Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
tidak perlu memikirkan tentang orientasi dari tumbukan. Reaksi yang melibatkan tumbukan antara dua atau lebih partikel akan membuat mekanisme reaksi menjadi lebih rumit. Reaksi yang melibatkan tumbukan antara dua partikel Sudah merupakan suatu yang tak pelak lagi jika keadaan yang melibatkan dua partikel dapat bereaksi jika mereka melakukan kontak satu dengan yang lain. Mereka pertama harus bertumbukan, dan lalu memungkinkan terjadinya reaksi. Kenapa "memungkinkan terjadinya reaksi"? Kedua partikel tersebut harus bertumbukan dengan mekanisme yang tepat, dan mereka harus bertumbukan dengan energi yang cukup untuk memutuskan ikatan-ikatan. Orientasi dari tumbukan Pertimbangkan suatu reaksi sederhana yang melibatkan tumbukan antara dua molekul etena !"# !" dan hidrogen klor, ! l sebagai contoh. Keduanya bereaksi untuk menghasilkan kloroetan.
Sebagai hasil dari tumbukan antara dua molekul, ikatan rangkap diantara dua karbon berubah menjadi ikatan tunggal. Satu hidrogen atom berikatan dengan satu karbon dan atom klor berikatan dengan satu karbon lainnya. Reaksi hanya dapat terjadi bila hidrogen yang merupakan ujung dari ikatan !- l mendekati ikatan rangkap karbon-karbon.$umbukan selain daripada itu tidak bekerja dikarenakan kedua molekul tersebut akan saling bertolak.
$umbukan-tumbukan%collisions& yang ditunjukkan di diagram, hanya tumbukan ' yang memungkinkan terjadinya reaksi. (ika )nda belum membaca halaman tentang mekanisme reaksi, mungkin )nda bertanya-tanya mengapa tumbukan " tidak bekerja dengan baik. *katan rangka dikelilingi oleh konsentrasi negati+itas yang tinggi sebagai akibat elektronelektron yang berada di ikatan tersebut. Pendekatan atom klor yang memiliki negati+itas lebih tinggi ke ikatan rangkap menyebabkan tolakan karena keduaduanya memiliki negati+itas yang tinggi. ,i dalam tumbukan yang melibatkan partikel-partikel yang tidak simetris, )nda dapat menduga mekanisme melalui bagaimana cara mereka bertumbukan untuk menentukan dapat atau tidaknya suatu reaksi terjadi. Energi tumbukan Aktivasi Energi -alaupun partikel-partikel itu berorientasi dengan baik, )nda tidak akan mendapatkan reaksi jika partikel-partikel tersebut tidak dapat bertumbukan melampui energi minimum yang disebut dengan akti.asi energi reaksi. )kti.asi energi adalah energi minimum yang diperlukan untuk melangsungkan terjadinya suatu reaksi. ontoh yang sederhana adalah reaksi e/otermal yang
(ika partikel-partikel bertumbukan dengan energi yang lebih rendah dari energi akti.asi, tidak akan terjadi reaksi. Mereka akan kembali ke keadaan semula. )nda dapat membayangkan energi akti.asi sebagai tembok dari reaksi. !anya tumbukan yang memiliki energi sama atau lebih besar dari akti.asi energi yang dapat menghasilkan terjadinya reaksi. ,i dalam reaksi kimia, ikatan-ikatan diceraikan %membutuhkan energi& dan membentuk ikatan-ikatan baru %melepaskan energi&. 2mumnya, ikatan-ikatan harus diceraikan sebelum yang baru terbentuk. 3nergi akti.asi dilibatkan dalam menceraikan beberapa dari ikatan-ikatan tersebut. Ketika tumbukan-tumbukan tersebut relati+ lemah, dan tidak cukup energi untuk memulai proses penceraian ikatan. mengakibatkan partikel-partikel tersebut tidak bereaksi. Distribusi Maxwell-Boltzmann Karena energi akti.asi memegang peranan penting dalam menentukan suatu tumbukan menghasilkan reaksi, hal ini sangat berguna untuk menentukan bagaimana macam bagian partikel berada untuk mendapatkan energi yang cukup ketika mereka bertumbukan. ,i dalam berbagai sistem, keberadaan partikel-partikel akan memiliki berbagai .ariasi besar energi. 2ntuk gas, dapat diperlihatkan melalui diagram yang disebut dengan ,istrubis Ma/0ell-4olt5mann dimana setiap kumpulan beberapa partikel memiliki energinya masing-masing.
