Anda di halaman 1dari 17

BRONKOPNEUMONIA

Maria Tarry Mirani

DEFINISI

Bronchopneumonia: disebut juga pneumonia lobaris merupakan radang dari saluran pernafasan yang terjadi pada bronkus sampai dengan alveolus paru, yang biasanya dimulai dari bronkiolus

ETIOLOGI

Bakteri seperti Diplococus pneumonia, Pneumococcus sp, Streptococcus sp, Hemoliticus aureus, Haemophilus influenza, Basilus friendlander (Klebsial pneumonia), dan Mycobacterium tuberculosis. Virus seperti Respiratory syntical virus, Virus influenza, dan Virus sitomegalik. Jamur seperti Citoplasma capsulatum, Criptococcus nepromas, Blastomices dermatides, Cocedirides immitis, Aspergillus sp, Candinda albicans, dan Mycoplasma pneumonia.

Stadium Bronkopneumonia
1. Stadium Kongesti (4-12 jam pertama) 2. Stadium hepatisasi merah (48 jam kemudian)

4 Stadium 3. Stadium Hepatisasi Merah (3-8 hari)

4. Stadium Hepatisasi Kelabu (7-11 hari)

Stadium I: KONGESTI

Pelepasan Mediator

Meningkatkan Permeabilitas Kapiler

Eksudat Plasma ke Ruang Interstitium

Saturasi O2 hemoglobin menurun

Kapiler & Alveolus bengkak

Stadium II: HEPATISASI MERAH


Alveolus terisi eritrosit, Exudat, Fibrin
Penumpukan Leukosit, eritrosit & Cairan Lobus yg terkena menjadi PADAT

Udara di alveoli berkurang SESAK

Paru menjadi MERAH

Stadium III: HEPATISASI KELABU


Leukosit mengkolonisasi daerah terinfeksi
Endapan fibrin terakumulasi di seluruh daerah yang cedera

Fagositosis sisa sel

Warna merah jd Pucat Kelabu dan kapiler darah tdk mengalami kongesti

Eritrosit di alveoli mulai di resorbsi, lobus masih tetap padat krn berisi fibrin dan leukosit

Stadium IV: RESOLUSI

Terjadi Respon Imun dan Peradangan mereda

Sisa sel fibrin & eksudat lisis

Diabsorbsi oleh Makrofag

Jaringan kembali seperti semula

DIAGNOSIS

Riwayat penyakit

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang

DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan bila ditemukan 3 dari 5 gejala klinis berikut: TRIAS BRONKOPNEUMONIA: 1. Sesak napas disertai dengan pernapasan cuping hidung dan retraksi dinding dada. 2. Demam dengan suhu 39-40oC 3. Ronkhi basah, halus, nyaring (crackles) Gambaran darah menunjukkan leukositosis, biasanya 15.00040.000/mm3 dengan pergeseran ke kiri dan peningkatan LED. Foto thoraks menunjukkan gambaran infiltrat difus.

GEJALA KLINIS

Manifestasi non spesifik infeksi, misalnya demam, sakit kepala, nafsu makan berkurang, dll. Gejala umum penyakit saluran pernapasan bawah ialah batuk, takipnoe, napas cuping hidung, sesak napas Tanda pneumonia ialah pekak perkusi, fremitus melemah, suara napas mengeras dan rhonki. Terjadinya retraksi bersama dengan peningkatan frekuensi napas merupakan tanda klinik pneumonia yang bermakna. Tanda efusi pleura atau emphiema ialah pekak perkusi, fremitus berkurang, dan suara napas melemah. Infeksi ekstrapulmoner sebagai komplikasi maupun penyakit penyerta, misalnya otitis media, sinusitis, dll.

Pemeriksaan Jasmani
* Inspeksi : - pernafasan cuping hidung(+) -sianosis sekitar hidung dan mulut -retraksi sela iga. * Palpasi : - fremitus yang meningkat pada sisi yang sakit

* Perkusi : - Sonor memendek


* Auskultasi : Suara vesikuler mengeras disertai ronki basah halus

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
1. Leukositosis 15.000 40.000/ mm pergeseran ke kiri. 2. Peningkatan LED.

3. Kultur dahak positif pada 20 50% penderita yang tidak diobati. Biakan diambil dengan cara hapusan tenggorok (throat swab) (pada anak dengan bilas lambung)
4. Analisa gas darah ( AGD ) untuk mengevaluasi status oksigenasi 5. Foto thoraks: infiltrat 6. Mikrobilogi serologi: diagnosis etiologi

PENCEGAHAN
1.

Personal hygine ; mencuci tangan sebelum makan , mencuci tangan setelah kontak dengan penderita

2.
3.

Menggunakan masker saat berkontak dengan penderita


Penyuluhan masyarakat ; menjelaskan penularan

penyakit dan pencegahannya kepada keluarga pasien


4.

Vaksinasi ; imunisasi ditujukan terhadap RSV .

Penatalaksanaan

OKSIGEN IVFD -- >


glukosa 5% NaCl 0.9%

Penisilin 50.000 U/kgBB/hari,ditambah dengan kloramfenikol 50-70 mg/kgBB/hari atau diberikan antibiotik yang mempunyai spektrum luas seperti ampisilin 50-100 mg/kgbb/hari tiap 6 jam. Pengobatan ini diteruskan sampai bebas demam 4-5 hari.

Penatalaksanaan

simptomatik

Parasetamol : 20 mg / kgBB / hari Diazepam rektal

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai