Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN OBSERVASI BIMBINGAN KONSELING di SMP 1 KSATRIAN SEMARANG

Laporan ini disusun guna memenuhi tugas akhir semester mata kuliah Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu : Dra. Sinta Saraswati

Disusun Oleh : Rochmah Tri Mulyatiningsih 1 !1"!#!$% Rombel !1

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

KATA PENGANTAR

Pu&i syukur 'lhamdulillah saya pan&atkan kehadirat 'llah ()T* yang telah memberikan rahmat serta hidayah+,ya kepada saya* sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang telah diberikan kepada saya berupa makalah dengan &udul -Laporan Obser.asi Bimbingan dan Konseling di (MP 1 Ksatrian* (emarang/0 Dalam penyusunan makalah ini saya yakin masih banyak kekurangannya0 Oleh karena itu* saya mengharap kepada para pendidik khususnya dan para pembaca umumnya untuk memberikan saran dan kritik* dalam rangka penyempurnaan makalah ini0 1ntuk itu saya menyampaikan terima kasih yang sebesar+besarnya0 2anya kepada 'llah ()T kami memohon semoga makalah ini berman3aat bagi kita semua0 'min0

(emarang* % 4anuari %!1%

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakan 'nak+anak usia sekolah merupakan anak dengan usia perkembangan dimana dalam diri mereka mengalami perkembangan baik perkembangan 3isik maupun perkembangan psikis0 Dalam perkembangan psikisnya anak+anak usia sekolah terkadang mengalami hambatan atau gangguan0 'danya gangguan dalam perkembangan pada usia sekolah secara tidak langsung T!"!an Pen!li#an Makala$ Makalah ini disusun dengan tu&uan : a5 1ntuk mengetahui layananan Bimbingan dan Konseling di (MP 1 Ksatrian* (emarang b5 1ntuk mengetahui peranan guru bidang studi dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling c5 1ntuk mengetahui se&auh mana ker&asama guru bidang studi dengan guru Bimbingan dan Konseling dalam pelaksanaan pelayanan Bimbingan dan Konseling d5 1ntuk mengetahui presepsi sis6a mengenai Bimbingan dan Konseling di sekolah

BAB II LANDASAN TEORI

A% Landa#an &il'#'(i# Landasan 3iloso3is merupakan landasan yang dapat memberikan arahan dan pemahaman khususnya bagi konselor dalam melaksanakan setiap kegiatan bimbingan dan konseling yang lebih bisa dipertanggung&a6abkan secara logis* etis maupun estetis0 Landasan 3iloso3is dalam bimbingan dan konseling terutama berkenaan dengan usaha mencari &a6aban yang hakiki atas pertanyaan 3iloso3is tentang : apakah manusia itu 7 1ntuk menemukan &a6aban atas pertanyaan 3iloso3is tersebut* tentunya tidak dapat dilepaskan dari berbagai aliran 3ilsa3at yang ada* mulai dari 3ilsa3at klasik sampai dengan 3ilsa3at modern dan bahkan 3ilsa3at post+modern0 Dari berbagai aliran 3ilsa3at yang ada* para penulis Barat 089ictor :rankl* Patterson* 'lblaster ; Lukes* Thompson ; Rudolph* dalam Prayitno* %!!<5 telah mendeskripsikan tentang hakikat manusia sebagai berikut : 10 Manusia adalah makhluk rasional yang mampu ber3ikir dan mempergunakan ilmu untuk meningkatkan perkembangan dirinya0 %0 Manusia dapat bela&ar mengatasi masalah+masalah yang dihadapinya apabila dia berusaha meman3aatkan kemampuan+kemampuan yang ada pada dirinya0 <0 Manusia berusaha terus+menerus memperkembangkan dan men&adikan dirinya sendiri khususnya melalui pendidikan0 "0 Manusia dilahirkan dengan potensi untuk men&adi baik dan buruk dan hidup berarti upaya untuk me6u&udkan kebaikan dan menghindarkan atau setidak+ tidaknya mengontrol keburukan0 $0 Manusia memiliki dimensi 3isik* psikologis dan spiritual yang harus dika&i secara mendalam0 0 Manusia akan men&alani tugas+tugas kehidupannya dan kebahagiaan manusia ter6u&ud melalui pemenuhan tugas+tugas kehidupannya sendiri0 =0 Manusia adalah unik dalam arti manusia itu mengarahkan kehidupannya sendiri0 >0 Manusia adalah bebas merdeka dalam berbagai keterbatasannya untuk membuat pilihan+pilihan yang menyangkut perikehidupannya sendiri0 Kebebasan ini memungkinkan manusia berubah dan menentukan siapa sebenarnya diri manusia itu adan akan men&adi apa manusia itu0

#0 Manusia pada hakikatnya positi3* yang pada setiap saat dan dalam suasana apapun* manusia berada dalam keadaan terbaik untuk men&adi sadar dan berkemampuan untuk melakukan sesuatu0 Dengan memahami hakikat manusia tersebut maka setiap upaya bimbingan dan konseling diharapkan tidak menyimpang dari hakikat tentang manusia itu sendiri0 (eorang konselor dalam berinteraksi dengan kliennya harus mampu melihat dan memperlakukan kliennya sebagai sosok utuh manusia dengan berbagai dimensinya0

B% Landa#an P#ik'l' i# Landasan psikologis merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman bagi konselor tentang perilaku indi.idu yang men&adi sasaran layanan 8klien50 1ntuk kepentingan bimbingan dan konseling* beberapa ka&ian psikologi yang perlu dikuasai oleh konselor adalah tentang : 8a5 moti3 dan moti.asi? 8b5 pemba6aan dan lingkungan* 8c5 perkembangan indi.idu? 8d5 bela&ar? dan 8e5 kepribadian0

)% Landa#an S'#ial*B!da+a Landasan sosial+budaya merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman kepada konselor tentang dimensi kesosialan dan dimensi kebudayaan sebagai 3aktor yang mempengaruhi terhadap perilaku indi.idu0 (eorang indi.idu pada dasarnya merupakan produk lingkungan sosial+budaya dimana ia hidup0 (e&ak lahirnya* ia sudah dididik dan dibela&arkan untuk mengembangkan pola+pola perilaku se&alan dengan tuntutan sosial+budaya yang ada di sekitarnya0 Kegagalan dalam memenuhi tuntutan sosial+budaya dapat mengakibatkan tersingkir dari lingkungannya0 Lingkungan sosial+budaya yang melatarbelakangi dan melingkupi indi.idu berbeda+beda sehingga menyebabkan perbedaan pula dalam proses pembentukan perilaku dan kepribadian indi.idu yang bersangkutan0 'pabila perbedaan dalam sosial+budaya ini tidak -di&embatani/* maka tidak mustahil akan timbul kon3lik internal maupun eksternal* yang pada akhirnya dapat menghambat terhadap proses perkembangan pribadi dan perilaku indi.idu yang besangkutan dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya0 Dalam proses konseling akan ter&adi komunikasi interpersonal antara konselor dengan klien* yang mungkin antara konselor dan klien memiliki latar sosial dan budaya yang berbeda0 Pederson dalam Prayitno 8%!!<5 mengemukakan lima macam sumber hambatan yang mungkin timbul dalam komunikasi sosial dan penyesuain diri antar budaya* yaitu : 8a5 perbedaan bahasa? 8b5 komunikasi non+ .erbal? 8c5 stereotipe? 8d5 kecenderungan menilai? dan 8e5 kecemasan0 Kurangnya penguasaan bahasa yang digunakan oleh pihak+pihak yang berkomunikasi dapat menimbulkan kesalahpahaman0 Bahasa non+.erbal pun sering kali memiliki makna

yang berbeda+beda* dan bahkan mungkin bertolak belakang0 (tereotipe cenderung menyamaratakan si3at+si3at indi.idu atau golongan tertentu berdasarkan prasangka subyekti3 8social pre&udice5 yang biasanya tidak tepat0 Penilaian terhadap orang lain disamping dapat menghasilkan penilaian positi3 tetapi tidak sedikit pula menimbulkan reaksi+reaksi negati30 Kecemasan muncul ketika seorang indi.idu memasuki lingkungan budaya lain yang unsur+unsurnya dirasakan asing0 Kecemasan yanmg berlebihan dalam kaitannya dengan suasana antar budaya dapat menu&u ke culture shock* yang menyebabkan dia tidak tahu sama sekali apa* dimana dan kapan harus berbuat sesuatu0 'gar komuniskasi sosial antara konselor dengan klien dapat ter&alin harmonis* maka kelima hambatan komunikasi tersebut perlu diantisipasi0 Terkait dengan layanan bimbingan dan konseling di @ndonesia* Moh0 (urya 8%!! 5 mengetengahkan tentang tren bimbingan dan konseling multikultural* bah6a bimbingan dan konseling dengan pendekatan multikultural sangat tepat untuk lingkungan berbudaya plural seperti @ndonesia0 Bimbingan dan konseling dilaksanakan dengan landasan semangat bhinneka tunggal ika* yaitu kesamaan di atas keragaman0 Layanan bimbingan dan konseling hendaknya lebih berpangkal pada nilai+nilai budaya bangsa yang secara nyata mampu me6u&udkan kehidupan yang harmoni dalam kondisi pluralistik0

BAB III HASIL OBSERVASI

Pelaksanaan Obser.asi )aktu

: (abtu* 1! Desember %!11 : !#0!! A 110!! )@B

1, Pelak#anaan Bi-.in an dan K'n#elin di Sek'la$ a, Pr'(il Sek'la$ (MP 1 K('TR@', (BM'R',C 4l0 Ca&ahmada ,o0 1%< Telp 8!%"5><1>##!

9isi 1tama dalam iman dan prestasi* Berlandaskan kedisiplinan dan kekeluargaan

Misi 10 Me6u&udkan perangkat kurikulum yang lengkap mutakhir ber6a6asan ke depan dan rele.an dengan kebutuhan %0 Me6u&udkan proses bela&ar menga&ar dan bimbingan yang e3ekti3 untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki sis6a <0 Me6u&udkan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang cerdas dan memiliki keunggulan kompetiti3 "0 Me6u&udkan sikap disiplin* memiliki pribadi santun dan unggul dalam prestasi akademik maupun non akademik $0 Me6u&udkan pemberian bekal ketrampilan 8.ocation skill5 di bidang Bahasa @nggris dan Desain Cra3is0

., Latar Belakan BK di Sek'la$/ Str!kt!r Or ani#a#i dan &a#ilita#

Latar Belakang Bimbingan Konseling di (MP 1 Ksatrian* (emarang adalah munculnya berbagai permasalahanDhambatan yang ber&alan seiring dengan perkembangan anak didik0 Latar Belakang tersebut meliputi tiga aspek yaitu latar belakang psikologis 8perkembangan indi.idu* perbedaan indi.idu* kebutuhan indi.idu* penyesuaian diri* masalah bela&ar5* latar belakang sosial budaya 8status social ekonomi* latar belakang keluarga5 dan latar belakang pedagogis 8perkembangan pendidikan* peranan guru50 Bimbingan Konseling yang baik mempunyai struktur organisasi yang tersusun secara &elas0 Berikut gambaran struktur organisasi Bimbingan Konseling di (MP 1 Ksatrian* (emarang0 STRUKTUR ORGANISASI BK SMP 1 KSATRIAN

KEPALA SEKOLAH WAKASEK

KOMITE SEKOLAH

TATA USAHA

PIKET

WALI KELAS

KOORDINATOR dan GURU PEMBIMBING

GURU

PETUGAS LAIN
:asilitas penun&ang kegiatan Bimbingan Konseling di (MP 1 Ksatrian dirasa cukup mendukung0 :asilitas tersebut diantaranya adalah ruang guru BK dan ruang konseling0 Kedua ruang tersebut letaknya terpisah* hal ini mempunyai pengaruh yang baik terhadap kegiatan konseling karena pada saat kegiatan konseling berlangsung seorang klien akan merasa nyaman untuk menceritakan masalahnya dan tidak terganggu dengan kegiatan konseling yang berlangsung secara bersamaan0 Masing+masing ruang 8ruang guru BK dan ruang Konseling5 mempunyai luas sekitar 1% mE0

2, Mana"e-en BK di SMP 1 K#atrian a, Peren0anaan Pr' ra- Bi-.in an dan K'n#elin Program bimbingan konseling di (MP 1 Ksatrian tersusun dari kebutuhan sis6a yang mempunyai berbagai macam permasalahan0 Program tahunan kemudian di rumuskan lagi ke dalam program semesteran0 Pelaksanaan program+program yang tersusun pada tiap semester akan di&elaskan pada Pelaksanaan dan Pengarahan Program Bimbingan dan Konseling0

., Pelak#anaan dan Pen ara$an Pr' ra- Bi-.in an dan K'n#elin Proses pelaksanaan dan pengarahan program bimbingan konseling di (MP 1 Ksatrian dilaksanakan berdasarkan program tahunan yang telah dibuat dalam bentuk kurikulum0 Di kurikulum yang telah dibuat Program Bimbingan dan Konseling dilaksanakan "$ menit F 1 minggu dan pelaksanaannya dalam bentuk mata pela&aran0 ,amun ada &uga pelaksanaan bimbingan yang dilakukan secara incidentalD se6aktu+6aktu sesuai dengan kebutuhan anak didik0 (elain dalam bentuk pembela&aran dan bimbingan secara incidental di (MP 1 Ksatrian &uga melaksanakan program lain yaitu program sosialisasi yang dalam pelaksanaannya melibatkan langsung anak didik* guru bimbingan dan konseling* guru bidang studi* dan 6ali murid0 Kegiatan sosialisasi yang pernah diadakan di (MP 1 Ksatrian yaitu sosialisasi tentang -Kenakalan Rema&a/ dalam kegiatan sosialisasi tersebut pihak sekolah mengundang 6ali murid0 (elain sosialisasi tentang Kenakalan Rema&a ada sosialisasi lain yang pernah diadakan (MP 1 Ksatrian yaitu sosialisasi tentang -Bahaya ,arkoba/* sosialisasi tentang -Peraturan (ekolah/ dilaksanakan oleh guru BK0 Tu&uan dari diadakannya sosialisasi di (MP 1 Ksatrian sendiri adalah untuk memberikan 3ungsi pemahaman kepada anak didik* guru BK* guru bidang dan 6ali murid tentang hal+hal yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling0 Kegiatan sosialisasi tersebut terkadang mendatangkan narasumber dari pihak luar sekolah* semisal dari pihak Dinas Kesehatan atau dari Kepolisian0 1ntuk mengontrol hasil bela&ar dan sikap perilaku anak didik di sekolah maupun di rumah pihak (MP 1 Ksatrian membuat buku absensi ganda dimana satu buku dipegang guru bidang studi dan buku yang lainnya dipegang guru BK* hal ini dilakukan untuk mengontrol kedisplinan sis6a0 Pada tiap bulannya dari pihak sekolah memberikan laporan berkala0 Laporan berkala tersebut dibuat dalam 3ormat seperti rapor hasil bela&ar0

'danya laporan berkala tersebut perkembangan dan hambatan sis6a0

dimaksudkan

untuk

mengetahui

Kadangkala guru bimbingan dan Konseling di (MP 1 Ksatrian mengadakan kun&ungan ke rumah sis6a 8home .isit5 hal ini dilakukan untuk menyekinambungkan bimbingan di sekolah dan di rumah0 'kan lebih baik bila bimbingan dilakukan tidak hanya di sekolah melainkan &uga dilakukan di rumah oleh orang tua sis6a0 Kegiatan test potensi akademik merupakan salah satu kegiatan bimbingan dan konseling di (MP 1 Ksatrian0 Kegiatan tersebut bertu&uan untuk mengetahui bakat* minat dan kemampuan sis6a0

0, E1al!a#i Pelak#anaan Pr' ra- Bi-.in an dan K'n#elin B.aluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di (MP 1 Ksatrian dilaksanakan tiap akhir tahun pela&aran0 Curu BK menge.aluasi kegiatan selama satu tahun terakhir kemudian dari hasil e.aluasi tersebut guru BK mendiskusikan dengan guru BK yang lain untuk membuat perencanaan kegiatan bimbingan konseling di tahun pela&aran selan&utnya0 2asil perencanaan yang telah didiskusikan kemudian dia&ukan ke Kepala (ekolah untuk mendapat persetu&uan0 'pabila Kepala (ekolah menyetu&ui perencanaan kegiatan kemudian Curu BK mengadakan sosialisasi kepada guru bidang studi* sis6a maupun orang tua sis6a0

2, Peran G!r! Bidan St!di Ter$ada3 Pelak#anaan Pela+anan Bi-.in an dan K'n#elin Narasumber : Mukhid, S. Pd Jabatan :Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

1.

Kerjasama antara Guru Bidang Studi dengan Guru BK

Menurut guru bidang studi* BK berperan penting dalam mendidik budi pekerti dan moral sis6a0 (ebagaimana dengan tugas dasar dari BK untuk mengembangkan potensi dan melayani kebutuhan sis6a* guru BK di (MP Ksatrian 1 (emarang dapat melaksanakannya dengan baik0 Kaitannya dengan mata pela&aran bahasa @ndonesia* guru mapel mengaku dapat melatih aspek kebahasaan sis6a dalam bertutur kata0 Dalam kesehariannya* disiplin sis6a harus selalu diperhatikan untuk dapat membentuk pribadi yang berkarakter0 Bahasa @ndonesia sebagai ilmu yang

berkaitan dengan aspek berbicara memberikan kontribusi pada pelayanan Bimbingan dan Konseling untuk melatih tutur sis6a dalam berperilaku0 (elain dari aspek kebahasaan* ker&asama antara guru BK dengan guru mapel bahasa @ndonesia ter6u&ud dalam hal absensi dan masalah yang dialami oleh sis6a0 Di (MP Ksatrian 1 (emarang absensi dibagi men&adi dua* yaitu yang dipegang oleh 6ali kelas dengan yang diba6a oleh guru BK0 Gontoh kolaborasi antara dua guru dalam hal absensi seperti &ika ada sis6a yang tidak masuk kelas tanpa alasan yang &elas* maka guru apel dapat mengkonsultasikaannya dengan guru BK untuk melakukan tindak lan&ut0 Dari segi perkembangan sis6a* &ika ada sis6a yang mengalami masalah terlebih dahulu guru mata pela&aran akan mencoba menyelesaikannya terlebih dahulu0 ,amun &ika masalah yang ter&adi sudah kompleks maka guru mapel dapat meminta bantuan dari guru BK untuk menyelesaikannya0 (e&auh ini guru mapel mengaku dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh sis6a tanpa harus meminta bantuan dari guru BK0 ,amun beberapa sis6a yang kemudian diantarkan pada guru BK mengaku merasa terbantu dengan pelayanan yang diberikan oleh konselor0 (ecara keseluruhan BK dapat membantu menyelesaikan masalah sis6a dengan baik0 Ruang lingkup kolaborasi pelayanan antara guru mata pela&aran dengan guru BK tidak hanya seputar pada masalah sekolah0 4ika masalah yang dihadapi oleh sis6a tidak ter&adi disekolah namun mempengaruhi konsentrasi bela&ar* maka guru mata pela&aran akan menghubungi orang tua untuk mengkonsultasikan apa yang ter&adi pada sis6a0 Dalam hal ini ker&asama antara pihak sekolah dan pihak 6ali murid sangat diperhatikan agar ter&adi hubungan yang harmonis dalam rangka mencapai perkembangan sis6a yang optimal0 Pada dasarnya &am a&ar untuk pelayan BK hanya "$ menit dalam satu minggu0 ,amun sekolah memberi kesempatan bagi sis6a untuk dapat -shharing/ atau -curhat/ kepada 6ali kelas mengenai masalah+masalah yang mereka hadapi0 Pelayanan tersebut dikemas dalam satu pertemuan yang lebih akrab mereka sebut dengan Per6alian0 Pertemuan antara 6ali kelas dan sis6a ini dilakukan pada setiap hari senin pagi selama satu &am pela&aran sebagai pengganti &ika tidak dilaksanakan upacara0

2%

G!r! Bi-.in an dan K'n#elin

Curu Bimbingan dan Konseling di (MP 1 Ksatrian* (emarang terdapat tiga orang pengampu0 (alah seorang dari ketiganya mempunyai latar belakang pendidikan sar&ana BK* seorang berlatar belakang sar&ana social dan salah seorang lainnya masih menempuh pendidikan dan mengambil &urusan Bimbingan dan Konseling0 Ketiga guru BK di (MP 1 Ksatrian rata+rata sudah mengampu BK selama lebih dari 1! tahun0 Pada mulanya ada guru yang mengampu ketrampilan di tugaskan oleh kepala sekolah untuk mengampu BK0 2al tersebut ter&adi karena

adanya kelebihan guru bidang studi dan dialihkan untuk membantu BK0 Masing+ masing guru bertanggung &a6ab terhadap satu &en&ang atau tingkatan kelas dan proses Bimbingan Konseling berlangsung sampai sis6a yang mereka pegang lulus 8rotasi50 Misalnya* bu Mus bertanggung &a6ab terhadap sis6a kelas 9@@* ketika kenaikan kelas 8 kelas 9@@ ke kelas 9@@@5 bu Mus masih memegang tanggung sis6a tersebut begitu pula selan&utnya0 (ehingga (etiap guru BK paham dan mengerti seperti apa kondisi sis6a0 Ketiga guru tersebut bertanggung &a6ab terhadap sis6a yang ber&umlah $=$ sis6a 8per desember50

2%

Lan ka$*Lan ka$ dala- Penan anan Ka#!# ata! Pelan

aran

Menurut pengakuan narasumber* sis6a kebanyakan terbuka pada guru &ika mereka mengalami kesulitan ataupun masalah0 Curu mata pela&aran membantu mengentaskan masalah sis6a dengan mengorek keterangan dari sis6a melalui pertanyaan+pertanyaan ringan0 4ika masalah yang dihadapi sis6a dapat diselesaikan dengan baik oleh guru mapel* maka keadaan tersebut tidak akan diperpan&ang dan akan dianggap selesai pada saat itu &uga0 ,amun &ika ada sis6a yang tidak mau menceritakan masalahnya atau sis6a memiliki masalah yang cukup rumit maka guru mata pela&aran akan berkonsultasi dengan 6ali kelas dan guru BK untuk penanganan lebih agar tidak ter&adi hal yang tidak diinginkan0 Mekanisme cara untuk menyikapi sis6a yang melakukan pelanggaran dalam kelas secara garis besar adalah sebagai berikut : a0 Memperingatkan dengan bahasa yang santun b0 4ika sis6a masih tidak menggubris* naikkkan sedikit nada bicara c0 Tidak ada kekerasan 3isik d0 4ika tidak dapat diperingatkan dengan santun lagi* maka nasehari secara langsung atau melalui sindiran+sindiran e0 4ika masih tidak berpengaruh maka akan diantarkan pada guru BK

Curu mata pela&aran merasa tidak banyak menemukan kesulitan dalam membagi 6aktu dan strategi antara saat harus men&adi seorang guru mapel dengan saat men&adi pembimbing moral sis6a0 Curu BK yang ada di (MP Ksatria 1 diakui telah cukup mahir dan pro3esional sehingga kontribusi guru mata pela&aran tidak begitu diperlukan0 Melihat dari kacamata seorang guru mapel* mereka mengaku &ika BK sangat diperlukan disekolah sebagai dokter sis6a0 Dokter sis6a diartikan sebagai 6ahanan untuk mengembangkan potensi sis6a dan mengentaskan sis6a dari masalah &ika diperlukan0 BK di sekolah tersebut bukan merupakan polisi sekolah melainan sebagai tempat untuk berbagi cerita sehingga sis6a tidak takut &ika berhadapan dengan BK0

4%

Peran Si#5a dala- Pelak#anaan Pela+anan Bi-.in an dan K'n#elin Narasumber : 1) Fadlila rdi!ani : $) Beta%iano &ah!udi "I# B) "I# B)

(elain mana&emen bimbingan dan konseling* mana&emen lain yang perlu diperhatikan adalah pendapat dari sis6a mengenai kenyamanan dari pelayanan yang diberikan oleh pihak BK 0 Dalam hal ini* kami mengambil sampel sebanyak sis6a dari &umlah $=$ 8per Desember5 untuk dimintai pendapat mengenai mana&emen dan pelayanan Bimbingan dan Konseling0 Menurut pandangan sis6a* BK merupakan sebuah lembaga yang membantu sis6a untuk mengembangkan kepribadiannya0 Pelayanan yang diberikan oleh pihak BK antara lain ber3ungsi untuk : a0 Membantu sis6a menghadapi kehidupan bermasyarakat yang semakin kompleks b0 Memberi solusi bagi sis6a yang sedang menghadapi masalah c0 Membantu sis6a untuk bersosialisasi agar dapat berinteraksi dalam lingkungan sekolah d0 Membentuk pola perilaku sis6a di sekolah dan masyarakat agar keberadaan sis6a dapat diterima dengan baik

Model penga&aran yang diterapkan oleh guru Bimbingan dan Konseling di (MP Kesatrian 1 (emarang adalah model indoor atau bela&ar dalam kelas0 Penga&aran guru bersi3at klasik* yaitu dengan memberikan materi* pengarahan* dan nasehat pada sis6a sehingga kebanyakan sis6a merasa bosan atau mengantuk0 Terkadang guru melakukan sharring mengenai masalah yang sedang marak ter&adi dalam lingkungan sis6a0 1ntuk sis6a kelas 9@@ dan 9@@@* guru BK menggunakan Lembar Ker&a (is6a 8LK(5 sebagai sarana untuk mengetahui perkembangan sis6a0 ,amun bagi kelas @H tidak diberlakukan LK( karena guru lebih memilih untuk melakukan interaksi langsung dengan sis6a di dalam kelas0 (elain materi dan pengarahan yang diberikan guru saat kegiatan bela&ar menga&ar berlangsung* guru biasanya &uga melakukan bedah peraturan yang diterapkan oleh sekolah0 Curu BK akan memonitor pelanggaran+pelanggaran apa sa&a yang telah dilakukan oleh sis6a dan berapa &umlah kredit point yang sudah diperoleh sis6a0 Dengan begitu guru BK akan melakukan tindakan per.enti3 maupun pengentasan agar sis6a tidak melakukan pelanggaran+pelanggaran lagi yang dapat mengancam status sis6a sebagai pela&ar akti3 di (MP kesatrian 1 (emarang0 Dari

pelayanan yang diberikan* sis6a mengaku tidak merasa takut terhadap guru BK yang biasanya men&adi momok polisi sekolah0 Mereka sudah memahami bah6a BK datang untuk membantu sis6a* bukan untuk menakut+nakuti sis6a0 :asilitas yang ada di rungan BK tidak begitu istime6a0 Dalam ruangan berukuran kurang lebih "F" meter tersebut hanya ada < me&a pembimbing dan beberapa dokumen yang diperlukan untuk melakukan bimbingan0 Beberapa kursi disediakan untuk sis6a yang akan berkonsultasi mengenai masalah yang dihadapinya0 ,amun sis6a mengaku &arang mendatangi guru BK untuk melakukan konsultasi0 (is6a lebih sering datang ke ruang BK untuk mengambil absensi yang diperlukan0 (elain sebagai pihak yang betugas mengembangkan potensi sis6a* BK &uga ikut bertanggung&a6ab dalam penerapan tata tertib0 Berdasarkan pengalaman sis6a* BK bertugas sebagai pemantau dan hakim tata tertib0 (is6a yang melanggar tata tertib dalam skala kecil akan mendapat teguran khusus dari BK0 4ika pelanggaran yang dilakukan telah mencapai ambang batas tertentu maka sis6a akan mendapat surat panggilan dari BK yang laIim mereka sebut dengan larangan0 ,amun &ika dengan cara tersebut sis6a masih tetap melakukan pelanggaran hingga mencapai &umlah kredit point 1!!! maka sis6a akan dikeluarkan0 Dalam proses bela&ar* seringkali sis6a mengalami kesulitan dalam menyerap bahan a&ar0 4ika hal tersebut dialami oleh sis6a* mereka lebih memilih diam karena merasa sudah tertolong dengan adanya Program Bela&ar @ntra Kurikuler 8PP@K5 dan Program Peningkatan 2asil Bela&ar 8PP2B5 yang dilaksanakan oleh sekolah0 (is6a yang mengalami kesulitan bela&ar lebih suka berkeluh kesah kepada sahabatnya dari pada kepada guru BK maupun guru Mata Pela&aran0 Mereka mengaku lebih memilih sahabat karena merasa &auh lebih dekat dengan teman0 ,amun meskipun demikian* sis6a merasa keberadaan BK di sekolah mereka dianggap penting mengingat banyak kontribusi yang diberikan melalui pelayanan BK0

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab sebelumnya telah dipaparkan mengenai hasil obser.asi Bimbingan dan Konseling di (MP 1 Ksatrian* (emarang0 (ecara umum* pelaksanaan pelayanan Bimbingan dan Konseling di (MP 1 Ksatrian ber&alan dengan baik0 ,amun* ada beberapa hal yang perlu diperbaiki yaitu : 10 'spek Peran Curu dalam Bimbingan dan Konseling 8Curu BK5 4umlah guru BK yang kurang sebanding dengan &umlah sis6a dirasa kurang e3ekti3 dalam pelaksanaan pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah0 (atu guru di (MP 1 Ksatrian mengampu sekitar 1>! sampai dengan %!! bahkan lebih0 Padahal idealnya satu guru mengampu 1%! sis6a0 (elain itu hal lain yang perlu diperbaiki adalah metode yang digunakan guru saat tatap muka dengan sis6a harus ber.ariati30 Ketika kami me6ancarai salah seorang sis6a* mereka mengaku kurang tertarik dengan apa yang di&elaskan guru BK di kelas0 2al tersebut ter&adi karena para sis6a merasa bosan dengan metode yang digunakan oleh guru BK yang hanya masuk kelas kemudian bercerita atau menerangkan0 Bimbingan dan konseling bukan termasuk dalam mata pela&aran sehingga penyampaian metrinya pun bukan di sampaikan dengan cara yang sistematis0 'da baiknya penyampaian materi bimbingan dan konseling diampaikan dengan implementasi langsung atau dengan metode demonstrasi 8peragaan50 Curu BK &uga bisa meman3aatkan berbagai media pembela&aran yang ada* semisal menggunakan laptop dan layar proyektor untuk memberikan contoh+contoh langsung kepada para sis6a0 Penggunaan media pembela&aran dirasa akan lebih menarik perhatian para sis6a0 Kalaupun media elektronik tidak tersedia di sekolah guru bisa menyiasati dengan menggunakan media cetak 8koran50 %0 'spek Peran (is6a dalam Bimbingan dan Konseling di (ekolah Berdasarkan 6a6ancara saya dengan sis6a* para sis6a di (MP 1 Ksatrian mengetahui dengan baik apa 3ungsi BK* peran penting pelayanan BK dan man3aat BK di sekolah mereka0 Meskipun para sis6a mengetahui dan paham tentang peran BK di sekolah mereka enggan sharingDberkonsultasi

dengan BK apabila mengalami hambatan dalam proses pembela&aran di sekolah maupun di rumah0 Para sis6a lebih nyaman sharing dengan teman sebaya mereka0 Para sis6a beralasan bah6a teman sebaya mereka lebih paham tentang kondisi mereka karena mereka dalam masa perkembangan yang sama0

BAB V PENUTUP

SIMPULAN (ecara keseluruhan pelaksananaan pelayanan bimbingan dan konseling di (MP 1 K('TR@',* (BM'R',C sudah ber&alan dengan baik0 ,amun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki yaitu mengenai metode pembela&aran yang digunakan guru BK dan partisipasi sis6a dalam peman3aatan pelayanan bimbingan dan konseling yang ada di sekolah0

SARAN Peran semua pihak yang ada di sekolah diperlukan untuk me6u&udkan terlaksananya program bimbingan dan konseling yang telah disusun0 Pendekatan+ pendekatan secara intensi3 perlu dilakukan oleh semua pihak baik guru BK maupun pihak lainnya0 'da baiknya bila guru BK menggunakan metode pembela&aran yang ber.ariasi0

DA&TAR PUSTAKA

Mugiarso, Heru dkk. 2010. Bimbin'an dan (onselin'. Semarang : Pusat Pengembangan MKU / MKDK- P! Unnes Sudra"at, #k$mad. 200%. )andasan Bimbin'an dan (onselin'. $tt&//ak$madsudra"at.200%.'andasanbimbingandankonse'ing.$tm.2( )anuari 200% --------------------.200%. Pela!anan (onselin' di Sekolah. $tt&//ak$madsudra"at.200%.&e'a*anankonse'ingdiseko'a$.$tm. 20 #&ri' 200%

Anda mungkin juga menyukai