Anda di halaman 1dari 20

EUROPEAN HISTORIOGRAPHY

by Sudrajat Education of History Department The Economic and Social Sciences Faculty State University of Yogyakarta

What is History
Sejarah merupakan ilmu diakronis (dia: melalui) dan

(chronicus: waktu), sedangkan ilmu sosial lainnya merupakan sinkronis (syn: bersamaan) dan (chronicus: waktu). Sejarah disebut ilmu diakronis sebab sejarah meneliti gejala-gejala yang memandang di dalam waktu, tetapi dalam ruang yang terbatas. Sedangkan ilmu sosial lainnya meneliti gejala-gejala yang meluas dalam ruang tetapi dalam waktu yang terbatas. Sejarah menuturkan gejala tunggal, artinya sejarah menuturkan suatu objek atau ide dan mengangkatnya sebagai gejala tunggal, sedangkan ilmu sosial lainnya bermaksud menarik hukum, karena mengangkat halhal yang umum.

Historiography

Historiography is the written record of what is known of human lives and societies in the past and how historian have attempted to understand them. Periodisasi historiografi Eropa: 1. Zaman Yunani 2. Zaman Romawi 3. Zaman Abad Pertengahan 4. Zaman Renaissance 5. Historiografi Eropa modern

Greece Historiography

Historiografi Yunani tidak dapat dilepaskan dari seni sastra. Epik dan syair tentang kepahlawanan merupakan sumber awal untuk memahami sejarah Yunani. Dalam hal ini dua buah epik karya Homerus (Illiad dan Odyssey) mempunyai peranan penting. Illiad (atau Illion, nama puitis untuk kota Troya) menceritakan peperangan antara bangsa Yunani melawan Troya. Peperangan ini dimenangkan oleh bangsa Yunani dengan strategi kuda Troya. Sedangkan Odyssey menceritakan kisah petualangan pahlawan Yunani yaitu Odysseus, raja Ithaca yang berkelana selama 10 tahun sekembalinya dari peperangan tersebut. Illiad dan Odyssey mungkin ditulis pada abad 8/9 BC oleh Homerus, seorang penyair buta dari Asia Minor.

Bangsa Yunani di Mata Homerus

Illiad dan Odysseus belum dapat dikatakan sebagai karya sejarah, sebab tidak didasarkan kepada sumber sejarah. Mungkin sekali tulisan Homerus tersebut didasarkan kepada mithology Yunani, khususnya tentang dewa-dewa bangsa Yunani. Homerus menyajikan zaman yang penuh heroisme pada masa Yunani awal dengan prajuritnya yang separuh manusia dan separuh dewa. Homerus juga menyajikan kehidupan sehari-hari bangsa Yunani, dimana ekonominya didasarkan pada pertanian, perdagangan dan rampasan perang. Pemerintahannya bukan monarkhi absolut, bahkan raja atau ratu masih mengerjakan pekerjaan sehari-hari. Misal Penelope memintal sedangkan suaminya, Odysseus menggarap ladangnya.

According to tradition, the Greek poet Homer is believed to be the author of the Iliad and the Odyssey, two great epics of ancient Greek literature. Very little is known about Homer or about how much he contributed to the final form of these epic poems. What is certain is that both epics have had considerable influence on Western literature. This marble bust of Homer, a Roman copy of a Greek original, is now in the Capitoline Museum in Rome, Italy.

Herodotus: Father of History

Pada abad 5 BC. Herodotus menulis sebuah karya sejarah yang pertama dengan judul the Historie. The Historie dibagi menjadi 9 bagian. Bagian 1-6 menceritakan kebiasaan, legenda, sejarah dan tradisi dari dunia kuno: Lydia, Mesir, Scythia, dan Persia. Sedangkan bagian 7-9 yang menceritakan peperangan besar antara Yunani melawan Persia tahun 490-480 BC. The Historie layak disebut sebagai karya sejarah sebab penulisannya didasarkan pada sumber yang relevan, antara lain keterangan lisan dari mantan prajurit Yunani dan Persia yang terlibat dalam peperangan tersebut. Kelemahan dari the Historie adalah belum adanya kritik terhadap sumber sejarah, serta terlalu menonjolkan patriotisme bangsa Yunani.

Herodotus
The 5th-century BC Greek historian Herodotus provided information about ancient Greece, North Africa, and the Middle East. Herodotus traveled extensively throughout the Mediterranean world, observing the different peoples he encountered and studying the military history of the region. Known as the father of history, Herodotus produced a narrative compilation of his findings, entitled History.

Thucydides (ca 460-400 BC)

Thucydides dikenal sebagai sejarawan yang pertama kali melakukan kritik sumber dalam karyanya History of the Peloponnesian War. History of the Peloponnesian War berisi tiga fase peperangan: konflik Sparta-Athena 431-421 yang diakhiri dengan Peace of Nicias, ekspedisi Athena ke Sicilia 415-413, dan perang baru Sparta-Athena 413-404. History of the Peloponnesian War merupakan karya yang tidak lengkap (incomplete works) karena hanya menulis peristiwa tersebut sampai tahun ke-21 (sampai tahun 410). Seperempat dari History of the Peloponnesian War berisi percakapan dan pidato. Akurasi dan objektivitasnya menempatkan Thucydides sebagai sejarawan dengan reputasi tinggi serta paling berpengaruh dari masa klasik.

Thucydides was a Greek historian known for his History of the Peloponnesian War. His book, along with his concern for accuracy and objectivity, earned Thucydides a reputation as one of the foremost historians of antiquity.

Roman Historiography

Polybius, sejarawan Yunani yang hidup di Roma, menulis Universal History mencakup sejarah Roma dari tahun 264-146 BC (periode Punic War) sebanyak 40 volume. Marcus Porcius Cato (234-149 BC), menulis sejarah Roma dalam bentuk prosa dengan judul Origines (kira-kira pada tahun 200 BC). Cato merupakan sejarawan Romawi pertama yang menulis sejarah Roma dengan bahasa Latin. Julius Caesar menulis kisah peperangannya di Gaul dalam De Bello Gallico (Commentary on the Gallic War) pada tahun 51-50 BC. Gaius Sallustius Crispus (ca. 86-35 BC), pendukung setia Julius Caesar menulis sejarah peperangan antara Roma melawan Jugurtha (raja Numidia) dalam Bellum Jugurthinum. Karya lainnya: Bellum Catilinae, kisah konspirasi pemimpin Roma Catiline.

Marcus Porcius Cato


A Roman statesman and writer, known as Cato the Elder , campaigned against immorality and luxury. He wrote the first prose history of Rome, Origines, around 200 BC. His known word: Delenda est Chartago (Chartago must be destroyed).

Medieval Age Historiography

Historiografi masa abad pertengahan ditandai dengan pendekatan baru (agama). Keagamaan, moralitas, takdir atas eksistensi manusia, merupakan segi-segi pendekatan yang baru dalam penulisan sejarah. Eusebius of Caesarea menulis Ecclesiastical History (sejarah gereja) pada 324. Ia melacak jejak sejarah gereja dari para martir. St. Agustine dengan karyanya de Civitas Dei (the City of God) memformulasikan filsafat sejarah secara teologis. 10 bagian berisi polemik tentang pantheism, sedangkan 12 bagian lainnya berisi asal-usul, perkembangan dan takdir gereja sebagai pengganti pantheism.

Saint Bede the Venerable

Bede (673-735) terkenal dengan karyanya: Historia Ecclesiastica Gentis Anglorum (Ecclesiastical History of the English People). Karya tersebut merupakan rekaman sejarah Inggris dari pendudukan Roma sampai tahun 731. Tema sentral dari karya tersebut antara lain gereja sebagai kekuatan untuk memperkuat persatuan spiritual, doktrinal dan spiritual untuk keluar dari kekerasan dan barbarisme.

Saint Augustine, born in what is now Souk-Ahras, Algeria, in ad 354, brought a systematic method of philosophy to Christian theology. Augustine taught rhetoric in the ancient cities of Carthage, Rome, and Milan before his Christian baptism in 387. His discussions of the knowledge of truth and of the existence of God drew from the Bible and from the philosophers of ancient Greece. A vigorous advocate of Roman Catholicism, Augustine developed many of his doctrines while attempting to resolve theological conflicts with Donatism and Pelagianism, two heretical Christian movements.

Renaissance Historiography

Niccolo Machiavelli mengomentari History of Rome karya Livy, dalam karyanya Discourse on the First Ten Books of Titus Livius (1531 translated in 1636). Karya lainnya: Istorie Fiorentine (1522), Vita di Castruccio Castraccani (Life of Castruccio Castraccani, 1520). Dalam mengomentari karya Livy, Machiavelli menyimpang dari konsep sejarah teokratik zaman abad tengah dan menganggap peristiwa sejarah sebagai tuntutan alam manusia serta karena adanya kesempatan. Leonardo Bruni dengan karyanya: Historiarum Florentini populi libri (History of the Florentine People, 12 volume, 1415) merupakan karya sejarah kritis pertama atas sejarah kota Florence.

Historiografi Eropa Modern

Pada zaman modern sejarawan Eropa yang memiliki reputasi bagus adalah Leopold von Ranke (12 Desember 1795 -23 Mei 1886). Sebagai sejarawan von Ranke dengan cermat menggunakan sumber primer untuk menyajikan fakta yang sebenarnya. Ia lebih menitikberatkan perhatiannya pada sejarah politik. Berkat perjuangan von Ranke sejarah menemukan identitasnya sebagai suatu disiplin ilmu yang independen dengan metode dan pendekatan kritisnya dan dengan persiapan yang ketat. Sedangkan sebagai pendidik, ia memperkenalkan seminar sebagai metode pengajaran sejarah.

Von Rankes Works:

History of the Latin and Teutonic Nations 1494-1514 (1824) History of the Reformation in Germany (1839-47) Civil Wars and Monarchy in France in the 16th and 17th Centuries (1825) History of the Popes During 16th and 17th Centuries (1834-36).

Thomas Macaulay

Thomas Babington Macaulay, British historian, essayist, and statesman, was born on October, 25, 1800. He died on December, 28, 1859. He is remember to his five volume History of England. Macaulay was a minor poet but a brilliant essayist. His History of England has been criticized for its Protestant and Whig bias, but his vast wealth of material, his use of vivid details, and his brilliant, rhetorical, narrative style combined to make it one of the greatest literary works of the 19th century.

Anda mungkin juga menyukai