Anda di halaman 1dari 24

Efusi Pleura + TB Paru

EFUSI PLEURA
I. PENDAHULUAN
Dalam masa embriologi membran pleura dibentuk dan mesenchim yang akan memisahkan paru dari mediastinum, diafragma dan dinding dada. Pada prinsipnya pleura dibentuk untuk mempermudah pergerakan paru-paru di rongga dada selama bernapas dan salah satu fungsi yang lain adalah mekanisme penghubung antara paruparu dengan dinding dada. 1 Pleura terdiri atas pleura visceral yang membungkus permukaan paru dan pleura parietal yang melapisi bagian dalam dinding dada. Di antaranya terdapat rongga yang berisi sedikit cairan sebagai pelumas dalam pergerakan pernapasan. Dalam keadaan normal pada foto toraks tidak dapat diperlihatkan lapisan pleura. 2,3 Pleura dan rongga pleura dapat menjadi tempat sejumlah gangguan yang dapat menghambat pengembangan paru-paru atau alveolus atau keduanya. cairan dalam rongga pleura. 1 eadaan ini dapat diakibatkan penekanan pada paru-paru salah satunya akibat penimbunan

II.

DEFINISI
!fusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapatnya penmpukan cairan di

dalam rongga pleura. !fusi pleura merupakan suatu gejala penyakit yang serius yang dapat mengancam ji"a penderita.
2

III.

PATOFISIOLOGI
#ekanan hidrostatik normal di dalam kapiler pleura parietal kemungkinan

sama dengan tekanan di kapiler-kapiler sistemik dengan rata-rata 2$ mm%g, sedangkan tekanan intrapleura sedikit di ba"ah atmosfir dengan rata-rata &3 mm%g, memungkinkan filtrasi cairan. ebalikannya yaitu tekanan onkotik yang mana

KKS SMF Ilmu Penyakit Anak RSUPM

Efusi Pleura + TB Paru

tekanan onkotik tersebut lebih tinggi di plasma daripada di cairan pleura sehingga memungkinkan reabsorpsi. ' Pada kapiler di pleura visceral, keseimbangan antara tekanan hidrostatik dengan onkotik adalah berla"anan, "alaupun begitu tekanan onkotiknya sama dengan di kapiler pleura parietal dan tekanan hidrostatik dan onkotiknya yang memungkinkan terjadinya reabsorpsi di pleura visceral yang hasil akhirnya karena ada keseimbangan antara filtrasi dari plura parietal dengan reabsorpsi dipertahankan minimal. ' #ekanan hidrostatik kapiler dinding dada adalah 22 mm%g sedangkan tekanan di dalam rongga pleura &$ mm%g sehingga tekanan mendorong filtrasi besarnya 22 ( $ ) 2* mm%g. #ekanan osmotik koloidal darah di pleura parietalis 2$ mm%g dan tekanan osmotik di rongga pleura + mm%g, artinya tekanan menghambat filtrasi di pleura parietalis 2$ & + ) 1, mm%g, sehingga tekanan total yang mendorong filtrasi di pleura parietal adalah 2* & 1, ) - mm%g. Dengan cara yang sama didapatkan tekanan total yang mendorong reabsorpsi di pleura visceral yaitu sebesar ' mm%g. ' .kumulasi cairan yang berupa transudat terjadi apabila hubungan normal antara tekanan kapiler hidrostatik dan tekanan koloid osmotik menjadi terganggu, sehingga terbentuknya cairan pada satu sisi pleura akan melebihi reabsorpsi oleh pleura lainnya. 1,' !ksudat merupakan cairan pleura yang terbentuk melalui membran kapiler yang permiabel abnormal /meninggi0 dan berisi protein berkonsentrasi tinggi. #erjadinya perubahan permeabilitas membran adalah karena adanya peradangan pada pleura. .kibat meningkatnya permeabilitas kapiler dapat menyebabkan bocornya pembuluh darah menyebabkan cairan eksudat kaya akan protein dan sel. 1,2,3,' Peningkatan permeabilitas kapiler pleura karena radang, bertambah masuknya protein dan cairan ke rongga pleura, sistem limfe yang tidak adekuat dan metastase tumor ganas dapat menambahkan jumlah cairan dan konsentrasi protein dan sel-sel di rongga pleura. 1,2,3,'

KKS SMF Ilmu Penyakit Anak RSUPM

Efusi Pleura + TB Paru

IV.

