Anda di halaman 1dari 9

Askep Osteomyelitis

Asuhan Keperawatan Klien dengan Osteomyelitis


(By Iwan Sain, S.Kp)

Defenisi
Osteomielitis adalah infeksi tulang. Infeksi tulang lebih sulit disembuhkan daripada infeksi jaringan lunak karena terbatasnya asupan darah, respons jaringan terhadap inflamasi, tingginya tekanan jaringan dan pembentukan in olukrum (pembentukan tulang baru di sekeliling jaringan tulang mati). Osteomeilitis dapat menjadi masalah kronis yang akan mempengaruhi kualitas hidup atau mengakibatkan kehilangan ekstremitas. Beberapa ahli memberikan defenisi terhadap osteomyelitis sebagai berkut ! Osteomyelitis adalah infeksi Bone marrow pada tulang"tulang panjang yang disebabkan oleh staphylo#o##us aureus dan kadang"kadang $aemophylus influensae (%epkes &I, '(()). Osteomyelitis adalah infeksi tulang (*arpenito, '((+). Osteomyelitis adalah suatu infeksi yang disebarkan oleh darah yang disebabkan oleh staphylo#o##us ($enderson, '((,) Osteomyelitis adalah influen-a Bone .arow pada tulang"tulang panjang yang disebabkan oleh staphyilo#o##us /ureus dan kadang"kadang haemophylus influen-ae, infeksi yang hampir selalu disebabkan oleh staphylo#o##us aureus. 0etapi juga $aemophylus influen-ae, streplo#o##us dan organisme lain dapat juga menyebabkannya osteomyelitis adalah infeksi lain.

Etiologi
Infeksi bisa disebabkan oleh penyebaran hematogen (melalui darah) dari fokus infeksi di tempat lain (mis. 0onsil yang terinfeksi, lepuh, gigi terinfeksi, infeksi saluran nafas atas). Osteomielitis akibat penyebaran hematogen biasanya terjadi ditempat di mana terdapat trauma dimana terdapat resistensi rendah kemungkinan akibat trauma subklinis (tak jelas). Osteomielitis dapat berhubungan dengan penyebaran infeksi jaringan lunak (mis. 1lkus dekubitus yang terinfeksi atau ulkus askuler) atau kontaminasi langsung tulang (mis, fraktur ulkus askuler) atau kontaminasi langsung tulang (mis. 2raktur terbuka, #edera traumatik seperti luka tembak, pembedahan tulang. 3asien yang beresiko tinggi mengalami osteomielitis adalah mereka yang nutrisinya buruk, lansia, kegemukan atau penderita diabetes. Selain itu, pasien yang menderita artritis reumatoid, telah di rawat lama dirumah sakit, mendapat terapi kortikosteroid jangka panjang, menjalani pembedahan sendi sebelum operasi sekarang atau sedang
Created By Iwan Sain, S.Kp Kep. Medikal Bedah III 51

Askep Osteomyelitis

mengalami sepsis rentan, begitu pula yang menjalani pembedahan ortopedi lama, mengalami infeksi luka mengeluarkan pus, mengalami nekrosis insisi marginal atau dehisensi luka, atau memerlukan e akuasi hematoma pas#aoperasi.

Klasifikasi
.enurut kejadiannya osteomyelitis ada 4 yaitu ! 1. 2. Osteomyelitis 3rimer Kuman"kuman men#apai tulang se#ara langsung melalui luka. Osteomyelitis Sekunder nafas, genitourinaria furunkel). Sedangkan osteomyelitis menurut perlangsungannya dibedakan atas ! a. Steomyelitis akut 5yeri daerah lesi %emam, menggigil, malaise, pembesaran kelenjar limfe regional Sering ada riwayat infeksi sebelumnya atau ada luka 3embengkakan lokal Kemerahan Suhu raba hangat 6angguan fungsi 7ab 8 anemia, leukositosis b. Osteomyelitis kronis /da luka, bernanah, berbau busuk, nyeri 6ejala"gejala umum tidak ada 6angguan fungsi kadang"kadang kontraktur 7ab 8 79% meningkat Osteomyelitis menurut penyebabnya adalah osteomyelitis biogenik yang paling sering ! Staphylo#o##us (orang dewasa) Streplo#o##us (anak"anak) 3neumo#o##us dan 6ono#o##us /dalah kuman"kuman men#apai tulang melalui aliran darah dari suatu fo#us primer ditempat lain (misalnya infeksi saluran

Insiden
Osteomyelitis ini #enderung terjadi pada anak dan remaja namun demikian seluruh usia bisa saja beresiko untuk terjadinya osteomyelitis pada umumnya kasus ini banyak terjadi laki"laki dengan perbandingan 4 ! '.

Created By Iwan Sain, S.Kp Kep. Medikal Bedah III

52

Askep Osteomyelitis

Patofisiologi
Staphylo#o##us aurens merupakan penyebab ,+: sampai ;+: infeksi tulang. Organisme patogenik lainnya sering dujumpai pada osteomielitis meliputi 3roteus, 3seudomonas dan 9#eri#hia #oli. 0erdapat peningkatan insiden infeksi resisten penisilin, nosokomial, gram negatif dan anaerobik. /witan osteomielitis setelah pembedahan ortopedi dapat terjadi dalam < bulan pertama (akut fulminan stadium I) dan sering berhubungan dengan penumpukan hematoma atau infeksi superfisial. Infeksi awitan lambat (stadium 4) terjadi antara = sampai 4= bulan setelah pembedahan. Osteomielitis awitan lama (stadium <) biasanya akibat penyebaran hematogen dan terjadi 4 tahun atau lebih setelah pembedahan. &espons inisial terhadap infeksi adalah salah satu dari inflamasi, peningkatan >askularisas dan edema. Setelah 4 atau < hari, trombosis pada pembuluh darah terjadi pada tempat tersebut, mengakibatkan iskemia dengan nekrosis tulang sehubungan dengan peningkatan dan dapat menyebar ke jaringan lunak atau sendi di sekitarnya, ke#uali bila proses infeksi dapat dikontrol awal, kemudian akan terbentuk abses tulang. 3ada perjalanan alamiahnya, abses dapat keluar spontan? namun yang lebih sering harus dilakukan insisi dan drainase oleh ahli bedah. /bses yang terbentuk dalam dindingnya terbentuk daerah jaringan mati, namun seperti pada rongga abses pada umumnya, jaringan tulang mati (se@uestrum) tidak mudah men#air dan mengalir keluar. &ongga tidak dapat mengempis dan menyembuh, seperti yang terjadi pada jaringan lunak. 0erjadi pertumbuhan tulang baru (in olukrum) dan mengelilingi se@uestrum. Aadi meskipun tampak terjadi proses penyembuhan, namun se@uestrum infeksius kronis yang tetap rentan mengeluarkan abses kambuhan sepanjang hidup pasien. %inamakan osteomielitis tipe kronik.

Manifestasi Klinis
Aika infeksi dibawah oleh darah, biasanya awitannya mendadak, sering terjadi dengan manifestasi klinis septikemia (mis. .enggigil, demam tinggi, denyut nadi #epat dan malaise umum). 6ejala sismetik pada awalnya dapat menutupi gejala lokal se#ara lengkap. Setelah infeksi menyebar dari rongga sumsum ke korteks tulang, akan mengenai periosteum dan jaringan lunak, dengan bagian yang terinfeksi menjadi nyeri, bengkak dan sangat nyeri tekan. 3asien menggambarkan nyeri konstan berdenyut yang semakin memberat dengan gerakan dan berhubungan dengan tekanan pus yang terkumpul.

Created By Iwan Sain, S.Kp Kep. Medikal Bedah III

53

Askep Osteomyelitis

Bila osteomielitis terjadi akibat penyebaran dari infeksi di sekitarnya atau kontaminasi langsung, tidak akan ada gejala septikemia. %aerah infeksi membengkak, hangat, nyeri dan nyeri tekan. 3asien dengan osteomielitis kronik ditandai dengan pus yang selalu mengalir keluar dari sinus atau mengalami periode berulang nyeri, inflamasi, pembengkakan dan pengeluaran pus. Infeksi derajat rendah dapat menjadi pada jaringan parut akibat kurangnya asupan darah.

