Anda di halaman 1dari 37

GAMBARAN KASUS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU DI BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE 1 JANUARI

2003-31 DESEMBER 2005 Harri Prawira Ezeddin

Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan dimana sel telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri. Kehamilan ektopik dapat mengalami abortus atau ruptur pada dinding tuba dan peristiwa ini disebut sebagai kehamilan ektopik terganggu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kasus kehamilan ektopik terganggu di RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru periode % &anuari '(()*)% !esember '((+. &enis penelitian ini adalah deskripti# retrospekti#. !ata dikumpulkan dengan melihat kembali semua $atatan medik kasus kehamilan ektopik terganggu yang ter$atat di bagian Rekam ,edik RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru. !ata dikumpulkan dan diolah se$ara manual- kemudian disajikan dalam bentuk diagram dan tabel distribusi #rekuensi. !ari hasil penelitian diperoleh ./01 jumlah kebidanan termasuk %)) diantaranya adalah kehamilan ektopik terganggu 2%-..34- Penderita kehamilan ektopik terganggu yang terbanyak terdapat pada umur )(*)/ tahun 2/(-5(34 dengan paritas penderita % sebanyak 2)+-)/34. 6okasi kehamilan ektopik terganggu terbanyak adalah pada daerah ampula tuba 21'-.(34 dimana jumlah ibu yang meninggal 2%-+34.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar !"a#a$% Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan dimana sel telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri
2%4

. Kehamilan ektopik dapat mengalami abortus atau

ruptur pada dinding tuba dan peristiwa ini disebut sebagai kehamilan ektopik terganggu 2'4. Sebagian besar kehamilan ektopik terganggu berlokasi di tuba 20(34 terutama di ampula dan isthmus
2)4

. Sangat jarang terjadi di ovarium- rongga abdomen- maupun uterus. Keadaan*

keadaan yang memungkinkan terjadinya kehamilan ektopik adalah penyakit radang panggulpemakaian antibiotika pada penyakit radang panggul- pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim 7 ! 2Intra Uterine Device4- riwayat kehamilan ektopik sebelumnya- in#ertilitas- kontrasepsi yang memakai progestin dan tindakan aborsi 2/4. 8ejala yang mun$ul pada kehamilan ektopik terganggu tergantung lokasi dari implantasi. !engan adanya implantasi dapat meningkatkan vaskularisasi di tempat tersebut dan berpotensial menimbulkan ruptur organ- terjadi perdarahan masi#- in#ertilitas- dan kematian. Hal ini dapat

mengakibatkan meningkatnya angka mortalitas dan morbiditas 7bu jika tidak mendapatkan penanganan se$ara tepat dan $epat 2/4. 7nsiden kehamilan ektopik terganggu semakin meningkat pada semua wanita terutama pada mereka yang berumur lebih dari )( tahun. Selain itu- adanya ke$enderungan pada kalangan wanita untuk menunda kehamilan sampai usia yang $ukup lanjut menyebabkan angka kejadiannya semakin berlipat ganda 2+4. Kehamilan ektopik terganggu menyebabkan keadaan gawat pada reproduksi yang sangat berbahaya.
254

. 9erdasarkan data dari The Centers for Disease Control and Prevention

menunjukkan bahwa kehamilan ektopik di "merika Serikat meningkat drastis pada %+ tahun terakhir. ,enurut data statistik pada tahun %010- terdapat %5 kasus kehamilan ektopik terganggu dalam %((( persalinan 254. ,enurut hasil penelitian yang dilakukan Cuningham pada tahun %00' dilaporkan kehamilan ektopik terganggu ditemukan %0-. dalam %(( persalinan 2+4. !ari penelitian yang dilakukan Budiono Wibowo di RS P :ipto ,angunkusumo 2RS P:,4 &akarta pada tahun %01. dilaporkan %+) kehamilan ektopik terganggu dalam /((. persalinan- atau % dalam '5 persalinan. 7bu yang mengalami kehamilan ektopik terganggu tertinggi pada kelompok umur '(*/( tahun dengan umur rata*rata )( tahun. ;rekuensi kehamilan ektopik yang berulang dilaporkan berkisar antara (3 sampai %/.53 2%4. Kasus kehamilan ektopik terganggu di RS P dr. ,. !jamil padang selama ) tahun 2tahun %00'*%00/4 ditemukan 5' kasus dari %(.5%' kehamilan 2/4. ,enurut data yang diperoleh dari di Ruang :amar 777 bagian Rawat 7nap <bstetri dan 8inekologi RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru- kasus kehamilan ektopik menduduki peringkat ke* 1 dari %( kasus 8inekologi terbanyak pada tahun '((/. 9eranjak dari hal tersebut di atas- penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran kasus kehamilan ektopik terganggu di bagian <bstetri dan 8inekologi RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru periode % &anuari '(()*)% !esember '((+.

1.2 R&'&(a$ Ma(a"a) 9erdasarkan latar belakang di atas maka timbul pertanyaan yang hendak dijawab- yaitu = %. 9erapa angka kejadian kehamilan ektopik terganggu di bagian <bstetri dan 8inekologi RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru dalam periode % &anuari '(()*)% !esember '((+ > '. 9erapa angka kejadian kehamilan ektopik terganggu ditinjau dari umur ibu di bagian <bstetri dan 8inekologi RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru dalam periode % &anuari '(()*)% !esember '((+ > ). 9erapa angka kejadian kehamilan ektopik terganggu ditinjau dari paritas ibu di bagian <bstetri dan 8inekologi RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru dalam periode % &anuari '(()*)% !esember '((+ > /. !imanakah lokasi implantasi terbanyak dari kehamilan ektopik terganggu pada ibu yang dirawat di bagian <bstetri dan 8inekologi RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru dalam periode % &anuari '(()*)% !esember '((+ > +. 9agaimana luaran 7bu pada penderita kehamilan ektopik terganggu yang dirawat di bagian <bstetri dan 8inekologi RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru dalam periode % &anuari '(()*)% !esember '((+ > 9erdasarkan hal di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut = ?9agaimana gambaran kasus kehamilan ektopik terganggu di bagian <bstetri dan 8inekologi RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru periode % &anuari '(()*)% !esember '((+ >@

1.3 T&*&a$ P!$!"+t+a$ T&*&a$ U'&'

,engetahui gambaran kasus kehamilan ektopik terganggu di bagian <bstetri dan 8inekologi RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru periode % &anuari '(()*)% !esember '((+.

T&*&a$ K)&(&( %. ,engetahui angka kejadian kehamilan ektopik terganggu di bagian <bstetri dan 8inekologi RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru periode % &anuari '(()*)% !esember '((+. '. ,engetahui distribusi umur penderita kehamilan ektopik terganggu di bagian <bstetri dan 8inekologi RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru periode % &anuari '(()*)% !esember '((+. ). ,engetahui distribusi paritas 7bu pada penderita kehamilan ektopik terganggu di bagian <bstetri dan 8inekologi RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru periode % &anuari '(()*)% !esember '((+. /. ,engetahui distribusi lokasi kehamilan ektopik terganggu pada penderita kehamilan ektopik terganggu di bagian <bstetri dan 8inekologi RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru Periode % &anuari '(()*)% !esember '((+. +. ,engetahui luaran 7bu dengan kehamilan ektopik terganggu saat keluar dari RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru Periode % &anuari '(()*)% !esember '((+.

1.,. Ma$-aat P!$!"+t+a$ %. Sebagai sarana belajar dalam mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama kuliah ke dalam permasalahan yang ada di tengah masyarakat serta menambah wawasan ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat tentang #aktor penyebab serta pen$egahan kehamilan ektopik. '. ,emberikan gambaran mengenai kasus kehamilan ektopik terganggu di RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru periode % &anuari '(()*)% !esember '((+ sebagai masukan bagi aparat yang terkait dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan dan sebagai pertimbangan dalam pengelolaan di Rumah Sakit sehingga dapat menurunkan angka kematian 7bu.

). Sebagai data dasar bagi penelitian selanjutnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 A$at.'+ H+(t.".%+ 2.1.1 Ut!r&( terus berbentuk seperti buah pir yang sedikit gepeng kearah muka belakang- ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga. !indingnya terdiri dari otot*otot polos. panjang uterus adalah .*.-+ $m- lebar +-'+ $m dan tebal dinding %-'+ $m 254. 6etak uterus dalam keadaan #isiologis adalah anteversio#leksi. terus terdiri dari #undus kuran

uteri- korpus dan serviks uteri. ;undus uteri adalah bagian proksimal dari uterus- disini kedua tuba #alopii masuk ke uterus. Korpus uteri adalah bagian uterus yang terbesar- pada kehamilan bagian ini mempunyai #ungsi utama sebagai tempat janin berkembang. Rongga yang terdapat di korpus uteri disebut kavum uteri. Serviks uteri terdiri atas pars vaginalis servisis uteri dan pars supravaginalis servisis uteri. Saluran yang terdapat pada serviks disebut kanalis servikalis 2/4. Se$ara histologis uterus terdiri atas tiga lapisan 2/4= %4 Endometrium atau selaput lendir yang melapisi bagian dalam '4 ,iometrium- lapisan tebal otot polos

)4 Perimetrium- peritoneum yang melapisi dinding sebelah luar. Endometrium terdiri atas sel epitel kubis- kelenjar*kelenjar dan jaringan dengan banyak pembuluh darah yang berkelok. Endometrium melapisi seluruh kavum uteri dan mempunyai arti penting dalam siklus haid pada seorang wanita dalam masa reproduksi. !alam masa haid endometrium sebagian besar dilepaskan kemudian tumbuh lagi dalam masa proli#erasi dan selanjutnya dalam masa sekretorik. 6apisan otot polos di sebelah dalam berbentuk sirkuler- dan disebelah luar berbentuk longitudinal. !iantara lapisan itu terdapat lapisan otot oblikberbentuk anyaman- lapisan ini paling penting pada persalinan karena sesudah plasenta lahir- kontraksi kuat dan menjepit pembuluh darah. ter#iksasi dengan baik 2/4. 2.1.2 T& a Fa"./++ Tuba #alopii terdiri atas 2/4= %4 Pars intersisialis- bagian yang terdapat pada dinding uterus. '4 Pars isthmika- bagian medial tuba yang seluruhnya sempit. )4 Pars ampularis- bagian yang berbentuk saluran agak lebar- tempat konsepsi terjadi. /4 7n#undibulum- bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen dan mempunyai #imbrae. 2.1.3 F+' ra! ;imbrae penting artinya bagi tuba untuk menangkap telur kemudian disalurkan ke dalam tuba. 9agian luar tuba diliputi oleh peritoneum viseral yang merupakan bagian dari ligamentum latum. <tot dinding tuba terdiri atas 2dari luar ke dalam4 otot longitudinal dan otot sirkuler. 6ebih ke dalam lagi didapatkan selaput yang berlipat*lipat dengan sel*sel yang bersekresi dan terus ini sebenarnya mengapung dalam rongga pelvis dengan jaringan ikat dan ligamentum yang menyokongnya untuk

bersilia yang khas- ber#ungsi untuk menyalurkan telur atau hasil konsepsi ke arah kavum uteri dengan arus yang ditimbulkan oleh getaran silia tersebut 2/4.

2.1., O0ar+&' <varium kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang sekitar / $m- lebar dan tebal kira*kira %-+ $m. Setiap bulan %*' #olikel akan keluar yang dalam perkembangannya akan menjadi #olikel de 8raa# 2/4.

Ga' ar 2. 1 "natomi alat reproduksi wanita 2.4. 2.2 K!)a'+"a$ E#t./+# T!r%a$%%& 2.2.1 D!-+$+(+ Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang tempat implantasiA nidasiA melekatnya buah kehamilan di luar tempat yang normal- yakni di luar rongga rahim
2'-/-14

. Sedangkan yang disebut

sebagai kehamilan ektopik terganggu adalah suatu kehamilan ektopik yang mengalami abortus ruptur pada dinding tuba 204. 2.2.2 Et+.".%+ Etiologi kehamilan ektopik terganggu telah banyak diselidiki- tetapi sebagian besar penyebabnya tidak diketahui. Trijatmo Rachimhadhi dalam bukunya menjelaskan beberapa #aktor yang berhubungan dengan penyebab kehamilan ektopik terganggu 2'4= %. ;aktor mekanis Hal*hal yang mengakibatkan terhambatnya perjalanan ovum yang dibuahi ke dalam kavum uteri- antara lain= * Salpingitis- terutama endosalpingitis yang menyebabkan aglutinasi silia lipatan mukosa tuba dengan penyempitan hasil zigot pada tuba #alopii. * "dhesi peritubal setelah in#eksi pas$a abortusA in#eksi pas$a ni#as- apendisitis- atau endometriosis- yang menyebabkan tertekuknya tuba atau penyempitan lumen * Kelainan pertumbuhan tuba- terutama divertikulum- ostium asesorius dan hipoplasi. Bamun ini jarang terjadi * 9ekas operasi tuba memperbaiki #ungsi tuba atau terkadang kegagalan usaha untuk memperbaiki patensi tuba pada sterilisasi * Tumor yang merubah bentuk tuba seperti mioma uteri dan adanya benjolan pada adneksia * Penggunaan 7 ! '. ;aktor ;ungsional * ,igrasi eksternal ovum terutama pada kasus perkembangan duktus mulleri yang abnormal saluran atau pembentukan kantong*kantong buntu. 9erkurangnya silia mukosa tuba sebagai akibat in#eksi juga menyebabkan implantasi

