Anda di halaman 1dari 10

TUGAS I METODE PELAKSANAAN TIANG PANCANG DAN PERBAIKAN BETON PADA JEMBATAN

Disusun Oleh: Yudi Bahrain (4110010024) 3 S1 TERAPAN PJJ

Dosen Pengajar: Ir. Jaja Pryadi ,M.Eng.Sc.

Program Studi Perancangan Jalan dan Jembatan Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta 2013

BAB I METODE PELAKSANAAN TIANG PANCANG

1.1 Pendahuluan
Proyek-proyek besar seperti jembatan memerlukan pondasi yang kuat untuk menyangga beban yang besar di atasnya. Jika daya dukung tanah di lokasi tidak memungkinkan untuk menahan beban yang besar, pondasi semacam ini sangat diperlukan bentuk dari fondasi yang umum dipakai sebagai peyangga bangunan adalah pondasi tiang. Bahan dasar pondasi yang umunya dipakai adalah kayu,beton,baja, dan komposit. Jenis-jenis pondasi beton dapat dapat berupa pondasi precast-prestressed dan pondasi cast-in-place. Pondasi precast dan pondasi tiang dari baja dan komposit umumnya disebut sebagai pondasi sebagai pondasi tiang pancang karena pondasi ini dipancangkan pada suatu titik di atas permukaan tempat akan dibangun suatu bangunan. Pemancangan tiang ini biasanya dengan menggunakan alat pancang khusus. Pada pengguaan pondasi jenis cast-in-place biasanya yang pertama dilakukan adalah melakukan pengeboran yang kemudian dilanjutkan pengecoran beton. tujuan dari pondasi tiang adalah: 1. Untuk menyalurkan beban pondasi ke tanah keras 2. Untuk menahan beban vertikal, lateral, dan beban uplift.

Struktur yang menggunakan pondasi tiang pancang apabila tanah dasar tidak mempunyai kapasitas daya pikul yang memadai. Kalau hasil pemeriksaan tanah menunjukkan bahwa tanah dangkal tidak stabil dan kurang keras apabila besarnya hasil estimasi penurunan tidak dapat diterima pondasi tiang pancang dapat menjadi bahan pertimbangan. Lebih jauh lagi, estimasi biaya dapat menjadi indicator bahwa pondasi tiang pancang biayanya lebih murah daripada jenis pondasi yang lain dibandingkan dengan biaya perbaikan tanah.

Gambar. Tiang Pancang Pada Struktur Abutment

Gambar. 3D Tiang Pancang

1.2 Alat-alat Tiang Pancang


Ada beberapa jenis alat pemancang tiang yang umum digunakan di dalam proyek konstruksi. Alat-alat tersebut adalah sebagai berikut : 1. Drop Hammer 2. Diesel Hammer (pemancang diesel) 3. Hydraulic Hammer (pemancang hidrolis) 4. Vibrator Pile Driver (pemancangan dengan getaran)

1.3 Pelaksanaan Pekerjaan Tiang Pancang 1.3.1Tiang Pancang Kayu


a. Pemacangan Pemancangan berat yang mungkin merusak kepala tiang pancang, memecah ujung dan menyebabkan retak tiang pancang harus dihindari dengan membatasi tinggi jatuh palu dan jumlah penumbukan pada tiang pancang. Umumnya, berat palu harus sama dengan berat tiang untuk memudahkan pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan selama pemancangan untuk memastikan bahwa kepala tiang pancang harus selalu berada sesumbu dengan palu dan tegak lurus terhadap panjang tiang pancang dan bahwa tiang pancang dalam posisi yang relatif pada tempatnya.

Gambar. Posisi Sepatu Konsentris Dengan Titik Pusat

b. Penyambungan Bilamana diperlukan untuk menggunakan tiang pancang yang terdiri dari dua batang atau lebih, permukaan ujung tiang pancang harus dipotong sampai tegak lurus terhadap panjangnya untuk menjamin bidang kontak seluas seluruh penampang tiang pancang. Pada tiang pancang yang digergaji, sambungannya harus diperkuat dengan kayu atau pelat penyambung baja, atau profil baja seperti profil kanal atau profil siku yang dilas menjadi satu membentuk kotak yang dirancang untuk memberikan kekuatan yang diperlukan. Tiang pancang bulat harus diperkuat dengan pipa

penyambung. Sambungan di dekat titik-titik yang mempunyai lendutan maksimum harus dihindarkan.

Gambar. Detail Penyambungan Tiang Pancang Kayu

1.3.2 Tiang Pancang Beton Kriteria penggunaan tiang pancang beton : Harus tahan pengangkutan, penanganan, tekanan pemancangan TP segi empat sudutnya harus tumpul berongga (hollow piles) bila kedalaman luar biasa beton decking min 4 cm

didaerah laut atau korosif, beton decking min 5 cm

a. Pemancangan Pemancangan berat yang mungkin merusak kepala tiang pancang, memecah ujung dan menyebabkan retak tiang pancang harus dihindari dengan membatasi tinggi jatuh palu dan jumlah penumbukan pada tiang pancang. Umumnya, berat palu harus sama dengan berat tiang untuk memudahkan pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan selama pemancangan untuk memastikan bahwa kepala tiang pancang harus selalu berada sesumbu dengan palu dan tegak lurus terhadap panjang tiang pancang dan bahwa tiang pancang dalam posisi yang relatif pada tempatnya.

Gambar. Proses Pemancangan Dengan Drop Hammer

b. Penyambungan

Gambar. Detail Sambungan Tiang Pancang Beton

1.3.3

Tiang Pancang Baja

a. Pemancangan

b. Penyambungan

BAB II METODE PERBAIKAN PADA STRUKTUR BETON


Metode Repair Perbaikan akan dilakukan oleh tim khusus dari kontraktor spesialis repair beton bila terdeteksi adanya cacat pada struktur beton. Metode perbaikan yang akan dilakukan akan tergantung dari jenis cacatnya, yaitu sebagai berikut: 2.1. Honeycomb ( Pada ketebalan selimut beton ) Untuk honeycomb pada kolom/Core wall/Shearwall diajukan perbaikan dengan menggunakan Sika monotop 613 Metode perbaikannya adalah sbb: Bersihan daerah yang terjadi honeycomb, chipping apakah terlihat besi atau tidak, jika terlihat besi ikuti cara perbaikan pada item 2.3, jika tidak terlihat besinya ikuti langkah langkah dibawah ini : Lakukan hacking dan hilangkan beton keropos yang lepas sampai menemukan permukaan yang padat. Bersihkan area dari kotoran-kotoran dan sisa-sisa beton, lalu basahi dengan Sika Bond NV, tunggu 30 menit. Tambal area yang terbuka dengan Sika monotop 613 Lakukan Curing area yang perlu diperbaiki. 2.2. Retak pada plat 2.2.1. Patching or Sealing (Metode penambalan)

Untuk retak-retak ringan ( lebar retak < 0.3 mm ) pada lantai beton diajukan perbaikan dengan penambalan menggunakan Sikagrout 215 . Metode perbaikannya adalah sebagai berikut: Bersihkan debu dan kotoran-kotoran pada daerah retak dan siram permukaan lantai dengan air Tambal retak pada lantai dengan menggunakan Sikagrout 215 Bahan Grout dapat dicampur hingga dapat mengalir (volume air sebanyak 4.25 lt unutk 1 sak @25 kg) atau cukup agar bisa digunakan trowel (volume air sebanyak 2,75 liter untuk 1 sak @25 kg) Lakukan Curing dengan menggunakan Curing Coumpoun Pressure Grouting/Injection (Suntikan)

2.2.2 .

Untuk retak dengan lebar > 0.3 mm, diajukan untuk dilakukan suntikan dengan menggunakan SIKADUR-752 untuk daerah kering, untuk daerah basah menggunakan Sika Intraplast Z. Langkah kerjanya adalah sebagai berikut: Bersihkan daerah retak Lakukan pengeboran dan pemasangan selang suntikan sepanjang retakan dengan jarak specing 200mm. Tambal retakan, terutama area area sekeliling selang dengan Sikaset Accelerator. Setelah 1 hari curing, dilakukan suntikan melalui selang yang terpasang. Grouting menggunakan bahan SIKADUR-752 untuk daerah kering, untuk daerah basah grouting menggunakan Sika Intraplast Z. Suntikan dilakukan dengan tekanan yang stabil. Tekanan maksimum akan diberikan sekitar 1- 3 bar dan ditahan selama 1 menit. Setelah selesai dilakukan suntikan, lepaskan selang injeksi, bersihkan permukaan. 2.3. Beton keropos dengan atau tanpa besi tulangan yang terekspose 2.3.1. Patching or Sealing (Metode penambalan) Untuk beton keropos tanpa tulangan yang terekspose, diajukan metode patching(tambalan) dengan langkah-langkah sebagai berikut: Lakukan hacking dan hilangkan beton keropos yang lepas sampai menemukan permukaan yang padat. Bersihkan area dari kotoran-kotoran dan sisa-sisa beton, lalu basahi dengan Sika Bond NV, tunggu 30 menit. Tambal area yang terbuka dengan Sika monotop 613 Lakukan Curing area yang perlu diperbaiki.

2.3.2.

Pressure Grouting /Injection (Suntikan)

Untuk beton keropos dengan tulangan yang terekspose, diajukan metode Pressure Grouting /Injection (suntikan) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Lakukan hacking dan hilangkan beton keropos yang lepas sampai menemukan permukaan yang padat. Bersihkan area dari kotoran-kotoran dan sisa-sisa beton, lalu basahi dengan Sikabond NV. Untuk area yang cukup besar : Pasang bekisting dan cor kembali dengan Sikagrout 215 atau beton dengan mutu yang sama. Untuk area yang kecil, sempit dan rapat dengan tulangan, diajukan metode sebagai berikut : Sediakan agregat 20mm dengan kawat ayam dipasang sekililing area yang akan diperbaiki. Tutup dengan bekisting, sediakan selang grouting ( inlet dan outlet ). Tambal celah-celah pada bekisting dengan Plug bersetting cepat. Lakukan curing selama 1 hari. Lakukan suntikan dengan Sikagrout 215. Berikan tekanan 1-3 bar dan tahan selama beberapa menit. Selang grout dapat dipotong dan dilepaskan pada hari berikutnya. 2.4. Beton tidak rata atau gelembung/bunting pada permukaan beton ( Kolom, Slab, Beam, Shearwall dan Corewall ) Untuk cacat ini, dilakukan metode Trimming and Patching sebagai berikut : Area yang cacat ditandai. Lakukakan hacking pada permukaan beton yang tidak rata. Ratakan dengan melakukan penambalan menggunakan Sioka Monotop 613. Lakukan curing pada permukaan yang diperbaiki.

Anda mungkin juga menyukai