Anda di halaman 1dari 29

BAB IV TEKNIK PENGUMPULAN INFORMASI (DATA) Menurut Creswell (1994: 150-151) berdasarkan tipe data kualitatif maka terdapat

4 (empat) macam tipe pengumpulan data, aitu: 1) !bser"asi, #) wawancara, $) d!kumen, 4) alat-alat audi!"isual% &tas dasar 'al tersebut penulis mengklasifikasi kan teknik pengumpulan inf!rmasi (data) men(adi $ (tiga) (enis, aitu: 1) !bser"asi, #) wawancara, $) d!kumen, sedangkan alat-alat audi!"isual penulis sebut sebagai alat bantu pengumpulan data% )elan(utn a masing-masing teknik pengumpulan data tersebut akan diuraikan pengertian dan ciri-cirin a% 1. PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI OBSERVASI (PENGAMATAN) a. Pengertian obser asi!"enga#atan (Obser ation) Menurut *art!n! (19+0: 14#) pengertian !bser"asi diberi batasan sebagai berikut: ,studi ang disenga(a dan sistematis tentang fen!mena s!sial dan ge(ala-ge(ala psikis dengan (alan pengamatan dan pencatatan-% )elan(utn a dikemukakan tu(uan !bser"asi adala': ,mengerti ciri-ciri dan luasn a signifikansi dari inter relasin a elemen-elemen tingka' laku manusia pada fen!mena s!sial serba k!mpleks dalam p!la-p!la kulturil tertentu-% .bser"asi dapat men(adi teknik pengumpulan data secara ilmia' apabila memenu'i s arat-s arat sebagai berikut: 1) /iabdikan pada p!la dan tu(uan penelitian ang suda' ditetapkan% #) /irencanakan dan dilaksanakan secara sistematis, dan tidak secara kebetulan (a$$i%enta&) sa(a% $) /icatat secara sistematis dan dikaitkan dengan pr!p!sisi-pr!p!sisi ang lebi' umum, dan tidak karena did!r!ng !le' impuls dan rasa ingin ta'u belaka% 4) 0aliditas, reliabilitas dan ketelitiann a dicek dan dik!ntr!l seperti pada data ilmia' lainn a (1e'!da, M% dkk, 1959 dalam *art!n! 19+0: 14#)% Catatan "en'&is: 2ntuk n!m!r 4) istila' "aliditas dan reliabilitas dalam penelitian kualitatif tidak biasa digunakan, istila' ang biasa digunakan untuk menggantikan kedua istila' tersebut adala' kredibilitas%

99

3!erwandari

tidak

memberikan

batasan

tentang

!bser"asi

tetapi

memberikan pen(elasan tentang !bser"asi sebagai berikut: ,.bser"asi barangkali men(adi met!de ang paling dasar dan paling tua di bidang psik!l!gi, karena dengan cara-cara tertentu kita selalu terlibat dalam pr!ses mengamati% )emua bentuk penelitian psik!l!gis, baik itu kualitatif maupun kuantitatif mengandung aspek !bser"asi di dalamn a% 4stila' !bser"asi diturunkan dari ba'asa 5atin ang berarti ,meli'at- dan ,memper'atikan-% 4stila' !bser"asi diara'kan pada kegiatan memper'atikan secara akurat, mencatat fen!mena ang muncul, dan mempertimbangkan 'ubungan antar aspek dalam fen!mena tersebut% .bser"asi selalu men(adi bagian dalam penelitian psik!l!gis, dapat berlangsung dalam k!nteks lab!rat!rium (e(s"eri#enta&) maupun dalam k!nteks alamia' (6anister dkk, 1994 dalam 3!erwandari 199+: 7#)% Catatan "en'&is: .bser"asi ang dilakukan dalam lab!rat!rium dalam k!nteks eksperimental itu adala' !bser"asi dalam rangka penelitian kuantitatif% .bser"asi dalam rangka penelitian kualitatif 'arus dalam k!nteks alamia' (nat'ra&isti()% 3att!n (1990: #01 dalam 3!erwandari, 199+: 7$) menegaskan !bser"asi merupakan met!de pengumpulan data esensial dalam penelitian, apalagi penelitian dengan pendekatan kualitatif% &gar memberikan data ang akurat dan bermanfaat, !bser"asi sebagai met!de ilmia' 'arus dilakukan !le' peneliti ang suda' melewati lati'an-lati'an ang memadai, serta tela' mengadakan persiapan ang teliti dan lengkap% M!le!ng tidak memberikan batasan tentang !bser"asi, tetapi menguraikan beberapa p!k!k pers!alan dalam memba'as !bser"asi, diantaran a: a) alasan pemanfaatan pengamatan, b) macam-macam pengamatan dan dera(at peranan pengamat (M!le!ng, #001: 1#5)% a) Manfaat 3engamatan Menurut 8uba dan 5inc!ln (19+1: 191 9 19$ dalam M!le!ng #001: 1#5-1#7) alasan-alasan pengamatan (!bser"asi) dimanfaatkan sebesarbesarn a dalam penelitian kualitatif, intin a karena: 1) 3engamatan merupakan pengalaman langsung, dan pengalaman langsung dinilai merupakan alat ang ampu' untuk memper!le' 100

kebenaran% &pabila inf!rmasi

ang diper!le' kurang me akinkan,

maka peneliti dapat melakukan pengamatan sendiri secara langsung untuk mengecek kebenaran inf!rmasi tersebut% #) /engan pengamatan dimungkinkan meli'at dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan ke(adian sebagaimana sebenarn a% $) 3engamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa ang berkaitan dengan pengeta'uan ang diper!le' dari data% 4) )ering ter(adi keragu-raguan pada peneliti ter'adap inf!rmasi ang diper!le' ang dikarenakan kek'awatiran adan a bias atau pen impangan% 6ias atau pen impangan dimungkinkan karena resp!nden kurang mengingat peristiwa ang ter(adi atau adan a (arak psik!l!gis antara peneliti dengan memanfaatkan pengamatan% 5) 3engamatan memungkinkan peneliti mampu mema'ami situasi-situasi ang rumit% )ituasi ang rumit mungkin ter(adi (ika peneliti ingin memper'atikan beberapa tingka' laku sekaligus% 1adi pengamatan dapat men(adi alat ang ampu' untuk situasi-situasi ang rumit dan untuk perilaku ang k!mpleks% 7) /alam kasus-kasus tertentu dimana teknik k!munikasi lainn a tidak dimungkinkan, pengamatan men(adi alat ang sangat bermanfaat% ang belum bisa Misalkan sese!rang mengamati perilaku ba i ang diwawancarai% 1alan ang terbaik untuk meng'ilangkan keragu-raguan tersebut, biasan a peneliti ang rele"an maupun pengeta'uan ang

berbicara atau mengamati !rang-!rang luar biasa, dan sebagain a% 3erlu ditekankan disini pengamatan dimaksudkan agar memungkinkan pengamat meli'at dunia sebagaimana ang dili'at !le' sub(ek ang diteliti, menangkap makna fen!mena dan buda a dari pema'aman sub(ek% 3engamatan memungkinkan peneliti merasakan apa ang dirasakan dan di'a ati !le' sub(ek, bukan apa ang diteliti% ang dirasakan dan di'a ati !le' si peneliti% 1adi interpretasi peneliti 'arus berdasarkan interpretasi sub(ek

101

b) Macam 3engamat dan /era(at 3engamat Menurut M!le!ng (#001: 1#7-1#:) pengamatan dapat dibedakan men(adi: a) pengamatan berperan serta, b) pengamatan tidak berperan serta% 3engamatan (uga dapat diklasifikasikan men(adi: a) pengamatan terbuka, apabila keberadaan pengamat diketa'ui !le' sub(ek ang diteliti, dan sub(ek memberikan kesempatan kepada pengamat untuk mengamati peristiwa ang ter(adi dan sub(ek men adari adan a !rang ang ang mengamati apa ang sub(ek ker(akan, b) pengamatan tertutup apabila

pengamat melakukan pengamatan tanpa diketa'ui !le' sub(ek

diamati% 3engamatan (uga dapat diklasifikasikan men(adi: a) pengamatan dengan latar alamia' atau pengamatan tidak terstruktur dan b) pengamatan buatan atau pengamatan terstruktur% 3engamatan terstruktur ini disebut eksperimen biasa digunakan dalam penelitian kuantitatif% )edang pengamatan alamia' atau pengamatan tidak terstruktur inila' ang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif% )elan(utn a 6unf!rd 1unker (dalam M!le!ng, #001: 1#7-1#:) membagi peran peneliti sebagai pengamat men(adi 4 (empat) (enis, aitu: 1) 6erperan serta secara lengkap (t)e $o#"&ete "arti$i"ant)% 3engamat dalam 'al ini men(adi angg!ta penu' dari suatu kel!mp!k secara penu' dalam kel!mp!k ang diamati, artin a peneliti bergabung secara penu' atau men(adi angg!ta ang diamati sendiri !le' peneliti% /engan demikian peneliti dapat memper!le' inf!rmasi apa sa(a ang dibutu'kann a, termasuk ang ra'asia% #) 3emeran serta sebagai pengamat (t)e "arti$i"ant as obser er)% 3eneliti tidak sepenu'n a men(adi angg!ta kel!mp!k ang diamati (misaln a angg!ta ke'!rmatan), tetapi masi' dapat melakukan fungsi pengamatan% ;al-'al ra'asia masi' dapat diketa'ui% $) 3engamat sebagai pemeran serta (t)e obser er as "arti$i"ant)% 3eranan pengamat secara terbuka diketa'ui !le' umum, karena segala macam inf!rmasi termasuk ang ra'asia dapat dengan muda' diper!le'% 4) 3engamat penu' (t)e $o#"&ete obser er)% 6iasan a 'al ini ter(adi pada pengamatan suatu eksperimen dilab!rat!rium ang menggunakan kaca sepi'ak% 3eneliti dengan bebas mengamati secara (elas sub(ekn a dari 10#

belakang kaca, sedang sub(ekn a sama sekali tidak mengeta'ui apaka' mereka sedang diamati atau tidak% <lick (#00#: 1$5) men(elaskan tentang !bser"asi sebagai berikut: disamping kemampuan berbicara dan mendengarkan sebagaimana digunakan dalam wawancara-wawancara, !bser"asi merupakan keterampilan 'arian lain sebagai secara met!del!gis disistematisir dan diterapkan dalam penelitian kualitatif% =idak 'an a persepsi "isual tetapi (uga persepsi berdasarkan pendengaran, perasaan dan penciuman ang diintegrasikan% (,Besi%es t)e $o#"eten$ies o* s"ea(ing an% &istening +)i$) are 'se% in inter ie+s, obser ing is anot)er e er-%a- s(i&& +)i$) is #et)o%o&ogi$a&&- s-ste#ati.e% an% a""&ie% in /'a&itati e resear$). Not on&- is'a& "er$e"tions b't a&so t)ose base% on )earing, *ee&ing an% s#e&&ing are integrate% (A%&er an% A%&er 199+)-)% /engan men etu(ui pendapat <riedric's (19:$: #:#-#:$), <lick (#00#: 1$5) men atakan pr!sedur !bser"asi secara umum diklasifikasikan men(adi 5 (lima) dimensi, aitu: a) .bser"asi tertutup "ersus !bser"asi terbuka: seberapa (au' !bser"asi diberita'ukan kepada siapa ang di!bser"asi% (,Co ert ers's o ert obser ation0 )o+ *ar is t)e obser ation re ea&e% to t)ose +)o are obser e%1)% b) .bser"asi tidak terlibat "ersus !bser"asi terlibat: seberapa (au' pengamat men(adi bagian ang aktif dari lapangan ang diamati% (,Non-"arti$i"ant ers's "arti$i"ant obser ation0 )o+ *ar %oes t)e obser er be$o#e an a$ti e "art o* t)e obser e% *ie&%1)% c) .bser"asi sistematis lawan !bser"asi pelaksanaann a atau !bser"asi ang tidak sistematis: adala' suatu !bser"asi ang lebi' atau kurang terstandarisasikan dalam p!la ang lebi' fleksibel dan tanggap ter'adap pr!ses penelitian sendiri% (,S-ste#ati$ ers's 'ns-ste#ati$ obser ation0 is a #ore or &ess stan%ari.e% obser ation s$)e#e a""&ie% or %oes obser ation re#ain rat)er *&e2ib&e an% res"onsi e to t)e "ro$esses t)e#se& es1)%

10$

d) .bser"asi secara alamia' "ersus situasi-situasi buatan: apaka' !bser"asi dilakukan dalam lapangan ang diminati atau apaka' ang memungkinkan !bser"asi dilakukan ter'adap interaksi ang mengara' ke suatu tempat ang k'usus (misaln a suatu lab!rat!rium) !bser"asi ang lebi' baik% (,Obser ation in nat'ra& ers's arti*i$ia& sit'ations0 are obser ation %one in t)e *ie&% o* interest or are intera$tions 3#o e%3 to a s"e$ia& "&a$e (e/. a &aborator-) to gi e a better obser abi&it-1)% e) .bser"asi diri "ersus meng!bser"asi !rang-!rang lain: keban akan !rang lain di!bser"asi, maka berapa ban ak niat>atensi peneliti melakukan refleksi dalam !bser"asi diri sendiri untuk di(adikan dasar selan(utn a pada waktu melakukan penafsiran atas apa ang di!bser"asi% (4Se&*-obser ation ers's obser ing ot)ers0 #ost&- ot)er "eo"&e are obser e%, so )o+ #'$) attention is "ai% to t)e resear$)er3s re*&e2i e se&*-obser ation *or *'t)er gro'n%ing t)e inter"retation o* t)e obser e%1)% Mengenai ta'ap-ta'ap !bser"asi, penulis seperti &dler dan &dler (199+), /en?in (19+9 b), dan )pradle (19+0) (dalam <lick, #00#: 1$7) men atakan ba'wa !bser"asi memiliki : (tu(u') ta'ap, aitu: a) )eleksi suatu latar (setting) aitu dimana dan kapan pr!ses-pr!ses dan indi"idu-indi"idu ang menarik itu dapat di!bser"asi (,T)e se&e$tion o* a setting, i.e. +)ere an% +)en t)e interesting "ro$esses an% "ersons $an be obser e%1)% b) 6erikan definisi tentang apa ang dapat did!kumentasikan dalam !bser"asi itu dan dalam setiap kasus% (,T)e %e*inition o* +)at is to be %o$'#ente% in t)e obser ation an% in e er- $ase1)% c) 5ati'an untuk pengamat supa a ada standarisasi misaln a apa ang di(adikan f!kus-f!kus penelitian% (,T)e training o* t)e obser ers in or%er to stan%ari.e% s'$) *o$'ses1)% d) .bser"asi deskriptif ang memberikan suatu pemaparan umum mengenai lapangan% (,Des$ri"ti e obser ations +)i$) "ro i%e an initia& genera& "resentation o* t)e *ie&%1)%

104

e) .bser"asi terf!kus ang semakin terk!nsentrasi pada aspek-aspek ang rele"an dengan pertan aan penelitian% (,5o$'se% obser ations +)i$) $on$entrate #ore an% #ore on as"e$ts t)at are re&e ant to t)e resear$) /'estions1)% f) .bser"asi selektif ang dimaksudkan untuk secara senga(a menangkap 'an a aspek-aspek p!k!k% (,Se&e$ti e obser ations +)i$) are inten%e% to "'r"osi e&- gras" on&- $entra& as"e$ts1)% g) &k'ir dari !bser"asi apabila kepenu'an te!ri tela' tercapai, aitu apabila !bser"asi lebi' lan(ut tidak memberikan pengeta'uan lan(utan% (,T)e en% o* t)e obser ations, +)en t)eoreti$a& sat'ration )as been rea$)e% (G&aser an% Stra'ss, 1678), i.e. *'t)er obser ations %o not "ro i%e an- *'t)er (no+&e%ge1)% *erlinger (19+7, ter(ema'an )imatupang 1990: +5:) intin a

men atakan ba'wa manusia melakukan pengamatan se'ari-'ari ter'adap !rang lain, lingkungan sekeliling dan lain-lain% =etapi pengamatan seperti itu (elas tidak memberikan data ang dapat dipergunakan untuk penelitian ilmia'% .le' peneliti-peneliti kuantitatif agar data 'asil pengamatan dapat dimanfaatkan pengukuran dalam penelitian ilmia' perlu diterapkan pr!sedur aitu setiap perilaku diberi sk!r menurut aturan tertentu,

se'ingga berdasarkan sk!r-sk!r tersebut dapat disusun kesimpulan% @amun menurut *erlinger 'al tersebut tern ata masi' menimbulkan k!ntr!"ersi dan perdebatan% 3ara peneliti kuantitatif men atakan ba'wa perilaku tersebut 'arus dik!ntr!l secara ketat dan cermat agar perilaku tersebut dapat dikenakan pr!sedur pengukuran, dengan demikian data tersebut bermanfaat untuk ilmu pengeta'uan ilmia'% 3eneliti-peneliti kualitatif men atakan ba'wa pengamatan 'arus alamia' (naturalistik): pengamat 'arus larut dalam situasi realistik dan alami ang sedang berlangsung, dan 'arus mengamati perilaku sebagai rumit% )edang 6ac'tiar (dalam *!ent(!r!ningrat, 19::: 1$9) intin a men atakan ba'wa dalam pengeta'uan ilmia' mengenai segala sesuatu 105 ang muncul dalam wu(ud ang sebenarn a% Aalaupun 'al ini dalam pelaksanaann a sangat sulit dan

ang diwu(udkan !le' alam semesta, pengamatan merupakan teknik ang pertama-tama digunakan dalam penelitian ilmia'% )elan(utn a din atakan berbeda dengan pengamatan ang dilakukan se'ari-'ari, pengamatan sebagai cara penelitian menuntut dipenu'in a s arat-s arat tertentu ang merupakan (aminan ba'wa 'asil pengamatan memang sesuai dengan ken ataan ang men(adi sasaran penelitian% ) arat-s arat tersebut adala' peneliti 'arus berusa'a membandingkan dengan 'asil pengamatan !rang lain dalam masala' ang sama dan dalam keadaan ang sama, apabila tern ata mendapatkan 'asil kembali dimana pengamatan, peneliti dapat ang tidak sama, maka 'arus diperiksa 2ntuk mengu(i kebenaran suatu mengulang pengamatann a kemudian kesala'ann a%

membandingkan dengan 'asil pengamatan pertama% Aalaupun 'al ini tidak selalu dapat dilakukan karena ada peristiwa ang 'an a sekali ter(adi, se'ingga tidak dapat diamati lagi% Catatan "en'&is: untuk membandingkan 'asil pengamatan dari se!rang peneliti dengan peneliti lain adala' sangat sulit karena belum tentu mendapatkan peneliti dalam masala' ang sama dengan sub(ek ang sama% .le' karena itu peneliti wa(ib membandingkan wa(ib penelitiann a dengan 'asil pengamatan signi*i$ant ot)ers aitu indi"idu ang dinilai berwibawa, diperca a, disegani !le' sub(ek ang diteliti se'ingga persepsin a ter'adap sub(ek ang diteliti dianggap benar atau sesuai dengan ken ataann a% Menurut )uparlan (199:: 10$) met!da pengamatan digunakan untuk memper!le' inf!rmasi mengenai ge(ala-ge(ala ang dalam ke'idupan se'ari-'ari dapat diamati% ;asil pengamatan biasan a didiskusikan !le' si peneliti dengan warga mas arakat ang bersangkutan untuk mengeta'ui makna ang terdapat dibalik ge(ala-ge(ala tersebut% )elan(utn a menurut )uparlan (1994: 7#) intin a terdapat anggapan sementara pi'ak ba'wa pengamatan dinilai bukan suatu met!da penelitian ang ilmia' karena seder'ana, tidak rumit teknik-teknikn a dan tidak susa' mema'ami dan menggunakann a% 3ada'al apabila digunakan sesuai pers aratann a akan memper!le' data ang tepat dan dapat dipertanggung (awabkan% )uparlan selan(utn a mengemukakan ba'wa dalam penelitian ilmia' ang

107

menggunakan met!da pengamatan, si peneliti 'endakn a memper'atikan + (delapan) 'al sebagai berikut: a) Buang atau tempat: setiap ge(ala (benda, peristiwa, !rang, 'ewan) selalu berada dalam ruang atau tempat tertentu% 6a'kan keseluru'ann a dari benda atau ge(ala ang ada dalam ruang ang menciptakan suatu suasana tertentu patut diper'atikan !le' si peneliti, sepan(ang 'al itu mempun ai pengaru' ge(ala-ge(ala ang diamatin a% b) 3elaku: pengamatan ter'adap pelaku mencakup ciri-ciri tertentu ang dengan ciri-ciri tersebut sistem kateg!risasi ang berpengaru' ter'adap struktur interaksi dapat terungkapkan% c) *egiatan: dalam ruang atau tempat tersebut para pelaku tidak 'an a berdiam diri sa(a tetapi melakukan kegiatan-kegiatan, aitu tindakantindakan ang dilakukan, ang dapat mewu(udkan adan a serangkaian interaksi di antara sesama mereka% d) 6enda-benda atau alat-alat: semua benda-benda atau alat ang berada dalam ruang atau tempat ang digunakan !le' para pelaku dalam melakukan kegiatan-kegiatann a atau ada kaitann a dengan kegiatankegiatann a 'arusla' diper'atikan dan dicatat !le' si peneliti% e) Aaktu: setiap kegiatan selalu berada dalam suatu ta'ap-ta'ap waktu ang berkesinambungan% )e!rang peneliti 'arus memper'atikan waktu dan urut-urutan kesinambungan dari kegiatan, atau 'an a memper'atikan kegiatan tersebut dalam satu (angka waktu tertentu sa(a dan tidak secara keseluru'an% f) 3eristiwa: dalam kegiatan-kegiatan ang dilakukan !le' para pelaku, bisa ter(adi sesuatu peristiwa diluar kegiatan-kegiatan ang nampakn a rutin dan teratur itu atau (uga ter(adi peristiwa-peristiwa ang sebenarn a penting tetapi dianggap biasa !le' para pelakun a% )e!rang peneliti ang baik 'arus ta(am pengamatann a dan tidak lupa untuk mencatatn a% g) =u(uan: dalam kegiatan-kegiatan ang diamati bisa (uga terli'at tu(uantu(uan ang ingin dicapai !le' para pelakun a sebagaimana terwu(ud dalam bentuk tindakan-tindakan dan ekspresi muka dan gerak tubu'

10:

atau (uga dalam bentuk ucapan-ucapan dan ungkapan-ungkapan ba'asa% ') 3erasaan: pelaku-pelaku (uga dalam kegiatan dan interaksi dengan sesama para pelaku dapat terli'at dalam mengungkapkan perasaan dan em!si-em!si mereka dalam bentuk tindakan, ucapan, ekspresi muka dan gerakan tubu'% ;al-'al semacam ini (uga 'arus diper'atikan !le' si peneliti% /ari berbagai pendapat beberapa t!k!' tentang pengamatan (!bser"asi) maka dapat disimpulkan ba'wa pengamatan (obse !as") #a$am %onte%s pene$"t"an "$m"a& a#a$a& st'#" (ang #"senga)a #an #"$a%'%an se*a a s"stemat"s+ te en*ana+ te a a& pa#a s'at' t')'an #engan mengamat" #an men*atat ,enomena ata' pe "$a%' sat' ata' se%e$ompo% o ang #a$am %onte%s %e&"#'pan se&a "-&a "+ #an mempe &at"%an s(a at-s(a at pene$"t"an "$m"a&. Dengan #em"%"an &as"$ pengamatan #apat #"pe tangg'ng )a/ab%an %ebena ann(a. &gar 'asil pengamatan dapat dipertanggung (awabkan kebenarann a maka 'asil pengamatann a 'endakn a dibandingkan dengan 'asil pengamatan peneliti lain tentang !rang atau fen!mena ang sama dan dalam situasi ang sama pula% /apat (uga dilakukan dengan mengulangi pengamatann a atau melengkapi dengan menggunakan teknik lain misaln a wawancara dan lain-lain% &tau dapat pula dilakukan dengan membandingkan dengan 'asil pengamatan dari signi*i$ant ot)ers% 1elasla' ba'wa prinsip triangulasi dalam penelitian kualitatif 'arus ditegakkan% b. Ciri-$iri Obser asi 1) 3ers aratan lain disamping diterapkann a prinsip triangulasi, maka agar 'asil !bser"asi dapat dipertanggung (awabkan kebenarann a perlu adan a lati'an untuk melakukan !bser"asi, dan tela' dimilikin a secara mantap pengeta'uan te!ritis atau k!nseptual dalam bidang atau masala' kepekaan te!ritis (t)eoreti$a& sensiti it-)% #) 3engamatan dapat dimanfaatkan sebesar-besarn a dalam penelitian kualitatif karena mempun ai keunggulan sebagai berikut: 10+ ang di!bser"asi !le' si peneliti% &tau dengan kata lain peneliti tela' memiliki

a) 3engamatan ang dilakukan sendiri !le' si peneliti dapat diper!le' kebenaran ang me akinkan, karena si peneliti dapat secara langsung mengecek kebenaran inf!rmasi% b) 3engamatan memungkinkan si peneliti mampu mema'ami situasi ang rumit aitu (ika si peneliti ingin memper'atikan beberapa tingka' laku sekaligus atau tingka' laku ang k!mpleks% c) /engan pengamatan dimungkinkan meli'at dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kegiatan sebagaimana sebenarn a% $) /alam kasus-kasus tertentu dimana teknik k!munikasi lainn a tidak dimungkinkan, pengamatan men(adi alat ang sangat bermanfaat, misaln a mengamati ba i ang belum dapat berbicara, atau mengamati !rang ang menderita cacatC tuna rungu>tuna wicara, tuna netra, dan lain-lain% 3erlu mendapatkan per'atian bagi peneliti muda (ma'asiswa )-1 ang sedang men usun adala' )kripsi dengan pendekatan kualitatif) tu(uan pengamatan menangkap makna fen!mena sebagaimana ang

pema'aman sub(ek ang diteliti ter'adap fen!mena tersebut% Merasakan apa ang dirasakan dan di'a ati !le' sub(ek ang diteliti, bukan apa ang ang dirasakan dan di'a ati !le' si peneliti% 4) Menggaris bawa'i pendapat 3!erwandari (199+: 7#) ang men atakan ba'wa pengamatan diara'kan pada kegiatan memper'atikan secara akurat, mencatat fen!mena ang muncul, dan mempertimbangkan 'ubungan antara aspek dalam fen!mena tersebut% 4ni berarti pengamatan 'arus dilakukan dengan teliti dan cermat, dengan demikian pengamatan tidak dapat dilakukan secara bersamaan dengan wawancara, karena tidak mungkin pengamatan ang dilakukan bersamaan waktu dengan wawancara akan mendapatkan 'asil teliti dan cermat% 5) Mengacu pendapat dari *erlinger (19+7 ter(ema'an )imatupang, 1990: +5:) ang men atakan pengamatan dalam k!nteks penelitian kualitatif situasi ang diamati 'arus realistik dan alami (naturalistik), maka pendapat 6anister dkk (1994 dalam 3!erwandari, 199+: 7#) ang men atakan !bser"asi dapat berlangsung dalam k!nteks lab!rat!rium (eksperimental) maupun k!nteks alamia', maka pern ataan ba'wa !bser"asi dapat 109

berlangsung dalam k!nteks lab!rat!rium (eksperimental) 'arus diartikan !bser"asi tersebut dilakukan dalam rangka penelitian kuantitatif% /isini eksperimen direncanakan dan dilaksanakan !le' si peneliti% )ub(ek ang diteliti dalam eksperimen penelitian kuantitatif berperan sebagai !b(ek eksperimen% .bser"asi dapat pula dilakukan dalam penelitian kualitatif apabila eksperimen disusun dan dilakukan !le' peneliti lain, si peneliti mengamati sub(ek ang diteliti dalam eksperimen tersebut dalam situasi apa adan a% )ub(ek ang diteliti tidak men(adi !b(ek eksperimen dan tidak ta'u ke'adiran !bser"er (eksperimen dengan lab!rat!rium berkaca)% 7) &gar dapat berfungsi sebagai met!da dalam penelitian ilmia' pengamatan 'arus dilakukan sesuai pers aratann a% &pabila 'al tersebut dilakukan maka akan memper!le' data ang tepat dan dapat dipertanggung (awabkan ()uparlan, 1994: 7#)% 3eneliti dalam penelitian ilmia' dengan menggunakan teknik pengamatan 'arus memper'atikan + (delapan) 'al, aitu: a) ruang atau tempat, b) pelaku, c) kegiatan, d) benda-benda atau alat-alat, e) waktu, f) peristiwa, g) tu(uan, ') perasaan sub(ek ang diteliti% :) Mengacu pendapat beberapa penulis <lick (#00#: 1$7) men atakan terdapat : (tu(u') ta'ap dalam pelaksanaan !bser"asi, aitu: a) Melakukan seleksi ter'adap setting penelitian% b) Mendefinisikan apa ang dapat did!kumentasikan dalam !bser"asi dan dalam setiap kasus% c) Melakukan lati'an bagi peneliti tentang aturan-aturan ang direncanakan% Catatan "en'&is: f!kus penelitian dapat beruba' sesuai k!ndisi dilapangan% d) Mendiskripsikan apa ang akan dilakukan dilapangan% e) Mem!kuskan !bser"asi pada aspek-aspek pertan aan penelitian% f) Men eleksi apa ang di!bser"asi dengan mengutamakan aspek-aspek p!k!k% g) Mengak'iri !bser"asi apabila tu(uan !bser"asi tela' tercapai artin a apa ang akan di!bser"asi tidak dapat dikembangkan lagi karena tela' 110 ang rele"an dengan ang 'arus ditaati dalam melakukan pengamatan sesuai f!kus-f!kus penelitian

sesuai dengan te!ri ang mendasari, dan tidak akan mendapatkan datadata baru lagi ang memberikan pengeta'uan baru% 9. PENGAMATAN TER:IBAT (PARTICIPANT OBSERVATION) Menurut )uparlan (1994: :) dalam penelitian etn!grafi, pengamatan terlibat merupakan met!da ang utama digunakan untuk pengumpulan ba'an-ba'an keterangan kebuda aan disamping met!da-met!da penelitian lainn a% )edang pendapat penulis pengamatan terlibat merupakan teknik pengumpulan inf!rmasi (data) ang sangat penting dalam penelitian kualitatif untuk bidang psik!l!gi, karena agar dapat meng'a ati perasaan, sikap, p!la pikir ang mendasari perilaku sub(ek ang diteliti secara mendalam tidak cukup memadai apabila 'an a dilakukan dengan wawancara% *eterlibatan langsung si peneliti dalam ke'idupan se'ari-'ari dari sub(ek ang diteliti dapat memungkinkan 'al-'al tersebut tercapai% )elan(utn a menurut )uparlan berbeda dengan met!da-met!da pengamatan lainn a, sasaran dalam pengamatan terlibat adala' !rang atau pelaku ( sub(ek ang diteliti)% *arena itu (uga keterlibatann a dengan sasaran ang ditelitin a berwu(ud dalam 'ubungan-'ubungan s!sial dan em!si!nal% ;al tersebut dilakukan dengan melibatkan dirin a dalam kegiatan dan ke'idupan pelaku ang diamatin a sesuai dengan kacamata kebuda aan dari para pelakun a sendiri% ;al ini se(alan dengan pandangan psik!l!gi karena perilaku manusia tidak mungkin lepas dari nilai-nilai buda a ang melatar belakangin a% 6a'wa buda a merupakan (aringan makna atau nilai ini dikemukakan !le' Cliff!rd 8reet? (199#) dalam bukun a ber(udul: ,=afsir *ebuda aan-% )edang definisi pengamatan terlibat ("arti$i"ant obser ation dari /en?in (19+9: 15:-+ dalam <lick, #00#: 1$9)) sebagai berikut: ,3engamatan terlibat didefinisikan sebagai suatu strategi lapangan ang secara simultan (serempak) mengk!mbinasikan analisis d!kumen, mewawancarai para resp!nden dan inf!rman-inf!rman, !bser"asi dan partisipasi (keterlibatan) langsung dan instr!speksi (,Parti$i"ant obser ation +i&& be %e*ine% as a *ie&% strateg- t)at si#'&taneo's&- $o#bines %o$'#ent ana&-sis, inter ie+ing o* res"on%ents an% in*or#ants, %ire$t "arti$i"ation an% obser ation, an% instros"e$tion1)% ang

111

1!rgensen (dalam <lick, #00#: 1$9) membedakan pengamatan terlibat ("arti$i"ant obser ation) dengan pengamatan tidak terlibat (non-"arti$i"ant obser ation) dalam : (tu(u') 'al, sebagai berikut: a% 3engamatan terlibat ditu(ukan pada minat k'usus atau nilai-nilai>maknamakna kemanusiaan dan interaksi antar manusia seperti pandangan dari perspektif !rang-!rang ang berada di dalam atau bagian situasi dan setting k'usus% (,A s"e$ia& interest in )'#an #eaning an% intera$tion as ie+e% *ro# t)e "ers"e$ti e o* "eo"&e +)o are insi%ers or #e#bers o* "arti$'&ar sit'ations an% settings1)% b% 5!kasi>tempat disini dan sekarang dari setting dan situasi ke'idupan se'ari'ari sebagai dasar penelitian dan met!da% (, :o$ation in t)e )ere an% no+ o* e er-%a- &i*e sit'ations an% setting as t)e *o'n%ation o* in/'ir- an% #et)o%1)% c% )uatu bentuk te!ri dan pen usunan te!ri ang menekankan interpretasi dan pema'aman tentang eksistensi manusia% (-A *or# o* t)eor- an% t)eori.ing stressing inter"retation an% 'n%erstan%ing o* )'#an e2isten$e1)% d% )uatu pr!ses penelitian ang l!gis ang terbuka-tertutup, fleksibel, memberi kesempatan dan memerlukan redefinisi ang tetap dari apa ang men(adi permasala'an, berdasarkan pada fakta-fakta ang dikumpulkan dalam setting ang k!nkret dari eksistensi manusia% (,A &ogi$ an% "ro$ess o* in/'ir- t)at is o"en-en%e%, *&e2ib&e, o""ort'nisti$, an% re/'ires $onstant re%e*inition o* *a$ts gat)ere% in $on$rete setting o* )'#an e2isten$e1)% e% )uatu ang mendalam, kualitatif, pendekatan dan disain studi kasus% (, An in%e"t), /'a&itati e, $ase st'%- a""roa$) an% %esign1)% f% *iner(a>perf!rmansi dari peranan !rang ang terlibat ang meliputi pemantapan dan pemeli'araan 'ubungan-'ubungan dengan warga setempat dilapangan, dan (,T)e "er*or#an$e o* a "arti$i"ant ro&e or ro&es t)at in o& es estab&is)ing an% #aintining re&ations)i"s +it) nati es in t)e *ie&%; an%1)% g% Menggunakan !bser"asi langsung dengan met!da-met!da untuk mengumpulkan inf!rmasi lainn a% (,T)e 'se o* %ire$t obser ation a&ong +it) ot)er #et)o%s o* gat)ering in*or#ation1)% /ari pen(elasan-pen(elasan tersebut dapat disimpulkan ba'wa pengamatan terlibat ("arti$i"ant obser ation) adala' st'#" (ang #"senga)a #an #"$a%'%an se*a a s"stemat"s+ te en*ana+ te a a& pa#a s'at' t')'an #"mana pengamat 11#

ata' pene$"t" te $"bat $angs'ng #a$am %e&"#'pan se&a "-&a " #a " s'b)e% ata' %e$ompo% (ang #"te$"t". Dengan %ete $"batan $angs'ng #a$am %e&"#'pan se&a "-&a " te seb't men(ebab%an te )a#"n(a &'b'ngan sos"a$ #an emos"ona$ anta a pene$"t" #engan s'b)e% (ang #"te$"t"+ #ampa%n(a s" pene$"t" mamp' meng&a(at" pe asaan+ s"%ap+ po$a p"%" (ang men#asa " pe "$a%' s'b)e% (ang #"te$"t" te &a#ap masa$a& (ang #"&a#ap". 2ntuk memperdalam wawasan pembaca tentang pengamatan terlibat akan diuraikan seluk beluk pengamatan terlibat dari pandangan )uparlan (199:: 100101)% /ikemukakan ba'wa dalam kegiatan penelitian dengan menggunakan met!da pengamatan terlibat si peneliti bukan 'an a mengamati ge(ala-ge(ala ang ada dalam ke'idupan se'ari-'ari mas arakat ang diteliti, tetapi (uga melakukan wawancara, mendengarkan, merasakan, dan dalam batas-batas tertentu mengikuti kegiatan-kegiatan ang dilakukan !le' mereka ang ditelitin a% Aawancara ang dilakukann a bukanla' wawancara f!rmal, ang biasa dilakukan dengan menggunakan kuesi!ner, tetapi sebua' wawancara ang terwu(ud sebagai dial!g ang sp!ntan berkenaan dengan suatu masala' atau t!pik ang kebetulan sedang di'adapi !le' pelaku% 1ustru ang sp!ntan inila' ang !b(ektif dan sa'i' karena tidak direka asa terlebi' dulu !le' para inf!rman (pemberi inf!rmasi aitu indi"idu ang dapat memberikan inf!rmasi tentang masala'>sub(ek ang diteliti)% 4nti dari met!da pengamatan terlibat adala' mengumpulkan inf!rmasi melalui pancainderan a% Met!da ini berbeda dengan met!da pengamatan ang 'an a menggunakan indera mata sa(a, atau dengan met!da wawancara dengan ped!man ang 'an a menggunakan telinga untuk mendengarkan apa ang dipikirkan atau dirasakan !le' inf!rman% *eterlibatan peneliti di dalam ke'idupan mas arakat ang diteliti mungkin dapat dilakukan kalau si peneliti tersebut diterima !le' mas arakat ang ditelitin a% )ala' satu pras arat untuk dapat diterima !le' mas arakat ang diteliti adala' ke(u(uran dalam men(elaskan siapa dirin a, dan memberikan pen(elasan tersebut dengan secara masuk akal% )elan(utn a di(elaskan ba'wa met!da pengamatan digunakan untuk memper!le' inf!rmasi mengenai ge(ala-ge(ala ang dalam ke'idupan se'ari-'ari dapat diamati% ;asil pengamatan biasan a didiskusikan !le' si peneliti dengan warga mas arakat ang bersangkutan untuk mengeta'ui makna ang terdapat 11$

dibalik ge(ala-ge(ala tersebut% ;asil-'asil pengamatan biasan a mencakup setting dari lingkungan 'idup, l!kasi, dan k!ndisi fisik dan s!sial dari unsur-unsur ang ada dalam mas arakat tersebut% )elan(utn a menurut )pindler (19+#: 7 9 : dalam )uparlan 199:: 10+ 9 110) ped!man umum melaksanakan pengamatan terlibat, diantaran a: a% 3engamatan-pengamatan ang dilakukan 'arus k!ntekstual% 3eristiwaperistiwa ang signifikan 'arus dili'at dalam kerangka 'ubungan dari setting (latar) ang sedang diteliti di dalam k!nteks-k!nteks ang lebi' luas dan ang terletak di luar setting tersebut% b% ;ip!tesa-'ip!tesa dan pertan aan-pertan aan penelitian 'arus muncul se(alan dengan berlangsungn a penelitian ang dilakukan dan berada dalam setting untuk diamati% *etentuan untuk memutuskan ang mana ang signifikan untuk dipela(ari sebaikn a ditunda sampai ta'ap !rientasi dari penelitian lapangan tersebut tela' selesai dilalui% c% 3engamatan berlangsung lama dan berulang-ulang% Bangkaian peristiwaperistiwa 'arus diamati lebi' dari satu kali% d% 3andangan warga setempat (t)e nati e ie+) aitu pandangan dari setiap !rang ang terlibat di dalam setting s!sial mengenai ken ataan 'arus diungkapkan melalui inferensi-inferensi dari pengamatan dan melalui berbagai bentuk penelitian etn!grafi: wawancara, pr!sedur-pr!sedur lainn a ang dipili' (termasuk penggunaan se(umla' alat bantu penelitian), dan ba'kan kalau perlu dapat menggunakan kuesi!ner walaupun 'arus dengan secara 'ati-'ati% Catatan "en'&is: walaupun 'al tersebut di atas dimaksudkan untuk penelitian etn!grafi, tetapi menurut penulis berlaku (uga untuk penelitian bidang-bidang studi ang lain, termasuk psik!l!gi% )elan(utn a menurut )uparlan (1994: :# - :9) terdapat bermacam-macam keterlibatan si peneliti dalam pengamatan terlibat, aitu: a% <eter&ibatan "asi*% /alam kegiatan pengamatann a, si peneliti tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan ang dilakukan !le' para pelaku ang diamatin a, dan dia (uga tidak melakukan sesuatu bentuk interaksi s!sial dengan pelaku atau para pelaku ang diamati% *eterlibatann a dengan para pelaku terwu(ud dalam bentuk keberadaann a dalam arena kegiatan ang diwu(udkan !le' tindakan-tindakan pelakun a% 114 ang 'arus diper'atikan dalam

Conto)% )e!rang peneliti ang ingin mengeta'ui bagaimana p!la tindakan warga 1akarta untuk memper!le' pela anan fasilitas ang terbatas ditempat umum% *asus ang diamati adala' ditempat pen(ualan karcis kereta api untuk luar k!ta di stasiun 8ambir% Cara ang dilakukann a adala': /ia cukup datang ke stasiun kereta api 8ambir, berdiri diruang tempat adan a l!ket pen(ualan karcis untuk luar k!ta% /i papan pengumuman terdapat (adual-(adual pemberangkatan masing-masing kereta api dan (am-(am pen(ualan karcis% )i peneliti tidak 'arus ikut berdiri dimuka l!ket dan membeli karcis untuk dapat keterangan ang diperlukan% /engan demikian si peneliti cukup berdiri terpisa' dari !rang-!rang ang sibuk berusa'a memper!le' karcis, tetapi dia (uga tidak betul-betul terpisa' dari para pelaku ang diamatin a karena ia berada dalam arena kegiatan-kegiatan keterlibatan ang pasif% b% <eter&ibatan Setenga)-setenga)% /alam kegiatan pengamatann a, si peneliti mengambil suatu kedudukan ang berada dalam dua 'ubungan struktural ang berbeda, aitu antara struktur ang men(adi wada' bagi kegiatan-kegiatan ang diamatin a dengan struktur dimana dia sebagian dari dan men(adi pendukungn a% /alam kedudukan demikian, peranann a adala' mengimbangi antara peranan ang 'arus dimainkan di dalam struktur ang ditelitin a dengan struktur ang dalam mana dia men(adi sala' satu unsurn a% Conto)% )e!rang ma'asiswa krimin!l!gi ang 'endak mengadakan penelitian mengenai ke'idupan nara pidana disebua' 5embaga 3emas arakatanC tidak mungkin untuk dapat mengadakan pengamatan dengan cara 'idup dipen(ara sama dengan nara pidana (atau sala' satu kateg!ri nara pidana sesuai dengan masa 'ukuman dan ke(a'atan ang tela' dilakukann a) lainn a% Perta#a, ke'idupan sebagai nara pidana terlalu berat bagi ma'asiswa tersebut, karena dalam ke'idupan di 5embaga 3emas arakatan masi' (uga terkandung unsurunsur kekerasan dan keke(aman dalam segala segin a% <e%'a, akan ter(adi kesukaran untuk menempatkan kedudukan si ma'asiswa dalam struktur s!sial ang berlaku dalam lembaga tersebut, ang dapat merugikan usa'a-usa'an a untuk memper!le' keterangan-keterangan ang diperlukan% 1ustu dia dikenal sebagai ma'asiswa !le' para nara pidana itu maka kemungkinan besar dia 115 ang sedang diamatin a% /alam keadaan demikianla' si peneliti dig!l!ngkan sebagai pengamat dengan

lebi' ban ak untuk dapat memper!le' keterangan

ang diperlukan

dibandingkan kalau dia betul-betul sebagai nara pidana dalam kegiatan penelitiann a% /alam kedudukan sebagai ma'asiswa, dalam satu segi dia ,!rang luar- lebi' ban ak ,diperca a- untuk mengamati kegiatan-kegiatan mereka secara sewa(arn a dibandingkan kalau dia berperan sebagai nara pidana atau sebagai petugas 5embaga 3emas arakatan% /alam keadaan demikian dia akan tetap memperta'ankan peranann a sebagai peneliti atau pengamat ang terlibat setenga'-setenga'% c% <eter&ibatan A(ti*% /alam kegiatan pengamatann a, si peneliti ikut menger(akan apa ang diker(akan !le' para pelakun a dalam ke'idupan se'ari-'arin a% *egiatan-kegiatan tersebut dilakukann a untuk dapat betulbetul mema'ami dan merasakan (meng- interna&isasikan) kegiatan-kegiatan dalam ke'idupan mereka dan aturan-aturan kegiatan-kegiatan tersebut% Conto). )e!rang peneliti ang berusa'a untuk membuat etn!grafi sala' satu suku bangsa terasing di 4nd!nesia, aitu .rang )akai ang 'idup di wila a' 3r!pinsi Biau, tela' menggunakan pengamatan terlibat% /alam kegiatan penelitiann a, dia 'idup>tinggal bersama dengan .rang )akai ang ditelitin a ditempat pemukiman mereka% )ecara berta'ap dia berusa'a untuk dapat memper!le' ba'an-ba'an keterangan ang diperlukan, ang antara lain adala' turut aktif menger(akan kegiatan-kegiatan ang dilakukan !le' .rang )akai ang ditelitin a% Misaln a, untuk memper!le' ba'an keterangan mengenai sistem mata penca'arian, k'ususn a dalam 'al ini cara-cara mereka men(erat 'ewan 'utan, menangkap ikan, dan sebagain a, maka si peneliti tersebut ikut dalam kegiatan-kegiatan men(erat 'ewan di 'utan, menangkap ikan (dengn berbagai teknikn a) di sungai, di rawa-rawa dan digenangan air, dan sebagain a% /alam kerangka pembicaraan mengenai ta'ap-ta'ap kegiatan dalam penelitian dengan menggunakan met!da pengamatan terlibat, sebenarn a 3engamatan *eterlibatan &ktif dapat dili'at sebagai satu ta'ap perantara untuk mencapai ta'ap berikutn a )epenu'n a atau 5engkap% aitu 3engamatan =erlibat ang berlaku serta ped!manped!man 'idup ang mereka (adikan sandaran pegangan dalam melakukan

