Anda di halaman 1dari 38

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada abad 21 ini, kita perlu menelaah kembali praktik-praktik pembelajaran di sekolah-sekolah.

Peranan yang harus dimainkan oleh dunia pendidikan dalam mempersiapkan akan didik untuk berpartisipasi secara utuh dalam kehidupan bermasyarakat di abad 21 akan sangat berbeda dengan peranan tradisional yang selama ini dipegang oleh sekolah-sekolah. Ada persepsi umum yang sudah berakar dalam dunia pendidikan dan juga sudah menjadi harapan masyarakat. Persepsi umum ini menganggap bahwa sudah merupakan tugas guru untuk mengajar dan menyodori siswa dengan muatan-muatan informasi dan pengetahuan. Guru perlu bersikap atau setidaknya dipandang oleh siswa sebagai yang mahatahu dan sumber informasi. dan ujian yang tinggi. !ampaknya, perlu adanya perubahan paradigma dalam menelaah proses belajar siswa dan interaksi antara siswa dan guru. "udah seyogyanyalah kegiatan belajar mengajar juga lebih mempertimbangkan siswa. "iswa bukanlah sebuah botol kosong yang bisa diisi dengan muatan-muatan informasi apa saja yang dianggap perlu oleh guru. "elain itu, alur proses belajar tidak harus berasal dari guru menuju siswa. "iswa bisa juga saling mengajar dengan sesama siswa yang lainnnya. #ahkan, banyak penelitian menunjukkan bahwa pengajaran oleh rekan sebaya $peer teaching% ternyata lebih efektif daripada pengajaran oleh guru. "istem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur disebut sebagai sistem &pembelajaran gotong royong' atau cooperative learning. (alam sistem ini, guru bertindak sebagai fasilitator. Ada beberapa alasan penting mengapa sistem pengajaran ini perlu dipakai lebih sering di sekolah-sekolah. "eiring dengan proses globalisasi, juga terjadi transformasi sosial, ekonomi, dan demografis yang mengharuskan sekolah untuk lebih menyiapkan anak didik dengan keterampilan-keterampilan baru untuk bisa ikut berpartisipasi dalam dunia yang berubah dan berkembang pesat. "esungguhnya, bagi guru-guru di negeri ini metode gotong royong tidak terlampau asing dan mereka telah sering menggunakannya dan mengenalnya sebagai metode kerja kelompok. )emang tidak bisa disangkal bahwa banyak guru telah sering menugaskan para siswa untuk bekerja dalam kelompok. "ayangnya, metode kerja kelompok sering dianggap kurang efektif. #erbagai sikap dan kesan negati*e memang bermunculan dalam pelaksaan metode kerja kelompok. +ika ebih celaka lagi, siswa belajar dalam situasi yang membebani dan menakutkan karena dibayangi oleh tuntutan-tuntutan mengejar nilai-nilai tes

kerja kelompok tidak berhasil, siswa cenderung saling menyalahkan. "ebaliknya jika berhasil, muncul perasaan tidak adil. "iswa yang pandai,rajin merasa rekannya yang kurang mampu telah membonceng pada hasil kerja mereka. Akibatnya, metode kerja kelompok yang seharusnya bertujuan mulia, yakni menanamkan rasa persaudaraan dan kemampuan bekerja sama, justru bisa berakhir dengan ketidakpuasaan dan kekecewaaan. #ukan hanya guru dan siswa yang merasa pesimis mengenai penggunaan metode kerja kelompok, bahkan kadangkadang orang tua pun merasa was-was jika anak mereka dimasukkan dalam satu kelompok dengan siswa lain yang dianggap kurang seimbang. #erbagai dampak negatif dalam menggunakan metode kerja kelmpok tersebut seharusnya bisa dihindari jika saja guru mau meluangkan lebih banyak waktu dan perhatian dalam mempersiapkan dan menyusun metode kerja kelompok. -ang diperkanalkan dalam metode pembelajaran cooperative learning bukan sekedar kerja kelompok, melainkan pada penstrukturannya. +adi, sistem pengajaran cooperative learning bisa didefinisikan sebagai kerja,belajar kelompok yang terstruktur. -ang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsru pokok $+ohnson . +ohnson, 1//0%, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab indi*idual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok. 1ekawatiran bahwa semangat siswa dalam mengembangkan diri secara indi*idual bisa terancam dalam penggunaan metode kerja kelompok bisa dimengerti karena dalam penugasan kelompok yang dilakukan secara sembarangan, siswa bukannya belajar secara maksimal, melainkan belajar mendominasi ataupun melempar tanggung jawab. )etode pembelajaran gotong royong distruktur sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota dalam satu kelompok melaksanakan taanggung jawab pribadinya karena ada sistem akuntabilitas indi*idu. "iswa tidak bisa begitu saja membonceng jerih payah rekannya dan usaha setiap siswa akan dihargai sesuai dengan poin-poin perbaikannya. (ari latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merasa terdorong untuk melihat pengaruh pembelajaran terstruktur dan pemberian balikan terhadap prestasi belajar siswa dengan mengambil judul &)eningkatkan Prestasi #elajar 2lmu Pengetahuan "osial )elalui Pembelajaran 1ooperatif )odel G2 Pada "iswa 1elas 3222 !ahun Pelajaran 2412,2410'. B. Rumusan Masalah )erujuk pada uraian latar belakang di atas, dapat dikaji ada beberapa permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut5 1. Apakah pembelajaran kooperatif model G2 berpengaruh terhadap hasil belajar 2lmu Pengetahuan "osial siswa 1elas 3222 !ahun Pelajaran 2412,24106 2. "eberapa tinggi tingkat penguasaan materi pelajaran 2lmu Pengetahuan "osial dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model G2 pada siswa 1elas 3222 !ahun Pelajaran 2412,24106

C. Tujuan Penelitian #erdasar atas rumusan masalaah di atas, maka tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah5 1. 7ntuk mengungkap pengaruh pembelajaran kooperatif model G2 terhadap hasil belajar 2lmu Pengetahuan "osial siswa 1elas 3222 !ahun Pelajaran 2412,2410 2. 2ngin mengetahui seberapa jauh pemahaman dan penguasaan mata pelajaran 2lmu Pengetahuan "osial setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif model G2 pada siswa 1elas 3222 !ahun Pelajaran 2412,2410 D. Pentingnya Penelitian 1. 8asil dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pembelajaran kooperatif model G2 dalam pembelajaran 2lmu Pengetahuan "osial oleh guru 1elas 3222 !ahun Pelajaran 2412,2410. 2. "ekolah sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran 2lmu Pengetahuan "osial. 0. Guru, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa. 9. "iswa, dapat meningkatkan moti*iasi belajar dan melatih sikap sosial untuk saling peduli terhadap keberhasilan siswa lain dalam mencapai tujuan belajar. :. )enambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru 2lmu Pengetahuan "osial dalam meningkatkan pemahaman siswa belajar 2lmu Pengetahuan "osial. ;. "umbangan pemikiran bagi guru 2lmu Pengetahuan "osial dalam mengajar dan meningkatkan pemahaman siswa belajar 2lmu Pengetahuan "osial. E. De inisi I!erasi"nal #aria$el Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut5 1. )etode pembelajaran kooperatif model G2 adalah5 "uatu pengajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama. 2. )oti*asi belajar adalah5 "uatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri indi*idu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. 0. Prestasi belajar adalah5 8asil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran.

%. Batasan Masalah 1arena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah meliputi5 1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa 1elas 3222 !ahun Pelajaran 2412,2410 2. Penelitian ini dilakukan pada bulan "eptember semester ganjil tahun pelajaran 2412,2410. 0. )ateri yang disampaikan adalah pokok bahasan perkembangan teknologi untuk produksi, komunikasi dan transportasi.

BAB II &A'IAN PU(TA&A A. Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan ("sial 1. Pengertian (i dalam istilah hasil belajar, terdapat dua unsur di dalamnya, yaitu unsur hasil dan unsur belajar. 8asil merupakan suatu hasil yang telah dicapai pebelajar dalam kegiatan belajarnya $dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya%, sebagaimana dijelaskan dalam 1amus #esar #ahasa 2ndonesia, $1//:5 <=<%. (ari pengertian ini, maka hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lajimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. #elajar itu sebagai suatu proses perubahan tingkah laku, atau memaknai sesuatu yang diperoleh. Akan tetapi apabila kita bicara tentang hasil belajar, maka hal itu merupakan hasil yang telah dicapai oleh si pebelajar. 2stilah hasil belajar mempunyai hubungan yang erat kaitannya dengan prestasi belajar. "esungguhnya sangat sulit untuk membedakan pengertian prestasi belajar dengan hasil belajar. Ada yang berpendapat bahwa pengertian hasil belajar dianggap sama dengan pengertian prestasi belajar. Akan tetapi lebih dahulu sebaiknya kita simak pendapat yang mengatakan bahwa hasil belajar berbeda secara prinsipil dengan prestasi belajar. 8asil belajar menunjukkan kualitas jangka waktu yang lebih panjang, misalnya satu cawu, satu semester dan sebagainya. "edangkan prestasi belajar menunjukkan kualitas yang lebih pendek, misalnya satu pokok bahasan, satu kali ulangan harian dan sebagainya. >awawi $1/=15 144% mengemukakan pengertian hasil adalah sebagai berikut5 1eberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor dari hasil tes mengenai sejumlah pelajaran tertentu. Pendapat lain dikemukakan oleh "adly $1/<<5 /49%, yang memberikan penjelasan tentang hasil belajar sebagai berikut, &8asil yang dicapai oleh tenaga atau daya kerja seseorang dalam waktu tertentu', sedangkan )arimba $1/<=5 190% mengatakan bahwa &hasil adalah kemampuan seseorang atau kelompok yang secara langsung dapat diukur'. )enurut >awawi $1/=15 12<%, berdasarkan tujuannya, hasil belajar dibagi menjadi tiga macam, yaitu5 a. 8asil belajar yang berupa kemampuan keterampilan atau kecapakan di dalam melakukan atau mengerjakan suatu tugas, termasuk di dalamnya keterampilan menggunakan alat. b. 8asil belajar yang berupa kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan tentang apa yang dikerjakan.

c.

8asil belajar yang berupa perubahan sikap dan tingkah laku. "ejak awal dikembangkannya ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia,

2. ?aktor-faktor yang )empengaruhi 8asil #elajar banyak dibahas mengenai bagaimana mencapai hasil belajar yang efektif. Para pakar dibidang pendidikan dan psikologi mencoba mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. (engan diketahuinya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar, para pelaksana maupun pelaku kegiatan belajar dapat memberi inter*ensi positif untuk meningkatkan hasil belajar yang akan diperoleh. "ecara implisit, ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar anak, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. a. ?aktor 2nternal ?oktor internal meliputi faktor fisiologis, yaitu kondisi jasmani dan keadaan fungsi-fungsi fisiologis. ?aktor fisiologis sangat menunjang atau melatar belakangi akti*itas belajar. 1eadaan jasmani yang sehat akan lain pengaruhnya dibanding jasmani yang keadaannya kurang sehat. 7ntuk menjaga agar keadaan jasmani tetap sehat, nutrisi harus cukup. 8al ini disebabkan, kekurangan kadar makanan akan mengakibatkan keadaan jasmani lemah yang mengakibatkan lekas mengantuk dan lelah. ?aktor psikologis, yaitu yang mendorong atau memoti*asi belajar. ?aktorfaktor tersebut diantaranya5 Adanya keinginan untuk tahu Agar mendapatkan simpati dari orang lain. 7ntuk memperbaiki kegagalan 7ntuk mendapatkan rasa aman.

b. ?aktor @ksternal ?aktor-faktor eksternal, yaitu faktor dari luar diri anak yang ikut mempengaruhi belajar anak, yang antara lain berasal dari orang tua, sekolah, dan masyarakat. 1. ?aktor yang berasal dari orang tua ?aktor yang berasal dari orang tua ini utamanya adalah sebagi cara mendidik orang tua terhadap anaknya. (lam hal ini dapat dikaitkan suatu teori, apakah orang tua mendidik secara demokratis, pseudo demokratis, otoriter, atau cara laisses faire. Aara atau tipe mendidik yang dimikian masing-masing mempunyai kebaikannya dan ada pula kekurangannya. )enurut hemat peneliti, tipe mendidik sesuai dengan kepemimpinan Pancasila lebih baik dibandingkan tipe-tipe diatas. 1arena orang tua dalam mencampuri belajar anak, tidak akan masuk terlalu dalam.

Prinsip kepemimpinan Pancasila sangat manusiawi, karena orang tua akan bertindak ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani. (alam kepemimpinan Pancasila ini berarti orang tua melakukan kebiasaan-kebiasaan yang positif kepada anak untuk dapat diteladani. Brang tua juga selalu memperhatikan anak selama belajar baik langsung maupun tidak langsung, dan memberikan arahan-arahan manakala akan melakukan tindakan yang kurang tertib dalam belajar. (alam kaitan dengan hal ini, !im Penyusun #uku "ekolah Pendidikan Guru +awa !imur $1/=/5 =% menyebutkan, &(i dalam pergaulan di lingkungan keluarga hendaknya berubah menjadi situasi pendidikan, yaitu bila orang tua memperhatikan anak, misalnya anak ditegur dan diberi pujianC.' Pendek kata, moti*asi, perhatian, dan kepedulian orang tua akan memberikan semangat untuk belajar bagi anak. 2. ?aktor yang berasal dari sekolah ?aktor yang berasal dari sekolah, dapat berasal dari guru, mata pelajaran yang ditempuh, dan metode yang diterapkan. ?aktor guru banyak menjadi penyebab kegagalan belajar anak, yaitu yang menyangkut kepribadian guru, kemampuan mengajarnya. !erhadap mata pelajaran, karena kebanyakan anak memusatkan perhatianya kepada yang diminati saja, sehingga mengakibatkan nilai yang diperolehnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. 1eterampilan, kemampuan, dan kemauan belajar anak tidak dapat dilepaskan dari pengaruh atau campur tangan orang lain. Bleh karena itu menjadi tugas guru untuk membimbing anak dalam belajar. 0. ?aktor yang berasal dari masyarakat Anak tidak lepas dari kehidupan masyarakat. ?aktor masyarakat bahkan sangat kuat pengaruhnya terhadap pendidikan anak. Pengaruh masyarakat bahkan sulit dikendalikan. )endukung atau tidak mendukung perkembangan anak, masyarakat juga ikut mempengaruhi. "elain beberapa faktor internal dan eksternal di atas, faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat disebutkan sebagai berikut5 1% )inat "eorang yang tidak berminat mempelajari sesuatu tidak akan berhasil dengan baik, tetapi kalau seseorang memiliki minat terhadap objek masalah maka dapat diharakan hasilnya baik. )asalahnya adalah bagainama seorang pendidik selektif dalam menentukan atau memilih masalah atau materi pelajaran yang menarik siswa. #erikutnya mengemas materi yang dipilih dengan metode yang menarik. 1arena itu pendidik, pengajar perlu mengenali karakteristik siswa, misalnya latar belakang sosial ekonomi, keyakinan, kemampuan, dan lain-lain.

<

2% 1ecerdasan 1ecerdasan memegang peranan penting dalam menentukan berhasil tidaknya seserorang. Brang pada umumnya lebih mampu belajar daripada orang yang kurang cerdas. #erbagai penelitian menunjukkan hubungan yang erat antara tingkat kecerdasan dan hasil belajar di sekalah $"umadi, 1/=/5 11%. 0% #akat #akat merupakan kemampuan bawaan sebagai potensi yang perlu dilatih dan dikembangkan agar dapat terwujud $7tami, 1//25 1<%. #akat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan pada masa yang akan datang. "elain kecerdasan bakat merupakan faktor yang menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam belajar $"umadi, 1/=/5 12%. #elajar pada bidang yang sesuai dengan bakatnya akan memperbesar kemungkinan seseorang untuk berhasil. 9% )oti*asi )oti*asi merupakan dorongan yang ada pada diri anak untuk melakukan sesuatu tindakan. #esar kecilnya moti*asi banyak dipengaruhi oleh kebutuhan indi*idu yang ingin dipenuhi $"uharsimi, 1//05 ==%. Ada dua macam moti*asi yaitu moti*asi instrinsik dan moti*asi ekstrinsik. )oti*asi instrinsik adalah moti*asi yang ditimbulkan dari dalam diri orang yang bersangkutan. "edangkan, moti*asi ekstrinsik adalah moti*asi yang timbul oleh rangsangan dari luar atau moti*asi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, misalnya angka, ijaDah, tingkatan, hadiah, persaingan, pertentangan, sindiran, cemoohan dan hukuman. )oti*asi ini tetap diperlukan di sekolah karena tidak semua pelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. (engan memiliki kemampuan pada suatu mata pelajaran, baik itu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang mampu dikembangkan, siswa diharapkan dapat mengalih gunakan kemampuan-kemampuan tersebut dalam mengahadapi masalah-masalah dalam berbagai bidang pelajaran. 1emampuan bernalar, kemampuan memilih strategi yang cocok dengan permasalahannya, maupun kemampuan menerima dan mengemukakan suatu informasi secara tetap dan cermat merupakan kemampuan umum yang dapat digunakan dalam berbagai bidang. B. Pengajaran &""!erati Pengajaran kooperatif $Cooperatif Learning% memerlukan pendekatan pengajaran melalui penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar $8oulobec, 2441%. 1. Pengertian Pembelajaran 1ooperatif