Evaluasi Diagnostik
3ada osteomielitis akut, pemeriksaan sinar B C awal hanya menunjukkan pembengkakan jaringan lunak. 3ada sekitar 4 minggu terdapat daerah dekalsifikasi ireguler, nekrosis tulang baru. 3emindaian tulang dan .&I dapat membantu diagnosis definitif awal. 3emeriksaan darah memperlihatkan peningkatan leukosit dan peningkatan laju endap darah. Kultur darah dan kultur abses diperlukan untuk menentukan jenis antibiotika yang sesuai. 3ada osteomielitis kronik, besar, ka itas iregular, peningkatan periosteum, se@uestra atau pembentukan tulang padat terlihat pada sinar B C. pemindaian tulang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi area infeksi. 7aju sedimentasi dan jumlah sel darah putih biasanya normal. /nemia, dikaitkan dengan infeksi kronik. /bses ini dibiakkan untuk menentukan organisme infektif dan terapi antibiotik yang tepat.

Pencegahan
Sasaran utamanya adalah 3en#egahan osteomielitis. 3enanganan infeksi lokal dapat menurunkan angka penyebaran hematogen. 3enanganan infeksi jaringan lunak pada mengontrol erosi tulang. 3emilihan pasien dengan teliti dan perhatian terhadap lingkungan operasi dan teknik pembedahan dapat menurunkan insiden osteomielitis pas#aoperasi. /ntibiotika profilaksis, diberikan untuk men#apai kadar jaringan yang memadai saat pembedahan dan selama 4= jam sampai =; jam setelah operasi akan sangat membantu. 0eknik perawatan luka pas#aoperasi aseptik akan menurunkan insiden infeksi superfisial dan potensial terjadinya osteomielitis.

Penatalaksanaan
%aerah yang terkana harus diimobilisasi untuk mengurangi ketidaknyamanan dan men#egah terjadinya fraktur. %apat dilakukan rendaman salin hangat selama 4+ menit beberapa kali per hari untuk meningkatkan aliran daerah.
Created By Iwan Sain, S.Kp Kep. Medikal Bedah III 54

Askep Osteomyelitis

Sasaran awal terapi adalah mengontrol dan menghentikan proses infeksi, Kultur darah dan swab dan kultur abses dilakukan untuk mengidentifikasi organisme dan memilih antibiotika yang terbaik. Kadang, infeksi disebabkan oleh lebih dari satu patogen. Begitu spesimen kultur telah diperoleh, dimulai pemberian terapi antibiotika intra ena, dengan asumsi bahwa dengan infeksi staphylo#o##us yang peka terhadap penisilin semi sintetik atau sefalosporin. 0ujuannya adalah mengentrol infeksi sebelum aliran darah ke daerah tersebut menurun akibat terjadinya trombosis. 3emberian dosis antibiotika terus menerus sesuai waktu sangat penting untuk men#apai kadar antibiotika dalam darah yang terus menerus tinggi. /ntibiotika yang paling sensitif terhadap organisme penyebab yang diberikan bila telah diketahui biakan dan sensiti itasnya. Bila infeksi tampak telah terkontrol, antibiotika dapat diberikan per oral dan dilanjutkan sampai < bulan. 1ntuk meningkatkan absorpsi antibiotika oral, jangan diminum bersama makanan. Bila pasien tidak menunjukkan respons terhadap terapi antibiotika, tulang yang terkena harus dilakukan pembedahan, jaringan purulen dan nekrotik diangkat dan daerah itu diiringi se#ara langsung dengan larutan salin fisiologis steril. 0etapi antibitika dianjurkan. 3ada osteomielitis kronik, antibiotika merupakan aju an terhadap debridemen bedah. %ilakukan se@uestrektomi (pengangkatan in olukrum se#ukupnya supaya ahli bedah dapat mengangkat se@uestrum). Kadang harus dilakukan pengangkatan tulang untuk memajankan rongga yang dalam menjadi #ekungan yang dangkal (sau#eri-ation). Semua tulang dan kartilago yang terinfeksi dan mati diangkat supaya dapat terjadi penyembuhan yang permanen. 7uka dapat ditutup rapat untuk menutup rongga mati (dead spa#e) atau dipasang tampon agar dapat diisi oleh jaringan granulasi atau dilakukan grafting dikemudian hari. %apat dipasang drainase berpengisap untuk mengontrol hematoma dan mebuang debris. %apat diberikan irigasi larutan salin normal selama , sampai ; hari. %apat terjadi infeksi samping dengan pemberian irigasi ini. &ongga yang didebridemen dapat diisi dengan graft tulang kanselus untuk merangsang penyembuhan. 3ada defek yang sangat besar, rongga dapat diisi dengan transfer tulang berpembuluh darah atau flup otot (dimana suatu otot diambil dari jaringan sekitarnya namun dengan pembuluh darah yang utuh). 0eknik bedah mikro ini akan meningkatkan asupan darah? perbaikan asupan darah kemudian akan memungkinkan penyembuhan tulang dan eradikasi infeksi. 3rosedur bedah ini dapat dilakukan se#ara bertahap untuk menyakinkan penyembuhan. %ebridemen bedah dapat melemahkan tulang, kemudian memerlukan stabilisasi atau penyokong dengan fiksasi interna atau alat penyokong eksterna untuk men#egah terjadinya patah tulang.
Created By Iwan Sain, S.Kp Kep. Medikal Bedah III 55

Askep Osteomyelitis

Created By Iwan Sain, S.Kp Kep. Medikal Bedah III

56

Askep Osteomyelitis

PRO E KEPERA!A"A#
Pengka$ian
o 3asien yang datang dengan awitan gejala akut (mis. 5yeri lokal, pembengkakan, eritema, demam) atau kambuhan keluarnya pus dari sinus disertai nyeri, pembengkakan dan demam sedang. o o o o kaji adanya faktor risiko (mis. 7ansia, diabetes, terapi kortikosteroid jangka panjang) dan #edera, infeksi atau bedah ortopedi sebelumnya. 3asien selalu menghindar dari tekanan didaerah tersebut dan melakukan gerakan perlindungan. 3ada osteomielitis akut, pasien akan mengalami kelemahan umum akibat reaksi sistemik infeksi. 3emeriksaan fisik memperlihatkan adanya daerah inflamasi, pembengkakan nyata, hangat yang nyeri tekan. *airan purulen dapat terlihat. 3asien akan mengalami kelemahan umum akibat reaksi sistemik infeksi. o o 3asien akan mengalami peningkatan suhu tubuh. 3ada osteomielitis kronik, peningkatan suhu mungkin minimal, yang terjadi pada sore dan malam hari.

Diagnosis Keperawatan
Berdasarkan pada data pengkajian, diagnosa keperawatan pasien dengan osteomielitis dapat meliputi yang berikut ! '. 4. <. =. 5yeri yang berhubungan dengan inflamasi dan pembengkakan Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan nyeri, alat imobilisasi dan keterbatasan beban berat badan &isiko terhadap penyebaran infeksi, pembentukan abses tulang Kurang pengetahuan mengenai program pengobatan

Perencanaan dan Implementasi


asaran, sasaran pasien meliputi ! '. 4. <. =. peredaan nyeri, perbaikan mobilitas fisik dalam batas"batas terapeutik, kontrol dan eradikasi infeksi dan pemahaman mengenai program pengobatan.

Intervensi Keperawatan Peredaan nyeri


Created By Iwan Sain, S.Kp Kep. Medikal Bedah III 57

Askep Osteomyelitis

o o

imobilisasikan bagian yang terkena dengan bidai untuk mengurangi nyeri dan spasme otot. Sendi diatas dan dibawah bagian yang terkena harus dibuat sedemikian sehingga masih dapat digerakkan sesuai rentangnya namun dengan lembut. 7ukanya sendiri kadang terasa sangat nyeri dan harus ditangani dengan hati"hati dan perlahan.

o o o

0inggikan

bagian

yang

terkena

untuk mengurangi

pembengkakan

dan

ketidaknyamanan yang ditimbulkannya. 3antau Status neuro askuler ekstremitas yang terkena. 7akukan 0eknik manajemen nyeri seperti massage, distraksi, relaksasi, hipnotik untuk mengurangi persepsi nyeri dan kolaborasi dengan medis untuk pemberian analgetik.