* Re#luks menstruasi * 9erubahnya motilitas tuba karena perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron ). Peningkatan daya penerimaan mukosa tuba terhadap ovum yang dibuahi. /. Hal lain sepertiC riwayat KET dan riwayat abortus induksi sebelumnya 2'4. 2.2.3 K"a(+-+#a(+ Sarwono Prawirohardjo dan Cuningham masing*masing dalam bukunya

mengklasi#ikasikan kehamilan ektopik berdasarkan lokasinya antara lain 2%-+4= %. Tuba ;allopii a4 Pars*interstisialis b4 7sthmus $4 "mpula d4 7n#undibulum e4 ;imbrae '. terus a4 Kanalis servikalis b4 !ivertikulum $4 Kornu d4 Tanduk rudimenter ). <varium

/. 7ntraligamenter +. "bdominal a4 Primer b4 Sekunder 5. Kombinasi kehamilan dalam dan luar uterus 2%-+4.

Ga' ar 2. 2 8ambar lokasi kehamilan ektopik 2%(4. 2.2., E/+1!'+.".%+ Sebagian besar wanita yang mengalami kehamilan ektopik berumur antara '(*/( tahun dengan umur rata*rata )( tahun. 6ebih dari 5(3 kehamilan ektopik terjadi pada wanita '(*)( tahun dengan sosio*ekonomi rendah dan tinggal didaerah dengan prevalensi gonore dan prevalensi tuberkulosa yang tinggi. Pemakaian antibiotik pada penyakit radang panggul dapat meningkatkan kejadian kehamilan ektopik terganggu. !iantara kehamilan*kehamilan ektopik terganggu- yang banyak terjadi ialah pada daerah tuba 20(34 2/4.

"ntibiotik dapat mempertahankan terbukanya tuba yang mengalami in#eksi tetapi perlengketan menyebabkan pergerakan silia dan peristaltik tuba terganggu sehingga menghambat perjalanan ovum yang dibuahi dari ampula ke rahim dan berimplantasi ke tuba 2/4. Penelitian Cunningham !i "merika Serikat melaporkan bahwa kehamilan etopik terganggu lebih sering dijumpai pada wanita kulit hitam dari pada kulit putih karena prevalensi penyakit peradangan pelvis lebih banyak pada wanita kulit hitam. ;rekuensi kehamilan ektopik terganggu yang berulang adalah %*%/-53 2+4. !i negara*negara berkembang- khususnya di 7ndonesia- pada RS P Pringadi ,edan 2%0.0* %01%4 #rekuensi %=%)0- dan di RS PB :ipto ,agunkusumo &akarta 2%0.%*%0.+4 #rekuensi %='/
254

- sedangkan di RS P. !R. ,. !jamil Padang 2%00.*%0004 dilaporkan #rekuensi %=%%( 2%%4. Kontrasepsi 7 ! juga dapat mempengaruhi #rekuensi kehamilan ektopik terhadap

persalinan di rumah sakit. 9anyak wanita dalam masa reproduksi tanpa #aktor predisposisi untuk kehamilan ektopik membatasi kelahiran dengan kontrasepsi- sehingga jumlah persalinan turundan #rekuensi kehamilan ektopik terhadap kelahiran se$ara relati# meningkat. Selain itu 7 ! dapat men$egah se$ara e#ekti# kehamilan intrauterin- tetapi tidak mempengaruhi kejadian kehamilan ektopik 2/4. ,enurut penelitian bdullah dan kawan*kawan 2%00+*%00.4 ternyata paritas (*) ditemukan peningkatan kehamilan ektopik terganggu. Pada paritas D)*5 terdapat penurunan kasus kehamilan ektopik terganggu
2%'4

Cunningham dalam bukunya menyatakan bahwa lokasi kehamilan ektopik terganggu paling banyak terjadi di tuba 20(*0+34- khususnya di ampula tuba 2.134 dan isthmus 2'34. Pada daerah #imbrae 2+34- intersisial 2'*)34- abdominal 2%*'34- ovarium 2%34- servikal 2(-+34 2+4.

2.2.5 Pat.%!$!(+( Proses implantasi ovum di tuba pada dasarnya sama dengan yang terjadi di kavum uteri. Telur di tuba bernidasi se$ara kolumnar atau interkolumnar. Pada nidasi se$ara kolumnar telur

bernidasi pada ujung atau sisi jonjot endosalping. Perkembangan telur selanjutnya dibatasi oleh kurangnya vaskularisasi dan biasanya telur mati se$ara dini dan direabsorbsi. Pada nidasi interkolumnar- telur bernidasi antara dua jonjot endosalping. Setelah tempat nidasi tertutup maka ovum dipisahkan dari lumen oleh lapisan jaringan yang menyerupai desidua dan dinamakan pseudokapsularis. Karena pembentukan desidua di tuba malahan kadang*kadang sulit dilihat vili khorealis menembus endosalping dan masuk kedalam otot*otot tuba dengan merusak jaringan dan pembuluh darah. Perkembangan janin selanjutnya tergantung dari beberapa #aktor- yaituC tempat implantasi- tebalnya dinding tuba dan banyaknya perdarahan yang terjadi oleh invasi tro#oblas 2/4. !i bawah pengaruh hormon esterogen dan progesteron dari korpus luteum graviditi dan tropoblas- uterus menjadi besar dan lembek- endometrium dapat berubah menjadi desidua
2/4

9eberapa perubahan pada endometrium yaituC sel epitel membesar- nukleus hipertro#ihiperkromasi- lobuler- dan bentuknya ireguler. Polaritas menghilang dan nukleus yang abnormal mempunyai tendensi menempati sel luminal. Sitoplasma mengalami vakuolisasi seperti buih dan dapat juga terkadang ditemui mitosis. Perubahan endometrium se$ara keseluruhan disebut sebagai reaksi rias!Stella 2'4. Setelah janin mati- desidua dalam uterus mengalami degenerasi kemudian dikeluarkan se$ara utuh atau berkeping*keping. Perdarahan yang dijumpai pada kehamilan ektopik terganggu berasal dari uterus disebabkan pelepasan desidua yang degenerati# 2%4. Sebagian besar kehamilan tuba terganggu pada umur kehamilan antara 5 sampai %( minggu. Karena tuba bukan tempat pertumbuhan hasil konsepsi- tidak mungkin janin tumbuh se$ara utuh seperti dalam uterus. 9eberapa kemungkinan yang mungkin terjadi adalah 2%-/-%)4= %. Hasil konsepsi mati dini dan diresorbsi Pada implantasi se$ara kolumna- ovum yang dibuahi $epat mati karena vaskularisasi yang kurang dan dengan mudah diresobsi total. '. "bortus ke dalam lumen tuba

