101
STATUS PASIEN
Identitas :
Ny. AM 61 tahun Kristen Pensiun Komp.PTNI AL dewa kembara blok B3 cilincing, Jakut
Autoanamnesa tgl 14 Sept 2009 Keluhan utama : penglihatan mata kanan kabur tanpa disertai mata merah sejak19 tahun yang lalu.
Keluhan tambahan :-
3 bulan setelah jatuh penglihatan ke 2 matanya kabur terutama mata kanannya dan lama kelamaan bertambah kabur.
Beberapa kali berobat dan keluhan tersebut tdk b < & bertambah sempit penglihatan mata kanan
penglihatan kabur tdk seperti tertutup kabut dan silau saat melihat cahaya. Pasien menyangkal punya riwayat hipertensi dan Diabetes mellitus. Pasien menyangkal pernah atau sedang dalam pengobatan TBC, malaria atau menggunakan obat-obat steroid dalam waktu lama. Tidak kesulitan dalam menyesuaikan melihat gelap. Saat ini pasien mengaku pandangan mata kanannya masih kabur Pasien rutin kontrol ke Poli mata setiap satu bulan sekali setelah operasi.
3 bln kmd mata kabur (kanan) RSPAD 19 th ylljatuh sewaktu senam sekitar
Pemeriksaan fisik
Status generalis
Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos mentis Tanda vital : TD 130/80 mmHg RR : 20 x/menit Kepala : Normocephal Mulut : Tidak diperiksa THT : Tidak diperiksa Thoraks : Tidak diperiksa Abdomen : Tidak diperiksa Ekstremitas : akral hangat
Status oftalmologi
1. Visus
KETERANGAN Tajam Penglihatan Koreksi OD 1/300 (PH -) OS 3/60 S+13,00 C-1,00 x 90o = 6/40 (PH -)
Addisi
Distansia pupil
64/62
S +3
Kacamata lama
Pasien memakai
kacamata
Pasien memakai
kacamata
3. Super Silia
OD Hitam Simetris
OS Hitam Simetris
Nyeri tekan
Ektropion Entropion Blefarospasme Sikatrik Fissura palpebra Ptosis Hordeolum Kalazion
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada 10 mm Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada 10 mm Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Pseudoptosis
Tidak ada
Tidak ada
KETERANGAN Hiperemis
OD Tidak ada
OS Tidak ada
Folikel
Papil Sikatrik Anemia Kemosis
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
6. Konjungtiva Bulbi KETERANGAN Injeksi Konjungtiva Injeksi Siliar OD Tidak ada Tidak ada OS Tidak ada Tidak ada
Perdarahan
Subkonjungtiva Pterigium Pinguekula
Tidak ada
Tidak ada
Nevus Pigmentosus
Kista Dermoid
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
7. Sistem Lakrimalis
KETERANGAN
Punctum lakrimalis Tes Anel Tidak dilakukan Tidak dilakukan
OD
Terbuka
OS
Terbuka
8. Sklera
KETERANGAN Warna Ikterik OD Putih Tidak ada OS Putih Tidak ada
9. Kornea
KETERANGAN Kejernihan OD Jernih OS Jernih
Permukaan
Ukuran Sensibilitas Infiltrat Perforasi
Licin
12 mm Baik Tidak ada Tidak ada
Licin
12 mm Baik Tidak ada Tidak ada
Arkus Senilis
Edema Tes Plasido
Ada
Tidak ada reguler
Ada
Tidak ada reguler
KETERANGAN Kedalaman
OD Normal
OS Normal
Kejernihan
Hifema Hipopion
Jernih
Tidak ada Tidak ada
Jernih
Tidak ada Tidak ada
Efek Tyndall
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
11. Iris
KETERANGAN
Warna
OD
Coklat-kehitaman
OS
Coklat-kehitaman
Kriptae
Bentuk
Jelas
Bulat
Jelas
Bulat
Sinekia
Koloboma
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
12. Pupil
OD Di tengah Bulat
3 mm Positif
OS Di tengah Bulat
3 mm Positif
Positif
Positif
13. Lensa
OD Jernih Di tengah
negatif
OS Jernih Di tengah
negatif
KETERANGAN
Kejernihan
OD
Jernih
OS
Jernih
A.Papil
- Bentuk - Batas Bulat Tegas Bulat Tegas
- Warna
- CD ratio B. Makula Lutea
Kuning pucat
0,5
Kuning Kemerahan
0,3
- Refleks
- Edema C. Retina
Positif
Tidak ada
Positif
Tidak ada
- Robekan
- Rasio A/V - Sikatrik
Tidak ada
2/3 Tidak ada
Tidak ada.
2/3 Tidak ada
16. Palpasi
KETERANGAN Nyeri tekan tumor Tensi Okuli Tonometri Schiotz OD Tidak ada Tidak ada Tidak dilakukan 0/10 = 81,7 OS Tidak ada Tidak ada Tidak dilakukan 8,5/7,5 = 14,3
OS Sesuai dengan
pemeriksa
Resume
Pasien perempuan 61 th mengeluh penglihatan mata
kanan kabur tanpa disertai mata merah sejak19 tahun yang lalu.
3 bln setelah jatuh penglihatan kedua matanya menjadi
disekitarnya.
Rw Trauma
Operasi glukoma Pasien rutin kontrol ke Poli mata setiap bulan
Tes konfrontasi : OD lebih sempit dari pemeriksa OS sama dengan pemeriksa Tonometer OD= 81,7 mmHg OS = 14,3 mmHg
OS
papil bentuk bulat,batas tegas, warna kuning kemerahan CDR 0,3 reflek makula +, udem -, robekan -, rasio A/V : 2/3
Pemeriksaan Anjuran
perimetri gonioskopi
Diagnosis Kerja
OD : OS : -
Penatalaksanaan
memakai kacamata a. Timolol 0,5%, 2 tetes sehari b. asetazolamid 250 mg 3 x 1 tablet c. TIO selalu dipantau
Prognosis
Quo sanationam
: Dubia ad bonam
Dubia ad bonam
Dx
1.
Identitas, usia >40 th 2. Anamnesa : penglihatan kabur pada mata kanan tanpa merah tjd scr perlahan Plihatan kabur perlahan2 spt mlihat bercak hitam yg makin lama makin tebal mikuti arah pandang Jalan menabrak-nabrak penyempitan LP pd glukoma
tajam penglihatan OD=1/300 PH OS= 3/60 koreksi : S+13,50 C-1,00 x 90 =6/40 PH1.
OS : dbn
Penatalaksanaan Diberikan obat2an utk me< TIO y/ a. Timolol 0,5%, 2 tetes sehari b. asetazolamid 250 mg 3 x 1 tablet TIO selalu dipantau
GLAUKOMA KRONIK
DEFINISI kelainan pada mata yang ditandai oleh meningkatnya
TIO yang disertai pencekungan diskus optikus dan pengecilan lapang pandang.
KLASIFIKASI
Glaucoma primer - Glaucoma sudut terbuka primer - Glaucoma sudut tertutup primer 2. Glaucoma kongenital 3. Glaucoma sekunder glaucoma yang disebabkan sebagai manifestasi dari penyakit mata lain. 4. Glaucoma absolute stadium akhir galukoma yang tidak terkontrol dimana sudah terjadi kebutaan total akibat tekanan bola mata memberikan gangguan fungsi lanjut.
1.
Awal lancar
hambatan yaitu terdapatnya sekatan yang tidak normal pada aliran cairan aquos di dalam mata (pd trabekulum)
Patogenesis
ada gejala nyeri (-) akan tetapi lapang pandang mata akan menyempit perlahanlahan
TIO
Kerusakan saraf
Umur
Ras.
Riwayat keluarga.
Miopia.
Diabetes
Hipertensi
1. TIO
perlahan
2. Mata tidak merah atau sakit 3. Sering tidak disadari oleh penderitanya karena pada awalnya tidak menimbulkan gejala. Namun lama-lama dapat timbul gejala berupa : - penglihatan menjadi kabur
DIAGNOSA
Tonometri funduskopi Pemeriksaan lapang pandang.
Gonioskopi
Tujuan utama pengobatan glaukoma khronik adalah dengan cara menurunkan tekanan bola mata dgn cara : 1. Obat obatan Miotikum memperbesar output Simpatomimetik m < prod Beta bloker phambat produksi
Trabekuloplasti
trabekulektomi
PROGNOSIS
Walaupun kerusakan yang sudah terjadi tidak dapat diperbaiki lagi, tetapi dengan diagnosa
PENCEGAHAN
Glaukoma kronik sering terjadi pada usia 40 tahun keatas, oleh karena itu perlu memeriksakan diri setiap 2 tahun dengan melakukan: a. Mengukur tekanan bola mata dengan menggunakan Tonometer b. Memeriksakan keadaan saraf optic dengan alat Ophtalmoskop c. Melakukan pemeriksaan lapang pandang
Thank you