Dan dalam tahap eksploitasi untuk penempatan baut batuan & kabel batuan
(dalam batubara pemborn lebih banyak dibuat untuk pemasangan baut
batuan – bolting daripada untuk peledakan).
Effisiensi kerja alat mekanis merupakan faktor yang sulit ditentukan, karena
dipengaruhi oleh berbagai hal seperti keterampilan operator, perbaikan dan penyetelan
alat, keterlambatan kerja dan sebagainya.
Namun berdasarkan data-data serta pengalaman dapat ditentukan effisiensi kerja yang
mendekati kenyataan.
sebagai berikut :
Merupakan suatu cara untuk mengetahui kondisi mekanis yang sesungguhnya dari alat
yang sedang dipergunakan, dapat dinyatakan dengan persamaan
100 %
3.5.2 Ketersediaan Fisik (Physical of Availability)
persamaan :
100
yang dipergunakan oleh suatu alat untuk beroperasi pada saat alat
52
100 %
100 %
jam.
Metoda Westinghouse
53
1. Keterampilan
2. Usaha
3. Kondisi Kerja
Kondisi kerja yang nyaman akan memberikan semangat dan minat
meningkat pula.
4. Konsistensi
tersedia.
PT.Tambang
masing-masing hari kerja yang berbeda adalah pada hari jum’at, yang
mana waktu produktif hari jum’at shift I hanya 401 menit atau
6.7 jam,
yang dikarenakan terpotong oleh waktu sholat jum’at dan istirahat yang
total waktu selama 120 menit atau 2 jam, berbeda dengan hari-hari lain
yang waktu istrirahat rata-rata 60 menit atau 1 jam. Untuk waktu produktif
f. Waktu Stand-by
c. Keperluan operator
f. Faktor cuaca
a. Terlambat mulai kerja
f. Waktu Stand-by
Salah satu tolak ukur yang dapat dipakai untuk mengetahui baik
produksi yang dapat dicapai alat tersebut. Oleh sebab itu usaha dan
57
Swell Factor
SF =
Keterangan :
100 %
i
l
Diketahui :
SF
ton m3
0.85 /
ton m3
1.26 /
x 100%
= 69 %
giant ripper
(satu buah pisau bajak) dengan panjang pisau bajak 1100 mm atau 1.1
memiliki suatu tahanan sendiri, seperti halnya pada batubara yang ada di
58
tambang muara tiga besar utara (MTBU), yaitu memiliki karekteristik yang
tersebut maka kita dapat mengetahui jenis alat apa yang dapat digunakan.
D 375 A.
Gambar 4.1
Giant Ripper D 375 A
4.2.3 Tahanan Gelinding (Rolling Resistance)
59
dengan arah gerak kendaraan yang berjalan diatas jalur jalan atau
RR =Wxr
Dimana :
W
r
Tabel 4.1
CRR
Rel Besi
0.01 -
Beton
Jalan, Macadam
Perkerasan Kayu
Jalan Datar, tanpa perkerasan, kering
0.02
0.03
0.03
0.05
0.1
0.12
0.16
0.15
0.15
0.02
0.03
0.04
0.04
0.05
0.09
0.12
0.12
0.16
Sumber : Ir.Rochmanhadi “Alat-Alat Berat Dan Penggunaanya”,Tahun 19927
1. Muatan Kosong
a. Musim Kemarau
WKosong
60
Maka :
RR
= 28500 kg x 0.04
= 1140 kg
b. Musim Hujan
WKosong
Maka :
RR
2. Berisi Muatan
= 28500 kg x 0.16
= 4560 kg
a. Musim Kemarau
Wkosong
= 18000 kg
= 18000 kg + 28500 kg
= 46500 kg
Maka :
RR
= 46500 kg x 0.04
= 1860 kg
61
b. Musim Hujan
Wkosong
= 18000 kg
= 18000 kg + 28500 kg
= 46500 kg
Maka :
RR
= 46500 kg x 0.16
= 7440 kg
penambangan MTBU adalah 2 % yang artinya adalah jalur jalan naik atau
turun 2 meter untuk tiap jarak mendatar sebesar 100 meter, didalam peta
62
kita dapat mengetahui jalur itu naik atau turun adalah dari tanda yang
berupa (+) dan (-) yang mana jika jalur naik maka disebut kemiringan
posistif dan jalur turun adalah kemiringan negatif. Untuk mengetahui besar
GR = W x %k
Dimana :
%k = Kelandaian (%)
Dari rumus perhitungan diatas maka dihitung tahanan kemiringan untuk
kapasitas 18 ton :
Diketahui :
%k
Maka :
GR
= 28500 kg x 2 % = 570 kg
Maksudnya yaitu : gaya berat kendaraan sebesar 570 kg yang
Diketahui :
= 18000 kg
WIsi = 46500 kg
Maka :
GR = 46500 kg x 2%
= 930 kg
63
Maksudnya yaitu : gaya berat kendaraan sebesar 930 kg yang
a. Musim Kemarau
(+kosong)
= 570 kg + 1140 kg
= 1710 kg
b. Musim Hujan
= 570 kg + 4560 kg
= 5130 kg
64
berat 1710 kg pada saat permukaan jalan kering dimusim kemarau dan
sebesar 2%.
(+berisi)
= 930 kg + 1860 kg
= 2790 kg
b. Musim Hujan
(+berisi)
= 930 kg + 7440 kg
= 8370 kg
berat 2790 kg pada saat permukaan jalan kering dimusim kemarau dan
8370 kg pada saat permukaan jalan lunak dimusim hujan, sehingga
65
sebesar 2%.
a. Musim Kemarau
= 1140 kg
b. Musim Hujan
= 4560 kg
a. Musim Kemarau
= 1860 kg
b. Musim Hujan
= 7440 kg
a. Musim Kemarau
(- kosong)
= 1140 kg - 570 kg
= 570 kg
b. Musim Hujan
(- kosong)
= Rolling Resistance - Grade Resistance
= 4560 kg - 570 kg
= 3990 kg
a. Musim Kemarau
(- berisi)
= 920 kg
b. Musim Hujan
= 7440 kg - 940 kg
= 6500 kg
67
mempunyai arti yang sangat penting, baik jalan yang akan digunakan
akan dibuat.
Lebar jalan dibedakan menjadi dua macam yaitu jalan lurus dan
Dimana :
n = jumlah jalur
Wt = lebar alat-angkut (m)
Diketahui :
n = 2 jalur
68
menggunakan persamaan :
= 5 + {3 x 1.25}
= 5 + 3.75
= 8.75 meter
Sumber : Satuan Kerja GEOTEKNIK PT.BA, Thn 2007
Gambar 4.2
lokasi tambang MTBU sebesar 8.75 m untuk 2 jalur, sedangkan lebar jalan
69
ukuran lebar jalan yang akan digunakan ini masih aman untuk tetap dilalui
oleh kendaraan dan masih dapat untuk dibuat tanggul pengaman dan parit
di sisi jalan.
lebar tonjolan kendaraan bagian depan dan bagian belakang pada saat
membelok.
W = 2 ( U + Fa + Fb + Z ) + C
Z = ( U + Fa + Fb) / 2
Dimana:
Fa
Fb
Diketahui :
U = 1.8 m
Fa = 300 mm = 0.3 m
Fb = 300 mm = 0.3 m
C=2m
70
= 1.2 meter
= 9.2 meter
produktivitas
yang keras, jika volume pekerjaan penggalian batubara ini cukup banyak,
ripper,
yang mana alat ini pada hakekatnya sebuah bajak yang gigi-giginya
Gambar 4.3
Ripper D 375 A
tetap ripper di hitung saat alat maju (ripping) dan alat mundur
(kembali
72
truck).
alat-angkut.
100 %
Keterangan :
FFm
Vn
Vt
Diketahui :
73
3.1 m3
: 3,1 m³
: 4,0 m³
4,0 m
x 100%
= 77.5 %
Sumber : Pengamatan Lapangan, Thn 2007
Gambar 4.4
4.5).
Keterangan :
=
100 %
np
5 x0.77.5x 4 m3
75
FFa
=
20 m3
x100%
= 77.5 %
Gambar 4.5
Dump Truck CWA Kapasitas 18 ton
4.5.3 Produksi Alat Angkut (dump truck CWA kapasitas 18 ton)
76
Alat-angkut yang beroperasi adalah Dump Truck Type CWA merk
Hino kapasitas 18 ton dengan nomor kode DT-400, DT-468, DT-471, DT-
482, DT 493, DT-576, DT-577, DT-579, DT-587, DT-614, DT-615 dan DT-
yang dihasilkan oleh alat-angkut Dump Truck Type CWA kapasitas 18 ton
ton/bulan.