6uas diba0ah kur.a merupakan ukuran banyaknya partikel berada. Distribusi Maxwell-Boltzmann dan energi akti asi *ngat bah0a ketika reaksi berlangsung, partikel-partikel harus bertumbukan guna memperoleh energi yang sama atau lebih besar daripada akti.asi energi untuk melangsungkan reaksi. Kita dapat mengetahui dimana energi akti.atisi berlangsung dari distribusi Ma50ell-4olt5mann.
Perhatikan bah0a sebagian besar dari partikel-partikel tidak memiliki energi yang cukup untuk bereaksi ketika mereka bertumbukan. 2ntuk membuat mereka bereaksi kita dapat mengubah bentuk dari kur.a atau memindahkan akti.asi
energi lebih ke kanan.!al ini akan dijelaskan lebih lanjut di halaman-halaman berikutnya. E!ek dari Luas "ermukaan pada Laju Reaksi !alaman ini menjelaskan e+ek dari perubahaan dari luas permukaan 5at padat pada laju reaksi. !al ini berlaku untuk reaksi yang melibatkan 5at padat dan gas, atau 5at padat dan 5at cair. (uga termasuk kasus dimana 5at padat berlaku sebagai katalis. #akta-!akta $pa yang sebenarnya terjadi % Semakin 5at padat terbagi menjadi bagian kecil-kecil, semakin cepat reaksi berlangsung. 4ubuk 5at padat biasanya menghasilkan reaksi yang lebih cepat dibandingkan sebuah bungkah 5at padat dengan massa yang sama. 4ubuk padat memiliki luas permukaan yang lebih besar daripada sebuah bungkah 5at padat. Beberapa &onto' Kalsium karbonat dan asam hidroklorida ,i labotarium, bubuk kalsium karbonat bereaksi lebih cepat dengan larutan asam hidroklorida dibandingkan dengan massa yang sama dalam bentuk pualam atau batu gamping.
Katalis perubah Katalis perubah berupa logam seperti platina, palladium, dan rhodium digunakan untuk merubah 5at-5at beracun buangan kendaraan bermotor menjadi 5at yang relati+ aman. Sebagai contoh, reaksi pengubahaan karbon monooksida dan oksida nitrogen adalah1
Karena gas-gas buangan hanya berinteraksi dengan katalis dalam 0aktu yang sangat singkat, reaksi harus berlangsung cepat. 6ogam yang luar biasa mahal digunakan sebagai katalis dengan melapiskan struktur keramik 7honeycomb7 suatu lapisan yang sangat tipis untuk memaksimalkan luas permukaan.hh "enjelasan )nda hanya dapat melangsungkan reaksi jika partikel dalam gas maupun cair bertumbukan dengan partikel padat. Peningkatkan luas permukaan dari 5at padat meningkatkan kemungkinan tumbukan bertambah besar.
4ayangkan suatu reaksi antara logam magnesium dengan larutan asam seperti asam hidroklorida. Reaksi melibatkan tumbukan antara atom magnesium dengan ion hidrogen.
Kita dapat menyimpulkan bah0a peningkatan jumlah tumbukan per detik meningkatkan laju reaksi. E!ek dari (onsentrasi pada Laju Reaksi !alaman ini menjelaskan e+ek dari perubahaan dari konsentrasi larutan pada laju reaksi.
#akta-!akta $pa yang sebenarnya terjadi % 2ntuk berbagai reaksi yang melibatkan 5at cair dan gas, peningkatan konsentrasi dari pereaksi meningkatkan laju reaksi. ,alam beberapa kasus tertentu, peningkatan salah satu pereaksi memungkinkan terjadinya sedikit e+ek pada laju reaksi. Kasus-kasus ini akan dibahas di halaman ini lebih lanjut. (angan beranggapan apabila )nda melipatgandakan konsentrasi dari satu pereaksi )nda akan melipatgandakan laju reaksi. !al itu mungkin saja terjadi, tetapi hubungannya akan jauh lebih rumit.
Beberapa &onto' Seng dan asam hidroklorida ,i labotarium, butiran seng beraksi cukup lambat dengan larutan asam hidroklorida, tetapi akan lebih cepat apabila konsentrasi dari asam ditingkatkan.
Dekomposisi katalis pada hidrogen peroxide Mangan%*8& oksida padat biasa digunakan sebagai katalis dalam reaksi ini. 9ksigen dihasilkan jauh lebih cepat apabila hidrogen pero/ide dalam konsentrasi pekat daripada dalam konsentrasi encer.
