Anda di halaman 1dari 16

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pembelajaran didefinisikan sebagai perubahan dalam diri seseorang yang disebabkan oleh pengalaman (Driscoll dalam Slavin, 2008). Pembelajaran bisa bersifat intensional, seperti ketika siswa mendapatkan suatu informasi yang disajikan di ruang kelas. Bisa juga bersifat tidak intensional. Sebagai seorang pembelajar atau guru tentu kita menginginkan siswa dapat belajar. Sehingga guru menggunakan beberapa cara untuk siswanya bisa belajar. Banyak cara yang bisa digunakan siswa untuk belajar. Dalam dunia pendidikan umumnya dan proses pendidikan khususnya, penggunaan metode yang tepat dalam pengajaran merupakan hal sangat penting diperhatikan. Metode merupakan suatu alat atau cara dalam menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Winarno Surachmat yang dikemukakan dalam buku Dasar dan Tehnik Interaksi Belajar Mengajar bahwa: Metode adalah cara dalam funsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Terkait dengan macam- macam model pembelajaran, salah satunya ialah model pembelajaran secar langsung. Istilah pembelajaran langsung (direct instruction) digunakan untuk menggambarkan pelajaran dimana guru menyampaikan informasi langsung kepada siswa, dengan menata waktu pelajaran guna mencapai beberapa sasaran yang telah ditentukan. Pengajaran langsung tepat digunakan untuk mengajarkan isi informasi. Model pembelajaran langsung merupakan model pembelajran yang lebih berpusat pada guru dan lebih mengutamakan strategi pembelajaran efektif guna memperluas informasi materi ajar. Adapun macam- macam pembelajaran langsung antara lain: (1) ceramah, merupakan suatu cara penyampaian informasi dengan lisan dari seorang kepada sejumlah pendengar. (2) praktek dan latiha, merupakan suatu teknik untuk membantu siswa agar dapat menghitung dengan cepat. (3) ekspositori, merupakan suatu penyampaian informasi yang hampir sama dengan ceramah, hanya saja frekuensi bicara guru lebih sedikit. (4) demonstrasi, merupakan suatu cara penyampaian informasi yang mirip dengna ceramah dan ekspositori hanya saja pembicara guru lebih sedikit dan siswa lebih banyak teribat di dalamnya. (5) questioner, dan (6) mencongak. Cara guru dalam menyajikan informasi untuk siswa ini disebut dengan teknik pembelajaran. Tatiek Romlah menyebutkan bahwa teknik bukan merupakan tujuan hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan bimbingan. Pemilihan dan penggunaan masing- masing teknik tidak dapat lepas dari
1

kepribadian guru itu sendiri. Dengan kata lain teknik yang digunakan oleh seorang guru dapat berhasil, tetapi belum tentu akan berhasil juga ketika digunakan oleh guru yang lain. Tidak jarang metode ekspositori ini disamakan dengan metode ceramah karena sifatnya sama memberikan informasi pengajaran berpusatkan pada guru, tetapi dalam metode ekspositori dominasi guru banyak dikurangi. Guru tidak terus bicara, melainkan guru memberikan informasi hanya pada saat-saat/ bagian-bagian yang diperlukan, misalnya pada permulaan pengajaran, pada topik yang baru, pada waktu memberikan contoh-contoh soal dan sebagainya dalam Somantri (2001: 5). Metode pembelajaran ekspositori adalah Metode pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Metode pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam metode ini guru memegang peran yang sangat dominan.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Jelaskan karakteristik pembelajaran dengan metode pemberian informasi atau expository technique? 2. Jelaskan langkah- langkah pembelajaran dengan metode pemberian informasi atau expository technique? 3. Apakah kelebihan dan kekurangan pembelajaran dengan metode pemberian informasi atau expository technique? 4. Jelaskan penggunaan metode pemberian informasi atau expository technique dalam memahamkan siswa terhadap konsep diri positif?

C. Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui karakteristik pembelajaran dengan metode pemberian informasi atau expository technique. 2. Untuk mengetahui langkah- langkah pembelajaran dengan metode pemberian informasi atau expository technique. 3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran dengan metode pemberian informasi atau expository technique. 4. Untuk mengetahui penggunaan metode pemberian informasi atau expository technique dalam memahamkan siswa terhadap konsep diri positif.
2

BAB II PEMBAHASAN

A. Karakteristik Pembelajaran Dengan Metode Pemberian Informasi Atau Expository Technique

Adapun karakteristik metode ekspositori diantaranya yaitu sebagai berikut: 1. Metode ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan metode ini, oleh karena itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah. 2. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang. 3. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.

B. Langkah- Langkah Pembelajaran Dengan Metode Pemberian Informasi Atau Expository Technique

Ada beberapa langkah dalam penerapan Metode ekspositori, yaitu: 1. Persiapan (Preparation) Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Dalam strategi ekspositori, langkah persiapan merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori sangat tergantung pada langkah persiapan. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan di antaranya adalah: a. Memberikan sugesti yang positif dan hindari pemberian sugesti yang negatif. b. Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai. c. Bukalah file dalam otak siswa. 2. Penyajian (Presentation)

Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Yang harus dipikirkan guru dalam penyajian ini adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini, yaitu: a. Penggunaan bahasa. b. Intonasi suara. c. Menjaga kontak mata dengan siswa. d. Menggunakan joke-joke yang menyegarkan. 3. Korelasi (Correlation) Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. 4. Menyimpulkan (Generalization) Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti dari materi pelajaran yang telah disajikan. Dengan kata lain menyimpulkan merupakan menyederhanakan (mencari intinya) dari uraian materi yang sudah disamapaikan. 5. Mengaplikasikan (Application) Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru/ konselor. Melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang biasa dilakukan pada langkah ini di antaranya: a. Membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan, b. Memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan.

C. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran dengan Metode Pemberian Informasi atau Expository Technique

1. Keunggulan Metode Pembelajaran Ekspositori Adapun kelebihan yang dimiliki oleh metode pembelajaran ekpositori apabila dibandingkan dengan metode yang lainnya yaitu sebagai berikut: a. Guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, ia dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan. b. Metode pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
4

c. Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan (verbal) tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi). d. Dapat digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar. Sehingga melalui metode ekspositori dapat melayani banyak orang. Selain itu metode ekspositori tidak terlalu banyak memerlukan fasilitas untuk melaksanakannya.

2. Kelemahan Metode Pembelajaran Ekspositori Selain kelebihan yang sudah dijelaskan diatas, metode pembelajaran juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya yaitu sebagai berikut: a. Metode ekspositori hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik. Untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi lain. b. Keberhasilan metode pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi, dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi), dan kemampuan mengelola kelas. Tanpa itu sudah dapat dipastikan proses pembelajaran tidak mungkin berhasil. c. Penyampaiannya yang lebih sering disampaikan secara monolog, sehingga siswa akan akan merasa lebih cepat bosan. Sehingga diharapkan guru mempunyai daya kreatifitas yang tinggi sehingga tidak membosankan. Adapun cara- cara yang perlu diperhatikan guru sehingga tercapainya tujuan pembelajaran. Cara yang dapat digunakan dalam mengatasi kelemahan- kelemahan dari metode ekspositori pada saat penyampaian materi/ informasi kepada siswa, yaitu sebagai berikut: a. Sebelum memilih teknik pemberian teknik/ metode ekspositori, diperlukanya pertimbanganpertimbangan apakah cara tersebut merupakan cara yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan siswa. b. Sebelum meyampaikan materi menggunakan teknik pemberian teknik/ metode ekspositori, maka guru terlebih dulu harus menyiapkan bahan informasi. Selain itu guru harus menguasai bahan informasi yang akan disampaikannya. Sehingga ketika ada pertanyaan dari siswa dapat menjawab serta menjelaskan sebaik- baiknya. c. Usahakan berbagai variasi penyampaian supaya pendengar menjadi lebih aktif misalnya dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang memicu terjainya tukar- menukar pendapat antar siswa.

d. Gunakan berbagai alat bantu yang dapat memperjelas pemahaman siswa terhadap informasi yang disampaikan. Misalnya dengan menggunakan ilustrasi dengan gambar, bagan, penggunaan OHP, PPT. selain itu usahakan untuk menyediakan bahan yang dapat dipelajari sendiri oleh siswa.

