Anda di halaman 1dari 29

TANATOLOGI

oleh :
Hafizah (I1A009007) Muhammad Zubaidi (I1A009013) Khairunnisa (I1A0090 Rizkia Maulida (I1A009064)

Pembimbing: Dr. Dwi Setyo Hadi

PENDAHULUAN

Thanatology
ilmu pengetahuan yang mempelajari perubahanperubahan pada tubuh seseorang yang telah meninggal

Pengetahuan ini berguna untuk :

Menentukan apakah seseorang benarbenar telah meninggal atau belum.

Menentukan berapa lama seseorang telah meninggal.


Membedakan perubahan-perubahan post mortal dengan kelainan-kelainan yang terjadi pada waktu korban masih hidup

Kapan seseorang dikatakan meninggal ?

Fungsi system pernapasan system kardiovaskular system saraf pusat


Berhenti secara lengkap dan permanen

MATI

Somatic death (systemic death/ clinical death)

Suspended animation/ apparent death ( mati suri)

SSP, pernapasan dan peredaran darah telah berhenti

Terhentinya 3 sistem penunjang kehidupan brdsrkan alat sederhana.


5

MATI

Mati Serebral

Cellular death (molecular death)

Kerusakan kedua Hemisfer otak yg irreversibel, kecuali B.O & Serebelum

kematian tingkat sel

Pernapasan & CVS msh berfungsi dengan bantuan alat

TANDA KEMATIAN TIDAK PASTI : 1. Pernapasan Berhenti 2. Sirkulasi terhenti

TANDA PASTI KEMATIAN :

1. Lebam Mayat ( Livor Mortis ) 2. Kaku Mayat ( Rigor Mortis )

3. Kulit Pucat
4. Tonus Otot hilang & Relaksasi 5. Pengeringan kornea yg

3. Penurunan suhu Tubuh


( Algor Mortis ) 4. Pembusukan ( Decomposition) 5. Adiposera 6. Mummifikasi

menimbulkan kekeruhan

LEBAM MAYAT
(LIVOR MORTIS/POST MORTEM LIVIDITY)

Orang meninggal peredaran darahnya berhenti timbul stagnasi eritrosit. Gaya gravitasi darah mencari tempat yang terendah mengendap terlihat bintik-bintik berwarna merah kebiruan (LEBAM MAYAT) Pada umumnya lebam mayat sudah timbul dalam waktu 15 sampai 20 menit setelah orang meninggal menetap setelah 8 12 jam Lebam mayat mirip dengan luka memar (harus dibedakan)
8

LEBAM MAYAT (LIVOR MORTIS/POST MORTEM LIVIDITY)

Lebam mayat warna merah kebiruan.


Korban yg meninggal krn keracunan CO/HCN lebam mayatnya berwarna cherry red.

Pada korban yang meninggal karena keracunan Nitro Benzena atau Potassium Chlorat maka lebam mayatnya berwarna chocolate brown
Pada korban yang meninggal akibat asphyxia lebam mayatnya mendekati kebiruan.

Lebam mayat yg belum menetap atau masih hilang dalam penekanan menunjukkan saat kematian kurang dari 8 12 jam sebelum pemeriksaan.
9

KAKU MAYAT (RIGOR MORTIS)

Orang meninggal, terjadilah perubahan dari ATP ADP.

Selama dalam tubuh ada glycogen, masih dapat terjadi resintesa ADP ATP, sehingga otot-otot masih dalam keadaan lemas.
Bila persediaan glycogen habis, maka resintesa ADP ATP tidak ada Akibatnya semua ATP dirobah menjadi ADP, maka terjadilah kaku. Perubahan otot yg tjd stlh kematian, dibagi dlm 3 tahap : Relaksasi primer Kaku mayat Relaksasi Sekunder 10

1. 2. 3.

FAKTOR YG MEMPENGARUHI KAKU MAYAT

1. 2. 3. 4.

Keadaan Lingkungan Usia Cara Kematian Kondisi Otot

11

Keadaan yang mirip dengan rigor mortis :


1. Heat stiffening
Terjadi karena koagulasi protein otot akibat suhu yang tinggi. Otot yang telah menjadi kaku akibat heat stiffening ini tidak dapat mengalami rigor mortis. Sebaliknya heat stiffening dapat terjadi pada otot yang sudah mengalami rigor mortis. Puggilistic attitude Heat stiffening terdapat pada : korban yang mati terbakar korban yang tersiram cairan panas jenasah yang dibakar

12

2. Freezing (cold stiffening)


Yaitu kaku sendi yang disebabkan oleh karena cairan synovial membeku. Bila sendi tersebut digerakkan, akan terdengar suara crepitasi. Untuk membedakannya dengan rigor mortis, jenasah diletakkan dalam ruangan dengan suhu yang lebih tinggi, maka otot-otot akan menjadi lemas akibat mencairnya kembali bekuan cairan synovial. 3. Cadaveric spasm (INSTANTENOUS RIGOR) Yaitu kontraksi otot dalam stadium somatic death pada saat otot-otot lain dalam fase Relaksasi Primer, dan berlangsung terus sampai timbul Relaksasi sekunder.
Biasanya ditemukan pada : Korban yg bunuh diri dengan senjata api. Korban yang bunuh diri dengan pisau Korban yang meninggal sewaktu mendaki gunung tinggi. Korban pembunuhan yang menggenggam robekan pakaian 13 si pembunuh

PENURUNAN SUHU JENASAH (ALGOR MORTIS)


Setelah seseorang meninggal : Produksi panas berhenti Pengeluaran panas berlangsung terus

suhu jenasah akan turun


Dipakai untuk memperkirakan saat kematian

14

PENURUNAN SUHU JENASAH (ARGOR MORTIS)

Kecepatan penurunan suhu jenasah dipengaruhi faktor-faktor : Suhu Udara Pakaian Aliran udara dan kelembaban. Keadaan tubuh korban Aktifitas. Sebab kematian
15

PEMBUSUKAN (DECOMPOSITON/PUTREFACTION)

Proses pembusukan disebabkan oleh pengaruh enzim proteolitik dan micro organisme. Umumnya proses pembusukan dimulai 18 sampai 24 jam setelah seseorang meninggal
16

Adapun tanda-tanda pembusukan :


Alat-alat dalam tubuh juga mengalami proses pembusukan

Golongan yang cepat membusuk : jaringan otak lambung dan usus uterus yang hamil atau post partum Golongan yang lambat membusuk : Jantung - paru Ginjal - diafragma Golongan yang paling lambat membusuk : prostat uterus yang tidak hamil

17

Faktor-2 yg mempengaruhi pembusukan :

Sterilitas Suhu sekitar Kelembaban Medium Udara : air : tanah = 1 : 2 : 8 Faktor dari dalam Umur Keadaan tubuh pada waktu meninggal Sebab kematian Jenis kelamin

18

MUMMIFIKASI

Mummifikasi adalah proses penguapan cairan atau dehidrasi jaringan yang selanjutnya dapat menghentikan pembusukan. Mummifikasi terjadi bila : Suhu hangat Kelembaban rendah Harus ada aliran udara yang terus menerus Tubuh yang dehidrasi dan waktu yang lama (12-14 minggu) Proses mummifikasi lengkap dalam waktu 1 sampai 3 bulan, dan jenasah yang mengalami mummifikasi ini dapat bertahan 19 lama sekali.

MUMMIFIKASI
Gejala-gejala yang tampak : Tubuh kurus,kering dan mengkerut Warna coklat muda - coklat kehitaman. Kulit melekat erat pada jaringan dibawahnya Susunan anatomi alat-2 tubuh masih baik Kepentingannya bagi kedokteran forensic : Untuk identifikasi korban, sebab bentuk wajahnya hampir tidak berubah Tanda-2 kekerasan masih tetap ada.

20

ADIPOCERE ATAU SAPONIFICATION

Terjadinya proses hydrogenisasi dari asam lemak tak jenuh asam lemak jenuh, dan asam lemak jenuh ini bereaksi dengan alkali membentuk sabun. Faktor-faktor yang mempermudah terbentuknya adipocere : Kelembaban dan lemak tubuh yang cukup. Suhu yang hangat. Invasi bakteri endogen pasca mati juga akan mempercepat pembentukannya.
21

ADIPOCERE ATAU SAPONIFICATION


Tanda-2 yang tampak : Tubuh berwarna putih sampai putih kekuningan Bila diraba terasa seperti sabun Pada pemanasan akan meleleh Berbau tengik Kepentingannya untuk kedokteran forensic : Untuk kepentingan identifikasi Adanya tanda-tanda kekerasan masih dapat ditemukan
22

PENENTUAN SAAT KEMATIAN

Perlu diingat bahwa saat kematian seorang korban terletak diantara saat korban terakhir dilihat dalam keadaan masih hidup dan saat korban ditemukan keadaan mati.

23

Tanda-tanda yg dapat dipakai untuk memperkirakan saat kematian :


Penurunan suhu mayat. Lebam mayat Kaku mayat Proses pembusukan Hal-hal lain yang ditemukan baik pada pemeriksaan di TKP maupun pada waktu melakukan otopsi.
24

Yang dapat ditemukan pada waktu Otopsi


1. Larva lalat Siklus :

Telur (8 14 jam) Larva (9 12 hari)

Kepompong ( >12 hari)


Lalat dewasa.

Syarat pemeriksaan :

Tidak boleh ada kepompong


Dicari larva lalat yang paling besar
25

Yang dapat ditemukan pada waktu Otopsi :


1. Larva lalat Bila umur larva sudah ditentukan maka dapat ditentukan berapa lama korban telah meninggal. Misalnya : Didapatkan larva yang berumur 3 hari.

Saat kematian korban adalah :


(3 hari + 1 hari) = 4 hari yang lalu
26

Yang dapat ditemukan pada waktu Otopsi :


2. Bila ditemukan :

Lambung tak berisi makanan Rectum penuh dengan feces Kandung kemih penuh

Diperkirakan korban meninggal waktu masih pagi sebelum bangun

27

Yang dapat ditemukan pada waktu Otopsi :


3. Proses pencernaan makanan dalam lambung. Bila lambung ditemukan berisi makanan kasar berarti korban meninggal dalam waktu 2 4 jam setelah makan terakhir. Bila ditemukan lambung tak terisi makanan, duodenum dan ujung atas usus halus berisi makanan yang telah tercerna, berarti korban meninggal dalam waktu > 2 - 4 jam setelah makan terakhir.
28

Yang dapat ditemukan pada waktu Otopsi :


4. Rambut dan jenggot Harus diketahui saat terakhir korban mencukur rambut/jenggotnya. Rambut pada orang hidup mempunyai kecepatan tumbuh 0,4 mm/hari dan setelah meninggal tidak tumbuh lagi. Pemeriksaan ini hrs dilakukan dlm 24 jam pertama bila > 24 jam kulit mengkerut dan rambut dapat lebih muncul diatas kulit sehingga seolah-2 rambut masih tumbuh. Rambut lepas setelah 14 hari 5. Keadaan kuku : kuku akan terlepas setelah 21 hari

29

Anda mungkin juga menyukai