Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KHUSUS NAMA NIM : NIKMAH KHAIRIAH : 03053130061

KARAKTERISTIK LIMBAH RUMAH SAKIT


A. PENDAHULUAN Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan dengan inti kegiatan pelayanan preventif, kuratif, rehabilitatif menimbulkan dampak dan promotif. Kegiatan tersebut akan lain adalah positif dan negatif. Dampak positif adalah meningkatnya

derajat kesehatan masyarakat, sedangkan dampak negatifnya antara

sampah dan limbah medis maupun non medis yang dapat menimbulkan penyakit dan pencemaran yang perlu perhatian khusus. Oleh karenanya perlu upaya penyehatan lingkungan rumah sakit yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dan karyawan akan bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari sampah maupun limbah rumah sakit. Sampah atau limbah rumah sakit dapat mengandung bahaya karena dapat bersifat racun, infeksius dan juga radioaktif. Selain itu, karena kegiatan atau sifat pelayanan yang diberikan, maka rumah sakit menjadi depot segala macam penyakit yang ada di masyarakat, bahkan dapat pula sebagai sumber distribusi penyakit karena selalu dihuni, dipergunakan, dan dikunjungi oleh orang orang yang rentan dan lemah terhadap penyakit. Di tempat ini dapat terjadi penularan baik secara langsung (cross infection), melalui kontaminasi benda benda ataupun melalui serangga (vector borne infection) sehingga dapat mengancam kesehatan masyarakat umum. B. KARAKTERISTIK LIMBAH RUMAH SAKIT Sampah dan limbah rumah sakit adalah semua sampah dan limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya. !pabila

dibanding dengan kegiatan instansi lain, maka dapat dikatakan bahwa jenis sampah dan limbah rumah sakit dapat dikategorikan kompleks. Secara umum sampah dan limbah rumah sakit dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu sampah atau limbah klinis dan non klinis baik padat maupun cair. "imbah klinis adalah yang berasal dari pelayanan medis, perawatan, gigi, veterinari, farmasi atau sejenis, pengobatan, perawatan, penelitian atau pendidikan yang menggunakan bahan bahan beracun, infeksius berbahaya atau bisa potensi yang terkandung di dalamnya dapat membahayakan kecuali jika dilakukan pengamanan tertentu. #entuk limbah klinis bermacam macam dan berdasarkan dikelompokkan sebagai berikut$ 1) Limbah be !a "a#am "imbah benda tajam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit seperti jarum hipodermik, perlengkapan intravena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah. Semua benda tajam ini memiliki potensi bahaya dan dapat menyebabkan cedera melalui sobekan atau tusukan. #enda radio aktif. $) Limbah i %e&'i(' "imbah infeksius mencakup pengertian sebagai berikut$ % "imbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular &perawatan intensif' % "imbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik dan ruang perawatan(isolasi penyakit menular. 3) Limbah #a)i *a "(b(h darah dan cairan "imbah jaringan tubuh meliputi organ, anggota badan, tubuh, biasanya dihasilkan pada saat pembedahan atau otopsi. benda tajam yang terbuang mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan beracun atau

+) Limbah 'i",",&'i& "imbah sitotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan obat sitotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi sitotoksik. 5) Limbah %a)ma'i "imbah farmasi ini dapat berasal dari obat obat kadaluwarsa, obat obat yang terbuang karena batch yang tidak memenuhi spesifikasi atau kemasan yang terkontaminasi, obat obat yang dibuang oleh pasien atau dibuang oleh masyarakat, obat obat yang tidak lagi diperlukan oleh institusi yang bersangkutan dan limbah yang dihasilkan selama produksi obat obatan. 6) Limbah &imia "imbah kimia adalah limbah yang dihasilkan dari penggunaan bahan kimia dalam tindakan medis, veterinari, laboratorium, proses sterilisasi, dan riset. -) Limbah )a!i,a&"i% "imbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida. "imbah ini dapat berasal dari antara lain $ tindakan kedokteran nuklir, radio-imunoassay dan bakteriologis) dapat berbentuk padat, cair atau gas. Selain sampah klinis, dari kegiatan penunjang rumah sakit juga menghasilkan sampah non klinis atau dapat disebut juga sampah non medis. Sampah non medis ini bisa berasal dari kantor ( administrasi kertas, unit pelayanan &berupa karton, kaleng, botol', sampah dari ruang pasien, sisa makanan buangan) sampah dapur &sisa pembungkus, sisa makanan ( bahan makanan, sayur dan lain lain'. "imbah cair yang dihasilkan rumah sakit mempunyai karakteristik tertentu baik fisik, kimia dan biologi. "imbah rumah sakit bisa mengandung bermacam macam mikroorganisme, tergantung pada jenis rumah sakit, tingkat pengolahan yang dilakukan sebelum dibuang dan jenis sarana yang ada &laboratorium, klinik dll'. *entu saja dari jenis jenis mikroorganisme tersebut ada yang bersifat patogen. mengandung bahan bahan "imbah rumah sakit seperti halnya limbah lain akan

organik dan anorganik, yang tingkat kandungannya dapat ditentukan dengan uji air kotor pada umumnya seperti #OD, +OD, **S, p,, mikrobiologik, dan lain lain. .. PENGARUH LIMBAH RUMAH SAKIT TERHADAP LINGKUNGAN DAN KESEHATAN -engaruh limbah rumah sakit terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan dapat menimbulkan berbagai masalah seperti % .angguan kenyamanan dan estetika /ni berupa warna yang berasal dari sedimen, larutan, bau phenol, eutrofikasi dan rasa dari bahan kimia organik. % Kerusakan harta benda Dapat disebabkan oleh garam garam yang terlarut &korosif, rumah sakit. %.angguan(kerusakan tanaman dan binatang /ni dapat disebabkan oleh virus, senyawa nitrat, bahan kimia, pestisida, logam nutrien tertentu dan fosfor. % .angguan terhadap kesehatan manusia /ni dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, senyawa senyawa kimia, pestisida, serta logam seperti ,g, -b, dan +d yang berasal dari bagian kedokteran gigi. %.angguan genetik dan reproduksi 0eskipun mekanisme gangguan belum sepenuhnya diketahui secara pasti, namun beberapa senyawa dapat menyebabkan gangguan atau kerusakan genetik dan system reproduksi manusia misalnya pestisida, bahan radioaktif. D. PENGEL/LAAN LIMBAH RUMAH SAKIT A) LIMBAH PADAT karat', air yang berlumpur dan sebagainya yang dapat menurunkan kualitas bangunan di sekitar

1ntuk memudahkan mengenal jenis limbah yang akan dimusnahkan, perlu dilakukan penggolongan limbah. Dalam kaitan dengan pengelolaan, limbah klinis dikategorikan menjadi 2 golongan sebabagi berikut $ Golongan A :

3' Dressing bedah, swab dan semua limbah terkontaminasi dari kamar bedah. 4' #ahan bahan kimia dari kasus penyakit infeksi. 5' Seluruh jaringan tubuh manusia &terinfeksi maupun tidak', Golongan B : Golongan ! : yang termasuk dalam bangkai(jaringan hewan dari laboratorium dan hal hal lain yang berkaitan dengan swab dan dreesing. yringe bekas, jarum, cartridge, pecahan gelas dan benda benda tajam lainnya. "imbah dari ruang laboratorium dan postpartum kecuali golongan !. Golongan D : Golongan " : "imbah bahan kimia dan bahan bahan farmasi tertentu. #ela$is Bed-$an Dis$osable, urinoir, incontinence-$ad, dan stomach. Pe0a&'a aa 1e *e0,0aa Dalam pelaksanaan pengelolaan limbah klinis perlu dilakukan pemisahan penampungan, pengangkutan, dan pengelolaan limbah pendahuluan. 1) Pemisahan .olongan ! 3.3. Dressing bedah yang kotor, swab dan limbah lain yang terkontaminasi dari ruang pengobatan hendaknya ditampung dalam bak penampungan limbah klinis yang mudah dijangkau bak sampah yang dilengkapi dengan pelapis pada tempat produksi sampah Kantong plastik tersebut hendaknya diambil paling sedikit satu

hari sekali atau bila sudah mencapai tiga perempat penuh. Kemudian diikat kuat sebelum diangkut dan ditampung sementara di bak sampah klinis. #ak sampah tersebut juga hendaknya diikat dengan kuat bila mencapai tiga perempat penuh atau sebelum jadwal pengumpulan sampah. Sampah tersebut kemudian dibuang dengan cara sebagai berikut $ a' am$ah dari haemodialisis Sampah hendaknya dimasukkan dengan incinerator. #isa uap panas bisa menembus secara efektif. &+atatan$ Autoclaving adalah pemanasan dengan uap di bawah tekanan dengan tujuan sterilisasi terutama untuk limbah infeksius'. b' %imbah dari unit lain : "imbah hendaknya dimusnahkan dengan incinerator. #ila tidak mungkin bisa menggunakan cara lain, misalnya dengan membuat sumur dalam yang aman. 3.4. -rosedur yang digunakan untuk penyakit infeksi harus disetujui oleh pimpinan yang bertanggungjawab, kepala #agian Sanitasi dan Dinas Kesehatan c(6 Sub Din -K" setempat. 3.5. Semua jaringan tubuh, plasenta dan lain lain hendaknya ditampung pada bak limbah klinis atau kantong lain yang tepat incinerator. 3.7.-erkakas laboratorium yang terinfeksi hendaknya dimusnahkan dengan incinerator. &ncinerator harus dioperasikan di bawah pengawasan bagian sanitasi atau bagian laboratorium. .olongan # 3.2. yringe, jarum dan cartridges hendaknya dibuang dengan keadaan tertutup. kemudian dimusnahkan dengan juga digunakan autoclaving, tetapi kantung harus dibuka dan dibuat sedemikian rupa sehingga

3.8. Sampah ini hendaknya ditampung dalam bak tahan benda tajam yang bilamana penuh &atau dengan interval maksimal tidak lebih dari satu minggu' hendaknya diikat dan ditampung 2) Penampungan 4.3. Sampah klinis hendaknya diangkut sesering mungkin sesuai dengan kebutuhan. Sementara menunggu pengangkutan untuk dibawa ke incinerator atau pengangkutan oleh dinas kebersihan &atau ketentuan yang ditunjuk', sampah tersebut hendaknya $ % Disimpan dalam kontainer yang memenuhi syarat. % Di lokasi(tempat yang strategis, merata dengan ukuran yang disesuaikan dengan frekuensi pengumpulannya dengan kantong berkode warna yang telah ditentukan secara terpisah. % Diletakkan pada tempat kering(mudah dikeringkan, lantai yang tidak rembes, dan disediakan sarana pencuci. % !man dari orang orang yang tidak bertanggungjawab) dari binatang, dan bebas dari infestasi serangga dan tikus. % *erjangkau oleh kendaraan pengumpul sampah &bila mungkin' 4.4. Sampan yang tidak berbahaya dengan penanganan pendahuluan &jadi bisa digolongkan dalam sampan klinis', dapat ditampung bersama sampah lain sambil menunggu pengangkutan. 3) Pengangkutan 5.3. Kereta atau troli yang digunakan untuk pengangkutan sampah klinis harus didesain sedemikian rupa sehingga $ % -ermukaan harus licin, rata dan tidak tembus % *idak akan menjadi sarang serangga % 0udah dibersihkan dan dikeringkan % Sampan tidak menempel pada alat angkut % Sampan mudah diisikan, diikat, dan dituang kembali di dalam bak sampah klinis sebelum diangkut dan dimasukkan dengan incinerator.

