iakatan Van Der Waals adalah daya tarik non spesifik, yang berperan pada saat dua atom berjarak 3-4 Angstrom.

PENGERTIAN PLASMID Secara gamblang, Dale & Park (2004) menyebutkan bahwa plasmid merupakan molekul DNA tambahan atau elemen DNA ekstrakromosomal. Dalam Garner (1991) diterangkan bahwa plasmid merupakan replicon (sebuah unit dari materi genetik yang mampu melakukan replikasi secara mandiri) yang diwariskan secara stabil (dipertahankan tanpa seleksi tertentu) dan berada di luar kromosom (extrachromosomal). Plasmid hanya dimiliki oleh organisme prokariot dan tidak dimiliki oleh organisme eukariot. Namun karena plasmid merupakan DNA ekstrakromosomal, maka kromosom otonom seperti pada mitokondria dan kloroplas pada sel eukariot sebagian menganggap itu merupakan plasmid karena kromosom sebenarnya terdapat pada inti. Plasmid bakteri secara umum berada di dalam sel sebagai molekul DNA sirkular dengan penyesuaian yang sangat rapi, berkaitan dengan bentuk supercoil dari DNA. Pada beberapa kasus, plasmid merupakan molekul yang sangat kecil dengan panjang hanya beberapa kilobasa, tetapi pada beberapa organisme, khususnya genusPseudomonas plasmid berukuran lebih dari beberapa ratus kilobasa.

Dhani Romadhon 10612063

PROTEIN MOTOR Sejumlah protein motor menggerakkan berbagai organel di sepanjang sitoskeleton eukariota. Secara umum, protein motor dapat digolongkan dalam tiga jenis, yaitu kinesin, dinein, dan miosin. Kinesin dan dinein bergerak pada mikrotubulus, sementara miosin bergerak pada mikrofilamen.

1. Kinesin adalah protein yang termasuk kelompok protein bergerak yang ditemukan pada sel eukariota. Kinesin bergerak sepanjang filamen mikrotubulus dengan menggunakan energi dari hidrolisis ATP sehingga kinesin dapat digolongkan sebagai ATPase. Gerakan aktif kinesin menunjang beberapa fungsi sel, termasuk mitosis, meiosis, dan pengangkutan muatan sel, seperti pengangkutan aksoplasmik. Sebagian besar kinesin bergerak menuju ujung positif mikrotubulus, yang, pada kebanyakan sel, merupakan gerakan yang mengangkut muatan dari pusat sel menuju periferi atau tepi. Jenis pengangkutan ini dikenal sebagai pengangkutan anterograd. 2. Dinein adalah protein motor di dalam sel yang mengubah energi kimia yang terkandung di dalam ATP menjadi energi mekanis gerakan. Dinein mengangkut berbagai muatan sel melalui mikrotubulus sitoskeleton menuju ujung negatif mikrotubulus, yang biasanya mengarah ke inti sel, berkebalikan dengan arah gerakan kinesin. Dinein dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu dinein sitoplasma dan dinein aksonema. Molekul dinein merupakan kompleks protein yang tersusun dari subunit polipeptida. 3. Miosin adalah keluarga protein motor berbasis ATP yang antara lain berperan dalam kontraksi otot serta beragam proses motilitas berbasis aktin pada eukariota. Meskipun pada awalnya hanya terdiri dari sekelompok ATPase yang ditemukan pada sel otot lurik dan otot polos, keluarga miosin meluas sejak penelitian Pollard & Korn (1973) menemukan enzim dengan sifat serupa pada Acanthamoeba castellanii. Struktur dan fungsi miosin sangat berbeda antarspesies, tetapi semua jenis miosin memiliki sifat dasar yang mirip berupa pengikatan aktin, hidrolisis ATP, serta transduksi.

Anda mungkin juga menyukai