Anda di halaman 1dari 25

TINJAUAN TEORITIS PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT KATARAK DI RUANG YAKUD RUMAH SAKIT UMUM H.

DAMANHURI BARABAI

A.

PENGERTIAN Katarak adalah kekeruhan pada lensa tanpa nyeri yang berangsur-angsur, penglihatan kabur akhirnya tidak dapat menerima cahaya (Barbara ) Katarak adalah kekeruhan [opasitas] dari lensa yang tidak dapat menggambarkan obyek dengan jelas di retina.

B.

ETIOLOGI Ketuaan, biasanya dijumpai katarak senilis. Trauma, terjadi karena pukulan benda tumpul tajam terpapar oleh sinar ! atau benda-benda radioakti". #enyakit mata seperti $%eitis #enyakit sistemik seperti &'. &e"ek congenital. $sia

C.

FISIOLOGI LENSA MATA (ungsi lensa mata mem"okuskan sinar pada retina. #ada saat itu kekuatan re"raksi lensa berubah sesuai dengan kebutuhan sehingga sinar dapat di"okuskan pada retina. #erubahan kekuatan retraksi disebut akomodasi. ) (dua) "aktor yang menentukan dalam akomodasi yaitu* Kemampuan lensa untuk berubah bentuk (menjadi lebih cembung) Kekuatan dari muskulus siliaris. Bila muskulus siliaris relaks, +onula +inn menjadi tegang, diameter antara posterior lensa menjadi lebih pendek dan kekuatan re"raksi berkurang. ,ebaliknya bila muskulus siliaris kontraksi maka ketegangan +onula +inn berkurang, sehingga bentuk lensa menjadi lebih cembung dan kekuatan re"raksi bertambah.

D.

PATOFISIOLOGI &alam keadaan normal trans"aransi lensa terjadi karena adanya keseimbangan antara protein yang dapat larut dengan protein yang tidak dapat larut dalam membran sesemi permeable. -pabila terjadi peningkatan jumlah protein yang tidak dapat

diserap, mengakibatkan jumlah protein dalam lensa melebihi jumlah protein pada bagian lain sehingga membentuk massa transparan ataubbintik kecil di sekitar lensa, membentuk suatu kapsul yang dikenal dengan katarak. Terjadinya penumpukan cairan degenasi dan desintegrasi pada serabut tersebut menyebabkan jalannya cahayanya terhambat dan mengakibatkan gangguan penglihatan.

Trauma #erubahan serabut

&egenerati" Kompresi sentral (serat)

#erubahan Kuman .umlah protein

Keruh

&ensitas Keruh

'embentuk massa

#embedahan

Katarak

#re 1perasi Kecemasan meningkat Kurang pengetahuan -

#ost 1perasi /angguan 0esiko 0esiko rasa tinggi tinggi nyaman (nyeri)

'enghambat jalan cahaya

#englihatan Buta /angguan sensori persepsi %isual 0isiko tinggi cidera "isik

terjadinya in"eksi terjadinya injuri * #eningkatan T21.

E. PEMBAGIAN KATARAK 1) Katarak Congenital #ada umumnya bilateral. Banyak disebabkan oleh %irus rubella pada trimester 2 kehamilan bila pada pemeriksaan positi" rubella, maka operasi sebaiknya ditunda sampai umur ) tahun karena %irus masih akti" di dalam lensa. Kalau di operasi akan terjadi endo"talmitis dan mata akan menjadi rusak. Bila kekeruhan bilateral segera lakukan operasi satu mata dulu kurang dari 3 bulan untuk membentuk %isus normal. ,edangkan mata satunya dapat dioperasi setelah umur ) tahun. 2) Katarak Jevenil Katarak yang terjadi pada anak-anak sesudah lahir. Katarak ini termasuk ke dalam development cataract, yaitu kekeruhan lensa yang terjadi pada saat masih terjadi perkembangan serat 4 serat lensa sehingga biasanya konsistensinya lembek seperti bubur dan disebut soft cataract. Biasanya katarak ju%enil merupakan bagian dari suatu kejadian penyakit keturunan lain. 3) Katarak Senil Katarak senile ada hubungannya dengan pertambahan umur dan berkaitan dengan proses ketuaan yang terjadi di dalam lensa. #erubahan yang tampak adalah bertambah tebalnya nucleus dengan berkembangnya lapisan kortek lensa. ,ecara klinik proses ketuaan lensa sudah tampak pada pengurangan kekuatan akomodasi lensa akibat terjadinya skelerosa lensa yang timbul pada decade 5 yang dimani"estasi dalam bentuk presbiopia. a. Katarak insipien Katarak yang tidak seperti bercak-bercak yang membentuk gerigi dengan dasar peri"er dan daerah jernih diantaranya. Kekeruhan biasanya terletak di korteks nterior atau posterior. Kekeruhan ini pada permulaan hanya tampak bila pupil dilebarkan. #ada stadium ini terdapat keluhan polidiopia oleh karena indeks re"raksi yang tidak sama pada semua bagian lensa. Bila dilakukan tes bayangan iris (shado6 test) akan negati". b. Katarak imatur #ada stadium yang lebih lanjut maka akan terjadi kekeruhan yang lebih tebal. Tetapi tidak atau belum mengenal seluruh lensa sehingga masih terdapat bagian-bagian yang jernih pada lensa. #ada stadium ini terjadi hydras korteks yang mengakibatkan lensa menjadi bertambah cembung. #encembungan lensa ini akan memberikan perubahan indeks re"raksi dimana mata akan menjadi myopia. Kecembungan ini akan mengakibatkan pendorongan iris ke depan sehingga bilik

mata depan dan sudut bilik mata depan akan lebih sempit. #ada stadium ini akan mudah terjadi glaucoma sebagai penyulit. ,tadium imatur dimana terjadi kecembungan lensa akibat menyerap air disebut stadium intumesen. ,hado6 test pada keadaan ini positi". c. Katarak matur Bila proses degenerasi berjalan terus maka akan terjadi pengeluaran air bersama-sama hasil desintegrasi melalui kapsul. 7ensa kehilangan cairan sehingga mengkerut lagi dan kamera okuli anterior menjadi normal kembali. Kekeruhan lensa sudah menyeluruh 6arna putih keabu-abuan. #ada pemeriksaan iris shado6 negati" dan "undus re"leks negati". #ada stadium ini saat yang baik untuk operasi dengan tehnik intra kapsuler (Tehnik 7ama). d. Katarak hipermatur 'erupakan proses degenerasi lanjut lensa sehingga korteks lensa mencair dan dapat keluar melalui kapsul lensa. &apat terjadi ) kemungkinan * 7ensa menjadi kehilangan cairannya terus sehingga mengkerut dan menipis disebut SHR !K"! K#$#R#K. Korteks lensa melunak dan mencair, sedangkan nucleus tidak mengalami perubahan, akibatnya nucleus jatuh disebut %&R'#!(#! K#$#R#K. 1perasi pada saat ini kurang menguntungkan karena lebih mudah terjadi komplikasi. Katarak senile : o o o o o #aling sering dijumpai Biasanya umur lebih dari 89 tahun, tapi kadang-kadang mulai umur 59 tahun :ampir selalu mengenai kedua mata dengan stadium yang berbeda. Kekeruhan dapat dimulai dari peri"er kortek atau sekitar nucleus. /ejala utama adalah penglihatan makin lama makin kabur. ,ejak mulainya terjadi kekeruhan sampai matur dibutuhkan 6aktu beberapa tahun. 0eaksi pupil terhadap cahaya normal.

F.

PEMERIKSAAN ;. Tak ada tanda-tanda radang (hyperemia tak ada) ). 2luminasi oblik tampak kekeruhan yang keabu-abuan atau putih dengan bayangan hitam disebut iris shadow. <. #emeriksaan dengan optalmoskop tampak 6arna hitam diatas dasar orange disebut fundus reflek. 5. #ada katarak yang lebih lanjut, kekeruhan bertambah sehingga iris shado6 menghilang dan "undus re"lek menjadi hitam saja (negati").

G.

PENGOBATAN KATARAK -pabila penderita masih dapat dikoreksi kacamata, maka diberikan dahulu kacamata. -kan tetapi ukuran kacamata penderita biasanya sangat mudah berubah. #engobatan yang paling baik dan tepat saat ini adalah operasi. 2ndikasi operasi yaitu * =isus yang menurun yang tak dapat dikoreksi dengan kacamata dan mengganggu akti"itas. &ahulu penderita dioperasi bila %isusnya ; <99 s d tak terhingga (7#>). -kan tetapi dengan kemajuan tehnologi saat ini katarak dapat dioperasi pada stadium apapun, bila penderita sudah terganggu akti%itasnya. Macam-macam operasi katarak : ;) )) 2ntra ?apsular * 2ntra catara@ e@traction (2??A) mengeluarkan lensa secara utuh. Akstra ?apsular * A@tra capsular catara@ e@traction (A??A) * mengeluarkan lensa dengan merobek kapsul bagian anterior dan meninggalkan kapsul bagian posterior. #ada saat ini dimana kemajuan tehnologi yang sudah tinggi, tehnik A??A lebih disukai karena komplikasinya lebih kecil dan dapat disertai pemasangan lensa implant intra okuler (217 B intra okuler lens). ,ehingga hasil setelah operasi menjadi lebih baik. Evaluasi sesudah operasi katarak : :ari ; sesudah operasi harus sudah die%aluasi yaitu * ;) )) #erdarahan dibilik mata depan (hi"ema). Kamera okuli anterior jernih keruh * Bila mata depan keruh ("lare sel positi") o o Bilik mata depan keruh ("lare sel positi") 'ungkin sampai terjadi pengendapan pus di bilik mata depan (hipopion). cepat

o <) o

2ris miossi disertai sinekia postrior 'iosis * biasanya dipergunakan miotikum pada 6aktu operasi sehingga hari berikutnya pupil menjadi miosis. 'iosis ini dapat terjadi bila terjadi u%eitis anterior, dan biasanya disertai adanya sinekia posterior.

#erhatikan pupil miosis midriasis normal *

o o

'idirasis * dapat terjadi bila ada peningkatan tekanan intra okuler (glaucoma) #upil tidak bulat * terjadi bila pada 6aktu operasi terjadi korpukasi (korpus %iterius keluar).

Pengobatan Sesudah Operasi Katarak : ,etelah operasi dapat diberi * o Kacamata, diberikan bila tanda-tanda iritasi sudah hilang (kurang lebih sesudah ;,8 bulan post op), sudah tidak ada perubahan re"raksi (< @ re"raksi tiap minggu). o 7ensa Kontak * #englihatan lebih baik daripada kacamata, dan dipakai pada operasi katarak unilateral (satu mata). o 2nolan 7ensa 2ntra 1kuli (217) * - 2mplan ini memasukkan ke dalam mata pada saat operasi, menggantikan lensa yang diambil (A??A). - 7etaknya permanen - Tidak memerlukan pera6atan. - =isus lebih baik daripada kacamata lensa kontak.

H. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN 1) PENGKAJIAN PRE OPERATIF Subyek !" * keluhan penglihatan o o o o o Kabur secara total :anya melihat baik pada tempat yang redup :anya dapat melihat rangsangan cahaya saja /anda majemuk pada satu mata. Tidak terdapat tanda-tanda peradangan kecuali pada katarak komplikata yang penyakit intra okulernya masih akti".

Obyek !" #

o o o

#ada pemeriksaan penyinaran lensa tampak kelabu atau kekeruhan yang memutih. #ada pemeriksaan optalmoskop pada jarak tertentu didapatkan kekeruhan yang ber6arna hitam dengan latar belakang ber6arna merah. #ada pemeriksaan re"raksi meningkat. #ada penderita yang tadinya menderita presbiopia kemudian menderita katarak, pada stadium a6al dapat membaca tanpa menggunakan kacamata baca.

1bser%asi terjadinya tanda-tanda glaucoma karena komplikasi katarak, tersering adalah glaucoma seperti adanya rasa nyeri karena peningkatan T21, kelainan lapang pandang.

$) PENGKAJIAN POST OPERASI %. D% % Subyek !" Cyeri 'ual &iaporesis 0i6ayat jatuh sebelumnya ,istem pendukung, lingkungan rumah. b. D% % Obyek !" #erubahan tanda-tanda %ital 0espon yang la+im terhadap nyeri. Tanda-tanda in"eksi * ;) )) <) 5) 8) 3) E) Kemerahan 1edema 2n"eksi kojuncti%a (pembuluh darah konjuncti%a menonjol). &rainase pada kelopak mata dan bulu mata. Dat purulen #eningkatan suhu Cilai labF peningkatan leukosit, perubahan leukosit, hasil pemeriksaan kultur sensiti"itas abnormal. Ketajaman penglihatan masing-masing mata Kesiapan dan kemampuan untuk belajar dan menyerap in"ormasi

I.

DIAGNOSA KEPERAWATAN PRE OPERATIF

;.