ETIOLOGI
.da dua penyebab efusi pleura yaitu transudat dan eksudat. 1,2,3,'

4.1. Transudat
Pada cairan transudat, selain memiliki serum protein yang rendah /1 2,$0 juga memiliki 3D% yang rendah /1 2,+0. Penyebab utama terjadinya cairan transudat ini adalah4 5indroma nefrotik 5irosis hepatis 5indroma 6eig7s #umor

4.2. Eksudat
Pada cairan eksudat kadar protein lebih tinggi dari 2,$ gram8122 cc cairan efusi dan kadar 3D% lebih tinggi dari 2,+. #erjadinya eksudat antara lain disebabkan oleh4 9nfeksi paru akibat4 pneumococcus, staphylococcus, haemophillus, tuberculosa dan kuman gram negatif yaitu psudomonas aeroginosa. :eoplasma 9nfark paru.

V.

DIAGNOSIS

5.1. Pe er!ksaan "#!n!s


:yeri dada dan pergerakan rongga dada berkurang merupakan tanda utama. #anda nyeri dada pada inspirasi yang disebabkan peradangan pleura, tetapi nyeri tersebut menghilang bila terjadi akumulasi cairan yang memisahkan kedua permukaan pleura. ;unyi gesek pleura dapat didengar sebelum adanya cairan efusi, dan terdengar baik pada ekspirasi. adang-kadang bunyi tersebut sukar dibedakan dengan bunyi ronkhi. <ntuk membedakannya pasien diperintahkan untuk batuk,

KKS SMF Ilmu Penyakit Anak RSUPM

Efusi Pleura + TB Paru

biasanya suara ronkhi akan menghilang sedangkan bunyi gesek pleura akan tetap terdengar. #etapi hal ini sulit dilakukan pada bayi. 1,2,3,',$ 5esak napas dapat bersifat ringan, sedang atau berat namun adakalanya tidak ada gejala sesak napas karena hal ini tergantung banyaknya cairan di rongga pleura. =ejala lainnya seperti demam, batuk, berkeringat, batuk darah, berat badan menurun, dan lainnya tergantung pada etiologi. 1,2 !fusi pleura sulit dideteksi dengan pemeriksaan fisik bila akumulasi cairannya sedikit, tetapi bila akumulasi cairannya banyak /322 & $22 ml0 maka akan terlihat pergerakan dinding dada yang sakit, pada perkusi akan didapatkan bunyi beda8pekak, stem fremitusnya tidak ada, dan suara pernapasan menghilang sampai tidak terdengar. 1,3 Di atas permukaan efusi akan timbul penekanan paru-paru oleh efusi mengakibatkan penurunan kapasitas paru dan pada pemeriksaan fisik di dapatkan gambaran konsolidasi juga dijumpai pernapasan bronchial. 3,',$

5.2. Ga $aran Rad!%#%&!s


Pemeriksaan ini mempunyai nilai yang tinggi dalam mendiagnosis efusi pleura. arena cairan cenderung berakumulasi di tempat yang rendah, maka pertama kali dilihat pada foto pasien dengan posisi berdiri dan foto lateral pada sudut costofrenikus, sebagai gambaran perselubungan padat dan homogen dengan jumlah cairan paling sedikit antara 122 & 322 ml. Pada pasien dengan efusi yang sangat sedikit /1 222 ml0 dapat ditemukan dengan foto dengan posisi lateral decubitus. 2,3 ;eberapa penyimpangan yang biasa dijumpai seperti akumulasi cairan di antara diafragma dengan permukaan inferior paru /efusi intra pulmonal0, yang mana kecurigaan ditunjukan dengan kenaikan satu atau dua diafragma tanpa sebab yang jelas. 9ni dapat ditunjukan dari peningkatan jarak antara permukaan ba"ah kiri paru dengan permukaan atas lambung /lebih dari 2 cm0, dan efusi intra pulmonal kanan dapat dicurigai dengan terlihatnya fisura minor semakin dekat ke diafragma. Pada

KKS SMF Ilmu Penyakit Anak RSUPM

'

Efusi Pleura + TB Paru

posisi lateral dekubitus efusi akan nampak yang mana sairan yang terletak di atas diafragma pindah ke posisi lateral dada. 2 adang-kadang mengumpul diparamediastinal, difisura interlobaris atau paralel dengan batas jantung /kardiomegali0. 1 ;erdasarkan foto dada efusi pleura dibagi atas tiga klasifikasi /oleh 6artenson dan %imelman0, yaitu4 1,2 Sed!k!t, bila cairan hanya menutupi sinus costofrenikus tidak sampai menutupi seluruh permukaan diafragma. Sedan&, bila batas meniskus cairan mencapai 183 rongga dada. 'an(ak) as!*, lebih dari sedang. dijumpai efusi yanga terakumulasi di sekeliling lobus tertentu, yang disangka sebagai konsolidasi lobus. >airan efusi juga dapat

5elain foto dada, diagnosa efusi pleura dapat dilakukan dengan pemeriksaan <5= dan ># 5can dada.

5.+. T%rak%sentes!s
#orakosentesis dilakukan untuk tujuan mencari penyebab ataupun menghilangkan rasa sesak dengan cara mengeluarkan cairan serta memasukan antibiotik dan antiseptik ke rongga pleura pasien. ontra indikasi adalah pada pasien yang mengalami kelainan pembekuan darah. #orakosentesis dilakukan pada posisi duduk, untuk menentukan batas atas dari efusi dapat diketahui dengan pemeriksaan fisik. #orakosentesis dilakukan di sela iga di linea aksilaris, linea aksilaris posterior ujung tulang belikat dan linea aksilaris anterior di ba"ah permukaan cairan, dan permukaan kulit tempat tusukan harus bebas dari segala penyakit dan jarum tusukan sedalam $ & 12 cm ke arah vertebra. 1,2,3

5.4. Ana#!sa ,a!ran P#eura


:ormal cairan pleura seperti air, tidak ber"arna dan tidak berbau. 1 omposisi normal cairan pleura ?olume 5el8mm3 4 2,1 & 2,2 ml8kg 4 1.222 & $.222

KKS SMF Ilmu Penyakit Anak RSUPM

Efusi Pleura + TB Paru

@ sel mesothelial @ monosit @ limfosit @ granulosit Protein @ albumin =lukosa 3D%

4 4 4 4 4 4 4 4

3 & *2@ 32 & *$@ 2 & 32@ 12@ 1 & 2 g8dl $2 & *2@ sama dengan kadar plasma 1 $2@ kadar plasma

-arna ,a!ran. >airan transudat biasanya ber"arna jernih dan kekuningkuningan. 5edangkan cairan yang banyak mengandung protein dan sel serta cairan makin keruh disebut cairan eksudat. 1,2,3,',$ "u#tur 'akter!%#%&!. ;iasanya cairan pleura steril tapi kadang-kadang dapat mengandung mikroorganisme seperti pneumococcus, klebsiella, pseudomonas, enterobacter, dan tuberculosa. 1,2,3,',$ S!t%#%&!. Pemeriksaan sitologi terhadap cairan pleura amat penting untuk diagnosis penyakit pleura, terutama bila ditemukan sel-sel patologis atau sel-sel tertentu, yaitu4 2 5el-sel patologis pada cairan pleura 5el neutrofil 5el limfosit 4 menunjukan adanya infeksi akut 4 menunjukan adanya infeksi kronis, seperti pleuritis tuberkulosa atau limfoma malignum 5el mesotel 4 bila jumlahnya meningkat, ini menunjukan adanya infark paru 5el mesotel maligna 4 pada mesotelioma 5el-sel besar dengan banyak inti 4 pada arthritis rheumatoid 5el 3! 4 pada lupus eritematosus sistemik

'!%k! !a. 5ecara biokimia efusi pleura terbagi atas transudat dan eksudat yang perbedaannya dapat dilihat pada tabel di ba"ah4 2,'

KKS SMF Ilmu Penyakit Anak RSUPM

Efusi Pleura + TB Paru

Transudat adar protein dalam efusi /g8dl0 adar protein dalam efusi adar protein dalam serum adar 3D% dalam efusi /9<0 adar 3D% dalam efusi adar 3D% dalam serum ;erat jenis cairan efusi Bivalta 13 1 2,$ 1 222 1 2,+ 1 1,21+ :egatif

Eksudat A3 A 2,$ A 222 A 2,+ A 1,21+ Positif

5elain test di atas dapat juga dilakukan tes-tes khusus, antara lain4 2 Transudat !ritrosit 3eukosit %itung jenis leukosit P% =lukosa .milase Protein spesifik 1 12.222 8mm3 1 1.222 8mm3 ;iasanya A $2@ limfosit atau sel mononukleus A *,3 5ama seperti darah /(0 Eksudat A 122.222 8mm menggambarkan neoplasma, infark, trauma A 12.222 1 122.222 8mm3 tidak dapat ditentuk ;iasanya A 1.222 8mm3
3

A $2@ limfosit /tuberkulosis, neoplasma0 A $2@ polimorfonullear /radang akut0 1 *,3 /radang0 Bendah /infeksi0 5angat rendah /arthritis rheumatoid, kadangkadang neoplasma A $22 unit8ml /pankreatitis4 kadang-kadang neoplasma, infeksi0 omponen komplemen >3, >' rendah /53!, arthritis rheumatoid0 Caktor rheumatoid Caktor anti nukleus

KKS SMF Ilmu Penyakit Anak RSUPM

Efusi Pleura + TB Paru

5.5. Tes Tu$erku#!n 5... "u#tur dara/)s0utu 5.1. '!%0s! P#eura


;iopsi pleura parietalis merupakan yang paling baik untuk mendiagnosa efusi pleura. <mumnya biopsi pleura dilakukan setelah torakosentesis. Dapat dilakukan bila ternyata hasil biopsi pertama tidak memuaskan atau dapat dilakukan beberapa biopsi ulangan. 2,3

VI.

PROGNOSIS
6alignant pleural effusion mempunyai prognosis yang jelek. !fusi pleura

yang tidak tertangani dengan baik dapat menimbulkan fibrotoraks. 3,'

VII. PENATALA"SANAAN
.tasi sesak napas dengan cara membersihkan jalan napas dan beri oksigen. Dbati penyakit yang mendasarinya /penyebab0. #orakosentesis /pungsi0. 6erupakan suatu tindakan pengambilan cairan pleura dengan tujuan untuk membedakan apakah cairan tersebut transudat, eksudat atau emphyema. <ntuk itu perlu dipasang E5D /<nder"ater 5eal Drainage0. E5D adalah cara yang paling efektif untuk membuat katub, dimana udara dan cairan dapat dikeluarkan dari toraks. Dalam melakukan pemasangan E5D perlu diingat4 %arus tidak ada kebocoran Diklem bila botol tidak digunakan Posisi botol harus di ba"ah toraks 6etode harus asepsis Drain harus diangkat setelah 2' jam

KKS SMF Ilmu Penyakit Anak RSUPM

Efusi Pleura + TB Paru

Pipa dada harus diganti selama * & 12 hari digunakan.

;ila cairan yang terlalu banyak, dimana perlu dilakukan tindakan pungsi yang berulang-ulang sehingga dapat menyebabkan gangguan elektrolit, maka perlu dilakukan pleurodesis. Dperasi. 6enjahit pleura parietalis dengan pleura visceralis. #ujuannya agar bersatu, sehingga tidak terbentuk cairan yang sifatnya irreversibel. 3,',$

KKS SMF Ilmu Penyakit Anak RSUPM

Efusi Pleura + TB Paru

TUBERKULOSIS PARU
I.
DEFINISI #uberkulosis paru adalah penyakit infeksi kronis yang menular secara langsung yang disebabkan oleh basil Mycobacterium Tuberculosa, dapat mengenai berbagai organ di dalam tubuh, tapi yang paling sering terkena adalah jaringan paru.

II.

ETIOLOGI Penyebab tuberkulosis adalah 6ycobacterium tuberculosis. uman ini berbentuk batang, sebagian besar terdiri dari asam lemak sehingga mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pe"arnaan, oleh karena itu disebut pula sebagai ;asil #ahan .sam /;#.0.

III.

EPIDE2IOLOGI %asil survey kesehatan rumah tangga /5 B#0 tahun 1,,$ menunjukkan bah"a tuberkulosis merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernapasan pada semua golongan usia dan nomor 1 dari golongan infeksi.

IV.

PATOGENESIS Infeksi Primer : 9nfeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman #;. Droplet terhirup mele"ati sistem pertahanan mukosilier bronkus, dan terus berjalan sehingga sampai di alveolus dan menetap di sana. 9nfeksi dimulai saat kuman #; berhasil berkembang biak dengan cara pembelahan diri di Paru, yang mengakibatkan peradangan di dalam paru, saluran linfe akan memba"a kuman #; ke kelenjar linfe disekitar

KKS SMF Ilmu Penyakit Anak RSUPM

12

Efusi Pleura + TB Paru

hilus paru /kompleks primer0. Eaktu antara terjadinya infeksi sampai pembentukan kompleks primer adalah '-+ minggu. 5elama kuman #; berada dalam tubuh manusia dapat terjadi penyebaran dari paru ke bagian tubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah, sistem saluran linfe, saluran napas, atau penyebaran langsung kebagian-bagian tubuh lainnya.

9nhalasi

.lveolus

Cagositosis oleh makrofag

;asil #; berkembang Destruksi makrofag Besolusi alsifikasi omplek =hon Pembentukan tuberkel Perkijuan Pecah 3esi sekunder paru

Destruksi basil #;

elenjar limfe Penyebaran hematogen

3esi di hepar,lien, ginjal, tulang, otak dll

Tuberkulosis Pasca Primer (Post Primary TB) : #uberkulosis pasca primer biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi %9? atau status giFi yang buruk. >iri khas dari tuberkulosis pasca primer adalah kerusakan paru yang luas dengan terjadinya kavitas atau efusi pleura.

KKS SMF Ilmu Penyakit Anak RSUPM

11

Efusi Pleura + TB Paru

V.

TANDA DAN GE3ALA 1. =ejala umum 8 non spesifik tuberculosis anak adalah ;erat badan turun tanpa sebab yang jelas atau tidak naik dalam 1 bulan dengan penanganan giFi .noreksia dengaaaaan gagal tumbuh dan berat badan tidaak naik secara adekuat diare 2. =ejala spesifik sesuai organ yang terkena #; kulit 8 skrofuloderma. #; tulang dan sendi /gibus pincang0. #; otak dan saraf meningitis dengan gejala iritabel, kaku kuduk, muntah, kesadarannya menurun #; mata / >onjungtivitis fliktenularis, tuberkel koroid0 Demam lama dan berulang tanpa sebab yang jelas ;atuk lama lebih dari 32 hari Diare persisten yang tidak pernah sembuh dengan pengobatan

VI.

PE2ERI"SAAN FISI" Dapat dijumpai berupa suara nafas yang bronkhial, amforik, ronki basah, serta suara nafas melemah.

VII. PE2ERI"SAAN PENUN3ANG


<ji tuberculin86antouG test Pembacaan hasil dilakukan setelah '- & *2 jam. %asil positif4 indurasi A 12 mm. Badiologis >urigai #; jika pembesaran kelenjar hilus, paratrakeal dan mediastinum, atelektasis, konsolidasi, efusi pleura, kavitas dan gambaran milier.

KKS SMF Ilmu Penyakit Anak RSUPM

12

Efusi Pleura + TB Paru

5erodiagnosis !395. /enFyme linked immunoabsorben assay0 untuk mendeteksi antibodi atau uji peroksidase /P.:4 antiperoksidase0 untuk menentukan 9g= spesifik.

VIII. DIAGNOSA
Petun4uk -/% Untuk 2end!a&n%s!s Tu$erku#%sa Anak 1. a. b. Dicurigai #uberkulosis /#;0 .nak sakit dengan ri"ayat kontak penderita tuberkulosis dengan diagnosis pasti /;#. positif0. .nak dengan4 eadaan klinik tidak membaik setelah menderita campak atau batuk rejan. pernafasan. sakit. 2. a. b. c. 3. 6ungkin #uberkulosis .nak yang dicurigai #; ditambah4 <ji tuberkulin positif4 indurasi A12 mm8lebih Coto rongent paru sugestif tuberkulosis Bespon yang baik pada pengobatan dengan obat anti tuberkulosis. Pasti #uberkulosis Ditemukan basil tuberkulosis pada pemeriksaan langsung atau biakan identifikasi 6icobacterium tuberculosis pada karakteristik biakan. Pembesaran kelenjar superfisialis yang tidak ;erat badan menurun, batuk dan mengi yang tidak membaik dengan pengobatan antibiotik untuk penyakit

KKS SMF Ilmu Penyakit Anak RSUPM

13

Efusi Pleura + TB Paru

I5.

PENATALA"SANAAN Begimen dasar pengobatan #; adalah kombinasi 9:% dan Bifampisin selama + bulan dan PiraFinamid pada 2 bulan pertama. Pada #; berat dengan ekstra pulmonal biasanya pengobatan dimulai dengan kombinasi ' & $ obat selama 2 bulan pertama /ditambahkan !tambutol dan 5treptomisin0, dilanjutkan dengan 9:% dan Bifampisin selama ' & 12 bulan sesuai perkembangan klinis.

5.

"O2PLI"ASI

o o o o o 5I.

Pleuritis !fusi pleura Emfisema 6enjalar ke organ lair usus, ttulang, dsb. .nemia

"E2OPROFILA"SIS emoprofilaksis primer diberikan pada anak yang belum terinfeksi /uji tuberkulin /&0, tetapi kontak dengan penderita #; aktif. Dbat yang digunakan adalah 9:% $ & 12 mg8kg;;8hari selama 2 & 3 bulan. emoprofilaksis sekunder diberikan pada anak dengan uji tuberkulin /(0, tanpa gejala klinis dan foto paru normal, tetapi memiliki faktor resiko menjadi #; aktif. =olongan ini adalah balita, anak yang mendapat pengobatan kortikosteroid atau imunosupresan lain. Dbat yang digunakan 9:% $ & 12 mg8kg;;8hari selama + & 12 bulan.

KKS SMF Ilmu Penyakit Anak RSUPM

1'

Efusi Pleura + TB Paru

DAFTAR PUSTA"A
1. 6asnjoer ., dkk. apita 5elekta edokteran. !disi 99. Hilid 99. C <9. 6edia

.esculapius. Hakarta. 1,-2I 22+--. 2. ;ahar .. Penyakit-Penyakit Pleura. Dalam4 5oeparman, 5ukaton <, Easpadji 5, et al. !ditor. 9lmu Penyakit Dalam. Hilid 99. ;alai Penerbit C <9. Hakarta 1,,-I *-$-,*. 3. Bab #. 9lmu Penyakit Paru. %ipokrates. Hakarta. 1,,+I $*3--+. '. .min 6, .lsagaff %, 5aleh E;6#. Pengantar 9lmu Penyakit Paru. .irlangga <niversity Press. 5urabaya. 1,,$I 12--32. $. <yainah .J:. !fusi Pleura. Dalam4 5imadibrata 6, 5etiati 5, .l"i 9, et al, !d. Pedoman Diagnosis dan #erapi di ;idang 9lmu Penyakit Dalam. Pusat 9nformasi dan Penerbitan ;agian 9lmu Penyakit Dalam C <9. Hakarta. 2222I 212-11. +. *. Pedoman :asional #; .nak, <nit erja oordinasi Pulmonologi PP 9katan Dokter .nak 9ndonesia, 222$. ;uku uliah 9lmu esehatan .nak Hilid 99, C <9

KKS SMF Ilmu Penyakit Anak RSUPM

1$

Efusi Pleura + TB Paru

STATUS ORANG SAKIT


ANA2NESE PRI'ADI OS
:ama <mur Henis elamin .gama .lamat #anggal 6asuk ;erat badan masuk #inggi badan 4 5ahat 3. =aol 4 12 tahun 4 laki & laki 4 risten 4 Hl. 5isingamaraja 6 ,,$ 4 3 .gustus 222+ 4 1, kg 4 12- cm

ANA2NESE ORANG TUA OS


A6AH :ama <mur .gama Perka"inan Pendidikan Pekerjaan .lamat 4 3imbong 4 3* tahun 4 risten 49 4 56P 4 Eiras"asta 4 9 56. 9B# /-0 Hl. 5isingamaraja 6 ,,$ I'U Huliana 3+ tahun risten

Bi"ayat Penyakit 4 /-0

KKS SMF Ilmu Penyakit Anak RSUPM

1+

Efusi Pleura + TB Paru

RI-A6AT "ELAHIRAN OS
#anggal 3ahir >ara 3ahir #empat lahir ;erat ;adan 3ahir Ditolong Dleh 4 12 Dktober 1,,+ 4 5pontan, normal 4 B5<P6 4 3222 gr 4 Dokter

Panjang ;adan 3ahir 4 Drang tua D5 tidak ingat

RI-A6AT PER"E2'ANGAN FISI"


3ahir 2 & 3 bulan 4 6enangis kuat 4 - ;elajar mengangkut kepala - 6elihat muka orang dengan tersenyum - ;eraksi terhadap suara atau bunyi 3 & + bulan - 6engangkat kepala - ;erusaha meraih benda - #erta"a dan menjerit bila diajak bermain + & , bulan - 5udah dapat terkurap dan berbalik sendiri - Dapat duduk tanpa dibantu - 6engeluarkan kata tampa arti , & 12 bulan 4 - ;erdiri sendiri tampa dibantu - ;erjalan dengan dituntun - belajar berbicara 1 & 2 kata - 6engerti perintah sederhana atau larangan 1 & sekarang - Dapat berjalan sendiri - berbicara lancar - dapat makan sendiri

KKS SMF Ilmu Penyakit Anak RSUPM

1*

Efusi Pleura + TB Paru

ANA2NESE 2A"ANAN
2 & 3 bulan 3 & + bulan 4 .59 semaunya 4 - .59 semaunya - P.59 2 kali sehari - ;ubur saring + & , bulan 4 - .59 semaunya - ;ubur saring - :asi tim , & 12 bulan 4 - :asi tim ( lauk ( sayur 3 kali sehari - buah-buahan 12 bulan & sekarang 4 - :asi biasa ( lauk ( sayur /sesuai menu biasa0 - buah-buahan

RI-A6AT I2UNISASI
;>= DP# Polio >ampak %epatitis 41G 441G 44-

RI-A6AT 'ERSAUDARA
1. 3aki-laki, 4 meninggal

2. Perempuan, 1+ tahun 4 sehat 3. Perempuan, 1' tahun 4 sehat '. Perempuan, 13 tahun 4 sehat $. 3aki-laki, 12 tahun +. 3aki-laki , tahun 4 D5 sendiri 4 sehat

KKS SMF Ilmu Penyakit Anak RSUPM

1-

Efusi Pleura + TB Paru

ANA2NESE PEN6A"IT
eluhan <tama 4 5esak napas #elaah 4 - 5esak napas dialami os sejak 1 bulan yang lalu dan memberat dalam 1 minggu ini. 5esak napas terusmenerus. 5esak napas tidak berhubungan dengan aktivitas dan perubahan cuaca.. - ;atuk dialami os sejak 3 bulan yang lalu, berdahak /(0 "arna dahak putih, volume 1 sdm8kali batuk, darah /-0 - Demam dialami os sejak 3 bulan yang lalu, demam bersifat naik turun dan turun dengan obat penurun panas, menggigil /-0, kejang /-0 - :afsu makan berkurang /(0 sejak 3 bulan yang lalu - Bi"ayat penurunan berat badan /(0 dalam 3 bulan ini. - Bi"ayat kontak dengan penderita #; de"asa /(0 yang tinggal satu rumah dengan D5 /nenek D50. - 6ual /-0, 6untah /-0 - ;.; /(0 normal, ;. /(0 normal. BP# BPD 4 4 #idak jelas. Dbat penurun panas.

STATUS PRESENT <8 P8 = 4 5edang 8 5edang 8buruk 5ensorium 4 >ompos mentis %B BB #D ;; masuk 4 122 G8menit 4 '2 G8menit 4 1128+2 4 1, kg >yanosis .nemia Dyspnoe !dema 9kterus 4 /-0 4 /(0 4 /(0 4 /-0 4 /-0

#emperatur 4 3*,2 o>

KKS SMF Ilmu Penyakit Anak RSUPM

1,

Efusi Pleura + TB Paru

#inggi ;adan4 12- cm

STATUS LO"ALISATA epala 6ata %idung #elinga 6ulut 3eher 4 rambut hitam sukar dicabut 4 onjunctiva palpebra inferior pucat /(0, refleks cahaya /(8(0, pupil isokor ka ) ki 4 Pernafasan cuping hidung /-0, sekret /-0 4 5erumen /-0 4 6ucosa bibir kering /(0 4 Pembesaran =; /(0, submandibula, kaku kuduk /-0

#horaG 4 9nspeksi4 .simetris, dada kanan membesar, retraksi intercostal /(0. Palpasi 4 5temfremitus kiri A kanan, kesan melemah pada paru kanan Perkusi 4 redup pada lapangan paru kanan tengah dan ba"ah ;atas jantung .tas iri 4 9>B 99 kiri 4 1 cm medial linea mid clavicularis sinistra. .uskultasi 4 5P 4 bronkhial melemah pada lapangan paru kanan ba"ah dan tengah. Crekuensi jantung 4 132 kali8menit, reguler, desah /-0 Crek. paru kanan Crek. Paru kiri .bdomen 4 9nspeksi 4 5imetris Palpasi 4 5oepel, distensi /-0 %epar 4 teraba 2 cm 3ien Perkusi 4 tidak teraba 4 #ympani 4 '2 kali8menit, reguler, ronkhi basah /(0 di lapangan paru kanan.ba"ah 4 '2 kali8menit, reguler, ronkhi /-0 anan 4 3inea parasternalis deGtra

KKS SMF Ilmu Penyakit Anak RSUPM

22

Efusi Pleura + TB Paru

.uskultasi4 Peristaltik usus /(0 normal. =enitalia 4 laki-laki, tidak ada kelainan !Gtremitas4 5uferior 9nferior 4 Pols 122G8menit, reguler, #8? cukup, akral hangat, refleks fisiologis biceps dan triceps /(8(0 normal 4 Dedem /-0, 5pasme /-0, akral hangat, Befleks fisiologis PB /(8(0 normal, .PB /(8(0, Beflek Patologis 4 babinsky -8-, open heim -8-, chaddok -8-

PE2ERI"SAAN PENUN3ANG
3.;DB.#DB9<6 <rine Ceses 4 #idak Dilakukan Pemeriksaan 4 #idak Dilakukan Pemeriksaan %b %# 3eukosit #rombosit 6antouG test 1 agustus 222+ 4 K A 22 mm /(0 Coto #horaG 1 agustus 222+ 4 tampal cairan di pleura, jarak antar iga melebar, kesimpulan 4 efusi pleura 4 ,,2 gr @ 4 2-,+@ 4 11.222 8mm3 4 22+.222 8mm3

Darah rutin /1 agustus 222+0 4

DIAGNOSA 'ANDING
1. #; paru ( !fusi Pleura ( anemia 2. Pneumonia ( !fusi pleura ( anemia

DIAGNOSA "ER3A
T' 0aru 7 E*us! P#eura 7 ane !a

PENATALA"SANAAN

KKS SMF Ilmu Penyakit Anak RSUPM

21

Efusi Pleura + TB Paru

1. ;ed rest 2. D2 1 & 2 3 8 menit 3. 9?CD DeGtrose $ @ :a>l 2,'$@ 1$ gtt 8 menit makro '. Bifampicin 1 G 222 mg 8 oral $. 9:% 1 G 222 mg 8 oral +. piraFinamid 2 G 222 mg 8 oral *. sulfas ferosus 3 G 222 mg 8 oral -. Diet 6; 1'$2 kkal ( '2 gram protein

USUL
1. ;#. direct smear 3 G 2. Pungsi Pleura 3. kultur cairan pleura

PROGNOSIS
;aik.

KKS SMF Ilmu Penyakit Anak RSUPM

22

Efusi Pleura + TB Paru

KKS SMF Ilmu Penyakit Anak RSUPM

23

Efusi Pleura + TB Paru

FOLLOW UP
Pemeriksaan ' .gustus 222+ $ .gustus 222+ + .gustus 222+ * .gustus 222+ Ana nesa 5esak /(0, ;atuk /(0 5esak /(0, ;atuk 5esak /(0, ;atuk 5esak /(0, ;atuk /(0 /(0 /(0 <8 P8 = 5edang 8 5edang 8buruk 5ensorium >ompos mentis Pols ,+ G8menit 122 G8menit ,2 G8menit 112 G8menit BB 3-G8menit 3+G8menit 3+G8menit 32G8menit #D 1128+2 mm%g 1228+2 mm%g 1228+2 mm%g 1128+2 mm%g #emperatur 3*,1L> 3+,-L> 3+,$L> 3*L> "e0a#a rambut hitam, tidak mudah dicabut 6ata onj. Palpebra inf pucat /(0, Beflek cahaya (8(, pupil isokor kanan ) kiri %idung Pernapasan cuping hidung /-0, sekret /-0 #elinga serumen /-0 6ulut 6ukosa bibir kering /-0 Le/er Pembesaran =; /-0, kaku kuduk /-0 T/%ra8 9nspeksi .simetris, dada kanan membesar, retraksi intercostal /(0 Palpasi 5tem fremitus ki A ka perkusi redup pada lapangan paru kanan tengah dan ba"ah auskultasi 5P 4 bronkhial melemah, ronkhi basah /(0 di lapangan paru kanan.ba"ah A$d% en 9nspeksi simetris Palpasi 5oepel, %epar teraba 2 cm, lien tidak teraba, turgor kembali cepat perkusi #ympani .uskultasi Peristaltik usus /(0 normal Ekstre !tas 5uperior Pols reguler, #8? kurang, akral hangat, refleks fisiologis biceps dan triceps /(8(0 normal inferior Dedem /-0, Befleks fisiologis PB /(8(0, .PB /(8(0 , Beflek Patologis 4 babinsky -8-, open heim -8-, chaddok -8Pemeriksaan Penunjang Diagnosa #; paru ( !fusi Pleura #erapi ;ed rest D2 1 & 2 3 8 menit 9?CD DeGtrose $ @ :a>l 2,'$@ 1$ gtt 8 menit makro Bifampicin 1 G 222 mg 8 oral 9:% 1 G 222 mg 8 oral piraFinamid 2 G 222 mg 8 oral sulfas ferosus 3 G 222 mg 8 oral Diet 6; 1'$2 kkal ( '2 gram protein
KKS SMF Ilmu Penyakit Anak RSUPM

Anda mungkin juga menyukai