B.
C. D.
E.
DESA SIAGA
KEPMENKES NO. 564/MENKES/SK/VIII/2006
Adalah desa yang memiliki kesiapan sumberdaya & kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah / ancaman kesehatan
(termasuk bencana & kegawat daruratan kes.) secara mandiri dalam rangka mewujudkan Desa Sehat
03/02/2014 magoes 4
TUJUAN DESA SIAGA TUJUAN UMUM: TERWUJUDNYA MASYARAKAT DESA YG SEHAT, PEDULI & TANGGAP THD PERMASALAHAN KESEHATAN DI WILAYAHNYA
03/02/2014 PROMKES 5
TUJUAN KHUSUS
Meningkatya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya kesehatan
Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan (bencana, wabah, darurat dan sebagainya)
Meningkatnya keluarga sadar gizi & ber-PHBS Meningkatnya kesehatan lingkungan desa Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan
03/02/2014
PROMKES
DESA SIAGA
MEMILIKI MINIMAL 1 (SATU)
POSKESDES
BUKAN ARTIAN FISIK TETAPI YANG PENTING ADALAH AKSES YANKES THD MASYARAKAT
03/02/2014
PROMKES
PENGGERAKAN &PEMBERDAYAAN
magoes
Apa PPM ?
Segala upaya fasilitasi yg bersifat persuasif & tdk memerintah yg bertujuan utk mningkatkan pengeth, sikap, perilaku & kemamp masy dlm menemukan, merenc & mcahkan maslh menggnk s.d.a/potensi yg mrk miliki trmsk partisipasi & dukungan toma serta LSM yg ada di masy
Proses dimana individu,keluarga, lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha dan masyarakat luas
Mengambil Tanggung Jawab atas healthly & wealthly Mengembangkan kemampuan utk social support utk menyelesaikan berbagai health problem Menjadi agent of change & leader penggerakan masy dlm pembangunan kesehtan
PROSES
Pemberdayaan masy.
Pembelajaran
Dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat Sesuai sosial budaya
Mempengaruhi lingkungan
PENGERTIAN LAIN
Serangkain kgt yg sistematis, terencana, terarah utk menggali & menggerakan partisipasi masy, agar memanfaatkan potensi yg ada guna memecahkan maskes. Potensi masy adl tenaga dr dlm berupa kesetiakawanan sosial, toleransi, gotong royong, guyub rukun, pesaudaraan, ikatan keluarga, diarahkan utk mengatasi mas-kesmasy Bersifat sistematis: memanfaatkan & optimalkan sistem & organisasi yg telah ada utk terlibat dlm pem-kes Terencana: segala kgt di awali dgn pelibatan masy sejak awal Diarahkan utk mengatasi mas-kes yg felt needs maupun mengemb program kes yg lebih maju.
Budaya gotong royong: perbuatan/tind yg dilakukan olh sklp orang yg hidup bersama dlm satu msy dlm bentuk kerjasama, tolong menolong & saling membantu scr sukarela, penuh kesadaran & tanggung jawab 3 azas pola kepemimpinan Ki Hajar Dewantoro:
Ing Ngarso Sung Tulodo: jika berada di muka akan memberi teladan Ing Madyo Mangun Karso: jika berada di tengah akan membangun team kerja & tekad kerja Tut Wuri Handayani: jika berada di belakang akan menjadi pendorong/penyemangat kerja
Pola kebersamaan mnt Dr. Sosrokartono: Sugih Tanpo Bondo (kaya tanpa harus memiliki harta benda) Nglurug Tanpo Bolo (berjuang tanpa harus menggunakan senjata atau tentara) Menang Tanpo Ngasorake (menang tanpa merendahkan lawan) Weweh Tanpo Kelangan (memberi tanpa harus merasa kehilangan) QS Al Maidah ayat 2:
Dan tolong menolonglah kamu dalm mengerjakan kebajikan dan takwa, dan janganlah kamu tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran
Modal sosial
16
Posyandu Posyandu Asta (asuhan tokoh agama) Pos Obat Desa (POD) Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin) Tassia (tabungan suami sayang ibu dan anak) Warung Obat Desa (WOD) Kelompok Peminat KIA (KP-KIA) Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) Arisan ibu bersalin (Aribulin)
Poliklinik Bersalin Desa (Polindes) Pondok bidan desa (pondansa) Peguyuban peserta KB Bina Klg Balita (BKB) Pemantauan & stimulasi perkembangan balita (PSBP) Tanaman obat keluarga (toga) Pos kesehatan pesantren (Poskestren) Dana sehat Posyandu usila Dokter kecil, dll
Akibatnya: Gizi kurang Lingk. Buruk Pendidikan rendah Perilaku tak sehat Kematian, dll
PEMBANGUNAN MASYARAKAT
SEKTOR SWASTA COORDINATING
MASYARAKAT BERDAYA
ALTERNATIF SOLUSI
PEMBANGUNAN MASYARAKAT
?
Mencakup:
Community Development
(pembangunan masyarakat)
Community Based Development
STRATEGI 1. Pengetahuan dan pengertian tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana melaksanakannya 2. Pengetahuan dan pengertian tentang sikap dan kemungkinan tanggapan terhadap upaya pemberdayaan masy. Termasuk kecenderungan atau kemauan untuk melaksanakan rancangan yang dikehendaki 3. Kemampuan sasaran atau khalayak untuk melaksanakan cita-cita yang dikembangkan tersebut setelah dapat diterimanya. 1. Perluasan jangkauan (Expansion Program) 2. Pembinaan (Maintenance Program) 3. Pelembagaan dan pembudayaan
TAHAPAN
PEMBERDAYAAN
Masyarakat
SASARAN
Kelembagaan Masyarakat
FUNGSI
FASILITASI
Keluarga
PENGGERAKA N
Individu
PENDAMPINGAN
KOTA/ KABUPATEN
P
E R A
Implementator Program
KECAMATAN
Supervisor Kegiatan
Pelaksana Kegiatan (Eksekutor)
O R
Community Empowerment
Movement
Empowerment
PELAYANAN MASYARAKAT
Private
Community
Partnership
Community Development
Dasar Acuan
Area Prioritas
Tatanan Sehat
Proaktif Memelihara dan Meningkatkan Kesehatan Mencegah Resiko Penyakit Melindungi Ancaman Penyakit Peran Aktif Dalam Upaya Ke. KIA
Gisi
Rumah Tangga Sehat Gaya hidup Institusi Pendidikan Sehat Tempat Kerja Sehat Berkemb. Perilaku dan gerakan sehat
PHBS
JPKM
Kesling
TTU Sehat
Institusi Kes. Sehat
Strategi Mitra
Utk meningkatkan kemampuan masy utk melakukan diagnosis maskes (cummunity diagnosis(, merumuskan upaya penanggulangan (community prescription), melaks penaggulangan (community treatment) & menilai kgt (community evaluation) Mengatasi mas-kes setempat dgn sumber daya setempat Memperluas dukungan sosial melalui dukungan politis, optimalisasi sumber daya & dukungan swasta Tujuan pertama & kedua mrpk metode edukatif Tujuan kedua mrp tujuan yg mempercepat proses
KONSEP PPM
PROGRAM PPM
KEMANDIRIAN MASY
(DANA, PK, TEKNOLOGI, KEARIFAN LOKAL, ORMAS, MATERIAL, DLL)
DESI/KELSI
Kelompok pengambil kebijaksanaan (police makers), spt DPR, Pemerintah, dll Kelompok pengambil keputusan (decision makers) di jenjang administrasi kesehatan (Depkes, Dinkes, Puskesmas) Kelompok petugas kesehatan dr berbagai sektor Kelompok masyarakat:
Berdasarkan tk administrasi Berdasarkan klp pekerja Berdasarkan klp pemuda Bds kelompok berisiko mas-kes (WTS, Gepeng, dll) LSM Dunia usaha, swasta
Masyarakat rawan risiko kesehatan (miskin, girli, daerah bencana, pesisir, pemukiman baru,slum area, dll) Lembaga bantuan (donor) asing
DEMOCRACY
JENIS PEMBERDAYAAN
Community empowerment for non formal leader Community empowerment for non formal organization Community empowerment for cader Community empowerment for social fund Community empowerment for locality material Community empowerment for basic knowledge Community empowerment for basic technology Community empowerment for decision based community Community empowerment for life skill Community empowerment for self reliance Community empowerment for sense of belonging Community empowerment for together
PRINSIP PPM
Masyarakat adl objek sekaligus subjek Hubungannya adl Bidan sebagai provider dan masyarakat sbg customer Masalah kesehatan yg dipecahkan didasarkan atas the felt needs dari pada the real needs Dari pelibatan/partisipasi masyarakat ke patnership Menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat Human relation adalah pintu masuknya (portal of entry)
Bekerja dengan prinsip to work with not to work for Kegiatan dilakukan di masyarakat, bukan di RS (ekstramural) Pasien/Klien: Seluruh komunitas baik sehat, sakit dan orang mati Penekannya pada perubahan perilaku sehat (health behavior) melalui health education Tujuannya: meningkatnya fungsi kehidupan & produktifitas masy Bekerja secara team work atau esprit de corps
SELF ACTUALIZATION ESTEEM NEEDS AFECTION NEEDS SECURITY & SAFETY NEEDS BASIC/ FISIOLOGIS NEEDS
INNOVATOR
HUMAN ENGINEERING
EARLY ADAPTERS
EARLY MAYORITY
LATE MAYORITY
LEGGARDS
Empirical Rational Strategies Asumsi dasar: manusia akan menerima perubahan bila rasional & menguntungkan Strateginya: penyebaran teknologi kebendaaan (think technology) & bukan (people technology) Normative-reeductive Stretegies Asumsi dasar: rasionalitas & intelegensia Pola perilaku masy dipengaruhi norma sosial budaya Perilaku lebih cepat berubah dgn merubah orientasi normatifnya Implementasinya: change agent Perubahannya ke arah: problem solving & sistemik Power Coercive Strategies: Asumsinya: orang akan patuh pd mereka yg mempunyai kekuasan: Startegunya: tanpa kekerasan & bertumpu pd moral power
Menggunakan organisasi sosial politik Melakukan rekomposisi & manipulasi kekuatan elite
PPM mrp fungsi dr berbagai faktor yg scr matematis ditentukan oleh: lingk (X1), kepemimpinan (X2), sumber daya lokal (X3), kerjasama (X4), promosi kes (X5) dan (Xn) dan lainnya. Hal yg hrs diperhatikan:
Perlu di cari faktor-faktor lain yg justru kemungkinan paling berpengaruh Kaji bobot tiap faktor tersebut kaitannya dgn peningkatan PSM
Faktor lain tsb: peran tokoh kunci (key persons), dana stimulan, reward, punishment, dll
ADOPTER
TIME
CHANNEL
AGENT/SOURCE/PROVIDER
Orang scr individu/klp yg terlibat langsung maupun tdk langsung menjadi penyebab (agen) terjadinya suatu perubahan, perbaikan & pengembangan penduduk ke arah yg lebih baik. Siapa Saja:
Tokoh Formal: Bidan Desa, Bidan Puskesmas, dll. Tokoh Non Formal: Kader, Tetua/Sesepuh Warga, Ulama, Guru, Pimpinan Orsospol, LSM, dll.
Fungsinya:
Agent of Change Agent of Influencer Educator Inovator Provocator Diffuser Facilitator dll
CHANNEL
Saluran/jalan yg digunakan oleh agen/source/provider utk memindahkan/menyalurkan ide, benda dan teknologi baru pd masyarakat Apa Saja:
Mekanisme Saluran Tradisional Mekanisme Saluran Konvensional Mekanisme Saluran Birokrasi Mekanisme Saluran Media Massa Memudahkan transformasi ide, benda & teknologi agar lebih cepat Memudahkan komunikasi ide, benda & teknologi pd adopter Melancarkan ide, benda & teknologi kpd adopter Menjelasakan ide, benda & teknologi hingga mudah dipahami
Fungsinya:
IDE/BENDA/TEKNOLOGI
Segala sesuatu berbentuk ide, gagasan, barang, benda, alat atau teknologi yang belum dikenal, dilaksanakan atau diterapkan oleh masyarakat/adopter Apa Saja:
Ide/Gagasan baru: PHBS, DESA SIAGA, dll Benda/Barang: Produk Pemerintah, Poskesdes Alat: Alat KB Baru, Teknologi: Teknologi Tepat Guna Baru: cara SADARI Memperbaiki kesejahteraan masyarakat Menjadikan masyarakat mandiri Menjadikan masyarakat mudah memenuhi kebutuhannya Memudahkan akses masyarakat thd sumber daya
Fungsinya:
ADOPTER
Individu, keluarga, kelompok masyarakat khusus yang menjadi sasaran untuk melaksanakan, menerapkan, dan atau menggunakan ide/gagasan, benda/barang, alat dan teknologi, sehingga mampu mengubah dan berkembang kehidupan masyarakat Siapa Saja:
Keluarga Miskin Masyarakat Terisolasi Masyarakat Korban Bencana Masyarakat Pinggiran Masyarakat Pemukiman Baru, dll
Fungsinya:
Sebagai objek Sebagai Subjek
TIME
Pemilihan waktu pelaksanaan penyampaian atau pentransformasian ide, gagasan, alat, barang dan atau teknologi pada sasaran (adopter). Kapan Waktunya:
Pendekatan Formal dan Non Formal Pendekatan Peristiwa/Momen Pendekatan Sejarah Pendekatan Instansional Pendekatan Home To Home Pendekatan Periodik, dll
Tujuannya:
Agar waktunya tepat sesuai kebutuhan Agar waktunya tepat sesuai perhatian Agar waktunya tepat sesuai tujuan dll
ASSESMENT
IMPROVEMENT & SUSTAINING PROGRAM PLANNING
EVALUATION
IMPLEMENTING
Diagnosis Kesmasy
3.RUMUSAN MASALAH Keadaan yang diharapkan 2.URUTAN PRIORITAS MASALAH 1.IDENTIFIKASI MASALAH Keadaan yang nyata 7. MENETAPKAN CARA-2 PEMECAHAN MASALAH 4. MENCARI KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH
MANAJEMEN A R R I F
2.RUMUSAN MASALAH Keadaan yang diharapkan 1.IDENTIFIKASI MASALAH / ANALISIS MASALAH
4. IMPLEMANTASI
5. FORUM KOMUNIKASI
MANAJEMEN A R R I ME
2.RUMUSAN MASALAH Keadaan yang diharapkan 1.IDENTIFIKASI MASALAH / ANALISIS MASALAH 3. RENCANA (RUK dan RPK)
4. INTERVENSI
6 EVALUSI 5. MONITORING
LANGKAH I : PERSIAPAN
Tujuan SMD agar kader kesehatan mampu melakukan telaah mawas diri dan diperolehnya informasi tentang keadaan/masalah kesehatan yang dihadapi sendiri oleh mereka. Survei Mawas Diri dilakukan oleh kader-kader sendiri didampingi oleh para mhsw pendamping dengan bimbingan tenaga kesehatan puskesmas dan fasilitator dari dinas kesehatan, sehingga masalah yang ditemukan benar-benar dirasakan dan disepakati oleh mereka. Dengan demikian, diharapkan mereka menjadi sadar akan permasalahan yang dihadapi masyarakat, serta bangkit niat atau tekat untuk mencari solusinya.
Sebelum dilakukan kegiatan SMD ini terlebih dahulu telah dilakukan pertemuan yang bertujuan untuk memberikan pembekalan keterampilan bagi kader serta para pendamping dalam melakukan SMD. Adapun materi dalam pertemuan tersebut di sampaikan oleh fasilitator puskesmas dan orang dari dinas kesehatan, yaitu tentang:
teknik melakukan SMD pengenalan masalah kesehatan & kpwt pengenalan masalah kesehatan yang berhubungan dengan perilaku (PHBS) pengenalan masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi. pengenalan masalah yang berkaitan dengan kebutuhan sarana kesehatan seperti, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, pesantren dan jamban/WC. Persiapan & ketanggapan masy menghadapi bencana
Keluaran atau output dari SMD ini berupa identifikasi masalah-masalah kesehatan serta potensi di masyarakat dusun yang dapat didayagunakan dalam mengatasi masalahmasalah kesehatan/kpwt tersebut.
NO
1
2 3 4 5 6
MASALAH KESLING
Sampah yang berserakan di lingkungan pesantren
Saluran air mandi tersumbat oleh sampah Kamar mandi berlumut dan licin Bak mandi jarang di kuras Air limbah tidak mengalir kedalam got sehingga menjadi sarang nyamuk Banyak Santri yang jarang gosok gigi
MASALAH PHBS
Sisa makanan yg berserakan di asrama
Sisa makanan tidak dibersihkan Pakaian yg sudah digunakan bergantungan di dalam asrama Kain basahan mandi tigunakan bergantian Santri tidur dilantai, tanpa selimu dan alas tidur Sesudah BAB tidak cuci tangan dengan sabun dan WC tidak di siram samapai bersih. Bantal sering dipakai bersama-sama
MASALAH GIZI
Masakan /nasi yg kurang masak
Masak beras yg tidak bersih Santri tidak sarapan pagi Mengambil porsi makanan yg tidak sesuai Mie dijadikan makanan pokok Menu makanan kurang bervariasi
MASALAH SARANA
Kurangnya tong sampah
tempat lemari yang sempit sehingga sulit dibersihkan Kurangnya tempat menjemur pakaian Tempat masak/dapur umum kurang lebar Tukang masak hanya ada 2 orang Tidak ada SPAL
Kotoran dari WC tidak ke septiktank Ruang asrama tidak sesuai dengan jumlah penghuni Kurangnya sarana air bersih/ kran Di asrama dan di kelas tidak ada sumber air bersih/kran umum
Tidur tidak menggunakan selimut dan tanpa obat nyamuk. Menghidangkan makanan tidak ditutup
Piring tidak segera dicuci sebelum dan sesudah makan Lantai asrama jarang di pel
10
11
Mencuci bahan makanan dengan air bekas cucian tangan Ember sabun, sepatu dan sandal diletakkan sembarangan didalam asrama. Pakaian basah dijemur didalam asrama. Ada guru yg merokok diruangan
12
13
14
B. PENGOLAHAN DATA Cheking Rekapitulating Editing Coding Clasification Tabulation Analysis Identificatin Formulation Problem Priority Problem Alternative Problem Solving
MMD
MEMBAHAS HASIL SMD MEMBAHAS DAN MENYETUJUI PRIORITAS MASALAH MERENCANAKAN KEGIATAN PENANGGULANGAN MASALAH
D. TUJUAN MMD
Rumuskan Diagnosis Masalah Kesmasy Rencanakan Tindakan Intervensi Tentukan Tujuan Tentukan Kelompok Sasaran Tentukan Waktu Pelaksanaan Tentukan Sumber Daya Yg dibutuhkan Tentukan Kerjasama Lintas Program & Sektoral Tentukan Tenaga Pelaksana/Panggung Jawab Tentukan Tempat Kegiatan Tentukan Rencana Evaluasi Kegiatan Tentukan Rencana Tindak Lanjutnya
1. Penyulu han
Rt 01
76% TK AIDS
B. Promkes
Health Promotion (Advocation, Social Support & Empowering), dll Survaillance Epidemiology
Case Finding, Case Detection, Contact Persons, Case Holding, dll
Kadarzi (posyandu, PSG, PKG, DTKB, dll) PHBS: Short Course/Training for Cader, Facilitating, Competition, dll Sanitasi Dasar (Samijaga, 3 M,SPAL, Sampah, dll) Intervensi Kebidanan Komunitas
PEMBENTUKAN FORKESMASDUSI
Sekelompok orang yang mewakili warga yang diangkat & ditetapkan oleh Kepala Dukuh berdasarkan musyawarah, untuk bertugas sebagai tim pelaksana pembentukan dan pelaksana Dukuh Siaga, yang bertugas mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat secara mandiri dan swadaya, untuk mendukung Desa Siaga
SUSUNAN PENGURUS
Penasehat Ketua umum Sekretaris Bendahara Seksi-Seksi Ambulan Desa Donor Darah Kadarzi PHBS Siapsiaga Bencana Perbekalan, Transportasi & Komunikasi
STAKE HOLDERS
1.LURAH 2.TIM P PKK 3.DUKUH 4KADER 5.BIDAN 6.DUKUN 7.PENGUSAHA 8.TOGA 10.TOMA 11.KARANG TARUNA 12.KORAMIL/POLISI (LS)
PERAN
KEBIJAKAN & MOTIVATOR, PENANGGUNG JWB GERAKAN MASSA, MEMBINA PENDORONG, PENGGERAK, PANUTAN MASY PENGGERAK & PEMANTAU, PELAKSANA PELAKSANA KEGIATAN, PENANGGUNG JWB MITRA KERJA DONATUR PENYULUH, MEMJEMBATANI PENDORONG, PENGGERAK, PANUTAN MASY PENGGERAK MITRA KERJA
PEMBINAAN UMUM
Dukungan Politis Dukungan pemerintah pusat berdampak pd semua propinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan bahkan desa. Namun lemah dari segi keterikatan & intensitasnya. Dukungan propinsi ke bawah punya pengaruh sempit (kecamatan-desa), namun itensitas & keterikatannya kuat krn faktor jarak (fisik dan budaya) Makin tinggi dukungan politis, makin tinggi jangkaunnya, namun lemah dari sisi keterikatan dan intensitasnya.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Dituliskan/dituliskan dlm dokumen resmi Pencanangan Kegiatan Oleh Pejabat Dukungan Anggaran Seringnya diucapkan oleh pejabat/toma Adanya tim/forum komunikasi Seringnya di muat di media massa Adanya kegiatan mendukung
1. Advokasi
1. Negosiasi 2. Lobyying
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Konsep yg jelas Membentuk wadah/organisasi Memanfaatkan moment kgt politis Keuletan & kesabaran Keberanian Tindakan yg nyata
PENDEKATAN TOMA
Mrp tahap pertama sebelum implementasi program Toma mrpk kelompok kunci (key persons) yg dpt menjadi agent of change dan panutan Toma: pemimpin formal & pemimpin non formal Strateginya:
Mendatangi ke rumah langsung Menyelenggarakan pertemuan khusus Menggunakan forum pertemuan yg sudah ada Menggunakan komunikasi interpersonal Dari yg terdekat ke yg terjauh (model obat nyamuk) Menggunakan surat resmi atau penampilan resmi
DIAGNOSIS KESMAS
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Survai mawas diri (self-survey) FGD Mendatangkan narasumber luar Sarasehan Indept Interview Observasi Kunjungan Lapangan dll
CEPAT
LAMBAT
Direncanakan Sedikit orang yg terlibat Meminimize faktor penentang Ada yg dikorbankan Adanya kebutuhan Adanya keterdesakan Adanya keinginan Adanya ketidaknyamanan Adanya
4 TAHAP PPM
TAHAP PEMICU
TAHAP RUTINITAS
TAHAP KETIDAKPASTIAN
TAHAP TRANSFORMASIONAL
PARTISIPASI MASYARAKAT
Partisipasi lebih tepat diganti: Peran Serta, Pelibataan, Kemitraan, patnership, dll Caranya:
Timbulkan kepercayaan Ajak masy sejak awal, libatkan di awal pengenalan masalah sampai evaluasi program Beri kesempatan utk berkreasi Yakinkan bahwa ada manfaatnya Beri contoh tokoh formal dan informal Upayakan swadaya, swakelola & swausaha
Derajat Partisipasi:
Aktif: partisipasi karena kesadaran, inisiatif, proaktif, ingin diakui, pas sesuai dgn keinginan, dll Pasif: ada paksaan, harus digerakan, tergantung manfaat, harus dirangsang, dll
MOBILISASI
MOBILISASI: pengerahan dan penggerakan seluruh anggota masyarakat untuk ikut aktif dalam suatu usaha untuk kepentingan bersama Istilah lain:
Gotong royong Gugur gunung Kerja bhakti Curve
Siapa penggerak:
Aparat pemerintah: RT/RW, Kadus sampai Presiden Tokoh Masyarakat/informal: ulama, kyai, guru, tetua/sesepuh, kepala adat Kader, pekerja sosial luar (extention worker)
PERANAN KADER
Kader Desa: tenaga sukarela yg terdidik & terlatih dlm bidang tertentu yg tumbuh ditengah-tengah masy & merasa berkewajiban utk melaks, meningkatkan & membina kesejhteraan masy dgn rasa ikhlas, tanpa pamrih & didasari penggilan untuk melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan Kader desa: wakil masy, tugasnya merumuskan kebuth masy & melakukan upaya utk memnuhi kebutuhan tsb Kader desa bukan perpanjangan tangan pemerintah/instansi formal Kader desa sebagai pengembangan masy.
Fasilitator Inisiator Motivator
METODE PEMBELAJARAN
ANGK.
PESERTA
JML
PERANAN PELATIH
LOKASI
12
12
Melatih Peserta
Kecamata n
II
12
12
12
36
Kelurahan
III 12 12 12 12 12 12
72
RT/RW
Kemitraan adalah suatu konsep yang bagus, keadaan ideal.yang memberikan harapan yang luar biasa kepada teman mitra.
Inti kemitraan : Kerjasama pada berbagai jenjang Kesepakatan tentang peran dari tiap pihak Bersama sama mencapai tujuan tertentu Saling menanggung risiko dan manfaat
Bermitra karena 1. Secara kodrati 2. Manusiawi 3. Tradisional 4. Semakin menyusut keperadaban yang yang bercorak egosentris dan mengarah pada globalisasi
Teori Social Exchange ( Thibaut dan Kelley ) menyebutkan: 1. Nuansa kemitraan adalah hubungan timbale balik 2. Hubungan timbal balik (dyadic) adalah pertukaran social reward 3. Hubungan akan bertahan lama jika kedua pihak saling merasa diuntungkan, tetapi akan putus jika disatu pihak merasa (persepsi subyektif, tidak selalu nyata) dirugikan Contoh social exchange ( pertemanan, perkongsian, jual beli, perkawinan, juga kemitraan
Kendala bermitra : Komitmen pihak senior, berbeda cara melihat,rivalitas, eksklusif, teman baru, beda keteram[pilan, beda budaya, beda organisasi, , beda kewenangan Profesionalisme dan karakter diri.
Kendala bermitra dipihak pemerintah: Asimetris pemerintah sebagai patron, sebab penyandang dana, pengatur, mempunyai SDM yang baik Orientasi pemerintah tidak berdasarkan felt needs ( implementasi proyek tidak sesuai kondisi lapangan ) Egosentrisme sektoral Birokratis ( menghambat social exchange
Kendala bermitra dipihak swasta: Asimetris ( meras sebagai klien pemerintah dipaksa untuk melayanai masyarakat ) Tidak merasakan need sendiri (tidak merasa bahwa dirinya punya masalah, belum melihat manfaat program bagi kepentingan usahanya,manfaat langsung belum dapat dilihat) Motivasi tidak sesuai dengan tujuan program (ikut program menggalang koneksi dengan pemerintah, tahut didemo masyarakat) Egoisme individu, kelompok, (merasa lebih hebat, lebih tingga dibandingkan dengan masyarakat)
Kendala bermitra dengan masyarakat: Asimetris (masyarakat menunggu saja, primordialisme, euphoria rakyat kecil merasa berhak) Tidak merasa need sendiri ( tidak merasa bahwa dirinya punya masalah, merasa ada masalah tetapi tidak sepakat dengan penyelesaian yang ditawarkan pemerintah / salah persepsi ) Motivasi tidak sesuai dengan tujuan program (ikut program untuk mencari pekerjaan, menambah penghasilan) Egoisme individu, kelompok , LSM, etnik, agama.
Hasilnya ?
Kemitraan yang setara Kemitraan yang tidak setara.
Prinsip bermitra : Kemitraan dengan yang sudah kita sepakati Keterbukaan dan kejujuran dengan menunjukkan fakta dan data Tuntutan / keuntungan bersama
Model Kemitraan tergantung Bagaimana aparat pemerintah melihat nilai tambah kemitraan Bagaimana swasta menyadari pentingnya terlibat dalam program kesehatan Bagaimana masyarakat merasakan manfaat program yang dilakukan dengan kemitraan
PERILAKU
SARANA YANKES RUMAH TANGGA LSM INSTITUSI PENDIDIKAN INDIVIDU TEMPAT KERJA STAKE HOLDER
TEMPAT UMUM
LINGKUNGAN
Tujuan Kemitraan
Umum Meningkatkan kesadaran dan sikap dalam menyelenggarakan Desi/Kelsi Khusus
Evaluasi penyelenggaraan Desi/kelsi Penaganan masalah dan hambatan Penggalian sumberdaya Pemantapan pegelolaan Desi/Kelsi Pemanfaatan Poskesdes Pengembangan Desi/Kelsi
Sasaran Kemitraan
Ring dalam 1. Dinkes 2. Organisasi Profesi Kes 3. Institusi Pendidikan Kesehatan 4. Rumah Sakit, dll
Sasaran
Ring luar A. Para tokoh Tokoh agama Toma Tokoh politik Tokoh budaya Seniman Masyarakat
Dana Mhs Bidan Fasilitator Panitia TOR & jadwal ATK Akomodasi & kons Gedung & sarana Metode & disain Dll
Pemberian Materi Materi Dasar Materi Inti Materi Penunj PKL-PKMD Lap Eval
Mhs Bidan Bidan Fasilitator Kader Kesehatan Toma/Toag Karang Taruna PKK Assesment
Sampe Kapan?
MESRAAAA
Arti : 1. Menyapa dengan senyum yang ramah 2. Menjalin keserasian 3. Menghilangkan sifat rakus 4. Mencegah konflik sara 5. Memaklumi, empati, satria, sayang, sabar, rukun, akrab, akur, tahu aturan, kerja
TERIMA KASIH