Retno Satuti, dr, SpKK SMF IK.Kulit & Kelamin FK UNSWAGATI/ RSUD Gunung Jati Cirebon
PENDAHULUAN
Rambut merupakan adneksa kulit yang terdapat di seluruh tubuh kecuali telapak tangan, telapak kaki, kuku dan bibir Rambut terbagi menjadi dua bagian yaitu :
1. 2. Rambut terminal, merupakan rambut yang kasar mengandung banyak pigmen. Terdapat di kepala, alis, bulu mata, ketiak dan genitalia eksterna. Rambut velus, rambut halus, mengandung sedikit pigmen, terdapat hampir di seluruh tubuh
3.
Jumlah folikel rambut pada kepala manusia sekitar 100.000 helai rambut. Jumlah rambut rontok perhari 100 helai. Pada umur 50 tahunan ada pengurangan/kerusakan beberapa folikel sehingga jumlahnya semakin berkurang.
Keadaan patologik
1. Peradangan sistemik atau setempat 2. Obat
1. ALOPESIA (Kebotakan)
Dibagi menjadi tiga type, yaitu 1. Alopesia universalis, yaitu kebotakan yang mengenai seluruh rambut yang ada pada tubuh 2. Alopesia totalis, yaitu kebotakan yang mengenai seluruh rambut kepala 3. Alopesia areata, kebotakan yang terjadi setempat dan berbatas tegas
Alopesia Areata
Etiologi Belum diketahui dengan pasti namun sering dihubungkan dengan adanya infeksi fokal, kelainan endokrin dan stress emosional. Patogenesis Pada kelainan ini masa telogen menjadi lebih pendek dan diganti dengan pertumbuhan rambut anagen yang distrofik. Faktor yang berpengaruh antara lain :
1. 2. Genetik Imunologi
Gejala klinis Kelainan ini ditandai dengan adanya bercak dengan kerontokan rambut pada kulit kepala, alis, janggut dan bulu mata. Rambut tanda seru ( exclamation mark hair) Ikeda membagi menjadi 4 tipe : 1. Tipe umum : terjadi pada umur 20-40 tahun 2. Tipe atipik : dimulai pada masa anak-anak, 75% akan berkembang menjadi alopesia totalis 3. Tipe prehipertensif : dimulai pada usia dewasa muda 4. Tipe kombinasi : dimulai setelah usia 40 tahun
Histopatologi Rambut kebanyakan dalam fase anagen, folikel rambut terdapat dalam berbagai ukuran, tetapi lebih kecil dan tidak matang. Bulbus rambut di dalam dermis dan dikelilingi oleh infiltrasi limfosit Diagnosis banding Tinea kapitis, lupus eritematosus dan trikotilomania
Pengobatan 1. Penyuntikan triamsinolon intralesi 2. Kortikosteroid topikal 3. PEnutulan dengan fenol 95 % yang di netralisasikan dengan alkohol setiap minggunya. Beberapa kasus dapat sembuh spontan
Hamilton membaginya menjadi 8 tipe, yaitu : 1. Rambut masih penuh 2. Tampak pengurangan rambut pada kedua bagian temporal, pada tipe 1 dan 2 belum terlihat alopesia 3. Border line 4. Pengurangan rambut daerah frontotemporal, disertai pengurangan rambut bagian midfrontal 5. Tipe 4 yang menjadi lebih berat 6. Seluruh kelainan menjadi satu 7. Alopesia luas dibatasi pita rambut jarang 8. Alopesia frontotemporal menjadi satu bagian dengan verteks.