Reaksi antara larutan natrium thiosul at dan asam hidroklorida Reaksi ini sering digunakan untuk menyelidiki relasi antara konsentrasi dan laju reaksi. Ketika larutan asam ditambahkan ke dalam larutan natrium thiosul+at, endapan ber0arna kuning pucat dari belerang dihasilkan.
Semakin banyak larutan natrium thiosul+ate menjadi encer, semakin lama juga endapan terbentuk. "enjelasan (asus ketika peruba'aan konsentrasi mempengaru'i laju reaksi *ni merupakan kasus yang umum dan dengan mudah dijelaskan dengan mudah. Tumbukan yang melibatkan dua partikel )rgumen yang sama berlaku ketika dua reaksi melibatkan tumbukan antara dua partikel yang berbeda atau dua partikel yang sama. Supaya suatu reaksi dapat berlangsung, partikel-partikel tersebut pertama-tama haruslah bertumbukan. !al ini berlaku ketika dua partikel itu larutan atau salah satu larutan dan satunya lagi benda padat. (ika konsentrasinya tinggi, kemungkinan untuk bertumbukan pun semakin besar.
Reaksi yang melibatkan 'anya satu partikel (ika reaksi hanya melibatkan satu partikel tersebar ke berbagai arah, maka tumbukan-tumbukan tidak saling berhubungan. :ang menjadi masalah sekarang adalah bagaimana berbagai partikel memiliki energi yang cukup untuk bereaksi pada 0aktu yang bersamaan. )ndaikan dalam satu 0aktu ' per satu juta partikel memiliki energi yang cukup atau melebihi energi akti.asi. (ika )nda memiliki ';; juta partikel, ';; diantaranya akan bereaksi. (ika )nda memilki ";; juta partikel pada .olume yang sama, maka ";; diantaranya akan bereaksi. 6aju reaksi akan berlipat ganda dengan menggandakan konsentrasi. (asus ketika peruba'aan konsentrasi tidak mempengaru'i laju reaksi Sekilas mungkin hal ini membuat kita agak terkejut. (etika katalis tela' bekerja sangat &epat )ndaikan )nda menggunakan sedikit jumlah dari katalis padat dalam reaksi, dan direaksikan dengan reaktan dengan larutan konsentrasi yang cukup tinggi, maka permukaan katalis akan seluruhnya diliputi oleh partikel yang bereaksi yang menghalangi terjadinya reaksi yang lebih cepat. Peningkatan konsentrasi dari larutan terkadang tidak memberikan e+ek apa-apa
karena katalis telah bekerja pada kapasitas maksimumnya. Dalam beberapa reaksi berta'ap tertentu )ndaikan )nda memiliki suatu reaksi yang berlangsung sebagai suatu rentetan dari tahap-tahap kecil. $ahap-tahap ini memilki perbedaan laju yang cukup besar - beberapa cepat, beberapa lambat. Sebagai contoh, andaikan dua reaksi $ dan B bereaksi bersama dalam dua tahap 1
6aju total dari seluruh reaksi akan ditentukan dari berapa cepatnya $ terpecah membentuk < dan :. *ni dapat dideskripsikan sebagai rate determining step dari reaksi. (ika )nda meningkatkan konsentrasi dari $, )nda akan mendapatkan peningkatan laju reaksi pada tahap pertama maupun laju reaksi keseluruhan. (ika )nda meningkatkan konsentrasi dari B, )nda akan mendapatkan penigkatan laju reaksi pada tahap kedua, namun akan sulit mendapatkan peningkatan laju keseluruhan. )nda dapat membayangkan reaksi tahap kedua akan berlangsung segera setelah < terbentuk sehingga reaksi tahap kedua sebagai 7reaksi yang menunggu7 yang berlangsung setelah reaksi pertama berlangsung. ontoh yang paling tepat untuk reaksi ini berada dalam kimia organik. Reaksi yang melibatkan tertier halogenalkana %alkil halida& dan beberapa senya0a yang memungkinkan - termasuk hidroksi ion. ontoh dari reaksi ini adalah subtitusi nukleo+il dengan mekanisme )*+.
E!ek dari Tekanan pada Laju Reaksi !alaman ini menjelaskan e+ek dari perubahaan dari konsentrasi larutan pada laju reaksi.
Peningkatan tekanan pada reaksi yang melibatkan gas pereaksi akan meningkatan laju reaksi. Perubahaan tekanan pada suatu reaksi yang melibatkan hanya 5at padat maupun 5at cair tidak memberikan perubahaan
Beberapa &onto' ,alam proses pembuatan amonia dengan proses !aber, laju reaksi antara hidrogen dan nitrogen ditingkatkan dengan menggunakan tekanan yang sangat tinggi.
Sesungguhnya, alasan utama menggunakan tekanan tinggi adalah untuk meningkatkan persentase amonia didalam kesetimbangan campuran, namun hal ini juga memberikan perubahaan yang berarti pada laju reaksi juga. "enjelasan ,ubungan antara tekanan dan konsentrasi Peningkatan tekanan dari gas adalah sama dengan peningkatan pada konsentrasi. (ika )nda memilki gas dalam massa tertentu, semakin )nda meningkatkan tekanan semakin kecil juga .olumenya. (ika )nda memiliki massa yang sama dengan .olume yang lebih kecil, maka semakin tinggi konsentrasinya. Kita juga dapat menggambarkan relasi matematis apabila keadaan berlangsung dalam keadaan gas ideal 1
Karena "R$" merupakan tetapan selama suhu tetap, menunjukkan bah0a tekanan berbanding lurus dengan konsentrasi. (ika )nda melipat gandakannya, )nda juga menggandakan konsentrasinya.
"engaru' peningkatan tekanan ter'adap laju reaksi !umbukan "ang melibatkan dua partikel )rgumen yang sama berlaku ketika dua reaksi melibatkan tumbukan antara dua partikel yang berbeda atau dua partikel yang sama. Supaya suatu reaksi dapat berlangsung, partikel-partikel tersebut pertama-tama haruslah bertumbukan. !al ini berlaku ketika dua partikel itu gas atau salah satu gas dan satunya lagi benda padat. (ika tekanan tinggi, kemungkinan untuk bertumbukan pun semakin besar.
Reaksi yang melibatkan 'anya satu partikel (ika reaksi hanya melibatkan satu partikel tersebar ke berbagai arah, maka tumbukan-tumbukan tidak saling berhubungan. :ang menjadi masalah sekarang adalah bagaimana berbagai partikel memiliki energi yang cukup untuk bereaksi pada 0aktu yang bersamaan. )ndaikan dalam satu 0aktu ' per satu juta partikel memiliki energi yang cukup atau melebihi energi akti.asi. (ika )nda memiliki ';; juta partikel, ';; diantaranya akan bereaksi. (ika )nda memilki ";; juta partikel pada .olume yang sama, maka ";; diantaranya akan bereaksi. 6aju reaksi akan berlipat ganda dengan menggandakan tekanan.
E!ek dari )u'u pada Laju Reaksi !alaman ini menjelaskan bah0a perubahaan suhu memperngaruhi laju reaksi. !alaman ini mengansumsikan bah0a )nda telah mengerti prinsip dasar dari teori tumbukan dan distribusi energi molekular Ma/0ell-4plt5mann pada gas. #akta-!akta $pa yang sebenarnya terjadi % Ketika )nda meningkatkan temperatur laju reaksi akan meningkat. Sebagai perkiraan kasar, sebagian reaksi berlangsung dalam temperatur ruangan, laju reaksi akan berlipatganda setiap kenaikan '; o suhu. Perkiraan ini bukan keadaan yang mutlak dan tidak bisa diterapkan pada seluruh reaksi. 4ahkan bilapun mendekati benar, laju reaksi akan berlipat ganda tiap > o atau ''o atau tiap suhu tertentu. )ngka dari derajat suhu yang diperlukan untuk melipatgandakan laju reaksi akan berubah secara bertahap seiring dengan meningkatnya temperatur. Beberapa &onto' 4eberapa reaksi pada hakekatnya sangat cepat - sebagai contoh, reaksi perna+asan melibatkan ion yang terlarut menjadi 5at padat yang tidak larut, atau reaksi antara ion hidrogen dengan asam dan ion hidroksi dari alkali di dalam larutan. Sehingga memanaskan salah satu dari contoh ini tidak memperoleh perbedaan laju reaksi yang cukup bereaksi. !ampir sebagian besar reaksi yang terjadi baik di labotarium maupun industri akan berlangsung lebih cepat apabila kita memanaskannya. "enjelasan "eningkatan !rekwensi tumbukan Partikel hanya dapat bereaksi ketika mereka bertumbukan. (ika )nda memanaskan suatu benda, maka partikel-partikelnya akan bergerak lebih cepat sehingga +rek0ensi tumbukan akan semakin besar. !al ini mempercepat laju dari reaksi. Mari kita lihat lebih jauh secara matematis. =rek0ensi dari tumbukan dua partikel gas berbanding lurus dengan akar dari temperatur kel.in. (ika kita meningkatkan suhu dari ">? K ke ?;? K %"; o ke ?;oK&
Kita akan memperoleh '.@ A peningkatan dari tiap kenaikan '; o. 6aju reaksi akan meningkat kurang lebih dua kali pada tiap kenaikan suhu - dengan kata lain peningkatan sekitar ';;A. 3+ek dari peningkatan +rek0ensi tumbukan pada laju reaksi sangatlah kecil. Bamun e+ek yang dihasilkannya sangat berbeda. "entingnya akti asi energi $umbuka-tumbukan akan menghasilkan reaksi jika partikel-partikel bertumbukan dengan energi yang cukup untuk memulai suatu reaksi. 3nergi minimum yang diperlukan disebut dengan reaksi akti.asi energi. Kita dapat menggambarkan keadaan dari energi akti.asi pada distribusi Ma/0ell4olt5mann seperti ini1
!anya partikel-partikel yang berada pada area di sebelah kanan dari akti.asi energi yang akan bereaksi ketika mereka bertumbukan. Sebagian besar dari partikel tidak memiliki energi yang cukup dan tidak menghasilkan reaksi. 2ntuk mempercepat reaksi, kita perlu untuk meningkatkan jumlah dari partikelpartikel energik - partikel-partikel yang memiliki energi sama atau lebih besar dari akti.asi energi. Peningkatan suhu memberi pengaruh yang tepat - merubah bentuk dari diagram. ,iagram berikut, gra+ik yang berlabel T merupakan suhu a0al. Cra+ik yang berlabelkan T-t adalah suhu yang lebih tinggi.
(ika kita memperhatikan posisi dari akti.asi energi, kita dapat melihat 0alaupun kur.a tidak bergeser terlalu banyak, ada peningkatan yang cukup berarti pada pertikel-partikel energik untuk bertumbukkan dengan energi yang cukup untuk bereaksi.
*ngat bah0a luas diba0ah kur.a merupakan jumlah dari partikel-partikel. ,iagram diatas menggambarkan luas diba0ah kur.a pada sebelah kanan energ i akti.asi menjadi kurang lebih dua kali lipat lebih luas, oleh karena itu laju reaksi pun berlipatganda. (esimpulan Peningkatan suhu meningkatkan laju reaksi karena bertambahnya jumlah energi tumbukan akti+.
Order Reaksi dan "ersamaan Laju . Merubah konsentrasi dari suatu 5at di dalam suatu reaksi biasanya merubah juga laju reaksi. Persamaan laju menggambarkan perubahaan ini secara matematis. 9rder reaksi adalah bagian dari persamaan laju. !alaman ini memperkenalkan dan menjelaskan berbagai istilah yang perlu )nda tahu. "ersamaan Laju Mengukur laju reaksi )da beberapa cara untuk mengukur laju dari suatu reaksi. Sebagai contoh, jika gas dilepaskan dalam suatu reaksi, kita dapat mengukurnya dengan menghitung .olume gas yang dilepaskan per menit pada 0aktu tertentu selama reaksi berlangsung. ,e+inisi 6aju ini dapat diukur dengan satuan cm ?s-' 4agaimanapun, untuk lebih +ormal dan matematis dalam menentukan laju suatu reaksi, laju biasanya diukur dengan melihat berapa cepat konsentrasi suatu reaktan berkurang pada 0aktu tertentu. Sebagai contoh, andaikan kita memiliki suatu reaksi antara dua senya0a $ dan B. Misalkan setidaknya salah satu mereka merupakan 5at yang bisa diukur konsentrasinya-misalnya, larutan atau dalam bentuk gas.
