Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penyakit ginjal kronis (CKD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia dengan hasil yang merugikan gagal ginjal, penyakit kardiovaskular (CVD) dan kematian dini. Definisi sederhana dan klasifikasi penyakit ginjal diperlukan untuk pembangunan internasional dan pelaksanaan pedoman praktek klinis. Penyakit Ginjal: Meningkatkan Hasil Global melakukan survei dan mensponsori konferensi kontroversi untuk (1) memberikan pemahaman yang jelas untuk kedua nefrologi dan masyarakat nonnephrology dari dasar bukti untuk definisi dan klasifikasi yang direkomendasikan oleh Penyakit Ginjal Kualitas Hasil Initiative, (2) mengembangkan konsensus global untuk mengadopsi definisi sederhana dan sistem klasifikasi , dan (3) mengidentifikasi agenda penelitian kolaboratif dan rencana yang akan meningkatkan dasar bukti dan memfasilitasi pelaksanaan definisi dan klasifikasi CKD.1 Indonesia termasuk negara dengan tingkat penderita gagal ginjal yang cukup tinggi. Menurut data dari Perneftri (Persatuan Nefrologi Indonesia), diperkirakan ada 70 ribu penderita ginjal di Indonesia, namun yang terdeteksi menderita gagal ginjal kronis tahap terminal dari mereka menjalani cuci darah (hemodialisis) hanya sekitar empat ribu sampai lima ribu saja. Gagal ginjal tergolong jenis penyakit dengan gejala yang kurang jelas, khususnya pada stadium awal. Gagal ginjal bisa menyerang semua golongan umur. Angka kejadia gagal ginjal pada anak cukup tinggi akibat kelainan bawaan, radang ginjal menahun, penyakit multisistem.2 Ginjal merupakan salah satu organ tubuh yang mempunyai fungsi utama, yaitu mempertahankan homeostatis dalam tubuh sehingga terdapat keseimbangan optimal untuk kelangsungan hidup dan berlangsungnya fungsi sel. Ginjal mempertahankan homeostasis dengan cara mengatur konsentrasi banyaknya

konstituen plasma, terutama elektrolit, air, dan dengan mengestimasi zat-zat yang tidak diperlukan atau berlebihan di urin. Gagal ginjal dinyatakan terjadi jika fungsi kedua ginjal terganggu sampai pada titik ketika keduanya tidak mampu menjalani fungsi regulatorik dan ekskretorik untuk mempertahankan keseimbangan.3 Sindrom gagal ginjal kronik merupakan permasalahan di bidang nefrologi dengan angka kejadian masih cukup tinggi, etiologi luas dan kompleks, sering tanpa keluhan maupun gejala klinis kecuali sudah terjun ke stadium terminal (gagal ginjal terminal). Laporan studi klinik epidemiologi Indonesia ternyata gagal ginjal terminal (GGT) akibat lanjut dari gagal ginjal kronik menempati urutan pertama dari semua penyakit ginjal, khususnya dibidang nefrologi. Gagal ginjal terminal (GGT) di Indonesia dan umumnya negara berkembang tidak hanya merupakan masalah aspek medik tetapi lebih luas dan berhubungan dengan aspek psikososial. Hanya sebagian kecil (20 30%) pasien dengan gagal ginjal kronik yang mampu menjalani program terapi ginjal.4 Di Amerika Serikat insiden penyakit gagal ginjal kronik diperkirakan 100 kasus perempat juta penduduk per tahun dan akan meningkat sekitar 8% setiap tahunnya. Saat ini belum ada penelitian epidemiologi tentang prevalensi penyakit ginjal kronik di Indonesia. Dari data di beberapa pusat nefrologi di Indonesia di perkirakan penyakit ginjal kronik masing masing berkisar 100 150 per satu juta penduduk.4 Penyakit ginjal kronis (CKD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia . Di Amerika Serikat, prevalensi stadium akhir penyakit ginjal/ End Stage Renal Disease (ESRD) meningkat. Jumlah pasien yang terdaftar dalam program Medicare di danai ESRD telah meningkat dari sekitar 10.000 penerima manfaat pada tahun 1973 , untuk 86.354 pada tahun 1983 , dan 547.982 pada tanggal 31 Desember, 2008. Meskipun alasan yang tepat untuk pertumbuhan program ESRD tidak diketahui, perubahan demografi penduduk, perbedaan beban

penyakit di antara kelompok ras, dan di bawah pengakuan tahap awal CKD dan faktor risiko untuk CKD mungkin sebagian menjelaskan pertumbuhan ini.5 Anestesi adalah suatu tindakan menahan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Ada beberapa anestesiyang menyebabkan hilangnya kesadaran sedangkan jenis lain hanya menghilangkan nyeri dari bagian tubuh tertentu tanpa menghilangkan kesadaran. Saat pasien akan dianestesi, sangat penting untuk memantau keadaan umum, status generalis dan tanda-tanda vital pasien karena sewaktu-waktu dapat terjadi perubahan yang memerlukan penanganan secepatnya. Penyakit-penyakit yang mempengaruhi ginjal sering dikelompokkan pada sindrom-sindrom berdasarkan temuan klinis dan laboratorium nephrotik syndrome, GGA, GGK, nefritis dan nefrolithiasis. Perawatan anestesi pada pasien-pasien dengan sindroma tersebut dikelompokkan berdasarkan status fungsi ginjal preoperatif dari pada berdasarkan sindrom-sindrom tadi.4

1.2

Tujuan Penulis Tujuan penulisan referat ini adalah memberikan gambaran managemen

anestesi pada penyakit ginjal kronik.

1.3

Manfaat Referat ini bermanfaat bagi penulis khususnya dalam menambah

pengetahuan khususnya dalam cabang ilmu anestesiologi dan bisa jadi bahan bacaan ilmiah dalam bidang kedokteran mengenai anestesi pada penyakit ginjal kronik.

Anda mungkin juga menyukai