)anusia memiliki derajat potensi, latar belakang histories, serta harapan masa depan yang berbeda-beda. 1arena adanya perbedaan, manusia dapat silih asah $saling mencerdaskan%. Pembelajaran kooperatif secara sadar menciptakan interaksi yang silih asah sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar tetapi juga sesama siswa. )anusia adalah makhluk indi*idual, berbeda satu dengan sama lain. 1arena sifatnya yang indi*idual maka manusia yang satu membutuhkan manusia lainnya sehingga sebagai konsekuensi logisnya manusia harus menjadi makhluk sosial, makhluk yang berinteraksi dengan sesamanya. 1arena satu sama lain saling membutuhkan maka harus ada interaksi yang silih asih $saling menyayangi atau saling mencintai%. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang secara sadar dan sengaja menciptakan interaksi yang saling mengasihi antar sesama siswa. Perbedaan antar manusia yang tidak terkelola secara baik dapat menimbulkan ketersinggungan dan kesalahpahaman antar sesamanya. Agar manusia terhindar dari ketersinggungan dan kesalahpahaman maka diperlukan interaksi yang silih asuh $saling tenggang rasa%. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja menciptakan interaksi yang silih asuh untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan. (engan ringkas Abdurrahman dan #intoro $2445 <=% mengatakan bahwa &pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antar sesama siswa sebagai latihan hidup di dalam masyarakat nyata'. 2. 7nsur (asar Pembelajaran 1ooperatif Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat elemenelemen yang saling terkait. Adapun berbagai elemen dalam pembelajaran kooperatif adalah adanya5 &$1% saling ketergantungan positifE $2% interaksi tatap mukaE $0% akuntabilitas indi*idual, dan $9% keterampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan' $Abdurrahman . #intoro, 24445<=</% a. "aling ketergantungan positif (alam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. 8ubungan yang saling membutuhan inilah yang dimaksud dengan saling memberikan moti*asi ntuk meraih hasil belajar yang optimal. "aling ketergantungan tersebut dapat dicapai melalui5 $a% saling ketergantungan pencapaian tujuan, $b% saling ketergantungan dalam menyelesaikan tugas, $c% saling ketergantungan bahan atau sumber, $d% saling ketergantungan peran, dan $e% saling ketergantungan hadiah. b. 2nteraksi tatap muka

2nteraksi tatap muka menuntut para siswa dalam kelompok dapat saling bertatap muka sehingga mereka dapat melakukan dialog, tidak hanya dengan guru, tetapi juga dengan sesama siswa. 2nteraksi semacam itu memungkinkan para siswa dapat saling menjadi sumber belajar sehingga sumber belajar lebih ber*ariasi. 2nteraksi semacam itu sangat penting karena ada siswa yang merasa lebih mudah belajar dari sesamanya. c. Akuntabilitas indi*idual Pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajar kelompok. )eskipun demikian, penilaian ditujukan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran secara indi*idual. 8asil penilaian secara indi*idual tersebut selanjutnya disampaikan oleh guru kepada kelompok agar semua anggota kelompok mengetahui siapa anggota kelompok mengetahui siapa anggota yang memerluan bantuan dan siapa anggota kelompok yang dapat memberikan bantuan. >ilai kelompok didasarkan atas rata-rata hasil belajar semua anggotanya, dan karena itu tiap anggota kelompok harus memberikan urunan demi kemajuan kelompok. Penilaian kelompok secara indi*idual inilah yang dimaksudkan dengan akuntabilitas indi*idual. d. 1eterampilan menjalin hubungan antar pribadi (alam pembelajaran kooperatif keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritifk teman, berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi $interpersonal relationship% tidak hanya diasumsikan tetapi secara sengaja diajarkan. "iswa yang tidak dapat menjalin hubungan antar pribadi tidak hanya memperoleh teguran dari guru tetapi juga dari sesama siswa. 0. Peran Guru dalam Pembelajaran 1ooperatif Pembelajaran kooperatif menuntut guru untuk berperan relatif berbeda dari pembelajaran tradisional. #erbagai peran guru dalam pembelajaran kooperatif tersebut dapat dikemukan sebagai berikut ini. 1. )erumuskan tujuan pembelajaran. Ada dua tujuan pembelajaran yang perlu diperhatikan oleh guru, tujaun akademik $academic objectives% dan tujuan keterampilan bekerja sama $collaborative skill objectives%. !ujuan akademik dirumuskan sesuai dengan taraf perkembangan siswa dan analisis tugas atau analisis konsep. !ujuan keterampilan bekerja sama meliputi keterampilan memimpin, berkomunikasi, mempercayai orang lain, dan mengelola konflik. 2. )enentukan jumlah anggota dalam kelompok belajar. +umlah anggota dalam tiap kelompok belajar tidak boleh terlalu besar, biasanya 2 hingga ; siswa. Ada 0 faktor yang menentukan jumlah anggota tiap kelompok belajar. 1etiga faktor tersebut

14

adalah5 $1% taraf kemampuan siswa, $2% ketersediaan bahan, dan $0% ketersediaan waktu. +umlah anggota kelompok belajar hendaknya kecil agar tiap siswa aktif menjalin kerjasama menyelesaikan tugas. Ada 9 pertanyaan yang hendaknya dijawab oleh guru saat akan menempatkan siswa dalam kelompok. 1eempat pertanyaan tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut5 a. Pengelompokkan siswa secara homogen atau heterogen6 Pengelompokkan siswa hendaknya heterogen. 1eheterogenan kelompok mencakup jenis kelamin, ras, agama, $kalau mungkin%, tingkat kemampuan $tinggi, sedang, rendah%, dan sebagainya. b. #agimana menempatkan siswa dalam kelompok6 Ada dua jenis kelompok belajar kooperatif, yaitu $1% yang berorientasi bukan pada tugas $ non-task-orientied%, dan $2% yang berorientasi pada tugas $task oriented%. 1elompok belajar kooperatif yang berorientasi bukan pada tugas tidak menuntut adanya pembagian tugas untuk tiap anggota kelompok. 1elompok belajar semacam ini tampak seperti pada saat siswa mengerjakan soal-soal 2lmu Pengetahuan "osial berbentuk prosedur penyelesaian dan mencocokkan pendapatnya. 1elompok belajar yang berorientasi pada tugas menekankan adanya pembagian tugas yang jelas bagi semua anggota kelompok. 1elompok belajar semacam ini tampak seperti pada saat siswa melakukan kunjungan ke kebun binatang sehinga harus disusun oleh panitia untuk menentukan siapa yang menjadi ketua, sekretaris, bendahara, seksi transportasi, seksi konsumsi, dan sebagainya. "iswa yang baru mengenal belajar kooperatif dapat ditempatkan dalam kelompok belajar yang berorientasi pada tugas, dari jenis tugas yang sederhana hingga yang kompleks. c. "iswa bebas memilih teman atau ditentukan oleh guru. 1ebebasan memilih teman sering menyebabkan kelompok belajar menjadi homogen sehingga tujuan belajar kooperatif tidak tercapai. Anggota tiap kelompok belajar hendaknya ditentukan secara acak oleh guru. Ada 0 teknik untuk menentukan anggota kelompok secara acak yang dapat digunakan oleh guru. 1etiga teknik tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut. 1% #erdasarkan metode sosiometri. )elalui metode sosiometri guru dapat menentukan siswa yang tergolong disukai oleh banyak teman $bintang kelas% hingga yang paling tidak disukai atau tidak memiliki teman $terisolasi%. #erdasarkan metode sosiometri tersebut guru menyusun kelompok-kelompok belajar yang di dalam tiap kelompok ada siswa yang tergolong banyak teman, yang tergolong biasa, dan yang terisolasi. 2% #erdasarkan kesamaan nomor. +ika jumlah siswa dalam kelas terdiri atas 04 siswa dan guru ingin membentuk 14 kelompok belajar yang dari 1 hingga 14. "elanjutnya, para siswa yang bernomor sama dikelompokkan sehingga

11

terbentuklah 14 kelompok siswa dengan masing-masing beranggotakan 0 orang siswa yang memiliki karakteristik heterogen. 0% )enggunakan teknik acak berstrata. Para siswa dalam kelas lebih dahulu dikelompokkan secara homogen atas dasar jenis kelamin dan atas dasar kemampuannya $tinggi, sedang, rendah%, dan sebagainya. "etelah itu, secara acak siswa diambil dari kelompok homogen tersebut dan dimasukkan ke dalam sejumlah kelompok-kelompok belajar yang heterogen. 0. )enetukan tempat duduk siswa. !empat duduk siswa hendaknya disusun agar tiap kelompok dapat saling bertatap muka tetapi cukup terpisah antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya. "usunan tempat duduk dapat dalam bentuk lingkaran atau berhadap-hadapan. 9. )erancang bahan untuk meningkatkan saling ketergantungan positif. Aara menyusun bahan ajar dan penggunaannya dalam suatu kegiatan pembelajaran dapat menetukan tidak hanya efekti*itas pencapaian tujuan belajar siswa. #ahan ajar hendaknya dibagikan kepada semua siswa agar mereka dapat berpartisipasi dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. +ika kelompok belajar telah memiliki cukup pengalaman, guru tidak perlu membagikan bahan ajar dengan berbagai petunjuk khusus. +ika kelompok belajar belum banyak pengalaman atau masih baru, guru perlu memberi tahu para siswa bahwa mereka harus bekerja sama, bukan bekerja berikut. a. "aling ketergantungan bahan. !iap kelompok hanya diberi satu bahan ajar dan kelompok harus bekerja sama untuk mempelajarinya. b. "aling ketergantungan informasi. !iap anggota kelompok diberi bahan ajar yang berbeda untuk selanjutnya disatukan untuk disintesiskan. #ahan ajar juga dapat disajikan dalam bentuk &Jigsaw Puzzle' sehingga dengan demikian tiap siswa memiliki bagian dari bahan yang diperlukan untuk melengkapi atau menyelesaikan tugas. c. "aling ketergantungan menghadapi lawan dari luar. #ahan ajar disusun dalam suatu bentuk pertandingan antar kelompok yang memiliki kekuatan keseimbangan sebagai dasar untuk meningkatkan saling ketergantungan positif antar anggota kelompok. 1eseimbangan kekuatan antar kelompok pelu diperhatikan 1arena pertanding antar kelompok yang memiliki kekuatan seimbang atau memiliki peluang untuk kalah atau menang yang sama dapat meningkatkan moti*asi belajar. :. )enentukan peran siswa untuk menunjang saling ketergantungan positif. "aling ketergantungan positif dapat diciptakan melalui pembagian tugas kepada tiap anggota sendiri-sendiri. Ada 0 macam cara untuk meningkatkan saling ketergantungan positif. 1etiga macam cara tersebut dapat dikemukakan sebagai

12

kelompok dan mereka bekerja untuk saling melengkapi. (alam mata pelajara 2PA misalnya, seorang anggota kelompok diberi tugas sebagai penelitiF, yang lainnya seagai penyimpul, yang lainnya lagi sebagai penulis, yang lainya lagi sebagai pemberi semangat, dan ada pula yang menjadi pengawas terjalinya kerja sama. Penugasan untuk memerankan suatu fungsi semacam itu merupakan metode yang efektif untuk melatih keterampilan menjalin kerja sama. ;. )enjelaskan tugas akademik. Ada beberapa aspek yang perlu disadari oleh para guru dalam menjelaskan tugas akademik kepada para siswa. #eberapa aspek tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut. a. )enyusun tugas sehingga siswa menjadi jelas mengenai tugas tersebut. 1ejelasan tugas sangat penting bagi para siswa karena dapat menghindarkan mereka dari freustasi atau kebingungan. (alam pembelajaran kooperatif siswa yang tidak dapat memahami tugasnya dapat bertanya kepada kelompoknya sebelum bertanya kepada guru. b. )enjelaskan tujuan belajar dan mengaitkannya dengan pengalaman siswa di masa lampau. c. )enjelaskan berbagai konsep atau pengertian atau istilah, prosedur yang harus diikuti atau pengertian contoh kepada para siswa. d. )engajukan berbagai pertanyaan khusus untuk mengetahui pemahaman para siswa mengenai tugas mereka. <. )enjelaskan kepada siswa mengenai tujuan dan keharusan bekerja sama. )enjelaskan tujaun dan keharusan bekerja sama kepada para siswa dilakukan dengan contoh sebagai berikut. a. )eminta kepada kelompok untuk menghasilkan suatu karya atau produk tertentu. +ika karya kelompok berupa laporan, tiap anggota kelompok harus menandatangani laporan tersebut sebagai tanda bahwa ia setuju dengan isi laporan kelompok dan dapat menjelaskan alasan isi laporan tersebut. b. )enyediakan hadiah bagi kelompok. Pemberian hadiah merupakan salah satu cara untuk mendorong kelompok menjalin kerja sama sehingga terjalin pula rasa kebersamaan antar anggota kelompok. "emua anggota kelompok harus saling membantu agar masing-masing memperoleh skor hasil belajar yang optimal karena keberhasilan kelompok ditentukan oleh keberhasilan tiap anggota. =. )enyusun akuntabilitas indi*idual. "uatu kelompok belajar tidak dapat dikatakan benar-benar kooperatif jika memperbolehkan adanya anggota kelompok yang mengerjakan seluruh pekerjan. "uatu kelompok belajar juga tidak dapat dikatakan benar-benar kooperatif jika memperbolehkn adanya anggota yang tidak melakukan apa pun demi kelompok. 7ntuk menjamin agar seluruh anggota kelompok benarbenar menjalin kerja sama dan agar seluruh anggota kelompok benar-benar menjalin

10

kerja sama dan agar kelompok mengetahui adanya anggota kelompok yang memerlukan bantuan atau dorongan, guru harus sering melakukan pengukuran untuk mengetahui taraf penguasaan tiap siswa terhadap materi pelajaran yang sedang dipelajari. /. )enyusun kerja sama antar kelompok. 8asil positif yang ditemukan dalam suatu kelompok belajar kooperatif dapat diperluas ke seluruh kelas dengan menciptakan kerja sama antar kelompok. >ilai tambahan dapat diberikan jika seluruh siswa di dalam kelas meraih standar mutu yang tinggi. +ika suatu kelompok telah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, para anggotanya dapat diminta untuk membantu kelompok-kelompok lain yang belum selesai. 7paya semacam ini memungkinkan terciptanya suasana kehidupan kelas yang sehat, yang memungkinkan semua potensi siswa bekembang optimal dan terintegrasi. 14. )enjelaskan kriteria keberhasilan. Penilaian dalam pembelajaran kooperatif bertolak dari penilaian acuan patokan $criterion referenced%. Pada awal kegiatan belajar guruhendaknya menerangkan secara jelas kepada siswa mengenai bagaimana pekerjaan mereka akan dinilai. 11. )enjelaskan perilaku siswa yang diharapkan. Perkataan kerja sama atau gotong royong sereing memiliki konotasi dan penggunaan yang bermacam-macam. Bleh karena itu, guru perlu mendifinisikan perkatann kerja sama tersebut secara operasional dalam bentuk berbagai perilaku tersebut antara lain dapat dikemukakan dengan kata-kata seperti &!etaplah berada dalam kelompokmu', &#erbicaralah pelanpelan', #erbicaralah menurut giliran,' dan sebagainya. +ika kelompok mulai berfungsi secara efektif, perilaku yang diharapkan dapat mencakup hal-hal sebagai berikut. a. !iap anggota kelompok menjelaskan bagaimana memperoleh jawaban. b. )eminta kepada tiap anggota kelompok untuk mengaitkan pelajaran baru dengan yang telah dipelajari sebelumnya. c. )emeriksa untuk meyakinkan bahwa semua anggota kelompok memahami bahan yang dipelajari dan menyetujui jawaban-jawabannya. d. )endorong semua anggota kelompok agar berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas. e. )emperhatikan dengan sungguh-sungguh mengenai apa yang dikatakan oleh anggota lain. f. +angan mengubah pikiran karena berbeda dari pikiran anggota lain tanpa penjelasan yang logis. g. )emberikan kritik kepada ide, bukan kepada pribadi. 12. )emantau perilaku siswa. "etelah semua kelompok mulai bekerja, guru harus menggunakan sebagian besar waktunya untuk memantau kegiatan siswa. !ujuan

