Anda di halaman 1dari 2

Stroke adalah gangguan peredaran darah di otak yang mengakibatkan terganggunya fungsi otak dan menyebabkan kematian sel-sel

otak. Salah satu jenis stroke dengan tingkat kematian tertinggi dan paling sulit ditangani yaitu stroke perdarahan intraserebral. Sekitar 40% dari pasien dengan perdarahan intraserebral meninggal dalam 30 hari dan yang bertahan hidup sebagian besar memiliki hendaya yang berat. Hingga kini belum ditemukan pengobatan yang dapat menurunkan tingkat kematian pasien stroke akibat perdarahan intraserebral. Menurut penelitian Da is! dkk yang diterbitkan dalam Journal Neurology pada tahun "00#! dalam $aktu 3 jam pas%aonset gejala stroke! pada &0% lebih pasien stroke intraserebral ditemukan perluasan hematoma di otak. 'olume hematoma pada jaringan parenkim otak adalah indikator penting dalam penanganan perdarahan intraserebral. (ara ilmu$an mengaitkan pelebaran daerah hematoma dengan tingkat mortalitas yang tinggi dan hasil terapi yang buruk. Mereka kemudian berasumsi bah$a dengan men%egah perluasan hematoma akan dapat memperbaiki keluaran terapi yang sudah ada. Salah satu %ara yang dipikirkan oleh para peneliti yaitu dengan memberikan rekombinan faktor '))a *r+'))a,. Sebenarnya! penggunaan r+'))a untuk mengurangi pelebaran daerah hematoma pada pasien perdarahan serebral yang mempunyai sistem koagulasi yang normal merupakan suatu hal yang baru. Sebelumnya faktor ')) yang telah diakti asi hanya diindikasikan pada penanganan perdarahan! pen%egahan terjadinya perdarahan saat prosedur in asif pada pasien hemofilia kongenital! serta untuk pasien yang menderita hemofilia didapat serta defisiensi faktor ')) kongenital yang mengalami perdarahan. (enelitian tentang efekti itas r+'))a dalam manajemen stroke pertama kali dipublikasikan pada tahun "00-. Mayer melakukan penelitian pada 3.. pasien yang telah dibuktikan dengan /0 s%an memiliki perdarahan intraserebral 3 jam pas%aonset gejala stroke. Mereka se%ara a%ak diberi plasebo! 40 mikrogram! 10 mikrogram! dan 2#0 mikrogram r+'))a per kilogram berat badan dalam jangka 2 jam setelah s%an. Dalam "4 jam! rata-rata peningkatan olume hematoma pada kelompok plasebo yaitu ".%! sedangkan pada kelompok yang diberi! se%ara berurutan ! 40 mikrogram! 10 mikrogram! dan 2#0 mikrogram r+'))a! yaitu 2#%! 24%! dan 22 %. (erdarahan intra entrikuler terjadi pada 43% kelompok plasebo! sedangkan pada kelompok r+'))a hanya 3.%. Se%ara umum! penelitian ini menunjukkan efek yang signifikan pemberian r+'))a terhadap perdarahan intra entrikuler maupun perdarahan intraserebral. 3aru-baru ini! Mayer dan ka$an-ka$an mempublikasikan hasil studi klinis lanjutan di New England Journal of Medicine "001. Hasilnya memperlihatkan bah$a terapi hemostatik dengan r+'))a dapat mengurangi pelebaran daerah hematoma akan tetapi tidak meningkatkan tingkat harapan hidup maupun hasil se%ara fungsional pas%aperdarahan intraserebral. Meskipun gagal untuk memperlihatkan manfaat se%ara klinik! per%obaan r+'))a pada pengobatan perdarahan intraserebral akut telah memperlihatkan kemampuan r+'))a untuk membatasi perluasan daerah hematoma dengan efek samping trombosis yang minimal. Satu hal yang pasti! tunggal ataupun kombinasi! %ara ini akan tetap memba$a keuntungan bagi pasien. 4lternatif pengobatan lain tengah di%oba. (ara peneliti tengah berupaya mengurangi efek negatif dari perdarahan intra entrikuler dan perluasan hematoma intraserebral dengan pendekatan lain yaitu dengan pemberian agen trombolitik. (emberian agen trombolitik dengan bantuan kateter intra entrikuler terbukti dapat memper%epat pengeluaran darah dari sistem entrikuler. Selain itu! upaya menurunkan tekanan darah dianggap sebagai pendekatan yang tepat dan lebih murah untuk meminimalisir perluasan hematoma. (anduan dari

American Heart Association mengenai manajemen perdarahan intraserebral spontan telah menganjurkan agar ter%apai target tekanan darah 2#05.0 mm Hg atau mean arterial pressure sebesar 220 mm Hg bersamaan dengan menjaga tekanan perfusi otak dalam kisaran #0-10 mm Hg. Studi klinik untuk menentukan efekti itas penurunan tekanan darah terhadap penurunan risiko perluasan hematoma sedang dilakukan. 6edua pendekatan tersebut masih dalam penelitian lebih lanjut.*primz, dari berbagai sumber,

Anda mungkin juga menyukai