Anda di halaman 1dari 8

DETEKSI DINI KETIDAKSEIMBANGAN OTOT OROFASIAL PADA ANAK

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gigi perlu dirawat sejak dini agar anak tidak mengalami gangguan tumbuh kembang gigi, di samping mempertahankan keadaan gigi yang normal, sehingga saat dewasa memperoleh oklusi gigi yang harmonis, fungsional, dan estetis. Oklusi adalah hubungan kontak antara gigi geligi bawah dengan gigi geligi atas waktu mulut ditutup. Oklusi dikatakan normal, jika susunan gigi dalam lengkung geligi teratur baik serta terdapat hubungan yang harmonis antara gigi atas dengan gigi bawah, hubungan seimbang antara gigi dan tulang rahang terhadap tulang tengkorak dan otot di sekitarnya, serta ada keseimbangan fungsional sehingga memberikan estetitika yang baik. Dalam tahap pertumbuhan gigi dan perkembangan oklusi, khususnya periode transisi pergantian gigi sulung ke gigi permanen, banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan lengkung gigi (Hayati, 200 !. "ika gigi tidak dirawat dengan baik, maka akan menyebabkan maloklusi. #aloklusi adalah kondisi oklusi inter$uspal dalam pertumbuhan gigi diasumsikan sebagai kondisi yang tidak reguler (%nindita, 200&!. #aloklusi bukan penyakit melainkan keadaan morfologik yang menyimpang dari oklusi normal (Hayati, 200 !. #aloklusi umum terjadi pada populasi dunia. Hasil penelitian menunjukkan sepertiga populasi dunia memiliki oklusi normal sedangkan sisanya memiliki berbagai tingkatan maloklusi ('rimarti, 200(!. 'erkembangan normal dentofasial tergantung pada fungsi normal otot sekitar mulut. )eseimbangan antara otot bibir, pipi dan lidah perlu dipelihara. %danya ketidakseimbangan antara ketiga otot orofasial tersebut akan mempengaruhi perkembangan struktur dentofasial. Deteksi dini ketidakseimbangan otot orofasial pada anak sangat diperlukan sebagai upaya pen$egahan maloklusi ('rimarti, 200(!. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi otot-otot orofa ial 2.1.1 Ta!a" "ert#m$#!an %Lee&2''() *idah men$apai pertumbuhan sempurna hingga usia & tahun.#aksila men$apai pertumbuhan sempurna hingga usia & tahun, dengan residual growth sekitar umur 2 tahun, ketika pertumbuhan telah selesai.#andibula dapat tumbuh sempurna pada usia &+ 0 tahun, sampai melewati prepubertal atau pubertal growth spurt. ,eberapa diantara nya terus tumbuh hingga usia 20 tahun.-onsil dan adenoid men$apai pertumbuhan maksimal pada usia .+ 2 tahun, kemudian terjadi atropi. 2.1.2 *tot-otot $i$ir +an "i"i 1. *tot "in,ter $i$ir (*ee,200/! Otot spin$ter bibir adalah orbi$ularis oris yang membentuk sebagian jaringan pada bibir. #emiliki koneksi yang luas terhadap muskulus+muskulus yang terdapat dalam rongga mulut. Origo dan insersio (0nell, .. ! 0erat+serat berjalan melingkari orifi$ium oris di dalam substansi bibir. ,eberapa serat berawal di tengah garis ma1illa dan berjalan serong ke membran mukosa permukaan dalam bibir. 2mumnya serat+serat ini berasal dari muskulus bu$$inator.

'ersarafan (0nell, .. ! 3abang bukal dan mandibular n.fasialis 4ungsi (0nell, .. ! #erapatkan bibir 2. *tot +ilator $i$ir (0nell, .. ! a. #.le5ator labii superior b. #.6ygomati$us mayor dan minor $. #.le5ator anguli oris d. #.risorius e. #.depressor anguli oris f. #.depressor labii inferior g. #.mentalis -. *tot "i"i (*ee,200/!

# uskulus bu$$inator berada di maksila dan mandibula pada daerah molar dan masuk kedalam muskulus+muskulus di dekitar sudut mulut. #embentuk sebagian besar dinding lateral pipi. #enyimpan makanan di dalam rongga mulut pada saat proses mastikasi. #uskulus bu$$inator diiner5asi oleh $abang bukal ner5us fasialis dan mendapat suplai darah dari maksila dan arteri fasial. 2.1.1 *tot "eng#n.a! %Snell&1//1) 7ang termasuk otot pengunyah adalah masseter, temporalis, pterygoideus lateralis dan medialis a. #uskulus masseter #asseter adalah salah satu otot yang paling kuat dilihat dari ukurannya pada tubuh. -erdapat pada bagian lateral ar$us 6igomati$us dan memasuki angulus mandibula. 4ungsimuskulus masseter adalah mengangkat mandibula untuk merapatkan bibir waktu mengunyah.

b. #uskulus temporalis 4ungsi muskulus temporalis adalah mengangkat mandibula dan mengembalikan posisi mendibula $. #uskulus pterygoideus lateralis 4ungsi muskulus pterygoideus lateralis adalah menarik $ollum mandibula ke depan d. #uskulus pterygoideus medialis 4ungsi muskulus pterygoideus medialis adalah mengangkat mandibula 2.1.2 *tot-otot li+a! %Lee&2''() Otot+otot lidah terdiri dari 2 yaitu . Otot+otot intrinsik lidah a. #uskulus genioglossus ,erfungsi menarik lidah ke depan dan menjulurkan ujung lidah ke sisi yang berlawanan. ,ila kedua otot berkontraksi bersama, lidah akan menjulur bersama. Otot ini juga mendepresi lidah b. #uskulus styloglossus ,erfungsi menarik lidah ke atas dan ke belakang $. #uskulus palatoglossus ,erfungsi menarik radi1 linguae ke atas dan ke belakang d. #uskulus hyoglossus ,erfungsi untuk depresi lidah 2. Otot+otot ekstrinsik lidah Otot+otot ekstrinsik lidah terdiri dari muskulus 5ertikal, mus$ulus trans5ersal, dan muskulus longitudinal superior dan inferior

*tot

0otot

ek trin ik

li+a! *tot 0otot intrin ik li+a! 2.1 *tot orofa ial .ang eim$ang )eseimbangan otot orofasial dapat dideteksi dari pola penelanan yang benar dan posisi lidah pada saat istirahat. 'ola penelanan yang normal adalah ('rimarti, 200(! 2jung lidah diletakkan di belakang gigi insisif rahang atas ,agian lidah terangkat sehingga berkontak dengan palatum durum

,agian belakang lidah membentuk posisi 89 derajat terhadap dinding pharing 0ejalan dengan akti5itas otot lidah, otot masseter dan bu$$inator menekan ke arah midline Otot orbi$ularis oris menekan gigi insisif atas ke arah posterior 'osisi lidah normal pada saat istirahat )etika tidak melakukan akti5itas berbi$ara, mengunyah dan menelan maka posisi lidah yang normal berada di dalam rongga mulut (anonymous, 200(!. 2.2 Defini i gangg#an otot orofa ial Gangguan otot orofasial didefinisikan sebagai fungsi yang abnormal dari otot wajah dan rongga mulut. Gangguan tersebut melibatkan kombinasi antara bibir yang abnormal, rahang, posisi lidah selama istirahat, menelan, atau berbi$ara dan atau adanya kebiasaan buruk yang abnormal 'ada gangguan tersebut, lidah bergerak ke depan berada diantara gigi insisif atas dan bawah pada saat berbi$ara, menelan dan istirahat (%0H%, 200/!. Definisi lain adalah adanya kelainan anatomis atau fisiologis pada struktur fasial dan rongga mulut yang berhubungan dengan otot+otot maksila dan mandibula serta aspek dental dan skeletal wajah. 're5alensi gangguan otot orofasial banyak terdapat pada bayi yang baru lahir, 90: pada anak+anak usia tahun, dan pre5alensi menurun se$ara bertahap dan inkonsisten pada masa kanak+ kanak tetapi konsisten pada masa remaja dan dewasa sebanyak ;0:. 'ada populasi umum terdapat pre5alensi sebesar ;0+80: (*ee,2002!. )omponen paling utama pada gangguan otot orofasial adalah lidah bagian depan dan posisi mulut yang terbuka pada saat istirahat (3omrie!. 'enempatan ujung lidah saat istirahat merupakan gejala awal yang harus diperhatikan ('rimarti, 200(!. 2.- Etiologi 0ebuah studi menunjukkan bahwa faktor herediter dapat menentukan ukuran rongga mulut anak, susunan dan jumlah gigi geligi, kekuatan bibir, lidah, mulut, dan otot+otot fasial (%0H%,200/!. ,eberapa masalah yang berkaitan dengan fungsi rongga mulut dan otot+otot wajah disebabkan karena faktor lingkungan seperti alergi. 'ada anak+anak yang memiliki riwayat alergi, sulit untuk bernafas dengan normal melalui hidung karena jalan udara tertutup. %nak+anak tersebut $enderung bernafas melalui mulut, lidah terletak mendatar di dasar mulut. Otot+otot bibir akan kehilangan kekuatan jika hal tersebut bertahan dalam waktu yang lama(%0H%,200/!. 'embesaran tonsil dan adenoid juga dapat memblokir jalan masuk udara, yang menyebabkan bernafas melalui mulut. Hal tersebut dapat menjadi kebiasaan dan berlanjut walaupun telah dilakukan terapi pemblokiran jalan masuk udara. 0elain itu, juga dapat disebabkan oleh kebiasaan buruk seperti menghisap jempol atau jari, menggigit bibir atau kuku. #enghisap jari dapat merubah bentuk gigi serta rahang, yang dapat berefek pada bi$ara, gigi geligi, dan ortodontik. <fek tersebut tergantung dari frekwensi dan durasi kebiasaan itu dilakukan( anonymous, 200(!. 2.1 2en+etek i keti+ak eim$angan otot orofa ial "a+a anak %Primarti& 2''3) . 'enempatan posisi lidah yang salah 'enempatan ujung lidah saat menelan merupakan tanda awal yang harus diperhatikan. *idah diletakkan terlalu ke anterior, berada diantara gigi insisif atas dan bawah di dalam rongga mulut. 'enempatan posisi lidah yang salah jika dibiarkan akan menyebabkan pola penelanan menjadi abnormal 2. 'ola penelanan yang salah

'enempatan ujung lidah diantara gigi insisif atas dan bawah saat penelanan disebut tongue thrust. 'enempatan posisi lidah yang salah akan menahan bibir bawah berkontak dengan gigi atas. %kibatnya akan menghalangi fungsi otot orbi$ularis oris sebagai penahan stabilisasi, sehingga otot tersebut menjadi lemah. ;. )ebiasaan mulut yang buruk )ebiasaan mulut merupakan proses pembelajaran kontraksi otot dan proses alami yang kompleks. )ebiasaan mulut normal merupakan bagian fungsi dentofasial yang berperan penting terhadap pertumbuhan normal wajah dan fisiologi oklusal. )ebiasaan mulut yang buruk yang dilakukan anak = anak akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan dentofasial. )ebiasaan mulut yang buruk yang sering terjadi pada anak adalah menghisap jari atau menggigit bibir. 8. ,ernafas melalui mulut %nak yang bernafas melalui mulut dapat disebabkan oleh alergi, tonsil dan adenoid. %nak tersebut $enderung untuk menempatkan posisi lidah dibawah dasar mulut untuk memudahkan aliran udara. 'enempatan posisi lidah dibawah dasar mulut menyebabkan palatum menjadi sempit, sehingga lidah $enderung untuk ke depan atau ke samping diantara gigi atas dan bawah. 9. Oklusi yang buruk Oklusi yang buruk dapat disebabkan oleh adanya keausan oklusal, kerusakan gigi akibat karies, atau hilangnya gigi karena pen$abutan. )eadaan tersebut menyebabkan hilangnya kontak antara gigi atas dan bawah. %pabila terjadi kehilangan kontak di gigi posterior, maka lidah akan menempati ruang tersebut. %kibatnya adalah terjadi kegagalan fungsi otot masseter dan bu$$inator. /. -onus bibir yang tidak adekuat ,ibir atas dan bawah tetap berkontak dalam keadaan istirahat. 4ungsi bibir tersebut berperan sebagai penahan untuk gigi anterior. >elasi bibir atas dan bawah yang terbuka pada saat istirahat menunjukkan adanya ketidakseimbangan otot orofasial. (. )elainan anatomi lidah %danya ankilosis, makroglosia dan ikatan frenulum yang rendah akan mengganggu proses penelanan. 2.4 Aki$at gangg#an otot orofa ial %Lee& 2''() . %nterior open bite %r$us dentalis bagian depan terbuka, sedangkan oklusi molar baik

2. ,ilateral open bite Open bite terjadi pada kedua sisi lengkung geligi

;. ,ilateral open bite? forward tongue pla$ement

<fek pada perkembangan oral ? fasial @ ! lidah 2! dagu dan pipi ;! bibir 8! palatum

*ow fa$ial tone? bibir terpisah 'ipi menunjukkan low tone, bibir atas lebih panjang, bibir bawah lebih pendek *ow fa$ial tone? muka panjang

Otot yang tidak digunakan menjadi atropi,lose tone dan fungsinya tidak efektif ,ibir dan mulut terbuka? *ow fa$ial tone? lidah maju ke depan selama menelan

<fek pada lidah dan palatum (anonymous, 200/! . Gangguan artikulasi >iset menunjukkan adanya insiden yang tinggi pada distorsi huruf s. 0elain itu juga dapat terjadi distorsi huruf yang lain seperi sh, $h,j,6,t,d,l,n, dan r. 2. #asalah pada gigi -ongue thrust dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi 2.( Tera"i -erapi yang dilakukan terfokus pada lidah dan posisi pada saat istirahat, menelan dan artikulasi berbi$ara. -erapi itu disebut myofun$tional terapy atau orofa$ial myology yaitu terapi yang diberikan pada gangguan otot orofasial, pola penelanan yang salah, disfungsi otot -#" dan atau eliminasi bru1ism, atau kebiasaan menggigit. Otot+otot utama yang menjadi sasaran adalah temporalis, masseter, pterigoid, bu$$inator, orbi$ularis oris dan mentalis. Oral myofun$tional terapy akan melatih dan merangsang untuk menghilangkan kebiasaan buruk dan memperkuat fungsi otot+otot rongga mulut. 'asien memerlukan waktu 9+ 0 menit perhari selama 9+( hari. -ujuan dari terapi ini adalah mendapatkan posisi istirahat yang normal, berbi$ara dengan jelas, dan pola penelanan yang benar (#oeler, 200&!. BAB III. PE2BAHASAN >ongga mulut merupakan salah satu organ tubuh penting yang perkembangannya telah sempurna sejak lahir. Hal tersebut berguna untuk mendapatkan makanan dan berkontak dengan lingkungan sekitarnya. %kti5itas rongga mulut adalah penelanan, mastikasi, bi$ara dan pernafasan. %kti5itas rongga mulut akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan struktur dentofasial pada anak. #aturasi fungsi oral terlihat dari perubahan pola infantil menjadi dewasa. Otot yang bekerja pada pola penelanan infantil adalah lidah, mandibula dan otot fasial('rimarti, 200(!. %kti5itas pola penelanan dewasa dikontrol oleh otot pengunyahan, yaitu otot temporalis, masseter, pterigoid lateral dan medial, digastrikus serta geniohyoid (0nell, .. ! 'enelanan merupakan akti5itas yang dilakukan terus+menerus selama 28 jam. -iga otot yang berperan adalah otot lidah, masseter, bu$$inator dan orbi$ularis oris (0nell, .. !. )etiga otot tersebut harus dalam keadaan seimbang saat fungsi. %danya kebiasaan mulut yang buruk, kelainan anatomi lidah, pola penelanan yang salah, oklusi yang buruk dapat merubah keseimbangan ketiga otot tersebut. Hal tersebut sering diakibatkan oleh penempatan posisi lidah yang salah (*ee, 200/!. 'enempatan posisi lidah yang salah atau adanya kebiasaan mulut yang buruk menyebabkan posisi lidah berada di bawah dan di depan. -ekanan lateral akan menyebabkan palatum menjadi sempit. 'alatum yang sempit mempengaruhi bentuk lengkung

rahang sehingga akan mengganggu erupsi gigi geligi serta perubahan pola fungsi otot sehingga terjadi maloklusi ('rimarti, 200(!. Deteksi dini adanya ketidakseimbangan otot terutama sebelum anak men$apai usia 8+9 tahun atau sebelum erupsi gigi permanennya akan terjadi koreksi alamiah palatum. Hal tersebut mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan dentofasial kembali normal ('rimarti, 200(!. Dokter gigi mempunyai peluang untuk mendeteksi adanya ketidakseimbangan otot orofasial pada anak. Oleh karena itu, dokter gigi dapat memberikan kontribusi untuk melakukan tindakan pre5entif terjadinya maloklusi pada anak ('rimarti, 200(!. BAB I5. KESI2PULAN ,erdasarkan pembahasan diatas, keseimbangan otot orofasial yang terdiri dari otot lidah, masseter, bu$$inator dan orbi$ularis oris berperan dalam perkembangan kompleks dentofasial. )etidakseimbangan otot orofasial ditandai dengan adanya penempatan posisi lidah yang salah saat istirahat, pola penelanan yang salah, kelainan anatomi lidah. Dokter gigi dapat mendeteksi adanya ketidakseimbangan otot orofasial pada anak sebagai salah satu upaya pen$egahan maloklusi.

Anda mungkin juga menyukai