19

pemantauan, guru harus menjelaskan pelajaran, mengulang prosedur atau strategi untuk menyelesaikan tugas, menjawab pertanyaan, dan mengajarkan keterampilan menyelesaikan tugas kalau perlu. 10. )emberikan bantuan kepada siswa dalam menyelesaian tugas. Pada saat melakukan pemantauan, guru harus menjelaskan pelajaran, mengulang prosedur atau strategi untuk menyelesaikan tugas, menjawab pertanyaan, dan mengajarkan keterampilan menyelesaikan tugas kalau perlu. 19. )elakukan inter*ensi untuk mengajarkan keterampilan bekerja sama. Pada saat memantau kelompok-kelompok yang sedang belajar, guru kadang-kadang menemukan siswa yang tidak memiliki keterampilan untuk menjalin kerja sama yang cukup dan adanya kelompok yang memiliki masalah dalam menjalin kerja sama. (alam kondisi semacam itu, guru perlu memberikan nasihat agar siswa dapat bekerja efektif. 1:. )enutup pelajaran. Pada saat pelajaran berakhir, guru perlu meringkas pokok-pokok pelajaran, meminta kepada siswa untuk mengemukakan ide atau contoh, dan menjawab pertanyaan dan hsil belajar mereka. 1;. )enilai kualitas pekerjaan atau hasil belajar siswa. Guru menilai kualitas pekerjaan atau hasil belajar para siswa berdasarkan penilaian acuan patokan. Para anggota kelompok hendaknya juga diminta untuk memberikan umpan balik mengenai kualitas pekerjaan dan hasil belajar mereka. 1<. )enilai kualitas kerja sama antar anggota kelompok. )eskipun waktu belajar di kelas terbatas, diperlukan waktu untuk berdiskusi dengan para siswa untuk membahas kualitas kerja sama antar anggota kelompok pada hari itu. Pembicaraan dengan para siswa dilakukan untuk mengetahui apa yang telah dilakukan dengan baik dan apa yang masih perlu ditingkatkan pada hari berikutnya. C. Met")e *I +*r"u! In,estigati"n(asar-dasar G2 dirancang oleh 8erbert !helen, selanjutnya dipeluas dan diperbaiki oleh "haran dan kawan-kawannya dari 7ni*ersitas !el A*i*. )etode G2 sering dipandang sebagai metode yang paling kompleks dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif. (ibandingkan dengan metode "!A( dan +igsaw, metode G2 melibatkan siswa sejak pernecanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui in*estigasi. )etode ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok $group process skills%. Para guru yang menggunakan metode G2 umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan : hingga ; siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap sutu topok tertentu. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari,

1:

mengikuti in*estigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan. Adapun deskripsi mengenai langkah-langkah G2 dapat dikemukakan sebagai berikut. 1. eleksi topik. Para siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah umum yang biasanya digambarkan lebih dahulu oleh guru. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas !task oriented groups% yang beranggotakan 2 hingga enam orang. 1omposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik, maupun kemampuan akademik. 2. "erencanakan kerja sama. Para siswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum $goals% yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih pada langkah 1 di atas. 0. #mplementasi. Para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah 2. Pembelajaran harus melibatkan berbagai akti*itas dan keterampilan dengan *ariasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelmpok dan memberikan bantuan jika diperlukan. 9. $nalisis dan sintesis. Para siswa menganalisis dan mensintesiskan berbagai informasi yang diperoleh pada langkah 0 dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas. :. Penyajian hasil akhir. "emua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai suatu topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinasikan oleh guru. ;. %valuasi. "elanjutnya, guru beserta para siswa melakukan e*aluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. @*aluasi dapat mencakup tiap siswa secara indi*idu atau kelompok, atau keduanya.

1;

BAB III MET.D.L.*I PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Tin)akan Penelitian ini merupakan penelitian tindakan $action research%, karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. )enurut Bja dan "umarjan $dalam !itik "ugiarti, 1//<5 =% mengelompokkan penelitian tindakan menjadi empat macam yaitu, $a% guru sebagai peneliti, $b% penelitian tindakan kolaboratifE $c% simultan terintegratifE $d% administrasi sosial eksperimental. (alam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. !ujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. (alam penelitian ini peneliti tidak bekerjasama dengan siapapun, kehadiran peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa, sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti. (engan cara ini diharapkan didapatkan data yang seobjektif mungkin demi ke*alidan data yang diperlukan. B. Tem!at/ 0aktu )an (u$yek Penelitian 1. !empat Penelitian !empat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di ")P 7sia !ama >amotrasi 2. Gaktu Penelitian Gaktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan "eptember semester ganjil tahun pelajaran 2412,2410. 0. "ubyek Penelitian "ubyek penelitian adalah siswa-siswi 3222 !ahun Pelajaran 2412,2410 pada pokok bahasan perkembangan teknologi untuk produksi, komunikasi dan transportasi. C. Ran1angan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian !indakan 1elas $P!1%. )enurut !im Pelatih Proyek PG"), P!1 adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan

1<

itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan $dalam )ukhlis, 24445 0%. "edangkah menurut )ukhlis $24445 :% P!1 adalah suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Adapun tujuan utama dari P!1 adalah untuk memperbaiki,meningkatkan pratek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya adalah menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru $)ukhlis, 24445 :%. "esuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari 1emmis dan !aggart $dalam "ugiarti, 1//<5 ;%, yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. "etiap siklus meliputi planning $rencana%, action $tindakan%, observation $pengamatan%, dan reflection $refleksi%. angkah pada siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah dire*isi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. "ebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. D. Instrumen Penelitian 2nstrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari5 1. "ilabus -aitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar. 2. Hencana Pelajaran $HP% -aitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. )asing-masing HP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar. 0. embar 1egiatan "iswa embar kegiatan ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses pengumpulan data hasil kegiatan belajar mengajar. 9. !es formatif !es ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep 2lmu Pengetahuan "osial pada pokok bahasan perkembangan teknologi untuk produksi, komunikasi dan transportasi. !es formatif ini diberikan setiap akhir putaran. #entuk soal yang diberikan adalah pilihan guru $objektif%. "ebelumnya soal-soal ini berjumlah 9; soal yang telah diujicoba, kemudian penulis mengadakan analisis butir soal tes yang telah diuji *aliditas dan reliabilitas pada tiap soal. Analisis ini digunakan untuk memilih soal yang baik dan

1=

memenuhi syarat digunakan untuk mengambil data. angkah-langkah analisis butir soal adalah sebagai berikut5 a. 3aliditas !es 3aliditas butir soal atau *aliditas item digunakan untuk mengetahui tingkat ke*alidan masing-masing butir soal. "ehingga dapat ditentukan butir soal yang gagal dan yang diterima. !ingkat ke*alidan ini dapat dihitung dengan korelasi Product )oment5 r)y = ' (& ( ( )( & )
2

{' (
> JJK JK2

( ( )

}{' &

( & )

} $"uharsimi Arikunto, 24415 <2%

(engan5 rIy

5 1oefisien korelasi product moment 5 +umlah peserta tes 5 +umlah skor total 5 +umlah skor butir soal 5 +umlah kuadrat skor butir soal

JK- 5 +umlah hasil kali skor butir soal b. Heliabilitas Heliabilitas butir soal dalam penelitian ini menggunakan rumus belah dua sebagai berikut5
r11 = 2r1 , 21 , 2 $"uharsimi Arikunto, 24415 /0% $1 + r1 , 21 , 2 %

(engan5 r11 r1,21,2

5 1oefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan 5 1orelasi antara skor-skor setiap belahan tes

1riteria reliabilitas tes jika harga r 11 dari perhitungan lebih besar dari harga r pada tabel product moment maka tes tersebut reliabel. c. !araf 1esukaran #ilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal adalah indeks kesukaran. Humus yang digunakan untuk menentukan taraf kesukaran adalah5
P= * Js

$"uharsimi Arikunto, 24415 24=% 5 2ndeks kesukaran 5 #anyak siswa yang menjawab soal dengan benar 5 +umlah seluruh siswa peserta tes

(engan5 P # +s -

1riteria untuk menentukan indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut5 "oal dengan P L 4,444 sampai 4,044 adalah sukar "oal dengan P L 4,041 sampai 4,<44 adalah sedang "oal dengan P L 4,<41 sampai 1,444 adalah mudah

d. (aya Pembeda

1/

(aya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda desebut indeks diskriminasi. Humus yang digunakan untuk menghitung indeks diskriminasi adalah sebagai berikut5
+= * $ ** = P$ P* J$ J*

