A. PENDAHULUAN
Semua energi yang digunakan makhluk hidup
(tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme) berasal dari matahari.
Energi cahaya dari matahari diasorbsi oleh tumbuhan hijau dan
selanjutnya dikonversi menjadi energi kimia pada proses
fotosintesis. Fotosintesis adalah suatu mekanisme penyusunan
energi pada tanaman berklorofil dengan bantuan cahaya
melalui reaksi oksidasi-reduksi.
B. STRUKTUR KLOROPLAS
Kloroplas merupakan organel tempat berlangsungnya
fotosisintesis Bentuk koloroplas pada berbagai jenis tuimbuhan
cukup bervariasi, antara lain berbentuk mang-kuk, bentuk pita,
hingga bentuk menyerupai lensa. Pada tumbuhan rendah
seperti chlamydomonas, kloroplas berbentuk mangkuk, dan
pada spyrogyra bentuknya menyerupai bangun pita. Pada
tumbuhan tinggi, kloroplas berbentuk menyerupai lensa.
Ukuran kloroplas pada tumbuhan tinggi panjangnya berkisar 5-
10 um, dan jumlahnya berkisar 50 – 200/sel. Bentuk dan
struktur kloroplas ditunjukkan pada gambar 12.3 dan 12.4.
Kloroplas merupakan organel berbatas membran ganda.
Setiap membran memiliki ketebalan berkisar 70o-80o.
Membran kloroplas terdiri atas membran luar dan membran
dalam yang dipisahkan oleh ruang antar membran dengan lebar
kurang lebih 10 nm. Ruang antar membran mengandung
molekul-molekul nutrien sitosol.
Gambar 12.3 Penampakan kloroplas pada tumbuhan tinggi bila dilihat dari
samping dan atas (Thorpe, 1984).
Tabel 12.1 Komponen utama tilakoid grana dan tilakoid stroma (Sheeler dan
Bianchii, 1983)
F. Fotosintesis
E = hv
λ sehingga
v = c/λ
λ
E = h.c/λ
dimana :
E = energi foton (kuantum)
h = tetapan (konstanta) Planck (662 x 10 –27 erg/detik)
c = kecepatan cahaya (3 x 10 10 cm/detik)
λ = panjang gelombang
v = frekwensi (banyaknya gelombang per detik)
. Radiasi cahaya yang terserap oleh pigmen klorofil untuk
fotosintesis hanya antara 380 nm s/d 760 µm. Di atas 760 µm,
foton tidak mempunyai cukup energi untuk melansungkan
fotosintesis dan dibawah 380 nm memiliki energi terlalu banyak
yang dapat mengakibatkan terjadinya ionisasi dan kerusakan
pigmen. Daerah aktif fotosintesis disebut daerah
photosynthetical active radiation (PAR) yang umumnya
terletak antara panjang gelombang 400 µm s/d 700 µm atau
pada sinar ungu sampai merah.
Absorbsi cahaya oleh pigmen klorofil daun dapat
dijelaskan dalam Hukum Start Einstein yang menyatakan
bahwa setiap molekul hanya dapat menyerap satu foton. Setiap
satu foton akan mengakibatkan tereksitasnya satu elektron.
Elektron dalam satu atom terletak dalam orbit-orbit yang tetap.
Jika pigmen klorofil menyerap energi foton, maka molekul
klorofil akan berada dalam keadaan tereksitasi dan energi
eksitasi inilah yang digunakan dalam fotosintesis
Gambar 12.6.
http://www.firstrays.com/plants_and_light.htm
Klorofil dan pigmen lainnya tereksitasi hanya dalam
waktu yang relatif singkat yaitu selama 10-9 detik atau lebih
singkat dari itu. Energi eksitasi yang diinduksi akan hilang
karena dibebaskan melalui tiga cara :
1. Energi hilang dalam bentuk panas pada waktu elektron
kembali ke orbit dasarnya
2. Energi hilang dalam bentuk panas dan cahaya flouresen
3. Energi hilang karena digunakan untuk suatu reaksi kimia
seperti fotosintesis.
Bila klorofil menyerap energi cahaya, menyebabkan satu
elektron dari klorofil tereksitasi. Elektron yang tereksitasi ini
diteruskan ke senyawa-senyawa kimia khusus yang terdapat di
dekat klorofil di dalam kloroplas yang mempunyai kemampuan
menerima elektron pada tingkat energi yang baru. Senyawa-
senyawa ini dinamakan akseptor elektron atau pembawa
elektron. Jadi pada peristiwa ini terjadi aliran elektron dari suatu
senyawa ke senyawa lain dalam suatu urutan reaksi oksidasi-
reduksi, dimana masing-masing reaksi dikatalisis oleh enzim
tertentu. Dalam proses aliran elektron tersebut, energi dalam
elektron tereksitasi dibebaskan sedikit demi sedikit. Energi yang
dibebaskan ini digunakan untuk membentuk suatu senyawa
kimia berenergi tinggi yang disebut Adenosin Tri Fosfat (ATP).
Pada peristiwa fotosintesis terdapat dua cara pemin-
dahan elektron, yaitu siklik dan non siklik. Pada pemindahan
secara siklik, elektron eksitasi yang berasal dari klorofil setelah
dipindahkan dari satu akseptor ke akseptor lainnya, elektron
kembali ke klorofil. Pada pemindahan elektron nonsiklik, elek-
tron yang meninggalkan klorofil tidak kembali ke klorofil. Klorofil
11
ATP
H2O
Photosystem II Photosystem I
Gambar 12.8
Fotosistem I sebagian besar tersusun dari klorofil a dan
sedikit klorofil b dan β karoten. Satu dari khlorofil a pada
fotosistem I menjadi spesial karena lingkungan kimianya dapat
menyerap cahaya dengan panjang gelombang + 700 nm
sehingga disebut P 700. P 700 ini merupakan pusat reaksi dari
PS I dan semua pigmen lainnya. Pada PS I akan mengirim
energi eksitasinya ke P 700. Pada PS I juga dijumpai paling
sedikit 2 molekul protein yang mengandung Fe dan setiap 4
atom Fe pada molekul protein ini mengikat 2 atom belerang
sehingga disebut protein Fe-S. Fe-S merupakan penerima
elektron utama pada PS I ..
PS II mengandung klorofil a dan β-karoten serta sedikit
klorofil b. Penerima elektron utama pada PS II ini adalah
sebuah klorofil a yang tidak berwarna dan tidak mengandung
Mg yang disebut Feofitin (FeO). PS II juga mengandung
quinon (Q) yang berasosiasi dengan FeO, P 680 dan protein
yang terikat pada P 680. Di samping itu PS II juga mengandung
salah satu atau lebih protein yang mengandung mangan dan
13
Gambar 12.11
H+
Protons cross the membrane via
oxidation and reduction of quinones
Gambar