Perdarahan yang terjadi karena terbukanya dinding pembuluh darah oleh vili korialis pada dinding tuba di tempat implantasi dapat melepaskan mudigah dari dinding tersebut bersama* sama dengan robeknya pseudokapsularis. Segera setelah perdarahan- hubungan antara plasenta serta membran terhadap dinding tuba terpisah bila pemisahan sempurna- seluruh hasil konsepsi dikeluarkan melalui ujung #imbrae tuba ke dalam kavum peritonium. !alam keadaan tersebut perdarahan berhenti dan gejala*gejala menghilang. ). Ruptur dinding tuba Penyebab utama dari ruptur tuba adalah penembusan dinding vili korialis ke dalam lapisan muskularis tuba terus ke peritoneum. Ruptur tuba sering terjadi bila ovum yang dibuahi berimplantasi pada isthmus dan biasanya terjadi pada kehamilan muda. Sebaliknya ruptur yang terjadi pada pars*intersisialis pada kehamilan lebih lanjut. Ruptur dapat terjadi se$ara spontan- atau yang disebabkan trauma ringan seperti pada koitus dan pemeriksaan vagina
2%-/-%)4

2.2.2 Ga' ara$ K"+$+# 8ambaran klinik dari kehamilan ektopik terganggu tergantung pada lokasinya "dapun gejala dan hasil pemeriksaan laboratorium antara lain 2+4= a. Keluhan gastrointestinal Keluhan yang paling sering dikemukakan oleh pasien kehamilan ektopik terganggu adalah nyeri pelvis. Dorfman menekankan pentingnya keluhan gastrointestinal dan vertigo atau rasa pening. Semua keluhan tersebut mempunyai keragaman dalam hal insiden terjadinya akibat ke$epatan dan tara# perdarahannya di samping keterlambatan diagnosis. b. Byeri tekan abdomen dan pelvis Byeri tekan yang timbul pada palpasi abdomen dan pemeriksaan- khususnya dengan menggerakkan servik- dijumpai pada lebih dari tiga per empat kasus kehamilan ektopik
2/4

. Tanda
2%/4

dan gejalanya sangat bervariasi tergantung pada ruptur atau tidaknya kehamilan tersebut

sudah atau sedang mengalami ruptur- tetapi kadang*kadang tidak terlihat sebelum ruptur terjadinya. $. "menore Riwayat amenore tidak ditemukan pada seperempat kasus atau lebih. Salah satu sebabnya adalah karena pasien menganggap perdarahan pervaginam yang lazim pada kehamilan ektopik sebagai periode haid yang normal- dengan demikian memberikan tanggal haid terakhir yang keliru. d. S"otting atau perdarahan vaginal Selama #ungsi endokrin plasenta masih bertahan- perdarahan uterus biasanya tidak ditemukan- namun bila dukungan endokrin dari endometrium sudah tidak memadai lagimukosa uterus akan mengalami perdarahan. Perdarahan tersebut biasanya sedikit*sedikitbewarna $okelat gelap dan dapat terputus*putus atau terus*menerus. e. Perubahan terus terus pada kehamilan etopik dapat terdorong ke salah satu sisi oleh masa ektopik tersebut. Pada kehamilan ligamentum latum atau ligamentum latum terisi darah- uterus dapat mengalami pergeseran hebat. terine $ast akan dieksresikan oleh sebagian ke$il pasienmungkin +3 atau %(3 pasien. Eksresi uterine $ast ini dapat disertai oleh gejala kram yang serupa dengan peristiwa ekspulsi spontan jaringan abortus dari kavum uteri. #. Tekanan darah dan denyut nadi Reaksi awal pada perdarahan sedang tidak menunjukkan perubahan pada denyut nadi dan tekanan darah- atau reaksinya kadang*kadang sama seperti yang terlihat pada tindakan #lebotomi untuk menjadi donor darah yaitu kenaikan ringan tekanan darah atau respon vasovagal disertai bradikardi serta hipotensi. g. Hipovolemi

Penurunan nyata tekanan darah dan kenaikan denyut nadi dalam posisi duduk merupakan tanda yang paling sering menunjukkan adanya penurunan volume darah yang $ukup banyak. Semua perubahan tersebut mungkin baru terjadi setelah timbul hipovolemi yang serius. h. Suhu tubuh Setelah terjadi perdarahan akut- suhu tubuh dapat tetap normal atau bahkan menurun. Suhu yang lebih tinggi jarang dijumpai dalam keadaan tanpa adanya in#eksi. Karena itu panas merupakan gambaran yang penting untuk membedakan antara kehamilan tuba yang mengalami ruptura dengan salpingitis akut- dimana pada keadaan ini suhu tubuh umumnya diatas )1o:. i. ,asa pelvis ,asa pelvis dapat teraba pada E '(3 pasien. ,asa tersebut mempunyai ukuran- konsistensi serta posisi yang bervariasi. 9iasanya masa ini berukuran +*%+ $m- sering teraba lunak dan elastis. "kan tetapi dengan terjadinya in#iltrasi dinding tuba yang luas oleh darah masa tersebut dapat teraba keras. Hampir selalu masa pelvis ditemukan di sebelah posterior atau lateral uterus. Keluhan nyeri dan nyeri tekan kerap kali mendahului terabanya masa pelvis dalam tindakan palpasi. j. Hematokel pelvik Pada kehamilan tuba- kerusakan dinding tuba yang terjadi bertahap akan diukuti oleh perembesan darah se$ara perlahan*lahan ke dalam lumen tuba- kavum peritonium atau keduanya. 8ejala perdarahan akti# tidak terdapat dan bahkan keluhan yang ringan dapat mereda- namun darah yang terus merembes akan berkumpul dalam panggul- kurang lebih terbungkus dengan adanya perlekatan dan akhirnya membentuk hematokel pelvis 2+4. 2.2.3 D+a%$.(+( 8ejala*gejala kehamilan ektopik terganggu beraneka ragam- sehingga pembuatan diagnosis kadang*kadang menimbulkan kesulitan- khususnya pada kasus*kasus kehamilan ektopik yang belum mengalami atau ruptur pada dinding tuba sulit untuk dibuat diagnosis 2%4.

9erikut ini merupakan jenis pemeriksaan untuk membantu diagnosis kehamilan ektopik
2%-/-1-%+4

%. H:8*F Pengukuran subunit beta dari H:8*F 2#uman Chorionic $onadotro"in!Beta4 merupakan tes laboratorium terpenting dalam diagnosis. Pemeriksaan ini dapat membedakan antara kehamilan intrauterin dengan kehamilan ektopik. '. Kuldosintesis Tindakan kuldosintesis atau punksi !ouglas. "danya darah yang diisap berwarna hitam 2darah tua4 biar pun sedikit- membuktikan adanya darah di kavum Douglasi. ). !ilatasi dan Kuretase 9iasanya kuretase dilakukan apabila sesudah amenore terjadi perdarahan yang $ukup lama tanpa menemukan kelainan yang nyata disamping uterus. /. 6aparaskopi 6aparaskopi hanya digunakan sebagai alat bantu diagnosis terakhir apabila hasil*hasil penilaian prosedur diagnostik lain untuk kehamilan ektopik terganggu meragukan. Bamun beberapa dekade terakhir alat ini juga dipakai untuk terapi. +. ltrasonogra#i Keunggulan $ara pemerikssan ini terhadap laparoskopi ialah tidak invasi#- artinya tidak perlu memasukkan rongga dalam rongga perut. !apat dinilai kavum uteri- kosong atau berisi- tebal endometrium- adanya massa di kanan kiri uterus dan apakah kavum Douglas berisi $airan.

Ga' ar 2.3 6trasonogra#i Pada KET 5. Tes <ksitosin Pemberian oksitosin dalam dosis ke$il intravena dapat membuktikan adanya kehamilan ektopik lanjut. !engan pemeriksaan bimanual- di luar kantong janin dapat diraba suatu tumor. .. ;oto Rontgen Tampak kerangka janin lebih tinggi letaknya dan berada dalam letak paksa. Pada #oto lateral tampak bagian*bagian janin menutupi vertebra 7bu. 1. Histerosalpingogra#i ,emberikan gambaran kavum uteri kosong dan lebih besar dari biasa- dengan janin diluar uterus. Pemeriksaan ini dilakukan jika diagnosis kehamilan ektopik terganngu sudah dipastikan dengan
2%-/-1-%+4

S8 2Ultra Sono $ra"h%4 dan ,R7 2&agnetic Resonance Imagine4

Trias klasik yang sering ditemukan adalah nyeri abdomen- perdarahan vagina abnormal- dan amenore 2/4.

2.2.4 D+a%$.(+( D+-!r!$(+a" Gang perlu dipikirkan sebagai diagnosis di#erensial adalah 2/4= %. 7n#eksi pelvis 8ejala yang menyertai in#eksi pelvik biasanya timbul waktu haid dan jarang setelah mengenai amenore. Byeri perut bagian bawah dan tahanan yang dapat diraba pada pemeriksaaan vaginal pada umumnya bilateral. Pada in#eksi pelvik perbedaan suhu rektal dan ketiak melebihi (-+ (:selain itu leukositosis lebih tinggi daripada kehamilan ektopik terganggu dan tes kehamilan menunjukkan hasil negati#. '. "bortus iminensA "bortus inkomplit !ibandingkan dengan kehamilan ektopik terganggu perdarahan lebih merah sesudah amenorerasa nyeri yang sering berlokasi di daerah median dan adanya perasaan subjekti# penderita yang merasakan rasa tidak enak di perut lebih menunjukkan ke arah abortus imminens atau permulaan abortus in$ipiens. Pada abortus tidak dapat diraba tahanan di samping atau di belakang uterusdan gerakan servik uteri tidak menimbulkan rasa nyeri. ). TumorA Kista ovarium 8ejala dan tanda kehamilan muda- amenore- dan perdarahan pervaginam biasanya tidak ada. Tumor pada kista ovarium lebih besar dan lebih bulat dibanding kehamilan ektopik terganggu. /. "ppendisitis Pada apendisitis tidak ditemukan tumor dan nyeri pada gerakan servik uteri seperti yang ditemukan pada kehamilan ektopik terganggu. Byeri perut bagian bawah pada apendisitis terletak pada titik ,$9urney 2/4. 2.2.5 T!ra/+ Pada kehamilan ektopik terganggu- walaupun tidak selalu ada bahaya terhadap jiwa penderita- dapat dilakukan terapi konservati#- tetapi sebaiknya tetap dilakukan tindakan operasi.

Kekurangan dari terapi konservati# 2non*operati#4 yaitu walaupun darah berkumpul di rongga abdomen lambat laun dapat diresorbsi atau untuk sebagian dapat dikeluarkan dengan kolpotomi 2pengeluaran melalui vagina dari darah di kavum Douglas4- sisa darah dapat menyebabkan perlekatan*perlekatan dengan bahaya ileus. <perasi terdiri dari salpingektomi ataupun salpingo* oo#orektomi. &ika penderita sudah memiliki anak $ukup dan terdapat kelainan pada tuba tersebut dapat dipertimbangkan untuk mengangkat tuba. Bamun jika penderita belum mempunyai anakmaka kelainan tuba dapat dipertimbangkan untuk dikoreksi supaya tuba ber#ungsi 2/4. Tindakan laparatomi dapat dilakukan pada ruptur tuba- kehamilan dalam divertikulum uterus- kehamilan abdominal dan kehamilan tanduk rudimenter. Perdarahan sedini mungkin dihentikan dengan menjepit bagian dari adneksia yang menjadi sumber perdarahan. Keadaan umum penderita terus diperbaiki dan darah dari rongga abdomen sebanyak mungkin dikeluarkan. Serta memberikan trans#usi darah 2/4. ntuk kehamilan ektopik terganggu dini yang berlokasi di ovarium bila dimungkinkan dirawat- namun apabila tidak menunjukkan perbaikan maka dapat dilakukan tindakan sistektomi ataupun oovorektomi
2+4

. Sedangkan kehamilan ektopik terganggu berlokasi di servik uteri yang

sering menngakibatkan perdarahan dapat dilakukan histerektomi- tetapi pada nulipara yang ingin sekali mempertahankan #ertilitasnya diusahakan melakukan terapi konservati# 2/4. 2.2.10 Pr.%$.(+( "ngka kematian ibu yang disebabkan oleh kehamilan ektopik terganggu turun sejalan dengan ditegakkannya diagnosis dini dan persediaan darah yang $ukup. Kehamilan ektopik terganggu yang berlokasi di tuba pada umumnya bersi#at bilateral. Sebagian ibu menjadi steril 2tidak dapat mempunyai keturunan4 setelah mengalami keadaan tersebut diatas- namun dapat juga mengalami kehamilan ektopik terganggu lagi pada tuba yang lain 2/4. 7bu yang pernah mengalami kehamilan ektopik terganggu- mempunyai resiko %(3 untuk terjadinya kehamilan ektopik terganggu berulang. 7bu yang sudah mengalami kehamilan ektopik terganggu sebanyak dua kali terdapat kemungkinan +(3 mengalami kehamilan ektopik terganggu berulang 2%54.

Ruptur dengan perdarahan intraabdominal dapat mempengaruhi #ertilitas wanita. !alam kasus*kasus kehamilan ektopik terganggu terdapat +(*5(3 kemungkinan wanita steril. !ari sebanyak itu yang menjadi hamil kurang lebih %(3 mengalami kehamilan ektopik berulang 2%4.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 J!$+( P!$!"+t+a$ &enis penelitian ini adalah deskripti# retrospekti#- yaitu pengumpulan data dengan melihat kebelakang 2bac'ward loo'ing(. !engan melihat dan men$atat kembali data rekam medik pasien yang pernah dirawat di bagian obstetri dan ginekologi RS ! "ri#in "$hmad periode % &anuari '(()*)% !esember '((+.

3.2 6a#t& 1a$ T!'/at P!$!"+t+a$ Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Bovember '((5 sampai dengan bulan &anuari '((.. Penelitian dilaksanakan di bagian Rekam ,edik RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru. 3.3 P./&"a(+ 1a$ Sa'/!" 3.3.1 P./&"a(+ Semua penderita kasus ginekologi yang dirawat di 9agian <bstetri dan 8inekologi RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru periode % &anuari '(()*)% !esember '((+. 3.3.2 Sa'/!" Semua penderita kehamilan ektopik terganggu di 9agian <bstetri dan 8inekologi RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru dalam periode % &anuari '(('*)% !esember '((5. 3., Kr+t!r+a I$#"&(+ 1a$ Kr+t!r+a E#(#"&(+ 3.,.1 Kr+t!r+a I$#"&(+ Semua penderita yang dirawat di RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru yang telah didiagnosis post*operati# sebagai penderita kehamilan ektopik terganggu oleh dokter ahli obstetri dan ginekologi dalam periode % &anuari '(()*)% !esember '((+ dan memiliki $atatan rekam medik yang di dalamnya men$akup variabel penelitian yaitu= %. &umlah kasus kehamilan ektopik terganggu '. mur 7bu ). Paritas 7bu /. 6okasi terjadinya kehamilan ektopik terganggu +. 6uaran 7bu saat keluar dari RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru 3.,.2 Kr+t!r+a E#(#"&(+ Semua penderita yang tidak memiliki $atatan rekam medik yang lengkap. 3.5 P!$%&'/&"a$ Data !ata dikumpulkan dengan melihat kembali semua $atatan medik tentang kasus kehamilan ektopik terganggu yang ter$atat di bagian Rekam ,edik RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru periode % &anuari '(()*)% !esember '((+. 3.2 P!$%."a)a$ 1a$ P!$7a*+a$ Data

!ata dikumpulkan dan diolah se$ara manual- kemudian disajikan dalam bentuk diagram dan tabel distribusi #rekuensi. 3.3 D!-+$+(+ O/!ra(+.$a" %. Kehamilan etopik terganggu adalah semua kasus penyakit kandungan yang telah didiagnosis post*operati# oleh dokter ahli obstetri dan ginekologi sebagai kehamilan ektopik terganggu. '. &umlah kasus kehamilan ektopik terganggu adalah jumlah total kasus kehamilan ektopik yang ter$atat di bagian Rekam ,edik di RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru periode % &anuari '(()*)% !esember '((+. ). mur 7bu adalah usia 2dalam tahun4 yang ter$atat di bagian Rekam ,edik saat datang ke RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru- dikelompokkan menjadi= a. %+*'/ b. '+*)/ $. )+*// %. Paritas adalah #rekuensi proses persalinan yang telah dilakukan ibu penderita kehamilan ektopik terganggu yang ter$atat di bagian Rekam ,edik saat datang ke RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru periode % &anuari '(()*)% !esember '((+- dikelompokkan menjadi= a. ( b. % $. ' d. ) e. / #. +

g. H 5 %. 6okasi kehamilan ektopik terganggu adalah tempat implantasi hasil konsepsi yang diketahui setelah dilakukan tindakan operasi- ikelompokkan menjadi= a. "mpula tuba b. 7ntersisial tuba $. 7n#undibulum tuba d. 7smus tuba e. Kornu uterus #. Sal#ing g. <varium h. "dneksa %. Keadaan ibu setelah penatalaksanaan dikelompokkan menjadi = a4 Sembuh b4 ,eninggal

BAB I8 HASIL PENELITIAN

Setelah dilakukan penelitian di bagian Rekam ,edik dapat di ketahui angka kejadian kehamilan ektopik terganggu di RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru dalam periode % &anuari '(()* )% !esember '((+ yang dapat dilihat pada tabel berikut = Ta !" ,.1 !istribusi angka kejadian kehamilan ektopik di RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru periode % &anuari '(()*)% !esember '((+ Tahun ;rekuensi Persalinan '(() '((/ '((+ &umlah ')00 '+(' '+0. ./01 ;rekuensi Kehamilan Ektopik /. // /' %)) Persentase 234 %-0+ %-.+ %-5% %-..

!ari tabel /.% diketahui bahwa angka kejadian kehamilan ektopik terganggu di RS ! "ri#in "$hmad pada tahun '(() yaitu sebanyak /. kasus kehamilan ektopik terganggu 2%-0+34 dari ')00 persalinan- pada tahun '((/ yaitu sebanyak // kasus kehamilan ektopik terganggu 2%-.+34 dari '+(' persalinan- dan pada tahun '((+ sebanyak /' kasus kehamilan ektopik terganggu 2%-5%34 dari '+0. persalinan. &adi terdapat %)) kasus kehamilan ektopik terganggu 2%-..34 dari ./01 persalinan selama ) tahun.

9erdasarkan umur dari penderita kehamilan ektopik terganggu di RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru periode % &anuari '(()*)% !esember '((+ diperlihatkan pada tabel /.' berikut= Ta !" ,.2 !istribusi umur penderita kehamilan ektopik di RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru periode % &anuari '(()*)% !esember '((+ mur 2Tahun4 ID '(*'/ '+*'0 )(*)/ H )+ ;rekuensi Kehamilan Ektopik ( '+ '0 +/ '+ Persentase 234 (-(( %1-1( '%-1( /(-5( %1-1(

&umlah

%))

%((-((

!ari tabel /.' terlihat bahwa terdapat variasi umur penderita kehamilan ektopik terganggu di RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru periode % &anuari '(()*)% !esember '((+. Pada umur '(*'/ tahun terdapat '+ orang 2%1-.034- pada umur '+*'0 tahun terdapat '0 orang 2'%.1(34 dan umur lebih atau sama dengan )+ tahun sebanyak '+ orang 2%1-.034. Penderita kehamilan ektopik terganggu yang terbanyak terdapat pada umur )(*)/ tahun- yaitu sebanyak +/ orang 2/(-5(34. Tidak ditemukan penderita kehamilan ektopik terganggu pada umur di bawah '( tahun.

9erdasarkan paritas 7bu penderita kehamilan ektopik terganggu di RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru periode % &anuari '(()*)% !esember '((+ diperlihatkan pada tabel /.) berikut = Ta !" ,.3 !istribusi paritas penderita kehamilan ektopik terganggu di RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru periode % &anuari '(()*)% !esember '((+ Paritas 7bu ( % ' ) / + H5 &umlah ;rekuensi Kehamilan Ektopik )0 /. '5 %' / ) ' %)) Persentase 234 '0-)) )+-)/ %0-++ 0-(' )-(( '-'5 %-+( %((-((

!ari tabel /.) terlihat bahwa kehamilan ektopik terganggu di RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru periode % &anuari '(()*)% !esember '((+ dengan paritas penderita ( sebanyak )0 orang 2'0-))34- paritas penderita % sebanyak /. orang 2)+-)/34- paritas penderita ' sebanyak '5 orang 2%0-++34- paritas penderita ) sebanyak %' orang 20.('34- paritas penderita / sebanyak / orang 2)-((34- paritas penderita + sebanyak ) orang 2'-'534- dan paritas penderita yang lebih atau sama dengan 5 sebanyak ' orang 2%-+(34.

9erdasarkan lokasi implantasi hasil konsepsi pada penderita kehamilan ektopik terganggu di RS ! "ri#in "$hmad periode % &anuari '(()*)% !esember '((+ dapat dilihat pada tabel berikut =

Ta !" ,., !istribusi lokasi implantasi hasil konsepsi pada penderita kehamilan ektopik terganggu di RS ! "ri#in "$hmad periode % &anuari '(()*)% !esember '((+ 6okasi "mpula Tuba 7ntersisial tuba 7n#undibulum tuba 7smus tuba Kornu uterus Sal#ing <varium "dneksa &umlah &umlah Sampel %%( % ' / ' . + ' %)) Persentase 234 1'-.( (-.+ %-+( )-(( %-+( +-'5 )-.5 %-+( %((-((

!ari tabel /. / di atas terlihat bahwa lokasi kehamilan ektopik terganggu pada daerah tuba sebanyak 01 21'-.(34- intersisial tuba sebanyak % 2(..+34- in#undibulum tuba sebanyak ' 2%.+(34- ismus tuba sebanyak / 2)-((34- kornu uterus sebanyak ' 2%.+(34- sal#ing sebanyak . 2+-'534- ovarium sebanyak + 2)-.534- dan pada adneksa sebanyak ' 2%-+(34. 9erdasarkan keadaan ibu saat keluar dari rumah sakit pada penderita kehamilan ektopik terganggu di RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru periode % &anuari '(()*)% !esember '((+ diperlihatkan pada tabel /.+ berikut= Ta !" ,.5 !istribusi keadaan ibu saat keluar dari rumah sakit pada penderita kehamilan ektopik terganggu di RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru periode % &anuari '(()*)% !esember '((+ Keadaan 7bu Sembuh ,eninggal Sampel 2n4 %)% ' Persentase 234 01-+( %-+(

&umlah

%))

%((-((

!ari tabel /.+ diketahui bahwa ' orang 2%-+(34 dari penderita kehamilan ektopik terganggu yang meninggal saat keluar dari RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru periode % &anuari '(()*)% !esember '((+ dan sebanyak %)% orang 201-+(34 sembuh.

BAB 8 PEMBAHASAN Pada periode % &anuari '(()*)% !esember '((+ didapatkan bahwa pada tahun '(() terdapat /. kasus 2%-0+34 kehamilan ektopik terganggu dari ')00 persalinan- tahun '((/ terdapat // kasus kehamilan ektopik terganggu 2%-.+34 dari '+(' persalinan- dan pada tahun '((+ terdapat /' kehamilan ektopik terganggu 2%-5%34 dari '+0. persalinan. &adi terdapat %)) kasus 2%-..34 kehamilan ektopik terganggu dari ./01 persalinan selama ) tahun. !ari tabel /.' terlihat bahwa berdasarkan usia penderita ternyata #rekuensi tertinggi didapatkan pada kelompok umur )(*)/ tahun 2/(-5(34- diikuti oleh kelornpok umur '+*'0 tahun 2'%-1(34- kelompok umur '(*'/ tahun 2%1-.034- kelompok umur H )+ tahun 2%1-.034- dan tidak dijumpai kasus kehamilan ektopik terganggu yang terjadi pada kelompok umur ID. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan Trijatmo Ra$imhadhi di RS P :ipto ,angunkusumo yang mengatakan bahwa wanita yang mengalami kehamilan ektopik terganggu berumur antara '(* /( tahun dengan umur rata*rata )( tahun- dimana saat wanita berada pada tingkat kesuburan yang tinggi. 2/4. Pada tabel /.) terlihat bahwa sebahagian besar kasus kehamilan ektopik terganggu terjadi pada ibu*ibu dengan paritas % 2)+-)/34- diikuti oleh paritas ( 2'0-))34- paritas ' 2%0-++34- paritas ) 20-('34- paritas / 2)-((34- paritas + 2'-'534- dan paritas H5 2%-+(34. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh "bdullah 2%00.4 yang menyatakan bahwa #rekuensi terjadinya kehamilan ektopik terganggu terbanyak pada ibu*ibu dengan paritas (*). Pada tabel /. / terlihat bahwa lokasi kehamilan ektopik terganggu terbanyak terdapat pada daerah ampula tuba 2.)-5134- diikuti dengan ampula tuba 20-('34- sal#ing 2+-'54- ovarium 2)-.534- ismus tuba 2).((34- in#undibulum tuba dan adneksa 2%-+(34- serta daerah intersisial tuba 2(-.+34. Hal yang sama juga ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh ;ridsto 2%0004 yang menyatakan bahwa lokasi kehamilan ektopik terganggu terbanyak dijumpai pada daerah ampula tuba. !ari data yang diperoleh dari bagian rekam medik RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru dalam periode % januari '(() J )% !esernber '((+ yang diperlihatkan pada tabel /.+ bahwa %.+ 3 ibu dengan kehamilan ektopik terganggu meninggal dunia. !isini terlihat bahwa pentingnya penatalaksanaan dan diagnosis yang dini dari kasus*kasus kehamilan ektopik tergangu untuk dapat mengurangi tingginya angka kematian 7bu pada penderita kehamilan ektopik terganggu.

BAB 8I SIMPULAN DAN SARAN 2.1 S+'/&"a$ !ari penelitian yang telah dilakukan di bagian Rekam ,edik RS ! "ri#in "$hmad Pekanbaru- dapat disimpulkan= %. Selama ) tahun 2% &anuari '(()*)% !esember '((+4 ditemukan %)) kasus kehamilan ektopik terganggu dari ./01 persalinan sehingga didapatkan insiden kehamilan ektopik terganggu sebanyak %...3. '. ;rekuensi tertinggi penderita kehamilan ektopik terganggu di RS ! "ri#in "$hmad terdapat pada umur )(*)/ tahun yaitu sebanyak /(.5(3 ditinjau dari umur penderita. ). ;rekuensi tertinggi penderita kehamilan ektopik terganggu di RS ! "ri#in "$hmad terdapat pada ibu*ibu dengan paritas % sebanyak )+-)/3 ditinjau dari paritas penderita. /. 6okasi kehamilan ektopik terganggu di RS ! "ri#in "$hmad terbanyak adalah di pars ampularis sebanyak .)-513. +. !ari seluruh pasien penderita kehamilan ektopik terganggu ditemukan %.+(3 meninggal dunia. 2.2 Sara$

,engingat kehamilan ektopik terganggu merupakan kasus darurat di bidang 8inekologi dan an$aman yang ditimbulkan terhadap penderita- penulis menyarankan= %. ,eningkatkan kualitas pendidikan- serta keterampilan tenaga*tenaga kesehatan agar dapat menegakkan diagnosis kehamilan ektopik terganggu lebih dini sehingga diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu. '. Pada setiap ibu hamil diberikan penjelasan tentang gejala*gejala yang timbul akibat kehamilan yang tidak normal sehingga dapat segera memeriksakan kehamilannya di Puskesmas atau rumah sakit terdekat. ). lbu*ibu yang mempunyai #aktor*#aktor resiko untuk terjadinya kehamilan ektopik terganggu agar waspada dan selalu memeriksakan kehamilannya kepada tenaga ahli se$ara teratur. /. &ika penderita sudah punya anak yang $ukup sesuai dengan program K9 yaitu ' anak saja dan terdapat kelainan pada tuba- maka dapat dipertimbangkan untuk melakukan sterilisasi agar dapat men$egah berulangnya kehamilan ektopik terganggu. +. Pen$atatan status di RS ! "ri#in "$hmad diharapkan dapat lebih lengkap jelas dan teliti sehingga mempermudah untuk penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA %. Prawirohardjo S- Hani#a K. 8angguan 9ersangkutan dengan Konsepsi. !alam= 7lmu Kandungan- edisi 77. &akarta= Gayasan 9ina Pustaka Sarwono Prawiroharjo- '((+C '+(*1. '. Ra$himhadhi T. Kehamilan Ektopik. !alam = 7lmu 9edah Kebidanan. Edisi 7. &akarta= Gayasan 9ina Pustaka Sarwono Prawiroharjo- '((+C %01*%(. ). Robbins S6- Kumar L. Sistem 8enitalia Kanita dan Payudara 2kehamilan Ektopik4. !alam = 9uku "jar Patologi 77. Edisi 7L. &akarta= Penerbit buku kedokteran E8:. %00.C )./*%+ /. Kibowo 9- Ra$himhadhi T. Kehamilan Ektopik. !alam = 7lmu Kebidanan. Edisi 777. &akarta= Gayasan 9ina Pustaka Sarwono Prawiroharjo- '(('C )5'*1+ +. :unningham ;8- ,a$donald P:- 8ant B;. Kehamilan Ektopik. !alam= <bstetri Killiam 2KilliamMs <bstetri4. Edisi NL777. &akarta= Penerbit 9uku Kedokteran E8:. '((+C +00*'5. 5. &ones HK. E$topi$ Pregnan$y. 7n= BovakMs TeOt 9ook o# 8yne$ology. )rd Edition. 9alltimore- Hongkong- 6ondon- Sydney= Killiam P Kilkins. %00.C 11)*(+. .. "9 Health System Q<nline !atabaseR '((5 September Q'((. ,ay 'R "vailable #rom )tt/9::;;;.)!a"t).&a .!1&:1!-a&"t.a(/<=/+1>25222 1. ,oe$htar R. Kelainan 6etak Kehamilan 2Kehamialan Ektopik4. !alam= Sinopsis <bstetri<bstetri ;isiologis dan <bstetri Patologis. Edisi 77. &akarta= Penerbit 9uku kedokteran E8:. %001C ''5*). 0. Polan ,6- Kheeler &,. Kehamilan Ektopik 2!iagnosis dan Terapi4. !alam= Seri Skema !iagnosis dan Penatalaksanaan 7n#ertilitas. Edisi 7. &akarta= 9ina Rupa "ksara. %00.C %('*+ R6=

%(. ;arleO. The ;ree !i$tionary. Q<nline !atabaseR '((. &anuary Q'((. ,ay ')R "vailable #rom R6= )tt/9::'!1+?a"-1+?t+.$ar7.t)!-r!!1+?t+.$ar7.?.': +$t!r(t+t+a" @/r!%$a$?7 %%. ;ridsto S. Kehamilan Ektopik di RS P. !R. ,. !jamil Padang selama ) Tahun 2% januari %00.*)% !esember %0004. Skripsi. Padang= ;akultas Kedokteran niversitas "ndalas- '(((. %'. "bdullah ;- 9akar E- Salin &. Kehamilan Ektopik Terganggu di RS P !r. ,. !jamil padang selama ) tahun 2% &anuari %00+*)% !esember %00.4. %00. %). ,ansjoer "- Triyanti K- Savitri R. Kehamilan Ektopik. !alam= Kapita Selekta Kedokteran &ilid 7. Edisi 777. &akarta= ,edia "es$ulapius. '((%C '5.*.( %/. Sai#iddin "9- Kiknjosastro H- Kehamilan Ektopik Terganngu. !alam= 9uku Panduan praktis Pelayanan Kesehatan ,aternal dan Beonatal. Edisi 7. Editor= "##andi 9- Kaspodo 9. &akarta= yayasan 9ina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. '(('C %+*5 %+. E ,edi$ine Health Q<nline !atabaseR '((+ <$tober Q'((. "pril '1R "vailable #rom )tt/9:;;;.!'!1+?+$!)!a"t).?.':(?r+/t:'a+$:art.a(/= art+?"!#!7>54353A/a%!>1BE?t./+?C20Pr!%$a$?7C20O0!r0+!; %5. S$hwart S7- Shires TS. Kehamilan Ektopik. !alam= 7ntisari Prinsip*Prinsip 7lmu 9edah. Edisi L7. Editor= Spen$er ;:. &akarta= Penerbit 9uku Kedokteran E8:. '(((C +00*(5 %.. ,ayo:lini$.$om Q<nline !atabaseR '((5 !esember Q'((. ,ay .R "vailable #rom )tt/9::;;;.'a7.?"+$+?.?.':)!a"t):!?t./+?/r!%$a$?7:DS00222 :DSECTION>, R6= R6= niversitas "ndalas- Padang-

Anda mungkin juga menyukai