D. Penggunaan Metode Pemberian Informasi Atau Expository Technique Dalam Memahamkan Siswa Terhadap Konsep Diri Positif

Pada perkuliahan Praktikum Bimbingan Kelompok, teknik ekspositori ini sudah saya praktekkan dalam bentuk pemberian layanan untuk siswa dengan judul Teknik Ekspositori sebagai Metode Pemberian Informasi Kepada Siswa tentang Konsep Diri Positif. Dimana disini saya sebagai seorang konselor yang memeberikan layanan informasi kepada siswa menggunakan teknik ekspositori. Beberapa pertimbangan saya dalam pemilihan metode ini, yaitu sebagai berikut: 1. Melalui teknik ekspositori ini saya bisa menyampaikannya kepada banyak siswa (target pemberian layanan). 2. Penggunaan teknik ekspositori ini cara penyampaian materinya dapat dimodifikaskan. Dengan kata lain tidak hanya dengan ceramah saja. Tetapi bisa dimodifikasikan misalnya dengan pemberian tugas individu maupun kelompok yang harus diselesaikan siswa. Informasi yang akan saya sampaikan kepada siswa terkait dengan konsep diri. Dimana disini informasi yang saya sampaikan terkait dengan definisi konsep diri, cara mengenali diri sendiri, manfaat mengenali diri, pengaruh penilaian positif terhadap diri, dan faktor penghambat pengenalan diri. Sehingga akan lebih efektif apabila disampaikan melalui teknik ekspositori. Disini saya menjadi seorang konselor yang akan menyampaikan sebuah informasi kepada siswa. Siswanya adalah anggota rombongan belajar. Pada penyampaian informasi dengan teknik ekspositori, dilaksanakan secara klasikal di dalam rombongan belajar. Dimana pada langkah pertama, saya mempersiapkan diri dan juga siswa (anggota rombongan belajar). Kemudian sebagai pembukaannya penyamapaian tujuan dari pemberian layanan, dimana tujuannya adalah siswa

mampu memberikan makna akan konsep diri, siswa mampu memdeskripsikan siapa dirinya, siswa mampu memahami akan pentingnya mengenali diri secara positif, siswa mampu memberikan penghargaan positif terhadap dirinya, dan siswa mampu mengidentifikasi faktor penghambat dalam mengenali diri. Penerapan teknik ekspositori ini, peran konselor tidak hanya sekedar bercerita atau menjelaskan materi. Melainkan konselor harus mampu menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman
6

siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Sehingga siswa akan lebih mudah dalam memahami apa yang sudah disampaikan oleh konselor. Kemudian konselor memberikan kesimpulan terkait dengan informasi yang telah disampaikan. Menyimpulkan materi ini bisa dilakukan oleh konselor maupun oleh siswa. Konselor meminta siswa untuk memberikan kesimpulan terhadap apa yang ia peroleh dari pemberian layanan informasi. Kemudian didukung oleh kesimpulan dari konselor, dengan tujuan untuk memperkuat pemahaman siswa. Pada tahap yang terakhir yaitu pengaplikasian. Dimana pengaplikasian merupakan langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru/ konselor. Melalui langkah ini guru/ konselor akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa.

BAB III PENUTUP

A. kesimpulan Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contohcontoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. Penerapan teknik ekspositori ini, peran konselor tidak hanya sekedar bercerita atau menjelaskan materi. Melainkan konselor harus mampu menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Sehingga siswa akan lebih mudah dalam memahami apa yang sudah disampaikan oleh konselor. Ada beberapa langkah dalam penerapan metode ekspositori, yaitu: 1. Persiapan(Preparation) 2. Penyajian (Presentation) 3. Korelasi (Correlation) 4. Menyimpulkan (Generalization) 5. Mengaplikasikan (Application)

B. Saran Berdasarkan uraian diatas, maka saraan perbaikan yang harus diperhatiakn lagi oleh konselor adalah sebagai berikut: 1. Lebih kreatif lagi dalam memberikan fariasi terhadap teknik ekspositori, sehingga siswa tidak mudah bosan. 2. Konselor harus lebih menguasai materi yang akan disampaikan kepada siswa. Sehingga tujuan dari pemberian informasi kepada siswa dapat tercapai. 3. Pelajari lebih lanjut terkait dengan cara berkomunikasi yang efektif. Sehingga dengan demikian akan menambah keterampilan konselor dalam menyampaikan informasi kepada siswa.

