TAHAPAN TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM: PERSIAPAN BAHAN TANAM PERSIAPAN LAHAN PENANAMAN PEMELIHARAAN PEMANENAN PASCA PANEN
BUDIDAYA ANEKA TANAMAN SEMUSIM: TEBU TEMBAKAU SERELIA KACANGAN UMBI-UMBIAN
PUSTAKA: MORACHAN, Y.B. 1978. CROP PRODUCTION AND MANAGEMENT. OXFORD & IBH PUBLISHING C.O., 268 P.
MATHESON, E.M., LOVET, J.V., BLAIR, G.Y. & R.Y. LAWN, 1975. ANNUAL CROP PRODUCTION. A COURSE MANUAL IN ANNUAL CROP PRODUCTION ACADEMY PRESS. PTY. LTD. BRISBANE. 139 P. EVALUASI HASIL STUDI KOMPONEN YANG DIECALUASI: 1. UJIAN AKHIR SEMESTER = 50% 2. UJIAN SISIPAN = 30% 3. KEGIATAN RANGKAIAN = 20% (PRAKTIKUM, DISKUSI KELAS, TUGAS KHUSUS)
CARA PENILAIAN : SISTEM PENILAIAN RELATIF : MENILAI KEMAMPUAN MAHASISWA TERTENTU TERHADAP KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM KELASNYA
PERINGKAT NILAI : AMAT BAIK BAIK CUKUP KURANG GAGAL =A =B =C =D =E
I.
BATASAN PENGERTIAN BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM TANAMAN SEMUSIM: TANAMAN YANG DALAM MENYELESAIKAN SATU SIKLUS HIDUPNYA, MEMERLUKAN WAKTU MAKSIMAL SETAHUN SATU SIKLUS HIDUP TANAMAN : TANAM ---PERTUMBUHAN VEGETATIF --- PERTUMBUHAN GENERATIF --- PENUAAN --- MATI
I.
PENGGOLONGAN TANAMAN SEMUSIM 1. Berdasarkan proses akhir siklus hidup : A. Tanaman semusim murni (Pure Annual Crops): - Proses akhir siklus hidup tanaman terjadi secara alami - Contoh : Kapas
2. Berdasarkan fungsinya : A. Tanaman penghasil gula B. Tanaman Kacangan C. Tanaman pangan/padi-padian D. Serat E. Industri F. Pangan/ubi-ubian
(Sugar Crops) (Legume Crops) (Cereal Crops) (Fiber Crops) (Tembakau) (Tuber Crops)
PERTUMBUHAN TANAMAN -Pertambahan ukuran dan jumlah sel dalam bentuk berat kering -Berat kering merupakan cderminan aktivitas fotosintesis -(Korelasi +)
Hasil akhir tanaman ditentukan oleh : Hasil fotosintesis bersih (HFB) atau Net Assimilation Rate (NAR) NAR maksimum bila: Semua faktor penentu pertumbuhan tidak merupakan faktor penghambat dan indeks luas daun (ILD) optimum
PROSES :
OUTPUT:
PENGGUNA:
KERANGKA BERPIKIR
Teknik Agronomi
Biotik
Faktor Internal
Menghambat
Faktor Eksternal
Mendukung
Hasil Akhir
Menurun Meningkat +
SIFAT UNGGUL (Perbandingan berat biji dengan berat gelondong) = 83% Menghasilkan 2 tongkol, sama besar Tahan penyakit bulai, becak daun, dan karat daun Tongkol daun tertutup, sehingga mengurangi busuk buah Fisik tanaman tegap, seragam, tahan roboh Potensi hasil = 13 ton pipil kering per hektar Populasi tanaman 62.000 per HA Umur panen 103 hari Kebutuhan benih 15 kg per HA
Kulit
Cabe Hibrida
buah tebal, halus Potensi hasil = 1-2 kg per tanaman Sesuai untuk dataran rendah sampai dengan tinggi Mulai panen umur 85 hari setelah tanaman Tahan penyakit anthracnose buah
Fisik
tanaman kokoh, percabangan kekar Buah keras, tahan penyimpanan, dan pengangkutan jarak jauh Kebutuhan benih = 100- 120 gram per HA Berat per buah = 15 gram Tinggi tanaman = 65- 95 cm Ukuran buah (Panjang x Diameter) 14 x 1,4 cm 3 Tomat Hibrida
Tahan
suhu udara panas Tetap berbuah walau di dataran rendah Fisik tanam kuat, seragam Tahan penyakit layu fusarium Tipe pertumbuhan semi determinate Mulai panen umur 60 hari
Fotosintesis Respirasi
Output pada tanaman : - Merupakan akumulasi fotosintesis yang ditentukan oleh imbangan antara laju fotosintesis dan respirasi
-
Input
Fotocintesis Output
Respirasi - Pertumbuhan tanaman ditentukan oleh kinerja zat pengatur tumbuhan Alami (Hormon Pertumbuhan) - ZPT dihasilkan tanaman Buatan Tiruan, sintesis
Memacu
-
ZPT Buatan
Pertumbuhan
Sifat khas 2 PT: - Pada konsentrasi sangat rendah, mampu berpengaruh nyata terhdap proses fisiologi tanaman - Konsentrasi (ppm) sangat rendah Auksin
Mengatur perpanjangan sel
Akumulasi di pucuk tanaman
Mekanisme? - Cahaya menghambat sintesa auksin di sel yang terkena cahaya, perpanjangan sel terhambat - Bagian sel yang gelap terpacu sel lebih panjang pertumbuhan belok ke cahaya
PERTUMBUHAN VEGETATIF DAN GENERATIF Akar Root
Pertumbuhan vegetatif
Batang
Daun
Penentu pertumbuhan vegetatif
Dinding sel dari selulosa Protoplasma dari gula Vakuola membesar menghisap air
Perubahan volume sel Perubahan luas permukaan sel akibatnya sel membelah Pertumbuhan vegetatif merombak makanan cadangan respirasi Bunga
Pertumbuhan generatif
Buah Biji
AIR : - Terpenting Penentu awal untuk memulai perkec Pemicu - Tanpa air terjadi hambatan proses fisiologi Perkecambahan - 70% berat protoplasma sel hidup, terdiri atas air - Fungsi rinci: 1. Pelunak kulit biji Imbibisi Pengembangan Embrio + Endosperm 2. Meningkatkan suplai O2 respirasi T. Embrio aktif 3. Mencairkan protoplasma mengaktifkan kerja enzim mengaktifkan proses hidup : a. Respirasi b. Asimilasi c. Pertumbuhan 4. Alat transpor larutan makanan cadangan dari Source Sink - Dalam perkembangan biji perlu proses rehidrasi (penambahan air ke dalam sel biji)
Tingkat rehidrasi tergantung aktivitas pertumbuhan poras embrio selama perkecambahan ditentukan oleh : 1. Spesies 2. Tingkat kemasakan biji 3. Pengeringan Secara umum : Untuk berkecambah perlu kadar air biji = 30-55% Kadar air kritis biji untuk perkecambahan : Kadar air biji yang diperlukan untuk memulai perkecambahan Setiap biji bervariasi
-
1.
Macam biji Kadar air kritis biji untuk perkecambahan (%) Seredia : Padi Jagung Gandum
30 - 35
31 32 - 36 50 - 55
Suhu Ada 3 suhu kritis untuk perkecambahan biji (suhu (kardinal) : 1. Suhu Minimum: Suhu terendah yang menyebabkan kecepatan dan persentase biji berkec. minimal 2. Suhu Optimum: Suhu yang menyebabkan kecepatan dan prosentase berkec. maksimal
3. Suhu Maksimum: Suhu tertinggi yang menyebabkan kecepatan dan persentase biji berkecambah minimal Suhu sub optimal: Suhu diatas titik beku, tetapi di bawah suhu minimum yang umumnya menghambat perkecambahan
Kecepatan Perkec.
Sub optimal
Titik beku
Suhu 1
2 3
Suhu berganti (Alternating Temperature) - Biji tanaman pakan ternak Berkecambah lebih baik, bila - Paspalum mengalami suhu berganti, - Festuca daripada suhu konstan Dasar Teorinya: 4. Teori zat penghambat
Pada suhu B. Teori oksigen
Tinggi Terjadi penghambatan suplai O2 Tinggi Memacu pembentukan zat penghambat (ABA) Rendah Menghambat pembentukan zat penghambat
Pada suhu
(biji mengalami dehidrasi volu,e biji mengecil kulit menebal, kaku, rigid impermeabel Rendah terjadi peningkatan suplai O2
Kesimpulan :
Zat penghambat meningkat Tinggi Suplai O2 menurun Zat penghambat menurun Suplai O2 meningkat Perkec. Biji terhambat
Pada suhu
Rendah
2. Air kapiler Air yang tertahan pada pori mikro tersedia bagi Antara tanah lapang dengan titik layu permanen (kapasitas) 3. Air gravitasi Air yang lolos akibat gravitasi bumi (Kapasitas lapang)
Lux Diukur dengan alat Lux meter atau Foot candle (f.c) = kaki lilin Data cahaya matahari langsung, siang hari (jam 12.) di belahan bumi utara: 10.000 f.c atau 108.000 lux 100.000 lux 1 lux 1/10 f.c 1 f.c 10 lux
. Tebu
. Sorghum
. Jagung
Tanaman C4:
. Teki
Proses W.A berlangsung melalui Imbibisi dan Osmose, O.k.i tidak perlu energi - Setelah air melewati kulit biji, akan diserap embrio dan endosperm, terjadi pembengkakan, pendesakan kulit biji yang melunak, akhirnya muncul radicle Mekanisme Kerja Enzim: - Setelah terjadi penyerapan air (rehydration), enzim diaktivir, kemudian masuk ke dalam endosperm dan mencerna zat makanan cadangan - Senyawa hasil rombakan, larut dalam air dan ammpu berdiffusi, dan ditranslokasikan dari daerah jaringan penyimpanan makanan (source) ke daerah yang membutuhkan (sink)
-
3. Food Transfer Pada embrio, jaringan pengangkut (Conductive tissue) masih sangat sederhana Oki pengangkutan dilakukan dengan cara diffusi atau osmose (dari satu sel ke sel) hidup lainnya, disebut Streaming System
4. Assimilation Adalah: proses pembentukan kembali (rebuilding senyawa-senyawa sederhana menjadi kompleks Proses ini perlu energi (diperoleh dari respirasi)
process)
5. Respiration Adalah : proses perombakan sebagian makanan cadangan (stored food) menjadi senyawa sederhana Perlu supply oksigen yang cukup Disebut pula: Proses reduksi dan pelepasan energi (Reducing and Energy Relaasing Process)
Pertanaman berganda (Multiple Cropping) : Budidaya tanaman untuk mendapatkan > 1x panenan dari 1jenis tanaman pada 1 bidang tanah selama kurun waktu tertentu. Beet (1982) : Menanam > 1 jenis tanaman pada lahan yang sama dalam kurun waktu 1 tahun
Tumpang sari :
- pertanaman yang terdiri atas > 1 macam tanaman - ditanam dilahan yang sama secara simultan - diatur dalam satu / kumpulan baris secara berselang seling. - Perlu memperhatikan : interaksi antar tanaman - Produktivitas 1 species tanaman tumpangsari < monokultur. Tetapi Produksi total dalam 1 lahan > monokultur. - Dipilih tanaman yang : a. Berbeda famili b. Berdeba problem hama c. Kebutuhan unsur hara utama berbeda d. Melengkapi secara fisiologis
Dalam tumpangsari : Kompetensi perakaran > kompetensi tajuk Kompetensi akar dan tajuk diukur melalui : a. Keuntungan hasil tanaman b. Kelengkapan kompetensi c. Kemampuan kompetensi d. Keragaman kompetensi
1. Fotosintesis - Bila tanpa naungan - Suhu tinggi pada udara normal > 30oC 2. Suhu maksimum utk fotosintesis optimum 3. Fotorespirasi - Bila tanpa naungan - Suhu tinggi 4. Laju fotosintesis
5. Kebutuhan lengas tanah 6. Kebutuhan N
1. Kurang Efifien
1. Lebih efisien
2. 30 40oC 2. 15 25 oC (40 mol CO2/1m2/1 detik) (15 mol CO2/1m2/1 detik) 3. Laju fotorespirasi lebih lambat shg lbh byk 3. Laju fotorespirasi lebih membentuk biomassa cepat sehingga lebih cepat kehilangan CO2 4. Laju fotosintesis lbh cpt shg lbh byk membentuk 4. Laju fotosintesis lebih biomassa lambat sehingga sedikit membentuk biomassa 5. Lebih banyak 5. Lebih sedikit 6. Lebih banyak 6. Lebih sedikit
Pertumbuhan = fungsi {F - R}
Apabila F > R ada pertumbuhan F = R tidak ada pertumbuhan / stagnan F < R terjadi penghambatan pertumbuhan
6.
INDEKS PANEN (HARVEST INDEX) Nisbah dari hasil ekonomi terhadap hasil biologi I.P = Hasil Ekonomi Hasil Biologi Tan HMT (Hijauan Makanan Ternak) / Forage Crops : I.P mendekati 1 Contoh : Sty/esanthes guyanensis