Perbaikan Mibilitas Fisik.


o o o o 3rogram pengobatan dengan membatasi akti itas. 7iindungi tulang dengan alat imobilisasi dan hindarkan stres pada tulang karena 0ulang menjadi lemah akibat proses infeksi. Berikan pemahaman tentang rasional pembatasan akti itas. 3artisipasi aktif dalam kehidupan sehari"hari dalam batas fisik tetap dianjurkan untuk mempertahankan rasa sehat se#ara umum.

Mengontrol Proses Infeksi.


o o o 3antau respons pasien terhadap terapi antibiotika. Obser asi tempat pemasangan infus tentang adanya i flebitis atau infiltrasi. Bila diperlukan pembedahan, harus dilakukan upaya untuk meyakinkan adanya peredaran darah Dang mewadai (pengisapan luka untak men#egah penumpukan #airan, peninggian daerah untuk memperbaiki aliran balik ena, menghindari tekanan pada daerah Dang di"graft) untuk mempertahankan imobilitas Dang dibutuhkan, dan untuk memenuhi pembatasan beban berat badan. o o 3antau kesehatann urnum dan nutrisi pasien. Berikan diet protein seirnbang, itamin * dan itamin % dipilih untak meyakinkan adanya keseimbangan nitrogen dan merangsang penyembuhan.

Pendidikan Pasien dan Pertimbangan Perawatan di Rumah


o 3asien harus dalam keadaan stabil se#ara medis dan telah termoti asi, dan keluarga harus mendukung. 7ingkungan rumah harus bersifat kondusif terhadap promosi kesehatan dan sesuai dengan program terapeutik. o 3asien dan keluarganya harus memahami benar protokol antibiotika.

Created By Iwan Sain, S.Kp Kep. Medikal Bedah III

58

Askep Osteomyelitis

/jarkan #ara teknik balutan se#ara steril dan teknik kompres hangat. 3endidikan pasien sebelum pemulangan dari rurnah sakit dan super isi serta dukungan Dang memadai dari perawatan di rumah sangat penting dalam keberhasilan penatalaksanaan osteomielitis di rumah.

3antau dengan #ermat mengenai bertambahnya daerah nyeri atau peningkatan suhu Dang mendadak. 3asien diminta. untuk melakukan obser asi dan melaporkan bila terjadi peningkatan suhu, keluarnya pus, bau, dan bertambahnya inflamasi.

Evaluasi
asil !ang "lhara#kan
'. .engalami peredaan nyeri a. .elaporkan berkurangnya nyeri b. 0idak mengalami nyeri tekan di tempat terjadinya Infeksi #. 0idak mengalarni ketidaknyamanan bila bergerak 4. 3eningkatan mobilitas isik a. b. #. Berpartisipasi"dalam akti itas perawatanEdiri .empertahankan fungsi penuh ekstremitas Dang sehat .emperlihatkan penggunaan alat imobilisasi dan alat bantu dengan aman

<. 0iadanya infeksi a. .emakai antibiotika sesuai resep b. Suhu badan normal #. 0iadanya pembengkakan d. 0iadanya pus e. /ngka leukosit dan laju endap darah kembali non"nal f. Biakan darah negatif =. .ematuhi ren#ana terapeutik a. .emakai antibiotika sesuai resep b. .elindungi tulang yang lemah #. .emperlihatkan perawatan luka yang benar d. .elaporkan bila ada masalah segera e. .akan diet seimbang dengan tinggi protein dan itamin * dan % f. .ematuhi perjanjian untuk tindak lanjut g. .elaporkan peningkatan kekuatan h. 0idak melaporkan peningkatan suhu badan atau kambuhan nyeri, pembengkakan, atau gejala lain di tempat terrsebut.

Created By Iwan Sain, S.Kp Kep. Medikal Bedah III

5$

Anda mungkin juga menyukai