5.4. #ila tidak tersedia sarana setempat dan sampah klinis harus diangkut ke tempat lain $ % ,arus disediakan bak terpisah dari sampah biasa dalam alat truk pengangkut. Dan harus dilakukan upaya untuk mencegah kontaminasi sampah lain yang dibawa. % ,arus dapat dijamin bahwa sampah dalam keadaan aman dan tidak terjadi kebocoran atau tumpah. B) LIMBAH CAIR "imbah rumah sakit mengandung bermacam macam mikroorganisme, bahan bahan organik dan an organik. #eberapa contoh fasilitas atau 1nit -engelolaan "imbah &1-"' di rumah sakit antara lain sebagai berikut$ a) 'olam tabilisasi Air %imbah ((aste tabili)ation #ond ystem) Sistem pengelolaan ini cukup efektif dan efisien kecuali masalah lahan, karena kolam stabilisasi memerlukan lahan yang cukup luas) maka biasanya dianjurkan untuk rumah sakit di luar kota &pedalaman' yang biasanya masih mempunyai lahan yang cukup. Sistem ini terdiri dari bagian bagian yang cukup sederhana yakni $ 3. #um$ wa$ &pompa air kotor'. 4. tabili)ation #ond &kolam stabilisasi' 4 buah. 5. #ak Klorinasi 7. !ontrol room &ruang kontrol' 2. &nlet 8. &ncinerator antara 4 kolam stabilisasi 9. *utlet dari kolam stabilisasi menuju sistem klorinasi. b) 'olam o+sidasi air limbah ((aste *,idation Ditch -reatment ystem) Sistem ini terpilih untuk pengolahan air limbah rumah sakit di kota, karena tidak memerlukan lahan yang luas. Kolam oksidasi dibuat bulat atau elips, dan air

limbah dialirkan secara berputar agar ada kesempatan lebih lama berkontak dengan oksigen dari udara &aerasi'. Kemudian air limbah dialirkan ke bak sedimentasi untuk mengendapkan benda padat dan lumpur. Selanjutnya air yang sudah jernih masuk ke bak klorinasi sebelum dibuang ke selokan umum atau sungai. Sedangkan lumpur yang mengendap diambil dan dikeringkan pada ludge drying bed &tempat pengeringan "umpur'. Sistem kolam oksidasi ini terdiri dari $ 3. #um$ wa$ &pompa air kotor' 4. *,idation Ditch &pompa air kotor' 5. edimentation -an+ &bak pengendapan' 7. !hlorination -an+ &bak klorinasi' 2. ludge Drying Bed & tempat pengeringan lumpur, biasanya 3 4 petak'. 8. !ontrol .oom &ruang kontrol' c' Anaerobic /ilter -reatment ystem Sistem pengolahan melalui proses pembusukan anaerobik melalui filter(saringan, air limbah tersebut sebelumnya telah mengalami $retreatment dengan se$tic tan+ (inchaff tan+). -roses anaerobic filter treatment biasanya akan menghasilkan effluent yang mengandung :at :at asam organik dan senyawa anorganik yang memerlukan klor lebih banyak untuk proses oksidasinya. Oleh sebab itu sebelum effluent dialirkan ke bak klorida ditampung dulu di bak stabilisasi untuk memberikan kesempatan oksidasi :at :at tersebut di atas, sehingga akan menurunkan jumlah klorin yang dibutuhkan pada proses klorinasi nanti. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya di kota kota besar semakin meningkat pendirian rumah sakit &RS' swasta. Sebagai akibat kualitas efluen air limbah &limbah cair' rumah sakit tidak memenuhi syarat. "imbah cair RS dapat mencemari sumber mata air penduduk di sekitar RS dan dapat menimbulkan masalah kesehatan. ,al ini karena di dalam limbah RS dapat

mengandung berbagai :asad renik penyebab penyakit pada manusia termasuk demam tifoid, kholera, disentri dan hepatitis sehingga limbah RS harus diolah sebelum dibuang ke lingkungan. -rinsip dasar pengolahan limbah adalah pembersihan secara fisik terhadap bahan organik, mikrobiologis oleh bakteri yang diakhiri pembunuhan kuman dengan cara chlorinasi. *elah diteliti hasil pengolahan limbah cair rumah sakit di Surabaya pada tahun 3;99(3;;< dengan berbagai cara pengolahan. ,asil pemeriksaan di RS sebelum diolah menunjukkan nilai terendah berturut berturut untuk 0-= 8.38>.>>>) #OD 88,2529 mg(l) +OD ;7,<98> mg(l, *SS 5;,3778 mg(l dan p, 8,2>4;. Sesudah diolah kandungan parameter pencemar menurun berturut turut adalah 0-= 3.34>,8 ) #OD 39,3>27 mg(l) +OD 52,>233 mg(l) *SS <,>757 mg(l dan p, 8,> 9,;. -enurunan kandungan bakteri dalam limbah berbeda bermakna dengan penggunaan khlor, namun efluen yang dihasilkan masih diatas batas maksimum. -enurunan kandungan #OD, +OD dan *SS dengan pengolahan melalui tangki septik, cara pengolahan fisik, biologis dan kimiawi berbeda bermakna. -enggunaan bahan khlor bisa menurunkan kandungan bakteri dalam air limbah, namun efluen yang dihasilkan masih diatas batas maksimum yang diperbolehkan. Dengan mengacu pada batas maksimum 0-= koliform, #OD, +OD, *SS dan p, berdasar ketentuan 0enteri "ingkungan ,idup 3;;2, disimpulkan bahwa metode baku yang diterapkan di RS1D. Dr. Soepomo yang memenuhi syarat untuk menghasilkan afluen yang baik terhadap semua parameter. Dengan mengacu pada ketentuan 0en K", tentang persyaratan efluen bagi limbah cair rumah sakit, disarankan menggunkan metode pengolahan limbah rumah sakit yang baku yakni secara fisik, biologis dan kimiawi. Rumah sakit yang karena keterbatasan dana, untuk menurunkan kandungan bakteri pencemar diperlukan

penelitian tersendiri mengenai kecukupan pemberian bahan khlor, sehingga nilai 0-= efluen diharapkan berada dibawah batas maksimum. Suatu studi yang dilakukan #ank Dunia di sebagian rumah sakit di#andung pada 4>>7, tiap rumah sakit memproduksi sekitar 7 jenislimbah, yaitu tipe ! limbah domestik &domestic waste', tipe # infectius waste yaitu limbah yang dapat menyebabkan infeksi &benda benda tajam jarum suntik, kassa', tipe + patological waste, yaitu yang dapat menular seperti virus. -atological terbagi genetoksi &potongan badan', dan sitotoksid &sel dan jaringan tubuh'. Serta tipe D, ha:ardus waste, yaitu limbah rumah sakit yang berbahaya &genetoksid, radio nuklir, chemical, pharmacitical,dan limbah limbah yang tercampur logam berat'. 1ntuk limbah cair sisa pembakaran harus masuk waste water treatment. 1ntuk insinerator di rumah sakit yang kecil sering ditemukan operasi suhu yang kurang baik. ?+ontohnya, sekali dibakar akan balik lagi. Seharusnya kontinyu secara terus enerus. #iasanya dari sisi teknologi insinerator sudah baku, hanya mungkin fabrikasinya. +ontohnya jenis material yang dipilih akan menentukan tingkat suhu pembakaran. Demikian pula syarat yang harus dilakukan dalam pengoperasian /-!". #eberapa tahap proses yang dilaksanakan, yaitu pengendapan, kemudian biological proccess untuk menetralkan sekaligus menghilangkan toksit. @ika ingin dialirkan ke sungai harus dilihat, klas !, # atau +, karena kadang kadang air sungai juga digunakan untuk air minum. Selain itu, jika lebih banyak mengandung metal, maka harus dipisahkan, rumah sakit juga seharusnya melengkapi sistem pengelolaan limbah dengan landfill, yaitu tempat pembuangan akhir limbah. @ika, tidak ada lantas sisa abu #5 dibuang dimana "andfill berbentuk tanah yang digali model trapesium dengan kedalaman 3> meter dan sisinya diberi lapisan kedap air. @ika limbah dimasukkan, setelah dua atau tiga meter diberi kembali lapisan yang mampu menahan tumpukan limbah. Demikian terus dilakukan secara berlapis lapis. "andfill juga dilengkapi pipa pipa untuk menyalurkan gas.

Anda mungkin juga menyukai