Anda di halaman 1dari 22

FROZEN SHOULDER

TOMMY HARDIANTO 09711251

Frozen shoulder adalah gangguan pada permukaan gelang bahu dimana jaringan lunak disekitar sendi-sendi yang membentuk gelang bahu terjadi inflamasi dan kekakuan yang lama kelamaan berkembang menjadi adhesion (capsulitis adhesiva) / perlengketan sehingga dapat menyebabkan terjadinya pembatasan gerak dan nyeri yang kronis

DEFINISI

Usia 40-60 tahun Wanita ( > 70%) Range of motion yang terbatas biasanya fleksi, abduksi dan eksternal rotasi. Faktor resiko : pernah mengalami kecelakaan/ trauma di bagian bahu, riwayat diabetes melitus dan penyakit kelenjar tiroid.

Epidemiologi

Primer/ Idiopatik : terjadi tiba-tiba tanpa penyebab tertentu Sekunder : trauma, operasi, penyakit autoimun, diabetes mellitus, penyakit serebrovaskular atau kardiovaskular

Etiologi & Klasifikasi

Immobilisasi yang lama statis vena dan kongesti sekunder bersama dengan vasospastik, reaksi timbunan protein, edema, eksudat dan akhirnya terjadi fibrous kapsul sendi akan kontraktur serta hilangnya lipatan inferior sendi fibrosis kapsul sendi >> mudah robek saat humeri bergerak abduksi dan rotasi. Fibrous pada kapsul sendi adhesi antara lapisan bursa subdeltoidea, adhesi ekstra artikuler dan intra arthrikuler gerakan sendi bahu menjadi terbatas.

PATOFISIOLOGI

Keterbatasan luas gerak sendi pd semua arah baik aktif maupun pasif

gg. Fungsi bahu yg berjalan perlahan

Nyeri dpt terjadi pada saat digerakkan

Gejala klinis

Stages

Painful : Nyeri yang hebat terutama pada malam hari. Saat beristirahat maupun dengan gerakan sehingga mengurangi keinginan untuk bergerak bahu dan dapat berlangsung selama 10-36 minggu. Stiffness/Frozen : Progressivitas kekakuan sendi dan hilangnya mobilitas sendi. Sakit masih tetap ada atau bisa membaik selama fase ini. Hal ini dapat berlangsung selama 4 - 12 bulan. Recovery/Thawing: pada fase ini tidak ditemukan adanya rasa nyeri dan tidak ada synovitis tetapi terdapat keterbatasan gerak karena perlengketan yang nyata. Fase ini berakhir 6-24 bulan atau lebih.

(1) Kekakuan

sendi bahu (2) Kecenderungan terjadinya penurunan kekuatan otot-otot bahu (3) Potensial terjadinya deformitas pada sendi bahu (4) Atrofi otot-otot sekitar sendi bahu (5) Adanya gangguan aktifitas sehari-hari.

KOMPLIKASI

Keluhan nyeri hebat Keterbatasan lingkup gerak sendi (LGS) Penderita tidak bisa menyisir rambut, memakai baju, menggosok punggung waktu mandi, atau mengambil sesuatu dari saku belakang.

ANAMNESIS

Pemeriksaan fisik

Jika tidak ada atrofi ringan dibagian bahu, maka bahu akan terlihat normal Jarang didapatkan nyeri tekan Adanya spasme Pembatasan luas gerak sendi Adanya atrofi Adanya kontraktur Gangguan fungsional

TEST APLLEY SCRATCH

Pemeriksaan penunjang
X-ray biasanya normal, sampai menunjukkan pengurangan densitas tulang. X-ray ditujukan untuk menghilangkan penyebab lain dari kekakuan dan nyeri di bahu.

Diagnosis frozen shoulder secara klinis berdasarkan dua tanda: Nyeri, keterbatasan gerakan dengan Xray yang normal Perjalanan alami penyakit melalui 3 fase berturut-turut

Terapi
Konservatif Tujuannya adalah menghilangkan nyeri dan mencegah kekakuan lebih lanjut. Dengan analgesik dan anti inflamasi.

Medikamentosa

Rehabilitasi medik

NSAID: Nadiclofenac 100-150 mg/hari

Fase akut

Relaksan otot: Diazepam 215 mg per 6-8 jam

Fase subakut/kronis

Penatalaksanaan

Fisioterapi

Fase Akut (Terapi Dingin) Kompres dingin Massase Es Fase SubAkut/Kronis (Terapi Panas) Diatermi gelombang pendek (short wave diathermy = SWD) Diatermi gelombang mikro (microwave diathermy = MWD) Diatermi ultrasound (utrasound diathermy = USD)

Fase akut Imobilisasi TENS, low power laser LGS pasif pd seluruh gerakan yg bebas nyeri LGS pasif/aktif sendi siku, pergelangan tangan atau jari-jari tangan

Subakut/kronis Tx panas superficial: Infrared Tx panas dalam: USD, SWD, MWD Lat. Aktif atau dgn bantuan alat (pendular exercise, wall climbing exercise, over head pulley), lat. Dgn tongkat atau handuk

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai