Anda di halaman 1dari 6

1.

PENDAHULUAN

Peningkatan konsumsi energi mengakibatkan penurunan cadangan energi


Nasional, oleh karena itu kita harus efisien dalam penggunaan dan memanfaatkan
sumber-sumber energi yang dapat diperbaharui (renewable energy). Potensi
energi terbarukan di Indonesia sangatlah besar, satu diantaranya potensi sumber
daya air yang besarnya 458,75 MW, dengan kapasitas terpasang 20,8 MW atau
5% dari potensi yang ada (Blueprint Pengelolaan Energi Nasional, 2004).
Indonesia memiliki beribu-ribu saluran irigasi yang belum dimanfaatkan
sebagai sumber energi, sehingga perlu dibuat turbin air poros vertikal sudu
bergerak sebagai penggerak generator untuk menghasilkan listrik yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat yang belum mendapatkan aliran listrik dari PLN.

2. DAYA LISTRIK (ELECTRICAL POWER)

Daya listrik yang dapat dibangkitkan pada saluran terbuka dapat


ditentukan dengan mengukur kecepatan rerata, debit aliran dan beda tinggi antara
upstream level dengan downstream water level, secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut :
Pel = 8 Q H . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1)

Persamaan ini digunakan dengan asumsi efisiensi total dari elektro – mekanik =
0,81 (da Vinci,2001)
Dimana Q : Debit air / discharge dengan satuan ( m3/dt )
H : Beda tinggi muka air / tinggi jatuh air ( m )
Pada aliran datar (water flow), potensi sumberdaya air yang tersedia
merupakan fungsi pangkat tiga dari kecepatan, dengan asumsi efisiensi total
elektrro-mekanik 40 %, daya listrik yang terbangkitkan sebesar :
Pel = 0, 2 A v 3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2)

Pel : Daya listrik ( kW )

A : Luas penempang basah


v : Kecepatan Air

1
System Hydropower Plant / LPPM Bina Mandiri 2009
3. RANCANG BANGUN TURBIN AIR
Turbin air poros vertikal sudu bergerak sangat cocok digunakan pada
saluran irigasi yang tidak memiliki terjunan air, turbin ini memiliki series of
blades berjumlah enam, berbentuk segitiga yang dapat berbutar pada titik
sudutnya, dan sangat fleksibel sehingga dapat digunakan sebagai turbin poros
vertikal maupun turbin poros horisontal dan mampu berputar di dalam air
(terbenam). Bentuk turbin dilihat dari atas (poros vertikal), dilihat dari samping
(poros horisontal) ditunjukkan pada gambar 1 (a), bentuk dari blade diperlihatkan
pada gambar 1 (b). Poros blade terletak pada titik sudut segitiga yang
memungkinkan untuk berputar pada porosnya, dan berputar bersama poros utama
turbin.

80 cm

(Gambar 1a. Penampang atas turbin) (Gambar 1.b. Desain blade turbin air)

3.1. DIMENSI TURBIN POROS VERTIKAL SUDU BERGERAK

Berdasarkan kajian teori efisiensi akan maksimal jika kecepatan linier disisi
luar turbin sama dengan ½ kecepatan air disisi masuk rotor (Lal, J. 1975)
1
ηmax → kecepat anlinier sisi luar turbin (U ) = kecepat anair disisi masuk rotor ( v )
2

2
System Hydropower Plant / LPPM Bina Mandiri 2009
1
ηmax → u = v
2
m
Berdasarkan pengamat an kecepat an terkecil sebesar 2 , sehingga
s
m
kecepa tan linier turbin sebesar 1.
s
Dengan sistem transmisi dua tingkat kecepa tan ( 50 x ) untuk mendapatkan
putaran generator 1500 rpm , putaran turbin min im al N = 30 rpm
sehingga dim ensi diameter turbin ditentukan dengan persamaan
60 u 60 x 1
D= = ≡ 60 cm
π N 3,14 x 30
Jarak pusat poros turbin dengan poros penahan 5 cm → l = 30 − 5 = 25 cm.
Dengan asumsi efisiensi total 40% ,
4P
Q=
ρ v2
4 x 400 m3
= = 0, 4
1000 x 2 2 s
Q 0, 4
A= = = 0, 2 m 2
v 2
A 0, 2
t = = = 0,8 m = 80 cm.
l 0, 25

3.2. PEMILIHAN BANTALAN


Bantalan (bearing) merupakan elemen mesin yang mendukung
perpindahan elemen mesin yang lain. Bantalan yang dipilih dalam perencanaan ini
adalah Rolling contact bearings yang terdiri dari tiga bagian yaitu : Fixed element,
Balls or Rollers dan Moving element. Ada beberapa keuntungan menggunakan
Rolling contact bearings diantaranya gesekan kecil, biaya perawatan rendah, dan
bersih.

3.3. SISTEM TRANSMISI


Turbin air poros vertikal sudu bergerak yang memiliki putaran rendah
memerlukan speed increaser untuk mendapatkan putaran standar pada generator

3
System Hydropower Plant / LPPM Bina Mandiri 2009
yang besarnya 1500 rpm. Speed increaser dapat digunakan belt drive yang murah
dan sederhana. Sistem transmisi dua tingkat diperlihatkan pada gambar 2.

driver driver

1 2 3 4

driven
x

driven

(Gambar 2. Sistem Transmisi Dua Tingkat Kecepatan)

4. GENERATOR

Generator merupakan suatu alat / piranti yang dapat mentransformasikan


(mengubah) energi mekanik menjadi energi listrik, secara praktis biasanya
menggunakan generator AC 3 phase, dengan mempertimbangkan harga dan
ketersediaan dipasar, motor induksi dapat digunakan sebagai generator (MISG).
Gambar 3. merupakan motor induksi 3 phase yang dapat digunakan sebagai
generator dan sering dikenal sebagai IMAG.

Gambar 3. Motor Induksi 3 Fase

5. EFISIENSI TURBIN
Hasil penelitian lapangan menunjukkan bahwa efisiensi dari turbin air
poros vertikal sudu bergerak 45% (kahana, 2009), efisiensi total 40%, sehingga

4
System Hydropower Plant / LPPM Bina Mandiri 2009
daya listrik pada sistem instalasi pembangkit listrik tenaga air dengan
menggunakan turbin poros vertikal sudu bergerak dapat diprediksikan yang
hasilnya ditunjukkan pada tabel 1.

Tabel 1. Prediksi Daya Listrik Terbangkitkan


NO KECEPATAN LUAS DEBIT OUTPUT
BLADE MINIMAL POWER
(m/s) (m2) (m3/s) (watt)
1 1,0 0,2 0,2 40
2 1,5 0,2 0,3 135
3 2,0 0,2 0,4 320
4 2,5 0,2 0,5 625
5 3,0 0,2 0,6 1080

Tabel 1. menunjukkan bahwa untuk meningkatkan daya listrik diperlukan


peningkatan kecepatan aliran, hal ini dapat dilakukan dengan memperkecil luas
penampang saluran. Selain mengubah luas tampang saluran, dapat memperbesar
ukuran sudu (blade) turbin.

6. SISTEM KENDALI
Sistem kendali diperlukan untuk menjaga kualitas listrik yang dihasilkan
sistem pembangkit. Frekuensi dan tegangan listrik yang stabil merupakan cermin
dari kualitas listrik yang dihasilkan.
Pengaturan putaran turbin dan putaran generator dilakukan secara manual
dengan mengubah posisi sudu pengarah, pengaturan tegangan dengan mengubah
nilai kapasitas dari kapasitor yang dipararel dengan IMAG.
Alternatif lain untuk mengatur putaran turbin dan putaran generator
dengan mengurangi atau menambahkan beban keluaran pada generator sehingga
terjadi keseimbangan antara masukan dan keluaran pada unit pembangkit.

KESIMPULAN

1. Turbin air poros vertikal sudu bergerak dapat dioperasikan pada saluran air
yang memiliki kecepatan minimal 1 m/s.

5
System Hydropower Plant / LPPM Bina Mandiri 2009
2. Peningkatan daya listrik dapat dilakukan dengan mempercepat aliran air
pada saluran dan memperbesar ukuran dari sudu turbin.
3. Instalasi sistem pembangkit pada terjunan air dapat menghasilkan daya
listrik yang jauh lebih besar.
4. Perawatan sistem mudah dan ekonomis, suku cadang mudah didapatkan
dengan harga relatif murah.

PUSTAKA

Da Vinci, L. 2001. Guidebook on the RES Power Generation Technologies,


KANE CRES, ZREU., ATHENS.
European Small Hydropower Association (ESHA). 1998. Layman’s
Handbook, on How to Develop a small Hidro site

Kahana, P. 2009. Rancang Bangun Turbin Air untuk Head Rendah pada Saluran
Irigasi. Tesis Magister Sistem Teknik, Program Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Lal, J. 1975. Hydraulic Machines. Metropolitan Book Co.Pt.LTd., Delhi

Maryono,A. 2005. Ecological Hydraulics of River Development 2nd Edition,


Magister Sistem Teknik Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah
Mada.

6
System Hydropower Plant / LPPM Bina Mandiri 2009

Anda mungkin juga menyukai