Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang
Penggunaan energi secara efektif dan efisien merupakan tuntutan di era energi mahal. Berbagai usaha ditempuh untuk menghematnya. Penghematan energi dapat dilakukan melalui pengkonversian energi. Salah satunya dengan penggunaan daur refrigerasi. Selama ini refrigerasi digunakan pada pengkondisian udara dalam ruang yang dikenal sebagai air conditioning (AC), perawatan, transportasi, pemeliharaan makanan dan minuman. Refrigerasi juga digunakan dalam industri skala besar, sebagai contohnya, dalam pabrik es dan gas kering. Belum optimalnya fungsi refrigerasi merupakan pemborosan penggunaan energi. Pembuangan panas pada daur refrigerasi merupakan bukti nyata. Bahkan panas buang tersebut dapat mengakibatkan terjadinya pemanasan global akibat penggunaan dichlorodifluoromethane (R-12) sebagai bahan pendinginnya. Di dalam proses pasteurisasi membutuhkan pemanasan dan pendinginan. Pemanasan hingga suhu mencapai 630C selama 30 menit atau 720C selama 15 detik dalam rangka mensterilkan dari bakteri yang merugikan, sedangkan pendinginan hingga suhu 40C untuk mengawetkan dari munculnya kembali bakteri yang merugikan. Pasteurisasi yang sekarang umum dikerjakan, yaitu cara Batch dan High Temperature Short Time (HTST). Pasteurisasi cara Batch, pemanasan dilaksanakan dalam

tangki berdinding rangkap dengan air panas yang dialirkan ke dalam dinding rangkap berupa lapisan tipis (spray system) dengan kecepatan tinggi atau dengan memenuhinya sama dengan medium pemanas tersebut (flooded system). Setelah pemanasan, susu didinginkan pada tangki yang sama dengan mengganti air panas dengan air dingin yang dialirkan melalui pipa yang sama. Pasteurisasi cara Batch biasanya digunakan oleh industri susu skala kecil mengingat kapasitas pengolahan susunya yang masih terbatas jumlahnya. Kebutuhan akan energi cukup besar untuk membuat air pemanas dan air pendingin untuk memanaskan dan mendinginkan susu. Sementara susu yang dihasilkan dalam jumlah yang sedikit. Ini sangat berpotensi mengalami kerugian dalam setiap proses pasteurisasi susu. Pasteurisasi cara High Temperature Short Time (HTST), pemanasan cepat ini dilaksanakan dengan penghantar panas berupa plate heat exchanger yang menggunakan air panas sebagai medium pemanas. Susu yang telah dipanaskan ini kemudian dialirkan ke bagian regenerasi untuk memanaskan susu yang masih dingin dari tangki. Pendinginan sendiri dilakukan pada bagian pendinginan dengan menggunakan air dingin. Pasteurisasi cara High Temperature Short Time (HTST) dimanfaatkan oleh industri susu skala besar yang memerlukan teknologi tinggi serta energi yang besar pula. Memang cara ini lebih canggih dan modern daripada cara Batch, tapi belum memperhatikan efisiensi dan efektifitas penggunaan energi yang mana masih memerlukan air panas dan air dingin, yang berarti dalam proses pasteurisasinya memerlukan energi untuk membuat air panas dan air dingin.

Oleh karena itu perlu adanya teknologi untuk proses pasteurisasi susu yang pemenuhan panas dan dingin dapat diperoleh dari sistem refrigerasi. Dimana panas diperoleh dari kondensor (membuang panas) dan perlakuan dingin dari evaporator (menyerap panas). Sehingga fungsi sistem refrigerasi optimal. Tugas akhir ini mencoba untuk melakukan penelitian terhadap kemungkinan adanya sistem refrigerasi untuk proses pasteurisasi susu. 1.2. Permasalahan Belum optimalnya fungsi refrigerasi merupakan pemborosan penggunaan energi. Pembuangan panas pada daur refrigerasi merupakan bukti nyata. Bahkan panas buang tersebut dapat mengakibatkan terjadinya pemanasan global akibat penggunaan dichlorodifluoromethane (R-12) sebagai bahan pendinginnya. Oleh karena itu dalam tugas akhir ini bagaimana merancang sistem pasteurisasi susu menggunakan heat pump. Sehingga fungsi sistem refrigerasi optimal, panas yang dibuang kondensor untuk memanaskan susu dan pendinginan susu pada penyerapan panas di evaporator. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk membuat perancangan sistem pasteurisasi susu yang menggunakan heat pump dan diperolehnya teknologi sistem pasteurisasi susu. 1.4. Batasan Masalah Dalam tugas akhir ini ada batasan permasalahan yang diberikan, yaitu :

1. Susu dalam kondisi awal bersuhu 70C dengan laju


.

massa ( m = 1,5015 kg/s) 2. Sepanjang pipa keluar dari heat exchanger, evaporator, compressor, condensor maupun expansion valve dianggap tidak terjadi perpindahan panas ke lingkungan 3. Pipa yang digunakan berbahan stainless steel 4. Sistem dalam kondisi steady state 1.5. Metodologi Dalam tugas akhir ini, langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian adalah sebagai berikut : a. Identifikasi Permasalahan Mengidentifikasi permasalahan tugas akhir secara mendetail tentang pasteurisasi susu dan heat pump sebagai pokok utama dalam tugas akhir ini. b. Studi Literatur Memahami dasar-dasar teori dalam perancangan sistem pasteurisasi menggunakan heat pump c. Perancangan Sistem Pasteurisasi Perancangan desain sistem pasteurisasi susu dengan heat pump d. Pengambilan Data Pengambilan dan penghitungan data-data perancangan sistem pasteurisasi susu e. Pengolahan dan Analisa Data Pengolahan data-data yang telah diperoleh dan menganalisanya serta kesimpulan tugas akhir f. Penyusunan Laporan Tugas Akhir Penyusunan laporan tugas akhir sebagai tanda terselesaikannya tugas akhir ini

1.6. Sistematika Laporan Laporan penelitian Tugas Akhir ini terdiri dari lima bab dengan perincian sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika laporan yang digunakan pada penyusunan laporan Tugas Akhir ini. BAB II. DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas secara khusus mengenai: pasteurisasi susu, heat pump, heat exchanger, sistem refrigerasi yang menjadi dasar teori tugas akhir ini. BAB III. PERANCANGAN SISTEM PASTEURISASI SUSU Pada bab ini akan dirancang sistem pasteurisasi susu dengan menggunakan heat pump dimana dalam perancangan dibagi atas heat exchanger dan sistem refrigerasi yang terdiri atas kondensor dan evaporator. BAB IV. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan analisa data terhadap data perancangan yang telah dipoeroleh dan melakukan pembahasan terhadap data tersebut. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta saran-saran untuk kemajuan penelitian yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai