Anda di halaman 1dari 34

13

Bab 3
Metode dan Perancangan Sistem

Pada bab ini membahas menganai metode perancangan
beserta pemodelannya, baik berupa usecase, activity diagram,
sequence diagram, dan rancangan basis data yang akan digunakan
dalam pembuatan aplikasi Penilaian Hasil Studi Siswa Sekolah Dasar
Berbasis Web.

3.1 Metode Perancangan Sistem
Metode yang digunakan untuk pengembangan sistem yang
dibuat ialah dengan menggunakan motode Waterfall. Metode ini
merupakan metode yang pertama kali yaitu sekitar tahun 1970
sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan metode yang plaing
banyak digunakan dalam Software Engineering (SE). Metode ini
melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level
kebutuhan sistem lalu menuju tahap analisis, desain, coding, testing
dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap
yang harus dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan
berjalan berurutan. Keuntungan dari metode waterfall yaitu setiap
tahapan akan dievaluasi secara teliti untuk mendapatkan hasil yang
maksimal. Secara umum tahapan pada model waterfall dapat dilihat
pada Gambar 3.1



14





Gambar 3.1 Metode Waterfall (Pressman, 2001)

Berikut ini langkah-langkah perencanaan aplikasi menggunakan
metode Waterfall :
1. Analisi kebutuhan dan pendefinisiannya
Analisa kebutuhan dimulai dengan melakukan penelitian
di berbagai Sekolah Dasar pada Yayasan Pangudi Luhur
Semarang. Langkah analisis kebutuhan ini harus dikerjakan
secara lengkap sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
Dalam penelitian ini analisis kebutuhan dilakukan dengan
metode penelitian lapangan yaitu dengan :
- Metode wawancara kepada pihak yang bersangkutan
Analisis kebutuhan ini dilakukan dengan wawancara
terhadap Bapak Br. Markus Sujarwo selaku Kepala Sekolah
Dasar Santo Yusup yang bertujuan untuk mengetahui
kelemahan dari sistem yang telah berjalan serta harapan untuk
Sistem Informasi Akademik Penilaian hasil studi siswa
15


Yayasan. Pertanyaan dan jawaban dari wawancara yang
dilakukan terlihat dalam Lampiran 2.
Setelah melakukan proses wawancara, maka didapatkan
kesimpulan bahwa sistem yang selama ini diterapkan oleh
beberapa Sekolah Dasar pada Yayasan Pangudi Luhur masih
manual, sehingga beberapa Sekolah ini membutuhkan suatu
aplikasi yang dapat membantu pengolahan data lebih cepat.
- Metode Kepustakaan dan Dokumentasi
Metode kepustakaan mendefinisikan begaimana
pengumpulan data dilakukan dengan mencari, membaca
kemudian mempelajari buku-buku pustaka dan sumber-
sumber referensi lain yang relevan dengan penelitian yaitu
mengenai sistem informasi akademik. Sedangkan
dokumentasi disini yang dimaksudkan adalah pengumpulan
data-data di beberapa Sekolah yang dibutuhkan dalam
pembuatan Sistem Informasi Akademik Penilaian hasil studi
siswa. Data-data yang dikumpulkan berupa daftar nilai siswa
serta daftar pribadi karyawan dan siswa yang dibutuhkan
dalam pembuatan Sistem Informasi Akademik ini.
2. Desain Sistem dan Perangkat Lunak
Setelah semua kebutuhan telah dianalisis, langkah
selanjutnya adalaha mendesain sistem dan perangkat lunak
yaitu melakukan perancangan sistem yang akan dibangun.
Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan diagram-
diagram UML yaitu dengan membuat use-case diagram,
activity diagram, sequence diagram, dan class diagram serta
perancangan database dan tampilan antarmuka bagi
pengguna.
16


3. Implementasi dan Unit Pengujian
Tahap ketiga adalah menerjemahkan desain sistem ke
dalam aplikasi. Bentuk implementasi dari sistem bisa berupa
penulisan program dengan menggunakan bahasa
pemrograman php dan pembuatan basis data dengan SQL
serta dokumentasi. Setelah aplikasi selesai dibuat maka perlu
dilakukan pengujian beberapa unit yang terdapat dalam
sistem. Jika terdapat kekurangan, maka sistem akan terus
diperbaiki sampai masalah terpecahkan.
4. Integrasi dan Uji Coba Sistem
Tahap ke empat adalah menyatukan program dan
melakukan pengujian sistem, apakah benar-benar memberikan
manfaat dalam segi efisiensi dan efektifitas serta
memudahkan pengguna dalam pemakaiannya. Selain itu
untuk meyakinkian apakah semua persyaratan perancangan
perangkat lunak telah terpenuhi atau tidak serta untuk
mengetahui kelayakan sistem.
5. Operasi dan Pemeliharaan
Langkah terakir dari metode Waterfall adalah
pengoperasian dan pemeliharaan. Setelah dilakukan uji coba
maka sistem perlu dipelihara dengan tujuan memantau
kegunaan dari sistem dan proses audit secara periode sesuai
dengan user yang semakin berkembang.

3.2 Deskripsi Sistem Manual Pangudi Luhur
Sistem Informasi Akademik Sekolah di beberapa Sekolah
Dasar Yayasan Pangudi Luhur Semarang adalah sebuah aplikasi
berbasis web yang dapat membantu petugas sekolah atau para guru
17


End
start
Memberikan
form input data
Menerima dan memasukkan
data lewat Microsoft Excel
Data disimpan
Mengisi kelengkapan
form data
guru_matpel Wali_kelas
dalam memanajemen data-data berupa hasil studi siswa. Aplikasi ini
menggunakan database dalam penyimpanan datanya sehingga data-
data mengenai hasil studi siswa dapat diolah dengan baik.

3.2.1 Analisis Input
Analisis input adalah penentuan masukan yang diperlukan
oleh sistem yang dibuat. Dalam sistem ini diperlukan beberapa data
yang harus dicantumkan dalam aplikasi. Beberapa masukan antara
lain data sekolah, data guru atau staff pengajar, data siswa beserta
hasil studi, data kegiatan, dan data-data lainnya. Data tersebut akan
dimasukkan dalam database agar bisa teroganisir dengan baik.

3.2.2 Analisis Alur Kerja Sistem Manual
Analisis alur kerja ini diperoleh dari hasil wawancara di
sekolah-sekolah yang dimaksudkan. Alur kerja sistem harus dipahami
dengan baik karena akan sangat dibutuhkan dalam pembuatan sistem.
Selain itu juga dapat membantu untuk pengembangan sistem
penilaian hasil studi siswa pada Yayasan Pangudi Luhur Semarang.









Gambar 3.2 Alur Kerja Sistem Manual

18


Sistem yang selama ini diterapkan di Yayasan ini adalah
dengan menggunakan sistem manual. Dalam mencatat data-data yang
ada dalam beberapa Sekolah di Yayasan menggunakan Microsoft
Excel dan mencatat dalam buku untuk dokumentasi. Beberapa
kelemahan dalam menggunakan sistem manual ini adalah :
1. Kesulitan pencatatan dalam memasukkan data-data yang berkaitan
dengan sekolah, dikarenakan data yang diperoleh sangat banyak
dan tidak terkumpul dalam suatu tempat.
2. Dokumen-dokumen atau arsip-arsip dan buku-buku yang
digunakan dalam proses manajemen sekolah terlalu boros dan
memungkinkan terjadi kehilangan serta kerusakan data-data.

3.2.3 Analisis Output
Berdasarkan alur kerja sistem yang dibuat output yang
dihasilkan berupa informasi mengenai data-data yang dibutuhkan.
Output berupa data pribadi baik itu mengenai siswa maupun
karyawan. Data tersebut dapat diperoleh secara lebih detail dan
hasilnya dapat dicetak sehingga output terakir juga bisa berupa
hardcopy.
3.3 Perancangan Sistem
Tujuan diadakan tahapan perancangan sistem adalah untuk
mengevaluasi kinerja sistem yang telah ada untuk kemudian
merumuskan tujuan yang ingin dicapai dari perancangan sistem yang
baru.
3.3.1 Sistem Jaringan dan Skema Sistem
Sistem jaringan yang digunakan pada aplikasi ini menggunakan
topologi intranet. Intranet merupakan sebuah jaringan yang dibangun
19


berdasarkan teknologi internet yang didalam nya terdapat basis
arsitektur berupa aplikasi web dan teknoogi komunikas data. Intranet
juga menggunakan protokol TCP/IP. Protokol ini memungkikan
suatu komputer mengirim dan memberi alamat data ke komputer lain
sekaligus memastikan pengiriman data sampai tujuan.

Gambar 3.3 Topologi Jaringan Aplikasi yang akan dibuat
Gambar 3.3 merupakan penjabaran topologi jaringan yang
digunakan. Sedangkan Gambar 3.4 merupakan rancangan skema
mekanisme kerja sistem informasi akademik penilaian Yayasan
Pangudi Luhur Semarang. Pada Gambar 3.3 dan Gambar 3.4
dijelaskan bahwa ada dua sekolah, yaitu Sekolah Dasar Santo Yusup
dan Sekolah Dasar Don Bosco yang diambil dari beberapa sekolah
yang ada pada Yayasan Pangudi Luhur Semarang.

Gambar 3.4 Skema Mekanisme Kerja Sistem (portal)

20


3.3.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Dalam membuat suatu aplikasi, sebelumnya harus melakukan
analisis tentang sistem yang dibutuhkan agar aplikasi yang dibuat
bisa lebih efektif dan efisien sesuai dengan keinginan pihak sekolah.
Kebutuhan perangkat keras dan lunak harus diperhatikan dengan
baik. Berikut ini kebutuhan perangkat keras dan lunak yang
dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi tersebut :
1. Kebutuhan Pengguna Sistem
Dalam tahap ini akan dilakukan analisis terhadap kebutuhan
pengguna sistem berdasarkan proses bisnis yang ada, antara lain:
User dan admin
- Sistem mengharuskan user untuk melakukan login dengan
cara memasukkan username dan password.
- Admin memiliki hak akses penuh atas penambahan,
pengubahan, menghapus seluruh data yang ada dalam sistem.
- Admin di sistem ini adalah Kepala Sekolah.
2. Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi:
- Sistem Operasi Windows 7
- MySQL
- Netbeans 6.9
- Rational Rose Enterprise Edition
- Xampp
- CodeIgniter 1.7.2
- Aplikasi browser ( internet exploler, mozilla firefox)
3. Kebutuhan Perangkat Keras
Spesifikasi Perangkat keras yang digunakan dalam perancangan
aplikasi adalah:
21


- Komputer Server
- Komputer Client
- Prosesor Intel Core i3
- RAM 1 GB
- Hard Disk 250 GB
- Switch

3.4 Desain sistem dengan Unified Modeling Language
Perancangan Sistem Informasi Akademik Hasil Studi Siswa
pada beberapa Sekolah Dasar Yayasan Pangudi Luhur Semarang ini
dirancang menggunakan UML sebagai pemodelan sistem. UML
menyediakan beberapa diagram dalam proses perancangan sistem.
Dalam sistem yang akan dibuat akan digunakan beberapa diagram,
yaitu: use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan
class diagram.
1. Use case diagram
Dalam tahap ini sistem akan digambarkan melalui use-case
diagram yang mampu mereprentasikan hasil analisis yang telah
dilakukan sebelumnya ke dalam bentuk diagram, sehingga mudah
untuk mendefinisikan sistem baik secara utuh maupun per bagian.
Use-case diagram dari sistem yang dikembangkan seperti terlihat
dari Gambar 3.5.
Dijelaskan bahwa dari sistem yang akan dibuat terdapat
seorang administrator, Guru matpel, Wali Kelas, dan Siswa atau
Wali Siswa.
22


Add/edit/del nilai
Add/edit/del absensi siswa
Penilaian
Guru_matpel
<<include>>
Manage absensi siswa
<<include>>
Wali_kelas
View password
Edit password
Menambah user
Add/edit/del profil karyawan
Add/edit/del profi l siswa
View absensi siswa
<<extend>>
View rapot siswa
Siswa /
Wali_Siswa
Add/edit/del daftar siswa per kelas
Add/edit/del daftar walikelas
Manage profil karyawan <<include>>
Manage profil siswa <<include>>
Daftar siswa per kelas
<<include>>
Daftar Walikelas
<<include>>
Manage password
<<extend>>
<<include>>
Manage user
<<include>>
Manage kelas
View nilai
<<extend>>
<<include>>
Add/edit/del rapor si swa
Admin
Manage Profil
Manage rapor siswa
<<extend>>
<<include>> <<include>>

Gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem
Di mana admin memiliki hak akses secara penuh. Diantaranya
adalah manage user, manage password, manage profil siswa dan
karyawan, manage kelas, manage rapor siswa, dan view nilai.
Guru matpel di sini memiliki hak akses untuk manage
(add/edit/delete) nilai siswa sesuai mata pelajaran yang diampu dan
juga view nilai.
Wali kelas yang memiliki hak akses untuk manage
(add/edit/delete) hasil studi akhir siswa per periode sesuai kelas yang
diampu, seorang Wali kelas hanya akan mengampu satu kelas saja.
User yang terakhir adalah Siswa atau Wali Siswa yang
memiliki hak akses hanya untuk view hasil studi siswa.


23


Manage user
End
start
Login
tidak
Manage
password
Manage Profil
Manage kelas
View nilai
Manage rapot
siswa
Logout
ya
Sistem Admin
2. Activity diagram
Activity diagram menggambarkan aliran aktivitas dalam
sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir
berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka
berakhir. Berikut dibawah merupakan beberapa gambar activity
diagram dari beberapa user yang ada pada sistem ini.









Gambar 3.6 Activity Diagram Admin
Gambar 3.6 menggambarkan aktifitas-aktifitas yang bisa
dilakukan oleh admin. Aktifitas-aktifitas tersebut diantaranya adalah
manage user, manage password, manage profil, manage kelas, view
nilai, manage rapot siswa, logout. Akan tetapi sebelum mengakses
menu-menu tersebut harus melakukan login terlebih dahulu.
24


Start
End
Login
tidak
Input Nilai
View nilai
Logout
ya
Sistem Guru_matpel

Gambar 3.7 Activity Diagram Guru_matpel
Gambar 3.7 menggambarkan aktifitas-aktifitas yang bisa
dilakukan oleh guru matpel. Aktifitas-aktifitas tersebut diantaranya
adalah input nilai siswa, view nilai siswa, logout. Seperti admin
sebelum mengakses menu-menu tersebut harus melakukan login
terlebih dahulu.
Gambar 3.8 berikut menggambarkan aktifitas-aktifitas yang
bisa dilakukan oleh wali kelas. Aktifitas-aktifitas tersebut diantaranya
adalah view nilai siswa per matpel, manage rapor siswa, manage
absensi siswa, logout. Seperti user lainnya sebelum mengakses
menu-menu tersebut harus melakukan login terlebih dahulu.




25


Start
End
Login
tidak
View nilai per
matpel
Manage rapor
siswa
Manage
absensi siswa
Logout
ya
Sistem Wali_kelas








Gambar 3.8 Activity Diagram Wali_kelas
Gambar 3.9 menggambarkan aktifitas yang bisa dilakukan
oleh siswa atau wali siswa yaitu login, view nilai siswa, dan logout.
start
end
Login
tidak
View nilai
Logout
ya
Sistem Siswa

Gambar 3.9 Activity Diagram Siswa / Wali_siswa
26


3. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar obyek di
dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan
sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu.
Sequence diagram terdiri antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi
horizontal (objek-objek yang terkait).
Gambar 3.9 merupakan sequence diagram untuk aktivitas
input nilai .
: guru_matpel
: Nilai_harian :
Nilai_hari...
:
db_pangudi...
input_nilai_harian( )
getNilaiHarianbyId( )
save( )
konfirmasi()
tampil( )
lihat_nilai( )
getNilaiHarianbyId( )
request()
return()
tampil( )

Gambar 3.10 Sequence Diagram guru matpel menginput nilai harian
27


Pada Gambar 3.10 terlihat proses dari seorang guru matpel
untuk menambah atau input nilai harian dan melihat nilai harian.
Untuk menambahkan nilai harian proses yang terjadi adalah ketika
data nilai telah di-input-kan maka class nilai harian pada controller
akan dikirim ke class nilai harian model agar data disimpan dalam
basis data pangudiluhur. Ketika data telah disimpan maka controller
akan mengirim konfirmasi kepada guru matpel bahwa nilai harian
telah tersimpan. Nilai harian yang dimasukkan guru matpel langsung
ditampilkan untuk mempersingkat waktu dalam proses pemasukan
data hasil studi siswa.
: guru_matpel
: Nilai_mid :
Nilai_mid...
:
db_pangudi...
input_nilai( )
getNilaiMidbyId( )
save( )
konfirmasi()
tampil( )
lihat_nilai( )
getNilaiMidbyId( )
request()
return()
tampil( )

Gambar 3.11 Sequence Diagram guru matpel menginput nilai mid
28


Pada Gambar 3.11 terlihat proses dari seorang guru matpel
untuk menambah atau input nilai mid dan melihat nilai harian. Untuk
menambahkan nilai mid proses yang terjadi sama dengan proses
menambahkan nilai harian seperti yang sudah dijelaskan pada gambar
sebelumnya. Ketika data nilai telah di-input-kan maka class nilai mid
pada controller akan dikirim ke class nilai mid model agar data
disimpan dalam basis data pangudiluhur. Ketika data telah disimpan
maka controller akan mengirim konfirmasi kepada guru matpel
bahwa nilai mid telah tersimpan. Untuk semua proses memasukkan
data nilai, data yang telah berhasil dimasukkan akan langsung terlihat
oleh user
: wali_kelas
:
Nilai_semester
:
Nilai_seme...
:
db_pangudi...
input_nilai( )
getNilaiSembyId( )
save( )
konfirmasi()
tampil( )
lihat_nilai()
getNilaiSembyId( )
request()
return()
tampil( )

Gambar 3.12 Sequence Diagram wali kelas menginput nilai semester
29


Pada Gambar 3.12 terlihat proses dari seorang wali kelas
untuk menambah atau input semester dan melihat nilai semester.
Untuk menambahkan nilai semester proses yang terjadi sama dengan
proses menambahkan nilai harian dan nilai mid sebelumnya. Ketika
data nilai telah di-input-kan maka class nilai semester pada controller
akan dikirim ke class nilai semester model agar data disimpan dalam
basis data pangudiluhur. Ketika data telah disimpan maka controller
akan mengirim konfirmasi kepada wali kelas bahwa nilai semester
telah tersimpan, begitu juga dengan wali kelas, dapat langsung
melihat nilai yang baru saja dimasukkan.
: guru_matpel
: Nilai_harian :
Nilai_hari...
:
db_pangudi...
update_nilai( )
updateNilaiHarian( )
save( )
konfirmasi( )
tampil( )
lihat_nilai()
getNilaiHarianbyId( )
request()
return()
tampil( )

Gambar 3.13 Sequence Diagram guru matpel mengupdate nilai harian
30


Pada Gambar 3.13 terlihat proses dari seorang guru matpel
untuk update dan melihat nilai harian. Untuk meng-update nilai
harian proses yang terjadi adalah ketika data nilai telah di-update-kan
maka class nilai harian pada controller akan dikirim ke class nilai
harian model agar data disimpan dalam basis data pangudiluhur.
Ketika data telah ter-update maka controller akan mengirim
konfirmasi kepada guru matpel bahwa nilai harian telah berhasil di-
update.
: siswa
:
Nilai_semester
:
Nilai_seme...
:
db_pangudi...
lihat_nilai()
getNilaiSembyId( )
request()
return()
tampil()

Gambar 3.14 Sequence Diagram siswa melihat nilai semester
Pada Gambar 3.14 terlihat proses dari seorang siswa untuk
melihat nilai semester. Untuk melihat nilai semester proses yang
terjadi adalah ketika memilih option lihat maka class nilai semester
pada controller akan dikirim ke class nilai semester model agar data
mengambil data dari basis data pangudiluhur. Ketika data telah
terambil maka controller akan menampilkan nilai semester kepada
siswa.


31


Si swa_model
no_urut
nis
nisn
nama
j k
tempat
tanggal _l ahi r
alamat
agama
password
anak_nomer
j uml ah_saudara
berat_badan
ti nggi _badan
nama_ayah
umur_ayah
pend_terti nggi _ayah
pekerjaan_ayah
agama_ayah
alamat_ayah
nama_i bu
umur_i bu
pend_terti nggi _i bu
pekerjaan_i bu
agama_i bu
alamat_i bu
no_tel p
gol _darah
warga_negara
j urusan
mul ai _peri ode
ups
u_komp
u_sekol ah
pomg
u_praktek
u_asrama
osi s
tab_uj i an
antar_j emput
u_kegi atan
u_l i stri k
u_makan
tab_wi sata
u_wi sata
u_pel i ta
u_sumbangan_pembangunan
tunggakan_ups_us_dl l _tahunl al u
kel as
paral el
i d_sekol ah
getSi swas()
genereteNonNi l ai ()
Si swa
nil ai _mapel ()
nil ai _mid()
nil ai _rapot()
1
1
1
1
Guru_model
nip
kode_matpetl
kel as
paral el
semester
tahun_pel aj aran
getGuruMatpel ()
updateKkm()
Matpel _model
kode_matpel
data_matpel
getMatpel s()
Ni l ai _hari an_model
n(x)
r(x)a
r(x)b
rt
id
getNi l ai Hari anbyId()
updateNi l ai Hari an()
ambi l Remidi HbyCo()
Ni lai _hari an
input_ni l ai _hari an()
ambi l _ni l ai ()
tabel _ni l ai _hari an()
update_ni l ai ()
ambi l _ni l ai _remi di _hari an()
update_remi di ()
konfi rmasi ()
li hat_nil ai ()
tampi l ()()
li hat_nil ai ()()
return()()
konfi rmasi ()()
1
1
1
1
Ni l ai _hari an2_model
n2(X)
r2(x)a
r2(x)b
rt2
i d
getNi l ai Hari anbyId()
updateNi l ai Hari an()
ambi l Remidi HbyCol ()
Ni l ai _hari an2
i nput_ni l ai _hari an2()
tambah_ni l ai_hari an2()
i nput_remi di 2()
konfi rmasi ()
l ihat_nil ai ()
return()()
ambi l _ni l ai ()()
1
1
1
1
Nil ai _mid_model
i d
ni l ai
r1
r2
rapot
catatan
getNi l ai Mi dbyId()
getMax()
update_raport()
Ni l ai _mi d
Ni l ai _mi d()
i nput_nil ai ()
tambah_ni l ai _mi d()
tambah_catatan_mi d()
tambah_remi di _mi d()
update_ni l ai ()
tabel _nil ai _mi d()
konfi rmasi()()
l i hat_ni lai ()
opname()
return()()
ambi l _ni l ai ()
1
1
1
1
Ni l ai _semester_model
i d
ni l ai
r1
raport
catatan
getNi l ai SembyId()
updateNi l ai Sem()
Ni lai _semester
input_ni l ai ()
tambah_ni l ai _sem()
tambah_catatan_sem()
tambah_remi di _sem()
update_ni l ai()
ambi l _ni l ai ()
konfirmasi ()()
li hat_ni l ai ()()
return()()
1
1
1
1
Ni l ai _tugas_model
i d
n(x)
rt
getNi l ai TugasbyId()
updateNi l ai Tugas()
Ni l ai _tugas
tambah_ni l ai _tugas()
update_ni l ai()
tabel _ni l ai _tugas()
ambi l _ni l ai ()
1
1
1
1
Nil ai _model
i d
ni s
kode_guru_matpel
semester
tahun_pelaj aran
getKodeGuruMatpel ()
ambi l Ni lai byCol ()
guru
i e_ni lai _mapel )()
genereteSi swa()
kkm()
update_kkm()
i e_ni lai _matpel ()
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Ni l ai _tugas2_model
i d
n2(x)
rt2
getNi l ai TugasbyId()
updateNi l ai Tugas()
Ni l ai _tugas2
tambah_ni l ai _tugas()
update_ni l ai ()
tabel _ni l ai _tugas()
ambi l _ni l ai ()()
1
1
1
1
Gambar 3.15 Class diagram sistem
Pada Gambar 3.15 merupakan Class sistem. Untuk
perancangan class yang akan dibuat pada tersebut adalah class siswa,
class siswa_model, class matpel_model, class nilai_model, class
nilai_harian, class nilai_harian_model, class nilai_harian2, class
nilai_harian2_model, class nilai_tugas, class nilai_tugas_model,
class nilai_tugas2, class nilai_tugas2_model, class nilai_mid, class
nilai_mid_model, class nilai_semester, class nilai_semester_model.
32