$"uharsimi Arikunto, 24415 211%

(imana5 ( 5 2ndeks diskriminasi #A 5 #anyak peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar ## 5 #anyak peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar +A 5 +umlah peserta kelompok atas +# 5 +umlah peserta kelompok bawah
P$ = P* = *$ = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar. J$ ** = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar J*

1riteria yang digunakan untuk menentukan daya pembeda butir soal sebagai berikut5 "oal dengan ( L 4,444 sampai 4,244 adalah jelek "oal dengan ( L 4,241 sampai 4,944 adalah cukup "oal dengan ( L 4,941 sampai 4,<44 adalah baik "oal dengan ( L 4,<41 sampai 1,444 adalah sangat baik

E. Met")e Pengum!ulan Data (ata-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui obser*asi pengolahan belajar aktif, obser*asi akti*itas siswa dan guru, dan tes formatif. %. Teknik Analisis Data 7ntuk mengetahui keefekti*an suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta akti*itas siswa selama proses pembelajaran. 7ntuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan e*aluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu5

24

1. 7ntuk menilai ulangan atau tes formatif Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan5
( =

( '
5 ( L >ilai rata-rata J K L +umlah semua nilai siswa J > L +umlah siswa

(engan

2. 7ntuk ketuntasan belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. #erdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1//9 $(epdikbud, 1//9%, yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor ;:M atau nilai ;:, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat =:M yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan ;:M. 7ntuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut5
P=

iswa. yang .tuntas.belajar

iswa

)144M

21

BAB I# HA(IL PENELITIAN DAN PEMBAHA(AN (ata penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data obser*asi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran kooperatif model G2 dan pengamatan akti*itas siswa dan guru pada akhir pembelajaran, dan data tes formatif siswa pada setiap siklus. (ata hasil uji coba item butir soal digunakan untuk mendapatkan tes yang betul-betul mewakili apa yang diinginkan. (ata ini selanjutnya dianalisis tingkat *aliditas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. (ata lembar obser*asi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan pengelolaan pembelajaran kooperatif model G2 yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif model G2 dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dan data pengamatan akti*itas siswa dan guru. (ata tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran kooperatif model G2. A. Analisis Item Butir ("al "ebelum melaksanakan pengambilan data melalui instrument penelitian berupa tes dan mendapatkan tes yang baik, maka data tes tersebut diuji dan dianalisis. 7ji coba dilakukan pada siswa di luar sasaran penelitian. Analisis tes yang dilakukan meliputi5 1. 3aliditas 3aliditas butir soal dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan tes sehingga dapat digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini. (ari perhitungan 9; soal diperoleh 1; soal tidak *alid dan 04 soal *alid. 8asil dari *alidits soal-soal dirangkum dalam tabel di bawah ini. !abel 9.1. "oal 3alid dan !idak 3alid !es ?ormatif "iswa
"oal 3alid 1, 2, 0, 9, <, /, 14, 11, 12, 10, 19, 1<, 1/, 21, 20, 2:, 2;, 2<, 2=, 2/, 04, 0;, 0<, 0=, 0/, 91, 92, 90, 99, 9: "oal !idak 3alid :, ;, =, 1:, 1;, 1=, 24, 22, 29, 01, 02, 00, 09, 0:, 94, 9;

2. Heliabilitas "oal-soal yang telah memenuhi syarat *aliditas diuji reliabilitasnya. (ari hasil perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas r11 sebesar 4, ::9. 8arga ini lebih besar dari harga r product moment. 7ntuk jumlah siswa $> L 2=% dengan r $/:M% L 4,0<9. (engan demikian soal-soal tes yang digunakan telah memenuhi syarat reliabilitas. 0. !araf 1esukaran $P% !araf kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal. 8asil analisis menunjukkan dari 9; soal yang diuji terdapat5

22

24 soal mudah 1: soal sedang 11 soal sukar

9. (aya Pembeda Analisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahui kemampuan soal dalam membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. (ari hasil analisis daya pembeda diperoleh soal yang berkteriteria jelek sebanyak 1; soal, berkriteria cukup 24 soal, berkriteria baik 14 soal. (engan demikian soal-soal tes yang digunakan telah memenuhi syara-syarat *aliditas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. B. Analisis Data Penelitian Persiklus 1. "iklus 2 a. !ahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. b. !ahap 1egiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus 2 dilaksanakan pada tanggal < "eptember 2411 di 1elas 3222 dengan jumlah siswa 2= siswa. (alam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan $obser*asi% dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan belajar mengajar Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif 2 dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus 2 adalah sebagai berikut5 !able 9.2. >ilai !es ?ormatif Pada "iklus 2
>o. 7rut 1 2 0 9 : ; < = / 14 11 12 >ilai ;4 :4 =4 <4 ;4 =4 :4 <4 =4 :4 ;4 ;4 1eterangan ! !! N N N N N N N N N N N N >o. 7rut 1: 1; 1< 1= 1/ 24 21 22 20 29 2: 2; >ilai ;4 <4 <4 =4 <4 :4 <4 <4 ;4 =4 <4 ;4 1eterangan ! !! N N N N N N N N N N N N

20

10 =4 N 19 <4 N +umlah /24 < +umlah "kor )aksimal 2deal 2=44 +umlah "kor !ercapai 1==4 Hata-Hata "kor !ercapai ;<,19

<

2< 2= +umlah

<4 =4 /;4

N N 14

1eterangan5

! !! +umlah siswa yang tuntas +umlah siswa yang belum tuntas 1lasikal

5 !untas 5 !idak !untas 5 1< 5 11 5 #elum tuntas

!abel 9.0. Hekapitulasi 8asil !es ?ormatif "iswa Pada "iklus 2


>o 1 2 0 7raian >ilai rata-rata tes formatif +umlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar 8asil "iklus 2 ;<,19 1< ;4,<1

(ari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model G2 diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah ;<,19 dan ketuntasan belajar mencapai ;4,<1M atau ada 1< siswa dari 2= siswa sudah tuntas belajar. 8asil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai O ;: hanya sebesar ;4,<1M lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar =:M. 8al ini disebabkan karena siswa masih baru dan asing terhadap metode baru yang diterapkan dalam proses belajar mengajar. c. Hefleksi (alam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut5 1% Guru kurang baik dalam memoti*asi siswa dan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran 2% Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu 0% "iswa kurang begitu antusias selama pembelajaran berlangsung. d. Hefisi Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus 2 ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya refisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya. 1% Guru perlu lebih terampil dalam memoti*asi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. (imana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.

29

2% Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan informasiinformasi yang dirasa perlu dan memberi catatan 0% Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memoti*asi siswa sehingga siswa bisa lebih antusias. 2. "iklus 22 a. !ahap perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif 22 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. b. !ahap kegiatan dan pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus 22 dilaksanakan pada tanggal 19 "eptember 2411 di 1elas 3222 dengan jumlah siswa 2= siswa. (alam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan re*isi pada siklus 2, sehingga kesalah atau kekurangan pada siklus 2 tidak terulang lagi pada siklus 22. Pengamatan $obser*asi% dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif 22 dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. 2nstrument yang digunakan adalah tes formatif 22. Adapun data hasil penelitian pada siklus 22 adalah sebagai berikut. !able 9.9. >ilai !es ?ormatif Pada "iklus 22
1eterangan ! !! 1 =4 N 2 <4 N 0 /4 N 9 :4 N : <4 N ; <4 N < <4 N = ;4 N / <4 N 14 =4 N 11 =4 N 12 <4 N 10 <4 N 19 <4 N +umlah 1444 11 0 +umlah "kor )aksimal 2deal 2=44 >o. 7rut >ilai +umlah "kor !ercapai 2414 Hata-Hata "kor !ercapai <1,</ >o. 7rut 1: 1; 1< 1= 1/ 24 21 22 20 29 2: 2; 2< 2= +umlah >ilai <4 ;4 =4 <4 <4 <4 ;4 /4 =4 ;4 =4 ;4 /4 <4 1414 1eterangan ! !! N N N N N N N N N N N N N N 14 9

1eterangan5

! !! +umlah siswa yang tuntas

5 !untas 5 !idak !untas 5 21

2:

+umlah siswa yang belum tuntas 1lasikal

5< 5 #elum tuntas

!abel 9.:. 8asil !es ?ormatif "iswa Pada "iklus 22


>o 1 2 0 7raian >ilai rata-rata tes formatif +umlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar 8asil "iklus 22 <1,</ 21 <:,44

(ari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah <1,</ dan ketuntasan belajar mencapai <:,44M atau ada 21 siswa dari 2= siswa sudah tuntas belajar. 8asil ini menunjukkan bahwa pada siklus 22 ini ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan sedikit lebih baik dari siklus 2. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena siswa mambantu siswa yang kurang mampu dalam mata pelajaran yang mereka pelajari. (isamping itu adanya kemampuan guru yang mulai meningkat dalam prose belajar mengajar. c. Hefleksi (alam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut5 1% )emoti*asi siswa 2% )embimbing siswa merumuskan kesimpulan,menemukan konsep 0% Pengelolaan waktu d. He*isi Hancangan Pelaksanaan kegiatan belajar pada siklus 22 ini masih terdapat kekurangankekurangan. )aka perlu adanya re*isi untuk dilaksanakan pada siklus 22 antara lain5 1% Guru dalam memoti*asi siswa hendaknya dapat membuat siswa lebih termoti*asi selama proses belajar mengajar berlangsung. 2% Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan takut dalam diri siswa baik untuk mengemukakan pendapat atau bertanya. 0% Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa merumuskan kesimpulan,menemukan konsep. 9% Guru harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. :% Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan memberi soal-soal latihan pada siswa untuk dikerjakan pada setiap kegiatan belajar mengajar. 0. "iklus 222 a. !ahap Perencanaan

2;

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 0, soal tes formatif 0 dan alat-alat pengajaran yang mendukung.

b. !ahap kegiatan dan pengamatan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus 222 dilaksanakan pada tanggal 21 "eptember 2411 di 1elas 3222 dengan jumlah siswa 2= siswa. (alam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan re*isi pada siklus 22, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus 22 tidak terulang lagi pada siklus 222. Pengamatan $obser*asi% dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif 222 dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. 2nstrumen yang digunakan adalah tes formatif 222. Adapun data hasil penelitian pada siklus 222 adalah sebagai berikut5 !able 9.;. >ilai !es ?ormatif Pada "iklus 222
1eterangan ! !! 1 ;4 N 2 =4 N 0 =4 N 9 <4 N : <4 N ; /4 N < =4 N = ;4 N / =4 N 14 /4 N 11 <4 N 12 =4 N 10 /4 N 19 <4 N +umlah 14<4 12 2 +umlah "kor )aksimal 2deal 2=44 >o. 7rut >ilai +umlah "kor !ercapai 21;4 Hata-Hata "kor !ercapai <<,19 >o. 7rut 1: 1; 1< 1= 1/ 24 21 22 20 29 2: 2; 2< 2= +umlah >ilai =4 /4 =4 <4 =4 ;4 =4 /4 =4 <4 =4 <4 <4 /4 14/4 1eterangan ! !! N N N N N N N N N N N N N N 10 1

1eterangan5

! !! +umlah siswa yang tuntas +umlah siswa yang belum tuntas 1lasikal

5 !untas 5 !idak !untas 5 2: 50 5 !untas

!abel 9.<. 8asil !es ?ormatif "iswa Pada "iklus 222


>o 7raian 8asil "iklus 222

2<

1 2 0

>ilai rata-rata tes formatif +umlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar

<<,19 2: =/,2/

#erdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar <<,19 dan dari 2= siswa yang telah tuntas sebanyak 2: siswa dan 0 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. )aka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar =/,2/M $termasuk kategori tuntas%. 8asil pada siklus 222 ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus 22. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus 222 ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan siswa dalam mempelajari materi pelajaran yang telah diterapkan selama ini serta ada tanggung jawab kelompok dari siswa yang lebih mampu untuk mengajari temannya kurang mampu. c. Hefleksi Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan pembelajaran kooperatif model G2. (ari data-data yang telah diperoleh dapat duraikan sebagai berikut5 1% "elama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. )eskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar. 2% #erdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung. 0% 1ekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik. 9% 8asil belajar siswsa pada siklus 222 mencapai ketuntasan. d. He*isi Pelaksanaan Pada siklus 222 guru telah menerapkan pembelajaran kooperatif model G2 dengan baik dan dilihat dari akti*itas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. )aka tidak diperlukan re*isi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakah selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan pembelajaran kooperatif model G2 dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. C. Pem$ahasan 1. 1etuntasan 8asil belajar "iswa

2=

)elalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif model G2 memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. 8al ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi yang telah disampaikan guru selama ini $ketuntasan belajar meningkat dari sklus 2, 22, dan 222% yaitu masing-masing ;4,<1M, <:,44M, dan =/,2/M. Pada siklus 222 ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai. 2. 1emampuan Guru dalam )engelola Pembelajaran #erdasarkan analisis data, diperoleh akti*itas siswa dalam proses pembelajaran kooperatif model G2 dalam setiap siklus mengalami peningkatan. 8al ini berdampak positif terhadap peningkatan prestasi belajar siswa dan penguasaan materi pelajaran yang telah diterima selama ini, yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan. 0. Akti*itas Guru dan "iswa (alam Pembelajaran #erdasarkan analisis data, diperoleh akti*itas siswa dalam proses pembelajaran )atematika dengan pembelajaran kooperatif model G2 yang paling dominan adalah, mendengarkan,memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa,antara siswa dengan guru. +adi dapat dikatakan bahwa akti*itas isiwa dapat dikategorikan aktif. "edangkan untuk akti*itas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran kooperatif model G2 dengan baik. 8al ini terlihat dari akti*itas guru yang muncul di antaranya akti*itas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan, menjelaskan materi yang tidak dimengerti siswa, memberi umpan balik,e*aluasi,tanya jawab dimana prosentase untuk akti*itas di atas cukup besar.

2/

BAB # PENUTUP A. &esim!ulan (ari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut5 1. Pembelajaran kooperatif model G2 memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus 2 $;4,<1M%, siklus 22 $<:,44M%, siklus 222 $=/,2/M%. 2. Penerapan pembelajaran kooperatif model G2 mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan moti*asi belajar siswa dalam belajar matematika, hal ini ditunjukan dengan antusias siswa yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan pembelajaran kooperatif model G2 sehingga mereka menjadi termoti*asi untuk belajar. 0. Pembelajaran kooperatif model G2 memiliki dampak positif terhadap kerjasama antara siswa, hal ini ditunjukkan adanya tanggung jawab dalam kelompok dimana siswa yang lebih mampu mengajari temannya yang kurang mampu.

B. (aran (ari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar matematika lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut5 1. 7ntuk melaksanakan pembelajaran kooperatif model G2 memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benarbenar bisa diterapkan dengan pembelajaran kooperatif model G2 dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal. 2. (alam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran yang sesuai, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalahmasalah yang dihadapinya. 0. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan 3222 !ahun Pelajaran 2412,2410. 9. 7ntuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.

04

DA%TAR PU(TA&A

Ali, )uhammad. 1//;. ,uru +alam Proses *elajar "engajar. #andung5 "inar #aru Algesindon. Arikunto, "uharsimi. 1/=/. Penilaian Program Pendidikan. Proyek Pengembangan (epdikbud. (irjen (ikti. Arikunto, "uharsimi. 1//0. "anajemen "engajar ecara "anusiawi. +akarta5 Hineksa Aipta. Arikunto, "uharsimi. 1///. Prosedur Penelitian uatu Pendekatan Praktek. +akarta5 Hineksa Aipta. Arikunto, "uharsimi. 2441. +asar-+asar %valuasi Pendidikan. +akarta5 #umi Aksara. Arikunto, "uharsimi. 1///. Prosedur Penelitian uatu Pendekatan Praktek. +akarta5 Hineksa Aipta. Aombs. Arthur. G. 1/=9. -he Profesional %ducation of -eachers. Allin and #acon, 2nc. #oston. (ayan, Anto. 1/<2. Pengantar "etode tatistik +eskriptif. embaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan @konomi. (jamarah, "yaiful #ahri. 2442. trategi *elajar "engajar. +akarta5 Hineksa Aipta. (jamarah. "yaiful #ahri. 2442. Psikologi *elajar. +akarta5 Hineksa Aipta. ?oster, #ob. 1///. eribu Pena L-P .elas #. +akarta5 @rlangga. 8adi, "utrisno. 1/=1. "etodogi /esearch. -ayasan Penerbitan ?akultas Psikologi 7ni*ersitas Gajah )ada. -oyakarta. 8amalik, Bemar. 1//2. Psikologi *elajar dan "engajar. #andung5 "inar #aru. 8amalik, Bemar. 1///. .urikuum dan Pembelajaran. +akarta5 P!. #umi Aksara. 8asibuan. +.+. dan )oerdjiono. 1//=. Proses *elajar "engajar. #andung5 Hemaja Hosdakarya. P!1

01

)argono. 1//<. "etodologi Penelitian Pendidikan. +akarta. Hineksa Aipta. )ukhlis, Abdul. $@d%. 2444. Penelitian -indakan .elas. )akalah PanitianPelatihan Penulisan 1arya 2lmiah untuk Guru-guru se-1abupaten !uban. )ursell, +ames $ - %. uccesfull -eaching !terjemahan%. #andung5 +emmars. >galim, Purwanto ). 1//4. Psikologi Pendidikan. #andung5 P!. Hemaja Hosdakarya. >ur, )oh. 2441. Pemotivasian iswa untuk *elajar. "urabaya. 7ni*ersity Press. 7ni*ersitas >egeri "urabaya. Poerwodarminto. 1//1. .amus 0mum *ahasa #ndonesia. +akarta5 #ina 2lmu. Hustiyah, >.1. 1//1. trategi *elajar "engajar. +akarta5 #ina Aksara. "ardiman, A.). 1//;. #nteraksi dan "otivasi *elajar "engajar. +akarta5 #ina Aksara. "lameto, 1/==. %valuasi Pendidikan. +akarta5 #ina Aksara. "oekamto, !oeti. 1//<. -eori *elajar dan "odel Pembelajaran. +akarta5 PA7-PPA2, 7ni*ersitas !erbuka. "uryabrata, "umadi. 1//4. Psikologi Pendidikan1 -ogyakarta5 Andi Bffset. "uryosubroto, b. 1//<. Proses *elajar "engajar di ekolah. +akarta5 P!. Hineksa Aipta. "yah, )uhibbin. 1//:. Psikologi Pendidikan, Hosdakarya. 0sman, "oh1 0zer1 23341 "enjadi ,uru Profesional. #andung5 Hemaja Hosdakarya. Getherington. 8.A. and G.8. Galt. #urton. 1/=;. -eknik-teknik *elajar dan "engajar. $terjemahan% #andung5 +emmars. uatu Pendekatan *aru. #andung5 Hemaja

02

MENIN*&AT&AN PRE(TA(I BELA'AR ILMU PEN*ETAHUAN (.(IAL MELALUI PEMBELA'ARAN &..PERATI% M.DEL *I PADA (I(0A &ELA( #III (MP U(IA TAMA TAHUN 234252346

&AR7A TULI( ILMIAH


.LEH 888888888888
NIP9 8888888888.

DINA( PENDIDI&AN &.TA 8888888 888888888888888.

00

LEMBAR PEN*E(AHAN

aporan penelitian ini telah disetujui dan disyahkan untuk melengkapi perpustakaan "ekolah (asar,)adrasah 2btidaiyah dan dapat diajukan sebagai salah satu 1arya 2lmiah untuk Penetapan Angka 1redit +abatas Guru pada Golongan 23a ke 23b. CCCCCCCCCCC. 1epala "ekolah CCCCCCCCCCCC.. Penulis

8888888888 >2P5 CCCCCC..

888888888888888 >2P5 CCCC

)engetahui Pustakawan CCCCC. 1ecamatan CCCCC.

)engetahui 1epala Aab. (in. Pendidikan 1ecamatan CCCCC.

8888888888

8888888. >2P5 CCCCCCC

)engetahui 1epala (inas Pendidikan 1ota CCCC..

)engetahui 1etua P G H 2 1ota CC

888888888.. Pembina 7tama )uda >2P5 104 :=2 1;:

8888888888.. >PA5 CCCCCCC.

09

&ATA PEN*ANTAR

(engan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah "G!, hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah->ya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan karya ilmiah dengan judul &)eningkatkan Prestasi #elajar 2lmu Pengetahuan "osial )elalui Pembelajaran 1ooperatif )odel G2 Pada "iswa 1elas 3222 !ahun Pelajaran 2412,2410', penulisan karya ilmiah ini kami susun untuk dipakai dalam bacaan di perpustakaan sekolah dan dapat dipakai sebagai perbandingan dalam pembuatan karya ilmiah bagi teman sejawat juga anak didik pada latihan diskusi ilmiah dalam rangka pembinaan karya ilmiah remaja. (alam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. 7ntuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan sedalam-dalamnya kepada5 1. -th. 1epala (inas Pendidikan 1ota batu 2. -th. 1etua P( 22 PGH2 1ota batu 0. -th. Hekan-rekan Guru CCCCCCCCCCC Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan. Penulis

0:

AB(TRA&

CCCCCC.., 2441. "eningkatkan Prestasi *elajar #lmu Pengetahuan

osial "elalui

Pembelajaran .ooperatif "odel ,# Pada iswa .elas 3222 !ahun Pelajaran 2412,2410.

1ata 1unci5 pembelajaran ips, kooperatif model G2

#erbagai dampak negatif dalam menggunakan metode kerja kelmpok tersebut seharusnya bisa dihindari jika saja guru mau meluangkan lebih banyak waktu dan perhatian dalam mempersiapkan dan menyusun metode kerja kelompok. -ang diperkanalkan dalam metode pembelajaran cooperative learning bukan sekedar kerja kelompok, melainkan pada penstrukturannya. +adi, sistem pengajaran cooperative learning bisa didefinisikan sebagai kerja,belajar kelompok yang terstruktur. -ang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsru pokok $+ohnson . +ohnson, 1//0%, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab indi*idual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok. Penelitian ini berdasarkan permasalahan5 $a% Apakah pembelajaran kooperatif model G2 berpengaruh terhadap hasil belajar ilmu pengetahuan sosial6 $b% "eberapa tinggi tingkat penguasaan materi pelajaran ilmu pengetahuan sosial dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model G26 !ujuan dari penelitian ini adalah5 $a% 7ntuk mengungkap pengaruh pembelajaran kooperatif model G2 terhadap hasil belajar ilmu pengetahuan sosial. $b% 2ngin mengetahui seberapa jauh pemahaman dan penguasaan mata pelajaran 2lmu Pengetahuan "osial setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif model G2 Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan $action research% sebanyak tiga putaran. "etiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu5 rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. "asaran penelitian ini adalah siswa 1elas 3222. (ata yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar obser*asi kegiatan belajar mengajar. (ari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus 2 sampai siklus 222 yaitu, siklus 2 $;4,<1M%, siklus 22 $<:,44M%, siklus 222 $=/,2/M%. "impulan dari penelitian ini adalah metode kooperatif model G2 dapat berpengaruh positif terhadap moti*asi belajar "iswa 1elas 3222, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternati*e ilmu pengetahuan sosial.

0;

DA%TAR I(I

8alaman 8alaman +udul .............................................................................................. i 8alaman Pengesahan ....................................................................................... 1ata Pengantar ................................................................................................. Abstrak ............................................................................................................. (aftar 2si .......................................................................................................... #A# 2 P@>(A87 7A> A. atar #elakang )asalah ................................................... 1 9 : : ; < ii i* * *i

#. Perumusan )asalah............................................................ A. !ujuan Penelitian ............................................................... (. Pentingnya Penelitian ........................................................ @. (efinisi Bperasional 3ariabel .......................................... ?. #atasan )asalah ................................................................ #A# 22 !2>+A7A> P7"!A1A A. 8asil #elajar 2lmu Pengetahuan "osial .............................. #. Pengajaran 1ooperatif ...................................................... A. )etode "!A( $"tudent !eam Achie*ement (i*ision% ..... #A# 222 )@!B(B BG2 P@>@ 2!2A> A. #entuk Penelitian !indakan ............................................... #. !empat, Gaktu, dan "ubyek Penelitian ............................. A. Hancangan Penelitian ........................................................ (. 2nstrumen Penelitian .......................................................... @. )etode Pengumpulan (ata ................................................ ?. !eknik Analisis (ata ......................................................... #A# 23 8A"2 P@>@ 2!2A> (A> P@)#A8A"A> A. Analisi 2tem #utir "oal ..................................................... #. Analisis (ata Penelitian Persiklus .................................... A. Pembahasan ...................................................................... #A# 3 P@>7!7P A. 1esimpulan ........................................................................

= 1: 2=

04 04 01 02 0; 0;

0= 94 9=

:4

0<

#. "aran-saran ........................................................................ (A?!AH P7"!A1A ......................................................................................

:1 :2

0=

Anda mungkin juga menyukai