Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I
PENDAHULUAN


I.1 LATAR BELAKANG
J asmani militer merupakan salah satu fungsi khusus TNI. Memiliki
peran dalam menyelenggarakan pembentukan, peningkatan dan
pemeliharaan jasmani baik secara perorangan maupun satuan, agar
terwujud kesamaptaan jasmani yang diperlukan guna mendukung
pelaksanaan tugas. Pembinaan jasmani militer dilakukan secara sistematis
dan terpadu meliputi pembinaan postur tubuh, kesegaran jasmani dan
ketangkasan jasmani (Yasin, 2008).
Berbagai macam bentuk latihan jasmani/olahraga dapat dilakukan
dalam meningkatkan kesegaran jasmani, seperti : lari, bersepeda, renang
dan senam sebagai bentuk latihan aerobik yang bertujuan dalam
peningkatan ketahanan jantung dan paru. Selain itu, latihan-latihan seperti
: pull ups, push ups, sit ups, squat-thrush, vertical jump atau bila
memungkinkan latihan dengan alat dalam bentuk circuit-training, weight-
training atau latihan beban dapat dilakukan untuk mencapai tingkat
kesegaran yang menyeluruh (Yasin, 2008).
Latihan jasmani merupakan salah satu modulator biologis yang
bersifat ganda, yakni dapat menimbulkan pengaruh positif (meningkatkan
dan memperbaiki), maupun pengaruh negatif (menurunkan dan merusak).
Latihan jasmani yang dilakukan secara baik, teratur dan tepat dosis akan
menyebabkan peningkatan sistem adaptasi tubuh (Shearwood, 2011).
Latihan jasmani yang teratur akan menimbulkan bentuk adaptasi
fisiologis dalam mempertahankan homeostasis tubuh (Shearwood, 2001).
Ada empat bentuk adaptasi yang terjadi dalam mempertahankan proses
homeostatis tubuh, meliputi adaptasi neuromuscular, adaptasi
metabolisme, adaptasi kardiorespirasi dan adaptasi otot rangka
(Shearwood, 2001).
2

Bentuk adaptasi fisiologi tubuh terutama adaptasi kardiorespirasi,
dapat dilakukan dengan cara mengukur nilai VO2max. VO2max adalah
jumlah volume maksimum oksigen dalam satuan (ml) yang digunakan
selama satu menit per kilogram berat badan (Shearwood, 2001). Selain
latihan jasmani, nilai VO
2
max juga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor
endogen dan faktor eksogen. Faktor endogen yang dapat mempengaruhi
VO
2
max yaitu genetik, usia dan jenis kelamin, sedangkan faktor eksogen
yang dapat mempengaruhi Vo
2
max yaitu Body Mass Indeks (BMI), status
kesehatan dan kebiasaan merokokok (Yunus, 1997; Guytonn & Hall,
1996).
Pengukuran VO2max dapat dilakukan dalam beberapa cara, salah
satu cara pengukuran nilai VO2max yaitu dengan melakukan Cooper test.
Cooper test merupakan desain latihan yang dibuat oleh Kenneth H. Cooper
tahun 1968 (Wikipedia, 2011). Bentuk pengukuran Cooper test yaitu
dengan menilai jarak yang dapat ditempuh seseorang dengan berlari secara
maksimal selama 12 menit (Topend Sport 2011). J arak yang dapat
ditempuh kemudian diakumulasikan kedalam rumus (jarak yang ditempuh
dalam meter - 504,9)/44.73 untuk mengetahui nilai VO2max.
Didalam ruang lingkup militer, latihan jasmani militer merupakan
salah satu program yang wajib dilakukan untuk menjaga kesamaptaan
prajurit. Untuk memantau tingkat kesegaran jasmani prajurit, dilakukan tes
kesamaptaan yang diadakan setiap 6 bulan sekali.
Maka dalam hal ini, saya akan melakukan analisis mengenai
pengaruh latihan jasmani militer terhadap nilai VO
2
max personil
KOLINLAMIL TNI AL pada tes kesegaran jasmani periode J uni 2010 dan
J anuari 2011. Untuk mengetahui apakah latihan jasmani militer yang
dilakukan mempengaruhi nilai VO
2
max.
Data penelitian diperoleh dari data sekunder Laporan Hasil Tes
Kesegaran J asmani Periode J uni 2010 dan J anuari 2011. Pada data tersebut
akan diambil data jarak lari yang dapat ditempuh personil selama 12
menit, kemudian data tersebut akan diakumulasikan kedalam rumus (jarak
yang ditempuh dalam meter 504.9)/44.73 untuk mendapatkan nilai
3

VO
2
max. Kemudian data VO
2
max akan dibandingkan antara periode J uni
2010 dan J anuari 2011.

I.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, diketahui
permasalahan yang dapat dianalisis, yaitu apakah terdapat perbedaan yang
bermakna antara rata-rata nilai VO
2
max sebelum dan sesudah latihan
jasmani militer pada personil KOLINLAMIL TNI AL J akarta Utara.

I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum :
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh latihan jasmani militer terhadap nilai VO
2
max personil
KOLINLAMIL TNI AL J akarta Utara periode J anuari 2011.

Tujuan Khusus :
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
Mengetahui gambaran nilai VO2max personil KOLINLAMIL TNI
AL J akarta Utara periode J anuari 2011.
Mengetahui gambaran perubahan nilai VO
2
max personil
KOLINLAMIL TNI AL J akarta Utara periode J anuari 2011.
Mengetahui pengaruh latihan jasmani terhadap nilai VO
2
max pada
personil KOLINLAMIL TNI AL.

I.4 Manfaat Penelitian
Bagi Instansi :
Dapat memberikan gambaran nilai VO
2
max personil
KOLINLAMIL TNI AL J akarta Utara periode J anuari 2011.
Memberikan saran kepada KOLINLAMIL TNI AL dalam upaya
peningkatan kesegaran jasmani personil ataupun kesatuan.


4

Bagi Pembaca :
Memberikan informasi tentang pengaruh latihan jasmani yang
dilakukan secara rutin terhadap peningkatan nilai VO
2
max.
Menambah rasa keingintahuan dan keminatan pembaca tentang
bidang ilmu kesehatan matra dan ilmu faal.
Memberikan motivasi kepada pembaca agar senantiasa melakukan
latihan jasmani sebagai upaya pemeliharahaan kesehatan.
Bagi peneliti :
Memperoleh pengalaman belajar dan pengetahuan dalam
melakukan penelitian.
Mengembangkan daya nalar, minat, dan kemampuan dalam bidang
penelitian.
Meningkatkan kemampuan berfikir analitis dan sistematis dalam
mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah.
Untuk mengetahui dan mendapatkan pengalaman yang nyata dalam
melakukan penelitian di bidang kesehatan.
Mengetahui gambaran distribusi usia, tinggi badan, berat badan,
BMI tingkat kesegaran jasmani dan nilai VO
2
max personil
KONLINLAMIL TNI AL
Mengaplikasikan ilmu yang dipelajari pada kepaniteraan bidang
ilmu kesehatan matra dan faal.

Anda mungkin juga menyukai