Anda di halaman 1dari 115

DISAMPAIKAN DLM PELATIHAN FASILITATOR PENGEMBANGAN DESA SIAGA BAGI DOSEN/CI PRODI D-III KEBIDANAN STIKES AISYIAH YOGYAKARTA

TUJUAN PEMBELAJARAN (TP) Penggerakan & Pemberdayaan masy.


TPU : Peserta mampu melaksanakan Penggerakan & Pemberdayaan masy. melalui kemitraan TPK : Peserta mampu : 1. Menjelaskan pengertian dan tujuan Penggerakan & Pemberdayaan masy. 2. Menjelaskan prinsip-2 & ciri-2 Penggerakan & Pemberdayaan masy. 3. Menjelaskan strategi Penggerakan & Pemberdayaan masy. 4. Menjelaskan pokok-2 kegiatan Penggerakan & Pemberdayaan masy. 5. Melaksanakan kegiatan teknis dlm Penggerakan & Pemberdayaan masy.

POKOK BAHASAN & SUB POKOK BAHASAN


A. Pengertian & tujuan Penggerakan & Pemberdayaan masy. 1. Pengertian Penggerakan & Pemberdayaan masy. 2. Tujuan Penggerakan & Pemberdayaan masy. Prinsip-2 & Ciri-2 Penggerakan & Pemberdayaan masy. 1. Prinsip-2 Penggerakan & Pemberdayaan masy. 2. Ciri-2 Penggerakan & Pemberdayaan masy. Strategi Penggerakan & Pemberdayaan masy. Pokok-2 kegiatan Penggerakan & Pemberdayaan masy. 1. Pokok-2 kegiatan Penggerakan & Pemberdayaan masy. 2. Langkah-2 kegiatan Penggerakan & Pemberdayaan masy. Kegiatan teknis dlm Penggerakan & Pemberdayaan masy. 1. Pengamatan Epid. Sederhana 2. Promkes 3. Kadarzi 4. PHBR 5. Sanitasi dasar 6. KIA

B.

C. D.

E.

DESA SIAGA
KEPMENKES NO. 564/MENKES/SK/VIII/2006

Adalah desa yang memiliki kesiapan sumberdaya & kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah / ancaman kesehatan
(termasuk bencana & kegawat daruratan kes.) secara mandiri dalam rangka mewujudkan Desa Sehat
03/02/2014 magoes 4

TUJUAN DESA SIAGA TUJUAN UMUM: TERWUJUDNYA MASYARAKAT DESA YG SEHAT, PEDULI & TANGGAP THD PERMASALAHAN KESEHATAN DI WILAYAHNYA
03/02/2014 PROMKES 5

TUJUAN KHUSUS
Meningkatya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya kesehatan

Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan (bencana, wabah, darurat dan sebagainya)
Meningkatnya keluarga sadar gizi & ber-PHBS Meningkatnya kesehatan lingkungan desa Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan

03/02/2014

PROMKES

DESA SIAGA
MEMILIKI MINIMAL 1 (SATU)

POSKESDES
BUKAN ARTIAN FISIK TETAPI YANG PENTING ADALAH AKSES YANKES THD MASYARAKAT

03/02/2014

PROMKES

TAHAPAN PENGEMBANGAN DESA SIAGA


Kesiapan sumberdaya, kemampuan, kemauan Mencegah & mengatasi masalah / ancaman kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan

Desa / Kelurahan Dusun / RW KEMANDIRIAN


03/02/2014

PENGGERAKAN &PEMBERDAYAAN
magoes

Apa PPM ?
Segala upaya fasilitasi yg bersifat persuasif & tdk memerintah yg bertujuan utk mningkatkan pengeth, sikap, perilaku & kemamp masy dlm menemukan, merenc & mcahkan maslh menggnk s.d.a/potensi yg mrk miliki trmsk partisipasi & dukungan toma serta LSM yg ada di masy

Proses dimana individu,keluarga, lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha dan masyarakat luas

Mengambil Tanggung Jawab atas healthly & wealthly Mengembangkan kemampuan utk social support utk menyelesaikan berbagai health problem Menjadi agent of change & leader penggerakan masy dlm pembangunan kesehtan

PROSES

Pemberdayaan masy.

Mampu : Memelihara & meningkatkan kesehatannya

Pembelajaran
Dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat Sesuai sosial budaya

Mempengaruhi lingkungan

PENGERTIAN LAIN

Serangkain kgt yg sistematis, terencana, terarah utk menggali & menggerakan partisipasi masy, agar memanfaatkan potensi yg ada guna memecahkan maskes. Potensi masy adl tenaga dr dlm berupa kesetiakawanan sosial, toleransi, gotong royong, guyub rukun, pesaudaraan, ikatan keluarga, diarahkan utk mengatasi mas-kesmasy Bersifat sistematis: memanfaatkan & optimalkan sistem & organisasi yg telah ada utk terlibat dlm pem-kes Terencana: segala kgt di awali dgn pelibatan masy sejak awal Diarahkan utk mengatasi mas-kes yg felt needs maupun mengemb program kes yg lebih maju.