Pada class diagram sistem dapat diketahui terdapat sepuluh
relasi one to many, yaitu antara class siswa dan class siswa_model,
class nilai_harian dan class nilai_harian_model, class nilai_harian2
dan class nilai_harian2_model, class nilai_tugas dan class
nilai_tugas_model, class nilai_tugas2 dan class nilai_tugas2_model,
class nilai_mid dan class nilai_mid_model, class nilai_semester dan
class nilai_semester_model, class guru dan guru_model, class guru
dan nilai_model, class guru dengan matpel_model.
3.5 Perancangan Aplikasi
Perancangan Aplikasi dimulai dari perancangan database dan
pembuatan interface sistem. Setelah merancang sistem dengan UML
(termasuk di dalamnya class diagram) langkah selanjutnya adalah
perancangan database dan interface.
3.5.1. Perancangan Database
Setelah merancang sistem dengan UML langkah selanjutnya
adalah perancangan database. Tabel merupakan salah satu komponen
penting dalam pembuatan database. Tabel-tabel tersebut digunakan
untuk menyimpan data yang berisi field-field sebagai kolom
penyimpanan data pada setiap tabel. Dalam pembuatan sistem ini
akan terdapat 12 (dua belas) tabel dalam database dan tentunya
antara tabel yang satu dengan tabel yang lain saling berhubungan.
Struktur pembuatan tabel akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Tabel Siswa
Tabel siswa berfungsi untuk menyimpan data-data siswa
dengan ketentuan masing-masing di dalamnya. Tabel siswa
berhubungan dengan data pribadi siswa, dimana nantinya tabel siswa
33


ini akan berhubungan dengan tabel guru matpel, dan beberapa tabel
nilai.
Tabel siswa menjelaskan field-field yang terdapat dalam tabel
siswa yang akan dirancang dalam database beserta dengan tipe data
tiap field. Dimana terdapat 51 field dalam tabel siswa dengan nis
sebagai primary key. Struktur tabel pada tabel siswa dijabarkan pada
Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Tabel Siswa
Field Data Type Extra
no_urut int(11) primary key
nis varchar(10)
nisn varchar(30)
nama varchar(100)
jk char(1)
tempat varchar(20)
tanggal_lahir date
alamat varchar(100)
agama varchar(25)
password varchar(100)
anak_nomor char(2)
jumlah_saudara char(2)
berat_badan char(3)
tinggi_badan char(3)
nama_ayah varchar(100)
umur_ayah int(2)
pend_tertinggi_ayah char(10)
pekerjaan_ayah varchar(20)
agama_ayah varchar(25)
alamat_ayah varchar(100)
nama_ibu varchar(100)
umur_ibu int(3)
pend_tertinggi_ibu varchar(10)
pekerjaan_ibu varchar(10)
agama_ibu varchar(25)
alamat_ibu varchar(100)
no_telp varchar(20)
gol_darah char(3)
34


warga_negara varchar(20)
jurusan varchar(20)
mulai_periode varchar(20)
ups bigint(20)
u_komp bigint(20)
u_sekolah bigint(20)
pomg bigint(20)
u_praktek bigint(20)
u_asrama bigint(20)
osis bigint(20)
tab_ujian bigint(20)
antar_jemput bigint(20)
u_kegiatan bigint(20)
u_listrik bigint(20)
u_makan bigint(20)
tab_wisata bigint(20)
u_wisata bigint(20)
u_pelita bigint(20)
u_sumbangan_pembangunan bigint(20)
tunggakan_ups_us_dii_tahunlalu bigint(20)
kelas char(1)
paralel char(1)
id_sekolah varchar(20)

2. Tabel Guru
Tabel guru seperti tabel siswa berfungsi untuk menyimpan
data-data guru dengan ketentuan masing-masing di dalamnya. Tabel
guru berhubungan dengan data pribadi guru, dimana nantinya tabel
siswa ini akan berhubungan dengan tabel guru matpel, dan beberapa
tabel nilai.
Tabel 3.2. Tabel Guru
Field Data Type Extra
nip varchar(20) Primary Key
nama varchar(100)
tempat varchar(20)
35


tanggal_lahir date
jk char(1)
agama varchar(10)
alamat varchar(100)
kota varchar(20)
no_telp varchar(20)
status_guru varchar(50)
pendidikan_terakir varchar(50)
tanggal_masuk date
masa_kerja varchar(10)
id_sekolah varchar(20)
password varchar(200)

Tabel Guru menjelaskan field-field yang terdapat dalam tabel
guru yang akan dirancang dalam database beserta dengan tipe data
tiap field. Dimana terdapat 15 field dalam tabel guru dengan nip
sebagai primary key. Struktur tabel pada tabel guru dijabarkan pada
Tabel 3.2.

3. Tabel Data Matpel
Tabel Guru menjelaskan dua field yang terdapat dalam tabel
data_matpel yang akan dirancang dalam database beserta dengan
tipe data tiap field. Dimana kode_matpel sebagai primary key.
Struktur tabel pada tabel data_matpel dijabarkan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Tabel Data Matpel
Field Data Type Extra
kode_matpel varchar(10) Primary Key
nama_matpel varchar(50)


36


4. Tabel Guru Matpel
Tabel Guru matpel menjelaskan field-field yang terdapat
dalam tabel guru_matpel yang akan dirancang dalam database
beserta dengan tipe data tiap field. Tabel kode guru matpel nantinya
akan berhubungan dengan tabel guru, tabel data_matpel, tabel
jabatan, dan tabel nilai. Pada tabel guru_matpel field
kode_guru_matpel sebagai primary key. Struktur tabel pada tabel
guru_matpel dijabarkan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Tabel Guru Matpel
Field Data Type Extra
kode_guru_matpel varchar(10) Primary Key
nip varchar(10)
kode_matpel varchar(5)
kelas varchar(5)
paralel char(1)
semester char(1)
tahun_pelajaran varchar(9)
kkm_ul1 int(3)
kkm_ul2 int(3)
kkm_ul3 int(3)
kkm_ul4 int(3)
kkm_ul5 int(3)
kkm_ul6 int(3)
kkm_ul7 int(3)
kkm_ul8 int(3)
kkm_ul9 int(3)
kkm_ul10 int(3)
kkm_ul2_1 int(3)
kkm_ul2_2 int(3)
kkm_ul2_3 int(3)
kkm_ul2_4 int(3)
37


kkm_ul2_5 int(3)
kkm_ul2_6 int(3)
kkm_ul2_7 int(3)
kkm_ul2_8 int(3)
kkm_ul2_9 int(3)
kkm_ul2_10 int(3)
kkm_mid1 int(3)
kkm_mid2 int(3)
kkm_sem1 int(3)
kkm_sem2 int(3)

5. Tabel Jabatan
Tabel Jabatan menjelaskan dua field yaitu kode_jabatan dan
nama_jabatan yang terdapat dalam tabel jabatan yang akan dirancang
dalam database beserta dengan tipe data tiap field. Field pada tabel
jabatan ini meliputi kode_jabatan dan nama_jabatan. Tabel jabatan
ini akan berhubungan dengan tabel guru. Struktur tabel pada tabel
jabatan dijabarkan pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5. Tabel Jabatan
Field Data Type Extra
kode_jabatan varchar(10)
nama_jabatan varchar(50)

6. Tabel Nilai
Tabel Nilai menjelaskan field-field yang terdapat dalam tabel
nilai yang akan dirancang dalam database beserta dengan tipe data
tiap field. Terdapat 5 (lima) field pada tabel nilai, yang nantinya akan
berhubungan dengan beberapa tabel diantaranya tabel siswa, tabel
nilai_harian, tabel nilai_harian2, tabel nilai_tugas, tabel nilai_tugas2,
38


tabel nilai_mid, dan tabel nilai_semester. Struktur tabel pada tabel
nilai dijabarkan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Tabel Nilai
Field Data Type Extra
id bigint(20) auto_increment
nis varchar(10)
kode_gutu_matpel varchar(10)
semester char(1)
kelas varchar(9)

7. Tabel Nilai harian
Tabel Nilai harian menjelaskan field-field yang terdapat
dalam tabel nilai_harian yang akan dirancang dalam database beserta
dengan tipe data tiap field. Tabel nilai_harian ini akan berhubungan
dengan tabel nilai. Struktur tabel pada tabel nilai_harian dijabarkan
pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7. Tabel Nilai Harian dan Nilai Harian2
Field Data Type Extra
id bigint(20) Primary Key
n1 int(3)
n2 int(3)
n3 int(3)
n4 int(3)
n5 int(3)
n6 int(3)
n7 int(3)
n8 int(3)
n9 int(3)
n10 int(3)
r1a int(3)
39


r2a int(3)
r3a int(3)
r4a int(3)
r5a int(3)
r6a int(3)
r7a int(3)
r8a int(3)
r9a int(3)
r10a int(3)
r1b int(3)
r2b int(3)
r3b int(3)
r4b int(3)
r5b int(3)
r6b int(3)
r7b int(3)
r8b int(3)
r9b int(3)
r10b int(3)
rt float

8. Tabel Nilai harian2
Tabel Nilai harian menjelaskan field-field yang terdapat
dalam tabel nilai_harian2 yang akan dirancang dalam database
beserta dengan tipe data tiap field. Pada dasarnya fields pada tabel
nilai_harian2 sama dengan tabel nilai_harian, yang membedakan
periode pemasukan nilai. Struktur tabel pada tabel nilai_harian2
dapat dilihat pada tabel nilai harian atau tabel 3.7 .

40


9. Tabel Nilai Tugas
Tabel Nilai tugas menjelaskan field-field yang terdapat dalam
tabel nilai_tugas yang akan dirancang dalam database beserta
dengan tipe data tiap field. Fields pada tabel nilai tugas akan
berhubungan dengan tabel nilai. Struktur tabel pada tabel
nilai_tugas dijabarkan pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8. Tabel Nilai Tugas dan Nilai Tugas2
Field Data Type Extra
id bigint(20) Primary Key
n1 int(3)
n2 int(3)
n3 int(3)
n4 int(3)
n5 int(3)
n6 int(3)
n7 int(3)
n8 int(3)
n9 int(3)
n10 int(3)
n11 int(3)
n12 int(3)
n13 int(3)
n14 int(3)
n15 int(3)
n16 int(3)
n17 int(3)
n18 int(3)
n19 int(3)
n20 int(3)
rt int(3)

41


10. Tabel Nilai Tugas2
Tabel Nilai tugas2 menjelaskan field-field yang terdapat
dalam tabel nilai_tugas2 yang akan dirancang dalam database beserta
dengan tipe data tiap field. Seperti pada tabel nilai_harian2, tabel
nilai_tugas 2 ini memiliki field yang sama dengan tabel_tugas, yang
membedakan hanya periode pemasukan nilai. Struktur tabel pada
tabel nilai_tugas2 dijabarkan pada Tabel 3.8.
11. Tabel Nilai Mid
Tabel Nilai mid menjelaskan field-field yang terdapat dalam
tabel nilai_mid yang akan dirancang dalam database beserta dengan
tipe data tiap field. Tabel nilai_mid ini akan berhubungan dengan
tabel_nilai. Struktur tabel pada tabel nilai_mid dijabarkan pada Tabel
3.9.
Tabel 3.9. Tabel Nilai Mid
Field Data Type Extra
id bigint(20) Primary Key
nilai int(3)
r1 int(3)
r2 int(3)
raport float
catatan varchar(200)

