Disusun Oleh : Asadullah (201210401011061) Ayu Puspitaning Dewi (201320401011139) Pembimbing Dr. dr. Koernia Swa Oetomo, SpB.FINACS(K)TRAUMA. FICS 1
POSISI APPENDIKS
Irwanto I. Usus Halus, Apendiks, Kolon, dan Anorektum. In: Sjamsuhidajat R, Karnadiharjo W, Prasetyono T, et al., 2010
PERDARAHAN APPENDIKS
DEFINISI APENDISITIS
Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis atau peradangan infeksi pada usus buntu (apendiks) yang terletak di perut kuadran kanan bawah (Smelzer, 2002)
EPIDEMIOLOGI
Apendisitis dapat ditemukan pada semua umur namun <1 tahun jarang dilaporkan Insidens tertinggi pada kelompok umur 20-30 tahun Insidens laki-laki dan perempuan sebanding, utk kelompok usia 20-30 tahun lebih sering laki-laki
ETIOLOGI
Infeksi bakteri: Bacteroides fragilis, bakteri anaerob, gram negatif dan Escherichia coli, bakteri gram negatif, facultative anaerob. Sedangkan bakteri lainnya yaitu: Peptostreptococcus, Pseudomonas, Klebsiela, dan Klostridium, Lactobacillus, dan B.splanchnicus. Erosi mukosa apendiks Fekalit Benda asing yang tertelan Diet rendah serat
KLASIFIKASI
Klasifikasi Apendisitis
Apendisitis Akut
Apendisitis Infiltrat
Apendisitis Perforasi
Apendisitis Abses
Apendisitis Kronik
PATOFISIOLOGI
Obstruksi pada appendix
1. 2. 3. 4.
Gangguan pasase
Akumulasi sekret appendix
Dilatasi lumen
Reaksi inflamasi
Edema appendix
Apendisitis gangrenosa
Apendisitis perforasi
Dinding pecah
13
GAMBARAN KLINIS
1. Gejala awal nyeri atau rasa tidak enak disekitar umbilikus 2. Nyeri menjalar kekanan bawah disertai: Anoreksia Mual Muntah 3. Demam ringan
4. Konstipasi
5. Diare
LOKASI NYERI
Rovsing sign : perut kiri bawah ditekan , akan terasa nyeri pd perut kanan bawah
Psoas sign:
Rangsangan m.psoas penderita dlm keadaan terlentang , tungkai kanan ditahan pemeriksa pasien diminta hiperekstensi atau fleksi aktif
RECTAL TOUCHE
Nyeri abdomen kanan bawah pada jam 10-11
LANJUTAN...
4. Alvarado Score
- Skor 1-4 : Tidak dipertimbangkan mengalami apendisitis akut. - Skor 5-6 : Dipertimbangkan kemungkinan diagnosis apendisitis akut tetap tidak memerlukan tindakan operasi segera atau dinilai ulang. - Skor 7-8 : Dipertimbangkan kemungkinan mengalami apendisitis akut. - Skor 9-10 : Hampir definitif mengalami apendisitis akut dan dibutuhkan tindakan bedah
23
LANJUTAN...
5. Pemeriksaan penunjang: Laboratorium: pemeriksaan leukosit membantu menegakkan diagnosis, pada kebanyakan kasus terdapat leukositosis, terlebih pada kasus dengan komplikasi. Foto polos abdomen Appendicogram
USG abdomen
Ct-Scan
24
FOTO ABDOMEN
25
USG
26
APPENDICOGRAM
27
CT-SCAN
28
DIAGNOSIS BANDING
Gastroenteritis Demam dengue Limfadenitis mesenterika Kelainan ovulasi Infeksi panggul Kehamilan di luar kandungan
29
PENATALAKSANAAN
1. Open Appendectomy Gridiron insisi Rocky-Davis insisi ( transverse )
2. Laparoscopy
30
KOMPLIKASI
Abses Perforasi
Peritonitis
32
LAPORAN KASUS
33
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. Achyar Umur : 59 tahun Jenis kelamin : laki-laki Alamat: Kendangsari 10/14 Suku: Jawa Pendidikan terakhir: S1 Pekerjaan: Swasta Nomor register : 684313 MRS : 23 Januari 2014 Waktu pemeriksaan : 23 Januari 2014 jam 21.48
34
ANAMNESIS
KU : nyeri perut
RPS : Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak 3 hari yang lalu, nyeri dirasakan awalnya di pusar dan ulu hati lalu beberapa jam kemudian nyeri berpindah di perut kuadran kanan bawah. Sejak 2 hari yang lalu pasien demam sumersumer, lemas, tidak nafsu makan, dan diare +/-5 kali sehari disertai mual dan muntah. Hari ini nyeri makin memberat lalu pasien pergi ke rumah sakit. Sebelumnya pasien pernah mengalami nyeri seperti ini namun sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari. RPD : DM (disangkal), HT (-), alergi obat (-) RPK : DM (-), HT (-)
35
PEMERIKSAAN FISIK
36
STATUS GENERALIS:
- KU: cukup Kesadaran: CM GCS : 456 - VS: Nadi RR : 76x / menit, reg : 16 x / menit, reg TD : 110/70 mmHg
Suhu ax : 38,3C
- Kepala dan Leher: A/I/C/D = -/-/-/- Thoraks : Pulmo : I Normochest, pergerakan dinding dada simetris, retraksi suprasternal (-), retraksi intercostae (-). P Ekspansi dinding dada simetris P Sonor di kedua lapang paru A Vesikuler/vesikuler, Rh -/- Wh -/-
37
LANJUTAN...
Cor : I iktus tdk tampak P Iktus kuat angkat (-) A S1 S2 tunggal, gallop (-), murmur (-)
Abdomen I = flat simetris, massa (-) P = Nyeri tekan regio iliac dextra, defans muskuler iliac dextra, massa (-)
+ -
LANJUTAN...
Ekstremitas : Akral hangat + + + +
Edem
+ +
+ +
39
STATUS LOKALIS
- Regio iliaca dextra
+ -
Nyeri tekan Mc-Burney (+) Nyeri tekan lepas (+) Obturator (+) Psoas (+) Rovsing (-) RT: TSA (+), nyeri (-) diseluruh kuadran Alvarado score: 9
40
RT
41
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(23/01/2014) : : 12,9 g/dL
Leukosit
: 25.690 /mm3
Eusinofil : 0,0 Basofil : 0,0 Neutrofil : 90,5 Limfosit : 6,7 Monosit : 2,8 Hematokrit Trombosit : 38,1 % : 251.000 /mm3
42
LANJUTAN...
Kimia Klinik :
SGOT
SGPT BUN Creat GDA
: 41
: 67 : 15 : 1,3 : 119 mg/d
43
LANJUTAN...
Urin Lengkap:
BJ
Ph Nitrit Protein
: 1020
: 5,0 :: 150 mg/dl (3+)
Glukosa
Keton Urobilin Bilirubin
: normal
: 15 mg/dl (2+) : 8 mg/dl (3+) : 3 mg/dl (2+)
Eri
Leuko Cylin Epitel
: 7-10
: 5-7 : granular (+) : 0-1
Bact
Crys Lain-lain
:::44
DIAGNOSIS
Diagnosis : Appendicitis akut
45
PENATALAKSANAAN
a. Planning diagnosis: USG Abdomen
b. Planning Terapi
Planning operasi bila hasil USG Appendicitis Infus RL 14 tetes/menit Injeksi Ranitidine 3x50 mg Injeksi Ceftriaxone 2x1 gram Injeksi Metronidazole 3x500mg c. Planning Monitoring : Vital sign, tanda-tanda perforasi, keluhan d. Planing Edukasi : - Menjelaskan tentang kondisi px dan pengobatan yang akan diberikan - Waspada bila terdapat tanda-tanda perforasi (demam tinggi, nyeri perut hebat, muntah-muntah)
46
Hasil USG tgl 24 januari 2014 - Kesimpulan: Appendicitits acute, hepar/lien/pancreas/kedua ginjal/buli dan prostat normal
47
Pengobatan post op
- RL 14 tpm
- Ceftriacone 2x1 gram iv. - Metronidazole 3x500 mg iv.
48
TERIMAKASIH...
49
Appendicitis Akut Purulenta (Supurative Appendicitis) Tekanan dalam lumen yang terus bertambah disertai edema menyebabkan terbendungnya aliran vena pada dinding appendiks dan menimbulkan trombosis. Keadaan ini memperberat iskemia dan edema pada apendiks. Mikroorganisme yang ada di usus besar berinvasi ke dalam dinding appendiks menimbulkan infeksi serosa sehingga serosa menjadi suram karena dilapisi eksudat dan fibrin. Ditandai dengan rangsangan peritoneum lokal seperti nyeri tekan, nyeri lepas di titik Mc Burney, defans muskuler, dan nyeri pada gerak aktif dan pasif. Nyeri dan defans muskuler dapat terjadi pada seluruh perut disertai dengan tanda-tanda peritonitis umum.
Appendicitis Akut Gangrenosa Bila tekanan dalam lumen terus bertambah, aliran darah arteri mulai terganggu sehingga terjadi infrak dan ganggren. Selain didapatkan tanda-tanda supuratif, appendiks mengalami gangren pada bagian tertentu. Dinding appendiks berwarna ungu, hijau keabuan atau merah kehitaman. Pada appendicitis akut gangrenosa terdapat mikroperforasi dan kenaikan cairan peritoneal yang purulen.
Appendisitis infiltrat
Proses radang appendiks yang penyebarannya dapat dibatasi oleh usus, omentum, sekum, kolon dan peritoneum sehingga membentuk gumpalan massa flegmon yang melekat erat satu sama lain.
Appendisitis abses Bila massa lokal yang terbentuk berisi nanah Appendisitis kronik Nyeri perut kanan bawah lebih dari 2 mgg atau terjadi secara menahun
53