Budaya gotong royong: perbuatan/tind yg dilakukan olh sklp orang yg hidup bersama dlm satu msy dlm bentuk kerjasama, tolong menolong & saling membantu scr sukarela, penuh kesadaran & tanggung jawab 3 azas pola kepemimpinan Ki Hajar Dewantoro:
Ing Ngarso Sung Tulodo: jika berada di muka akan memberi teladan Ing Madyo Mangun Karso: jika berada di tengah akan membangun team kerja & tekad kerja Tut Wuri Handayani: jika berada di belakang akan menjadi pendorong/penyemangat kerja

Pola kebersamaan mnt Dr. Sosrokartono: Sugih Tanpo Bondo (kaya tanpa harus memiliki harta benda) Nglurug Tanpo Bolo (berjuang tanpa harus menggunakan senjata atau tentara) Menang Tanpo Ngasorake (menang tanpa merendahkan lawan) Weweh Tanpo Kelangan (memberi tanpa harus merasa kehilangan) QS Al Maidah ayat 2:
Dan tolong menolonglah kamu dalm mengerjakan kebajikan dan takwa, dan janganlah kamu tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran

Modal sosial

16

Posyandu Posyandu Asta (asuhan tokoh agama) Pos Obat Desa (POD) Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin) Tassia (tabungan suami sayang ibu dan anak) Warung Obat Desa (WOD) Kelompok Peminat KIA (KP-KIA) Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) Arisan ibu bersalin (Aribulin)

Poliklinik Bersalin Desa (Polindes) Pondok bidan desa (pondansa) Peguyuban peserta KB Bina Klg Balita (BKB) Pemantauan & stimulasi perkembangan balita (PSBP) Tanaman obat keluarga (toga) Pos kesehatan pesantren (Poskestren) Dana sehat Posyandu usila Dokter kecil, dll

DASAR PEMIKIRAN PPM


PENGHASILAN RENDAH PRODUKTIFITAS RENDAH

Akibatnya: Gizi kurang Lingk. Buruk Pendidikan rendah Perilaku tak sehat Kematian, dll

RAWAN SAKIT TUBUH SAKIT

DAYA TAHAN TUBUH RENDAH

ALUR PIKIR (PROSES) PEMBANGUNAN MASYARAKAT


POLICY REGULATION FACILITY

GOVERNMENT SEKTOR LAIN

PEMBANGUNAN MASYARAKAT
SEKTOR SWASTA COORDINATING

INSTITUSI & TOMA/TOGA


SUPPORT

(MAMPU, MAJU & MANDIRI)

MASYARAKAT BERDAYA

PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN

ALTERNATIF SOLUSI

PEMBANGUNAN MASYARAKAT

?
Mencakup:
Community Development

(pembangunan masyarakat)
Community Based Development

(pembangunan yang bertumpu pada masyarakat)


Community-driven Development

(pembangunan yang digerakkan masyarakat)

Memampukan dan Memandirikan Masyarakat = PEMBERDAYAAN

STRATEGI DAN TAHAPAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

STRATEGI 1. Pengetahuan dan pengertian tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana melaksanakannya 2. Pengetahuan dan pengertian tentang sikap dan kemungkinan tanggapan terhadap upaya pemberdayaan masy. Termasuk kecenderungan atau kemauan untuk melaksanakan rancangan yang dikehendaki 3. Kemampuan sasaran atau khalayak untuk melaksanakan cita-cita yang dikembangkan tersebut setelah dapat diterimanya. 1. Perluasan jangkauan (Expansion Program) 2. Pembinaan (Maintenance Program) 3. Pelembagaan dan pembudayaan

TAHAPAN

KERANGKA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PEMBERDAYAAN
Masyarakat

SASARAN
Kelembagaan Masyarakat

FUNGSI

FASILITASI

Keluarga

Pasangan Suami -Istri Pria/Perempuan dan Anak

PENGGERAKA N

Individu

PENDAMPINGAN

HIRARKI FUNGSI PEMB. MASY


Unit terkait dan LSM Peduli prog pemb masy Unit terkait dan LSM Peduli prog pemb masy Unit terkait dan LSM Peduli prog pemb masy PROVINSI
O Regulator

KOTA/ KABUPATEN

P
E R A

Implementator Program

KECAMATAN

Supervisor Kegiatan
Pelaksana Kegiatan (Eksekutor)

Unit terkait dan LSM KELURAHAN Peduli prog pemb masy

O R

PENGGERAKAN DAN POLA JEJARING DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


Goverment

Community Empowerment

Pemberdayaan masyarakat Institution & Leader


Participation & Responsibility People

PELAYANAN, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMBANGUNAN Goverment

Movement

Empowerment

PELAYANAN MASYARAKAT

Private

Participation & Responsibility

Community

Partnership
Community Development

Dasar Acuan

Ruang Lingkup PHBS

Area Prioritas

Tatanan Sehat

Hasil Yang Diharapkan

Paradigma Sehat Bangsa Sehat

Proaktif Memelihara dan Meningkatkan Kesehatan Mencegah Resiko Penyakit Melindungi Ancaman Penyakit Peran Aktif Dalam Upaya Ke. KIA

Gisi

Rumah Tangga Sehat Gaya hidup Institusi Pendidikan Sehat Tempat Kerja Sehat Berkemb. Perilaku dan gerakan sehat

PHBS
JPKM

Kesling

TTU Sehat
Institusi Kes. Sehat

Strategi Mitra

Advocasi Descision Makers

Bina Suasana Opinion Leaders

Pemberdayaan Masy. Semua Komp. Masyt

ADVOCASI (Upaya Mempenga ruhi lingkungan)

UPAYA PENINGKATAN (Upaya Promotif)

SOSIAL MARKETING (Kampanye Sosialisasi)

PENDIDIKAN KES> (Perub. Perilaku)

PENYULUHAN (Komunikasi Informasi Edukasi)

PENGORGANISASIAN PENGGERAKAN PEMBERDAYAAN (CD, CO, SOSMOB

UPAYA LAIN (Sesuai Keadaan/ Perkembangan)

Utk meningkatkan kemampuan masy utk melakukan diagnosis maskes (cummunity diagnosis(, merumuskan upaya penanggulangan (community prescription), melaks penaggulangan (community treatment) & menilai kgt (community evaluation) Mengatasi mas-kes setempat dgn sumber daya setempat Memperluas dukungan sosial melalui dukungan politis, optimalisasi sumber daya & dukungan swasta Tujuan pertama & kedua mrpk metode edukatif Tujuan kedua mrp tujuan yg mempercepat proses

KONSEP PPM

PROSES INPUT OUTPUT

PROGRAM PPM

KEMANDIRIAN MASY
(DANA, PK, TEKNOLOGI, KEARIFAN LOKAL, ORMAS, MATERIAL, DLL)

DESI/KELSI

Kelompok pengambil kebijaksanaan (police makers), spt DPR, Pemerintah, dll Kelompok pengambil keputusan (decision makers) di jenjang administrasi kesehatan (Depkes, Dinkes, Puskesmas) Kelompok petugas kesehatan dr berbagai sektor Kelompok masyarakat:
Berdasarkan tk administrasi Berdasarkan klp pekerja Berdasarkan klp pemuda Bds kelompok berisiko mas-kes (WTS, Gepeng, dll) LSM Dunia usaha, swasta

Masyarakat rawan risiko kesehatan (miskin, girli, daerah bencana, pesisir, pemukiman baru,slum area, dll) Lembaga bantuan (donor) asing

PENDEKATAN DLM PPM


TOP DOWN

DEMOCRACY

LATAR BELAKANG ORANG BERPERAN


IDENTIFIKASI INCENTIVE REWARD-PUNISHMENT COERCIVE PERVASIF/INTIMIDACY VOLUNTARY ALTRUISME

JENIS PEMBERDAYAAN
Community empowerment for non formal leader Community empowerment for non formal organization Community empowerment for cader Community empowerment for social fund Community empowerment for locality material Community empowerment for basic knowledge Community empowerment for basic technology Community empowerment for decision based community Community empowerment for life skill Community empowerment for self reliance Community empowerment for sense of belonging Community empowerment for together

PRINSIP PPM
Masyarakat adl objek sekaligus subjek Hubungannya adl Bidan sebagai provider dan masyarakat sbg customer Masalah kesehatan yg dipecahkan didasarkan atas the felt needs dari pada the real needs Dari pelibatan/partisipasi masyarakat ke patnership Menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat Human relation adalah pintu masuknya (portal of entry)

Bekerja dengan prinsip to work with not to work for Kegiatan dilakukan di masyarakat, bukan di RS (ekstramural) Pasien/Klien: Seluruh komunitas baik sehat, sakit dan orang mati Penekannya pada perubahan perilaku sehat (health behavior) melalui health education Tujuannya: meningkatnya fungsi kehidupan & produktifitas masy Bekerja secara team work atau esprit de corps

HIERACHY MASLOW (1967)

SELF ACTUALIZATION ESTEEM NEEDS AFECTION NEEDS SECURITY & SAFETY NEEDS BASIC/ FISIOLOGIS NEEDS

INNOVATOR

HUMAN ENGINEERING
EARLY ADAPTERS

EARLY MAYORITY

LATE MAYORITY

SOCIAL ENGINEERING Norm Subjective


Resources Factorial

LEGGARDS

Empirical Rational Strategies Asumsi dasar: manusia akan menerima perubahan bila rasional & menguntungkan Strateginya: penyebaran teknologi kebendaaan (think technology) & bukan (people technology) Normative-reeductive Stretegies Asumsi dasar: rasionalitas & intelegensia Pola perilaku masy dipengaruhi norma sosial budaya Perilaku lebih cepat berubah dgn merubah orientasi normatifnya Implementasinya: change agent Perubahannya ke arah: problem solving & sistemik Power Coercive Strategies: Asumsinya: orang akan patuh pd mereka yg mempunyai kekuasan: Startegunya: tanpa kekerasan & bertumpu pd moral power
Menggunakan organisasi sosial politik Melakukan rekomposisi & manipulasi kekuatan elite

PPM mrp fungsi dr berbagai faktor yg scr matematis ditentukan oleh: lingk (X1), kepemimpinan (X2), sumber daya lokal (X3), kerjasama (X4), promosi kes (X5) dan (Xn) dan lainnya. Hal yg hrs diperhatikan:
Perlu di cari faktor-faktor lain yg justru kemungkinan paling berpengaruh Kaji bobot tiap faktor tersebut kaitannya dgn peningkatan PSM

Faktor lain tsb: peran tokoh kunci (key persons), dana stimulan, reward, punishment, dll

Pola Pikir PPM


AGENT/ SOURCE

ADOPTER

TIME

CHANNEL

IDE, BENDA & TEKNLG

AGENT/SOURCE/PROVIDER
Orang scr individu/klp yg terlibat langsung maupun tdk langsung menjadi penyebab (agen) terjadinya suatu perubahan, perbaikan & pengembangan penduduk ke arah yg lebih baik. Siapa Saja:
Tokoh Formal: Bidan Desa, Bidan Puskesmas, dll. Tokoh Non Formal: Kader, Tetua/Sesepuh Warga, Ulama, Guru, Pimpinan Orsospol, LSM, dll.

Fungsinya:
Agent of Change Agent of Influencer Educator Inovator Provocator Diffuser Facilitator dll

CHANNEL
Saluran/jalan yg digunakan oleh agen/source/provider utk memindahkan/menyalurkan ide, benda dan teknologi baru pd masyarakat Apa Saja:
Mekanisme Saluran Tradisional Mekanisme Saluran Konvensional Mekanisme Saluran Birokrasi Mekanisme Saluran Media Massa Memudahkan transformasi ide, benda & teknologi agar lebih cepat Memudahkan komunikasi ide, benda & teknologi pd adopter Melancarkan ide, benda & teknologi kpd adopter Menjelasakan ide, benda & teknologi hingga mudah dipahami

Fungsinya:

IDE/BENDA/TEKNOLOGI
Segala sesuatu berbentuk ide, gagasan, barang, benda, alat atau teknologi yang belum dikenal, dilaksanakan atau diterapkan oleh masyarakat/adopter Apa Saja:
Ide/Gagasan baru: PHBS, DESA SIAGA, dll Benda/Barang: Produk Pemerintah, Poskesdes Alat: Alat KB Baru, Teknologi: Teknologi Tepat Guna Baru: cara SADARI Memperbaiki kesejahteraan masyarakat Menjadikan masyarakat mandiri Menjadikan masyarakat mudah memenuhi kebutuhannya Memudahkan akses masyarakat thd sumber daya