12. Tabel Nilai Semester
Tabel Nilai semester menjelaskan field-field yang terdapat
dalam tabel nilai_semester yang akan dirancang dalam database
beserta dengan tipe data tiap field. Seperti pada tabel-tabel nilai
lainnya, tabel nilai_semester ini akan berhubungan dengan tabel
42


nilai, dengan field id sebagai primary key. Struktur tabel pada
tabel nilai_semester dijabarkan pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10. Tabel Nilai Semester
Field Data Type Extra
id bigint(20) Primary Key
nilai int(3)
r1 int(3)
raport float
catatan varchar(200)

13. Tabel Ukstrakurikuler
Tabel Ekstrakurikuler menjelaskan field-field yang terdapat
dalam tabel ekstra yang akan dirancang dalam database beserta
dengan tipe data tiap field. Tabel ini merupakan tabel tambahan
yang berfungsi sebagai pelengkap dalam inputan rapor. Struktur
tabel pada tabel ekstrakurikuler dijabarkan pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11. Tabel Ekstra
Field Data Type Extra
id int (2) Auto_increment
nama varchar (50)
43


3.5.2. Desain Interface
Dalam perancangan Sistem Informasi Akademik Penilaian
Hasil Studi Siswa Sekolah Dasar Yayasan Pangudi Luhur diperlukan
interface dalam penggunaannya. Perancangan interface dilakukan
untuk mendasari pembuatan tampilan aplikasi yang akan dibuat.

Gambar 3.16 Desain Halaman Utama
Gambar 3.16 merupakan rancangan Halaman Utama pada
Sistem Informasi Akademik Penilaian Yayasan ini. Pada Halaman
Utama ini, user dapat memilih menu sesuai kebutuhannya pada web
menu. Menu-menu yang tersedia adalah menu Profil Sekolah dan
menu Sistem Informasi Akademik Penilaian. Pada bagian-bagian
khusus menu utama masih terdapat beberapa sub-sub menu di
dalamnya.
Gambar 3.17 merupakan rancangan Halaman Login Guru
matpel. Sebelum masuk pada halaman ini, sebelumnya guru matpel
sudah memilih menu hak akses login sebagai guru matpel untuk
pemisah hak akses tiap user. Setelah login berhasil, maka guru
matpel akan masuk ke menu selanjutnya.
44



Gambar 3.17 Desain Halaman Login Guru matpel
Gambar 3.18 merupakan rancangan Halaman pilih matpel..
Pada halaman ini, guru matpel harus mengisi semua textbox untuk
masuk ke halaman selanjutnya.








Gambar 3.18 Desain Halaman Pilih Matpel


45



Gambar 3.19 Desain Halaman Input Nilai Harian
Gambar 3.19 merupakan rancangan Halaman input nilai
harian.. Pada halaman ini, guru matpel dapat mengisi nilai harian
sesuai matpel yang diampu. Terdapat juga tabel remidi untuk nilai
siswa yang belum memenuhi KKM.
3.6 Perancangan Pengujian Sistem
Pengujian sistem adalah elemen dari jaminan kualitas
perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi,
desain dan pengkodean. Metode ujicoba blackbox memfokuskan pada
keperluan fungsional dari software. Karena itu ujicoba blackbox
memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan
kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional
suatu program.
Black-Box Testing digunakan untuk menemukan kesalahan
dalam beberapa kategori yaitu: fungsi yang tidak benar atau tidak
ada,kesalahan antarmuka (interface errors), kesalahan pada struktur
data dan akses basis data, kesalahan performansi (performance
errors), kesalahan inisialisasi dan terminasi.
Sebaiknya untuk pengujian blackbox dilakukan oleh orang
yang tidak mengetahui struktur dalam dari Kode Program. Jika
pengujian dilakukan oleh programmer maka programmer memiliki
46


kecenderungan untuk memberikan inputan sesuai program yang
mereka buat atau sesuai yang diprogramkan, sedangkan yang
diperlukan adalah program yang dibuat agar sesuai dengan kebutuhan
pelanggan.
Keuntungan menggunakan blackbox yaitu :
a. Kemudahan dalam penggunaan, dimana penguji tidak perlu
berokus pada bagian dalam dari aplikasi. Lebih mudah dalam
membuat uji kasus karena hanya bekerja melalui aplikasi,
sebagaimana seperti user biasa.
b. Pengujian yang cepat, karena penguji hanya berfokus pada bagian
tampilan dan tidak perlu menghabiskan waktu untuk
mengidentifikasi bagian dalam dari apllikasi yang terlibat dalam
proses.
c. Kesederhanaan, dimana blackbox menawarkan pengujian yang
sederhana untuk aplikasi yang besar dan komplek. Pengujian
hanya berfokus pada inputan yang valid dan tidak valid-nya serta
output yang diterima jika inputan valid atau benar.

Anda mungkin juga menyukai