Kita bisa melakukan sharing files antara komputer Linux kita dengan komputer
Windows menggunakan paket program bernama Samba. Samba ini merupakan program
yang telah mature dan memiliki banyak feature, mulai dari yang sederhana sampai
advance. Sangat menarik untuk diexplore, namun begitu bagi para newbie, seringkali
cukup membingungkan untuk menyetel Samba. Berikut cara mudah dan cepat
melakukan sharing file di Linux. Dokumentasi Samba sendiri sebenarnya telah tersedia
lengkap, baik dalam bentuk online di websitenya (http://www.samba.org), maupun
dalam bentuk PDF yang dapat di download gratis. Dokumentasi ini saking lengkapnya,
tebalnya mencapai 500-an halaman. Tentu tidak akan habis dibaca dalam semalam.
Tapi jangan khawatir, bila kita hanya ingin mengshare file secara biasa, kita bisa
melalukannya secara mudah dan cepat.
Mari kita mulai. Penulis menggunakan OpenSuse 10.1, namun settingan sambanya kurang
lebih sama di distro lainnya.
1. Pastikan bahwa samba server telah terinstall. Di komputer penulis (tidak perlu sama
persis, yang penting samba dan samba clientnya):
Perhatikan paket samba-doc, samba-doc ini berguna di dalam memberikan contoh2 file
konfigurasi.
4. Buat direktori yang ingin kamu share tersebut, dalam contoh ini adalah /data/share.
mkdir -p /data/share
7. Copylah folder/file yang ingin kamu share ke dalam folder /data/share itu. Jangan lupa
di chown ke user kamu dulu.
chown -R /data/share
8. Coba deh kemudian kamu cek di Network Neighborhood. Akan sudah keliatan. Bila
belun keliatan, coba tunggu beberapa saat. Biasanya perlu waktu beberapa saat untuk
refresh di network. Bila sudah keliatan akan terlihat seperti gambar berikut ini.
Kesimpulan
Nah... mudah bukan? Contoh konfigurasi disini memang bukan yang terlengkap, namun
akan membantu kamu di dalam menyetel sharing file/folder secara mudah dan cepat. Juga
bisa menjadi starting point bagi kamu di dalam mengexplore option2 yang ada di samba.
Coba deh kamu pelan2 pelajari samba ini, dia adalah salah satu keahlian yang sangat
dicari oleh perusahaan2 dari sysadmin Linux. Ok, selamat belajar.
Sebagai admin tentunya kita sering melakukan session ssh ke server kita, baik dari
kantor, ataupun dari rumah. Lewat session ssh ini kita mungkin mendownload program2
menggunakan wget, tapi bagaimana kalau filenya besar dan lama mendownloadnya,
sedangkan kita sudah mesti mematikan komputer kita? Kalau kita matikan komputer kita,
maka session ssh itu akan terputus dan hal2 yg sedang kita lakukan akan terhenti. Nah,
sebuah program bernama 'screen' dapat berperan.
Sebelum kita membahas lebih lanjut, screen ini sebenarnya sangat bermanfaat bagi
seorang admin. Namun herannya, sedikit sekali orang yang menyadari kegunaan program
screen ini.
Masih bingung dengan kegunaan screen ini? Coba deh kita membuka sebuah terminal
dari PC kita, dan kemudian login menggunakan ssh ke server kita. Nah setelah login,
coba jalankan program 'top'. Program top ini akan menampilkan beberapa informasi
mengenai server secara real-time misalnya mengenai load processornya, process2 yang
sedang berjalan apa saja, pemakaian memory, dll.
Kemudian kita tutup terminal yang kita buka tadi. Dan kemudian kita buka kembali 1
terminal, dan login ke server menggunakan ssh. Apa yang akan kamu dapatkan? Sebuah
session ssh yang baru dan kosong. Dimana program top yang tadi kita jalankan? Ia akan
ikut mati bersama terminal yang kita close tadi. Nah, dengan menggunakan program
screen, kita dapat menjalankan program top tadi tanpa takut dia akan mati begitu kita
close terminalnya. Dan nantinya kita dapat login lagi ke server tersebut, dan kemudian
masuk ke dalam session yang tadi kita tinggalkan persis dalam kondisi real-time.
4. Nah, kita ini sebenarnya telah masuk ke dalam session screen. Bagaimana cara
mengetahui cara bekerjanya screen? Kita lakukan test berikut ini: coba kita ketikkan
"Haloooo, lagi nyoba session screen nih", dan tekan Enter.
5. Nah kemudian kita tutup terminal/konsole itu.
6. Kemudian kita buka kembali sebuah terminal. Apa yang kita lihat? Sebuah bash
prompt yang kosong bukan? Seperti gambar di bawah ini.
8. Maka apa yang kita lihat? Session yang tadi kita tinggalkan! Asyik bukan? :)
Hehe...
9. Oya sebelum terlalu happy, ada baiknya kalau kita mau mematikan terminal/konsole
jangan langsung mengklik tombol Closenya. Pakailah cara yang lebih halus yaitu dengan
"melepaskan/mendetach" session screen kita terlebih dahulu dengan menekan tombol
Ctrl-a, kemudian d. Seperti di gambar berikut ini.
10. Lalu bagaimana cara mengakhiri session screen ini? Caranya adalah dengan
mengetikkan command: exit. Hal ini penting untuk dilakukan, sebab kalau tidak session
screen itu akan terus berjalan.
Tunggu... masih ada lagi kemampuan screen, yaitu membuat multiple session. Jadi
dengan menggunakan sebuah terminal, kita bisa menjalankan beberapa buah program
sekaligus secara interactive. Caranya?
1. Jalankan screen. Ini adalah session nomor satu. Untuk mengetestnya kita ketik saja di
layar: "layar 1".
2. Kemudian kita tekan tombol ini: Ctrl - a kemudian c. Nah, disini kita telah me-create
session kedua. Untuk mengetestnya, kita ketik saja di layarnya: "layar 2".
3. Berarti telah 2 session dong yang tercipta? Iya. Kita bisa berpindah2 dari satu session
ke session yang lain dengan cara menekan tombol Ctrl - a - n (untuk next screen), dan
Ctrl - a - p (untuk screen sebelumnya).
4. Jangan lupa untuk mematikan sessionnya dengan mengetikkan exit bila sudah.
Kesimpulan
Ok deh, kira2 demikian artikel mengenai screen. Semoga screen ini dapat
membantu/meringankan para admin di dalam melaksanakan tugasnya yang tidak pernah
habis.
Tetap semangat!
Ilmu Pengetahuan adalah Milik Bersama.
Merdeka!