Anda di halaman 1dari 4

I. No. 1.

ANALISA DATA Data DS: ibu klien mengatakan jika anaknya sesak nafas DO: - RR 60x/menit - Ronchi (+) - Hasil thoraks foto : bronkopneumonia bilateral - Terpasang O2 2L/ retaksi dan Etiologi Jamur, bakteri, virus, aspirasi Masuk saluran nafas (bronkhioli) Reaksi peradangan (membentuk eksudat) Eksudat masuk alveoli (bronkopneumonia) SDM dan leukosit mengisi alveoli, pembentukan fibrin oleh sel host paru2 merah dan bergranula leukosit dan fibrin mengalami kolonisasi paru2 tampak kelabu konsolidasi jaringan paru compliance paru gangguan difusi gas Gangguan pertukaran gas 4,8 kg Kongenital Terbukanya duktus arteriosus Darah mengalir dari tekanan tinggi (aorta descenden) ke tekanan lebih kecil (arteri pulmonal) Resirkulasi darah beroksigen tinggi mengalir ke paru Beban kerja jantung kiri = meningkat Beban ventrikel kiri meningkat Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Masalah Gangguan pertukaran gas

menit/ nasal kanul - Terdapat interkostal substernal - Bentuk dada asimetris dengan dada kiri lebih tinggi dari dada kanan - Pernapasan Hidung (+) 2. DO:BB klien Cuping

(Normalnya sesuai usia adalah 7 kg) PB = 59 cm Hb = 9,3 g/dl Ht = 28 % RR = 60x/menit EKG = Sinus ritme,

Narmoaxis, LVH Thoraks Emfisema foto

pulmonal,

Cardiomegali (LA, RV) Diagnosa medis : Patent Duktus Arteriosus DS: Klien menetek dengan dan

Pelebaran atrium kiri Peningkatan tekanan vena dan kapiler pulmonal Edema paru Penurunan difusi oksigen Hipoksia Metabolisme anaerob Pembentukan ATP menurun Pemecahan glukosa oleh oksigen untuk pembentukan energi menurun Lemah Anoreksia Ketidakseimbangan nutrsi kurang dari kebutuhan

posisi saling dengan Menurut

miring

berhadapan ibunya. ibunya,

klien sering tersedak bila diatasi menetek, dan

dengan

menghentikannya dulu sejenak.

3.

DO: Batuk (+), sesak nafas DS: Ibu klien mengatakan sebelum dirawat,

Bolus didorong lidah menuju faring Merangsang reseptor tekanan di faring Mengirim impuls aferen ke pusat menelan di medula Mengaktifkan otot-otot yang terlibat Lidah menekan palatum durum (mencegah makanan kembali ke mulut) Uvula terangkat Saluran hidung tertutup dari faring Kontraksi otot laring Pita suara menutup rapat Pintu masuk glotis tertutup

Resiko aspirasi

klien sering tersedak ketika menetek.

(terdapat penyakit kongenital) Inhibisi pernapasan tidak ada / glotis tidak menutup sempurna Refleks tersedak Resiko aspirasi 4. DO : - RR 60x/menit - Sesak nafas - Murmur (+), gallop (+) - Bentuk dada asimetris dengan dada kiri lebih tinggi dari dada kanan DS : klien tampak rewel dan sering menangis Kongenital Terbukanya duktus arteriosus Darah mengalir dari tekanan tinggi (aorta descenden) ke tekanan lebih kecil (arteri pulmonal) Resirkulasi darah beroksigen tinggi mengalir ke paru Beban kerja jantung kiri meningkat Beban ventrikel kiri meningkat Penurunan curah jantung Penurunan jantung curah

5.

DO: klien hanya telentang di tempat tidur DS: - Personal menurut sebelum sosial ibu sakit :

Kongenital Terbukanya duktus arteriosus Darah mengalir dari tekanan tinggi (aorta descenden) ke tekanan lebih kecil (arteri pulmonal) Resirkulasi darah beroksigen tinggi mengalir ke paru Beban kerja jantung kiri meningkat Beban ventrikel kiri meningkat Pelebaran atrium kiri Peningkatan tekanan vena dan kapiler pulmonal

Risiko

gangguan

perkembangan

klien, klien

sudah bisa menatap wajah, senyum membalas dan

memasukan biskuit ke mulutnya. - Adaptif-motorik halus : menurut sudah ibunya, bisa

klien

meraih

benda,

Edema paru Penurunan difusi oksigen Hipoksia Metabolisme anaerob Pembentukan ATP menurun Pemecahan glukosa oleh oksigen untuk pembentukan energi menurun Suplai nutrisi ke jaringan menurun Resiko gangguan perkembangan

mengenggam sesuatu, dan kedua tangan Klien

bersentuhan.

belum bisa menggaruk manik-manik. - Bahasa : menurut ibu klien, klien sudah bisa bereaksi terhadap bel, ooh/aah, Klien bersuara. terlalu

belum

bisa berteriak, tertawa, meniru kata, bunyi mengoceh katake

arah suara. - Motorik menurut klien kasar ibu baru :

klien, sekali sendiri

tengkurap

tetapi sebentar karena sesak. Klien hanya

suka terlentang, miring kana atau kiri. Klien belum terangkat pada bisa dada

menumpu lengan,

menumpu badan pada kaki, dan duduk kepala tegak.

Anda mungkin juga menyukai