DAFTAR RUJUKAN Budiman, Yusuf. Metode Ekspositori. (Online ). (http://budiman2013.blogspot.com/2013/05/metode-ekspositori.html). Diakses Pada tanggal 29 November 2013. Octaria, Dina. Metode Ekspositori. (Online ). (http://dinaoctaria.wordpress.com/2012/10/15/metodepembelajaran-ekspositori-discovery-dan-inquir/). Diakses Pada tanggal 29 November 2013. Parmadi, Ardianto, Wahidin. Metode Ekspositori.(Online).(http://farmady4four.blogspot.com/2013/02/metode-pembelajaranekspositori.html). Diakses Pada tanggal 29 November 2013.

LAMPIRAN

RENCANA PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING (RPBK) A. Identitas 1. Nama Sekolah 2. Kelas/ Semester 3. Bidang Bimbingan 4. Jenis Layanan 5. Fungsi Layanan : SMP Negeri 1 Ngunut : VII/ 1 : Pribadi : Layanan Informasi : Pemahaman dan Pengembangan : Aku Orang Yang Luar Biasa

6. Topik/ Pokok Bahasan 7. Alokasi waktu 8. Minggu ke B. Kompetensi 1. Standart Kompetensi :

: 1 X 45 menit : III

Mendorong siswa SMP mampu mengenali dirinya sendiri dan memberikan penilaian diri secara positif 2. Kompetensi Dasar :

Siswa memahami akan pentingnya mengenali diri secara positif 3. Indikator Keberhasilan : a. Siswa mampu mengartikan dan memahami arti konsep diri. b. Siswa mampu mengenali diriny. c. Siswa mampu memahami akan pentingnya penilaian positif terhadap diri. d. Siswa mampu memahami manfaat dari penilaian positif terhadap diri. e. Siswa memahami faktor penghambat dalam mengenali diri. 4. Tujuan Pembelajaran :

a. Siswa mampu memberikan makna akan konsep diri. b. Siswa mampu memdeskripsikan siapa dirinya. c. Siswa mampu memahami akan pentingnya mengenali diri secara positif. d. Siswa mampu memberikan penghargaan positif terhadap dirinya.
10

e. Siswa mampu mengidentifikasi faktor penghambat dalam mengenali diri. C. Materi : a. Definisi konsep diri oleh beberapa ahli. b. Cara mengenali diri sendiri. c. Manfaat mengenali diri. d. Pengaruh penilaian positif terhadap diri. e. Faktor penghambat pengenalin diri. D. Metode :

Ekspositori dan Pemberian tugas mengenali diri E. Kegiatan Bimbingan :

No 1

Tahap Pembukaan (Apersepsi)

Kegiatan a. Mengucapkan salam sebagai tanda pembukaan dan pembangkit semangat siswa. b. Mengisi daftar presensi siswa. c. Membina hubungan baik dan menyampaikan materi pengait. d. Menyampaikan topik dan tujuan kegiatan yang akan dilakukan agar perhatian dan konsentrasi para siswa fokus pada topik yang akan dibahas.

Nilai Karakter Alokasi Waktu Sopan Santun 5 menit

Peduli Sosial

Kegiatan Inti Eksplorasi

Konselor menjelaskan materi terkait dengan konsep diri, cara mengenalinya dan manfaatnya serta factor yang menghambat pengenalan diri. Materi ditayangkan dalam bentuk power point. Berani Peduli Sosial

20 menit

11

Elaborasi

a. Memfasilitasi siswa untuk bertanya kepada pemateri terkait dengan penjelasan yang masih belum dimengerti. Terbuka

10 menit

Konfirmasi

Kemudian guru memberikan tugas untuk siswa terkait dengan materi yang sudah di jelaskan. Dimana guru memjelaskan akan kegunaan tugas yang diberikan, yaitu untuk menegtahui lebih lanjut akan dirinya.

5 menit

Penutup

Guru bersama- sama dengan siswa mengevaluasi materi yang sudah dijelaskan. Kemudian guru menanyakan kepada siswa pesan kesan siswa setelah mengikuti kegiatan ini.

5 menit

Salam penutup.

F. Media G.Pelaksana H. Tempat

: Power Point, dan Lembar Kerja Siswa. : Konselor : Ruang Kelas : Siswa

I. Pihak yang disertakan J. Sasaran K. Daftar Rujukan

: Siswa kelas VII (42 siswa ) :

Jokosukoco. 2013. Cara Mengetahui Kepribadian Diri. (online). (http://jokosukoco.blogspot.com/2013/04/cara-mengetahui-kepribadian-diri-sendiri.html). Diakses pada tanggal 30 September 2013. Hartoyo, Dwi. Mengenal dan Memahami Diri Manusia. (online ) (http://www.htysite.com/mengenal%20dan%20memahami%20diri%20manusia.htm). Diakses pada tanggal 3 Oktober 2013.
12

Anonim. 2012. Sukses dengan Cara Mengetahui Kemampuan. (online). (http://pulogadung.lp3i.ac.id/berita-165-sukses-dengan-cara-mengenali-kemampuananda.html). Diakses pada tanggal 3 Oktober 2013. K. Rencana Penilaian :

Laiseg (melihat antusiasme siswa saat mengikuti proses penyampaian informasi) Laijapan (memantau sikap mandiri dalam bertingkah laku pada setiap apa yang dilakukan) M. Tindak lanjut :

Kegiatan layanan ini ditindak lanjuti dengan melakukan pengamatan terhadap perkembangan perilaku siswa N. Evaluasi :

1. Evaluasi segera (laiseg) dilaksanakan ketika proses kegiatan penyampaian informasi berlangsung. Dimana sikap dan keaktifan peserta ketika memperhatikan informasi dapat langsung kita lihat. 2. Evaluasi jangka pendek (laijapen) memberikan soal test terhadap apa yang telah diperoleh siswa. Dari penilaian ini dapat diketahui bagaimana siswa mampu mempraktekkan apa yang sudah ia dapatkan. 3. Instumen observasi : a. Pedoman observasi I. Identitas Kelas Hari/tgl observasi Tempat observasi Waktu : : : : : beri tanda cek () pada kolom yang sesuai dengan gejala

II. Aspek yang diobservasi : partisipasi siswa dalam kegiatan bimbingan III. Petunjuk

perilaku yang sedang diamati.

Skala keaktifan

13

Pernyataan Berpendapat Bertanya Menyanggah Menyimpulkan Komentar/kesimpulan :

Sangat aktif

Aktif

Kurang aktif

Tidak aktif

......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ............................................................................................................ Tulungagung,...........................

Observer......................... Keterangan : 1% - 25% : tidak aktif 26% - 50%: kurang aktif 51% - 75%: aktif 76% - 100% : sangat aktif

Mengetahui Kepala SMPN 1 NGUNUT Drs. H. ACHMAD SURURI, M.Pd NIP. 19640607 198911 1 001

Tulungagung, 10 September 2013 Guru Pembimbing Dra. Asna Susiani, Spd NIP. 19640304 199003 2 006

14

LEMBAR KERJA SISWA

Nama:

No:

SOAL 1 Pilihlah satu gambar yang menurut anda paling menarik dan anda sukai A. B. C. D.

E.

F.

G.

H.

I.

15

SOAL 2 Sudahkah anda mengenal diri anda sendiri? Maka sekarang tuliskan apa kelebihan yang anda miliki dan apa yang menjadi kelemahan anda. Dan berjanjilah pada diri anda, kelemahan yang anda miliki akan berubah menjadi kelebihan yang tak dimiliki oleh orang lain. Kelebihan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Kelemahan

JANGAN MAU JADI BIASA JIKA BISA JADI YANG LUAR BIASA

16

Anda mungkin juga menyukai