/angguan persepsi sensori %isual penglihatan berhubungan dengan penurunan ketajaman penglihatan, penglihatan ganda. Tujuan * gangguan persepsi sensori teratasi. Kriteria hasil * o o o &engan penglihatan yang terbatas klien mampu melihat lingkungan semaksimal mungkin. 'engenal perubahan stimulus yang positi" dan negati" 'engidenti"ikasi kebiasaan lingkungan. ?emas berhubungan dengan pembedahan yang akan dijalani dan kemungkinan kegagalan untuk memperoleh penglihatan kembali. Tujuan * kecemasan teratasi Kriteria hasil * 'engungkapkan kekha6atirannya dan ketakutan mengenai pembedahan yang akan dijalani. 'engungkapkan pemahaman tindakan rutin perioperasi dan pera6atan.

).

POST OPERATIF in%asi%e. Tujuan * nyeri teratasi Kriteria hasil * klien melaporkan penurunan nyeri secara progresi" dan nyeri terkontrol setelah inter%ensi.

a. /angguan rasa nyaman (nyeri akut) berhubungan dengan prosedur

b. 0esiko tinggi terjadinya in"eksi berhubungan dengan prosedur in%asi" (bedah pengangkatan). Tujuan * in"eksi tidak terjadi Kriteria hasil * Tanda-tanda in"eksi tidak terjadi #enyembuhan luka tepat 6aktu Bebas drainase purulen , eritema, dan demam

c. /angguan sensori 4 perceptual * penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori status organ indera, lingkugan secara terapeutik dibatasi, ditandai dengan *

'enurunnya ketajaman, gangguan penglihatan. #erubahan respo biasanya terhadap rangsang. 'eningkatkan ketajaman penglihatn dalam batas situasi indi%idu 'engenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap perubahan

:asilnya yang diharapkan *

d. Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber in"ormasi, ditandai dengan klien kurang mengikuti instruksi, sering bertanya terjadi komplikasi yang dapat dicegah. Tujuan * ,etelah diberikan tindakan kepera6atan berupa :A diharapkan klien mengerti dengan kondisi, prognosis,dan pengobatan. Kriteria hasil * &apat melakukan pera6atan dengan prosedur yang benar &apat menyembuhkan kembali apa yang telah dijelasakan

J. PENATALAKSANAAN NON&MEDIS. )era*atan )re &perasai Rutin. a. (ungsi retina harus baik yang diperiksa dengan tes proyeksi sinar. b. Tidak boleh ada in"eksi pada mata jaringan sekitar. c. Tidak boleh ada glaukoma. #ada keadaan glaukoma, pembuluh darah retina tidak menyesuaikan diri dengan T2& (tekanan intra okoler) yang tinggi. d. Keadaan umum harus baik, tidak ada hipertensi, &' (kadar gula rendah G ;89 mg dl), tidak ada batuk menahun dan penyakit jantung seperti dekompensasi kordis. e. ) 4 < hari sebelum operasi, mata diberi salap. ". ; hari sebelum operasi, mata ditetesi homatropin < @ ; tetes. g. ,ore hari bulu mata dicukur, yakinkan klien bah6a bulu mata klien akan tumbuh lagi. h. Beri salep antibiotik. i. -njurkan mandi dan keramas sebelum operasi. j. Kirim ke kamar operasi dengan pakaian operasi. k. #remedikasi di kamar operasi. l. 2njeksi luminal dan mata ditetesi pantokain tiap menit selama 8 menit. m. Beri kesempatan klien yang cemas untuk menceritakan kehilangan pandangan.

K. PENATALAKSANAAN MEDIS. )era*atan )asca &perasi. #asca operasi klien boleh minum dan ) jam pasca operasi makan makanan lunak. #ertahankan posisi semi-"o6ler. Anam jam kemudian, kepala baru boleh bergerak dan tidur miring ke arah mata yang tidak dioperasi. 7akukan kompres dingin jika mata gatal, kurangi batasi klien untuk batuk, membungkuk, bersin, mengangkat benda berat lebih dari E,8 kg dan tidur berbaring pada sisi operati" (karena akan meningkatkan T21). 0ekomendasikan kaca mata pada siang hari dan pelindung mata pada malam hari. 7akukan obser%asi dan melaporkan komplikasi pembedahan, yaitu * a. #eningkatan T21, ditandai nyeri parah, mual dan muntah. b. 2n"eksi. c. #erdarahan ruang mata anterior ditandai dengan perubahan pandangan. d. Terbentuknya membran sekunder atau katarak sekunder ditandai dengan lensa belakang menjadi keruh. e. 0etina detachment, ditandai dengan tampaknya titik hitam, peningkatan jumlah "loates atau sinar kilat dan hilangnya sebagian pandang. seluruh lapang

DAFTAR PUSTAKA ;. ?arpenito, 7ynda .uall, (;HHH), 0encana -suhan dan &okumentasi Kepera6atan, Adisi 3, A/? * .akarta. ). &oengoes, 'ariyln A., ()999) 0encana -suhan Kepera6atan #edoman $ntuk #erencanaan dan #endokumentasian #era6atan #asien, Adisi <, A/? * .akarta. <. ,idarta 2lyas, (;HHE), Katarak, Balai #enerbit (K$2 * .akarta. 5. Tamim 0adjamin 0K, &kk, (;HH<), 2lmu #enyakit 'ata, -irlangga $ni%ersity #ress * ,urabaya. 8. -ri", 'ansjoer, ()99;), Kapita ,elekta Kedokteran. 'edia -esculapius * .akarta

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH AKADEMI KEPERAWATAN MURAKATA BARABAI -lamat * .alan ,urapati Co. E< Telpon (a@ ( 98;E ) 5;IH3 Barabai Kabupaten :ulu ,ungai Tengah E;<;) ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN. B '() TH) DENGAN DIAGNOSA MEDIS KATARAK DI RUANG PERAWATAN YAKUD RUMAH SAKIT UMUM H. DAMANHURI BARABAI

I. BIODATA A. I*e+ ! %, K-!e+.P%,!e+ ;. ). <. 5. 8. 3. E. I. H. Cama Tempat Tg. 7ahir .enis Kelamin -gama ,uku Bangsa ,tatus 'arital #endidikan #ekerjaan Bahasa yang digunakan -lamat lengkap * Tn. B * 3E tahun * 7aki-laki * 2slam * Banjar 2ndonesia * ,udah ka6in * ,& Tani * Bahasa Banjar * Tabat 0T.98 * &atang ,endiri * <H;< 93 0J.;;. Kel. Tabat. Kec. 7abuhan -mas ,elatan ;9. Kiriman dari ;). Comor 0egister ;;. Tgl. 'asuk 0umah ,akit * 'inggu, ;9 ,eptember )993, .am 9H.99 6ita.

B. Pe+%+//u+/ J%0%b K-!e+.P%,!e+ # ;. ). <. 5. 8. Cama 7engkap :ubungan dgn Klien Tempat Tg. 7ahir #endidikan #ekerjaan -lamat lengkap * Tn. B * #asien * 3E tahun * ,& Tani * Tabat 0T.98 0J.;;. Kel. Tabat. Kec. 7abuhan -mas ,elatan

II. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT C. A-%,%+ *!1%0% # #asien mengatakan penglihatannya kabur dan setelah diperiksa dokter, ternyata pasien menderita penyakit katarak dan harus dira6at di rumah sakit untuk menjalani operasi. D. Ke-u2%+ U %3% # #englihatan pasien kabur. 1 Provocative ! Palliative #asien mengatakan penglihatannya kabur karena katarak dan pasien pernah dioperasi katarak tetapi hanya mata sebelah kanan saja yang dioperasi. " #ualit$!#uantit$ #asien mengatakan penglihatannya kabur. % &egional 7okasinya menyebar diseluruh permukaan mata. ' Severit$ Scale ,kala keparahan < (berat) dengan skala 9, ;, ) dan <. ( )iming #enyakit tersebut muncul 8 tahun yang lalu tetapi pada 6aktu itu belum begitu parah jadi belum di operasi. III. RIWAYAT KESEHATAN E. R!0%y% ke,e2% %+ ,ebe-u3 ,%k! !+! #asien mengatakan pernah mengalami penyakit TB? pada tahun ;H83 dan dira6at di rumah sakit Barabai. ,etelah pasien rutin dan teratur berobat sesuai petunjuk dari dokter maka penyakit tersebut dapat disembuhkan.

F. R!0%y% ke,e2% %+ ,ek%1%+/

#asien mengatakan sudah sejak 8 tahun yang lalu mengalami penyakit seperti yang diderita pasien sekarang ini. Tapi belum begitu parah, setelah < bulan yang lalu pasien mengatakan penglihatannya semakin kabur dan pada tanggal ;9 ,eptember )993 pada jam 9H.99 6ita pasien diba6a keluaarganya ke 0,$. :. &amanhuri Barabai. G. R!0%y% ke,e2% %+ ke-u%1/% #asien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang mengerita penyakit seperti yang dialami pasien sekarang ini. .uga tidak terdapat penyakit keturunan seperti hipertensi, &' dan asma. 'enogram +

Keterangan * * #asien * 7aki-laki * #erempuan * 7aki-laki meninggal * #erempuan meninggal * Tinggal serumah.

I4. AKTI4ITAS HIDUP SEHARI&HARI A. M%k%+ *%+ M!+u3

;. Cutrisi #re 'asuk 0, * #asien biasanya makan < ! sehari dengan nasi, lauk dan pauk dan tidak ada pantangan. &i 0, * #asien mengatakan selama di 0,, makannya < kali sehari dan pasien menghabiskan makanan yang disediakan. ). 'inum #re 'asuk 0, * #asien menyukai air putih dan pasien minum dalam sehari K E gelas. &i 0, B. E-!3!+%,!. ;. B-B. #re 'asuk 0, * Klien B-B )-< ! sehari, konsistensi padat lunak &i 0, ). B-K #re 'asuk 0, * Klien B-K <-3 ! sehari, 6arna kuning jernih, bau pesing. &i 0, * Klien tampak susah untuk B-K. * Klien tampak susah untuk B-B. * #asin minum K 5 gelas per hari.

C.

I, !1%2% *%+ T!*u1. #re 'asuk 0, * Klien istirahat siang, biasanya jam ;9.99 pagi dan tidur pada siang hari jam ;5.99, kalau malam hari sekitar jam ;H.99 )9.99 malam. &i 0, * Jaktu istrahat dan tidur klien selama di 0, sama dengan 6aktu dirumah dan tidak mengalami kesulitan dalam tidur.

D.

Ak !5! %,. #ekerjaan yang dilakukan klien setiap hari sebagai seorang petani. Jaktu perjalanan klien dari rumah ke sa6ah sekitar ;9 menit. Klien tidak

menggunakan kendaraan (jalan kaki). Tapi kalau klien memba6a banyak barang, klien pergi ke sa6ah dengan menggunakan sepeda. E. Kebe1,!2%+ D!1!. #re 'asuk 0, * Klien biasanya mandi ) ! sehari, gosok gigi ) ! sehari, cuci rambut tiap hari, potong rambut kalau klien merasa rambutnya sudah panjang dan potong kuku tidak menentu (apabila kukunya panjang). &i 0, F. Rek1e%,!. #re 'asuk 0, * Klien mengatakan untuk menghilangkan kejenuhannya biasanya menonton T= atau mengobrol dengan anak dan isterinya. &i 0, * Klien hanya mengobrol dengan keluarga yang menjaganya dan tamu yang membesuknya. 4. PSIKOSOSIAL 1. P,!k6-6/!, Keadaan psikologis klien saat di lakukan pengkajian, klien kelihatan gelisah dan kha6atir dengan penyakit yang dideritanya. * Klien mengatakan mandi ) ! sehari, gosok gigi ; ! sehari.

$.

S6,!%:ubungan dengan keluarga tampak harmonis di mana klien ditemani anaknya dan sebagian keluarganya, klien dapat berkumonikasi dengan pera6at dan dokter dengan baik.

7.

S8!1! u%-

Klien beragama 2slam, sama agama yang dianut oleh sanak saudaranya serta kedua orang tuanya. &engan keadaan umum yang baik pasien dapat melakukan ibadah dan selalu berdoLa dan selalu berharap diberikan kesembuhan.

4I. PEMERIKSAAN FISIK A. Ke%*%%+ u3u3 # ;. Kesadaran * ?ompos mentis ). #enampilan * keadaan umum pasien cukup baik. <. /?, * A5 =8 '3 5. #ols BI9 mnt, 00 B)I mnt, T& B;<9 H9 mm:g, T B<3,8M ? B. He%* 6 6e 1 Kepala Bentuk simetris, dapat digerakan kekiri dan kekanan, keatas dan keba6ah. Kulit kepala tampak bersih. " &ambut 0ambut lurus, 6arna rambut tampak putih (beruban), rambut tampak bersih dan penyebaran rambut merata. % Mata Bentuk simetris kiri dan kanan, penglihatan pasien kabur. ,kelera tidak ikterik dan kunjungti%a penglihatan (kaca mata) ' *idung + Penciuman , Bentuk hidung simetris, tidak terdapat secret dan "ungsi penciuman bekerja dengan baik, serta tidak terdapat peradangan mukosa. ( )elinga + Pendengaran , Ketajaman pendengaran cukup baik, bentuk simetris kiri dan kanan. Tidak ada cairan serumen yang keluar dari telinga. #endengaran cukup baik, bereaksi bila dipanggil. Tidak terdapat perdarahan dan peradangan pada telinga dan tidak menggunakan alat bantu pendengaran. tidak anemis. #asien menggunakan alat bantu

Mulut dan gigi /igi pasien tampak kotor, tidak terdapat peradangan dan perdarahan pada mulur, mukosa bibir agak kering dan lidah terlihat kotor dan tercium bau mulut serta "ungsi pengecapan normal.

/eher ,aat dipalpasi %ena jugularis teraba kuat, tidak terdapat pembesaran kalinjer tiroid, keadaan leher tampak bersih.

)hora1 +fungsi pernapasan , Bentuk simetris, "rekuensi pernapasan )I @ menit, tidak terdapat bunyi

ronchi dan 6hee+ing serta tidak terdapat bunyi timpani. 2 3bdomen #erut pasien tampak bersih, saat diauskultasi tidak terdengar bunyi napas tambahan dan saat diperkusi tidak kembung. 14 &eproduksi #asien berjenis kelamin laki-laki, mempunyai seorang isteri dan tiga orang anak, tidak terpasang kateter dan tidak terkaji keseluruhan. 4II. PEMERIKSAAN PENUNJANG LABORATORIUM 1. H%,!- Pe3e1!k,%%+ He3% 6-6/! :emoglobin 7ekosit 7aju endapan darah :ematokrit Trombosit Bleeding time ?lothing time * ;5,) gram N * 3E39 mmO * E9 mm ; jam * <H N * )5H.)59 mmO * < menit ) detik * I menit <H detik

$. Pe3e1!k,%%+ K!3!% D%1%2 /ula darah puasa * ;99 mg dl (normalnya )99 mg dl)

/ula darah ) jam ## * ;;E mg dl ( normalnya E8-;;8 mg dl)

4III. PENGOBATAN &iamo@ 'idrynsil * < @ P tablet sehari * ; @ ; tetes hari.

I9. ANALISA DATA N6. ; D% % Sub:ek !" ; Ob:ek !" &, * pasien mengatakan E !6-6/! #enurunan M%,%-%2 /angguan persepsi

penglihatannya kabur (tidak jelas) &1 * - pasien tampak memakai kacamata - pasien selalu bertanya siapa yang berada di sampingnya. ) &, * - pasien mengatakan cemas dengan penyakit yang dialaminya. - pasien mengatakan kurang mengerti tentang penyakitnya. &1 * - pasien tampak gelisah - pasien tampak bingung - pasien tidak dapat menja6ab pertanyaan apabila ditanya tentang penyakitnya - T& * ;<9 H9 mm:g - C * I9 @ menit - 0 * )I @ menit - T * <3,8 Q ?

ketajaman penglihatan

sensori %isual.

Kurang in"ormasi

/angguan rasa nyaman (cemas)

9. DAFTAR MASALAH N6. ; D!%/+6,% Ke8e1%0% %+ /angguan persepsi sensori %isual berhubungan dengan penurunan ketajaman penglihatan ditandai dengan * T/-. Mu+<u;; ,eptember )993

&, * pasien mengatakan penglihatannya kabur (tidak jelas) &1 * - pasien tampak memakai sampingnya ) /angguan rasa nyaman (cemas) berhubungan dengan kurang in"ormasi ditandai dengan * &, * - pasien mengatakan cemas dengan penyakit yang dialaminya. - pasien mengatakan kurang penyakitnya. &1 * - pasien tampak gelisah - pasien tampak bingung - pasien tidak dapat menja6ab pertanyaan apabila ditanya tentang penyakitnya - T& * ;<9 H9 mm:g - C * I9 @ menit - 0 * )I @ menit - T * <3,8 Q ? mengerti tentang ;; ,eptember )993 kacamata

- pasien selalu bertanya siapa yang berada di

9I. INTER4ENSI KEPERAWATAN N6. ; H%1!.T/,enin, ;; ,eptember )993 D= . Ke8. Tu:u%+ &alam ) hari gangguan persepsi sensori %isual I+ e15e+,! Ke8e1%0% %+ ;. 1rientasikan pasien terhadap Re,!6+%;. memperkenalkan kepada pasien tentang

dapat teratasi dengan kriteria * ;. dengan penglihatan yang terbatas pasien mampu melihat lingkungan semaksimal mungkin. ). mengidenti"ikasi kebiasaan lingkungan

lingkungan akti"itas ). bedakan kemampuan lapang pandang di antara kedua mata. <. obser%asikan tanda diorentasi dengan tetap berada disisi pasien

lingkungan dan akti"itas sehingga dapat meningkatkan stimulasi penglihatan. ). menentukan kemampuan lapang pandang tiap mata. <. mengurangi ketakutan pasien dan meningkatkan stimulasi.

,enin, ;; ,eptember )993

II

&alam ; hari kecemasan pasien berkurang dengan criteria e%aluasi * ;. tanda-tanda cemas berkurang. ). tanda-tanda %ital dalam batas normal <. pasien merasa cemasnya berkurang. 5. pasien mulai mengetahui tentang penyakitnya.

;. kaji tandatanda %ital ). anjurkan pasien untuk tetap rileks <. kaji tandatanda cemas 5. jelaskan tentang mata dan peran lensa bagi penglihatan 8. libatkan pasien dan keluarga dalam penyuluhan 3. kolaborasi dengan tim medis.

;. untuk mengetahui perkembangan pasien. ). untuk mengurangi cemas. <. untuk mengetahui perkembangan pasien. 5. meningkatkan pemahaman pasien 8. meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga dalam mera6at pasien 3. membantu dalam pemberian terapi

yang tepat.

9II. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN N6. ; H%1!.T/,enin, ;; ,eptember )993 D= Ke8 I38-e3e+ %,! ;. mengorientasikan pasien terhadap lingkungan akti"itas ). membedakan kemampuan lapang pandang di antara kedua mata. <. mengobser%asikan tanda E5%-u%,! , * #asien mengatakan dengan menggunakan kacamata dapat melakukan akti"itas. 1 * pasien tampak mulai berakti"itas - * masalah teratasi sebagian

diorentasi dengan tetap ) ,enin, ;; ,eptember )993

# * inter%ensi diteruskan , * #asien mengatakan rasa cemasnya mulai berkurang 1 * pasien tampak mulai tenang - * masalah teratasi sebagian # * inter%ensi diteruskan

II

berada disisi pasien ;. mengkaji tanda-tanda %ital ). menganjurkan pasien untuk tetap rileks <. mengkaji tanda-tanda cemas 5. menjelaskan tentang mata dan peran lensa bagi penglihatan 8. melibatkan pasien dan keluarga dalam penyuluhan 3. berkolaborasi dengan tim medis.

9III. CATATAN PERKEMBANGAN N6. ; H%1!.T/,elasa, ;) ,eptember )993 D= Ke8 C% % %+ Pe1ke3b%+/%+ , * #asie mengatakan dengan menggunakan kacamata dapat melakukan akti"itas. 1 * pasien tampak mulai berakti"itas - * masalah teratasi sebagian # * inter%ensi ;, ) dan < diteruskan , * #asien mengatakan rasa cemasnya mulai berkurang

1 * pasien tampak mulai tenang - * masalah teratasi sebagian # * inter%ensi ; 4 3 diteruskan ) 0abu,;< ,eptember )993

II

, * #asie mengatakan dengan menggunakan kacamata dapat melakukan akti"itas. 1 * pasien tampak mulai berakti"itas - * masalah teratasi sebagian # * inter%ensi ;, ) dan < diteruskan , * #asien mengatakan rasa cemasnya mulai berkurang 1 * pasien tampak mulai tenang - * masalah teratasi sebagian # * inter%ensi ; 4 3 diteruskan

<

Kamis, ;5 ,eptember )993

III

, * #asie mengatakan dengan menggunakan kacamata dapat melakukan akti"itas. 1 * pasien tampak berakti"itas - * masalah belum teratasi semua. # * inter%ensi ; diteruskan, ) dan < dihentikan. , * #asien mengatakan tidak cemas lagi 1 * pasien tampak tenang - * masalah teratasi # * inter%ensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai