Anda di halaman 1dari 5

Trial Komunitas Dalam tipe studi ekpsperimental, unit studi bukan orang sakit sebagai trial klinik maupun

orang sehat pada trial lapangan, tetapi dalam seluruh komunitas. Sejak faktor etiologi didalam kelompk perilak, intervensi langsung pada seluruh komunitas. Satu diambil sebagai studi komunitas, menerima intervensi dan komunitas kontrol lainnya yang tidak menerima intervensi termasuk untuk beberapa intervensi seperti edukasi gizi, edukasi menyusui, oral higine, dsb. Setelah diobervasi, pengurangan insidensi malnutrisi, angka kematian pada bayi atau karies dentis dalam studi komunitas diindikasikan kedalam angka statistik yang signifikan.

Trial Non- random

Tidak ada kemungkinan untuk mengacak trial kontrol pada manusia secara etik, administrasi dan alasan lainnya ( merokok dan kanker paru-paru, periode panjang follo up ribuan orang untuk lebih dari satu dekade ketika frekuensi penyakit rendah pada kanker serviks, dsb!. Dapat digunakan desain studi lainnya seperti non-random atau trial non eksperimental. Trial Uncontrolled "eliputi beberapa trial tanpa control, (grup pembanding! karena yang penting bukan menyadari keanehan alam pada keberhasilan. #ontohnya, $abies pada manusia dengan angka kematian %&&'. (ika obat baru untuk rabies manusia menjadi grup control yang tidak dibutuhkan. Dengan kata lain, kontrol historical ( pengalaman pasien yang tidak diterapi dengan segera! digunakan.

Eksperimen Natural )ada tipe ini, sirkumstansi alam seperti gempa bumi, banjir dan lain sebagaianya yang diidentifiksi sebagai eksperimen karena beberapa events tidak dapat dibuat pada eksperimen. #ontohnya (ohn Sno mendapatakan bah a kolera adalah penyakit yang ditularkan melalui air, menjadi epidemic kolera di *ondon pada tahun %+,-. Sehingga beberapa organisme diidentifiasi sebagai agen kausatif.

Trial Sesudah dan Sebelum Perbandingan )ada tipe ini, grup menerima intervensi ( eksperimen ! sebagai kontrol. #ontoh klasik adalah preventif scurvy pada nelayan dengan menyediakan buah-buah segar. )engenalan seat belt untuk mencegah kematian dan trauma karena kecelakaan motor di .ictoria (/ustralia!. Diobservasi

angka kematian dan angka yang mengalami trauma pada pengendara mobil setelah legislasi pengenalan seat belt.

Asosiasi dan Kausa Asosiasi Terdapat hubungan antara dua variable yang dinamakan faktor suspek (merokok! dan penyakit (kanker paru!. 0ubungan ini diasosiasikan ketika dua variable konkuren.

Kausa (ika membeli rokok akan meningkatkan insidensi kanker paru. #ontoh yang sama, hubungan antara penyebab antara polusi udara dan bronchitis kronis, penggunaan tembakau dan kanker mulut, alkohol dan sirosis hepatis, lemak dan penyakit arteri koroner. 1riteria tambahan untuk menilai penyebab diantaranya2 /sosiasi temporial /sosiasi kekuatan /sosiasi spesifisitas /sosiasi konsistensi /sosiasi koherensi 3aktor biologi

Hubungan temporal Dua variabel dinyatakan berhubungan sebab dengan temporal ketika suatu factor memicu perkembangan suatu penyakit. Kekuatan hubungan

Dua variabel dinyatakan mempunyai hubungan sebab yang kuat ketika relative risk atau odd4s ratio tinggi. Semakin tinggi relative risk dan odd4s ratio semakin besar kekuatan hubungan. Spesifikasi hubungan Dua variabel dinyatakan berhubungan secara spesifik ketika attributable risk meninggi. Semakin tinggi attributable risk semakin besar spesifikasi hubangan antara dua variabel. Konsitensi hubungan 0ubungan antar dua variabel dinyatakan konsisten ketika hasil yang serupa dilaporkan dari tempat yang berbeda dan metode yang berbeda. Koordinasi hubungan 0ubunagn antara dua variabel dinyatakan cocok ketika ada bukti sejarah sejak masa lampau. 0ubungan antara dua variabel dan dibagi dlam 5 grup2 %. Spurious association -. 6ndirect association 5. Direct (causal! association

/sosiasi Direct ()enyebab! Terdapat dua tipe one to one dengan hubungan penyebab dan penyebab multifaktor.

7ne-to-one #ausal $elationship Terdapat faktor kausatif (/! dihadirkan, penyakit (8!. #ontohnya, )ostulat 1och4s 2 tuberkel basilus merupakan agen kausatif tuberculosis. Suatu faktor kausatif dapat menyebabkan lebih dari satu penyakit. "isalnya, Streptococcus hemolitikus dapat menyebabkan tonsillitis, dan juga dapat menyebabkan demam scarlet serta erisipelas.

1ausa "ultifaktor

Sering ditemukan pada beberapa penyakit seperti kanker, obesitas, penyakit arteri koroner, malnutrisi energy dan protein, dsb. Terdapat faktor yang multiple secara independen maupun bersinergis dengan yang lainnya. 1onsep kausa multifactor dilakukan oleh )ettenkofer.

Penggunanaan Epidemiologi %. "embantu mempelajari ri ayat perjalanan penyakit, termasuk hubungan antara agen, host dan faktor lingkungan serta perkembangan penyakit dapat menyebabkan kematian atau sembuh, mencegah atau mengobati. 9ang terpenting adalah usaha preventif. -. "embantu mengukur frekuensi penyakit yang menjadi masalah ( angka kematian dan angka kesakitan! 5. "embantu untuk membuat diagnosa komunitas degan mempelajari distribusi penyakit serta perjalanan penyakitnya berdasarkan aku, tempat dan orang. :. "embantu untuk memformulasikan hipotesis etiologi ,. "embantu mengidentifikasi penyakit dan faktor resiko penyakit ;. "embantu mempelajari peningkatan dan penurunan penyakit dalam suatu populasi <. "embantu mengestimasi resiko individu terhadap penyakit dengan indicator seperti /bsolut risk, attributable risk, relative risk, odd4s ratio, dsb +. "embantu mengidentifikasi sindrom seperti /6DS =. "embantu memformulasi aksi perencanaan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan meliputi preventif. %&. "embantu mengevaluasi pelayanan kesehatan apakah efektif atau tidak dalam mengontrol penyakit, meliputi cost effectiveness %%. "embantu membuat penelitian epidemiologi %-. 8erkontribusi untuk stndarisasi tehnik biostatistik

Anda mungkin juga menyukai