Fungsinya:

ADOPTER
Individu, keluarga, kelompok masyarakat khusus yang menjadi sasaran untuk melaksanakan, menerapkan, dan atau menggunakan ide/gagasan, benda/barang, alat dan teknologi, sehingga mampu mengubah dan berkembang kehidupan masyarakat Siapa Saja:
Keluarga Miskin Masyarakat Terisolasi Masyarakat Korban Bencana Masyarakat Pinggiran Masyarakat Pemukiman Baru, dll

Fungsinya:
Sebagai objek Sebagai Subjek

TIME
Pemilihan waktu pelaksanaan penyampaian atau pentransformasian ide, gagasan, alat, barang dan atau teknologi pada sasaran (adopter). Kapan Waktunya:
Pendekatan Formal dan Non Formal Pendekatan Peristiwa/Momen Pendekatan Sejarah Pendekatan Instansional Pendekatan Home To Home Pendekatan Periodik, dll

Tujuannya:
Agar waktunya tepat sesuai kebutuhan Agar waktunya tepat sesuai perhatian Agar waktunya tepat sesuai tujuan dll

ASSESMENT
IMPROVEMENT & SUSTAINING PROGRAM PLANNING

EVALUATION

IMPLEMENTING

Diagnosis Kesmasy
3.RUMUSAN MASALAH Keadaan yang diharapkan 2.URUTAN PRIORITAS MASALAH 1.IDENTIFIKASI MASALAH Keadaan yang nyata 7. MENETAPKAN CARA-2 PEMECAHAN MASALAH 4. MENCARI KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH

5. MENGKORFOR MASIKAN PENYEBAB MASALAH

6. MERUMUSKAN ALTERNATIF CARA PEMECAHAN MASALAH

MANAJEMEN A R R I F
2.RUMUSAN MASALAH Keadaan yang diharapkan 1.IDENTIFIKASI MASALAH / ANALISIS MASALAH

3. RENCANA (RUK dan RPK) )

Keadaan yang nyata

4. IMPLEMANTASI

5. FORUM KOMUNIKASI

MANAJEMEN A R R I ME
2.RUMUSAN MASALAH Keadaan yang diharapkan 1.IDENTIFIKASI MASALAH / ANALISIS MASALAH 3. RENCANA (RUK dan RPK)

Keadaan yang nyata

4. INTERVENSI

6 EVALUSI 5. MONITORING

LANGKAH I : PERSIAPAN

PERTEMUAN TINGKAT DESA


Tujuan:
Dikenalnya konsep Desi/Kelsi Dikenalnya Poskesdes Diperolehnya dukungan Disadari pentingnya SMD/CSS Tersusunnya Pokja & Jadwal Kegiatan SMD

Tempat: Balai Desa/RW Peserta


Kec: Camat,Muspika, Kapusk, TPKK, Jajaran Disduk Capil KB, Depag, LS, LSM dll Desa: Kades, pamong, bides, kader, PKK, Dawis, LSM, Toma, Toga, Karang Taruna, Ormas, dll

LANGKAH II: PELAKSANAAN A. ASSESMENT


1. Penganalan Masyarakat 1. Pendekatan formal and informal leader 2. Kenali strukutur pemerintahan 3. Kenal organisasi sosial 4. Pemetaan wilayah binaan Desi/Kelsi 2. Pengenalan Masalah 1. Survai Mawas Diri (Community Self Survey) 2. Survai Cepat 3. FGD 4. Observasi 5. Indepth Interview

SURVEI MAWAS DIRI


Survei Mawas diri ( SMD ) atau Telaah Mawas Diri ( TMD ) atau Community Self Survey ( CSS ) adalah kegiatan pengumpulan dan pengolahan data keadaan/masalah yang berkaitan dengan kesehatan masy (kpwt), seperti masalah penyakit & perawatnnya, kesehatan lingkungan, masalah perilaku (PHBS), masalah gizi dan masalah sarana kesehatan.

Tujuan SMD agar kader kesehatan mampu melakukan telaah mawas diri dan diperolehnya informasi tentang keadaan/masalah kesehatan yang dihadapi sendiri oleh mereka. Survei Mawas Diri dilakukan oleh kader-kader sendiri didampingi oleh para mhsw pendamping dengan bimbingan tenaga kesehatan puskesmas dan fasilitator dari dinas kesehatan, sehingga masalah yang ditemukan benar-benar dirasakan dan disepakati oleh mereka. Dengan demikian, diharapkan mereka menjadi sadar akan permasalahan yang dihadapi masyarakat, serta bangkit niat atau tekat untuk mencari solusinya.

Sebelum dilakukan kegiatan SMD ini terlebih dahulu telah dilakukan pertemuan yang bertujuan untuk memberikan pembekalan keterampilan bagi kader serta para pendamping dalam melakukan SMD. Adapun materi dalam pertemuan tersebut di sampaikan oleh fasilitator puskesmas dan orang dari dinas kesehatan, yaitu tentang:
teknik melakukan SMD pengenalan masalah kesehatan & kpwt pengenalan masalah kesehatan yang berhubungan dengan perilaku (PHBS) pengenalan masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi. pengenalan masalah yang berkaitan dengan kebutuhan sarana kesehatan seperti, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, pesantren dan jamban/WC. Persiapan & ketanggapan masy menghadapi bencana

Keluaran atau output dari SMD ini berupa identifikasi masalah-masalah kesehatan serta potensi di masyarakat dusun yang dapat didayagunakan dalam mengatasi masalahmasalah kesehatan/kpwt tersebut.

NO
1
2 3 4 5 6

MASALAH KESLING
Sampah yang berserakan di lingkungan pesantren
Saluran air mandi tersumbat oleh sampah Kamar mandi berlumut dan licin Bak mandi jarang di kuras Air limbah tidak mengalir kedalam got sehingga menjadi sarang nyamuk Banyak Santri yang jarang gosok gigi

MASALAH PHBS
Sisa makanan yg berserakan di asrama
Sisa makanan tidak dibersihkan Pakaian yg sudah digunakan bergantungan di dalam asrama Kain basahan mandi tigunakan bergantian Santri tidur dilantai, tanpa selimu dan alas tidur Sesudah BAB tidak cuci tangan dengan sabun dan WC tidak di siram samapai bersih. Bantal sering dipakai bersama-sama

MASALAH GIZI
Masakan /nasi yg kurang masak
Masak beras yg tidak bersih Santri tidak sarapan pagi Mengambil porsi makanan yg tidak sesuai Mie dijadikan makanan pokok Menu makanan kurang bervariasi

MASALAH SARANA
Kurangnya tong sampah
tempat lemari yang sempit sehingga sulit dibersihkan Kurangnya tempat menjemur pakaian Tempat masak/dapur umum kurang lebar Tukang masak hanya ada 2 orang Tidak ada SPAL

Air tergenang didalam kelas

Kotoran dari WC tidak ke septiktank Ruang asrama tidak sesuai dengan jumlah penghuni Kurangnya sarana air bersih/ kran Di asrama dan di kelas tidak ada sumber air bersih/kran umum

Kasur tidak dijemur

Tidur tidak menggunakan selimut dan tanpa obat nyamuk. Menghidangkan makanan tidak ditutup

Piring tidak segera dicuci sebelum dan sesudah makan Lantai asrama jarang di pel

10

Minum segelas berdua

11

Dilapangan pesantren banyak batu, lumpur, dan rumput yang tinggi.

Mencuci bahan makanan dengan air bekas cucian tangan Ember sabun, sepatu dan sandal diletakkan sembarangan didalam asrama. Pakaian basah dijemur didalam asrama. Ada guru yg merokok diruangan

12

13

14

B. PENGOLAHAN DATA Cheking Rekapitulating Editing Coding Clasification Tabulation Analysis Identificatin Formulation Problem Priority Problem Alternative Problem Solving

C. CARA MENGENALKAN MASALAH


REMBUG DESA MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA KLOMPENCAPIR SARASEHAN ANJANGSANA ARISAN (RT, DASA WISMA) PELATIHAN SEMINAR PENGAJIAN LOKAKARYA MINI PSUKESMAS PERTEMUAN LISTAS SEKTOR DAN LAINYA

MMD
MEMBAHAS HASIL SMD MEMBAHAS DAN MENYETUJUI PRIORITAS MASALAH MERENCANAKAN KEGIATAN PENANGGULANGAN MASALAH

Musyawarah Masy. Desa.(MMD)


Acara Ka. Desa maksud & tujuan MMD Pengenalan masalah Kes. oleh masy. melalui curah pendpt.dipimpin Bidan Desa Penyajian hsl. SMD oleh klp.SMD Perumusan & penentuan prioritas msl. kes., rekomendasi teknis Bidan Desa Penyusunan rencana penanggulangan msl. dipimpin oleh Ka.Desa Penutup

D. TUJUAN MMD
Rumuskan Diagnosis Masalah Kesmasy Rencanakan Tindakan Intervensi Tentukan Tujuan Tentukan Kelompok Sasaran Tentukan Waktu Pelaksanaan Tentukan Sumber Daya Yg dibutuhkan Tentukan Kerjasama Lintas Program & Sektoral Tentukan Tenaga Pelaksana/Panggung Jawab Tentukan Tempat Kegiatan Tentukan Rencana Evaluasi Kegiatan Tentukan Rencana Tindak Lanjutnya

PENJADWALAN KGT HASIL MMD


N O MASALAH HASIL PENDATAAN 70% KK kurang tahu mak bergizi 80% BAB DI SUNGAI Renc Kgt Wkt Tmp Sas Dana PJ Kgt Topik

1. Penyulu han

Rt 01

76% TK AIDS

A. Pengamatan Epidemiologi Sederhana.

B. Promkes

KEGIATAN TEKNIS & DIKLAT KADER

C. Keluarga sadar gizi (Kadarzi) D. PHBS E. Sanitasi Dasar F. KIA

D. INTERVENTION Pembentukan Poskokesdes/Poskesdes


Pelayanan Kesehatan dasar (PHC), refferal case Home Visite,Home Care, Concelling, Consultation

Health Promotion (Advocation, Social Support & Empowering), dll Survaillance Epidemiology
Case Finding, Case Detection, Contact Persons, Case Holding, dll

Kadarzi (posyandu, PSG, PKG, DTKB, dll) PHBS: Short Course/Training for Cader, Facilitating, Competition, dll Sanitasi Dasar (Samijaga, 3 M,SPAL, Sampah, dll) Intervensi Kebidanan Komunitas

PEMBENTUKAN FORKESMASDUSI
Sekelompok orang yang mewakili warga yang diangkat & ditetapkan oleh Kepala Dukuh berdasarkan musyawarah, untuk bertugas sebagai tim pelaksana pembentukan dan pelaksana Dukuh Siaga, yang bertugas mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat secara mandiri dan swadaya, untuk mendukung Desa Siaga

SUSUNAN PENGURUS
Penasehat Ketua umum Sekretaris Bendahara Seksi-Seksi Ambulan Desa Donor Darah Kadarzi PHBS Siapsiaga Bencana Perbekalan, Transportasi & Komunikasi

LANGKAH III: EVALUATION & MONITORING


EVALUATION INPUT 5M ENVIRONTMENT INTERMEDIATE EVALUATION PROCESS EVALUATION Participation/Patenership Targeting (Material & Non Material) Gap Planning Between Action OUTPUT EVALUATION Performance Output: Knowledge, Attitude, Skill, Experience,etc Soft Skill (communication, coordinating, adapting, etc) LONG TERM EVALUATION OUTCOME EVALUATION (Masy Mandiri & Sehat) IMPACT EVALUATION (Derajat Kesehatan Meningkat)

IDENTIFIKASI STAKE HOLDERS DLM. KIA / KB DI DESA

STAKE HOLDERS
1.LURAH 2.TIM P PKK 3.DUKUH 4KADER 5.BIDAN 6.DUKUN 7.PENGUSAHA 8.TOGA 10.TOMA 11.KARANG TARUNA 12.KORAMIL/POLISI (LS)

PERAN
KEBIJAKAN & MOTIVATOR, PENANGGUNG JWB GERAKAN MASSA, MEMBINA PENDORONG, PENGGERAK, PANUTAN MASY PENGGERAK & PEMANTAU, PELAKSANA PELAKSANA KEGIATAN, PENANGGUNG JWB MITRA KERJA DONATUR PENYULUH, MEMJEMBATANI PENDORONG, PENGGERAK, PANUTAN MASY PENGGERAK MITRA KERJA

PEMBINAAN UMUM
Dukungan Politis Dukungan pemerintah pusat berdampak pd semua propinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan bahkan desa. Namun lemah dari segi keterikatan & intensitasnya. Dukungan propinsi ke bawah punya pengaruh sempit (kecamatan-desa), namun itensitas & keterikatannya kuat krn faktor jarak (fisik dan budaya) Makin tinggi dukungan politis, makin tinggi jangkaunnya, namun lemah dari sisi keterikatan dan intensitasnya.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Dituliskan/dituliskan dlm dokumen resmi Pencanangan Kegiatan Oleh Pejabat Dukungan Anggaran Seringnya diucapkan oleh pejabat/toma Adanya tim/forum komunikasi Seringnya di muat di media massa Adanya kegiatan mendukung

MENGEMBANGKAN DUKUNGAN POLITIS

1. Advokasi
1. Negosiasi 2. Lobyying

2. 3. 4. 5. 6. 7.

Konsep yg jelas Membentuk wadah/organisasi Memanfaatkan moment kgt politis Keuletan & kesabaran Keberanian Tindakan yg nyata

PENDEKATAN TOMA
Mrp tahap pertama sebelum implementasi program Toma mrpk kelompok kunci (key persons) yg dpt menjadi agent of change dan panutan Toma: pemimpin formal & pemimpin non formal Strateginya:
Mendatangi ke rumah langsung Menyelenggarakan pertemuan khusus Menggunakan forum pertemuan yg sudah ada Menggunakan komunikasi interpersonal Dari yg terdekat ke yg terjauh (model obat nyamuk) Menggunakan surat resmi atau penampilan resmi

Libatkan mereka sejak awal kegiatan Jadikan mereka narasumber informasi

DIAGNOSIS KESMAS

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Survai mawas diri (self-survey) FGD Mendatangkan narasumber luar Sarasehan Indept Interview Observasi Kunjungan Lapangan dll

PROSES PERUBAHAN SOSIAL

CEPAT

LAMBAT

Direncanakan Sedikit orang yg terlibat Meminimize faktor penentang Ada yg dikorbankan Adanya kebutuhan Adanya keterdesakan Adanya keinginan Adanya ketidaknyamanan Adanya

Tdk direncanakan Banyak org yg terlibat Banyak penentang Sedikit yg dikorbankan

4 TAHAP PPM

TAHAP PEMICU

TAHAP RUTINITAS

TAHAP KETIDAKPASTIAN

TAHAP TRANSFORMASIONAL

PARTISIPASI MASYARAKAT

Partisipasi lebih tepat diganti: Peran Serta, Pelibataan, Kemitraan, patnership, dll Caranya:
Timbulkan kepercayaan Ajak masy sejak awal, libatkan di awal pengenalan masalah sampai evaluasi program Beri kesempatan utk berkreasi Yakinkan bahwa ada manfaatnya Beri contoh tokoh formal dan informal Upayakan swadaya, swakelola & swausaha

Derajat Partisipasi:
Aktif: partisipasi karena kesadaran, inisiatif, proaktif, ingin diakui, pas sesuai dgn keinginan, dll Pasif: ada paksaan, harus digerakan, tergantung manfaat, harus dirangsang, dll

MOBILISASI

MOBILISASI: pengerahan dan penggerakan seluruh anggota masyarakat untuk ikut aktif dalam suatu usaha untuk kepentingan bersama Istilah lain:
Gotong royong Gugur gunung Kerja bhakti Curve

Siapa penggerak:
Aparat pemerintah: RT/RW, Kadus sampai Presiden Tokoh Masyarakat/informal: ulama, kyai, guru, tetua/sesepuh, kepala adat Kader, pekerja sosial luar (extention worker)

Contoh:Gerkan jumat bersih, gerakan penanaman sejuta pohon, dll

CARA MEMOBILISASI MASYARAKAT


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Membuat daftar (mengidentifikasi) jenis organisasi yang ada di masyarakat Kenali program kegiatan organisasi masy Analisa faktor yang mendukung & menghambat program kita Telaah kontribusi apa yang bisa diberikan organisasi masyarakat pd program kita Mengatur strategi bentuk mobilisasi organisasi masy Mengikat kerjasama dgn organisasi masy yg mau membantu Rencanakan bentuk mobilisasi secara musyawarah Lakukan upaya mobilisasi, dengan masyarakat sbg inisiator Mengetahui penyebab mengapa ada organisasi masy yg tidak mau bekerjasama atau menentang program kita Evaluasi dan rencana tindak lanjut mobilisasi ormasy tsb.

