Anda di halaman 1dari 21

SPESIFIKASI TEKNIS PIPA

PENGADAAN PIPA DAN PERALATANNYA PENGADAAN PIPA PVC Umum Penyedia jasa pengadaan harus menyediakan dan menyertakan semua pipa dan fitting, valve, coupling, meter, mur, baut, gasket, material penyambung dan bahan pelengkap sebagaimana dirinci dalam daftar kualitas dan bahan atau dalam gambar /drawing. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan perpipaan dari semua material sebagaimana dirinci disini dan ditunjukan dalam daftar kuantitas bahan. Semua pipa, fitting, valve dan perlengkapan lainnya harus sesuai dengan untuk pemakaian di daerah tropis, beriklim lembab dan bersuhu udara 32oC. Tekanan kerja normal tidak lebih dari 8 bar dan uji tekanan dilapangan tidak lebih dari 10 bar. Penyedia jasa pengadaan harus menyediakan suatu affidavit (Sertifikat Jaminan Barang) dari pabrik pembuat yang menyatakan bahwa barang tersebut sesuai dengan kebutuhan yang dirinci dalam spesifikasi teknis. Penyedia Jasa Pengadaan juga harus menyampaikan tentang laporan hasil uji kimiawi dan fisik yang telah dilakukan di pabrik dan berlaku untuk semua jenis barang. REFERENSI STANDARD Referensi pada standard dalam dokumen lelang ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai jenis dan kualitas material yang diminta. Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri dengan Standard Nasional Indonesia (SNI). Bila ternyata belum ada SNI untuk produk tertentu atau belum dibuat didalam negeri, maka yang ditawarkan dapat menggunakan standard lain, dengan syarat bahwa kualitas keseluruhan sekurangkurangnya sama dengan apa yng ditetapkan dalam dokumen lelang ini. Semua material yang dikirim harus seratus persen baru (bukan material bekas), dalam kedaan baik dan memenuhi syarat spesifikasi teknis yang ditentukan. Barang atau peralatan yang diproduksi didalam negeri atau berasal dari luar negeri dan sudah diatur dalam SNI maka barang/peralatan tersebut wajib memiliki Standard Nasional Indonesia (SNI). Bilamana jenis barang atau peralatan tersebut belum diatur dalam Standar Nasional Indonesia, maka barang atau peralatan tersebut harus memiliki standar-standar sebagai berikut : ISO - International for Standardization Organization JIS - Japanese Industrial Standard BS - British Standard DIN - Deutsche Industrie Norm AWWA - American Water Works Association ASTM- American Society for Testing and Material ANSI - American National Standard Institute. BAHAN PIPA DAN FITTING Untuk pipa dan fitting yang telah dapat dibuat di dalam negeri maka Penyedia jasa Pengadaan harus melampirkan surat dari pabrik untuk penggunaan SII / SNI yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan dapat menunjukan penglaman minimal 3 (tiga) tahun. Bahan pipa yang ditawarkan dapat berlainan dengan bahan pipa yang tercantum dalam dokumen lelang ini, dengan syarat bahwa pipa yang ditawarkan mempunyai kualitas keseluruhan yang sekurangkurangnya sama dengan apa yang tercantum dalam dokumen lelang ini. Dalam hal bahan pipa yang ditawarkan berbeda dengan apa yang tercantum dalam dokumen lelang ini, peserta pelelangan harus menyertakan gambar-gambar detail junction (gambar detail penyambungan pipa) disertai dengan jumlah dan spesifikasi dari tiap material yang ditawarkan. Seluruh pipa dan fitting yang ditawarkan harus dapat digunakan di daerah tropis dengan temperatur air yang mengalir antara 1535 derajat Celcius dan pH anatara 6 sampai dengan 8. Seluruh pipa dan fitting pipa akan ditanam didalam tanah kecuali untuk hal-hal khusus yang membutuhkan lain. TEKANAN KERJA / WORKING PRESSURE Tekanan kerja dari pipa minimal 100 kolom air atau 10kg/cm 2 (SNI 06-0084-1987 dan SNI 03-64192000) dan tekanan pengujian minimal 2 (dua) kali tekanan kerja pipa. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyertakan tanda bukti hasil pemeriksaan tekanan kerja dari pipa/fitting pipa yang ditawarkan. Bila dianggap perlu, atas permintaan Direksi Pengawas Penyedia jasa Pengadaan harus dilakukan pengujian kekuatan tekanan kerja pipa/fitting pipa dilapangan pada pipa/fitting pipa yang dikirim ke lapangan atas biaya rekanan. Jumlah pipa/fitting pipa yang akan diuji dilapangan akan ditentukan kemudian oleh Direksi Pengawas. Bila ternyata hasil pengujian tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi
SPESIFIKASI TEKNIS -1

ini, maka Penyedia Jasa Pengadaan harus menggantinya dengan yang baru sampai memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan. KELAS Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), yang digunakan adalah jenis pipa PVC dengan tekanan nominal 10 kg/cm2 menurut standard SNI yang berlaku dan mempunyai panjang efektif 6 meter. Ketebalan minimum dinding pipa dan outside diameter mengikuti tabel berikut: DIAMETER LUAR PIPA POLYVINYL CHLORIDE (PVC) Rata-rata Diameter Luar (mm) 63 75 90 110 140 160 200 250 315

Nominal Diameter (mm) 50 65 80 100 125 150 200 250 300

DIAMETER LUAR DAN KETEBALAN DINDING PIPA POLYVINYL CHLORIDE (PVC) Seri Pipa Nominal Diameter Tebal Dinding Nominal (mm) (mm) S 10 S 12,5 50 75 90 110 125 160 200 250 315 Sambungan 1. Push On Rubber Ring Joint Kecuali ditentukan lain, sambungan harus dari jenis push-on rubber ring. Pipa tersebut harus mempunyai bell pada satu ujungnya dan polos pada ujung yang lain dibavel dengan suduk kurang lebih 15 derajat. Pipa harus diberi tanda garis petunjuk pemasangan pada permukaan luaranya. Fitting harus dari jenis yang di spesifikasikan dan mempunyai ujung jenis bell. 2. Sleeve Coupling Sleeve Coupling dan adaptor harus didesain khusus untuk penyambungan pipa PVC dan cocok dengan diameter luar pipa PVC. 3. Ring Karet dan Gasket Ring karet yang digunakan untuk sambungan push-on dan gasket untuk penyambungan mekanikal fitting dari ductile iron atau besi tuang dan untuk sambungan flange harus dari styrene butadiene rubber atau karet sintetis lain yang tepat untuk pipa air minum. 4. Sambungan Solvent Cement
SPESIFIKASI TEKNIS -2

2.4 3.6 4.3 5.3 6.0 7.7 9.6 11.9 15.0

2.0 2.9 3.5 4.2 4.8 6.2 7.7 9.9 12.1

Kecuali ditentukan lain, pipa PVC dengan diameter nominal 40 mm dan lebih kecil dapat dismbung dengan menggunakan pelarut sebagai perekat sesuai dengan standar pabrik. Bila digunakan sambungan solvent cement ini, Penyedia jasa Pengadaan harus menyediakan solvent cement sesuai dengan rekomendasi pabrik ditambah dengan imbuhan 10 %. Sambungan tersebut harus mampu menahan resultante pergerakan memanjang akibat dari perubahan suhu pipa sebesar 50OCtanpa menggangu kekedapan terhadap air. 5. Adaptor Adaptor harus terbuat dari ductile iron atau dari besi tuang dan terdiri atas flange pada satu ujungnya dan socket (atau bell) pada sambungan fleksibel baik dengan mekanikal maupun push-on. 6. Fitting Fitting sambungan harus sesuai dengan satndar SNI-0084-1987 dan bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka sistem sambungan menggunakan sistem rubber ring joint. Semua fitting direncanakan mempunya tekanan kerja 1.23 mpa (12.4kg/cm 2) Kecuali ditentukan lain, semua fitting harus dari jenis injection molded atau heat process (pencetakan atau proses panas) dan didesain dengan karakteristik dan kekuatan yang sama dengan pipa yang disambung. Bila pipa yang di spesifikasikan bukan terbuat dari PVC maka harus dari besi tuang ductile (ductile cast iron). Bell dan flange yang di spesifikasikan harus mempunyai flange pada satu ujungnya dan push-on bell satu sambungn jenis mekanikal pada ujung yang lain. Tee dengan cabang flange, jika dispesifikasikan, harus berupa ujung-ujung dengan push-on dan ujung pipa cabang dengan flange. Permukaan luar fitting tersebut harus dilapisi lapisan pelindung dari bahan bitumen, yaitu coal tar atau aspheltic base, yang mempunyai ketebalan kering tidak kurang dari 0,3 mm. Permukaan dalam dari fitting tersebut harus dilapisi exposy atau coal tar exposy yang dipakai untuk lining harus dari bahan yang tepat untuk pipa air minum dan dilengkapi sertifikat dari instansi yang berwenang (public healyh authorities). Baut dan mur yang akan dipakai untuk flage dan sambungan mekanikal harus dari baja yang digalvanis.

PERSIAPAN PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA LINGKUP PEKERJAAN Kontraktor harus menyediakan peralatan pekerjaan sementara, tenaga kerja, bahan serta memobilisasikan yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan cara yang baik, termasuk sambungan ke pipa induk yang ada, pengujian, penggelontoran (flushing), disinfeksi jalur pipa dan semua pekerjaan yang diperlukan untuk penyelesaian pemasangan pipa sesuai persyatratan yang ditetapkan dalam spesifikasi teknis ini. Jika ada pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi teknis ini akan dilakukan sesuai dengan cara yang telah digunakan untuk bidang teknis yang bersangkutan di Indonesia dan menurut perintah Direksi. Data hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan untuk lokasi jembatan pipa atau daerah sekitarnya disimpan oleh pemilik dan Kontraktor akan diijinkan menelitinya di kantor proyek. Semua penjelasan dalam persyaratan teknis ini khususnya yang bersifat teknis selalu berpedoman pada standar yang umum di pakai di Indonesia. Semua standar yang digunakan menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI). dalam hal belum diatur dalam SNI, standar yang digunakan merujuk pada: AISI ANSI API ASTM AWWA DIN IEC ISO JIS KIWA NEMA PBI 71 SNI : : : : : : : : : : : : : American Iron and Steel Institute American National Standard Institute American Petrolium Institute American Society of Testing Material American Water Worl Association Deutsche Institut fur Norming International Electronical commsion International for Standarization Organization Japanese Industrial Standard Dutch Institute for the Testing of Water Supply Material National Electrical Manufactures Assosiation Peraturan Beton Indonesia tahun 1971 Standard Nasional Indonesia

PENYERAHAN GAMBAR KERJA DAN GAMBAR PELAKSANAAN Jadwal pekerjaan dan gambar kerja harus diserhakan utuk disetujui oleh Direksi sebelum pekerjaan dimulai.

SPESIFIKASI TEKNIS -3

Kontraktor harus membuat gambar pelaksanaan ( as-built) yang digambar dengan skala yang sama dengan skala gambar perencanaan. Gambar pelaksanaan tersebut harus diserahkan selama pekerjaan berlangsung maupun setelah penyelesaian pekerjaan. Gambar tersebut memperlihatkan semua perlengkapan pipa (fitting/accessories) perubahan lain seperti pada arah jalur pipa, ruang valve (katup), lubang control ( manholes) ukuran pipa atau sejenisnya. Kesemuanya harus diperlihatkan dengan adanya pengikatan terhadap muka tanah pada bangunan permanen. TANDA PAPAN NAMA Kontraktor harus menyediakan memasang dan memelihara sejumlah tanda atau papan nama yang diperlukan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi. Tanda atau papan nama tersebut nama pemilik dan Kontraktor; nama proyek; dan juga lokasi yang menunjukan jalur pemasangan pipa dan perkiraan lama pekerjaan dan juga perubahan arus lalu lintas dan sebagainya, semua dimaksud sebagai informasi kepada masyarakat luas. Papan nama harus dpasang di tempat yang telah ditentukan oleh Direksi. Pada saat penyelesaian pekerjaan papan nama tersebut harus disingkirkan. RAMBU-RAMBU LALU LINTAS Dimana yang dipandang perlu, Kontraktor harus menyediakan rambu-rambu (tanda-tanda) untuk keperluan lalu luntas yang dilewati. Rambu-rambu tersebt harus jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas. Bila pekerjaan harus memotong/menyebrangi jalan jalan yang sibuk, Kontraktor harus melakanakan secara bertahap dan apabila perlu dikerjakan pada malam hari. Biaya yang diperlukan untuk keperluan-keperluan tersebut, diatas harus sudah termasuk dalam kontrak. SUMBER TENAGA DAN PENERANGAN Kontraktor harus menyediakan semua peralatan dan melakukan pengaturan untuk pemakaiaan tenaga listrik serta penerangan yang perlu bagi pelaksanaan pekerjaan. Harus tersedia cukup penerangan sehingga semua pekerjaan dapat dilakukan secara wajar bila keadaan kurang cukup sinar matahari atau/pada saat malam hari. TRASE DAN ELEVASI PIPA Biaya pekerjaan Pemasangan Pipa Instansi yang berwenang atau Direksi, akan memeriksa trase dan elevasi (ketinggian) jalur pipa pada gambar dan akan mematok (stake out) trase tesebut dilapangan. Kontraktor harus membayar sejumlah biaya untuk pemeriksan dan pematokan tersebut kepada instansi yang berwenang. Tanggung Jawab Kontraktor Kontraktor harus bertanggung jawab agar persyaratan dasar untuk pipa induk diletakan dan dipasang pada jalur dan keinggian yang ditetapkan dan dengan fitting, valve dan saluran pembuang pada lokasi yang ditentukan. Untuk maksud ini, Kontraktor harus diminta membuat patok pekerjaan atau titik referensi atas biaya Kontraktor sendiri. Penyimpangan Akibat Bangunan Lain Apabila ditemukan hambatan yang tidak terlihat dalam rencana dan mempengaruhi pekerjaan sedemikian rupa, sehingga diperlukan perubahan rencana, maka pemilik berhak untuk merubah rencana tersebut. Jika menurut Direksi terjadi perubahan dalam rencana, yang menyebabkan perubahan Volume Pekerjaan yang dikerjakan oleh Kontraktor, maka perubahan Volume Pekerjaan tersebut akan dikerjakan sesuai dengan pasal yang berkaitan dengan hal tersebut dalam persyaratan umum. Kedalaman Pipa Semua pipa harus dipasang pada kedalaman tanah sebagaimana yang telah ditentukan atau sebagaimana diminta direksi. JALAN SEMENTARA Umum Dalam hal jalan sementara harus dibuat sepanjang jalur pipa sesuai dengan kontrak, Kontraktor harus melakukan tindakan sebagaimana penjelasan dibawah ini. Kontraktor harus menyelidiki keadaan tanah sepanjang jalur, pekerasan, jalan sementara dan mengumpulkan data atau informasi tentang kondisi

SPESIFIKASI TEKNIS -4

daerah pada musim kemarau dan musim penghujan. Dengan dasar informasi yang diperoleh, Kontraktor harus memulai pengukuran topografi berdasarkan gambar perencanaan dan dibawah pengarahan Direksi. Pekerjaan pembuatan jalan sementara harus mencakup pekerjaan sebagai berikut: a. Pengukuran topografi sepanjang bentang trase pipa yang melalui pipa tersebut. Survei ditujukan untuk menetapkan posisi tepat trase jalur pipa. Kontraktor harus memperhatikan saran dan arahan dari instansi yag berwenang atau Direksi, karena trase mungkin telah ditetapkan berdasarkan Rencana Tata Kota. b. Pekerjaan persiapan seperti pelebaran jalan lokal yang ada, pembongkaran dinding, pengamanan, kompensasi dan pekerjaan lain yang diperluas harus dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan pemasangan pipa. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja yang diperlukan, peralatan dan bahan untuk membuat jalan sementara sebagaimana telah ditentukan. Pembuatan Jalan Sementara Pembuatan jalan sementara apabila menurut Direksi diperlukan, harus diatur dengan baik sebagai berikut: a. Bila tidak ditetapkan lain oleh Direksi, pengupasan muka tanah yang dengan kedalaman tidak berkurang 0,3 m dan lebar disesuaikan dengan kebutuhan atau sesuai petunjuk Direksi. b. Tanah bawah jalan (sub grade) terdiri dari lapisan tanah tanah merah atau yang sejenis sesuai persetujuan Direksi yang dipadatkan dengan baik dengan ketebalan minimum 0,5 m. c. Lapisan bawah dasar (sub base course) terdiri dari lapisan agregat yang dipadatkan dengan baik dengan ketebalan minimum 0,2 m dan juga diisi dengan kerikil. d. Perkerasan permukaan yang terbuat dari kerikil pasir dengan ketebalan minimum tidak kurang dari 0,1 m dipadatkan dan dirawat dengan baik sampai selesainnya pekerjaan. Jika diperlikan perbaikan, Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap biaya perbaikan tersebut. Pekerjaan Perbaikan Kembali Setelah penyelesaian pemasangan pipa, bila diperintahkan oleh Direksi, jalan sementara tersebut harus dibongkar dan dikembalikan seperti keadaan semula. Semua bahan yang tersisia harus dibuang, lapisan tanah atas harus dikembalikan menutup lokasi pekerjaan semula. Semua bangunan yang rusak dan utilitas yang ada harus diperbaiki secara memadai, sampai serupa keadaan semula. PEKERJAAN TANAH DAN PERBAIKAN KEMBALI PERMUKAAN UMUM Dalam bagian ini, Kontraktor harus menyediakan peralatan, tenga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan cara yang baik untuk bangunan dan jalur pipa, yang mencakup kegiatan atau hal seperti pembongkaran; penggalian; penimbunan; pembongkaran bahan pengurugan kembali; pemilihan bahan untuk pengurugan dan pelapisan dasar; penurapan dan penopangan; peralatan, pemindahan pagar dan perbaikan kembali; cara perlindungan lokasi; perbaikan permukaan; lubang pengujian (test pit); akomodasi lalu lintas dan pemeliharaan perkerasan; perlindungan harta benda; bangunan yang ada dan lansekap dan semua peralatan kerja sesuai dengan dokumen kontrak dan memungkinkan diperintahkan oleh Direksi. PEMBERSIHAN DAN PENGUPASAN Jalur pipa harus dibersihkan dan dikupas sebelum melakukan penggalian atau melakukan pengurugan. Pembersihan dan pengupasn berupa membersihkan akar-akar, tonggak, tumbuhan, perkerasan, jalur pejalan kaki dan hambatan apapun dipermukaan yang perlu disingkirkan secara permanen atau untuk sementara waktu dan semua itu terdapat di area yang akan digali. Tidak ada pohon yang boleh ditebang, dirusak atau diganggu oleh Kontraktor tanpa persetujuan Direksi. Semua kotoran, buangan, tumbuhan dan bahan bongkaran seluruhnya harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan dan dibuang oleh Kontraktor dengan cara yang baik, kecuali bagi bahan atau bangunan yang akan disingkirkan untuk sementara waktu dan nantinya kan dipasang dan diperbaiki kembali seperti semula. Bahan maupun bangunan yang disingkirkan untuk sementara waktu dan anatinya akan dipasang dan diperbaiki kembali harus dijaga dan disimpan dengan baik. PENGERINGAN (DEWATERING) Kontraktor harus menyediakan dan memelihara cara dan peralatan pengeringan serta membuang air yang masuk kelubang galian maupun pada bagian pekerjaan lainnya dengan cara yang baik. Semua galian harus tetap dalam keadaan yang kering dan tidak ada bahan pondasi, pipa atau beton yang dietakan dalam air kecuali dengan persetujuan Direksi.
SPESIFIKASI TEKNIS -5

Air harus dibuang sedemikian rupa sehingga terhindar kerusakan harta benda dan gangguan terhadap masyarakat luas dan lingkungan sekitarnya. Jika Kontraktor memilih membuat saluran bawah pembuang, hal ini harus mendapat persetujuan Direksi terlebih dahulu. Pemasangan rambu-rambu pengaman pada galian atau lokasi yang membahayakan atau yang lalu lintasnya padat harus dipasang rambu-rambu pengaman yang mudah dilihat dan terbaca dengan jelas. PENGGALIAN LAPISAN BAWAH PERMUKAAN (SUB SURFACE) DAN LUBANG PENGUJIAN

(TEST PIT)

Kontraktor harus memberi tanda pada galian dan parit persiapan sehingga lokasi tepat bangunan bawah tanah dapat di tentukan. Kontraktor harus bertanggung jawab bagi perbaikan bangunan bangunan tersebut bila pecah atau rusak karena kelalaiannya. Apabila, menurut pemikiran Direksi perlu mencari dan menggali untuk menetapkan bangunan bawah tanah yang ada, Kontraktor harus melakukan pencarian tersebut atas biayanya sendiri dan menurut petunjuk Direksi. Bila diperintahkan oleh Direksi untuk tujuan penyelidikan keadaan tanah, Kontraktor harus menggali lubang pengujian setiap 50 m sepanjang jalur pipa, kecuali jika ditentukan lain oleh Direksi. Disamping itu Kontraktor harus menggali lubang pengujian yang cukup untuk menetapkan tempat utilitas bawah tanah bila hal itu memang diperlukan untuk membuat konstruksi khusus dalam melintasi utilitas tersebut. Lubang pengujian ini akan digali dengan tangan (manual) dan dengan jarak yang cukup di depan jalur pipa sehingga kemajuan pemasangan pipa tidak terhambat. PENGGALIAN PERMUKAAN DAN PERBAIKAN Umum Sebelum penggalian, Kontraktor harus menyingkirkan semua benda permukaan, menyimpan, menjaga mencadangkan bahan tersebut dengan baik yang nantinya mungkin diperlukan untuk perbaikan kembali daerah yang terkena pekerjaan. Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender atau segera setelah pengujian pipa sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi, semua permukaan yang terkena pekerjaan Kontraktor pada alur penggalian dan pada daerah kerja lainnya harus diperbaiki kembali seperti keadaan semula atau dalam keadaan yang lebih baik. Setelah perbaikan kembali, Kontraktor harus memeriksa secara bulanan cekungan yang terjadi sepanjang jalur penggalian akibat penurunan, dan hal ini harus diperbaiki sampai pada ketinggian sebelumnya. Daerah Lansekap / Pertamanan Pada daerah lansekap yang ada, Kontraktor harus menyingkirkan semua benda permukaan, menyimpan, menjaga dengan baik pohon kecil, agar tanaman, semak belukar atau bagian lansekap yang mungkin dapat rusak selama pemasangan jalur pipa, untuk perbaikan kembali daerah tersebut nantinya. Pohon besar sebaiknya jangan ditebang selama pemasangan pipa. Bila keadaan menuntut penebangan pohon untuk pemasangan pipa, Kontraktornya sebelumnya harus mendapatkan ijin pohon dari pemilik atau instansi terkait yang memeliharanya dan melaporkannya pada Direksi. Semua biaya yang diperlukan untuk penebangan pohon termasuk biaya kompensasi ditanggung oleh Kontraktor sendiri. Daerah Berumput Lapisan atas atau lempung, bilamana ditemukan harus ditimbun secara terpisah dari bahan galiannya, dan nantinya dikembalikan ke tempat semula pada kedalaman terpadatkan yang sama dengan kondisi semula. Lempeng rumput di daerah berumput yang akan terkena galian, atau yang akan rusak karena terkena peralatan, harus disingkirkan, dijaga/dipelihara selama berlangsungnya pekerjaan konstruksi dan diletakan kembali setelah penyelesaian urugan. Bilamana karena pekerjaan Kontraktor, tanah berumput menjadi rusak untuk diletakan kembali seperti semula, Kontraktor harus menyediakan dan menempatkan tanah berumput baru atau dengan cara lain, memupuk, menyiangi, dan memelihara area tersebut sampai didapatkan tunas baru. Daerah Berbatu Pada daerah yang berbatu, Kontraktor harus menyediakan peralatan yang sesuai untuk menggalinya. Bila tidak mungkin untuk dilakukan penggalian, sedangkan bila dalam gambar rencana ada pipa yang ditanam di bawah batu, maka apabila Direksi mengijinkan dapat dilakukan pemasangan pipa baja yang diletakan diatas tanah berbatu tersebut. Daerah Persawahan / Perkebunan
SPESIFIKASI TEKNIS -6

Untuk pemasangan di daerah persawahan / perkebunan, Kontraktor sebelumnya harus mendapatkan ijin dari pemilik. Biaya kompensasi yang diperlukan ditanggung oleh Kontraktor sendiri. Bila melewati saluran-saluran air (irigasi), harus diusahakan tidak menganggu pengairan sawah dan tidak merusak saluran irigasi tersebut. Jalan Batu Dan Bahu Jalan Perbaikan kembali permukaan jalan batu ataupun bahu jalan yang diperkeras harus diganti dengan batu sebagaimana yang telah ditentukan. Jalan Yang Diperkeras Perbaikan kembali jalan yang diperkeras harus sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar atau sesuai dengan ketentuan dinas pekerjaan umum setempat. Jalur Pejalan kaki Jalur pejalan kaki harus diganti sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar. Bingkai Trotoar dan Saluran Tepi Jalan Bingkai trotoar dan saluran tepi jalan harus diganti dengan bahan yang sama sedemikian pula permukaannya harus kembali seperti keadan semula. Semua pemotongan beton harus pada garis potongan yang terdekat bila tidak maka perlu digunakan alat pemotong. PENGGALIAN Bagian berikut yaitu PENGGALIAN harus digunakan bagi pekerjaan semua pemasangan dan penyambungan jenis pipa. Umum Penggalian mencakup penyingkiran semua bahan apapun yang ditemui termasuk pula semua hambatan yang akan mempengaruhi semua pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan. Penyingkiran bahan tersebut harus sesuai jalur dan kemiringan dan yang diperlihatkan dalam gambar rencana ataupun yang diminta oleh Direksi. Batu dan bahan galian lainnya yang di klasifikasikan oleh Direksi sebagai yang tidak sesuai untuk pengurugan harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan. Kontraktor harus menyediakan, memasang dan memelihara semua pendukung dan penopang yang mungkin diperlukan untuk dinding sisi galian dan semua pemompaan, pengeringan atau cara lain yang disetujui untuk penyingkiran atau pengeringan air, termasuk penanganan terhadap air hujan dan air limbah. Yang berasal dari berbagi sumber yang mencapai lokasi guna mencegah terjadinya kerukasan pada pekerjaan maupun kepemilikan yang berada didekatnya. Dinding dan permukaan seluruh galian dimana pekerja kemungkinan mengalami bahaya dari tanah yang tidak stabil harus distabilkan terlebih dahulu dengan penurapan/penopangan, yang membuat sudut galian yang aman atau cara lainnya. Kontraktor harus menyediakan, memasang dan menjaga turap, penopang dan lain-lain, yang perlu untuk melindungi pekrja, mencegah pergerakan tanah yang dapat menyebabkan musibah, tertundanya pekerjaan maupun membahayakan bangunan yang ada disekitarnya. Perlindungan Terhadap Bangunan yang Ada Bilamana perlu dapat dipakai cara penggalian yang sesuai guna melindungi bangunan, utilitas, tiang listrik, pepohonan, perkerasan ataupun hambatan yang ada. Di daerah dekat fasilitas atau jalur pipa gas dan bahan bakar, Kontraktor harus melakukan tindakan pencegahan guna menghindari kemungkinan pecah, gangguan, atau menyebabkan kerusakan pada fasilitas dan jalur tersebut. Lebih lanjut Kontraktor harus menjaga dan memperhatikan pada kemungkinan adanya uap bahan bakar dan gas yang mungkin merembes ketanah atau telah terganggu selama penggalian dan pemasangan jalur pipa. Penggalian Tanpa Ijin Kontraktor tidak diperkenankan menggali diluar jalur dan ketinggian yang ditujukan dalam gambar, kecuali diperintahkan oleh Direksi. Penggalian tanpa ijin harus diurug kembali dengan bahan yang sesuai sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi. Bilamana menurut keputusan Direksi, penggalian yang tidak diijinkan tersebut memerlukan penggunaan beton tumbuk atau batu pecah, Kontraktor harus menyediakan dan menempatkan bahan tersebut dengan baik.

SPESIFIKASI TEKNIS -7

Galian Terbuka 1. Umum Galian terbuka harus digali sehingga pipa dapat diletakan pada trase dan kedalaman yang diminta, dan galian tersebut dilakukan sampai didepan perletakan pipa sebagaimana yang diijinkan oleh Direksi dan / atau persyaratan yang ditetapkan oleh Departemen pekerjaan Umum. Galian terbuka tersebut harus dikeringkan dan dipelihara selama pekerjaan agar pekerja dapat bekerja secara aman dan efisien. 2. Lebar Galian Terbuka Lebar galian harus cukup agar memungkinkan pipa dapat diletakan dan disambung dengan baik, dan pengurugan serta pemadatan dapat dilakukan sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana diperlukan, lebar galian harus sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kemudahan dalam penempatan penopang kayu, turap dan penopang lainnya, maupun penanganan khusus lainnya. 3. Lubang Galian Untuk Penyambungan Lubang galian untuk penyambungan harus dibuat disetiap lokasi penyambungan agar sambungan dapat dilakukan dengan baik. 4. Panjang galian Galian terbuka bagi suatu pemasangan pipa tidak boleh melebihi panjang yang diijinkan Direksi. Galian harus diselesaikan paling sedikit 10 (sepuluh) meter didepan perletakan pipa terakhir. Bilamana diperlukan oleh Direksi, penggalian dan pengurugan harus dilakukan dalam 24 jam, atau galian harus di urug penuh diakhir hari kerja setiap hari atau ditutupi dengan pelat baja yang ditopang dengan cukup aman serta mampu menahan beban arus lalu lintas kendaraan. 5. Galian Terbuka dan Jarak Pipa Galian harus digali sampai kedalaman yang telah ditentukan sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar standar agar memberikan dukungan yang menerus dan seragam dan menopang pipa pada tanah yang pada tak terganggu pada setiap titik diantara lubang galian sambungan. Bagian dasar tanah yang digali melampaui kedalaman yang ditentukan harus di urug kembali secara merata sebagaimana diperintahkan oleh Direksi sampai pada kedalaman yang ditetapkan dengan pasir atau bahan lain yang disetujui serta dipadatkan. Muka akhir lapisan ini harus dilakukan dengan tepat dengan memakai peralatan tangan (manual). Bongkahan batu dan batu besar, bilamana ditemukan harus disingkirkan agar memberikan jarak bebas palingsedikit 15 cm dibawah dari setiap sisi pipa dan fitting untuk pipa dengan diameter 600 mm atau lebih kecil dan 20 cm untuk pipa dan fitting dengan diameter lebih besar 600 mm. 6. Penggalian Tanah yang kondisinya Buruk Bilamana muka akhir dasar galian tidak stabil atau terdiri dari bahan yang kurang baik seperti abu, bahan sampah dan lain-lain dan atas keputusan Direksi bahan tersebut harus disingkirkan, Kontraktor harus menggali dan menyingkirkan bahan tersebut. 7. Penopangan dan Penurapan Galian tanah lebih dari 1 meter harus di ditopang dan diturap sehingga galian tidak gugur / runtuh, agar pekerja dapat bekerja secara aman dan menjaga permukaan jalan dan bangunan lainnya sebagaimana ditunjukan dalam gambar kondisi tanah, lalu lintas atau yang diperintahkan oleh Direksi. Perhatian perlu diberikan untuk mencegah terjadinya rongga diluar turap, tetapi jika terjadi rongga rongga tersebut harus segera diisi dan dipadatkan. Sebelum memasang penopang dan turap, Kontraktor harus memberitahu lokasi galian dengan turap dan penopang beserta denagn jadwal pelaksanaanya untuk mendapat persetujuan dari Direksi. Kecuali ditentukan lain atau diperintahkan Direksi, galian terbuka diperkerasan sepanjang jalan utama dan atau jalan strategis harus dilakukan dengan penurapan dan penopangan. Semua penopangan dan turap yang tidak digunakan harus dipindahkan dengan hati-hati tanpa membahayakan pemasangan yang baru dilakukan utilitas yang ada, atau kepemilikan yang berada didekatnya. Semua rongga yang timbul akibat dicabutnya turap harus segera diisi kembali dengan pasir dan dipadatkan dengan cara penumbukan menggunakan alat yang sesuai dengan membasahinya atau dengan cara lain yang diperintahkan. Direksi dapat memerintahkan Kontraktor secara tertulis setiap saat selama pekerjaan berlangsung untuk tidak mencabut semua turap, penopang dan lain-lain, untuk ditimbun pada saat pengurugan dengan tujuan mencegah kerusakan bangunan, utilitas dan kepemilikan. Hak Direksi memerintahkan semua turap dan penopang serta bahan lain ditinggalkan / dibiarkan ditempatnya tidak boleh ditafsirkan sebagai kewajiban di pihak Direksi untuk mengeluarkan perintah seperti itu, dan kegagalan melaksanakan hak seperti itu tidak mengurangi tanggung jawab Kontraktor terhadap kerusakan yang terjadi pada pihak ketiga yang diakibatkan oleh kepemilikan oleh kelalaian dalm pekerjaan sebai akibat tidak ditinggalkannya penopang atau turap untuk mencegah longsor atau bergeraknya tanah. 8. Penimbunan Bahan Galian Kontraktor harus menyusun jadwal penggalian dan pemasangan pipa sehingga tidak terjadi penimbunan bahan galian di jalan utama maupun jalan nasional. Bahan hasil galian dapat dibagian jalan lain dengan syarat menggunakan kotak penampung tanah galian agar tidak menghambat arus lalu lintas.
SPESIFIKASI TEKNIS -8

Bahan galian yang tidak dapat dipakai untuk urugan harus ditimbun atau dibuang dengan cara yang disetujui Direksi dan jauh dari jalan. Bilamana diperlukan dan diperintahkan oleh Direksi, Kontraktor harus mengangkut bahan galian untuk dibuang atas beban biaya sendiri. URUGAN Bagian berikut mengenai URUGAN harus diterapkan untuk semua jenis pek erjaan pemasangan dan penyambungan pipa. Umum Urugan mencakup menyediakan, menempatkan dan memadatkan semua bahan untuk mengisi/mengurug galian pemasangan pipa dan galian untuk bangunan lainnya. Urugan tidak boleh dijatuhkan secara langsung pada pipa atau bangunan lainnya. Kecuali ditentukan lain, bahan yang digunakan untuk pengurugan harus berupa bahan yang terpilih. Jika urugan pasir atau kerikil tidak ditentukan dalam gambar, tetapi menurut pendapat Direksi harus digunakan di beberapa bagian pekerjaan, Kontraktor harus menyediakan dan mengurug dengan pasir atau kerikil sebagaimana ditentukan dan diperintahakan oleh Direksi. Urugan harus dikerjakan setelah semua pipa terpasang, diperiksa dan disetujui Direksi. Bahan Urugan Bilamana tidak disebutkan lain dalam spesifikasi dan gambar rencana, bahan untuk urugan ditentukan sebagai berikut : 1. Bahan Terpilih Bahan terpilih adalah bahan yang telah diambil dengan penggalian atau diangkat yang tidak mengandung batu atau benda padat yang ukurannya tidak melebihi 5 cm dalam bentuk apapun dan juga tidak mengandung bahan organic seperti rumput, akar, semak atau tumbuhan lainnya, dan tidak bersifat mengembang (non exersive nature). 2. Urugan Pasir Semua pasir yang digunakan untuk urugan harus pasir alam berbutir halus hingga sedang, tidak bergumpal dan bebas dari kotoran, arang, abu, sampah atau bahan lainnya yang menurut Direksi dapat ditolak. Bahan tersebut tidak boleh mengandung lempung dan tanah liat lebih dari 10 berat bahan keseluruhan. 3. Urugan Kerikil Kerikil yang dipakai untuk urugan harus berupa kerikil alam, memeliki partikel yang kuat berbutir halus sampai sedang dalam bentuk yang cukup seragam dan tidak mengandung batu besar atau batu dengan ukuran lebih besar dari 5 cm. Bahan tersebut harus bebas dari kotoran, abu, arang, bahan tak terpakai / buangan atau bahan yang tidak boleh ada atau bahan buangan lainnya. Bahan tersebut tidak boleh mengandung tanah liat, lempung dan tidak boleh berguimpal. Urugan Pada galian 1. Lapisan Alas Pipa harus didasari dan dialasi hingga kedalaman minimum sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Bahan bagi lapisan alas ini harus pasir, ditempatkan dalam bentuk lapisan dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm dan dipadatkan dengan tongkat pemadat atau cara lain yang disetujui Direksi pada kepadatan kering maksimum 95 %. Pemberian lapisan alas pipa dengan memakai kerikil diperlukan sebagai pengganti pasir pad tempat yang dianggap perlu dan yang diperintahkan untuk dilakukan oleh Direksi. 2. Urugan di Bawah Pipa Semua galian di urug kembali dengan pasir atau bahan lain yang disetujui, dengan tenaga manusia mulai dari lapisan pasir alas hingga garis tengah pipa, diletakan secara berlapis dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm dan dipadatkan dengan tongkat pemadat pada ketebalan kering maksimum 95 %. Bahan urugan ditempatkan dalam galian secara penuh selebar galian masing-masing sisi pipa, dan perlengkapan lainnya secara menerus. Dalam hal pipa ductile cast iron, dari garis tengah pipa ke permukaan, dalam Urugan Sampai Permukaan harus diterapkan bagi pengurugannya. 3. Urugan Diatas Pipa Pada garis tengah pipa dan perlengkapannya sampai pada kedalaman 10 cm diatas pipa baja (steel), galian harus diurug dengan peralatan tangan (manual) tau cara mekanis lainnya yang telah disetujui. Bahan dan car pengurugan harus sebagaimana yang ditunjukan dalam gambar rencana, dan ditempatkan secara berlapis dengan ketebalan tidak melebihi 20 cm dan dipadatkan dengan tongkat pemadat dengan ketebalan kering maksimum 95 %.

SPESIFIKASI TEKNIS -9

Dalam pipa polyvinyl chloride, galian harus diurug dengan tang (manual) atau cara mekanis yang telah disetujui, pada kedalaman 30 cm diatas pipa PVC dan tidak merusak pipa. PENGUJIAN KEPADATAN LAPANGAN Dimana urugan perlu dipadatkan sampai pada kepadatan tertentu, pengujian pemadatan dapat dilakukan oleh Direksi, menggunakan prosedur pengujian yang ditetapkan dalam ASTMD-1556. Referensi kepadatan tanah maksimum harus ditentukan menggunakan standar compassion test ASTM D698. Pengujian dapat dilakukan dalam zona pipa, dan diatas zona pipa. PERLINDUNGAN TERHADAP LERENG SUNGAI , SALURAN DAN SELOKAN Dimana menyebrang sungai, saluran atau selokan, dan juga pada titik buang katup penguras (blow offs), pada bangunan ini harus diberikan perlindungan terhadap lereng dengan menggunakan batu lapis lindung (riprap) atau cara lain yang telah disetujui guna mencegah runtuhnya kemiringan tersebut. Batu lapis lindung yang ada atau perlindungan kemiringan harus diperbaiki kembali sebagaimana yang ditetapkan dalam bagian GAILAN PERMUKAAN DAN PERBAIKAN Pemasangan lapisan lindung secara umum harus dimulai dari bahu hingga ke dasar kemiringan dan memenuhi sudut kemiringan yang ada dan bentuk topografi daerah sekitarnya. Sebagaimana diputuskan Direksi, pemasangan lapis lindung dilakukan dari bahu hingga kedalam tertentu untuk mencegah keruntuhan bahan yang digunakan untuk pemasangan batu harus batu alam yang keras berbentuk bundar, batu berbentuk pipih dan panjang tidak boleh digunakan. Ketebalan pasangan batu harus sekitar 35 cm, kecuali ditetapkan dan diperintahkan lain oleh Direksi. Ketebalan yang disebutkkan diatas, mungkin berbeda sesuai lokasi pekerjaan, yaitu sudut kemiringan, kedalaman atau bentuk topografis sungai, saluran dan selokan. Kontraktor harus menyerahkan gamabar kerja sebelum memasang pasangan batu untuk persetujuan Direksi. Rongga diantara batu harus diisi dengan beton tumbuk dan dipadatkan dengan baik atau dengan semen bila disetujui. Area dibawah lapisan batu harus diisi dengan kerikil yang dipadatkan dengan ketebalan 20 cm. Pipa pengering harus dipasang bilamana menurut anggapan Direksi memang diperlukan. Pipa pengering ini harus berdiameter 50 mm dipasang setiap (2 - 3)m2 pasang batu. Dasar sungai, saluran atau selokan mungkin perlu dilindungi sesuai dengan keadaan lapangan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi. Gambar Kerja dan Jadwal Pelaksanaan Kontraktor berdasarkan pemeriksaan lapangan dan peta geologi tersebut, harus menyusun jadwal pelaksanaan dan gambar kerja jembatan pipa yang memperlihatkan semua ukuran, rincian pipa, bangunan bawah (abutment), pilar, pancang, pekerjaan sementara termasuk penurapan, perancah dan lain-lain, perbaikan kembali atau, membuat lapis lindung (revetment) pada sungai atau saluran dimana diperlukan, termasuk perhitungan yang diperlukan serta menyerahkannya kepada Direksi untuk persetujuannya, sebelum memulai pekerjaan pembangunannya. Setelah itu, dengan aliran air tetap dipertahankan tetapi pada kecepatan yang lebih rendah, air ditambahkan dengan cairan disinfektan yang sudah disediakan oleh pemborong dengan car dipompakan melalui lubang berdiameter kecil di ujung pipa bor. Volume air dang jangka waktunya sekurang-kurangnya 24 jam harus sedemikian sehingga air yang dikeluarkan mengandung sekurangnya 20 mg khlorin per liter. Jika air ini masih mengandung khlorin bebas setelah periode kontak ini, maka harus dicuci dengan air sampai air yang dikeluarkan tidak mengandung khlorida yang berlebihan. Jika ternyata cairan yang dikelurakan tidak mengandung khlorin setelah periode selama 24 jam dalam pemberian desinfektan, maka proses harus diulangi. Sebelum pemberian desinfektan pada tiap bagian pipa dengan cairan yang mengandung khlorin diatas, pemborong harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi tenaga ahli untuk menggunakannya. DISINFEKSI PIPA Sebelum jaringan pipa dipakai untuk mengalirkan air bersih ke pelanggan maka terlebih dahulu harus dilakukan pembersihan pipa dari kotoran/endapan yang ada dalam pipa dan membersihkan pipa dari kuman-kuman penyakit dengan larutan desinfektan. Pemasangan Pipa Kontraktor harus memasang dan menyambung semua pipa fitting dan coupling sesuai dengan jalur dan ketinggian yang diperlihatkan dalam gambar. 1. Anti Lendutan (cambering) Pada setiap bentang jembatan pipa, pipa harus dipasang dalam bentuk bekisting lengkung. Besarnya anti lendutan ini harus 1/1250 persatuan pancang bentang di bagian garis tengah bentang sebagaimana diperlihatkan dalam gambar.
SPESIFIKASI TEKNIS -10

Kontraktor harus menyiapkan gambar kerja yang memperlihatkan susunan rinci bahan pipa dan juga garis pemotongan dari sudut masing-masing pipa untuk anti lendutan dan harus menyerahkan ke Direksi untuk persetujuannya setelah pekerjaan pemasangan pipa. 2. Pendukung Berbentuk Cincin (ring support) Fixed Type Ring Support yang ditunjukan dalam gambar harus dianggap pendukung berbentuk cincin yang di pasang di bantalan pilar. Sliding Type Ring Support harus dianggap sebagai pendukung berbentuk cincin yang didapat digeser secara horizontal di bantalan pilar ke sumbu dalam pipa. Pendukung harus terbuat dari baja yang memenuhi standard yang ditentukan Direksi atau dianggap setara, dan dibuat sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Demikian pula dengan baut, angker dan sekrup harus terbuat dari baja yang memnuhi standard yang sesuai seperti tersebut diatas. Pendukung berbentuk cincin harus dilas merata melingkari pipa baja. 3. Pengujian Pengecatan (a) Umum Semua sambungan yang di las pada jembatan pipa harus diuji secara radiografi sebagaimana dinyatakan dibawah ini. Setelah disetujui oleh Direksi, semua permukaan bagian dalam (interior), sambungan las, dan permukaan bagian luar (exterior) harus dicat. (b) Pengujian Radiografi untuk Hasil Pengelasan Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, peralatan dan pengujian radiografi hasil pengelasan. Pengujian radiografi harus dilakukan penguji yang mampu, memiliki pengalaman dan kualifikasi yang cukup untuk pekerjaan pengujian. Kontraktor harus menyerahkan pengalaman dan kualifikasi yang dimilikinya untuk persetujuan Direksi. Semua pelaksanaan pengujian harus dikerjakan dan dihadiri oleh Direksi atau Wakilnya. Pengujian hasil pengelasan harus dilakukan sesuai JIS Z 3104 Method of Radiografic Test and Clasificataion of (Radiographs) cara pengujian radiografi dan klasifikasi radiograf untuk pengelasan baja, atau standar lain yang dapat diterima oleh Direksi. Hasil pengujian radiografi diklasifiksikan dalam standar sebagai berikut : Kelas Tingkatan 1 1 sampai 4 2 1 sampai 4 3 Tidak ada tingkatan

Kelas dan tingkatan yang diterima harus kelas 1, tingkat 1, sampai tingkat 3 dan kelas 2, tingkat 1 sampai 3. Jika hasil pengujian memperlihatkan kelas dan tingkat lain dari pada yang disebutkan diatas, Kontraktor harus mengulas dan menguji ulang atas beban biaya sendiri sampai hasil yang diperoleh diterima oleh Direksi. (c) Lapisan Pelindung Luar dan Lapisan Pelindung Dalam Semua pipa baja yang terekpos, fitting, sambungan dan pipa yang akan di pendam dalam tanah harus dilindungi sesuai dengan yang dicantumkan dalam Bab III butir 8.4. LAPISAN PELINDUNG LUAR DAN LAPISAN PELINDUNG DALAM. PERLINTASAN DENGAN JALAN KERETA API Umum Perlintasan Jalur Pipa dengan Jalan Kereta Api harus dikerjakan oleh Kontraktor. Gorong-gorong jalur pipa dan lubang control di kedua sisi jalur jalan kereta api (KA) akan dikerjakan oleh Perusahaan Umum Kereta Api (PERUMKA). Kontraktor harus membayar kepada PERUMKA semua biaya yang diperlukan bagi pembangunan tersebut termasuk pajak bila memang dikenakan. Waktu kerja bagi Bangunan Perlintasan dengan Jalan Kereta Api sesuai dengan perintah Direksi atau PERUMKA. Pemasangan Pipa Setelah PERUMKA membuat gorong-gorong, Kontraktor harus memasang pipa dan valve sesuai dengan butir-butir yang relevan dalam ketentuan ini. Pondasi dan penopang pipa harus disediakan dalam gorong-gorong sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dan oleh sekeliling pipa yang menembus dinding lubang kontrol harus diisi dengan semen yang tidak mengerut. PEKERJAAN PENEMBUSAN PIPA (PIPE DRIVING WORK) Umum
SPESIFIKASI TEKNIS -11

Bahan pipa untuk pekerjaan penembus pipa disediakan oleh pemilik bila pipa induk berdiameter 700 mm atau lebih besar, tetapi bila berdiameter 600 mm atau lebih kecil, bahan pipa untuk penembusan harus digunakan sebagai selubung (casing) dan harus disediakan oleh Kontraktor. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, bahan, perkakas dan peralatan, kecuali yang ditetapkan dalam BAGIAN SYARAT KHUSUS dan keperluan lain guna melaksanakan pekerjaan penembusan pipa sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dan/atau ditetapkan di sini. Sebelum pekerjaan konstruksi, Kontraktor harus harus menyelidiki struktur lapisan bawah yang ada, utilitas dan sumur yang berada di sekitar lokasi pekerjaan supaya tidak merusak fasilitas tersebut selama tahap pembangunan. Sebelum, selama dan setelah berjalannya penembusan, Kontraktor harus membuat pengukuran secara mekanis dan mendata ketinggian tanah, permukaan jalan yang ada dan muka air sumur, jika ada, dan harus melakukan penanggulangan yang memadai terhadap penurunan ketinggian tersebut. Bilamana diketahui adanya penurunan ketinggian, Kontraktor harus segera menghentikan pekerjaan penembusan dan hal tersebut segera pula dilaporkan ke Direksi. Kontraktor harus melakukan pekerjaan penembusan pipa dengan benar sesuai dengan butir penerapan yang dicantumkan dalam spesifikasi teknik. Kontraktor atas biayanya sendiri harus mencek semua ukuran yang diperlihatkan dalam gambar dengan mensurvei sendiri lokasi pekerjaan. Penyelidikan Tanah Dalam pemeriksaan sifat tanah lokasi pekerjaan, Kontraktor diijinkan untuk melihat dan memeriksa data penyelidikan tanah di Kantor Pemilik yang memperlihatkan keadaan tanah pada lokasi strategis sepanjang jalur pipa. Kontraktor harus, bila diminta oleh Direksi, melakukan pemboran mencakup pengujian penetrasi standar (standard penetration test) di lubang bor, konsolidasi dan pengujian lain yang diperlukan pada contoh tanah yang didapat dari pengeboran tersebut untuk mengetahui sifat tanah seperti daya dukung, kuat geser. Permeabilitas, nilai banding rongga (void ratio) dan kandungan air. Tambahan penggantian dalam hal ini akan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Gambar Kerja, Perhitungan dan Data yang Berkaitan Lainnya Kontraktor berdasarkan pemeriksaan dan pengujian tanah tersebut, harus menghitung tenaga penembusan (driving power) yang diperlukan. Bila memang diperlukan sekali, untuk membelokan pipa dengan sambungan solvent cement agar membentuk lengkungan dengan jari -jari panjang besarnya belokan harus sesuai dengan petunjuk dari pabrik dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi. Tanah Penutup Kedalaman Pipa Ketebalan tanah penutup kedalaman pipa yang ditembus harus mengikuti peraturan setempat. Ruang Penembus (driving pit) Ruang penembus harus dibuat sedemikian guna memberikan ruang yang cukup bagi pekerja untik menurunkan, menembuskan, menyambung pipa secara aman dan efisien dalam ruang tersebut. Keperluan untuk pengamanan dan pemeliharaan, terhadap umum dan lalu lintas harus benar-benar dipenuhi Kontraktor. Didasari setiap ruang penembus harus dilengkapi dengan ruang pengering dan pompa yang menjaga agar ruang tetap kering sepanjang waktu pekerjaan penembusan. Setiap ruang penembusan juga harus memiliki peralatan yang memadai untuk menaruh pipa dan peralatan penembus dan untuk menyingkirkan tanah hasil galian: 1. Penurapan dan Penopangan Sebelum penggalian ruang penembus, turap tiang baja (steel seet pile) harus dipancang sepanjang dinding ruang sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dan sebagaimana ditentukan disini. Tiang turap harus dipancang sepanjang luar permukaan penopang. Yang dipasang sebelum pemancangan tiang turap, dan memanfaatkan penopang sebagai pedoman pemancangan guna mencegah turap melintir atau melengkung selama pemancangan. Semua tiang turap harus dipancangkan ketanah sampai kedalaman tidak kurang dari 8 (delapan) meter, ukuran dan dimensi penopang baja harus direncanakan sedemikian agar mampu mendukung tiang turap yang dipancang di sisi luarnya. Penyusunan kerangka penopang baja harus dibuat sama dengan ukuran yang diperlihatkan dengan pengelasan atau pembautan, dan kerangka setelah tiang turap dipancang harus dikencangkan sesuai dengan perintah Direksi. Walau demikian kerangka tidak boleh dilaskan ke tiang turap. 2. Pondasi dan Beton Penahan Desakan Setelah dilakukan perataan dan pemasangan pondasi batuan pada permukaan dasar ruang penembus dengan ketebalan 15 cm pada seluruh permukaannya.
SPESIFIKASI TEKNIS -12

Kemudian pada pondasi batuan terpasang diberi lantai kerja dengan mutu kelas E dengan ketebalan 15 cm dan disediakan pula tempat, pengeringan serta penyambungan pipa dengan ukuran sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dengan lebar 2 meter. Beton penahan desakan harus sanggup menahan desakan tenaga dorong tanpa pergeseran atau kerusakan, maka agar memungkinkan semua gaya dorong secara efisien bekerja pada pipa penembus, harus disusun seperti ditunjukan pada gambar. Sebagai langkah utama pembuatan beton penahan desakan. Kontraktor harus, berdasarkan pada kebutuhan daya dorong, menghitung kekuatan tulangan beton yang diperlukan sehingga mampu mencegah kerusakan atau pecahnya beton dan harus menyerahkan kepada Direksi hasil perhitungan kakuatan dan tata-letak tulangannya. Ruang Penerima Tembusan (arriving pit) Ruang penerima tembusan dipasangi turap dan penopang oleh Kontraktor sedemikian rupa sehingga dapat menerima pipa penembus pada posisi dan ketinggian/elevasi yang tepat serta dapat untuk menyambungkan dengan pipa biasa setelah ditunjukan pada gambar setelah ujung pipa penembus diangkat. Penembusan Pipa-Pipa Kontraktor harus melakukan penembusan pipa sesuai dengan instruksi pabrik pembuatnya serta persyaratan berikut ini: 1. Persiapan Setelah melakukan penyetelan ujung pipa penembus pada posisi dan ketinggian/elevasi yang benar, sebagian dari dinding turap di depan alat penembus tersebut di potong dengan pengelasan atau cara lain sehingga memungkinkan pipa ditembuskan pada bukaan yang dibuat. Ukuran dari bukaan harus kira-kira 20 cm lebih besar daripada diameter pipa tembus yang akan didorong. Bentuk pemotongan bukaan harus dikerjakan sedemikan rupa rapinya dan menunjukan hasil kerja berketerampilan tinggi. Setelah pendorongan pipa pertama. Ruangan antara pipa dan bukaan turap harus diisi dengan karung pasir atau material lainnya yang di setujui oleh Direksi untuk mencegah masuknya gumpalan tanah ke dalam ruangan penembus. 2. Pemasangan Ujung Pipa Penembus dan Bantalan Pendorong (leading pipe). Dalam usaha mengurangi hambatan geser tanah, ujung pipa penembus harus dipasangkan pada ujung spigot pipa tembus pertama sebagaimana ditunjukan pada gambar. Bantalan pendorong harus dipasangkan pada pipa penembus sebagai usaha meneruskan gaya dorong secara tersebar dan merata pada seluruh permukaan dari ujung pipa tembus yang didorong. 3. Penembusan Kecuali diminta oleh Direksi, pelaksanaan penembusan pipa harus dilakukan semua terus-menerus hingga selesai untuk menghindari peningkatan lekatan geser antara pipa dengan tanah. Namun, pada keadaan daya dorong penembusan melampaui batas taksiran kekuatan untuk kondisi tertentu, Kontraktor harus dengan segera menghentikan pekerjaan penembusan pipa dan memberitahukan keadaan ini tanpa menunda, kepada Direksi yang akan memberikan petunjuk/pengarahan yang sesuai. Dalam hal lebih dari dua buah kaki pendorong digunakan untuk penembusan, perlud diperhatikan untuk mengupayakan semu kaki-kaki pendorong tersebut bekerja secara serempak. 4. Penyambungan Pipa-Pipa penembus Setelah pipa didorong masuk sampai panjang tertera hingga perlu penyambungan, penyambungan dengan berikutnya dilakukan di dalam ruang penembus. Penyambungan harus dilakukan sesuai dengan persyartan dari bab-bab yang telah disebutkan terlebih dahulu sesuai dengan instruksi pabrik pembuatnya dengan cara memuaskan Direksi. 5. Pembuangan Tanah dari Dalam Pipa Tanah yang berada di dalam ujung kepala pipa penembus sepanjang kurang lebih satu meter dikur dari ujung terdepan tidak perlu dibuang. Selama pembuangan tanah, perlu diperhatikan jangn sampai menimbulkan kerusakan dalam lapisan lindung dalam pipa. 6. Survey Sepanjang waktu pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor melakukan pengukuran datar, titik henti dan survey lainnya diperlukan untuk penembusan pipa sehingga berlangsung dengan tepat sesuai dengan jalur dan ketinggian yang diminta. Pengujian Sambungan Segera dan sedapat mungkin setelah panjang jalur pipa diminta setelah tembus tertanam sesuai dengan rencana, Kontraktor harus segera melakukan uji tekanan air sesuai dengan persyaratan yang diminta pada spesifikasi ini.

SPESIFIKASI TEKNIS -13

Bila kebocoran terjadi atau terdapat cacat lain yang ditemukan pada pengujian, Kontraktor harus memperbaharui dengan biaya menjadi tanggungannya hingga memuaskan Direksi. Pemasangan Pipa-Pipa Setelah menyelesaikan pekerjaan penembusan dan telah disetujui oleh Direksi. Kontraktor harus melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut sabagaimana pada gambar yang diserahkan Kontraktor: Dalam hal diameter pipa 700 mm atau lebih, pipa tembus dipergunakan langsung sebagai bagian dari jalur utama. Dalam hal pipa tembus berdiameter 800 mm dan dari pipa baja, pipa tembus dipergunakan sebagai selubung untuk jalur pipa utama, dan pipa-pipa lain seperti Ductile Cast Iron Pipe, pipa baja dan PVC yang lebih kecil dipasang kedalam selubung tersebut. 1. Pemasangan pipa Ductile Cast Iron Pipa harus disambungkan dengan penyambung ditunjukan pada gambar. Semua bagian pipa yang menanjak termasuk bend atau fitting harus dilindungi dengan selimut beton bertulang dengan cara yang sama seperti blok-blok penahan tekanan untuk bend vertical. Penyambungan dari pipa-pipa harus dilaksanakan sebagaimana diatur pada butir sebelumnya. 2. Pemasangan Pipa Baja atau PVC a) Penyambungan Pipa yang dimasukan dalam selubung harus dikerjakan penyambungannya di dalam ruang penembus seperti yang diatur pada bab sebelumnya dan didorong masuk kedalam selubung dengan peralatan dan cara memadai serta hati-hati. b) Pengujian Sambungan Setelah persyaratan memasang pipa ke dalam selubung, Kontraktor harus melaksanakan uji tekanan air sesuai dengan yang diminta pada spesifikasi. Bilamana kebocoran terjadi atau cacat lain ditemukan pada waktu pengujian, Kontraktor harus memperbaiki atau mengganti atas tanggungan biaya sendiri hingga memenuhi syarat. c) Perlindungan dengan Beton Setiap bagian yang menanjak dari pipa yang dipasang termasuk bend atau fitting harus dilindungi dengan selimut beton bertulang sebagaimana layaknya pembuatan blok beton penahan tekan untuk bend vertikal. Sambungan pipa harus dipasang seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya. d) Penyelubungan dengan Beton Rongga-rongga yang terbentuk antara pipa selubung dengan pipa-pipa yang dimasukan ke dalamnya harus diisi dengan beton tumbuk (kelas E) memakai pompa beton. Ukuran maksimum batuan untuk beton kelas E sebesar 25 mm. Pengurugan Ruang Penembus Sebelum melakukan melakukan pengurugan ruang penembus dan ruang penerima, beton penahan desakan, bila diminta oleh Direksi, harus dibuang dari ruang-ruang tersebut. Stelah pekerjaan penembusan dan penyambungan pipa sebagaimana dimaksudkan telah selesai dilapisi dengan lapisan pelindungan luar dan lapisan pelindung dalam pada setiap sambunagn pipa baja dijelaskan dimuka, serta Direksi menyetujui untuk keperluan tersebut, Kontraktor harus mengurug ruangruang yang dimaksud. Ruang-ruang tersebut harus di timbun dengan pasir atau batu pecah dari dasar hingga ke dasar selubung beton. Material timbunan harus dipadatkan setiap ketebalan 15 cm dengan menggunakan pemadat tangan atau peralatan yang disetujui. Bagian selanjutnya, diatas timbunan pasir atau batu pecah hingga sampai pada permukaan awal harus diurug dengan material terpilih sesuai dengan persyaratan pada butir yang sesuai dengan spesifikasi ini.

PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA UMUM Lingkup Pekerjaan Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan pemasangan pipa berupa perletakan pipa dan penyambungan, dengan cara memuaskan Direksi dengan spesifikasi ini dan sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar kerja. Penanganan Bahan Pipa, Perkakas dan Peralatannya Perhatian perlu diberikan dalam menangani semua bahan pipa yang disediakan oleh pemilik untuk menghindari kerusakan pada bahan tersebut selama pengangkutan, penurunan, pemasangan dan
SPESIFIKASI TEKNIS -14

penyambungan sampai pada penyelesaian pada pekerjaan. Keruskan pada bahan pipa yang disebutkan tadi harus diperbaiki hingga memuaskan Direksi atas biaya Kontraktor. Kontraktor juga harus menangani perkakas dan peralatan yang disediakan oleh pemilik sedemikian rupa guna menghindari kerusakan pada peralatan tersebut. Semua perkakas dan peralatan harus di jaga kebersihannya dan dipelihara dengan baik sehingga selalu siap digunakan dalam kondisi yang baik. Kerusakan yang terjadi pada perkakas dan peralatan tersebut harus diperbaiki hingga memuaskan diraksi atas biaya beban Kontraktor. Dalam hal perkakas dan peralatan tidak dapat diperbaiki atau hilang, Kontraktor harus member kompensasi pada pemilik. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA POLY VINYL CHLORIDE Singkatan pefice yang digunakan dalam spesifikasi, dalam dokumen ataupun gambar berarti poly vinyl chloride. Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan baik perkakas dan peralatan yang sesuai bagi penanganan dan pemasangan pipa, valve dan fitting Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti pengarahan Direksi. Pemasangan Pipa 1. Penurunan Pipa Kedalaman Galian Perkakas, peralatan yang baik, dan fasilitas yang memenuhi syarat harus di sediakan dan digunakan oleh Kontraktor bagi keamanan dan kelancaran pekerjaan. Semua pipa, fitting, dan valve harus diturunkan dalam galian satu persatu dengan menggunakan derek, tali/tambang, atau dengan perkakas atau peralatan lainnya yang sesuai, sedemikian rupa untuk mencegah kerusakan pada bahan tersebut maupun lapisan pelindung luar dalamnya. Bahan tersebut dengan alasan apapun tidak boleh dijatuhkan atau dilemparkan kedalam galian. Jika terjadi kerusakan pada pipa, fitting, valve, atau perlengkapan lain dalam penangannya, kerusakan tersebut harus segera diberitahukan kepada Direksi. Direksi harus menetapkan perbaikan atau penolakan bahan yang rusak tersebut. 2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan Pipa, valve dan fitting harus diperiksa dengan seksama dari kerusakan pada saat pemasangannya. Bahan yang rusak yang ditemukan sebelum, selama atau sesudah pemasangan pada kedudukan akhir, pipa harus diperiksa secara seksama dari retakan dan kerusakan. Ujung Spigot harus diperiksa secara teliti karena bagian ini paling mudah rusak selama penanganannya. Pipa atau Fitting rusak harus diletakan terpisah untuk pemeriksaan oleh Direksi. 3. Pembersihan Pipa dan fitting Semua lepuhan, gumpalan dan bahan lain yang tak berguna garus disingkir kan dari bell, ujung spigot setiap pipa dan bagian luar ujung spigot, dan sebelum pipa dipasang bagian dalam bell harus diseka sampai bersih, kering dan bebas dari lemak. Semua bagian dalam semua pipa yang terpasang, valve dan fitting yang telah terpasang harus dijaga agar tetap bersih dan bebas dari benda asing dan kotoran. Tindakan pengahan harus berupa pengguna kain pembersih selama pemasangan dan penyumbatan kedap air semua bukaan/celah di setiap akhir pekerjaan setiap hari. 4. Pemasangan pipa Pipa harus diletakan agar diperoleh perletakan/tumpuan yang seragam dan menerus sesuai jalur yang gradien yang diperlihatkan dalam gambar dan sesuai dengan jadwal perletakan yang ditentukan bagi pemasangan. Sebelum menepatkan pipa ke posisinya alignment dan gradient akhir harus di cek dengan peralatan survey. Setiap tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah benda asing masuk kedalam pipa saat masuk kedalam jalur pemasangannya. Selama pemasangan, tidak boleh ada sampah, perkakas, kain, atau benda lain yang diletakan/ditinggalkan kedalam pipa. Setiap batang pipa yang diletakan dalam bagian ujung sprigot harus diletakan ditengah bell, pipa dodorong masuk dan ditempatkan pada jalur dan gradien yang benar. Pipa harus dimantapakan ditempatnya dengan bahan urugan yang dipadatkan merata, kecuali pada bagian bellnya. Tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk kedalam sambungan. Pada saat dilakukan pekerjaan sambungan ujung terbuka pipa harus ditutup dengan cara yang memadai yang disetujui oleh Direksi. Khususnya pada musim hujan, Kontraktor harus melakukan tindakan untuk mencegah air hujan/atau sampah dan benda lainnya yang tidak perlu masuk ke pipa yang telah dipasang, dan jangan sampai pipa tersebut terapung. 5. Pemotongan Pipa

SPESIFIKASI TEKNIS -15

Pemotongan pipa di usahakan seminimum mungkin. Bila perlu pemotongan harus dilakukan tegak lurus terhadap sumbu pipa dan rata. Pemotongan harus dilakukan dengan peralatan yang sesuai dengan rekomendasi pabrik. Ujung potongan dan tepian yang kasar harus diperhalus dan dipotong serong (beviled) dengan alat yang khusus dibuat untuk keperluan tersebut. Ujung potongan serong harus sama dengan yang dibuat pabrik. Perkakas bagi keperluan pemotongan pipa dan memebuat ujung potongan serong harus sesuai dengan rekomendasi pabrik. Tanda kedalaman (garis melingkar yang jelas) harus dibuat diujung spigot pipa yang dipotong dilapangan untuk menandakan kedalaman penetrasi spigot yang benar kedalam sambungan pipa. Jenis Sambungan Pipa Poly Vinil Cloride yang dipakai dalam Proyek, sebagai berikut: a. Push-On Rubbering yang dipakai untuk pipa diameter 50 mm - 300 mm b. Sambungan Solvencement, yang dipakai untuk pipa diameter 20 mm 40 mm c. Semua bahan pelican (lubrican) untuk sambungan Push-On Rubbering dan solvencement. Untuk sambungan Solvencement untuk PVC harus disediakan oleh Kontraktor. Kontraktor harus menyerahkan data teknis dan contoh untuk persetujuan untuk Direksi. 1. Penyambungan pipa dengan sambungan Push-On Rubbering, socket dan spigot pipa harus dibersihkan dengan seksama sebelum di cincin karet (Rubbering) dipasang ditempatnya. spigot kemudian dilumuri secara merata dengan bahan pelicin yang telah disetujui dan pipa di tekan masuk ke Socket Penekanan pipa Socket harus dilakukan de ngan menekan ujung lain pipa yang sedang dipasang. Blok kayu atau alat lainnya atau lat lain yang memadai harus digunakan untuk mencegah kemungkinan terjadinya kerusakan socket tersebut pada mana batang tersebut ditekan. Tidak boleh ada ganjal di bawah pipa dan pipa harus terletak merata diatas bahan alasnya (badding material). Bila diperlukan sekali untuk pembelokan pipa dengan sambungan Push -On agar membentuk lengkungan dengan jari-jari yang panjang, besarnya belokan harus sesuai dengan petunjuk pabrik dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi. 2. Penyambungan Pipa dengan Sambungan Solvencement Socket dan Spigot pipa, harus dibersihkan dengan seksama sebelum ujung Spigot dilumuri Solvencement yang telah disetujui oleh Direksi. Solvencement dengan jumlah yang mencukupi dilumurkan secara merata diujung Spigot. Penekanan Spigot yang telah diberi Solvencement ke Socket tersebut harus dilakukan dengan hati-hati. Kontraktor agar melakukan dengan hati-hati supaya tidak menyebabkan kerusakan pada pipa yang baru dipasang. Pipa yang baru disambung dengan Solvencement, tidak boleh digeser/dipindahkan ataupun di buat lengkung. Bila memang diperlukan sekali, untuk membelokan pipa dengan sambungan Solvencement agar membentuk lengkungan dengan jari-jari panjang, besarnya belokan harus sesuai dengan petunjuk dari pabrik dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi. PENGUJIAN HIDROSTATIS DAN DISINFEKSI UMUM Setelah pemasangan jalur pipa, termasuk pipa induk, valve, bangunan khusus jembatan pipa, penembusan pipa (pipa driving), perlintasan pipa dan perlengkapan lainnya, harus dilakukan pengujian pada jalur pipa tersebut sesuai dengan spesifikasi ini. Pengujian tekanan air (hydrostatic-pressure test) pada jalur pipa dilakukan dengan tujuan untuk meyakinkan/menjamin bahwa sambungan pipa dan perlengkapannya dalam keadaan baik, kuat dan tidak bocor serta blok-blok penahan (thrus block permanen) sanggup menahan tekanan sesuai dengan tekanan kerja pipa. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk pengujian tekanan air dan pengujian kebocoran. Peralatan meter yang diperlukan untuk penguatan tekanan dan kebocoran harus disediakan oleh Kontraktor. Bagian jaringan pipa yang akan diuji diisi penuh dengan air. Pemborong dapat menggunakan sumber air yang ada tanpa biaya atau menyediakan sumber air tersendiri dengan biaya sendiri. Pengisian air ini dilakukan dengan pemompaan (electric piston type test pump) yang dilengkapi meteran air, harus dicegah terjadinya gelombang-gelombang tekanan, semua udara di dalam pipa harus dilepas, dan sebuah manometer dengan kran penutupnya harus dihubungkan pada cabang jaringan yang diuji. Apabila bagian pipa yang diuji ini tidak terdapat katuup udara maka cara pengeluaran udara akan ditentukan oleh tenaga ahli. 1) Air untuk pengujian akan disediakan oleh pemilik atas biaya beban Kontraktor 2) Seluruh pekerjaan pengujian harus dilakukan dengan disaksikan oleh Direksi atau wakilnya.
SPESIFIKASI TEKNIS -16

UJI TEKAN Setelah pipa dipasang, semua pipa baru yang dipasang atau setiap bagian pipa baru yang dipasang katup harus bertekanan hidrostatis minimal 1,5 kali tekanan kerja pada saat pengujian. Batasan Tekanan Pengujian tekanan harus sebagai berikut : 1. Tidak boleh lebih kecil dari 1,25 kali tekana kerja dri tekanan tertinggi selama pengujian 2. Tidak melebihi tekanan yang direncanakan 3. Paling sedikit dilaksanakan selama 2 jam 4. Tidak bervariasi > 5 psi (0,35 bar) untuk selama pengujian 5. Tekanan yang diberikan tidak boleh melebihi 2 kali tekanan yang diijinkan untuk katup atau hidran bila batas tekanan pengujian termasuk pada gate valves atau hidran.

6.

Catatan : Katup tidak boleh dioperasikan pada saat tekanan menyebar kesemua arah melebihi tekanan yang diijinkan

Tidak boleh melebihi tekanan katup yang diijinkan bila batas tekanan bagian yang diuji dari bagian uji termasuk pada saat katup tertutup, baik untuk gate valves atau katup butterfly.

Tekanan Udara Setiap bagian pipa dipasang katup harus diisi dengan air perlahan-lahan dan ditentukan uji tekan, berdasarkan evaluasi dari titik terendah dari jalur pipa atau bagian yang diuji dan dikoreksi terhadap evaluasi alat ukur pengujian, harus dilakukan dengan cara menyambungkan pompa ke pipa. Katup-katup tidak boleh dioperasikan baik dalam keadaan tertutup pada tekanan diferensial melebihi tekanan yang diijinkan. Cara ini berguna untuk menstabilkan uji tekanan sebelum uji kebocoran. Pelepasan Udara Sebelum pelaksanaan uji tekanan ditentukan, udara harus dibuang seluruhnya dari katup dan hidran. Apabila ventilasi udara tidak dipasang pada semua titik tertinggi, Kontraktor harus memasang katup cock pada tititk tersebut diatas sehingga udara dapat dikeluarkan bersamaan pada saat pipa diisi air. Setelah semua udara dikeluarkan, katup cock harus ditutup dan uji tekan dilaksanakan. Pada akhir uji tekan cock harus dilepas dan disumbat atau ditinggalkan ditempat sesuai dengan permintaan pemilik. Pemeriksaan Setiap pipa, fitting, hidran dan sambungan-sambungan yang terlihat harus diperiksa secara cermat selam pengujian. Setiap pipa, fitting, hidran yang rusak atau cacat ditemukan pada saat uji tekan harus diperbaiki dan diganti dengan bahan yang baik, dan pengujian akan diulangi sampai memuaskan pemilik. UJI KEBOCORAN Uji kebocoran harus dilakukan segera setelah uji tekan Definisi Kebocoran Kebocoran harus diartikan sebagai jumlah air yang harus disuply kedalam pipa yang baru dipasang atau sebagai bagian yang baru dipasang katup, untuk menjaga tekanan pada 5 psi (0,35 bar) sebagai tekanan uji yang dtentukan sesudah udara pada jalur pipa sudah dihilangkan dan pipa telah diisi dengan air. Kebocoran tidak boleh diukur dalam keadaan tekanan turun pada saat pengujian melebihi periode waktu pengujian yang ditentukan. Kebocoran yang diijinkan Pemasangan pipa dianggap gagal apabila tingkat kebocoran melebihi dari yang ditentukan dalam persamaan berikut: Dimana L S D P : : : : : Kebocoran yang diijinkan, dalam gallon/jam Panjang pipa uji, dalam feet diameter pipa nominal, dalam inch tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam pound/inch atau gauge

SPESIFIKASI TEKNIS -17

Dalam satauan metrik: Dimana: Lm : S : D : P :

kebocoran yang diijinkan, dalam liter/jam Panjang pipa uji, dalam meter Diameter pipa nominal, dalam inch tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam bar

Formula berdasar pada kebocoran yang diijinkan dari 11,65 gpd per mil, dengan diameter nominal D = 1 inch dan tekanan P = 150 psi 1. Kebocoran yang diijinkan, dengan variasi tekanan ditunjukan pada tabel 11. 2. Pada pengujian terhadap dudukan katup tertutup, penambahan kebocoran terbesar 0,0012 lt/jam dari ukuran katup nominal dapat diijinkan 3. Bila hidran pada bagian uji pengujian harus dilakukan pada hidran tertutup.

SPESIFIKASI TEKNIS -18

Tabel 11.1 Bocoran yang diijinkan untuk setiap 1000 ft (305 m) panjang pipa Tekanan uji ratarata psi (bar) 450 (31) 400 (28) 350 (24) 300 (21) 275 (19) 250 (17) 225 (16) 200 (14) 175 (12) 150 (10) 125 (9) 100 (7) Diameter Normal Pipa (inch) 14 16 18 20 2.23 2.10 1.97 1.82 1.74 1.66 1.58 1.48 1.39 1.29 1.18 1.05 2.55 2.40 2.22 2.08 1.99 1.90 1.80 1.70 1.59 1.47 1.34 1.20 2.87 2.70 2.53 2.34 2.24 2.14 2.03 1.91 1.79 1.66 1.51 1.35 3.18 3.00 2.81 2.60 2.49 2.37 2.25 2.12 1.98 1.84 1.68 1.50

3 0.48 0.45 0.42 0.39 0.37 0.36 0.34 0.32 0.30 0.28 0.25 0.23

4 0.64 0.64 0.60 0.56 0.52 0.50 0.47 0.45 0.59 0.55 0.50 0.45

6 0.95 0.90 0.84 0.78 0.75 0.71 0.68 0.64 0.59 0.55 0.50 0.45

8 1.27 1.20 1.12 1.04 1.00 1.95 1.90 1.85 1.80 1.74 1.67 1.60

10 1.59 1.50 1.40 1.30 1.24 1.19 1.13 1.06 0.99 0.92 0.84 0.75

12 1.91 1.80 1.69 1.56 1.49 1.42 1.35 1.28 1.19 1.10 1.01 1.90

24 3.82 3.60 3.37 3.12 2.99 2.85 2.70 2.55 2.38 2.21 2.01 1.80

30 4.78 4.50 4.21 3.90 3.73 3.56 3.38 3.19 2.98 2.76 2.52 2.25

36 5.73 5.41 5.06 4.68 4.48 4.27 4.05 3.82 3.58 3.31 3.02 2.70

42 6.69 6.31 5.90 4.46 5.23 4.99 4.73 4.46 4.17 3.86 3.53 3.15

48 7.64 7.21 6.74 6.24 5.98 5.70 5.41 5.09 4.77 4.41 4.03 3.60

54 8.00 8.11 7.58 7.02 6.72 6.41 6.03 5.73 5.36 4.97 4.53 4.05

Semua bagian jaringan yang diuji, dengan berbagai diameter, kebocoran yang diijinkan akan merupakan kebocoran dari setiap pipa. Untuk memperoleh kebocoran dalam liter/jam, kalikan dengan 3,785

SPESIFIKASI TEKNIS -19

6.1.1.1. 6.1.1.2. Penerimaan Hasil Pemasangan Penerimaan harus ditentukan sesuai dengan tingkat kebocoran yang diijinkan. Bila pada suatu uji pipa ternyata mengeluarkan bocoran yang lebih besar dari pada yang disyaratkan pada butir 10.3.3., Kontraktor akan menetukan lokasi kebocoran dan melakukan perbaikan seperlunya sampai kebocoran sesuai persyaratan yang diijinkan, dan atas biaya sendiri. Semua kebocoran yang kelihatan harus diperbaiki. 6.1.2. PENGGELONTARAN PIPA Air untuk penggelontoran akan disediakan oleh Pemilik atas beban biaya Kontraktor dan Kontraktor harus membersihkan semua pipa yang terpasang dengan penggelontoran memakai air bersih sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi. Penggelontaran dilakukan dengan membuka/menguras cabang pembuang (drainase branch), mulai dari hulu dan secara bertahap kearah hilir. Jangka waktu pengurasan cabang pembuangan akan diperintahkan oleh Direksi. Kontraktor harus dengan segera menentukan lokasi dan memperbaiki apabila ditemukan kebocoran selama penggelontaran, sebagaimana diperintahkan Direksi, walaupun hasil pengujian yang disebutkan diatas disetujui Direksi. 6.1.3. DESINFEKSI Sebelum berfungsi dalam sistem layanan, dan sebelum dinyatakan selesai oleh Direksi, semua pipa induk baru, perluasan atau sambungan ke sistem yang ada, atau valve yang ada dalam jaringan perluasan harus didesinfeksi dengan chlorine sesuai dengan prosedur berikut ini, atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi. 1) Desinfeksi harus dilakukan dengan mengisi jalur pipa denagn bersih yang telah diolah yang mengandung paling sedikit 10 mg/liter sisa chlorine. 2) Setelah 24 jam, sisa chlorine harus diperiksa,dan jika lebih dari 5 mg/lt hal tersebut telah dianggap desinfeksi telah dicapai dengan memuaskan. 3) Walaupun demikian, jika sisa chlorine memperlihatkan kurang dari 5 mg/liter, harus ditambah chlorine, diikuti dengan tambahan periode kontak selama 24 jam. Desinfeksi termasuk pengukuran sisa chlorine merupakan tanggung jawab Kontraktor, tetapi air dari bahan kimia akan disediakan oleh pemilik atas beban biaya Kontraktor. Pekerjaan akan mencakup pemasangan pipa sementara atau pengambilan sesuai kebutuhan bagi injeksi air chlorine dan pengambilan contoh air pengujian dibawah pengarahan Direksi. Pekerjaan yang dilakukan diatas harus dilakukan setelah penyelesaian dan diterimanya pengujian kebocoran dan tekanan yang disyaratkan.

SPESIFIKASI TEKNIS -20

Spesifikasi Teknis
SKPD PROGRAM KEGIATAN : DINAS PEKERJAAN UMUM DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH : PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN AIR MINUM / AIR BERSIH : PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA AIR MINUM BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH PEKERJAAN : Peningkatan Prasarana dan Sarana Air Bersih

Uraian Pekerjaan : - PEKERJAAN INTAKE - PEKERJAAN HIDRAN UMUM - PEKERJAAN PIPA DAN ACESSORIES - PEKERJAAN LAIN - LAIN LOKASI : DUSUN PULAU PAPAN DESA MALENGE KEC. WALEA

KAB. TOJO UNA - UNA


T. ANGGARAN : 2012

Sebagai Berikut :
SPESIFIKASI TEKNIS -21

Anda mungkin juga menyukai