Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATERNITAS ETIK DAN LEGAL ABORSI

KELOMPOK 2 Naomi Fetty S !"i#o Fe$$y % F A'i( So(ya" A'i( Ra)ma" Sa)+a" G1D009056 G1D00905& G1D009061 G1D0090** G1D0090**

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNI,ERSITAS -ENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU . ILMU KESE%ATAN -URUSAN KEPERA/ATAN PUR/OKERTO 2012

Ka0!0 Pasangan Mr dan Mrs Jones adalah keluarga inti dengan satu anak. Bagi mereka karir dan kehidupan mewah adalah segalanya. Mrs Jones (32 tahun) saat ini sedang hamil, padalah pasangan ini sudah tidak menginginkan anak lagi dan akan melakukan aborsi. Aborsi adalah masalah etik yang sangat dilematis dan keputusan aborsi tersebut ditentang oleh komite etik rumah sakit. Perawat diminta memberikan pandangan pro esi keperawatan tentang aborsi.

Pe"1e'tia" a$o'0i Aborsi merupakan suatu proses pengakhiran hidup dari !anin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh. Pengertian aborsi menurut "nsiklopedia

#ndonesia sebagai berikut $ %Pengakhiran kehamilan sebelum masa gestasi 2& minggu atau sebelum !anin men'apai berat (.))) gram.* +e inisi lain menyatakan, aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 2) minggu atau berat !anin kurang dari ,)) gram. Mengenai alasan aborsi, memang banyak mengundang kontro-ersi. Ada yang berpendapat bahwa aborsi perlu dilegalkan dan ada yang berpendapat tidak perlu dilegalkan. Pelegalan aborsi dimaksudkan untuk mengurangi tindakan aborsi yang dilakukan oleh orang yang tidak berkompeten, misalnya dukun beranak. .epan!ang aborsi tidak dilegalkan maka angka kematian ibu akibat aborsi akan terus meningkat. A$o'0i me"!'!t )!#!m .eluruh peraturan tentang kegiatan yang terkait dengan perihal kesehatan termasuk dalam hukum kesehatan. +alam /01P, pasal 323 hingga pasal 3,) mengatur batasan4batasan aborsi. 5amun dalam /01P, kesenga!aan aborsi sangat tidak dibenarkan.

+alam 00 5o.23 tahun (662 tentang kesehatan pasal (,, dinyatakan bahwa dalam upaya menyelamatkan #bu dan atau !aninnya dapat dilakukan tindakan tertentu. 5amun, tindakan tertentu ini belum di!elaskan lebih detil, seperti apa dan kriteria tertentu dalam pelaksanaan tindakan medis yang dimaksud. A$o'0i me"!'!t "o'ma ma0ya'a#at #stilah aborsi di masyarakat mempunyai arti 7negati-e meaning8. 9ang mana, menurut kaum masyarakat yang namanya aborsi adalah pengguguran kandungan yang disenga!a dalam upaya orang tua !anin untuk menutupi aibnya. 1al ini merupakan suatu hal yang tabu bagi masyarakat. Berbeda !ika !udulnya diganti dengan keguguran, masyarakat menganggap hal ini merupakan suatu musibah bagi orang tuanya karena telah kehilangan 'alon bayinya. A$o'0i me"!'!t a1ama +ilihat dari sudut pandang agama, se'ara umum agama yang penulis anut (#slam) tidak membolehkan pelaksanaan aborsi. 5amun, atwa Ma!elis 0lama

#ndonesia (M0#) menyatakan antara lain, kehamilan akibat perkosaan dapat digugurkan, apabila usia kehamilan tidak lebih dari 2) hari. 1al ini pun harus ditetapkan oleh tim yang berwenang yang terdiri dari keluarga korban, dokter, dan polisi. 1al ini mungkin didasarkan pada pertimbangan bahwa depresi yang diderita pasien akan men'apai tahapan yang lebih buruk, misalnya mengarah ke per'obaan bunuh diri, !ika kehamilan diteruskan. +ibandingkan !ika pasien bunuh diri (kemudian membunuh diri sendiri dan !anin:yang belum ditiupkan ruhnya), lebih baik !ika aborsi dilakasanakan, apabila memang dapat men!adi !alan pengobatan bagi pasien. ;atwa M0# ini !elas bukan sekadar pertimbangan asal4asalan. ;atwa ini merupakan konsensus bersama se!umlah besar 'endekiawan muslim yang sudah mempretimbangkan matang4 matang sebab dan akibatnya.

A$o'0i me"!'!t me2i0 +alam /ode "tik /edokteran #ndonesia (/<+"/#) tertulis $ 7.etiap dokter senantiasa mengingat akan kewa!iban melindungi hidup makhluk insani.8 5amun dalam sumpah dokter, terdapat pernyataan$ 7.aya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan.8 +alam pernyataan ini, yang dimaksud makhluk insani masih belum dapat ditentukan dengan !elas dan pasti, mulai kapan awal kehidupan ditentukan, sehingga menimbulkan pertentangan. Menurut ilmu kesehatan aborsi ini merupakan suatu hal yang membuat dilema bagi para tenaga medis untuk melakukannya. /arena, baik se'ara agama maupun se'ara hukum nasional dan norma masyarakat aborsi ini tidak boleh dilakukan karena hal ini sama sa!a dengan pembunuhan. 5amun, disisi lain medis !uga perlu melakukan tindakan ini dengan alasan kuat yakni untuk menyelamatkan !iwa sang ibu. Maka dari itu, !ika tidak ada !alan lain untuk menyelamatkan !iwa ibu, aborsi pun merupakan suatu kewa!iban untuk dilakukan. Ko2e Eti# Pe'a3at +alam praktiknya, tenaga medis pun khususnya perawat tetap harus memperhatikan kode etik dalam men!alakan suatu tindakan yang dilakukannya. +an harus tetap men!aga prinsip prinsip legal dan etis pada pengambilan keputusan dalam konteks keperawatan. /ode etis keperawatan yang dimaksud yaitu$ (. A''ountability$ perawat bertanggung !awab dan bertanggung gugat terhadap segala tindakan yangdilakukan. 2. =on identiality$ perawat selelu men!aga kerahasiaan in o yang berkaitan dengan kesehatan pasien termasuk in o yang tertulis, -erbal dsb. 3. >espe't or autonomy (penentuan pilihan)$ perawat yang mengikuti prinsip autonomi menghargai hak klien untuk mengambil keputusan sendiri. +engan

menghargai hak autonomi berarti perawat menyadari keunikan indu-idu se'ara holistik 2. Bene i'ien'e (do good) ,. 5on4male isien'e (do no harm? tidak membahayakan klien) 3. Justi'e (Perlakuan adil) @. Aoyalitas (.etia) &. Bera'ity (/ebenaran)$ prinsip mengatakan yang sebenarnya mengarahkan praktisi untuk menghindari melakukan kebohongan pada klien atau menipu mereka. Pada kasus Mr. dan Mrs. Jones, aborsi yang akan dilakukan oleh Mrs. Jones didasari oleh alasan kehamilan yang tidak diinginkan, karena lebih mementingkan karir dan kehidupan mewah. Aborsi yang dilakukan atas alasan seperti ni disebut Abortus Provokatus Kriminalis. Abortus pro-okatus kriminalis sering ter!adi pada kehamilan yang tidak dikehendaki. Ada beberapa alasan wanita tidak menginginkan

kehamilannya$

Alasan kesehatan, di mana ibu tidak 'ukup sehat untuk hamil. Alasan psikososial, di mana ibu sendiri sudah enggan?tidak mau untuk punya anak lagi.

/ehamilan di luar nikah. Masalah ekonomi, menambah anak berarti akan menambah beban ekonomi keluarga.

Masalah sosial misalnya khawatir adanya penyakit turunan, !anin 'a'at. /ehamilan yang ter!adi akibat perkosaan atau akibat incest .elain itu tidak bisa dilupakan !uga bahwa kegagalan kontrasepsi !uga termasuk tindakan kehamilan yang tidak diinginkan.

+epresi pada ibu hamil sedikit banyak mempengaruhi perkembangan !anin, bahkan masih berpengaruh dalam tahap perkembangan awal bayi setelah kelahiran. Peningkatan hormon stres pada ibu !uga mengakibatkan hal yang sama pada !anin. 1al ini tidak membahayakan nyawa ibu, hanya dapat mengakibatkan bayi lahir prematur dan berat badan dibawah normal. .elain itu, respon bayi terhadap lingkungannya kurang peka bila dibandingkan dengan bayi dari ibu yang tidak mengalami depresi. +alam kasus Mrs. Jones, mungkin, dengan alasan depresi inilah Mrs. Jones

merasa perlu untuk melakukan aborsi, meskipun, aborsi saat ini masih men!adi kontro-ersi.

DAFTAR PUSTAKA http$??isthyCamadewi.blogspot.'om?2)(2?)@?makalah4aborsi.html

Anda mungkin juga menyukai