Faddli Usman (G1B010059) Tulus A Siringoringo (G1B010064)

BAB I PEN A!U"UAN

1#1# "a$ar B%la&ang Jembatan merupakan penghubung satu daerah dengan daerah lain untuk sarana pengangkutan dan transportasi memiliki peranan penting dalam bagian elemen transportasi. Tanpa adanya jembatan, memungkinkan suatu daerah tidak bisa berinteraksi dengan daerah lain yang dibatasi oleh penghalang khususnya sungai. Sebagai mana diketahui jembatan adalah suatu konstruksi atau bangunan yang dibangun untuk meneruskan jalan terhalang oleh sungai, danau, rawa, jalan kereta api, gunung, bukit, selat dan sebagai lalulintas jalan tidak terputus. Jalan adalah sarana penghubung antara daerah kota yang satu dengan kota yang lainnya juga memenuhi kebutuhan masyarakat dan mencapai peranan penting dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan nasional. Transportasi bagi suatu negara dan bangsa sangatlah penting artinya. Maju mundurnya suatu negara terutama dibidang ekonomi. Salah satunya tergantung dari sistem transportasi. Akan tetapi baik buruknya sistem transportasi tergantung pada sarananya. 1#'# Tu(uan P%nulisan Seorang insinyur teknik sipil diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dari bangku kuliah, salah satunya merencanakan pondasi jembatan. Penulisan tugas ini bertujuan untuk melatih mahasiswa teknik sipil untuk mengaplikasikan ilmu yang baru sebagian didapat dalam merencanakan pondasi jembatan, sehingga setelah terjun di lapangan dapat terbiasa dengan hal tersebut diatas. Penulisan dan perhitungan ini diharapkan dapat menghasilkan perencanaan pondasi jembatan yang aman, indah dan ekonomis.

Program Studi Teknik Sipil Iwan Kuswanto Universitas Bengkulu

Faddli Usman (G1B010059) Tulus A Siringoringo (G1B010064)

1#)# *uang "ing&u+ P%nulisan Agar tercapainya tujuan dari penulisan dan pelaksanaan tugas ini, maka dibuat batasan-batasan sebagi berikut a. Perencanaan abutmen dan pilar jembatan sesuai dengan soal yang diberikan b. Perencanaan pondasi jembatan. c. Segala hal yang belum tercantum mengikuti re!erensi dan peraturan perencanaan yang telah baku.

Program Studi Teknik Sipil Iwan Kuswanto Universitas Bengkulu

Faddli Usman (G1B010059) Tulus A Siringoringo (G1B010064)

BAB II TIN,AUAN PUSTA-A

'#1# P%ng%nalan T%n$ang ,%m.a$an Jembatan merupakan suatu elemen"bagian dari jalan. Menurut sejarah, jembatan yang pertama dibangun adalah pada tahun #$%& SM oleh 'aja Manes dari Mesir untuk menyeberangi sungai (il. Pada tahun )*+ SM dibangun oleh 'atu Semirawis dari ,abilonis untuk melintasi sungai -!hrat. .i /ndonesia menurut sejarah jembatan yang dibangun dengan bentang yang cukup besar adalah jembatan 'angka ,aja untuk 0ereta Api yang melintasi sungai Serayu dibangun pada tahun 121%, jembatan rangka baja 3i Sondari, 4ay 0ommering dan 3i 4edej. 1# Fungsi ,%m.a$an Jembatan ber!ungsi sebagai penghubung dua ruas atau beberapa ruas jalan yang dipisahkan oleh sungai atau melintasi ruas jalan yang tak sebidang. '# B%n$u& S$ru&$ur ,%m.a$an Jembatan diklasi!ikasikan menurut bentuk struktur a. Jembatan gorong-gorong 5cul6ert bridge7 b. Jembatan plat 5plate bridge7 c. Jembatan gelagar 5girder bridge7 d. Jembatan pelengkung"busur 5arch bridge7 e. Jembatan rangka 5truss bridge7 !. Jembatan portal 5rigid !rame bridge7 g. Jembatan gantung 5suspension bridge7
Program Studi Teknik Sipil Iwan Kuswanto Universitas Bengkulu

Faddli Usman (G1B010059) Tulus A Siringoringo (G1B010064)

h. Jembatan kabel 5cable-stayed bridge7 )# -ons$ru&si ,%m.a$an 0onstruksi jembatan berdasarkan bentangan jembatan ada tiga macam a. 0onstruksi sederhana b. 0onstrusi sedang c. 0onstrusi berat 4# Ba/an 0ang Biasa iguna&an Un$u& ,%m.a$an ,ahan yang dapat digunakan untuk pembuatan jembatan adalah a. 0ayu b. ,ambu c. ,atu, batu bata d. ,eton e. ,aja !. 8abungan dari beberapa macam bahan 5komposit7 5# Bagian1Bagian Po&o& Pada ,%m.a$an Jembatan pada umumnya terdiri atas dua bagian konstruksi a. ,agian konstruksi atas ,agian pokok konstruksi atas terdiri dari 8elagar memanjang, melintang Pengaku"dia!ragma /katan angin atas dan bawah 'angka jembatan Portal ujung-ujung 9antai jembatan Sistim perletakan 5rol dan sendi7 ,agian pelengkap 3urbs
Program Studi Teknik Sipil Iwan Kuswanto Universitas Bengkulu

Faddli Usman (G1B010059) Tulus A Siringoringo (G1B010064)

Trotoar .rainase :asilitas lain 9ampu Telpon umum Saluran"pipa air, gas dan kabel b. ,agian konstruksi bawah ,agian pokok konstruksi bawah jembatan tediri dari Pondasi 5pasangan batu, sumuran, tiang pancang7 0epala jembatan 5;abutment<7 Pilar"tiang jembatan .inding penahan tanah =prit 6# -lasi2i&asi 3%nuru$ "%$a& "an$ai ,%m.a$an Penempatan lantai jembatan dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan a. Jembatan lantai kendaraan di bawah b. Jembatan lantai kendaraan di atas c. Jembatan lantai kendaraan di tengah d. Jembatan lantai kendaraan di atas dan di bawah 5double deck bridge7 '#'# -lasi2i&asi ,%m.a$an Menurut standar klasi!ikasi .irektorat Jendral ,ina Marga, jembatan dibagi menjadi + 5tiga7 bagian yaitu 1. Jembatan kelas / 5A7 muatan 1&& > ,ina Marga 9oading, Jembatan ini biasanya digunakan sebagai jembatan penghubung jalan raya utama.

Program Studi Teknik Sipil Iwan Kuswanto Universitas Bengkulu

Faddli Usman (G1B010059) Tulus A Siringoringo (G1B010064)

#. Jembatan kelas // 5,7 muatan )& > ,ina Marga 9oading, jembatan ini untuk jembatan jalan raya utama, tetapi juga dimungkinkan kendaraan biasa. +. Jembatan kelas /// 537 muatan %& > ,ina Marga 9oading, jembatan ini biasa digunakan untuk lalu lintas biasa.

'#)# P%r%n4anaan ,%m.a$an 1# P%mili/an "o&asi ,%m.a$an Pemilihan lokasi jembatan dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan, antara lain a. Pertimbangan teknik 5lebar sungai, kuat arus sungai, kedalaman air sungai, kondisi tanah, topogra!i tanah, route jalan7 b. Pertimbangan sosial, ekonomi dan keamanan c. Pertimbangan estetika 5dalam kota luar kota, lingkungan alam sekitar jembatan7 '# a$a P%r%n4anaan Pengumpulan data yang diperlukan untuk perencanaan jembatan adalah a. .ata umum .ata umum merupakan data non teknis yang berhubungan dengan perencanaan jembatan, terdiri atas (ama sungai 9okasi"letak jembatan b. .ata sungai .ata sungai yang diperlukan adalah -le6asi banjir tertinggi, terendah, normal 0ecepatan air, si!at aliran air Sungai stabil, atau berpidah-pindah

Program Studi Teknik Sipil Iwan Kuswanto Universitas Bengkulu

Faddli Usman (G1B010059) Tulus A Siringoringo (G1B010064)

:ungsi sungai 5sebagai transport sungai, sebagai hanyutan kayu atau benda- benda lain7.

c. .ata tanah Tanah dasar pondasi jembatan sebagai penopang harus disur6ey agar memperoleh data-data seperti Si!at tanah sampai kedalam tertentu 0edalaman, tebal, komposisi dari tiap lapisantanah 0edalaman muka air tanah Si!at teknik dari tanah 5 daya dukung tanah tiap kedalaman tertentu7 d. .ata geologi .ata geologi yang diperlukan adalah .aerah bergerak Adanya gejala patahan pada lapisan keras e. .ata penunjang .ata penunjang terdiri atas ,ahan alam yang tersedia disekitar lokasi

Jalan penghubung kelokasi proyek Penyediaan tenaga pekerja Pembuatan jembatan darurat atau route transport dialihkan ke route lain 9okasi termasuk dalam pengaruh lahar gunung, gempa 6ulkanik atau tektonik '#4# P%r$im.angan P%mili/an -ons$ru&si ,%m.a$an Pemilihan bentuk konstruksi jembatan perlu pertimbangan beberapa hal, antara lain

Program Studi Teknik Sipil Iwan Kuswanto Universitas Bengkulu

Faddli Usman (G1B010059) Tulus A Siringoringo (G1B010064)

1# P%r$im.angan T%&ni& a. Panjang pentang b. 9ebar jembatan c. 0elas jembatan d. 9okasi jembatan 5dalam kota "luar kota7 '# P%r$im.angan E&onomis a. ,iaya total b. Tersedianya bahan lokal"national c. Tersedianya peralatan '#5# P%r/i$ungan P%m.%.anan ,%m.a$an 1# B%.an Prim%r a. ,eban mati Suatu muatan yang berasal dari berat sendiri, termasuk segala unsur tambahan yang tetap dianggap satu kesatuan terhadap jembatan yang ditinjau. ?ang termasuk muatan mati adalah gelagar memanjang, gelagar melintang, lantai kendaraan, lapisan aspal, dan lain-lain. b. Muatan hidup Muatan hidup pada jembatan yang harus ditinjau dinyatakan dalam # macam, yaitu beban ;T< yang merupakan beban terpusat untuk lantai kendaraan dan beban ;.< yang merupakan beban jalur gelagar. Jadi muatan hidup adalah semua muatan yang berasal dari akti!itas diatasnya yaitu berat kendaraan yang bergerak melalui jembatan. c. Muatan ;T< @ntuk perhitungan lantai kendaraan harus diperhitungkan muatan ;T< yang merupakan kendaraan truk yang mempunyai muatan roda ganda sebesar 1& ton, yang mana ukurannya sesuai dengan peraturan Muatan Jembatan Jalan 'aya 5PMJJ'7. d. Muatan ;.<

Program Studi Teknik Sipil Iwan Kuswanto Universitas Bengkulu

Faddli Usman (G1B010059) Tulus A Siringoringo (G1B010064)

,esar ;A< ditentukan sebagai berikut AB C #,# t"mDDDDDDDDDDDD. AB C #,# E 1,1"$& 59 E +&7DDDDDD.. AB C 1,1 51 G 5+&"977 t"mBDDDDDDD untuk 9 +& m untuk +& F 9 $& m untuk 9 F $& m

.imana 9 C panjang bentang dalam meter e. Jalur lalu lintas dan lantai kendaraan Muatan bergerak Muatan garis A 5t"mB7 " #,)% 5m7 P 5ton7" #,)% 5m7

Sedangkan untuk penyebaran beban pada lantai akibat kedua beban diatas adalah Apabila lebar lantai kendaraan F %,% m, maka beban ;.< sepenuhnya disebarkan ke lantai 51&&>7. Apabila lebar lantai kendaraan H %,% m, maka beban ;.< pada jalur %,% m sepenuhnya dibebankan pada jalur tersebut sedangkan lebar selebihnya sebesar %&>, dtambah pengaruh beban trotoar sebesar $&> &,% t"m, dirumuskan
qI qI q = %,% + ( $&> &,% # ) + %&> ( l %,%) #,)% #,)%

,eban garis ;P< ditentukan 1# ton, dengan penyebaran 1&&> untuk lebar lantai kendaraan F %,% m, sedangkan untuk lebar lantai kendaraan H %,% m, maka beban ;P< pada jalur %,% m sepenuhnya dibebankan pada jalur tersebut sedangkan lebar selebihnya sebesar %&>, dirumuskan
1# 1# p = %,% + %&> ( l %,%) #,)% #,)%

dengan l adalah lebar lantai perkerasan jembatan. !. Muatan pada trotoar, kerb, sandaran Pada trotoar beban hidup sebesar %&& kg"m#, dan pada kerb sebesar %&& kg"m#.
Program Studi Teknik Sipil Iwan Kuswanto Universitas Bengkulu

Faddli Usman (G1B010059) Tulus A Siringoringo (G1B010064)

g. :aktor kejut ,eban yang dipengaruhi !aktor kejut harus dikalikan dengan koe!isien kejut
k =1+ #& %& + L

'# B%.an Prim%r a. Muatan sekunder terhadap kendaraan, ?aitu pengaruh angin sebesar 1&& kg"m#. b. 8aya tekanan tanah.

'#6# 5ara P%la&sanaan P%m.angunan ,%m.a$an 3ara pelaksanaan pembangunan jembatan sangat dipengaruhi oleh bentuk konstruksi jembatan, kondisi lokasi dan kondisi sungai. ,erdasarkan hal tersebut maka pada umumnya cara pelaksanaan pembangunan jembatan dapat dilakukan dengan cara 1. .engan perancah 1. Tanpa perancah #. .engan dukungan kapal"tongkang +. .engan kantile6er J. .engan peluncuran"bantalan rol

Program Studi Teknik Sipil Iwan Kuswanto Universitas Bengkulu

Faddli Usman (G1B010059) Tulus A Siringoringo (G1B010064)

BAB 6 PENUTUP
4#1# -%sim+ulan Secara umum, setelah diadakan perhitungan untuk perencanaan konstruksi jembatan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut 1. Perhitungan pembebanan memegang peranan yang sangat penting sebagai dasar perencanaan struktur pondasi jembatan dan harus dihitung dengan cermat untuk memperoleh keamanan yang maksimal. #. Segala asumsi yang akan digunakan dalam perhitungan harus didasari oleh peraturan-peraturan perhitungan yang berlaku, sehingga hasil yang akan dicapai tidak jauh dari realita yang ada. +. Kasil perencanaan sementara akan terasa lebih jelas apabila digambarkan sketsa hasil perhitungan. +. Penggambaran hasil perhitungan yang jelas dan skalatis akan mempermudah pemahaman dan akan lebih mengerti kegunaan perhitungan sebelumnya.

Program Studi Teknik Sipil Iwan Kuswanto Universitas Bengkulu

Faddli Usman (G1B010059) Tulus A Siringoringo (G1B010064)

4#'# Saran @ntuk memperoleh hasil perencanaan yang memenuhi syarat, hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut 1. .ata-data desain awal harus selengkap mungkin untuk mempermudah perhitungan. #. Penggambaran desain awal harus diadakan untuk memperjelas ruang lingkup perhitungan. +. Setiap langkah perhitungan hendaknya diperiksa terlebih dahulu sebelum melangkah ke perhitungan berikutnya karena semua unsur perhitungan saling berkaitan.

Program Studi Teknik Sipil Iwan Kuswanto Universitas Bengkulu