PARTISIPASI & PERANAN ORMASY


Partisipasi yg dibutuhkan adl partisipasi yg bertanggung jawab, bukan asal ikut tanpa mengetahui tujuan sebenarnya, mengapa berpartisipasi & terlibat dlm kegiatan tsb Peranan Organisasi Masyarakat:
Melalui pimpinannya dpt memotivasi jajaran pengurusnya utk membantu program pengembangan masy Melalui pimpinannya dpt menggerakan massanya utk merealisasikan program pengembangan masyarakat Pemberian bantuan fasilitas fisik: ruang utk pertemuan, fasilitas konsumsi, pengeras suara, alat transportasi, dll Pemberian bantuan fasilitas non fisik: dukungan moral, sumbang pikir, bantuan tenaga, akses fasilitas, wibawa, dukungan spiritual, dll Objek sekaligus subjek program pengembangan Dan lain-lain

PERANAN KADER
Kader Desa: tenaga sukarela yg terdidik & terlatih dlm bidang tertentu yg tumbuh ditengah-tengah masy & merasa berkewajiban utk melaks, meningkatkan & membina kesejhteraan masy dgn rasa ikhlas, tanpa pamrih & didasari penggilan untuk melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan Kader desa: wakil masy, tugasnya merumuskan kebuth masy & melakukan upaya utk memnuhi kebutuhan tsb Kader desa bukan perpanjangan tangan pemerintah/instansi formal Kader desa sebagai pengembangan masy.
Fasilitator Inisiator Motivator

KEUNTUNGAN ADANYA KADER DESA


Menumbuhkan pemimpin & kepemimpinan baru dimasy Masy dpt memanfaatkan program lebih optimal/mengena Keterlibatan masy menjadi lebih besar Menekan biaya pelaks program (efisien) Daya jangkau program luas (efektif) Cara realisasi program dapat sesuai dgn situasi & kondisi masy Menjadi dinamisator pelaksanaan kegiatan Dpt menjamin keberlangsungan program kegiatan Dpt dijadikan model/panutan masyarakat Dpt memberi masukan utk program kegiatan selanjutnya Dan lain-lainnya

PENDIDIKAN NON FORMAL DLM PPM


Bentuk:
Kursus ibu-ibu utk ketrampilan rumah tangga Kursus remaja putri: untuk ketrampilan/kerajinan tangan (suvenir) Kursus remaja putra: utk menyalurkan hobi/bakat, dll Kursus lansia: utk peningkatan aktifitas sosial & olah raga Kursus kader kesehatan Dan lainnya Materi sesuai kebutuhan Materi disesuaikan kemampuan peserta Isi praktis & langsung dpt diterapkan Peserta diikutkan secara aktif semenjak awal rencana Ketrampilan yg akan diperoleh harus dpt terjamin Ada program tindak lanjut

4 langkah utk menyiapkan pendidikan informal

PRINSIP PEMBELAJARAN KADER STRAEGI PROSES PEMBELAJARAN


MULAI DARI YANG SUDAH DIPELAJARI KE YG BELUM DIPELAJARI MULAI DARI YANG MUDAH KE YANG SUKAR MULAI DARI SEDERHANA KE YANG KOMPLEKS MULAI DARI YANG KONKRET KE YANG ABSTRAK MULAI DARI YANG SPECIFIK KE YANG UMUM Anjangsana Kunjungan/Studi Banding Inquiry Learning Learning by Doing (Praktek Nyata) Dengar Pendapat Simulasi Dan lainnya

METODE PEMBELAJARAN

TAHAP-TAHAP PENDIDIKAN MASYARAKAT DESA (Freire, 1981)

TAHAP KODIFIKASI & DEKODIFIKASI


Tahap pendidikan melek ilmu & masalah elementer Tahap penjelasan simbol dan kode-kode sosial utk meudahkan belajar Tahap penjelasan dari konteks konkret ke konteks teoritis

TAHAP DISKUSI KULTURAL


Tahap pembuatan kelompok kecil untuk diskusi terfokus Diskusi difokuskan pd penyusunan rencana kegiatan diakitkan dengan aspek kebudayaan setempat, baik yg mendukung maupun yang tidak Tahap penggunaan kata kunci, symbol, jargon sosial, kode sosial dan lainnya utk transfer of knowledge

TAHAP AKSI KULTURAL


Tahap tindakan nyata (praxis) utk mewujudkan hasil pembelajaran Tahap pembuktian manfaat proses pembelajaran Tahap adaptasi & akulturasi budaya baru

MODEL PELATIHAN INFORMAL KADER

ANGK.

PESERTA

JML

PERANAN PELATIH

LOKASI

12

12

Melatih Peserta

Kecamata n

II

12

12

12

36

Membimbing Kader utk melatih peserta


Mengawasi Kader melatih Peserta

Kelurahan

III 12 12 12 12 12 12

72

RT/RW

Kemitraan adalah suatu konsep yang bagus, keadaan ideal.yang memberikan harapan yang luar biasa kepada teman mitra.
Inti kemitraan : Kerjasama pada berbagai jenjang Kesepakatan tentang peran dari tiap pihak Bersama sama mencapai tujuan tertentu Saling menanggung risiko dan manfaat

Bermitra karena 1. Secara kodrati 2. Manusiawi 3. Tradisional 4. Semakin menyusut keperadaban yang yang bercorak egosentris dan mengarah pada globalisasi
Teori Social Exchange ( Thibaut dan Kelley ) menyebutkan: 1. Nuansa kemitraan adalah hubungan timbale balik 2. Hubungan timbal balik (dyadic) adalah pertukaran social reward 3. Hubungan akan bertahan lama jika kedua pihak saling merasa diuntungkan, tetapi akan putus jika disatu pihak merasa (persepsi subyektif, tidak selalu nyata) dirugikan Contoh social exchange ( pertemanan, perkongsian, jual beli, perkawinan, juga kemitraan