117

d% <eter&ibatan Pen') ata' :eng(a"% 3ada waktu si peneliti tela' men(adi sebagian dari ke'idupan warga mas arakat ang ditelitin a, artin a dalam ke'idupan warga mas arakat tersebut ke'adiran si peneliti dianggap biasa dan ke'adirann a dalam kegiatan-kegiatan para warga tela' dianggap sebagai suatu ,ke'arusan-, maka pada waktu tersebut si peneliti sebenarn a tela' mencapai suatu ta'ap keterlibatan ang penu' atau lengkap% /alam keadaan demikian, sebenarn a kedudukan dan peranan si peneliti tela' didefinisikan dalam struktur s!sial ang berlaku, !le' para warga itu sendiri% )ebenarn a tidak muda' untuk mencapai ta'ap ini, dan pencapaian tersebut sebagian terbesar tergantung pada kemampuan si peneliti untuk dapat memanipulasi k!ndsi-k!ndisi ang dipun ain a dalam kaitann a dengan situasi dan k!ndisi ang di'adapin a ang bersumber pada situasi penelitiann a% /alam ban ak 'al se!rang peneliti ang menggunakan met!da pengamatan terlibat dapat mencapai ta'ap iniC aitu setela' memakan waktu ang cukup lama dalam 'ubungan si peneliti dengan warga mas arakat ang bersangkutan dan setela' warga mas arakat tersebut merasa ba'wa si peneliti bukan !rang ang ,(a'atba'kan !rang-!rang ang ,baik-% 6erkenaan dengan ta'ap pengamatan terlibat ang penu' atau lengkap ini, perlu dicatat ba'wa tidak semua peneliti dengan menggunakan pengamatan terlibat dapat menggunakan cara teknik pengamatan terlibat penu' atau lengkap% ;al ini disebabkan !le' adan a ken ataan ba'wa tidak semua sasaran penelitian itu memungkinkan dilakukann a penelitian dengan menggunakan teknik pengamatan terlibat penu'% &da sasaran-sasaran penelitian peneliti ang ingin menggunakan teknik keterlibatan ang cukup memba'a akan (baik dari segi fisik maupun segi s!sial dan ke(iwaan) bagi para ang sepenu'n a% Conto)n-a adala' penelitian ter'adap atau mengenai ke'idupan orang )o#o se( !le' se!rang peneliti laki-laki ang tidak terg!l!ng sebagai orang )o#o se(C (uga penelitian ter'adap ke'idupan nara pidana 5embaga 3emas rakatan (seperti c!nt!' ang tela' dikemukakan terda'ulu)% /isamping pengamatan terlibat, menurut )uparlan terdapat # (dua) macam pengamatan ang lain, aitu pengamatan biasa dan pengamatan terkendali, berikut pen(elasann a:

11:

a% Penga#atan Biasa% Met!da ini menggunakan teknik pengamatan pelaku

ang

meng'aruskan si peneliti tidak b!le' terlibat dalam 'ubungan-'ubungan em!si ang men(adi sasaran penelitiann a% C!nt!' penelitian dengan menggunakan met!da pengamatan biasa dengan sasaran manusia adala' se!rang peneliti ang mengamati p!la ke'idupan para pelawak ang muncul dipanggung tele"isi B4% )i peneliti dalam 'al ini tidak ada 'ubungan apapun dengan para pelaku ang diamatin a% ;al ang sama (uga dapat dili'at pada c!nt!' dimana si peneliti mengamati p!la kelakuan para pe(alan kaki di 1alan )alemba Ba a (dimuka gedung 24) dari (embatan pen eberangan ang ada disitu% 3enggunaan met!da pengamatan biasa, biasan a selalu digunakan untuk mengumpulkan ba'an-ba'an keterangan ang diperlukan berkenaan dengan masala'-masala' ang terwu(ud dari sesuatu peristiwa, ge(ala-ge(ala dan ang 'endak memper!le' benda, c!nt!'n a adala' se!rang peneliti

keterangan berkenaan dengan pengaru' kenaikan 'arga 66M baru-baru ini ter'adap 'arga beras dipasaran ibuk!ta 1akarta% 3ertama dia 'arus mengidentifikasi tempat-tempat dimana beras di(ual (pasar biasa, ang dibedakan lagi dalam pen(ual gr!sir, pen(ual eceranC di warung-warung ang tersebar di kampung-kampung di k!ta 1akartaC dan di supermarketsupermarket)% 2ntuk kemuda'an dia menentukan untuk memili' supermarket sebagai sasaran tempat pen(ualan beras ang diamati, ang muda' melakukann a karena ada tertera 'arga beras dikant!ng pembungkusn a% /alam melakukan pengamatann a, dia akan menentukan (angka waktu pengamatan, ambil c!nt!' misaln a selama tu(u' 'ari ang dimulai pengamatann a satu 'ari setela' diumumkann a kenaikan 66M tersebut% )elama tu(u' 'ari si peneliti cukup mendatangi supermarket-supermarket ang ada di 1akarta, mencatat 'arga beras sesuai dengan kateg!ri (beras Cian(ur kepala, Cian(ur slip, Ba(a lele, dan lain-lain sebagaimana ang terdapat di(ual supermarket-supermarket tersebut)% /alam kegiatan penelitiann a ini dia sama sekali tidak ada 'ubungan em!si!nal ataupun perasaan dengan beras ang diamati 'argan a% /alam pengamatan biasa, seringkali dalam kegiatan-kegiatan pembuatan peta sesuatu kampung se!rang peneliti (uga menggunakan alat ang dapat 11+

membantun a untuk melakukan pengamatan atas ge(ala-ge(ala dan benda secara lebi' tepat% &lat ini sebenarn a berfungsi untuk membantu keta(aman pengli'atan matan a% /engan alat ini tidak ada keterlibatan em!si dan perasaan dengan sasaran pengamatann a% b% Penga#atan Ter(en%a&i% /alam pengamatan terkendali, si peneliti (uga tidak terlibat 'ubungan em!si dan perasaan dengan ang ditelitin aC seperti 'aln a dengan pengamatan biasa% Dang membedakan pengamatan biasa dengan pengamatan terkendali adala' para pelaku ang akan diamati, diseleksi dan k!ndisi-k!ndisi ang ada dalam ruang atau tempat kegiatan pelaku itu diamati dikendalikan !le' si peneliti% C!nt!'n a, sebua' eksperimen untuk mengukur tingkat ketegangan (iwa (an2iet-) para pelaku pemain catur% /ua !rang pemuda ang umurn a sama, begitu (uga latar belakang pendidikan, k!ndisi s!sial, kebuda aan dan suku bangsan a sama, serta sama-sama belum perna' bermain catur karena belum mengeta'ui aturan-aturan dan cara bermainn a dipili'% *edua !rang ini melalui penataran terbatas, diberi pela(aran bagaimana bermain catur% 4si pela(aran catur ang diberikan dan waktu pela(aran adala' sama% )etela' persiapan-persiapan tersebut dianggap mencukupi, sesuai pers aratan-pers aratan ang dibuat !le' peneliti, maka kedua !rang tersebut lalu disuru' bermain di dalam sebua' ruang kaca ang tidak tembus pengli'atan keluar% 6ersamaan dengan itu masing-masing pemain pada tubu'n a (uga ditempeli macam-macam kabel ang berguna untuk mencatat frekuensi detak (antung, den ut nadi, temperatur tubu', perkeringatan, dan 'al-'al lain ang diperlukan% /alam keadaan demikian si peneliti berada di luar ruang tempat kedua pelaku tersebut bermain catur% )i peneliti mengamati dan mencatat (alann a permainan (dari ta'ap pembukaan sampai dengan ak'ir permainan), tindakan-tindakan kedua pelaku% ;asil pengamatann a dan catatan-catatan ang dibuat !le' mesin keduan a dianalisa sesuai dengan tu(uan penelitiann a% /alam penelitian seperti ini, si pengamat sama sekali tidak mempun ai 'ubungan dalam bentuk apapun selama pengamatan dilakukan dengan para pelaku ang diamatin a%

119

=. PENGERTIAN >A>ANCARA DAN <RITERIA PEN?@S@NAN PERTAN?AAN a. Pengertian +a+an$ara Menurut *art!n! (19+0: 1:1) inter"iew atau wawancara adala' suatu percakapan ang diara'kan pada suatu masala' tertentuC ini merupakan pr!ses tan a (awab lisan, dimana dua !rang atau lebi' ber'adap-'adapan secara fisik% /alam pr!ses inter"iew terdapat # (dua) pi'ak dengan kedudukan ang berbeda% 3i'ak pertama berfungsi sebagai penan a, disebut pula sebagai inter ie+er, sedang pi'ak kedua berfungsi sebagai pemberi inf!rmasi (In*or#ation s'""&-er), inter ie+er atau inf!rman% Inter ie+er menga(ukan pertan aan-pertan aan, meminta keterangan atau pen(elasan, sambil menilai (awaban-(awabann a% )ekaligus ia mengadakan parap'rase (men atakan kembali isi (awaban inter ie+ee dengan kata-kata lain), mengingat-ingat dan mencatat (awaban-(awaban% /isamping itu dia (uga menggali keteranganketerangan lebi' lan(ut dan berusa'a melakukan , "robing1 (rangsangan, d!r!ngan)% 3i'ak inter ie+ee di'arap mau memberikan keterangan serta pen(elasan, dan men(awab semua pertan aan ang dia(ukan kepadan a% *adang kala ia mala'an membalas dengan menga(ukan pertan aan-pertan aan pula% ;ubungan antara inter ie+er dengan inter ie+ee itu disebut sebagai ,a *a$e to *a$e non-re$i"ro$a& re&ation- (relasi muka ber'adapan muka ang tidak timbal balik)% Maka inter"iew ini dapat dipandang sebagai met!da pengumpulan data dengan tan a (awab sepi'ak, ang dilakukan secara sistematis dan berdasarkan tu(uan resear$) (*art!n!, 19+0: 1:1)% Menurut 6anister dkk (1994 dalam 3!erwandari 199+: :# - :$) wawancara adala' percakapan dan tan a (awab ang diara'kan untuk mencapai tu(uan tertentu% Aawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memper!le' pengeta'uan tentang makna-makna sub(ektif ang dipa'ami indi"idu berkenaan dengan t!pik ang diteliti, dan bermaksud melakukan ekspl!rasi ter'adap isu tersebut, suatu 'al dilakukan melalui pendekatan lain% Menurut /en?in E 5inc!ln (1994: $5$) inter"iew merupakan suatu percakapan, seni tan a (awab dan mendengarkan% 4ni bukan merupakan suatu alat ang netral, pewawancara menciptakan situasi tan a (awab ang n ata% 1#0 ang tidak dapat

/alam situasi ini (awaban-(awaban diberikan% Maka wawancara meng'asilkan pema'aman interaksi!nal ang terbentuk !le' situasi berdasarkan peristiwa-peristiwa ang k'usus% Met!da tersebut dipengaru'i !le' karakteristik

indi"idu pewawancara, termasuk ras, kelas, kesukuan, dan gender% (, T)e inter ie+ is a $on ersation, t)e art o* as(ing /'estions an% &istening. It is not ne'tra& too&, *or t)e inter ie+er $reates t)e rea&it- o* t)e inter ie+ sit'ation. In t)is sit'ation ans+ers are gi en. T)'s t)e inter ie+ "ro%'$es sit'ate% 'n%erstan%ings gro'n%e% in s"e$i*i$ intera$tiona& e"iso%es. T)is #et)o% is in*&'en$e% b- t)e "ersona& $)ara$teristies o* t)e inter ie+er, in$&'%ing ra$e, $&ass, et)ni$it-, an% gen%er-)% Menurut *erlinger (ter(ema'an )imatupang, 1990: ::0 9 ::1) wawancara (inter"iew) adala' situasi peran antar-pribadi ber'adapan muka (*a$e to *a$e), ketika sese!rang akni pewawancara menga(ukan pertan aanpertan aan ang dirancang untuk memper!le' (awaban-(awaban ang rele"an dengan masala' penelitian, kepada sese!rang inf!rman% &da dua cara membedakan tipe wawancara dalam tataran ang luas: terstr'(t'r dan ta( terstr'(t'r atau ba(' %an ta( ba('% /alam wawancara standar (terstruktur), pertan aan-pertan aan, runtunann a, dan perumusan kata-katan a suda' ,'arga mati-, artin a suda' ditetapkan dan tak b!le' diuba'-uba'% Mungkin pewawancara masi' pun a kebebasan tertentu dalam menga(ukan pertan aan, tetapi itu relatif kecil% *ebebasan pewawancara itu tela' din atakan lebi' dulu secara (elas% Aawancara standar mempergunakan skedul wawancara ang tela' dipersiapkan secara cermat untuk memper!le' inf!rmasi ang rele"an dengan masala' penelitian% Aawancara tak standar bersifat lebi' luwes dan terbuka% Meskipun pertan aan ang dia(ukan !le' maksud dan tu(uan penelitian, muatann a, runtunan dan rumusan kata-katan a tersera' pada pewawancara% 6iasan a tidak digunakan skedul% )ingkatn a wawancara tak standar atau wawancara tak terstruktur merupakan situasi terbuka ang k!ntras dengan wawancara standar atau terstruktur ang tertutup% 4ni tidakla' berarti ba'wa wawancara tak standar adala' suatu ang gampang-gampangan sa(a% Aawancara (enis ini pun 'arusla' direncanakan secara cermat sebagaimana 'aln a wawancara 1#1 ang diwawancarai, atau

standar% /alam 'al ini

ang kita per'atikan memang 'an a wawancara

standar% &kan tetapi, diakui ba'wa ban ak masala' penelitian sering kali membutu'kan tipe wawancara k!mpr!mi, akni pewawancara dii?inkan untuk menggunakan pertan aan-pertan aan alternatif ang dinilain a c!c!k untuk resp!nden tertentu dan pertan aan tertentu% /ari pen(elasan-pen(elasan tersebut dapat disimpulkan wawancara (inter"iew) merupakan s'at' %eg"atan tan(a )a/ab #engan tatap m'%a (face to face) anta a pe/a/an*a a (interviewer) #engan (ang #"/a/an*a a" (interviewee) tentang masa$a& (ang #"te$"t"+ #"mana pe/a/an*a a be ma%s'# mempe o$e& pe seps"+ s"%ap #an po$a p"%" #a " (ang #"/a/an*a a" (ang e$e!an #engan masa$a& (ang #"te$"t". Ka ena /a/an*a a "t' #" an*ang o$e& pe/a/an*a a+ ma%a &as"$n(a p'n #"penga '&" o$e& %a a%te "st"% p "ba#" pe/a/an*a a. Aawancara dibedakan men(adi # (dua) aitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur% =erstruktur apabila pertan aan ang dia(ukan pewawancara dilakukan secara ketat sesuai daftar pertan aan disiapkan% =idak terstruktur apabila pertan aan ditetapkan% b. >a+an$ara Men%a&a# /alam wawancara dikenal adan a te(ni( +a+an$ara #en%a&a# (in %e"t) inter ie+)% 6erikut akan disampaikan pandangan Mal! ang mengacu pada pandangan para a'li penelitian kualitatif, sebagai berikut: 3ada prinsipn a teknik wawancara merupakan teknik dimana penelitian dan resp!nden bertatap muka langsung di dalam wawancara ang dilakukan% 3eneliti meng'arapkan per!le'an inf!rmasi dari resp!nden mengenai suatu masala' ang ditelitin a, ang tidak dapat terungkap melalui penggunaan teknik kuesi!ner% .le' karena itu maka di dalam pelaksanaan wawancara mendalam, pertan aan-pertan aan ang akan dikemukakan kepada resp!nden tidak dapat dirumuskan secara pasti sebelumn a, melainkan pertan aan1## ang disampaikan pada 3elati'an Met!da *ualitatif 3&2-4)-2ni"ersitas 4nd!nesia 10 @!pember 199+ fleksibel tetapi tidak men impang dari tu(uan wawancara ang tela' ang tela' ang dia(ukan bersifat

pertan aan

tersebut akan ban ak

bergantung dari

(e#a#"'an dan

"enga&a#an peneliti untuk mengembangkan pertan aan-pertan aan lan(utan sesuai dengan (awaban resp!nden% /engan perkataan lain di dalam wawancara mendalam berlangsung suatu diskusi terara) diantara peneliti dan resp!nden men angkut masala' ang diteliti% /i dalam diskusi tersebut peneliti )ar's %a"at #engen%a&i(an %iri, se'ingga tidak men impang (au' dari p!k!k masala' serta ti%a( #e#beri(an "eni&aian #engenai benar ata' sa&a)n-a "en%a"at ata' o"ini res"on%en% Meli'at (enis pertan aan ang digunakan dalam teknik wawancara mendalam maka (enis pertan aan ang digunakan adala' "ertan-aan terb'(a% /ibandingkan dengan pertan aan tertutup, (enis pertan aan terbuka mempun ai "ariasi kelebi'an-kelebi'ann a (awaban sesuai dengan misaln a pemikiran memungkinkan per!le'an

resp!ndenC resp!nden dapat memberikan (awabann a secara lebi' terinci serta resp!nden diberikan kesempatan mengekspresikan caran a dalam men(awab pertan aan% )erentak dengan itu terdapat pula kelema'an pertan aan terbuka, misaln a: kemungkinan terdapatn a (umla' ang cukup besar dari (awaban ang tidak rele"an serta (awaban resp!nden ang tidak standar atau baku se'ingga mempersulit peng!la'an data% )eringkali pula peneliti 'arus pandaipandai menan akan resp!nden untuk memper!le' (awaban misaln a dengan mempergunakan teknik-teknik "robing (meng!rek (awaban resp!nden agar terara' pada tu(uan penelitian)% $. <riteria Pen'&isan Pertan-aan Menurut *erlinger (ter(ema'an )imatupang, 1990: ::7 9 ::+) berdasarkan pengalaman dalam penelitian tela' dikembangkan kriteria atau tata aturan penulisan pertan aan% =erdapat : (tu(u') 'al diper'atikan dalam men usun pertan aan, sebagai berikut: 1) A"a(a) "ertan-aan ini ber(aitan %engan #asa&a) "ene&itian %an sasaransasaran "ene&itian A *ecuali pertan aan-pertan aan untuk memper!le' inf!rmasi faktual dan s!si!l!gis, semua pertan aan dalam ped!man wawancara 'arus mempun ai fungsi tertentu dalam masala' penelitiann a% 4ni berarti ba'wa kegunaan setiap pertan aan adala' untuk memancing ang 'arus

1#$

inf!rmasi penelitian%

ang dapat digunakan untuk mengu(i 'ip!tesis>pertan aan ang dapat

#) Te"at(an ti"e "ertan-aan ini A &da inf!rmasi tertentu

diper!le' dengan sebik-baikn a bila menggunakan pertan aan-pertan aan terbuka 9alasan perilaku, itikad>niat, dan sikap% )ebaikn a inf!rmasi lain tertentu dapat diper!le' dengan lebi' cepat dan efisien bila kita menggunakan pertan aan tertutup% 1ika ang diminta resp!nden 'an ala' men atakan pili'an ang lebi' disukai di antara dua alternatif atau lebi', sedangkan alternatif-alternatif itu dapat diungkapkan secara (erni', sunggu' tidak efisien bila kita menggunakan pertan aan terbuka% $) A"a(a) b'tir "ertan-aan it' Be&as %an ti%a( #eng'n%ang ta*sir #aBe#'(A )uatu pertan aan ang tidak ambigu adala' ang tidak memungkinkan atau mengundang tafsir ang berlainan serta (awaban ang berbeda-beda sebagai 'asil dari tafsir ma(emuk itu% 3ertan aan ang bersifat ambigu apabila pertan aan itu men !d!rkan # (dua) kerangka acuan atau lebi'% C!nt!': ,6agaimana perasaan anda mengenai pengembangan suatu sistem transit kilat antara pusat k!ta dengan daera' pemukiman perk!taan, dan pengembangan kembali wila a' pemukiman di pusat k!taF- &ndaikan resp!nden tidak mengalami kesulitan !le' kerumitan dan alternatifalternatif ang dia(ukan !le' pertan aan itu, dia tidak akan dapat men(awab dengan menggunakan satu kerangka pikir dan pema'aman ang sama mengenai apa ang diinginkan !le' penan a% &mbiguitas dapat pula muncul dalam pertan aan-pertan aan ang (au' lebi' seder'ana, misaln a: ,6agaimana ke'idupan anda bersama keluarga anda ta'un iniF- 4ni dapat membingungkan resp!nden untuk men(awab karena tidak (elas 'al apa ang ingin diketa'ui !le' peneliti, apaka' 'al keuangan, keba'agiaan, perkawinan, kese'atan, status atau apaF 4) A"a(a) "ertan-aan it' #enggiring res"on%en 'nt'( #e#beri(an a&ternati* Ba+aban tertent'A 3ertan aan semacam ini tidak men(amin adan a "aliditas (untuk penelitian kualitatif disebut kredibilitas)% Misaln a anda membuat pertan aan: ,&paka' anda tela' membaca tulisan-tulisan tentang situasi pendidikan di daera' ini F- &nda mungkin akan mendapatkan (awaban ,Da- !le' sebagian besar dari resp!nden, bila 1#4

ditu(ukan kepada sekel!mp!k resp!nden% Mengapa F *arena pertan aan ini mencerminkan tidak baik apabila !rang tidak membaca artikel mengenai situasi pendidikan di daera' itu% 5) A"a(a) "ertan-aan ini #en'nt't "engeta)'an %an in*or#asi -ang ti%a( %i#i&i(i o&e) re"on%en A 2ntuk men(aga agar tidak ada (awaban ang tidak "alid karena kurangn a inf!rmasi, akan bi(aksana apabila kita menggunakan pertan aan-pertan aan saringan% )ebelum resp!nden

ditan a pendapatn a tentang 2@G)C., se !g a ditan a lebi' da'ulu apaka' dia mengeta'ui apa 2@G)C. itu dan apa artin a% =erdapat kemungkinan pendekatan lain% )e !g an a diberikan pen(elasan singkat terlebi' dulu tentang 2@G)C., baru kemudian resp!nden diminta pendapatn a tentang 2@G)C.% 7) A"a(a) "ertan-aan ini #en'nt't i)+a& -ang bersi*at "riba%i %an "e(a se)ingga res"on%en #'ng(in #eno&a( #enBa+abn-aA /iperlukan teknikteknik k'usus untuk memper!le' inf!rmasi ang bersifat pribadi, peka, atau k!ntr!"ersial% 3ertan aan tentang peng'asilan misaln a dan 'al-'al lain ang bersifat pribadi 'endakn a diletakkan di bagian belakang dalam wawancara, aitu setela' tercapai kedekatan dan keakraban>'ubungan ang baik (ra""ort) antara pewawancara dengan resp!nden% &pabila menan akan sesuatu ang secara s!sial tidak disetu(ui, 'endakn a anda tun(ukkan ba'wa sebagian !rang berpandangan tertentu, sementara !rang!rang lain berpandangan ang sebalikn a% 1anganla' sampai membuat resp!nden men angkal atau men!lak dirin a sendiri% :) A"a(a) "ertan-aan ini #en-irat(an )a&-)a& -ang %iangga" bai( ata' b'r'( o&e) #as-ara(atA .rang cenderung untuk memberikan (awaban ang sesuai dengan ang dipandang baik !le' umum, (awaban-(awaban ang menun(ukkan atau mencerminkan kesetu(uan pada tindakan-tindakan atau 'al-'al ang umumn a dinilai baik% Misaln a menan akan kepada sese!rang mengenai perasaann a ter'adap kanak-kanak% )etiap !rang di'arap mengasi'i anak-anak% 1ika kita tidak 'ati-'ati, kita akan mendapatkan (awaban stere!tip atau klise mengenai anak-anak dan kasi' sa ang% 1uga, (ika kita menan akan apaka' sese!rang menggunakan 'ak pili'n a, kita 'arus 'ati-'ati karena setiap !rang di'arapkan menggunakan 1#5

'ak pili'n a% 6egitu pula (ika kita menan akan kepada !rang tentang reaksin a ter'adap kel!mp!k min!ritas, kita meng'adapi resik! mendapatkan (awaban ang tidak "alid (kredibel)% *eban akan !rang ang berpendidikan, enta' bagaimana sikap mereka ang sesunggu'n a, men adari ba'wa prasangka ter'adap min!ritas merupakan sesuatu ang tidak dibenarkan% /emikianla' maka pertan aan ang baik adala' ang tidak mengara'kan resp!nden untuk mengungkapkan sentimen-sentimen ang dipandang baik secara s!sial belaka% )ementara itu kitapun 'endakn a tidak menga(ukan pertan aan tertentu se'ingga resp!nden terp!(!k untuk memberikan (awaban ang secara s!sial dipandang tidak baik% 3engara'an atau instruksi ang perlu diper'atikan !le' pewawancara (inter ie+ers) meliputi ped!man-ped!man sebagai berikut: a% =idak perna' ,ter(ebak- dalam pen(elasan ang pan(ang dari studi ituC gunakan pen(elasan standar "ro i%e% b- s'"er isor1)% b% =idak perna' men impang dari pengantar studi, urutan pertan aan atau rumusan pertan aan% (,Ne er %e iate *ro# t)e st'%- intro%'$tion, se/'en$e o* /'estions, or /'estion +or%ing1)% c% =idak perna' membiarkan indi"idu lain melakukan interupsi wawancara, (angan membiarkan indi"idu lain men(awab untuk resp!nden, atau memberikan saran, atau pandangann a pada pertan aan itu% (,Ne er &et anot)er "erson inter'"t t)e inter ie+; %o not &et anot)er "erson ans+er *or t)e res"on%ent or o**er )is or )er o"inions on t)e /'estions1)% d% =idak perna' men arankan suatu (awaban atau setu(u atau tidak setu(u dengan suatu (awaban% 1angan memberikan kepada resp!nden suatu ide dari pandangan pribadi anda pada t!pik dari pertan aan atau sur"e % (,Ne er s'ggest an ans+er or agree or %isagree +it) an ans+er. Do not gi e t)e re"on%ent an- i%ea o* -o'r "ersona& ie+s on t)e to"i$ o* /'estions or s'r e-1)% e% =idak perna' menafsirkan arti suatu pertan aan, cukup 'an a mengulangi pertan aan dan memberikan instruksi atau klarifikasi seperti ang 1#7 ang diberikan pengawas% (,Ne er get in o& e% in &ong e2"&anations o* t)e st'%-; 'se stan%ar% e2"&anation

diberikan dalam lati'an atau !le' pengawas% (,Ne er inter"ret t)e #eaning o* a /'estion; B'st re"eat t)e /'estions an% gi e instr'$tions or $&ari*i$ations t)at are "ro i%e% in training or b- s'"er isors1)% f% =idak perna' memperbaiki, seperti menamba'kan kateg!ri-kateg!ri (awaban, atau membuat peruba'an susunan kata-kata% (, Ne er i#"ro ise, s'$) as b- a%%ing ans+er $ategories, or #a(e +or%ing $)anges1) (/en?in E 5inc!ln, 1994: $74)%

1#:

Anda mungkin juga menyukai