Anda di halaman 1dari 11

1

Penelitian Pengembangan
Oleh : Nunuk Suryani Tesis dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan menuntut format dan sistematika yang berbeda dengan tesis dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan dan kegiatan penelitian tersebut berbeda. Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan

Gall, Gall, dan Borg ( !!"# $%&' mendefinisikaan (ducational ) * + sebagai berikut# (ducational )eserarch and +e,elopment ((ducational ) * +' is an industry-based de,elopment model in which the findings of the research are used to design new products and procedures, which then are systematically field-tested, e,aluated, and refined until they meet specified criteria of effecti,eness, .uality, or similar standard. /enada dengan pengertian di atas, Borg dan Gall (1&0"# 11 ' melihat (ducational ) * + sebagai# ... a process used to de,elop and ,alidate educational products. The steps of this process are usually referred to as the ) * + cycle, which consists of studying research findings pertinent to the product to be de,eloped, de,eloping the product based on these findings, field testing it in the setting where it will be used e,entually, and re,ising to correct the deficiencies found in the field-testing stage. 2n more rigorous programs of ) * +, this cycle is repeated until the field-test data indicate that the product meets its beha,iorally defined objecti,es. +ijelaskan oleh Borg dan Gall (1&0"# 11 ' bahwa istilah product merujuk tidak hanya pada objek material, seperti buku teks, film pembelajaran, dan lain-lain, tetapi juga prosedur dan proses, seperti metode pembelajaran atau metode untuk mengorganisir pembelajaran. 1

Format Proposal Penelitian Pengembangan BAB I PENDA !"!AN A# "atar Belakang $asalah 3atar belakang masalah mengungkapkan konteks pengembangan projek dalam masalah yang hendak dipecahkan. 4leh karena itu, uraian perlu diawali dengan identifikasi kesenjangan-kesenjangan yang ada antara kondisi nyata dengan kondisi ideal, serta dampak yang ditimbulkanoleh kesenjangan-kesenjangan itu. Berbagai alternatif untuk mengatasi kesenjangan itu perlu dipaparkan secara singkat disertai dengan identifikasi faktor penghambat dan pendukungnya. 5lternatif yang ditawarkan sebagai pemecah masalah beserta rasionalnya dikemukakan pada bagian akhir dari paparan latar belakang masalah.

B# %umusan $asalah /ebagai penegasan dari apa yang telah dibahas dalam latar belakang masalah, pada bagian ini perlu dikemukakan rumusan spesifik dari masalah yang hendak dipecahkan. )umusan masalah pengembangan projek hendaknya dikemukakan secara singkat, padat, jelas, dapat diungkapkan dengan kalimat pernyataan, maupun dalam bentuk kalimat pertanyaan seperti dalam rumusan masalah penelitian. )umusan masalah hendaknya disertai dengan alternatif pemecahan yang ditawarkan serta rasional mengapa alternatif itu yang dipilih sebagai cara pemecahan yang paling tepat terhadap masalah yang ada. &# 'u(uan Pengembangan Tujuan pengembangan dirumuskan bertolak dari masalah yang ingin dipecahkan dengan menggunakan alternatif yang telah dipilih. 5rahkan rumusan tujuan pengembangan ke pencapaian kondisi ideal seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah.

"

D# Spesi)ikasi Produk yang Diharapkan Bagian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran lengkap tentang karakteristik produk yang diharapkan dari kegiatan pengembangan. Karakteristik produk mencakup semua identitas penting yang dapat digunakan untuk membedakan satu produk dengan produk lain-nya. 6roduk yang dimaksud dapat berupa kurikulum, modul, paket pembelajaran, buku teks, alat e,aluasi, model, atau produk lain yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah pelatihan, pembelajaran, atau pendidikan. /etiap produk memiliki spesifikasi yang berbeda dengan produk lainnya, misalnya kurikulum bahasa 2nggris memiliki spesifikasi yang berbeda jika dibandingkan dengan kurikulum bidang studi lainnya, meskipun di dalamnya dapat ditemukan komponen yang sama. E# Pentingnya Pengembangan Bagian ini sering dikacaukan dengan tujuan pengembangan. Tujuan pengembangan mengungkapkan upaya pencapaian kondisi yang ideal, sedangkan pentingnya pengembangan mengungkapkan argumentasi mengapa perlu ada pengubahan kondisi nyata ke kondisi ideal. +engan kata lain, pentingnya pengembangan mengungkapkan mengapa masalah yang ada perlu dan mendesak untuk dipecahkan. +alam bagian ini diharapkan juga terungkap kaitan antara urgensi pemecahan masalah dengan konteks permasalahan yang lebih luas. 6engkaitan ini dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa pemecahan suatu masalah yang konteksnya mikro benar-benar dapat memberi sumbangan bagi pemecahan masalah lain yang konteksnya lebih luas. F# Asumsi dan *eterbatasan Pengembangan 5sumsi dalam pengembangan merupakan landasan pijak untuk menentukan karakteristik produk yang dihasilkan dan pembenaran pemilihan model serta prosedur pengembangannya. 5sumsi hendaknya diangkat dari teori-teori yang teruji sahih, pandangan ahli, atau data empiris yang rele,an dengan masalah yang hendak dipecahkan dengan menggunakan produk yang akan dikembangkan. "

7 Keterbatasan pegembangan mengungkapkan keterbatasan dari produk yang dihasilkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi, khususnya untuk konteks masalah yang lebih luas. 6aparan ini dimaksudkan agar produk yang dihasilkan dari kegiatan pengembangan ini disikapi hati-hati oleh pengguna sesuai dengan asumsi yang menjadi pijakannya dan kondisi pendukung yang perlu tersedia dalam memanfaatkannya. +# De)inisi Istilah 6ada bagian ini dikemukakan definisi istilah-istilah yang khas digunakan dalam pengembangan produk yang diinginkan, baik dari sisi model dan prosedur yang digunakan dalam pengembangan ataupun dari sisi produk yang dihasilkan. 2stilah-istilah yang perlu diberi batasan hanya yang memiliki peluang ditafsirkan berbeda oleh pembaca atau pemakai produk. Batasan istilah-istilah tersebut harus dirumuskan seoperasional mungkin. 8akin operasional rumusan batasan istilah makin kecil peluang istilah itu ditafsirkan berbeda oleh pembaca atau pemakai. # Sistematika Penulisan ,bila perlu6aparan pada bagian ini dimaksudkan untuk menunjukkan cara pengorganisasian keseluruhan skripsi, tesis, dan disertasi, baik untuk Bagian 2, yang memuat kajian analitis, atau-pun Bagian 22, yang memuat produk yang dihasilkan dari kegiatan pengembangan.

BAB II *A.IAN 'EO%I A# *a(ian 'eori Bagian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan kerangka acuan komperhensif

mengenai konsep, prinsip, atau teori yang digunakan sebagai landasan dalam memecahkan masalah yang dihadapi atau dalam mengembangkan produk yang diharapkan. Kerangka acuan disusun berdasarkan kajian berbagai aspek teoretik dan empiris yang terkait dengan permasalahan dan upaya yang akan ditempuh untuk memecahkannya. 9raian-uraian dalam bab ini diharapkan menjadi landasan teoretik mengapa masalah itu perlu dipecahkan dan 7

$ mengapa cara pengembangan produk tersebut dipilih Kajian teoretik mengenai model dan prosedur yang akan digunakan dalam pengembangan juga perlu dikemukakan dalam bagian ini, terutama dalam rangka memberikan pembenaran terhadap produk yang akan dikembangkan. B# Penelitian /ang %ele0an 6ada bagian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang kaitan upaya pengembangan dengan upaya-upaya lain yang mungkin sudah pernah ditempuh oleh ahli lain untuk mendekati permasalahan yang sama atau relatif sama. +engan demikian, upaya pengembangan yang akan dilakukan memiliki landasan empiris yang mantap. &# *erangka Berpikir 6ada bagian ini memuat pemikiran pengembang, yang lahir berdasarkan kajian teori serta penelitian:pengembangan terdahulu yang rele,an, berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan D# ipoteisis ,sering digunakan istlah :1$odel ipotetik1 -

Bagian ini berisi ; rancangan model yang akan dikembangkan. )ancangan model ini dikembangkan berdasarkan kajian teori yang telah dilakukan.9mumnya 8odel hipoteteik ini berupa bagan. BAB III $E'ODE PENE"I'IAN , Sebagian re)erensi menggunakan (udul bab 1P%OSED!% PENE"I'IANA# .enis Penelitian B# Prosedur Penelitian2 Pengembangan 6ada bagian ini memuat tahapan prosedur pengembangan yang akan digunakan# 'ahapan3 tahapan yang akan dilakukan dalam melakukan pengembangan4 tergantung pada re)erensi yang digunakan# Namun secara garis besar4 pada tahapan ini dibagi ke dalam 5 tahapan4 yaitu : tahap I : Studi Pendahuluan4 'ahap II : 'ahap $

Pengembangan $odel dan tahap III : 'ahap E0aluasi2Pengu(ian $odel 'ahap I : Studi Pendahuluan 1. tahap studi pendahuluan dilakukan dengan menerapkan pendekatan deskriptif kualitatif. /tudi kualitatif diawali dengan studi literatur, kemudian studi lapangan tentang produk yang akan dikembangkan. . 6ada studi pendahuluan ini diakhiri dengan ; deskrips dan analisis temuan (8odel <aktual' 'ahap II : 'ahap Pengembangan $odel +alam tahap ini hendaknya memuat butir-butir 6# model pengembangan ,desain Produk8odel pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual, dan model teoretik. 8odel prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, yaitu menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. 8odel konseptual adalah model yang bersifat analitis yang memerikan komponen-komponen produk yang akan dikembangkan serta keterkaitan antarkomponen (misalnya model pengembangan rancangan pengajaran +ick dan =arey, 1&0$'. 8odel teoretik adalah model yang menunjukkan hubungan perubahan antar peristiwa. +alam bagian ini perlu dikemukakan secara singkat struktur model yang digunakan sebagai dasar pengembangan produk. 5pabila model yang digunakan merupakan adaptasi dari model yang sudah ada, maka pemilihannya perlu disertai dengan alasan, komponen-komponen yang disesuaikan, serta kekuatan dan kelemahan model itu. 5pabila model yang digunakan dikembangkan sendiri, maka informasi yang lengkap mengenai setiap komponen dan kaitan antarkomponen dari model itu perlu dipaparkan. 6erlu diperhatikan bahwa uraian model diupayakan seoperasional mungkin sebagai acuan dalam pengembangan produk. . >alidasi desain4 %

1 >alidasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk lebih efektif atau tidak. +alam tahap ini ,adasi masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta dilapangan. >alidasi produk dpat dilakukan dengan mengahdirkan beberapa pakar. ". re0isi Desain4 7# u(i coba produk. 9ji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat keefektifan, efisiensi, dan:atau daya tarik dari produk yang dihasilkan +alam butir uji coba produk secara terbatas perlu diungkapkan (a- desain u(i coba, /ecara lengkap, uji coba produk pengembangan biasanya dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu uji perseorangan, uji kelompok kecil, dan uji lapangan. +alam kegiatan pengembangan, pengembang mungkin hanya melewati dan berhenti pada tahap uji perseorangan, atau dilanjutkan dan berhenti sampai tahap uji kelompok kecil, atau sampai uji lapangan. ?al ini sangat tergantung pada urgensi dan data yang dibutuhkan melalui uji coba itu. +esain uji coba produk bisa menggunakan desain yang biasa dipakai dalam penelitian kuantitatif, yaitu desain deskriptif atau eksperimental. @ang perlu diperhatikan adalah ketepatan memilih desain untuk tahapan tertentu (perseorangan, kelompok kecil, atau lapangan' agar data yang dibutuhkan untuk memperbaiki produk dapat diperoleh secara lengkap. ,b- sub(ek u(i coba, Karakteristik subjek uji coba perlu diidentifikasi secara jelas dan lengkap, termasuk cara pemilihan subjek uji coba itu. /ubjek uji coba produk bisa terdiri dari ahli di bidang isi produk , ahli di bidang perancangan produk, dan:atau sasaran pemakai produk. /ubjek uji coba yang ahli di bidang isi produk dapat memiliki kualifikasi keahlian tingkat /1 (untuk skripsi', / (untuk tesis', dan /" (untuk 1

0 disertasi'. @ang penting setiap subjek uji coba yang dilibatkan harus disertai identifikasi karekteristiknya secara jelas dan lengkap, tetapi terbatas dalam kaitannya dengan produk yang dikembangkan. Teknik pemilihan subjek uji coba juga perlu dikemukakan agak rinci. ,c- (enis data4 9ji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat keefektifan, efisiensi, dan:atau daya tarik dari produk yang dihasilkan. +alam konteks ini sering pengembang tidak bermaksud mengumpulkan data secara lengkap yang mencakup ketiganya. Bisa saja, sesuai dengan kebutuhan pengembangan, pengembang hanya melakukan uji coba untuk melihat daya tarik dari suatu produk, atau hanya untuk melihat tingkat efisiensinya, atau keduanya.. 6enekanan pada efisiensi suatu pemecahan masalah akan membutuhkan data tentang efisiensi produk yang dikembangkan. Begitu pula halnya dengan penekanan pada keefektifan atau daya tarik. 5tas dasar ini, maka jenis data yang perlu dikumpulkan harus disesuaikan dengan informasi apa yang dibutuhkan tentang produk yang dikembangkan itu. 6aparan mengenai jenis data yang dikumpulkan hendaknya dikaitkan dengan desain dan pemilihan subjek uji coba. Aenis data tertentu, bagaimanapun juga, akan menuntut desain tertentu dan subjek uji coba tertentu. 8isalnya, pengumpulan data mengenai kecermatan isi dapat dilakukan secara perseorangan dari ahli isi, atau secara kelompok dalam bentuk seminar kecil, atau seminar yang lebih luas yang melibatkan ahli isi, ahli desain, dan sasaran pemakai produk. ,d- instrumen pengumpulan data Bagian ini mengemukakan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data seperti yang sudah dikemukakan dalam butir sebelumnya. Aika mengunakan instrumen yang sudah ada, maka perlu ada uraian mengenai karakteristik instrumen itu, terutama mengenai keshahihan dan keterandalannya. 5pabila instrumen yang digunakan dikembangkan sendiri, maka prosedur pengembangannya juga perlu dijelaskan. 0

&

,e- teknik analisis data# Teknik dan prosedur analisis yang digunakan untuk menganali-sis data uji coba dikemukakan dalam bagian ini dan disertai alasannya. 5pabila teknik analisis yang digunakan sudah cukup dikenal, maka uraian tidak perlu rinci sekali. 5kan tetapi, apabila teknik tersebut belum banyak dikenal, maka uraian perlu lebih rinci $# %e0isi Produk4 )e,isi 6roduk ini dilakukan apabila dalam pemakaian kondisi nyata terdapat kekurangan dan kelemahan 8# E0aluasi dan Penyempurnaan4 9# $odel ipotetik ,$odel akhir hasil re0isi pada tahap pengembangan model-

'ahap III : 'ahap E0aluasi2Pengu(ian $odel /etelah pengujuan terhadap produk berhasil, maka selanjutnya produk tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang lebih luas. +alam tahap ini, dignakan metode eksperimen. /etelah pngujian model, masih dimungkinkan ada re,isi produk, kemudian barulah menjadi 84+(3 <2B53, yang siap untuk +2/(82B5/2. Berdasarkan 9raian di atas, maka secara garis besar sistematika penelitian pengembangan adalah sebagai berikut # /2/T(85T2K5 6(B932/5B T(/2/ +5B +2/()T5/2 6(BG(8B5BG5B

B5B 2 6(B+5?9395B 5. B. =. +. (. <. 35T5) B(35K5BG 85/535? )989/5B 85/535? T9A95B 6(BG(8B5BG5B 6(BT2BGB@5 6(BG(8B5BG5B /6(/2<2K5/2 6)4+9K @5BG +2?5)56K5B 5/98/2 +5B K(T()B5T5/5B 6(BG(8B5BG5B &

1! G. +(<2B2/2 2/T235? ?. /2/T(85T2K5 6(B932/5B (B235 6()39' B5B 22 K5A25B T(4)2 5. K5A25B T(4)2 B. 6(B(32T25B @5BG )(3(>5B =. K()5BGK5 B()62K2) +. ?264T(/2/ (/()2BG +2G9B5K5B 2/T35? #;84+(3 ?264T(T2K; ' B5B 222 8(T4+( 6(B(32T25B ( /ebagian referensi menggunakan judul bab ;6)4/(+9) 6(B(32T25B' 5. A(B2/ 6(B(32T25B B. 6)4/(+9) 6(B(32T25B: 6(BG(8B5BG5B T5?56 2 # /T9+2 6(B+5?9395B T5?56 22 # T5?56 6(BG(8B5BG5B 84+(3 1. 84+(3 6(BG(8B5BG5B (+(/52B 6)4+9K' . >532+5/2 +(/52B, ". )(>2/2 +(/52B, 7. 9A2 =4B5 6)4+9K. (5' +(/52B 9A2 =4B5, (B' /9BA(K 9A2 =4B5, (=' A(B2/ +5T5, (+' 2B/T)98(B 6(BG986935B +5T5 ((' T(KB2K 5B532/2/ +5T5. $. )(>2/2 6)4+9K, %. (>5395/2 +5B 6(B@(869)B55B, 1. 8odel ?ipotetik (8odel akhir hasil re,isi pada tahap pengembangan model' Tahap 222 # Tahap (,aluasi:6engujian 8odel B5B 2> ?5/23 6(B(32T25B 5. +(/52B 5C53 6)4+9K (G58B5) +5B 6(BA(35/5B' B. ?5/23 6(BG9A25B 6()T585 =. )(>2/2 6)4+9K (G58B5) /(T(35? )(>2/2 6)4+9K' +. ?5/23 6(BG9A25B T5?56 22 (. )(>2/2 6)4+9K (G58B5) /(T(35? +2)(>2/2' <. 6(BG9A25B T5?56 K( 222 (B235 6()39' G. 6(B@(869)B55B 6)4+9K &G58B5) T)5K?2)' ?. 6(8B5?5/5B 6)4+9K B5B > K(/286935B +5B /5)5B 1!

11

5. K(/286935B B. /5)5B 6(BGG9B55B +5<T5) 69/T5K5 35862)5B 2B/T)98(B 35862)5B +5T5 35862)5B 6)4+9K @5BG +2?5/23K5B B()2K9T B9K9 6(BA(35/5BB@5

11

Anda mungkin juga menyukai