Anda di halaman 1dari 32

BAB III

ANALISIS MASALAH, PENYUSUNAN SPESIFIKASI DAN PERENCANAAN PROYEK

3.1 PENGANTAR
1. Proses perancangan dianggap dimulai dengan diidentifikasinya kebutuhan produk yang diperlukan masyarakat. 2. Kemudian dilanjutkan dengan 5 fase utama. 3. Setiap fase dalam proses perancangan terdiri dari kegiatan-kegiatan atau langkah-langkah, yang diantaranya dapat merupakan langkah-langkah iteratif 4. Kebutuhan akan suatu produk biasanya diidentifikasi oleh bagian pemasaran suatu perusahaan, atau dari pihak diluar perusahaan (pesanan). 5. Beberapa hal yang berasal dari pasar, yang berdampak pada diperlukannya suatu produk dirancang dan dibuat adalah : - Kebutuhan produk baru yang tidak ada sebelumnya di pasar. - Posisi teknis dan ekonomis suatu produk di pasar yang dibuat oleh perusahaan, terutama jika terjadi perubahan yang tidak menguntungkan bagi perusahaan, seperti penurunan penjualan produk atau penurunan pangsa pasar produk (perlu perancangan ulang) - Perubahan keinginan pasar tentang produk (keinginan untuk menambah fungsi atau memperoleh model produk yang lebih cantik dll) - Saran-saran atau keluhan-keluhan yang datang dari pengguna produk. - Keunggulan teknis dan ekonomis yang dimiliki produk serupadi pasar.

lanjutan

6. Beberapa hal yang berasal dari luar perusahaan yang berdampak pada diperlukannya perancangan dan pembuatan produk baru : - Terjadinya perubahan ekonomi dan politik, seperti kenaikan harga bahan bakar, kelangkaan bahan baku, kesulitan transfortasi - Adanya teknologi baru atau hal lain sebagai hasil penelitian mutakhir - Timbulnya isu-isu lingkungan hidup

lanjutan

7. Hal-hal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri : - Ide-ide baru hasil penelitian perusahaan dalan rangka pengembangan produk. - Penambahan fungsi dan kegunaan produk untuk memenuhi selera pasar. - Rasionalisasi macam produk dalam hal perusahaan memproduksi terlalu banyak macam produk dan merubah cara membuat produk yang lebih baik. - dll

3.2 Contoh perancangan


Sepeda Gunung
1. Permasalahan - Sepeda gunung tidak mempunyai spatbor - Air-lumpur yang terpercik dari roda sepeda akan mengenai punggung dan kepala bagian belakang pengendara sepeda. 2. Analisa masalah Jika sepeda gunung sedang dikendarai di daerah pegunungan, maka pegendara sepeda pada umumnya memang tidak peduli akan percikan air-lumpur. Tetapi pada waktu sepeda gunung tersebut sedang dipakai sebagai alat transfortasi ke kantor atau ke sekolah, maka pengendara sepeda tidak ingin percikan air hujan mengenai kepala dan bajunya. 3. Kesimpulan Dari hasil survey pembuatan sepeda gunung merupakan kebutuhan yang laku-jual. Salah satu syaratnya adalah bahwa penangkal airlumpur tersebut mudah dipasang dan mudah dilepaskan.

3.3 Langkah-langkah pada fase Anlisis Masalah, penyusunan Spesifikasi Produk dan Perancangan Proyek

1. Pembentukan tim perancangan 2. Analisis Masalah -Mengidentifikasi pengguna atau konsumen - Menyusun / menetapkan keinginan pengguna - Menganalisis kemampuan pesaing 3. Menyusun spesifikasi Merumuskan keinginan-keinginan pengguna menjadi syarat-syarat teknis yang dapat diukur 4. Perancangan Proyek

3.3.1 Pembentukan tim perancangan


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Ahli Perancangan produk (Product design engineer) Manager Produk (product manager) Ahli Teknik Produksi (manufacturing engineer) Detailer Juru gambar (Drafters) Teknisi Ahli material Ahli Pengendali mutu (quality control specialist) Industrial designer Manager Perakitan (assembling manager) Wakil Pemasok (Vendors representative)

1. Ahli Perancangan produk (Product design engineer)


- Sebagai penanggung jawab proyek - Penanggung jawab proyek harus megerti benar tentang kebutuhan yang harus dipenuhi - Kemampuan utama penanggung jawab proyek adalah kemampuan analisis dan kreativitas. - Harus menerapkan pengetahuan tentang cara merancang dan pengetahuan tentang teknologi yang digunakan dalam pembuatan produk

2. Manager Produk (product manager)


- Penghubung antara produk dan pengguna - Bertanggung jawab atas suksesnya produk di pasar. - Sering disebut manajer pemasaran atau manager pemasaran produk

3. Ahli Teknik Produksi (manufacturing engineer) Harus mengetahui kemampuan fasilitas produksi dalam perusahaannya dan keampuan produksi di luar perusahaannya. 4. Detailer Menyelesaikan pendetailan produk. Menyusun dokumen untuk membuat produk dan merakit produk

5. Juru gambar (Drafters) Membuat gambar-gambar produk Pada beberapa perusahaan detailer dan drafter dirangkap oleh satu orang

6. Teknisi Membantu design engineer dalam membuat prototipe Membantu melakukan pengujian dan pengolahan data-data hasil pengujian 7. Ahli Material Mengetahui pengetahuan tentang material Melakukan pengujian terhadap material Mengetahui perlakuan panas untuk mengubah sifat meterial

8. Ahli Pengendali mutu (quality control specialist) Mengecek kualitas bahan baku yang dibeli Mengecek komponen-jadi yang dibeli dari pihak luar Mengecek Kualitas produk perusahaannya sendiri hasil proses perancangan dan pembuatan produk

9. Industrial designer Bertanggung jawab atas penampilan dan bentuk luar produk yang harus menarik dan kemudahan produk digunakan oleh pengguna. Mempunyai latar belakang pendidikan seni rupa

10. Manager Perakitan (assembling manager) Bertanggung jawab atas perakitan komponenkomponen produk menjadi produk 11. Wakil Pemasok (Vendors representative)
Wakil pemasok dapat dimasukan dalam tim design Memberikan masukan berupa data-data produk yang akan dipasoknya sebagai komponen dari produk yang sedang dirancang Mempersempit kebebasan perancang memiliki produk lain sebagai komponen jadi yang dibeli dari luar.

3.3.2 Analisis Masalah


Mempelajari / menganalisis produk secara mendalam dan mendetail Spesifikasi produk tersususn sebagai hasil analisis secara lebih rinci tentang fungsi dan karakteristik produk. Langkah analisis masalah dan langkah penyusunan spesifikasi menggunakan metode Quality Function Development (QFD)

Catatan yang perlu diperhatikan :


1. Proses menggunakan teknik QFD memerluka waktu yang relatif lama, tetapi waktu ini akhirnya nanti akan tersalur pada proses-proses hilir yang mengikuti fase pertama. 2. Tim perancang dianjurkan memakai teknik QFD 3. Syarat-syarat produk yang diinginkan oleh pelanggan harus diterjemahkan menjadi syarat syarat teknis 4. QFD dapat dipakai pada produk secara keseluruhan maupun pada komponen-komponen produk 5. Proses memakai teknik QFD adalah untuk mengetahui apa yang dirancang, cara kerja dan bentuk produk. 6. Dalam proses mempelajari fungsi dan karakteristik, yang akhirnya dituangkan dalam spesifikasi produk.

Teknik Quality Function Development (QFD)


1. Mengidentifikasi pengguna atau konsumen 2. Merumuskan dan menetapkan keinginan pengguna 3. Menetapkan prioritas keinginan pengguna 4. Mempelajari kemampuan bersaing 5. Merumuskan keinginan-keinginan pengguna menjadi syarat-syarat teknis yang dapat diukur.

1. Mengidentifikasi pengguna atau konsumen


Pengguna terdiri dari pengguna tunggal dan pengguna umum Dalam kasus pengguna umum ada dua masalah yang harus dihadapi yaitu : 1. Mengidentifikasi pengguna-nya sendiri dan memilih pengguna yang mana yang akan dimintai pendapatnya tentang produk yang akan dibuat. 2. Mengumpulkan dan menyimpilkan berbagai keinginan pengguna * Tujuan kegiatan ini adalah untuk merumuskan keinginankeinginan pengguna kedalam deskripsi teknis tentang kebutuhan dan persyaratan produk yang harus dirancang. Ingat bahwa keinginan pengguna-lah yang harus menjadi pendorong bagi terciptanya sebuah produk dan bukan persepsi perumus tentang keinginan pengguna yang menjadi motivasi pengembangan produk. Persepsi perumus dapat tidak akurat dalam menyimpulkan keinginan pengguna.

Syarat-syarat teknis (5) Menentukan prioritas keinginan pengguna (3)

Hubungan antara keinginan pengguna dan syrat-syarat Teknis (5)

Benchmarking (5) Gambar 3.2 Ringkasan usaha untuk mengerti masalah

Mempelajari kemampuan pesaing (4)

Keinginan pengguna (1) dan (2)

Mengidentifikasi Pengguna :
Contoh : Sepeda Gunung 1. Penangkal air-lumpul sepeda gunung adalah benarbenar produk konsumen (consumer product) 2. Penggunanya adalah pengendara sepeda gunung 3. Perancang mengambil kesimpulan : 1. Pengendara sepeda gunung yang fanatik 2. Pengendara sepeda gunung yang menggunakan sepeda ke kantor atau ke sekolah 3. Pengendara yang menggunakan sepedanya, baik untuk digunakan di daerah pegunungan maupun di kota

2. Merumuskan dan Menetapkan keinginan pengguna


Setelah pengguna diidentifikasi dan dipilih, maka tujuan berikutnya yang hendak dicapai adalah menentukan apa yang akan dirancang dan dibuat berdasarkan apa yang diinginkan pengguna. Keinginan pengguna adalah : Produk berfungsi sebagaimana semestinya, tahan lama, mudah dirawat, bentuk dan berpenampilan baik, mengandung teknologi yang mutakhir, dll. Keinginan karyawan adalah : Produk mudah dibuat dan mudah dirakit, memakai sumber daya berupa bahan baku, peralatan dan keterampilan karyawan yang tersedia, memakai komponen-komponen standard, memakai fasilitas yang ada, tidak menghasilkan scraps dan produk yang ditolak tidak terlalu banyak. Keinginan bagian pemasaran adalah : Produk memenuhi selera pengguna, produk mudah dibungkus, produk menarik, produk mudah disimpan dan mudah diangkut dll.

Keinginan pengguna sebaiknya :


1. Merupakan hasil survei yang dilakukan oleh sebuah timyang termasuk didalamnya tim perancang. 2. Tertuang dalam istilah-istilah pengguna sendiri, sebelum dirumuskan menjadi deskripsi teknis 3. Mengenai hal-hal positif tentang produk, sebab yang akan dibuat adalah produk yang mempunyai nilai-nilai tersebut.

Pengelompokan keinginan pengguna :


1. Kinerja (performance) produk terdiri dari : * Kinerja dari sisi fungsi produk * Keterbatasan ruang yang akan ditempati 2. Rupa dan bentuk produk 3. Ketepatan waktu dan kapan produk sebaiknya diluncurkan 4. Harga produk 5. Keinginan yang datang dari perusahaan sendiri * Jumlah produk yang diproduksi * Kemampuan perusahaan untuk membuat produk * Standard dan Kode yang akan dipakai * Keamanan Produk 6. Masalah-masalah lingkungan

Contoh Menetapkan Keinginan Pengguna dari sepeda gunung


Tim pewawancara mewawancarai katagori 3 yaitu para pengendara sepeda gunung baik didaerah pegunungan maupun di kota. Topik Wawancara adalah karakteristik penangkal air-lumpur Hasil wawancara direkam dan setelah rekaman dipelajari, maka dapat dibuat daftar karakteristik sebagai berikut :
1 Mudah dipasang 2 Mudah dilepas 3 Cepat dipasang 4 Cepat dilepas 5 Tidak merusak / tidak melukai sepeda 6 Lumpur, Air dan Kotoran tidak (mudah) menempel pada penangkal 7 Tida berbunyi bergemerutuk (rattel) 8 Tidak terseok-seok (wobble) 9 Tidak melentur / bengkok 10 Tahan lama 11 Tidak Aus 12 Ringan 13 Tidak menyentuh roda sepeda 14 Menarik 15 Dapat dipasang pada sepeda pada umumnya 16 Tidak mengganggu rem, lumpur dan alat-alat yang lainnya 17 dana investasi < US$ 15,000.00 18 Perancangan harus dapat selesai dalam 3 bulan 19 Harus dapat dipasarkan dalam waktu 12 bulan 20 Biaya produksi < US$ 3.00 perbuah 21 Memproduksi 200000 pertahun selama 5 tahun

Mengelompokkan keinginan menjadi kelompok kinerja fungsional


Menangkal air agar tidak mengenai pengendara Memasang / melepaskan Mudah dipasang Mudah dilepas Cepat dipasang Cepat dilepas Dapat dipasang dalam keadaan sepeda kotor Dapat dilepas dalam keadaan sepeda kotor Hubungan antara penangkal dan sepeda Penangkal tidak merusa / menggores sepeda Penangkal tidak menangkap air / lumpur / kotoran Integritas struktur Tidak berbunyi gemerutuk Tidak terseok-seok Tidak melentur (bengkok) Tahan lama Ringan Tidak dapat lepas tanpa disengaja

lanjutan
Keterbatasan ruangan Dapat dipasang pada (hampir) semua sepeda Penangkal tidak mengganggu : Pengendara Penggerak sepeda (pedal, rantai, dll) Generator (listrik) dan cahaya Rem Panniers Pedal Penampilan Streamlined Warna : Netral atau cocok dengan warna sepeda yang sedang populer Waktu Perancangan selesai dalam 3 bulan Dapat dipasarkan dalam waktu 12 bulan Biaya

lanjutan
Biaya Inventasi < US$ 15,000.00 Biaya pembuatan < US$ 3.00 per buah Pembuatan / perakitan Jumlah produksi 200,000 pertahun untuk 5 tahun Pembuatan : Menggunakan fasilitas yang ada di perusahaan yaitu : Plastic injection molding Plastic extansion Sheet metal stamping and forming Minor machining Standard Tidak ada syandard yang dipakai Keamanan Tidak mengganggu pengoperasian sepeda, meskipun penangkal gagal

3 Menetapkan Prioritas keinginan pengguna


Sebelum menentukan prioritas keinginan pengguna terlebih dahulu dipilih / ditetapkan keinginan-keinginan pengguna yang merupakan keharusan. Katagori keinginan yang harus dipenuhi adalah yang ada hubungannya dengan standard, ketentuan perusahaan, keterbatasan ruangan, dll. Cara menentukan prioritas keinginan adalah membandingkan setiap keinginan dengan semua keinginan satu persatu secara berpasangan.

Rumus menghitung jumlah kombinasi pasangan :

Dimana : n = jumlah keinginan

4. Mempelajari Kemampuan Pesaing


Hal-hal yang dipelajari dalam kemampuan pesaing adalah : 1.Volume penjualan stiap produk pesaing 2.Pangsa pasar 3.Perkiraan keuntungan yang diperoleh Hal-hal diatas kemudian dibandingkan dengan rencana sasaran produk yang sedang direncanakan Pemenuhan setiap keinginan pengguna oleh setiap produk pesaing dapat diberi nilai, misalnya nilai 1 sampai dengan 5. Misalnya Nilai : 1 = Produk pesaing tidak memenuhi keinginan sama sekali 2 = Produk pesaing sedikit memenuhi keinginan 3 = Produk pesaing agak memenuhi keinginan 4 = Produk pesaing hampir memenuhi keinginan 5 = Produk pesaing memenuhi keinginan

5. Merumuskan Keinginan-keinginan Pengguna Menjadi Syarat-syrat Teknis yang dapat diukur

Tujuan kegiatan in adalah merupakan tujuan terakhir dari langkah penyusunan spesifikasi perancangan yaitu menyusun daftar syarat teknis (engineering requirement) yang dapat diukur guna mengevaluasi rancangan produk hasil seluruh proses perancangan. Contoh satuan yang dapat diukur adalah panjang, dimensi, berat, gaya, kecepatan, harga dll. Lihat gambar 3.3

3.4. Perencanaan Proyek


Yang dimaksud dengan proyek adalah seluruh kegiatan perancangan dan pembuatan produk Kegiatan perencanaan proyek harus menjabarkan pekerjaan-pekerjaan setiap fase perancangan, seperti : 1.Sasaran pekerjaan 2.Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 3.Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan 4.Jadwal periode pekerjaan berlangsung dan hubungannya dengan jadwal pekerjaan yang lainnya. 5. Perkiraan biaya

Langkah-langka penyusu rencana proyek

1. Mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan dalam proses perancangan. 2. Menyusun sasaran (objectives) setiap pekerjaan 3. Membuat perkiraan kebutuhan tenaga kerja dan waktu yang diperlukan untuk mencapai sasaran 4. Menyusun urutan pekerjaan 5. Membuat perkiraan biaya

Anda mungkin juga menyukai