Anda di halaman 1dari 20

BAB III PROGRAM PENGELOAAN IRIGASI PARTISIPATIF

Sejalan dengan perubahan peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah tentang irigasi, yang semula didasarkan pada Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan, nstruksi Presiden Nomor ! Tahun 1999 tentang Pembaharuan "ebijaksanaan Pengelolaan rigasi dan Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun #$$1 tentang rigasi, yang diperbaharui dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun #$$4 tentang Sumber %aya &ir dan Peraturan Pemerintah Nomor #$ Tahun #$$' tentang rigasi, maka pola penangangan irigasi berubah dari pola penyerahan ke(enangan irigasi dalam Pembaharuan "ebijaksanaan Pengelolaan rigasi )P"P * menjadi pola Pengembangan dan Pengelolaan Sistem rigasi Partisipati+ )PPS P*, Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi partisipati+ untuk jaringan primer dan sekunder dilakukan oleh pemerintah dan pemerintah daerah dengan mengikutsertakan perkumpulan petani pemakai air, "eikutsertaan perkumpulan petani pemakai air tersebut dilakukan se-ara partisipati+ pada seluruh tahapan proses mulai dari pemikiran a(al, proses pengambilan keputusan irigasi, dan pelaksanaan dalam peren-anaan, pelaksanaan pembangunan, peningkatan, operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi sistem

Pemerintah

ndonesia memulai program re+ormasi kelembagaan melalui

Program .ater /esour-es Se-tor &djustment 0oan (WATSAL, Loan No 4469IND) yang pembiayaannya didukung oleh 1ank %unia, Uji -oba pelaksanaan pembaharuan kelembagaan pengelolaan sumber daya air dan irigasi dengan skala besar dilaksanakan pada Java Irrigation Improvement and Water Management Project )JIWMP, Loan No. 3762-IND) dan Indonesia Water Resources and Irrigation Reform Implementation Project (IWIRIP, TF NO 027755). Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi partisipati+ untuk
18

jaringan primer dan sekunder dilakukan oleh pemerintah dan pemerintah daerah dengan mengikutsertakan perkumpulan petani pemakai air, "eikutsertaan perkumpulan petani pemakai air tersebut dilakukan se-ara partisipati+ pada seluruh tahapan proses mulai dari pemikiran a(al, proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan dalam peren-anaan, pelaksanaan pembangunan, peningkatan, operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi sistem irigasi, Untuk menunjang pelaksanaan perubahan kebijakan tersebut diatas maka dijalankan program . S2P mulai tahun #$$' dengan sasaran meningkatnya pelayanan kepada masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air melalui penyelenggaraan otonomi daerah dan kepemerintahan sesuai Undang-Undang No, !# tahun #$$4 tentang Pemerintahan %aerah, Undang-Undang No, !! tahun #$$4 tentang Perimbangan "euangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan %aerah dan Undang-Undang No, 7 tahun #$$4 Tentang Sumber daya &ir serta Peraturan Pemerintah nomor #$ tahun #$$' tentang rigasi beserta ran-angan produk turunannya, Program . S2P merupakan program 1$ tahun yang dibagi menjadi ! tahapan, Tujuan dari program ini adalah mem+asilitasi dinas kabupaten3pro4insi kepada sebuah kondisi dimana mereka dapat bekerjasama dengan P!&35P!&3 P!& dalam hal operasi, pemeliharaan, dan rehabilitasi jaringan irigasi sesuai ke(enangannya se-ara e+ekti+ dan berkelanjutan, Program . S2P ini sudah dimulai . S2P dilaksanakan dengan tujuan untuk mengkonsolidasikan sektor sumber daya air yang sudah didesentralisasi dan lembaga pengelolaan irigasi partisipati+ masyarakat yang dibentuk dalam rangka re+ormasi .&TS&P, Program ini akan dilaksanakan dalam jangka (aktu sepuluh tahun dengan menyelenggarakan proses peningkatan kelembagaan dinas di pro4insi6 7a(a 1arat6 7a(a Tengah6 % 8ogyakarta6 7a(a Timur6 &-eh6 Sumatera Utara6 Sumatera 1arat6 Sumatera Selatan6 0ampung6 Nusa Tenggara Timur6 Sula(esi Selatan dan Sula(esi Tengah dalam rangka men-apai penyempurnaan pengaturan dan peren-anaan di se-tor ini, untuk meningkatkan kemampuan manajemen dan keberlanjutan
19

pendanaan dari instansi-instansi yang bersangkutan, peningkatan +isik prasarana dan sarana sumber daya air dan irigasi, %i Pro4insi 7a(a Timur program . S2P dilaksanakan di tingkat Pro4insi dan "abupaten pada 19 kabupaten peserta program . S2P, Proyek ini dilaksanakan dari tahun #$$' sampai dengan #$1' dengan tiga-tahap &P0 )&justable Program 0oan* 1ank %unia, Tahap disebut . S2P dan tahap Management Component. Se-ara umum program . S2P terdiri dari ! tahapan, yaitu sebagai berikut ; 1, Tahap ; Tahap <apa-ity 1uilding )tahun #$$'-#$$9*, yang orientasi kegiatannya diarahkan untuk membantu pemerintah dan daerah dalam mengembangkan program peningkatan kemampuan )<apa-ity 1uilding* yang diperlukan untuk memperkuat keberlanjutan kerangka kelembagaan Water Sector Adjustment Policy )WA SAP! di 9 )lima* pro4insi di 7a(a dan 7 )tujuh* pro4insi lain di luar 7a(a yang termasuk dalam Irrigation Reform Implementation Program "IWIRIP! : )beserta kabupaten3kota yang terpilih*, #, Tahap ; Tahap Perluasan3Pengembangan )tahun #$$9-#$1#*, akan dan men-akup penyesuaian program berdasarkan pelaksanaan Tahap )#$$' : #$1$*, tahap &P0 disebut . S2P &P0 disebut . S2P Component dan ) #$14 : #$1'*, Proyek tahap )#* Participatory Irrigation &P0 )#$11 #$14*, ). S2P *

ada # komponen utama, yaitu; )1* Sector and Basin Water Resources Management

akan diperluas dengan penambahan jumlah kabupaten3kota, peningkatan lingkup dan komleksitas peren-anaan, pemrograman dan pembiayaan serta in4estasi dari berbagai se-tor pada beberapa (ilayah sungai terpilih, !, Tahap ; Tahap "onsolidasi )tahun #$1#-#$19*, akan memperluas lingkup . S2P dan melembagakan ino4asinya sebagai modus operandi yang berkelanjutan dalam pengelolaan Sumber %aya &ir di ndonesia, 1. Dasar Hukum Kebijakan PPSIP !ISMP

20

Program PPS P-. S2P Tahun &nggaran #$$' - #$$9 menggunakan kebijakan perundangan sebagai pegangan dasar untuk pelaksanaan PPS P-. S2P, sebagai berikut Undang Undang No, #9 Tahun #$$4 Tentang Sistim Peren-anaan Pembangunan Nasional, Undang Undang No, 7 Tahun #$$4 Tentang Sumber %aya &ir Undang Undang No, !# Tahun #$$4 tentang Pemerintah %aerah Undang Undang No, !! Tahun #$$4 tentang Perimbangan "euangan &ntara Pemerintah Pusat dan Pemerintah %aerah Peraturan Pemerintah No, #$ Tahun #$$' Tentang rigasi Peraturan Pemerintah No, != Tahun #$$7 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,Pemerintah Pro4insi dan Pemerintah "abupaten3"ota Peraturan Pemerintah No, 41 Tahun #$$7, Tentang >rganisasi Perangkat %aerah Peraturan 2enteri PU No, !$3P/T323#$$7 Tentang Pedoman Pengembangan dan Pengelolaan Sistem rigasi Partisipasi+ Peraturan 2enteri PU Np, !13P/T323#$$7, Tentang Pedoman "omisi rigasi Peraturan 2enteri PU No, !#3P/T323#$$7, Tentang Pedoman >perasi dan Pemeriharaan 7aringan rigasi Peraturan 2enteri PU No, !!3P/T323#$$7, Tentang Pedoman Pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai &ir "eputusan 2enteri PU No, !9$3P/T3#$$7, Tentang Penetapan Status %aerah rigasi 8ang pengelolaannya 2enjadi .e(enang dan Tanggungja(ab Pemerintah, Pemerintah Pro4insi dan Pemerintah "abupaten3"ota, 0oan &greement Proje-t &ppraisal %o-ument )P&%* Proje-t 2anagement 2anual )P22*
21

Proje-t mplementation Plan )P P*

". L#kasi Pe$aksanaan !ISMP Pada pelaksanaan tahun #$$9-#$1$, . S2P dilaksanakan di 1! propinsi yang tersebar di pulau Sumatera, 7a(a, Sula(esi dan Nusa Tenggara, Pada tahun #$$9-#$1$, luasan total area yang mengikuti . SNP berkisar 1,=#9,97= ?a dengan 7umlah % men-apai 9,9=' lokasi, %ata tersebut belum termasuk Propinsi Sula(esi 1arat yang hingga saat penulisan buku ini, data tersebut belum tersedia, %ari data yang didapatkan, Propinsi 7a(a barat dengan total luas area men-apai 97#,9#= ?a, diikuti dengan Propinsi Sula(esi Selatan diperingkat ke dua dengan total luas area berkisar !!4,9#$ ?a, ?al ini berkorelasi dengan besarnya jumlah % yang dimiliki di masing-masing propinsi, 7a(a 1arat memimpin dengan total ',991 dan Sula(esi Selatan dengan #,$79 % , ?ingga saat penulisan buku ini, data dari propinsi Sula(asi 1arat masih belum tersedia )lihat tabel 1*,
TABEL 1 DATA TOTAL L%AS AREAL PELAKSANAAN !ISMP Pr#&insi 'um$a( DI T#)a$ Luas Area *Ha+ #7 #9 !9 4# 14 ',991 !$9 71 1! #,$79 1$ %ata belum tersedia #$,74# 1=,114 1!,$=7 !9,47= !',49! 97#,9#= 1'1,#$! !4,199 19,$97 !!4,9#$ 19,911 %ata belum tersedia
22

N# . 1 Nanggroe &-eh %arussalam )N&%* " Sumatra Utara )Sumut* , Sumatra 1arat )Sumbar* - Sumatra Selatan )Sumsel* . 0ampung / 7a(a 1arat )7abar* 0 7a(a Tengah )7ateng* 1 %aerah stime(a 8ogyakarta )% 8* 2 7a(a Timur )7atim* 13 Sula(esi Selatan )Sulsel* 11 Sula(esi Tengah )Sulteng* 1" Sula(esi 1arat )Sulbar*

1, Nusa Tenggara Timur )NTT*

'

1'=,#49

Sumber ; %ata . S2P propinsi ,. Pembe$ajaran 4an5 Di6a&a)kan Selama pelaksanaan proje-t . S2P, banyak pembelajaran terbaik ) #est practice* yang didapatkan, 1uku ini merangkum berbagai pemnbelajaran terbaik yang terjadi selama tahun #$$9-#$1$ di 1! propinsi pelaksana dalam . S2P di ndonesia, A. Pen7a6aran Pub$ik Proses penyadaran publik merupakan salah satu upaya melakukan sosialisasi pada masyarakat petani terhadap mengenai berbagai kegiatan pengelolaan irigasi yang dilakukan oleh pemerintah, ?al ini penting dilakukan agar masyarakat petani pada khususnya dan masyarakat umum pada umumnya, menjadi lebih baik dan tahu akan hak, ke(ajiban dan tanggung ja(abnya dalam pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi partisipati+ sesuai dengan perundangan yang berlaku, Sasaran utama dari kegiatan ini adalah organisasi P!&, 5P!& dan P!& yang tersebar di seluruh propinsi yang melaksanakan program . S2P, "egiatan penyadaran publik tersebut juga melibatkan berbagai elemen masyarakat lainnya seperti, %inas PU Pengairan rigasi, %inas Pertanian, 1apedda, &parat "e-amatan, Perguruan Tinggi serta per(akilan dari kalangan 0S2,

23

N#. 1 " , -

TABEL " '%MLAH PESERTA PEN4ADARAN P%BLIK Pr#&insi 'um$a( Peser)a Nanggroe &-eh %arussalam )N&%* 9! Sumatra Utara )Sumut* 47 Sumatra 1arat )Sumbar* %ata belum tersedia Sumatra Selatan )Sumsel* 4'9 %ata belum tersedia #,997 #$ %ata belum tersedia 41= 1!# %ata belum tersedia %ata belum tersedia %ata belum tersedia !,7!#

. 0ampung / 7a(a 1arat )7abar* 0 7a(a Tengah )7ateng* 1 %aerah stime(a 8ogyakarta )% 8* 2 7a(a Timur )7atim* 13 11 1" 1, Sula(esi Selatan )Sulsel* Sula(esi Tengah )Sulteng* Sula(esi 1arat )Sulbar* Nusa Tenggara Timur )NTT*

Sumber ; %ata . S2P propinsi &da beberapa propinsi yang belum melengkapi data peserta kegiatan penyadaran publi- yaitu Propinsi Sumatera barat, 0ampung, % 8ogyakarta, Sula(esi Tengah dan Sula(esi 1arat, ?al ini menyebabkan data tersebut belum dapat ditampilkan dalam Tabel # seperti di atas, %engan demikian data yang

24

ditampilkan di table # belum dapat me-erminkan peta peserta penyadaran publise-ara keseluruhan "egiatan yang dilakukan sangat beragam di masing-masing propinsi, 2ulai datri melakukan $or%s&op, seminar hingga melakukan putaran diskusi di masingmasing ke-amatan, ?al ini dilakukan agar peserta kegiatan penyadaran publimemiliki pemahaman mendalam mengenai re+ormasi pengelolaan irigasi yang kini tengah dilakukan oleh pemerintah, "egiatan penyadaran publi- ini dilakukan di seluruh propinsi pelaksana program . S2P, B. Perbaikan 6an Pemban5unan Fisik Iri5asi Perbaikan dan pembangunan sarana irigasi dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan layanan terhadap masyarakat petani, &danya sarana irigasi yang baik merupakan salah satu prasyarat agar distribusi air irigasi dapat mengalir se-ara merata ke seluruh petani, Perbaikan sarana +isik yang dilakukan sangat beragam, Tergantung pada kerusakan sarana +isik yang terjadi di masing-masing (ilayah, Tabel ! menunjukkan propinsi yang telah melakukan perbaikan dan pembangunan irigasi, &da beberapa propinsi yang belum melengkapi datanya, sehingga tidakdapat ditampilkan dalam table !, Propinsi tersebut adalah Sumatera 1arat dan 0ampung,
TABEL , PROPINSI 4ANG TELAH MELAKSANAKAN PERBAIKAN FISIK IRIGASI N#. Pr#&insi Ke)eran5an 1 Nanggroe &-eh %arussalam )N&%* Sudah 2elakukan " Sumatra Utara )Sumut* Sudah 2elakukan , Sumatra 1arat )Sumbar* %ata 1elum Tersedia - Sumatra Selatan )Sumsel* Sudah 2elakukan . 0ampung / 7a(a 1arat )7abar* 0 7a(a Tengah )7ateng* 1 %aerah stime(a 8ogyakarta )% 8* 2 7a(a Timur )7atim* 13 11 1" 1, Sula(esi Selatan )Sulsel* Sula(esi Tengah )Sulteng* Sula(esi 1arat )Sulbar* Nusa Tenggara Timur )NTT* %ata 1elum Tersedia Sudah 2elakukan Sudah 2elakukan Sudah 2elakukan Sudah 2elakukan Sudah 2elakukan Sudah 2elakukan Sudah 2elakukan Sudah 2elakukan
25

Sumber ; %ata . S2P propinsi Perbaikan yang dilakukan meliputi peningkatan kondisi +isik bendung, saluran, maupun bangunan pelengkap jaringan irigasi yang sebelumnya banyak mengalami kerusakan dalam berbagai tingkatan )rusak berat, sedang dan ringan*, %alam pelaksanaannya, perbaikan dan pembangunan 8. Kebijakan Iri5asi Pelaksanaan UU no 7 tahun #$$4 tentang Sumber daya &ir perlu didukung oleh adanya payung hukum yang jelas di tingkat propinsi, %engan demikian pelaksanaan kebijakan re+ormasi sistem pengelolaan irigasi dapat diterapkan sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat, ?al ini disebabkan pada dasarnya Undang-undang masih bersi+at umum, sehingga pada penerapannya, perlu ada kebijakan yang mengatur hal tersebut dengan lebih rin-i dan teknis, &danya perturan yang lebih teknis dan sesuai dengan kondisi setempat tentu saja memudahan para pengelola irigasi untuk mengeja(antahkan kebijakan tersebut dalam aturan yang lebih praktis tanpa melen-eng dari koridor hukum yang berlaku, Saat ini perkembangan untuk masing-masing propinsi berbeda26

beda, seperti yang ter-antum pada table perkembangan untuk masing-masing propinsi berbeda-beda, seperti yang ter-antum pada table 4, &da beberapa propinsi yang belum melaporkan perkembangan terakhirnya tentang kebijakan irigasi di daerahnya, Propinsi tersebut adalah; Sumatera 1arat dan Sula(esi Tengah
TABEL PENETAPAN PERDA PENGELOLAAN IRIGASI Pr#&insi Su6a(9Be$um Ke)eran5an Di)e)a&kan Nanggroe &-eh 1elum Perda akan ditetapkan pada tahun #$1$ %arussalam )N&%* Sumatra Utara Sudah Perda sudah ditetapkan di tingkat )Sumut* Propinsi Sumatera Utara, "ab, Serdang 1edagai dan "ab, Simalungun, Sedangkan "ab, %eli Serdang dan ?umbang ?asundutan sedang dlm proses dan belum menetapkan perda ttg irigasi Sumatra 1arat %ata belum %ata belum tersedia )Sumbar* tersedia Sumatra Selatan Sudah 1aru "ab, >"U Selatan yang tekah )Sumsel* menetapkan perda pengelolaan irigasi, sedangkan perda tingkat propinsi Sumatera Selatan dan kabupaten lain sedang dalam proses, 0ampung Sudah 1aru "ab, 0ampung Utara yg sudah menetapkan Perda No, ! tahun #$$9, Perda tingkat propinsi 0ampung dan kabupaten lain sedang dalam proses, 7a(a 1arat Sudah 7a(a 1arat baru menatapkan perda )7abar* tingkat propinsi yaitu Perda No, 4 tahun #$$=, Sedangkan perda tingkat kabupaten sedang dalam penyusunan dra+t, 7a(a Tengah Sudah &danya 19 Perda tentang rigasi3PPS P )7ateng* yang mengatur PPS P di Pro4insi dan 1= "abupaten %aerah stime(a 1elum Perda sedang proses pembahasan dra+t 8ogyakarta )% 8* raperda irigasi 7a(a Timur 1elum Perda sedang proses pembahasan dra+t )7atim* raperda irigasi Sula(esi Selatan Sudah Sula(esi Selatan telah menetapkan )Sulsel* perda tingkat propinsi yaitu Perda No, ! tahun #$$9, Sedangkan perda tingkat
27

N# 1 "

, -

0 1 2 13

11 Sula(esi Tengah )Sulteng* 1" Sula(esi 1arat )Sulbar* 1, Nusa Tenggara Timur )NTT*

Sudah 1elum 1elum

kabupaten sedang dra+t, %ata belum tersedia

dlm

penyusunan

Perda sedang proses pembahasan dra+t raperda irigasi Perda sedang proses pembahasan dra+t raperda irigasi

Sumber ; %ata . S2P propinsi D. Re:i)a$isasi K#misi Iri5asi %alam system pengelolaan irigasi partisipatoris, keberadaan komisi irigasi menjadi sangat penting, "arenanya keberadaanya perlu mendapatkan legalitas +ormal dari pemerintah daerah pelaksana program . S2P, Pada tahun #$$9#$1$, 1! propinsi pelaksana . S2P telah menerbitkan S" 5ubernur atau S" 1upati yang terkait dengan /e4italisasi "omisi rigasi di tingkat Propinsi dan "abupaten pelaksana, seperti yang ter-antum dalam tabel 9 di ba(ah ini
TABEL . RE;ITALISISASI KOMISI IRIGASI 'um$a( Ke)e)a&an ! Permen PU Nomor !13P/T323#$$7 S" 1upati "ab %eli Serdang No,==! tahun #$$=34 &gt #$$=, S" 1upati "ab Serdang No 4##3$9=3#$$7 tgl #= %es #$$7 S" 1upati "ab Simalungun No 1==-493!'1131PP%314 >kt #$$9, S" 1upati "ab ?umbang ?asundutan No, 14431$ &gt #$$9 %ata belum tersedia

N# Pr#&insi . 1 Nanggroe &-eh %arussalam )N&%* " Sumatra Utara )Sumut*

Ke)eran5an &da # "abupaten yang belum mengajukan anggaran %ata belum tersedia

, Sumatra 1arat )Sumbar*

%ata belum tersedia

%ata belum tersedia

28

- Sumatra Selatan )Sumsel*

S" 5ubernur Prop Sumatera Selatan No, 9=93"PTS31&PP@%&3#$$9 S" 1upati "ab >"U Timur No, 9=93"PTS31&PP@%&3#$$9, S" 1upati "ab >"U Selatan No, !93"PTS31&PP@%&P23#$$9 S" 5ubernur Prop 0ampung nomor 539'93 ,$93 ?" 3 #$$= tanggal 19 oktober #$$= S" 1upati "ab 0ampung Utara No ##9,& tahun #$$' S" 1upati "ab Tulang 1a(ang No 53!943 ,$'3?"3#$$7 tanggal 11 7uli #$$7 S" 5ubernur Prop 7a(a 1arat No '113"ep,4#4%isPS%&3#$$9 S" 1upati "ab 1andung No '113"ep,#99-1eppeda3#$$=, S" 1upati "ab 1ogor No '113!993"pts3?km3#$$9, S" 1upati "ab <ianjur No '113"ep-#$-PS%&3#$$7 S" 1upati "ab Pur(akarta No '11,$93"ep, 9''-1appeda3 #$$' S" 1upati Sukabumi '113"ep-9$' &-1ap3#$$', S" 1upati "ab "era(ang no '11,$93"ep,!#7-?uk3#$$=, S" 1upati "ab 1ekasi No $9$,1!3kep,#7&bappeda3#$$9

S" 1upati "ab 0ahat masih di diproses di biro hukum %P/% "ab 0ahat

. 0ampung

%ata belum tersedia

7a(a 1arat )7abar*

"abupaten )Pur(akarta* belum sesuai dengan Permen PU No, !13P/T323#$$7, "abupaten bandung 1arat masih dalam proses pembentukan

29

0 7a(a Tengah )7ateng*

1=

S" 1upati 2agelang No,$1 Thn #$$9, S" 1upati Pati No,47 Thn #$$#, S" 1upati 5robogan No,$9$31$'!3A 3#$$', S" 1upati "laten No,'11,13$73#$$! S" 1upati Sukoharjo No,'3#$$7, S" 1upati "aranganyar No,'1$3#'13#$$!, S" 1upati Sragen No,'1131$93$#3#$$7, S" 1upati /embang No,1$$3!1=3#$$=, S" 1upati 7epara No,!11319!3#$$#, S" 1upati "udus No,'113##93#$$=, S" 1upati %emak No,'11,$93''73$! S" 1upati Temanggung No,#= Thn #$$=, S" 1upati 1oyolali No,$9$39#3#$$= S" 1upati Temanggung "endal No,=13Thn #$$=, S" 1upati .onogiri No,$!3Thn #$$9 S" 5ubernur Prop % 8 No 1443"@P3#$$' tanggal 9 >ktober #$$'

"omir Propinsi belum mempunyai ketetapan, "ab, 1lora "ab Semarang dan Purbalingga masih dalam proses

1 %aerah stime(a 8ogyakarta )% 8*

"omir tingkat propinsi belum terlaksana

30

2 7a(a Timur )7atim*

19

S" 5ubernur Prop 7a(a Timur No, 1=!3!!$3"PTS3$1!3#$$=, S" 1upati 1anyu(angi No 1==3'$=3"@P34#9,$1#3#$$7, S" 1upati 1ondo(oso No 1$17 tahun #$$', S" 1upati Situbondo No 1==319=3P3$$1,#3#$$!, S" 1upati Probolinggo No '9$371434#',1#3#$$', S" 1upati Pasuruan No $9$37!!3?"34#4,$##3#$$7, S" 1upati Sidoarjo No 1==3'1=34$4,1,1,!3#$$7, S" 1upati 2ojokerto 1==,4939$93 "341'-1#3#$$7, S" 1upati 7ombang No 1==3'43419,1#3#$$7, S" 1upati Nganjuk 1==31943"3411,1$1,$!3#$$', S" 1upati "ediri No '=7 tahun #$$1, S" 1upati 1angkalan No 1==,493!!93"pts34!!,$1!3#$$ 7, S" 1upati Sampang No 1==341=3"@P34!4,$1!3#$$', S" 1upati Pamekasan No 1==3#$=3441,1!13#$$9, S" 1upati Sumenep No 1==34#93"@P34!9,$1!3#$$7 %ata belum tersedia

S" 1upati "ab "ab, 7ember i tentang re4itralisasi "omisi irigasi masih dalam proses

13 Sula(esi Selatan )Sulsel*

11

S" 1upati "ab "ab, .ajo tentang re4itralisasi "omisi irigasi masih dalam
31

11 Sula(esi Tengah )Sulteng*

S" 5ubernur Prop Sula(esi Tengah No $9$,1!3#1#31&PP@%&5ST3#$$7, S" 1upati "ab %onggala No 1==,493$''43B 3P/&S. 0, S" 1upati "ab Parigi 2outong No '1131=,#$'31&PP@%&, S" 1upati "ab Poso No 1==,493197=3#$$9, S" 1upati "ab Toli-Toli No 1==,493$='93% S,PU-T0 , S" 1upati "ab 1uol No '1131$=4931&PP@%&, S" 1upati "ab 2oro(ali No '113S",$#7731&PP@%&3A 3# $$9, S" 1upati "ab Tojo Una-Una No 1==,49317$,b3PU S" 1upati "ab 2amuju No,!'9 tahun #$$=

proses S" 1upati "ab "ab, 1anggai tentang re4itralisasi "omisi irigasi masih dalam proses

1" Sula(esi 1arat )Sulbar*

1, Nusa Tenggara Timur )NTT*

S" 5ubernur Prop NTT No !413"@P3?"3#$$' S" 1upati "ab 2anggarai No ?"3#!#,a3#$$=, S" 1upati "ab 2anggarai 1arat No,1473"ep3?"3#$$' S" 1upati "ab Sumba Timur No #''31ap,'113#9!93A3#$$'

Tiga kabupaten lain seperti 2amuju Utara, 2ajene dan Polman sedang dalam proses pembentukan "omir -

Sumber ; %ata . S2P propinsi E. Penin5ka)an Ka&asi)as Pen5e$#$a Iri5asi


32

Peningkatan kapasitas pengelola irigasi merupakan prasyarat (ajib yang harus dilakukan dalam system pengelolaan irigasi yang partisipati+, ?al ini juga merupakan bagian dari re+oermasi terhadap system pengelolaan irigasi yang bersi+at top do$n yang selama ini dilakukan oleh pemerintah, Sesuai dengan amanat UU no 7 tahun #$$4 tentang pengelolaan irigasi, maka P!&, 5P!& dan P!& memiliki peran yang sangat 4ital6 dalam pengelolaan irigasi, "arenanya, peningkatan kapasitas mereka dalam mengelola irigasi menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi, "egiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas pengelola irigasi dilakukan dengan berbagai -ara, sesuai dengan kebutuhan masing-masing propinsi, Upaya peningkatan kapasitas tersebut meliputi pelatihan manajeman dan organisasi pengelolaaan irigasi, pelatihan pengelolaan keuangan, dasardasar pengelolaan irigasi dan sebagainya, ?al penting yang didapatkan dalam pelatihan ini adalah meningkatnya kemampuan petani dalam mengelola irigasi se-ara terpadu, 2ulai dari kemampuan melakukan peren-anaan, pelaksanaan dan e4aluasi pengelolaan irigasi, Petani juga telah mampu menyusun ren-ana tanam dan penyediaan air, pengelolaan irigasi partisipati+, serta pengumpulan iuran pengelolaan irigasi, %alam tatanan organisasi, petani telah mampu menata manajemen organisasi pengelola irigasi )P!&, 5P!& dan P!&*, "egiatan peningkatan kapasitas ini merupakan agenda (ajib yang telah dilaksanakan di seluruh propinsi pelaksana program . S2P, Tabel ' menunjukkan kegiatan re4italisasi P!&3 P!& dan 5P!&
TABEL / RE;ITALISASI P,A9 GP,A DAN IP,A Su6a(9Be$um L#kasi 'um$a( Peser)a P,A. Ter$aksana IP,A 6an GP,A 7an5 )er$iba) Sudah %ilaksankan di 11 %ata belum tersedia %aerah rigasi, Sudah %ata belum %ata belum 1'9 peserta %ata belum tersedia
33

Pr#&insi Nan55r#e A<e( Darussa$am *NAD+ Suma)ra %)ara *Sumu)+ Suma)ra Bara)

*Sumbar+ Suma)ra Se$a)an *Sumse$+ Lam&un5 'a=a Bara) *'abar+ 'a=a Ten5a( *'a)en5+ Daera( Is)ime=a 4#57akar)a *DI4+ 'a=a Timur *'a)im+ Su$a=esi Se$a)an *Su$se$+ Su$a=esi Ten5a( *Su$)en5+ Su$a=esi Bara) *Su$bar+ Nusa Ten55ara Timur *NTT+

tersedia Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah %ata belum tersedia Sudah

tersedia %ilaksankan di 4# %ata belum tersedia %aerah rigasi, #!9 peserta 1,79# peserta 1,9== peserta 7!7 peserta %ilaksankan di 1! %aerah rigasi %ilaksankan di #,$79 %aerah rigasi %ilaksankan di 1$ %aerah rigasi, %ata belum tersedia %ilaksankan di ' %aerah rigasi %ata belum tersedia %ata belum tersedia %ata belum tersedia %ata belum tersedia %ata belum tersedia

Sumber ; %ata . S2P propinsi Upaya peningkatan kapasitas juga dilakukan melalui pelatihan Tenaga Pendamping 2asyarakat atau yang dikenal dengan istilah TP2, TP2 ini lah yang akan se-ara langsung melakukan kegiatan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat di 1! propinsi pelaksana . S2P, &gar hasil pendampingan tersebut maksimal, maka dibentuklah TP2 di masing-masing propinsi yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan setempat, Seperti yang ditamilkan dalam table 7,
TABEL 0 TENAGA PENDAMPING MAS4ARAKAT "33/ "330 "331 TPM9KTP M 173# C TPM9KTPM ##3! C TPM9KTP M #$3! 4734 C

N# .

Pr#&insi

"332 TPM9KTP M #$3! 4934 C

'um$a( *TPM9KTP M+ 4$3' 1!131! C


34

1 Nanggroe Aceh # !

Darussalam (NAD) Sumatra Utara (Sumut) Sumatra Barat (Sumbar)

4 Sumatra Selatan 9 ' 7 = 9 1$ 11 1# 1!

(Sumsel) Lampung Jawa Barat (Jabar) Jawa Tengah (Jateng) Daerah Istimewa Yog a!arta (DIY) Jawa Timur (Jatim) Sulawesi Selatan (Sulsel) Sulawesi Tengah (Sulteng) Sulawesi Barat (Sulbar) Nusa Tenggara Timur (NTT)

'3# 7!3= C #93C ''319 C C C

#93' 7$3= 431 C #=3C 4$311 #934 1#34 1$31

#'3' #43! 9!3= 13' C #73C 1$$3#9 !#37 1'39 43!

#$37 C 1#=39 #319 C C C C C 1!31

773#1 #43! !'43!! 73## ##39 =$3C #$'399 97311 #=39 #739

Sumber ; %ata . S2P propinsi F. Menin5ka)n7a Kesa6aran Gen6er Da$am Pen5e$#$aaan Iri5asi ndonesia telah merati4ikasi UU No,7 tahun 19=4 dan diperkokoh dengan UU No,#9 tahun 1999 tentang "on4ensi nternasional tentang Penghapusan segala bentuk diskriminasi, Subtansi dari kon4ensi ini adalah menetapkan bah(a perempuan memiliki hak sipil, politik,ekonomi, sosial dan budaya yang harus dinikmati atas dasar persamaan, 2enurut kon4ensi <@%&. prinsip dasar ke(ajiban negara tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut 2enjamin pelaksanaan praktis dari hak-hak itu melalui langkah-langkah tindak atau aturan khusus, men-iptakan kondusi yang konduksi+ untuk meningkatkanj akses bagi perempuan pada peluang yang ada, %engan kebijakan negara yang ada sampai implikasinya ketingkat ba(ah,

Perempuan, se-ara tradisional memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pertanian, khususnya dalam pengelolaan irigasi, "arena itulah dalam program pengelolaan irigasi se-ara partisipasti+, keterlibatan kaum perempuan mendapatkan perhatian yang khusus, 1erbagai pelatihan dan diskusi mengenai gender mainstreaming atau pengarus utamaan gender telah dilakukan di hamper semua propinsi pelaksana program . S2P, seperti yang ditampilkan dalam table =,
35

N#.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

TABEL 1 PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBERDA4AAN PEREMP%AN Pr#&insi Su6a( Be$um


Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Sumatra Utara (Sumut) Sumatra Barat (Sumbar) Sumatra Selatan (Sumsel) Lampung Jawa Barat (Jabar) Jawa Tengah (Jateng) Daerah Istimewa Yog a!arta (DIY) Jawa Timur (Jatim) Sulawesi Selatan (Sulsel) Sulawesi Tengah (Sulteng) Sulawesi Barat (Sulbar) Nusa Tenggara Timur (NTT)


Data belum terse"ia Data belum terse"ia

Sumber ; %ata . S2P propinsi

&da beberapa man+aat yang diraih dalam kegiatan peningkatan kesadaran gender dalam pengelolaan irigasi yaitu ; 1, &danya keter(akilan perempuan dalam kepengurusan P!&, 5P!& dan P!& #, &danya perempuan yang menjadi TP23 "TP2 !, "eterlibatan perempuan dalam kegiatan usaha tani yang dilakukan 4, &danya keterlibatan perempuan pengambilan keputusan seperti dalam dalam penentuan P dan dalam system pengaturan pembagian air

G. Penin5ka)an Pr#6uksi Per)anian


36

"etersediaan irigasi yang memadai untuk mengaiari sa(ah petani sepanjang tahun adalah salah satu tujuan pelaksanaan proje-t . S2P, &danya pasokan air tersebut tentunya berdampak signi+ikan pada keberhasilan panen petani ndonesia, Semakin meningkatnya panen petani bukan hanya akan meningkatkan kesejahtaraan petani, namun juga berdampak padaketersediaan dan keamanan pangan bagi masyarakat ndonesia, %alam pelaksanaan . S2P tahun #$$9-#$1$ telah terjadi peningkatan produksi yang -ukup signi+ikan di 1! propinsi, ?al ini Nampak pada table 9
TABEL 9 PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN Propi !i "#!i$ Pro%&'!i R#(#)r#(# Pro%&'!i S*+*$&, -IS.P Nanggroe Aceh Data belum Data belum Darussalam (NAD) terse"ia terse"ia Sumatra Utara (Sumut) #a"i $%& ton'ha Sumatra Barat Data belum Data belum (Sumbar) terse"ia terse"ia Sumatra Selatan #a"i &%( ton'ha (Sumsel) Lampung Data belum Data belum terse"ia terse"ia Jawa Barat (Jabar) #a"i ,%$ ton'ha Jawa Tengah (Jateng) #a"i ,%$ ton'ha Daerah Istimewa #a"i ,%$ ton'ha Yog a!arta (DIY) Jawa Timur (Jatim) #a"i ,%$ ton'ha Sulawesi Selatan #a"i ,%$ ton'ha (Sulsel) Sulawesi Tengah #a"i ,%$ ton'ha (Sulteng) Sulawesi Barat (Sulbar) Data belum Data belum terse"ia terse"ia Nusa Tenggara Timur Data belum Data belum (NTT) terse"ia terse"ia

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

R#(#)r#(# Pro%&'!i S*!&%#/ -IS.P Data belum terse"ia &%( ton ha Data belum terse"ia )%*+ ton'ha Data belum terse"ia (%- ton'ha &%( ton'ha &%( ton'ha &%( ton'ha &%( ton'ha &%( ton'ha Data belum terse"ia Data belum terse"ia

Sumber ; %ata . S2P propinsi

37

Anda mungkin juga menyukai