2ntuk reaksi ini kita dapat mengukur laju reaksi dengan menyelidiki berapa cepat konsentrasi, katakan ), berkurang per detik. Kita mendapatkan, sebagai contoh, pada a0al reaksi, konsentrasi berkurang dengan laju ;.;;D; mol dm-? s-'. !al ini berarti tiap detik konsentrasi $ berkurang ;.;;D; mol per desimeter kubik. 6aju ini akan meningkat seiring reaksi dari $ berlangsung. Kesimpulan 2ntuk persamaan laju dan order reaksi, laju reaksi diukur dengan cara berapa cepat konsentrasi dari suatu reaktan berkurang. Satuannya adalah mol dm -? s-' Order reaksi !alaman ini tidak akan mende+inisikan apa arti order reaksi secara langsung, tetapi mengajak kita untuk mengerti apa itu order reaksi. 9rder reaksi selalu ditemukan melalui percobaan. Kita tidak dapat menentukan
apapun tentang order reaksi dengan hanya mengamati persamaan dari suatu reaksi. (adi andaikan kita telah melakukan beberapa percobaan untuk menyelidiki apa yang terjadi dengan laju reaksi dimana konsentrasi dari satu reaktan, $, berubah, 4eberapa hal-hal sederhana yang akan kita temui adalah E Kemungkinan pertama # la$u reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi A !al ini berarti jika kita melipatgandakan konsentrasi $, laju reaksi akan berlipat ganda pula. (*ka kita meningkatkan konsentrasi $ dengan +aktor D, laju reaksi pun akan menjadi D kali lipat. Kita dapat mengekspresikan persamaan ini dengan simbol 1
)dalah cara yang umum menulis rumus dengan tanda kurung persegi untuk menunjukkan konsentrasi yang diukur dalam mol per desimeter kubik %liter&. Kita juga dapat menulis tanda berbanding lurus dengan menuliskan konstanta %tetapan&, k.
Kemungkinan lainn"a # %a$u reaksi berbanding terbalik dengan kuadrat konsentrasi A !al ini berarti jika kita melipatgandakan konsentrasi dari $, laju reaksi akan bertambah D kali lipat %""&. (ika konsentras dari $i ditingkatkan tiga kali lipat, laju reaksi akan bertambah menjadi > kali lipat %? "&. ,engan simbol dapat dilambangkan dengan1
Se&ara umum, ,engan melakukan percobaan yang melibatkan reaksi antara $ dan B, kita akan mendapatkan bah0a laju reaksi berhubugngan dengan konsentrasi $ dan B dengan cara 1
!ubungan ini disebut dengan persamaan laju reaksi 1 Kita dapat melihat dari persamaan laju reaksi bah0a laju reaksi dipengaruhi oleh pangkat dari konsentrasi dari $ dan B. Pangkat-pangkat ini disebut dengan order reaksi terhadap $ dan B (ika order reaksi terhadap $ adalah ; %no&, berarti konsentrasi dari $ tidak mempengaruhi laju reaksi. 9rder reaksi total %keseluruhan&, didapat dengan menjumlahkan tiap-tiap order. Sebagai contoh, di dalam reaksi order satu terhadap kedua $ dan B %a # ' dan b # '&, order reaksi total adalah ". Kita menyebutkan order reaksi total dua. Beberapa &ontoh $iap contoh yang melibatkan reaksi antara $ dan B, dan tiap persamaan laju didapat dari ekperimen untuk menentukan bagaimana konsentrasi dari $ dan B mempengaruhi laju reaksi. Contoh 1:
,alam kasus ini, order reaksi terhadap $ dan B adalah '. 9rder reaksi total adalah ", didapat dengan menjumlahkan tiap-tiap order. Contoh 2:
Pada reaksi ini, $ berorder nol karena konsentrasi $ tidak mempengaruhi laju
dari reaksi. B berorder " , sehingga order reaksi total adalah dua. Contoh 3:
Pada reaksi ini, $ berorder satu dan B beroder nol, karena konsentrasi B tidak mempengaruhi laju reaksi. 9rder reaksi total adalah satu. Bagaimana bila kita memiliki reaktan-reaktan lebih dari dua lainnya? $idak menjadi masalah berapa banyak reaktan yang ada. Konsentasi dari tiap reaktan akan berlangsung pada laju reaksi dengan kenaikan beberapa pangkat. Pangkat-pangkat ini merupakan order tersendiri dari setiap reaksi. 9rder total %keseluruhan& dari reaksi didapat dengan menjumlahkan tiap-tiap order tersebut. (etetapan laju !al yang cukup mengejutkan, Ketetapan laju sebenarnya tidak benar-benar konstan. Konstanta ini berubah, sebagai contoh, jika kita mengubah temperatur dari reaksi, menambahkan katalis atau merubah katalis. $etapan laju akan konstan untuk reaksi yang diberikan hanya apabila kita mengganti konsentrasi dari reaksi tersebut. )nda akan mendapatkan e+ek dari perubahaan suhu dan katalis pada laju konstanta pada halaman lainnya. (alkulasi yang melibatkan order reaksi )nda akan dapat menghitung order dari reaksi dan tetapan laju dari data yang diberikan maupun dari hasil percobaan yang )nda lakukan.