Anda di halaman 1dari 10

Linguistika Akademia

Vol.2, No.3, 2013, pp. 281~290 ISSN: 2089-3884

KATA-KATA OFENSIF DALAM NOVEL OF MICE AND MEN (ANALISIS BEHAVIOURISME) Arif Ishartadi E-mail: arif_ishartadi@yahoo.com ABSTRACT
Offensive describes words or phrases that may offend some people. There are several offensive words which are used by characters in the short story Of Mice and Men. Yet, how the several characters of the story utter the offensive words is based on situations whose stimuli are different. This paper seeks to find out how offensive words or phrases that uttered by the several characters would help Of Mice and Men readers to know the characterization of those characters and the stimuli that makes offensive word or phrase used by several characters in this story. The writer applies Bloomfields concept of the behaviorism. The method used is the method of descriptive analysis in order to describe the meaning of the offensive words by using dictionary or secondary data. The result of the analysis shows that one character named George who gives a response of an offensive phrase that bastard bus driver has a stimulus of a situation where he is speaking to Lennie about a tease the bus driver who didnt bring them to their destination, a ranch. So from the relation between response and stimuli we can predict the characterization of the characters in that story.

ABSTRAK
Bahasa Ofensif dijelaskan sebagai kata atau prase yang sering diucapkan dan mungkin menyebabkan beberapa orang tertentu merasa terganggu atau tersakiti. Ada beberapa kata ofensif yang digunakan oleh para karakter dalam cerpen Of Mice and Men. Bagaimana beberapa karakter mengucapkan kata ofensif tersebut didasarkan pada situasi yang memiliki stimulus-stimulus berbeda. Paper ini bertujuan mencari tahu bagaimana kata atau prase ofensif yang diucapkan oleh beberapa karakter akan membantu para pembaca untuk mengetahui karakterisasi dari para karakter dan mengetahui stimulus yang menyebabkan munculnya respon ofensif dalam cerita ini. Analysis ini berdasarkan konsep behaviorismenya Bloomfield. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan makna dari kata-kata ofensif bengan menggunakan kamus dan data sekunder. Hasil analysis menunjukkan bahwa salah satu karakter bernama George yang memberikan respon sebuah berbentuk prase yang bersifat ofensif that bastard bus driver memiliki stimulus suatu situasi dimana dia sedang berbicara dengan Lennie, dia menyindir soal sopir bis yang tidak mengantarkan mereka ke peternakan, tempat tujuan mereka. Jadi, dari hubungan antara respon dan stimulus, kita bisa memprediksikan karakterisasi dari setiap karakter di cerita ini. Kata kunci: Kata Ofensif, Karakter, Stimulus, Respon

282

A. PENDAHULUAN Tingkah laku manusia sebagaimana suatu ujaran bahasa bisa diamati sebagai wujud pengaruh lingkungan suatu budaya. Jadi semua tingkah laku manusia bisa ditentukaan oleh faktor-faktor dari luar termasuk budaya. Jumarin dalam bukunya Tingkah Laku Manusia dan Pengubahnya (Jumarin, 2005: 12) menjelaskan bahwa tingkah laku manusia terbentuk dalam suatu proses yang cukup lama, melalui tahap-tahap perkembangan, dan dipengaruhi faktor genetis dan faktor lingkungan (alam, sosial, budaya dan sebagainya). Terkait dengan hal tersebut, terdapat beberapa karakter dalam cerita Of Mice and Men yang menuturkan kata-kata ofensif, akan bisa diamati dan diprediksi budaya tingkah laku yang direpresentasikan oleh setiap karakter dalam cerita tersebut. Menurut Abrams dalam bukunya A Glossary of Literary Term karakter adalah the persons, in a dramatic or narrative work, endowed with moral and dispositional qualities that are expressed in what they say-the dialogue-and what they do-the action (Abrams,1981:21). Maka, karakterisasi tokoh-tokoh dalam cerita novel ini dapat diperkirakan berdasarkan kata-kata ofensif yang mereka tuturkan. Pada dasarnya, bahasa yang dituturkan oleh manusia menunjukkan tingkah laku mereka yang mempunyai hubungan erat dengan budaya masing-masing. Budaya dan bahasa sangat erat hubungannya, Fred West dalam bukunya The Way of Language An Introduction menyatakan bahwa budaya dan bahasa sangat berkaitan erat, mereka mungkin dipertimbangkan sebagai bagianbagian atas hal yang sama, telah di observasi bahwa sejalan bagaimana bahasa bisa berkembang dari waktu ke waktu maka budaya juga mengikutinya. Perkembangan budaya cenderung terjadi bersamaan dengan bahasa berkembang, dan masing-masing prosesnya saling menguatkan (West, 1975: 172). Tetapi, faktanya dalam novel tersebut terdapat beberapa karakter yang menuturkan bahasa dalam bentuk ofensif, Dari hal tersebut apakah bahasa yang mereka tuturkan mempunyai hubungan dengan budaya tingkah laku yang terdapat pada para karakter tersebut? Berdasarkan pada pertanyaan tersebut, penelitian ini akan dipusatkan pada dua permasalahan: (1) Penggunaan kata-kata
Linguistika Akademia Vol. 2, No. 3, 2013 : 281 290

Linguistika Akademia

ISSN: 2089-3884

283

ofensif yang dituturkan oleh beberapa karakter dalam novel Of Mice and Men, (2) Kaitannya terhadap tingkah laku para karakter tersebut yang akan direpresentasikan dalam setiap karakterisasi mereka. Karena sumber data penelitian ini berupa novel, jadi teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan teknik menyimak dan mencatat. Teknik simak dan catat dilakukan dengan mengadakan penyimakan terhadap pemakaian bahasa lisan yang bersifat spontan dan mengadakan pencatatan terhadap data relevan yang sesuai dengan sasaran dan tujuan penelitian (Subroto, 1992:41). Selanjutnya dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif berupa penjabaran kata-kata tertentu sehingga pada akhirnya akan mendapatkan kepahaman bahwa kata-kata tersebut merupakan kata-kata ofensif yang dituturkan oleh beberapa karakter dalam novel tersebut dan juga mengunakan metode padan translasional karena sumber datanya berasal dari bahasa asing. Karena menurut aliran struktural analisis harus didasarkan atas kenyataan yang ada (Soeparno, 1993: 43). B. LANDASAN TEORI Penulisan paper ini menerapkan teori Bloomfield tentang Behaviorisme. Tingkah laku manusia bisa diterangkan dan diperkirakan berdasarkan pada situasi-situasi bebas dari faktorfaktor internal. Dengan demikian ujaran bisa diterangkan dengan kondisi-kondisi eksternal yang ada di sekitar kejadiannya dan semestinya diterangkan sebagai akibat dari pikiran (maksud, kepercayaan, perasaan) dari subjek yang berujar (Alwasilah, 1993: 44). Ujaran yang merupakan sebuah proses berbahasa sebagaimana tingkah laku yang merupakan suatu proses rangsangtanggap (stimulus-response). Setiap manusia berujar pada dasarnya merupakan respons dari suatu stimulus. Stimulus ada kalanya berupa ujaran, ada kalanya berupa isyarat dengan gerakan anggota badan (gesture), ada kalanya pula berupa situasi (Soeparno, 1993: 38). Jadi semua tingkah laku manusia di tentukan oleh lingkungan, manusia adalah makhluk yang deterministik dan mekanistik. Secara singkat pandangan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Jumarin, 2005: 19):
Kata-Kata Ofensif dalam Novel Of Mice and Man (Arif Ishartadi)

284

Mementingkan pengaruh lingkungan Mementingkan bagian-bagian dari pada keseluruhan Mementingkan reaksi Mementingkan masa lampau Mementingkan pembentukan kebiasaan, dan Mementingkan trial dan error. Sehubungan dengan ujaran atau tuturan pada bahasa, penelitian ini memfokuskan pada penggunaan kata-kata ofensif yang dituturkan oleh beberapa karakter dalam novel Of Mice and Men kaya John Steinbeck. Novel ini menceritakan tentang dua pekarja migran bernama George dan Lennie yang mempunyai mimpi untuk memiliki ladang sendiri dan peternakan serta isinya. Tetapi mimpi mereka berdua pupus setelah Lennie yang menderita keterbelakangan mental tidak sengaja membunuh istri anak pemilik peternakan, tempat dimana mereka bekerja. C. SEKILAS TENTANG OFENSIF DAN KARAKTER 1. Ofensif Ofensif bisa berupa kata atau phrase. Kata-kata ofensif yang diambil dalam penelitian ini mengacu pada kata-kata yang tidak sopan dan mungkin berupa penghinaan. Menurut Soeparno ofensif dalam hal ini berupa bahasa disebut juga sebagai variasi bahasa berdasarkan perbedaan sosiologis. Ini dikenal sebagai bahasa vulgar yang berupa variasi bahasa yang ciri-cirinya menunjukkan pemakaian bahasa oleh penutur yang kurang terpelajar (Soeparno, 1993: 56). Membicarakan soal ofensif dalam berbahasa tidak terlepas pada istilah euphemisme (euphemism). Menurut Abrams euphemisme adalah penggunaan istilah kasar untuk sesuatu yang tidak menyenangkan, mengerikan, ofensif. Ini semua berkaitan dengan istilah yang kurang jelas, kurang berterus terang, atau kurang memehami bahasa dan percakapan sehari-hari. Euphemisme sering kali mengacu kepada kematian, ketuhanan, dan sindiran halus untuk anggota badan, fungsi anggota badan dan seks (Abrams, 1981: 35).

a. b. c. d. e. f.

Linguistika Akademia Vol. 2, No. 3, 2013 : 281 290

Linguistika Akademia

ISSN: 2089-3884

285

2. Karakter Karakter atau sering disebut juga sebagai watak atau tokoh adalah seseorang yang direpresentasikan ke dalam sebuah cerita narasi atau semacamnya. Stanton menyatakan bahwa Istilah karakter sendiri dalam berbagai literatur bahasa inggris menyaran pada dua pengertian yang berbeda, yaitu sebagai tokoh-tokoh cerita yang ditampilkan, dan sebagai sikap, ketertarikan, keinginan, emosi, dan prinsip moral yang dimiliki tokoh-tokoh tersebut (Stanton via Nurgiyantoro, 1994: 165). Di sisi lain, Tokoh cerita (character) menurut Abrams (1981: 20), adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Dengan demikian, karakter dapat berarti pelaku cerita dan dapat pula berarti perwatakan. Antara seorang tokoh dengan perwatakan yang dimilikinya, memang, merupakan suatu kepaduan yang utuh. Ini berarti bahwa penyebutan suatu tokoh arau karakter tertentu akan tak jarang langsung mengisyaratkan kepada kita perwatakan yang dimilikinya (Nurgiyantoro, 1994: 165). D. ANALISIS Dalam bab ini, berdasr teori yang digunakan penulis akan menganalisa dan mendeskripsikan kata-kata ofensif yang dituturkan oleh beberapa karakter. Pada bagian pengkategorian, penulis menggunakan kategori kata-kata yang bersifat ofensif berdasarkan istilah Euphemisme seperti yang disebut oleh Abrams dalam buku A Glossary of Literary Terms. Karena dalam novel ini hanya ada empat karakter yang menuturkan kata ofensif sebagai respon pengklasifikasi dalam penelitian ini didasarkan pada setiap karakter yang menuturkan kata tersebut. 1. George, dia adalah karakter utama dalam novel ini. Dia adalah seorang buruh migran yang bekerja di sebuah ladang pertanian di daerah California. Kata-kata ofensif yang dia tuturkan ada di kutipan dibawah ini:
Kata-Kata Ofensif dalam Novel Of Mice and Man (Arif Ishartadi)

286

(1) He said angrily, We could just as well of rode clear to the ranch if that bastard bus driver knew what he was talkin about. Jes a little stretch down the highway, (2) His voice rose nearly to a shout. You crazy son-of-a bitch. You keep me in hot water all the time. (3) I hate that kinda bastard, he said. Dari kata-kata ofensif yang dituturkan ada 2 macam yaitu bastard dan son-of-a bitch: a. Bastard, berarti haram zadah, anak diluar perkawinan (Echols dan Shadily, 2005: 55). Kata ofensif pada kutipan pertama tersebut tergolong sebagai kategori seks karena kata bastard dianggap sebagai kata ofensif yang kurang jelas penggunaan artinya dari segi euphemismenya. Akan tetapi ketika George menuturkan respon kata tersebut ada stimulus berupa situasi dimana ia sedang menyindir supir bus yang tidak mengantarkan dia dan Lennie ke peternakan. b. Son-of-a bicth, memiliki susunan berupa frasa benda yang dalam bahasa indonesia memiliki arti anak seorang pelacur. Kata ofensif tersebut tergolong sebagai kategori seks karena umumnya mengacu pada seseorang yang tidak menyenangkan, seperti penggunaannya dalam kutipan kedua. George mengunakan kata tersebut karena ada stimulus berupa keadaan dari lawan bicaranya yaitu Lennie. Dimana dia tidak menyadari keadaan George yang selalu disusahkan dan dilibatkan dalam masalah. c. Bastard, pada kutipan ketiga menunjukan bahwa George menuturkan kata ofensif tersebut karena dia merespon stimulus berupa keadaan dimana ia mungkin mempunyai perasaan yang buruk terhadap Curley, tokoh antagonis di cerita ini. George merasa bahwa jika dia dan Lennie terlibat dengannya mereka akan berada dalam masalah besar. Hal itu pun terjadi, pada akhirnya Curley yang selalu ingin berkelahi menantang Lennie tetapi Lennie yang
Linguistika Akademia Vol. 2, No. 3, 2013 : 281 290

Linguistika Akademia

ISSN: 2089-3884

287

berbadan besar malah mematahkan kelima jari tangan kanan Curley. 2. Curley, dia adalah karakter antagonis dalam novel ini. Sebagai anak mandor pemilik ladang pertanian dan peternakan dia selalu menunjukan kehebatannya dalam bertarung. Dengan bertarung dia meluapkan pelampiasannya karena hubungan dengan istrinya tidak dalam keadaan yang baik. Kata-kata ofensif yang dituturkannya adalah: (1) Then Curleys rage exploded. Come on, ya big bastard. Get up on your feet. No big son-of-a-bitch is gonna laugh at me. Ill show ya whos yella. (2) And then, Where the hell is that God damn nigger? Dari kutipan yang diambil dari karakter ini terdapat dua kata-kata ofensif yang sama seperti yang dituturkan oleh George. Akan tetapi ada satu kata ofensif lain yaitu nigger. Stimulus dari setiap respon kata-kata ofensif tersebut yaitu: a. Bastard dan son of a bitch, pada kutipan ini kedua kata ofensif tersebut dituturkan oleh Curley. Ia mempunyai stimulus berupa keadaan yang menyebabkan munculnya respon seperti itu. Keadaan itu adalah saat dengan marahnya dia menantang Lennie untuk berkelahi dengannya. b. Nigger, kata ofensif ini memiliki arti orang kulit hitam dari Afrika (Negro). Dilihat dari euphemismenya. Ini tergolong sebagai katergori untuk mengacu pada bagian anggota tubuh kulit, yang mana letak artinya sangat erat terhadap rasisme. Stimulus terhadap respon kata tersebut adalah keadaan dimana Curley sedang mencari-cari Crooks, buruh peternakan yang mengurusi kuda. 3. Crooks, dia adalah karakter minor dalam cerita ini, dia juga bekerja ditempat yang sama dengan George dan Lennie. Dalam novel ini Crooks sehari-hari sebagai pengurus kuda di peternakan tempat dia bekerja. Dari kualitas personalitasnya Crooks adalah seorang yang pendiam. Ini dikarenakan dia adalah satu-satunya karakter Negro dalam cerita ini. Dia juga menuturkan kata-kata ofensif sebagai berikut:
Kata-Kata Ofensif dalam Novel Of Mice and Man (Arif Ishartadi)

288

(1) Cause Im black. They play cards in there, but I cant play because Im black. They say I stink. Well, I tell you, you all of you stink to me. Dari kutipan diatas terdapat satu kata ofensif yaitu black. Stimulus dari kata-kata ofensif tersebut adalah; a. Black, kata ofensif ini tergolong sebagai acuan untuk bagian dari anggota badan kulit. Bedanya kata black lebih menunjuk langsung ke warna kulit bukan dari asalnya. Karakter Crooks mempunyai stimulus berupa keadaan dimana dia merasa bahwa orangorang disekitarnya tidak akan mau menerimanya untuk sekedar berinteraksi dengan bermain kartu. 4. Carlson, karakter terakhir yang menuturkan kata ofensif adalah Carlson, dia adalah seorang pemuda yang juga bekerja sebagai buruh ladang seperti yang dilakukan oleh George. Dalam cerita ini walaupun dia hanya karakter minor dia sangat mempengaruhi jalannya cerita ini. Dengan sifatnya yang masih muda dia sangat akrab dengan orangorang di lingkungan tempatnya bekerja, ini ditunjukkan dengan ramahnya ia menyambut buruh baru yaitu George dan Lennie. Kata ofensif yang dia tuturkan adalah; (1) Carlson came running in. The bastards stole my Luger, he shouted. It aint in my bag. Dari tuturan di atas menunjukan bahwa kata ofensif bastard sering dituturkan oleh karakter di dalam cerita ini. Dalam hal ini Carlson mempunyai stimulus yang menyebabkan dia menuturkan kata-kata tersebut yaitu keadaan dimana pistolnya yang bermerk Luger hilang. Pistol itu dicuri oleh Lennie saat dia menaruhnya di tasnya. Dari Analisis diatas kita bisa memprediksikan karakterisasi dari setiap tokoh yang menuturkan kata ofensif, seperti yang dijelaskan di atas. Karakterisasinya yaitu: (1) George, Selain dia adalah tokoh protagonis dalam cerita ini dia juga memiliki karakter yang sangat peduli terhadap sahabatnya Lennie. Ini ditunjukan dengan sikap dan tingkah lakunya yang walaupun tidak bisa dibilang sopan ia tetap memperlakukan Lennie yang

Linguistika Akademia Vol. 2, No. 3, 2013 : 281 290

Linguistika Akademia

ISSN: 2089-3884

289

memiliki keterbelakangan mental dengan semestinya seperti orang normal biasa. (2) Curley, setelah mempertimbangkan kelakuan yang diikuti dengan tutur katanya terutama kata-kata yang bersifat ofensif karakter ini sangatlah berjiwa keras. Karena berdasarkan kata ofensif yang dia tuturkan dia adalah karakter antagonis yang kebiasaanya menantang orang untuk diajak berkelahi. Hal ini membuat karakter protagonis tentunya mendapatkan efek atas yang dia lakukan dalam cerita Of Mice and Men ini. (3) Crooks, karakterisasi tokoh ini yang menonjol adalah rasa sabarnya yang ditunjukan dengan bagaimana dia menerima keadaannya yang terkucilkan di lingkungan yang keras ini (ladang pertanian dan peternakan di California) karena dia satu-satunya karakter yang berkulit hitam. (4) Carlson, Karakterisasi tokoh ini terlihat dari sisi kecenderinganya menjadi tokoh yang minor. Meskipun dia termasuk kedalam karakter minor perannya yang dibuktikan dengan tingkah lakunya dalam cerita ini membuat jalannya alur dibumbui oleh karakter yang sebagai pelengkap seperti dia. E. KESIMPULAN Berdasarkan analisis kata-kata ofensif dalam novel Of Mice and Men karya John Steinbeck, penulis bisa mengambil kesimpulan bahwa kata-kata ofensif yang dituturkan oleh empat karakter diatas bisa digunakan sebagai alat untuk memprediksi tingkah laku yang direpresentasikan ke dalam karakterisari mereka. Sedangkan kata-kata ofensif dalam analisis paper ini kebanyakan berupa kata yang berhubungan dengan sindiransindiran terhadap objek tertentu. Contohnya adalah kata bastard memiliki acuan berupa seorang anak luar perkawinan. Respon yang berupa kata-kata ofensif yang dituturkan oleh empat karakter dalam cerita novel ini kebanyakan adalah keadaan atau situasi. Dalam paper ini hanya difokuskan untuk meneliti hubungan karakteristik dengan kata-kata ofensif yang dituturkan oleh karakternya saja dengan menggunakan analisis linguistik. Untuk
Kata-Kata Ofensif dalam Novel Of Mice and Man (Arif Ishartadi)

290

penelitian yang lebih lanjut mungkin akan bisa membedah faktorfaktor kebahasaan terhadap unsur-unsur instrinsik yang tidak hanya karakter dan karakterisasinya saja yang bisa diteliti dengan metode dan analisis linguistik. F. DAFTAR PUSTAKA Abrams, M. H. Glossary of Literary Terms. 1970.Third Edition. New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc. Print Alwasilah, A. Chaedar. 1993. Beberapa Madhab dan Dikotomi Teori. Linguistik. Bandung: Penerbit Angkasa. Echols, M. John, Hassan Shadily. 2005. Kamus Inggris- Indonesia. Jakarta, Indonesia: Gramedia Pustaka Utama. Print. Jumarin, M. 2005. Tingkah Laku Manusia dan Pengubahnya. Yogyakarta, Indonesia: Talenta. Print. Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta, Indonesia: Gadjah Mada University Press. Print. Soeparno. 1993. Dasar-dasar Linguistik. Yogyakarta, Indonesia: Mitra Gama Widya. Print Subroto, D. Edi. 1992. Pengantar Metode Linguistik Struktural. Surakarta: Sebelas Maret University Press. West, Fred. 1975. The Way of Language An Introduction. New York, Amerika: Harcourt Brace Jovanovich, Inc. Print.

Linguistika Akademia Vol. 2, No. 3, 2013 : 281 290

Anda mungkin juga menyukai