Kendala bermitra : Komitmen pihak senior, berbeda cara melihat,rivalitas, eksklusif, teman baru, beda keteram[pilan, beda budaya, beda organisasi, , beda kewenangan Profesionalisme dan karakter diri.
Kendala bermitra dipihak pemerintah: Asimetris pemerintah sebagai patron, sebab penyandang dana, pengatur, mempunyai SDM yang baik Orientasi pemerintah tidak berdasarkan felt needs ( implementasi proyek tidak sesuai kondisi lapangan ) Egosentrisme sektoral Birokratis ( menghambat social exchange

Kendala bermitra dipihak swasta: Asimetris ( meras sebagai klien pemerintah dipaksa untuk melayanai masyarakat ) Tidak merasakan need sendiri (tidak merasa bahwa dirinya punya masalah, belum melihat manfaat program bagi kepentingan usahanya,manfaat langsung belum dapat dilihat) Motivasi tidak sesuai dengan tujuan program (ikut program menggalang koneksi dengan pemerintah, tahut didemo masyarakat) Egoisme individu, kelompok, (merasa lebih hebat, lebih tingga dibandingkan dengan masyarakat)

Kendala bermitra dengan masyarakat: Asimetris (masyarakat menunggu saja, primordialisme, euphoria rakyat kecil merasa berhak) Tidak merasa need sendiri ( tidak merasa bahwa dirinya punya masalah, merasa ada masalah tetapi tidak sepakat dengan penyelesaian yang ditawarkan pemerintah / salah persepsi ) Motivasi tidak sesuai dengan tujuan program (ikut program untuk mencari pekerjaan, menambah penghasilan) Egoisme individu, kelompok , LSM, etnik, agama.

Hasilnya ?
Kemitraan yang setara Kemitraan yang tidak setara.

Didalam kemitraan dikenal dengan 7 prinsip saling


1. Saling memahami, dengan landasan ini berarti bahwa mereka yang bekerjasama harus saling memahami kedudukan, tugas dan fungsi masing masing 2. Saling mengakui dalam hal ini harus mengakui satu sama lain mempunyai kelebihan dan kekurangan pihak lain dengan mendayagunakan kemampuan 3. Saling membangun hubungan dalam bekerjasama harus saling berkomunikasi dengan menetapkan bersama forum pertemuan 4. Saling mendekati dengan masing masing pihak bekerjasama berupaya untuk memanfaatkan semaksimal mungkin jembatan hubungan yang telah diciptakan 5. Saling terbuka, artinya bersedia membantu dan dibantu, dan mau dikritik dan mengkritik 6. Saling mendukung masing masing pihak memiliki komitmen untuk mensukseskan kegiatan agar tercapai kesepakatan bersama 7. Saling menghargai masing masing harus bersedia memberikan apresiasi manakala merasa telah dibantu oleh mitranya.

Prinsip bermitra : Kemitraan dengan yang sudah kita sepakati Keterbukaan dan kejujuran dengan menunjukkan fakta dan data Tuntutan / keuntungan bersama
Model Kemitraan tergantung Bagaimana aparat pemerintah melihat nilai tambah kemitraan Bagaimana swasta menyadari pentingnya terlibat dalam program kesehatan Bagaimana masyarakat merasakan manfaat program yang dilakukan dengan kemitraan

Bekerja bersama bermitra kita bisa:


AKU ditinggalkan KAMI ditinggalkan EGO ditinggalkan IRI ditinggalkan RUMOR ditinggalkan SENYUM KASIH/ saling menghargai OPTIMIS ( berpikir positif ) PENINGKATAN pengetahuan dan keterampilan PERCAYA DIRI ( convidence )

PERILAKU

SARANA YANKES RUMAH TANGGA LSM INSTITUSI PENDIDIKAN INDIVIDU TEMPAT KERJA STAKE HOLDER

TEMPAT UMUM

LINGKUNGAN

Tujuan Kemitraan
Umum Meningkatkan kesadaran dan sikap dalam menyelenggarakan Desi/Kelsi Khusus
Evaluasi penyelenggaraan Desi/kelsi Penaganan masalah dan hambatan Penggalian sumberdaya Pemantapan pegelolaan Desi/Kelsi Pemanfaatan Poskesdes Pengembangan Desi/Kelsi

Sasaran Kemitraan
Ring dalam 1. Dinkes 2. Organisasi Profesi Kes 3. Institusi Pendidikan Kesehatan 4. Rumah Sakit, dll

Sasaran
Ring luar A. Para tokoh Tokoh agama Toma Tokoh politik Tokoh budaya Seniman Masyarakat

POLA PIKIR PKL-KEB-KOM

Dana Mhs Bidan Fasilitator Panitia TOR & jadwal ATK Akomodasi & kons Gedung & sarana Metode & disain Dll

Pemberian Materi Materi Dasar Materi Inti Materi Penunj PKL-PKMD Lap Eval

Peningkatan Pengetahuan, Sikap & Ketrampilan Ttg Aplikasi PKMD

Pengalaman riil Kedewasaan Kepemimpinan Team work Self-reliance, dll

Akselerasi Program kerja Pusk, Dinkes,DepKes mjd lebih tercapai

POLA PIKIR PKL-KEB-KOM

Mhs Bidan Bidan Fasilitator Kader Kesehatan Toma/Toag Karang Taruna PKK Assesment

MMD: PPM & POA INTERVENSI/IMPLEMENT Oleh: Mahasiswa Kader Bidan

Peningkatan : Kesadaran Kemampuan Kemauan

Dusun Siaga Poskesdes/Polindes Formkomkesdus

Akselerasi Pencapaian Program Penurunan AKIB/ AKB

Sampe Kapan?

MESRAAAA
Arti : 1. Menyapa dengan senyum yang ramah 2. Menjalin keserasian 3. Menghilangkan sifat rakus 4. Mencegah konflik sara 5. Memaklumi, empati, satria, sayang, sabar, rukun, akrab, akur, tahu aturan, kerja

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai