Anda di halaman 1dari 19

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar belakang Pancasila sebagai paradigma kehidupan dalam bermasyarakat, bangsa dan negara serta

kehidupan kampus memiliki peranan penting dalam berbagai aspek pembangunan salah satunya membangun kepribadian masyarakatnya dalam berperi kemanusiaan. Pancasila merupakan salah satu ideologi yang diperhitungkan keberadaannya di dunia, sehingga berani mengambil langkah aktif untuk perdamaian dunia setelah bergabung dan membentuk salah satu gerakan yaitu gerakan non blok atau GNB yang merupakan gerakan alternative yang menjadi jalan tengah antara peperangan dua ideologi besar pada masanya. Selain itu juga pancasila merupakan salah satu ideologi yang unik. Karena dalam proses lahirnya ideologi ini sangat berbeda jauh dengan ideologi ideologi yang pernah ada sebelumnya. Pancasila dilahirkan atas dasar pemikiran pemikiran kritis para tokoh tokoh penting pada masa jayanya, membentuk sebuah tatanan Negara berkonsep multikultural yang memenuhi segala aspek kehidupan, baik individu, suku atau kelompok bahkan bangsa dan Negara. Pancasila bukan demokrasi kapitalisme, tetapi mengandung nilai nilai demokrasi di dalamnya. Bukan pula sosialisme komunisme, tapi nilai nilai sosialis sangat terpapar jelas didalamnya. Pancasil adapat dikatakan aadalah sebuah ideologi alternative yang ada sebagai jalan tengah! jalan keluar dari peperangan ideology yang ada. 1.2. Tujuan "ujuan dari penyusunan makalah ini agar kita selaku mahasis#a mengetahui peran penting Pancasila sebagai ideologi yang membangun paradigma kehidupan berpikir untuk menciptakan suatu kepribadian yang syarat akan nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri, serta peran ideologi Pancasila dalam perkembangan dunia. $an juga guna memenuhi tugas mata kuliah Pancasila.

BAB II Pancasila Sebagai Paradig a !e"idu#an Diantara Ide$l$gi Dunia

2.1. Pengertian Paradig a %#alnya istilah paradigma berkembang dalam dunia ilmu pengetahuan terutama yang kaitannya dengan filsafat ilmu pengetahuan. "okoh yang mengembangkan istilah tersebut dalam dunia ilmu pengetahuan adalah "homas S Khun dalam bukunya yang berjudul "he Structure of Scientific &evolution '()*+, -).. Paradigma disini diartikan Khun sebagai kerangka referensi atau pandangan dunia yang menjadi dasar keyakianan atau pijakan suatu teori. Pemikir lain seperti Patton '()*/. mendefinisikan pengertian paradigma hampir sama dengan Khun, yaitu sebagai 0a #orld vie#, a general perspective, a #ay of breaking do#n of the comple1ity of the real #orld 2suatu pandangan dunia, suatu cara pandang umum, atau suatu cara untuk menguraikan kompleksitas dunia nyata3.4 Kemudian &obert 5riedrichs '()*+. mempertegas definisi tersebut sebagai suatu pandangan yang mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari. Pengertian lain dikemukakan oleh George &it6er '()7+. dengan menyatakan paradigma sebagai pandangan yang mendasar dari pada ilmuan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari oleh salah stu cabang!disiplin ilmu pengetahuan.2(3 8nti sari paradigma adalah suatu asumsi asumsi dasar dan asumsi teoritis yang umum dan dijadikan sumber hukum metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri, dan karakter ilmu pengetahuan itu sendiri. $engan adanya kajian paradigma ilmu pengetahuan sosial, kemudian dikembangkanlah metode baru yang berdasar pada hakikat dan sifat paradigma ilmu, yaitu manusia yang disebut metode kualitatif. Kemudian berkembanglah istilah ilmiah tersebut dalam bidang manusia serta ilmu pengetahuan lain, misalnya politik, hukum, ekonomi, budaya serta bidang bidang lainnya. $alam kehidupan sehari hari paradigma berkembang menjadi terminology yang mengadung arti sebagai sumber nilai, kerangka piker, orientasi dasar, sumber asas, tolak ukur, parameter saerta arah dan tujuan dari suatu perkembangan perubahan, dan proses dalam bidang tertentu termasuk bidang pebangunan, reformasi, maupun pendidikan. $engan demikian paradigma menempati posisi dan fungsi yang strategis dalam proses kegiatan. Perencanaan pelaksanaan hasil hasilnya dapat diukur dengan paradigma tertentu yang diyakini kebenarannya.293

2.2. Pancasila sebagai Paradig a !e"idu#an 2.2.1. Pancasila sebagai Pandangan Hidu# Bangsa :anusia sebagai mahluk ciptaan "uhan ;ang :aha <sa, dalam perjuagan untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai nilai luhur yang di junjungnya sebagai suatu pandangan hidup. Pandangan hidup yang terdiri atas kesatuan rangkaian nilai nilai luhur yang merupakan suatu tolak ukur kebaikan yang berkenaan dengan hal hal yang bersifat mendasar dan abadi dalam hidup manusia yang menjadi suatu #a#asan menyeluruh terhadap kehidupan. Sebagai mahluk individu dan mahluk sosial manusia tidaklah mungkin memenuhi segala kebutuhannya sendiri., oleh karena itu untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya, ia senantiasa memerlukan orang lain. $alam pengertian inilah maka proses perumusan pandangan hidup masyarakat dituangkan dan dilembagakan menjadi pandangan hidup bangsa dan selanjutnya pandangan hidup bangsa dituangkan sebagai pandangan hidup negara. Pandangan hidup bangsa dapat disebut sebagai ideologi bangsa 'nasional., dan pandangan hidup negara dapat disebut sebagai ideologi negara. $alam proses penjabaran dalam kehidupan modern antara pandangan hidup masyarakat dengan pandangan hidup bangsa memiliki hubungan yang bersifat timbal balik. Pandangan hidup bangsa diproyeksikan kembali kepada pandangan hidup masyarakat serta tercermin dalam sikap hidup pribadi #arganya. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa terebut terkandung di dalamnya konsepsi dasar mengenai kehidupan y ang dicita citakan, terkandung dasar pikiran terdalamdan gagasan menjadi #ujud kehidupan yang dianggap baik. =leh karena itu Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupaka suatu kristalisasi dari nilai nilai yang hidup dalam masyarakat 8ndonesia, maka pandangan hidup tersebut dijunjung tinggi oleh #arganya karena pandangan hidup Pancasila berakar pada budaya dan pandangan hidup masyarakat. $engan demikian pandangan hidup Pancasila bagi bangsa 8ndonesia yang Bhineka "unggal 8ka tersebut harus merupakan asas pemersatu bangsa sehingga tidak boleh mematikan keanekaragaman.2>3 2.2.2. Pancasila sebagai Dasar Negara Pancasila dalam kedudukannya, sering disebut sebagai $asar 5ilsafat atau $asar 5alsafah Negara 'Philosofische gronslag. dari negara, ideologi negara atau 'Staatsidee.. $alam pengertian ini Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur

pemerintahan negara atau dengan kata lain Pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang meliputi suasanan kebatinan atau cita cita hukum, sehingga merupakan suatu sumber nilai, norma serta kaidah, baik moral maupun hukum negara, dan menguasai hukum dasar baik tertulis atau ?ndang ?ndang $asar maupun yang tidak tertulis atau convensi. $alam kekdudukannya sebagai dasar negara, Pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara hukum.2-3 Pancasila sebagai dasar negara mempunyai kedudukan sebagai berikut,2/3 Sumber dari segala sumber hukum di 8ndonesia, :eliputi suasana kebatinan dari ??$ ()-/, :enciptakan cita cita hukum bagi hukum dasar negara, :enjadi sumber semangat bagi ??$ ()-/, dan :engandung norma norma yang mengharuskan ??$ untuk me#ajibkan pemerintah maupun penyelenggara negara yang lain untuk memelihara budi pekerti luhur. Pedoman kehidupan bernegara pada de#asa ini dilandasi dasar negara Pancasila melaluli ketetapan ketetapan :P& &8, yang secara filosofis harus dapat dilihat dan dirasakan oleh seluruh rakyat 8ndonesia sebagai bukti bah#a benar benar berada dalam siklus kehidupan negara yang berlandaskan kepada Pancasila. $alam kehidupannya sebagai sumber segala sumber hukum yang berlaku di 8ndonesia, Pancasila merupakan hukum dasar nasional menurut Pasal (, %yat '>., Ketetapan :P& &8 No. 888!:P&!9+++, menjadi landasan dan pedoman dalam penyelenggaraan negara termasuk pedoman bagi segenap peraturan perundangan yang berlaku di 8ndonesia. %dapun isi sumber hukum dan tata urutan peraturan perundangan &8, seperti tercantum pada "%P :P& tersebut adalah sebagai berikut, ?ndang ?ndang $asar ()-/, Ketetapan :P& &8, ?ndang ?ndang, Peraturan Pemerintah pengganti undang undang, Peraturan pemerintah, Keputusan presiden, dan

Peraturan daerah

Pancasila sebagai dasar negara mempunyai nilai nilai keseimbangan, yaitu Nilai Ketuhanan ':oral &eligius., Nilai Kemanusiaan '@umanistik., dan Nilai Kemasyarakatan 'Nasionalistik, $emokratik dan Keadilan Sosial..2A3

Nilai Ketuhanan ':oral &eligius. Konsep Ketuhanan ini tidaklah mengarah atau memihak kepada salah satu ajaran agama yang terdapat di 8ndonesia. Konsep Ketuhanan ini mengandung nilai nilai universalitas yang imanen di dalam sifat sifat ketuhanan. $engan demikian, konsep ketuhanan ini tidak bicara tentang agama di dalam ruang ritual 'hubungan antara manusia dengan tuhannya., akan tetapi bagaimana nilai nilai ketuhanan yang universal tersebut dapat dijalankan di dalam ruang publik 'hubungan manusia dengan sesama dan alam.. ;ang dimaksud dengan nilai nilai universalitas ketuhanan ini adalah nilai nilai keadilan, persamaan, kemerdekaan, kebenaran, kasih sayang, perlindungan, kebersamaan, kejujuran, kepercayaan, tanggungja#ab, keterbukaan, keseimbangan, perdamaian, dan lain lainnya dari beberapa nilai yang imanen di dalam sifat sifat Ketuhanan. Nilai Kemanusiaan '@umanistik. Konsep kemanusiaan ini harus dapat memposisikan manusia tetap sebagai makhluk yang mempunyai hak hak dasar yang alamiah. %dapun yang dimaksud dengan hak hak dasar alamiah itu adalah hak untuk hidup, hak untuk berkarya, hak untuk berserikat, hak untuk berkeluarga, hak untuk memperoleh kebahagiaan, hak untuk berfikir, bersikap dan mengembangkan potensi. Nilai Kemasyarakatan 'Nasionalistik, $emokratik dan Keadilan Sosial. Konsep Kemasyarakatan ini merupakan sebuah keniscayaan adanya peran negara di dalam segala proses kehidupan berbangsa dan bernegara. %kan tetapi peran negara tersebut bukanlah untuk negara, akan tetapi diperuntukkan bagi kesejahteraan masyarakat yang didasarkan atas prinsip keadilan. ?ntuk me#ujudkan cita cita tersebut, maka negara harus dibangun di dalam sistem politik yang demokratis. $i dalam konsep demokrasi, rakyatlah yang mempunyai kedaulatan. Penguasa hanyalah sebagai mandataris dari titah yang diberikan oleh rakyat. ?ntuk mencegah

munculnya penguasa yang otoriter, maka kekuasaan yang diberikan kepada penguasa harus dibatasi le#at konstitusi 'demokrasi konstitusional.. %khirnya, Pancasila sebagai dasar negara juga dapat memberikan motivasi atas keberhasilan serta tercapainya suatu cita cita!tujuan nasional yang juga merupakan cita cita proklamasi kemerdekaan &epublik 8ndonesia, yaitu suatu masyarakat yang adil dan makmur, hidup berdampingan dengan negara negara di dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.2*3 2.2.%. Pancasila sebagai Suatu Ide$l$gi Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara 8ndonesia maka Pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok orang sebagaimana ideologi ideologi lain di dunia, namun Pancasila diangkat dari nilai nilai adat istiadat, nilai nilai kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat 8ndonesia sebelum membentuk negara, dengan lain perkataan unsur unsur yang merupakan materi 'bahan. Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat 8ndonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa materialis 'asal bahan. Pancasila. 8deologi Pancasila memiliki berbagai aspek, baik berupa cita cita pemikiran atau nilai nilai, maupun norma yang baik dapat direalisasikan dalam kehidupan praksis dan bersifat terbuka dengan memiliki tiga dimensi sebagai berikut, 273 a. $imensi idealis, artinya nilai nilai dasar dari Pancasila memilki sifat yang sistematis, juga rasional dan bersifat menyeluruh. b. $imensi normatif, merupakan nilai nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila yang perlu dijabarkan ke dalam sistem norma sehingga tersirat dan tersurat dalam norma norma kenegaraan. c. $imensi realistis adalah nilai nilai Pancasila yang dimaksud di atas harus mampu memberikan pencerminan atas realitas yang hidup dan berkembang dalam penyelenggaraan negara. $alam rangka perkembangan ideologi, khususnya di 8ndonesia, ideologi

berkembangsesuai kepentingan dan kondisi kehidupan bangsa dan negara 8ndonesia, di antaranya sebagai ideologi persatuan, ideologi pembangunan dan ideologi terbuka. 8deologi persatuan sangat penting yang memiliki tugas dan fungsi mempersatukan seluruh rakyat 8ndonesia menjadi rakyat dan bangsayang memiliki sikap kepribadian yang tersendiri tanpa

ketergantungan kepada siapa pun serta mempertebal kebersamaan dalam kehidupan berbangsa. :engenai ideologi pembangunan, berarti pembangunan ikut dalam memberikan kepada pemerintahan &8 ke#enangan dalam mempersiapkan kebijaksanaan dalam #ujud cita cita kehidupan bangsa melalui pembangunan nasional yang dilakukan dengan penyusunan kaidah kaidah!norma norma penting dalam penunjang pembangunan yang sedang dilakukan. Sebagai ideologi terbuka 'ideologi Pancasila. dalam melihat perkembangan kemajuan dunia de#asa ini, termasuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta lajunya sarana komunikasi membuat dunia seolah menjadi sempit dan kecil sehingga pembangunan akhirnya tidak terkait pada faktor faktor yang ada didalam negeri saja. Selain itu tetap menjaga dan mempertahankan identitas dalam ikatan pertahanan nasional dan persatuan nasional, mampu bersaing dengan bangsa bangsa di dunia, melalui ideologi terbuka dikembangkan dinamika kehidupan masyarakat bangsa. :embuka #a#asan lebih luas secara kongkrit serta dapat lebih mudah menyelesaikan masalah yang timbul dengan penyelesaian yang baik dan lebih terbuka dengan berdasarkan atas kesepakatan seluruh masyarakat tanpa ada paksaan dari luar. Keterbukaan ideologi Pancasila didukung oleh beberapa hal antara lain, "ekad bangsa dalam memperjuanagkan tercapainya tujuan nasional!tujuan proklamasi, Pembangunan nasional yang teratur dan maju pesat, "ekad yang kuat dalam mempertahankan nilai sila sila Pancasila yang sifatnya abadi, @ilangnya ideologi komunis!sosialis sebagai ideologi tertutup.

@al hal yang membatasi keterbukaan ideologi Pancasila adalah sebagai berikut, Stabilitas nasional yang mantab, "etap berlakunya larangan terhadap paham komunisme di 8ndonesia, %danya pencegahan atas pengembangan ideologi liberal di 8ndonesia, dan Pencegahan terhadap gerakan ekstrem dan paham paham lain yang dapat menggoyahkan nilai persatuan dan kesatuan bangsa. $engan demikian, bah#a ideologi Pancasila memiliki arti sebagai keseluruhan pandangan, cita cita, maupun keyakinan dan nilai nilai bangsa 8ndonesia yang secara

normatif perlu di#ujudkan dalam tata kehidupan berbangsa dan bernegara guna menunjang tercapainya suatu keadialan sosial bagi seluruh rakyat 8ndonesia. 2.%. Pancasila Diantara Ide$l$gi Dunia 2.%.1. IDE&L&'I PAN(ASILA 2.%.1.1. Pengertian Asal )ula Pancasila Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara 8ndonesia, bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang sebagaiman yang terjadi pada ideologi ideologi lain di dunia. Namun terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa 8ndonesia. Secara kausalitas Pancasila sebelum disahkan menjadi dasar filsafat negara nilai nilainya telah ada dan berasal dari bangsa 8ndonesia sendiri yang berupa nilai nilai adat istiadat, nilai nilai kebudayaan dan nilai nilai religius. Kemudian para pendiri negara 8ndonesia mengangkat nilai nilai tersebut dirumuskan secara musya#arah mufakat berdasarkan moral yang luhur, antara lailn dalamsidang BP?PK8 pertama, sidang panitia sembilan yang kemudian menghasilkan Piagam Bakarta yang memuat Pancasila yang pertama kali, kemudian dibahas lagi dalam sidang BP?PK8 kedua. Setelah kemerdekaan 8ndonesia sebelum sidang resmi PPK8 Pancasila sebagai calon dasar filsafat negara dibahas serta disempurnakan kembali dan akhirnya pada tanggal (7 %gustus ()-/ disahkan oleh PPK8 sebagai daasar filsafat negara &epublik 8ndonesia. 2.%.1.2. !arakteristik Ide$l$gi Pancasila Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat reformatif, dinamis, dan terbuka. @al ini dimaksudkan bah#a ideologi Pancasila adalah bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan 6aman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai nilai dasar yang terkandung di dalamnya, namun mengekplisitkan #a#asannya secara lebih kongkrit, sehingga memiliki kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah masalah aktual yang senantiasa berkembang seiring dengan aspirasi rakyat, perkembangan iptek serta 6aman. Berdasarkan pengertian tentang ideologi terbuka tersebut nilai nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai berikut,

Nilai $asar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila yaitu Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai dasar tersebut merupakan esensi dari sila sila Pancasila yang bersifat universal, sehingga dalam nilai dasar tersebut terkandung cita cita, tujuan serta niali nilai yang baik dan benar.

Nilai 8nstrumental, yang merupakan arahan, kebijakan, strategi, sasaran serta lembaga pelaksanaannya. Nilai instrumental ini merupakan ekspisitasi, penjabaran lebih lanjut dari nilai nilai dasar ideologi Pancasila.

Nilai Praksis, yaitu merupakan realisasi nilai nilai instrumental dalam suatu realisasi pengamalan yang bersifat nyata dalam kehidupan sehari hari dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara. $alam realisasi praksis inilah maka penjabaran nilai nilai Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan 'reformasi. sesuai dengan perkembangan 6aman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta aspirasi masyarakat. Berdasakan ciri khas proses dalam rangka membentuk suatu negara, maka bangsa

8ndonesia mendirikan suatu negara memiliki suatu karakteristik, ciri khas tertentu karena ditentukan oleh keanekaragamanaa, sifat dan karakternya, maka bangsa ini mendirikan suatu negara berdasarkan 5ilsafat Pancasila, yaitu suatu Negara Persatuan, suatu Negara Kebangsaan serta suatu Negara yang Bersifat 8ntegralistik. 2.%.2. IDE&L&'I LIBE*ALIS)E 2.%.2.1. Pengertian Liberalis e Ciberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bah#a kebebasan adalah nilai politik yang utama. Ciberalisme tumbuh dari konteks masyarakat <ropa pada abad pertengahan. Ketika itu masyarakat ditandai dengan dua karakteristik berikut. %nggota masyarakat terikat satu sama lain dalam suatu sistem dominasi kompleks dan kukuh, dan pola hubungan dalam system ini bersifat statis dan sukar beruba Pemikiran liberal 'liberalisme. berkembang sejak masa &eformasi Gereja dan &enaissans yang menandai berakhirnya %bad Pertengahan 'abad D ED.. $isebut liberal, yang secara harfiah berarti bebas dari batasan 'free from restraint., karena liberalisme mena#arkan konsep kehidupan yang bebas dari penga#asan gereja dan raja. 8ni berkebalikan

total dengan kehidupan Barat %bad Pertengahan ketika gereja dan raja mendominasi seluruh segi kehidupan manusia. Secara umum, liberalisme mencita citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Ciberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi 'private enterprise. yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. =leh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme. $alam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama sama mendasarkan kebebasan mayoritas. Bandingkan =1ford :anifesto dari Ciberal 8nternational, 0@ak hak dan kondisi ini hanya dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati. $emokrasi sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan pada persetujuan yang dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar 'enlightened. dari kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan rahasia, dengan menghargai kebebasan dan pandangan pandangan kaum minoritas. :asyarakat yang terbaik 're6im terbaik., menurut paham liberalisme adalah yang memungkinkan individu mengembangkan kemampuan kemampuan individu sepenuhnya. $alam masyarakat yang baik semua individu harus dapat mengembangkan pikiran dan bakat bakatnya. @al ini mengharuskan para individu untuk bertanggung ja#ab atas tindakannya, dan tidak menyuruh seseorang melakukan sesuatu untuknya atau seseorang untuk mengatakan apa yang harus dilakukan. 2.%.2.2. (iri+ciri ide$l$gi liberalis e Firi ciri ideologi liberal sebagai berikut (. 9. >. $emokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik %nggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat keputusan diri sendiri. -. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.

/. A.

Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian terbesar individu berbahagia. @ak hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan manapun..

2.%.2.%. Ide$l$gi Liberais e Terbentuk %jaran liberalisme ortodoks sangat me#arnai pemikiran para "he 5ounding 5ather %merika seperti George Gythe, Patrick @enry, Benjamin 5ranklin, ataupun "homas Befferson 9.>.9.-. Negara yang menganut 8deologi Ciberalisme Beberapa Negara di Benua %merika yang menganut ideology liberalisme %merika Serikat, %rgentina, Bolivia, Bra6il, Fili, Fuba, Kolombia, <kuador, @onduras, Kanada, :eksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, ?ruguay dan Dene6uela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara %ruba, Bahamas, &epublik $ominika, Greenland, Grenada, Kosta &ika, Puerto &ico dan Suriname. :asih banyak lagi negara negara yang menganut 8deologi Ciberalisme di benua lainnya. 2.%.%. IDE&L&'I S&SIALIS)E 2.%.%.1. Pengertian S$sialis e Sosialisme merupakan merupakan reaksi terhadap revolusi industri dan akibat akibatnya. %#al sosialisme yang muncul pada bagian pertama abad ke () dikenal sebagai sosialis utopia. Sosialisme ini lebih didasarkan pada pandangan kemanusiaan 'humanitarian.. Paham sosialis berkeyakinan perubahan dapat dan seyogyanya dilakukan dengan cara cara damai dan demokratis. Paham sosialis juga lebih lu#es dalam hal perjuangan perbaikan nasib buruh secara bertahap. 8stilah sosialisme atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. 8stilah ini mulai digunakan sejak a#al abad ke (). $alam bahasa 8nggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut &obert =#en pada tahun (79*. $i Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint Simon pada tahun (7>9 yang dipopulerkan oleh Pierre Cerou1 dan B. &egnaud dalam lH<ncyclopIdie Nouvelle2(3. Penggunaan istilah sosialisme

sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bah#a istilah ini bera#al dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke () hingga a#al abad ke 9+ berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite. 2.%.%.2. Ajaran tentang Ide$l$gi S$sialis e (. :enciptakan masyarakat sosialis yang dicita citakan dengan kejernihan dan kejelasan argument, bukan dengan cara cara kekerasan dan revolusi. 9. Permasalahan seyogyanya di selesaikan dengan cara demokratis. 2.%.%.%. Na a+na a #enting dala Ide$l$gi S$sialis e

Nama nama penting dalam 8deologi Sosialisme F.@. Saint Simon '(*A+ (79/., 5.: Fharles 5ourier '(**9 (7>*., <tinneFabet '(*77 (7/A., Gilhelm Geiling '(7+7 (7*(., dan Couis Bland '(7(( (779.. 2.%.%.,. Negara -ang enganut Ide$l$gi S$sialis e

Negara yang menganut 8deologi Sosialisme adalah Negara negara di <ropa Barat. 2.%.,. IDE&L&'I !&)UNIS)E 2.%.,.1. Pengertian !$ unis e Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia, selain kapitalisme dan ideologi lainnya. Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke (), yang mana mereka itu mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh. Secara umum komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu yang membuat orang berangan angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata. Paham komunis berkeyakinan perubahan atas system kapitalisme harus dicapai dengan cara cara revolusi dan pemerintahan oleh diktator proletariat sangat diperlukan pada masa transisi. $alam masa transisi dengan bantuan Negara diba#ah diktator proletariat, seluruh hak milih pribadi dihapuskan dan diambillah untuk selanjutnya berada dalam control negara. Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya &evolusi Bolshevik di &usia tanggal * November ()(*. Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah

ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Pada tahun 9++/ negara yang masih menganut paham komunis adalah "iongkok, Dietnam, Korea ?tara, Kuba dan Caos. 2.%.,.2. (iri+ciri Ide$l$gi !$ unis e %dapun ciri pokok pertama ajaran komunisme adalah sifatnya yang ateis, tidak mengimani %llah. =rang komunis menganggap "uhan tidak ada, kalau ia berpikir "uhan tidak ada. %kan tetapi, kalau ia berpikir "uhan ada, jadilah "uhan ada. :aka, keberadaan "uhan terserah kepada manusia. Firi pokok kedua adalah sifatnya yang kurang menghargai manusia sebagai individu. :anusia itu seperti mesin. Kalau sudah tua, rusak, jadilah ia rongsokan tidak berguna seperti rongsokan mesin. Komunisme juga kurang menghargai individu, terbukti dari ajarannya yang tidak memperbolehkan ia menguasai alat alat produksi. Komunisme mengajarkan teori perjuangan 'pertentangan. kelas, misalnya proletariat mela#an tuan tanah dan kapitalis. Pemerintah komunis di &usia pada 6aman Cenin pernah mengadakan pembersihan kaum kapitalis '()() ()9(.. Stalin pada tahun ()9*, mengadakan pembersihan kaum feodal atau tuan tanah. Salah satu doktrin komunis adalah the permanent atau continuous revolution 'revolusi terus menerus.. &evolusi itu menjalar ke seluruh dunia. :aka, komunisme sering disebut go international.. Komunisme memang memprogramkan tercapainya masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa kelas, semua orang sama. Namun, untuk menuju ke sana, ada fase diktator proletariat yang bertentangan dengan demokrasi. Salah satu pekerjaan diktator proletariat adalah membersihkan kelas kelas la#an komunisme, khususnya tuan tuan tanah dan kapitalis. $alam dunia politik, komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu partai komunis. :aka, ada Partai Komunis ?ni Soviet, Partai Komunis Fina, PK8, dan Partai Komunis Dietnam, yang merupakan satu satunya partai di negara bersangkutan. Badi, di negara komunis tidak ada partai oposisi. Badi, komunisme itu pada dasarnya tidak menghormati @%:. Karl @einrich :ar1 '"rier, Berman, / :ei (7(7 J Condon, (- :aret (77>. adalah seorang filsuf, pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia.Karl @einrich :ar1 Cambang Komunisme 2.%.,.%. Negara -ang enganut Ide$l$gi !$ unis

Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya &evolusi Bolshevik di &usia tanggal * November ()(*. Pada tahun 9++/ negara yang masih menganut paham komunis adalah &epublik &akyat Fina 'sejak ()-)., Dietnam, Korea ?tara, Kuba dan Caos.

2.%... IDE&L&'I !&NSE*/ATIS)E 2.%...1. Pengertian !$nser0atis e Konservatisme adalah sebuah filsafat politik yang mendukung nilai nilai tradisional. 8stilah ini berasal dari kata dalam bahasa Catin, conservKre, melestarikanL 0menjaga, memelihara, mengamalkan4. Karena berbagai budaya memiliki nilai nilai yang mapan dan berbeda beda, kaum konservatif di berbagai kebudayaan mempunyai tujuan yang berbeda beda pula. Sebagian pihak konservatif berusaha melestarikan status Muo, sementara yang lainnya berusaha kembali kepada nilai nilai dari 6aman yang lampau, the status Muo ante. Samuel 5rancis mendefinisikan konservatisme yang otentik sebagai 0bertahannya dan penguatan orang orang tertentu dan ungkapan ungkapan kebudayaannya yang dilembagakan.42(3 &oger Scruton menyebutnya sebagai 0pelestarian ekologi sosial4 dan politik penundaan, yang tujuannya adalah mempertahankan, selama mungkin, keberadaan sebagai kehidupan dan kesehatan dari suatu organisme sosial. 2.%...2. (iri+(iri Ajaran Ide$l$gi !$nser0atis e (. Cebih mementingkan lembaga lembaga kerajaan dan gereja 9. %gama dipandang sebagai kekuatan utama disamping upaya pelestarian tradisi dan kebiasaan dalam tata kehidupan masyarakat. >. Cembaga lembaga yang sudah mapan seperti keluarga, gereja, dan Negara semuanya dianggap suci. -. Konservatisme juga menentang radikalisme dan skeptisisme. 8deologi konservatisme yang dikumandangkan oleh <dmund Burke, (*9) (*)*. $imana ideologi konservatisme ini telah merasuk ke beberapa negara sekular yang ada sekarang. Nasionalisme dan kebangsaan ini sekarang kalau di 8ndonesia dijadikan lambang perjuangan Partai %manat Nasional di ba#ah %mien &ais dan Partai Kebangkitan Bangsa yang lahirnya dibidani oleh Gus $ur.

Negara yang pernah menganut 8deologi Konservatisme adalah 8nggris, Kanada, Bulgaria, $enmark, @ongaria, Belanda, S#edia.

2.%.1. IDE&L&'I 2ASIS)E 2.%.1.1. Pengertian Ide$l$gi 2asis e 5asisme merupakan sebuah paham politik yang mengangungkan kekuasaan absolut tanpa demokrasi. $alam paham ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat kentara. Kata fasisme diambil dari bahasa 8talia, fascio, sendirinya dari bahasa Catin, fascis, yang berarti seikat tangkai tangkai kayu. 8katan kayu ini lalu tengahnya adakapaknya dan pada 6aman Kekaisaran &oma#i diba#a di depan pejabat tinggi. 5ascis ini merupakan simbol daripada kekuasaan pejabat pemerintah. Pada abad ke 9+, fasisme muncul di 8talia dalam bentuk Benito :ussolini. Sementara itu di Berman, juga muncul sebuah paham yang masih bisa dihubungkan dengan fasisme, yaitu Na6isme pimpinan %dolf @itler. Na6isme berbeda dengan fasisme 8talia karena yang ditekankan tidak hanya nasionalisme saja, tetapi bahkan rasialisme dan rasisme yang sangat sangat kuat. Saking kuatnya nasionalisme sampai mereka membantai bangsa bangsa lain yang dianggap lebih rendah. 5asisme dikenal sebagai ideologi yang lahir dan berkembang subur pada abad ke 9+. 8a menyebar dengan pesat di seluruh dunia pada permulaan Perang $unia 8, dengan berkuasanya re6im fasis di Berman dan 8talia pada khususnya, tetapi juga di negara negara seperti ;unani, Spanyol, dan Bepang, di mana rakyat sangat menderita oleh cara cara pemerintah yang penuh kekerasan. Berhadapan dengan tekanan dan kekerasan ini, mereka hanya dapat gemetar ketakutan. $iktator fasis dan pemerintahannya yang memimpin sistem semacam ituNdi mana kekuatan yang brutal, agresi, pertumpahan darah, dan kekerasan menjadi hukumNmengirimkan gelombang teror ke seluruh rakyat melalui polisi rahasia dan milisi fasis mereka, yang melumpuhkan rakyat dengan rasa takut. Cebih jauh lagi, pemerintahan fasis diterapkan dalam hampir semua tingkatan kemasyarakatan, dari pendidikan hingga budaya, agama hingga seni, struktur pemerintah hingga sistem militer, dan dari organisasi politik hingga kehidupan pribadi rakyatnya. Pada akhirnya, Perang $unia 88,

yang dimulai oleh kaum fasis, merupakan salah satu malapetaka terbesar dalam sejarah umat manusia, yang merenggut nya#a // juta orang. Pelopor 8deologi 5asisme, Na6isme @itler dengan bukunya :ein Kampft, dan :ussolini dengan $oktrine of 5ascism.

%jaran pokok 8deologi 5asisme, Namun demikian, bukan berarti fasisme tidak memiliki ajaran. Setidaknya para pelopor fasisme meninggalkan jejak ajaran mereka perihal fasisme. @itler menulis :ein Kampft, sedangkan :ussolini menulis $oktrine of 5ascism. %jaran fasis model 8talia lah yang kemudian menjadi pegangan kaum fasis didunia, karena #a#asannya yang bersifat moderat. :enurut <benstein, unsur unsur pokok fasisme terdiri dari tujuh unsur, Pertama, ketidak percayaan pada kemampuan nalar. Bagi fasisme, keyakinan yang bersifat fanatik dan dogmatic adalah sesuatu yang sudah pasti benar dan tidak boleh lagi didiskusikan. "erutama pemusnahan nalar digunakan dalam rangka 0tabu4 terhadap masalah ras, kerajaan atau pemimpin. Kedua, pengingkaran derajat kemanusiaan. Bagi fasisme manusia tidaklah sama, justru pertidaksamaanlah yang mendorong munculnya idealisme mereka. Bagi fasisme, pria melampaui #anita, militer melampaui sipil, anggota partai melampaui bukan anggota partai, bangsa yang satu melampaui bangsa yang lain dan yang kuat harus melampaui yang lemah. Badi fasisme menolak konsep persamaan tradisi yahudi kristen 'dan juga 8slam. yang berdasarkan aspek kemanusiaan, dan menggantikan dengan ideology yang mengedepankan kekuatan. Ketiga, kode prilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan. $alam pandangan fasisme, negara adalah satu sehingga tidak dikenal istilah 0oposan4. Bika ada yang bertentangan dengan kehendak negara, maka mereka adalah musuh yang harus dimusnahkan. $alam pendidikan mental, mereka mengenal adanya indoktrinasi pada kamp kamp konsentrasi. Setiap orang akan dipaksa dengan jalan apapun untuk mengakui kebenaran doktrin pemerintah. @itler konon pernah mengatakan, bah#a 0kebenaran terletak pada perkataan yang berulang ulang4. Badi, bukan terletak pada nilai obyektif kebenarannya. Keempat, pemerintahan oleh kelompok elit. $alam prinsip fasis, pemerintahan harus dipimpin oleh segelintir elit yang lebih tahu keinginan seluruh anggota masyarakat. Bika ada pertentangan pendapat, maka yang berlaku adalah keinginan si elit.

Kelima, totaliterisme. ?ntuk mencapai tujuannya, fasisme bersifat total dalam meminggirkan sesuatu yang dianggap 0kaum pinggiran4. @al inilah yang dialami kaum #anita, dimana mereka hanya ditempatkan pada #ilayah > K yaitu, kinder 'anak anak., kuche 'dapur. dan kirche 'gereja.. Bagi anggota masyarakat, kaum fasis menerapkan pola penga#asan yang sangat ketat. Sedangkan bagi kaum penentang, maka totaliterisme dimunculkan dengan aksi kekerasan seperti pembunuhan dan penganiayaan. Keenam, &asialisme dan imperialisme. :enurut doktrin fasis, dalam suatu negara kaum elit lebih unggul dari dukungan massa dan karenanya dapat memaksakan kekerasan kepada rakyatnya. $alam pergaulan antar negara maka mereka melihat bah#a bangsa elit, yaitu mereka lebih berhak memerintah atas bangsa lainnya. 5asisme juga merambah jalur keabsahan secara rasialis, bah#a ras mereka lebih unggul dari pada lainnya, sehingga yang lain harus tunduk atau dikuasai. $engan demikian hal ini memunculkan semangat imperialisme. "erakhir atau ketujuh, fasisime memiliki unsur menentang hukum dan ketertiban internasional. Konsensus internasional adalah menciptakan pola hubungan antar negara yang sejajar dan cinta damai. Sedangkan fasis dengan jelas menolak adanya persamaan tersebut. $engan demikian fasisme mengangkat perang sebagai derajat tertinggi bagi peradaban manusia. Sehingga dengan kata lain bertindak menentang hukum dan ketertiban internasional. Negara negara yang menganut 8deologi 5asisme Negara negara yang pernah menganut 8deologi 5asisme adalah %merika Serikat, 8nggris, Perancis, 8talia dan Berman.

BAB III PENUTUP

!esi #ulan Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara 8ndonesia, bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang sebagaiman yang terjadi pada ideologi ideologi lain di dunia. Namun terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa 8ndonesia. Sebagai paradigma, Pancasila memiliki peran sebagai dasar negara, sebagai pandangan hidup negara dan sebagai suatu ideologi. $engan beberapa hal yang mendukung terbukanya ideologi Pancasila memungkinkan dapat terlaksananya nilai nilai yang terkandung pada tiap sila sila Pancasila demi tercapainya cita cita dan aspirasi rakyat. $engan ciri khas proses dalam rangka membentuk suatu negara, maka bangsa 8ndonesia mendirikan suatu negara memiliki suatu karakteristik, ciri khas tertentu karena ditentukan oleh keanekaragamanaa, sifat dan karakternya, maka bangsa ini mendirikan suatu negara berdasarkan 5ilsafat Pancasila, yaitu suatu Negara Persatuan, suatu Negara Kebangsaan serta suatu Negara yang Bersifat 8ntegralistik.

DA2TA* PUSTA!A

Kaelan. 9+(+. Pendidikan Pancasila edisi reformasi. Paradigma, ;ogyakarta. Setijo, Pandji. 9++). Pendidikan Pancasila Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa. P" Gramedia Gidiasarana 8ndonesia, Bakarta http,!!kampusbaca.blogspot.com!9+(+!(9!tugas makalah ideologi.html. tanggal (- November 9+(( pukul 9+.++ G8B http,!!kritisfrombali.blogspot.com!9+((!+/!pancasila sebagai sebuah ideologi.html diakses pada tanggal (- Nov 9+((, pukul 99,97. http,!!adhunk.multiply.com! diakses pada tanggal (- November 9+((, pukul 99,/+. http,!!ayya>.blogspot.com!9++7!(9!bab i pendahuluan (.html, diakses pada tanggal (November 9+((, pukul 99,>+. 2(3 http,!!adhunk.multiply.com! diunduh pada tanggal (- November 9+((, pukul 99,/+. 293 http,!!ayya>.blogspot.com!9++7!(9!bab i pendahuluan (.html, diunduh pada tanggal (- November 9+((, pukul 99,>+. 2>3 P&=5.$&.K%<C%N,:.S.Pendidikan P%&%$8G:%,9+(+..@lm.(+* (+) 2-3 8bid., hlm.((+ 2/3 Pandji Setijo.PendidikanPancasila.'Bakarta, P" Gtamedia Gidiasarana 8ndonesia,9++). @lm.72A3 http,!!narotama.ac.id! diakses pada tanggal (/ November 9+((, pukul 9+.++ G8B. 2*3 Pandji Setijo.=p.cit.,@lm.7/ 7* 273 8bid.@lm.7) Pancasila edisi &eformasi ';ogyakarta, diakses pada

Anda mungkin juga menyukai