Alopesia Prematur
Sering terjadi pada laki-laki muda Sering disertai dermatitis seboroika yang berat Etiologi :
Tidak diketahui dengan pasti, umumnya merupakan penyakit keturunan dan Hormonal Patogenesis: Terpusat pada fase telogen yang bertambah panjang dan fase anagen memendek. Makin pendek fase anagen makin pendek pertumbuhan rambut
Pengobatan : Sampai saat ini belum ada pengobatan untuk mempertahankan pertumbuhan rambut. Transplantasi rambut dari bagian oksipital s/d garis rambut anteror pernah dilakukan dan memberikan penyembuhan sementara. Umumnya prognosanya buruk
Pseudopelade Brocq
Alopesia sikatriks Etiologi : belum diketahui,karena radang Gejala klinis :Kebotakan disertai kerusakan folikel rambut, sehingga tampak sebagai bercak parut multipel yang bulat, lonjong, atau tak teratur, ukurannya numular dan berwarna merah muda dengan permukaan mengkilat seperti permukaan kulit bawah. Bersifat menetap dan progersif Histopatologi : Reaksi inflamasi di sekitar folikel dan perivaskular, atrofi epidermis, dan fibrosis tampak pada dermis Diagnosa banding : Alopesia karena folikulitis supuratif, lupus eritematosus, dan skleroderma. Pengobatan : Infiltrasi triamsinolon asetonid 2,5 mg/ml dengan interval 6-8 minggu
Alopesia karena sisir panas Alopesia karena tarikan (alopesia traksi) Ofiasis : bentuk alopesia areata yang berkonfluensi, kebotakan terjadi pada pelipis, oksipital, dan parietal Alopesia perinevi : alopesia di sekitar nevus pigmentosus di kepala Alopesia sifilitika Alopesia seboroika: kerontokan rambut disertai ketombe, kulit kepala berminyak, dan dermatitis seboroik Alopesia musinosa : terdapat pada kulit kepala dan dagu, karena perubahan musin sel epitel folikel sebasea. Sering disertai limfoma Alopesia karena obat : penggunaan kemoterapi pada penderita kanker, antimetabolit (metotreksat0), zat-zat alkil (siklofospamid, klorambusil), dan obat penghambat mitosis
Alopesia akibat radang Alopesia karena kelainan endokrin : misal pada hipotiroid Alopesia karena stress Alopesia kongengital Tinea kapitis : pada anak-anak, berupa bercak alopesia multipel, rambut putus tepat di atas kulit kepala.
Efluvium telogen Efluvium anagen Alopesia androgenika pada wanita Kelainan batang rambut
Karena infeksi Karena trauma Kerusakan batang rambut Alopesia androgenika pada pria
2. Setempat (fokal)
Efluvium Telogen
Kerontokan rambut yang terlalu cepat dan terlalu banyak pada folikel rambut yang normal Umumnya disebabkan karena ada rangsangan yang mempercepat fase anagen menjadi fase telogen Untuk mendiagnosa kelainan ini maka hitung talogen harus di atas 25 %
Efluvium telogen pascapartum Biasanya ditemukan 2-5 bulan setelah lahir, berlangsung 2-6 bulan, dan akan kembali normal. Efluvium telogen pascanatal Biasanya pada bayi sejak lahir berusia 4 bulan Efluvium telogen psikis Efluvium pascafebris akut Biasanya pada penyakit yang disertai panas yang tinggi
Efluvium Anagen
Umumnya terjadi setelah pengobatan kemoterapi untuk karsinoma, misalnya antimetabolik, alkylating agents, dan obat penghambat mitosis Pemeriksaan histopatologok : memperlihatkan folikel yang menipis dan berkerut sehingga rambut terpisah Bila pengobatan dihentikan maka aktivitas folikel rambut kembali normal dalam beberapa minggu
3. Trikolasia Rambut mudah patah karena zat tanduk mengalami kemunduran dalam kualitas 4. Pili anulati (Ringed hair, leukotria anularis)
Etiologi : Herediter Gejala Klinis : Rambut berwarna gelap dan pucat yang berselang-seling, pertumbuhan rambut normal.
5. Trikoptilosis (Fragitus cianum) Gejala klinis : Ujungujung rambut terbelah secara memanjang. Terjadi karena gangguan gizi, akibat, suhu panas, bahan kimia atau rangsang mekanis.
6. Pili torti (twisted hair) Rambut terpilin sepanjang poros panjang rambut, batang rambut dapat berputar 90, 180 dan 360 sehingga terlihat seperti spiral, biasanya pada bayi dan anak-anak. Batang rambut terlihat menipis dan menebal berwarna pucat dan tua. Penyakit ini diturunkan secara dominan autosomal
7. Trikoreksis invaginata Dikenal sebagai bamboo hair. Kelainan rambut yang ditandai dengan intusepsi batang rambut 8. Kinking hair Kelainan rambut yang abnormal, yakni kinking (berlekuk) dan twisting (berputar), terutama pada daerah temporal dan meluas ke arah parietal dan frontal, rambut tampak seperti wol
9. Trokonodosis (Hair knots) Pada rambut terdapat simpul-simpul terutama pada rambut keriting. Diduga karena gesekan kepala dengan bantal. Diagnosa banding dari kelainan ini adalah trikoreksia nodosa dan pedikulosis kapitis.
3.
Hirsutisme Pertumbuhan rambut yang berlebihan pada wanita dan anakanak di tempat yang merupakan tanda seks sekunder. Dapat disebabkan oleh obat yang mengandung hormon dan kelainan endokrin.