Beton bertulang (reinforced concrete) Beton & baja Kuat dalam menahan gaya tekan (compression), namun lemah dalam menahan gaya tarik. Memperkuat dan menahan gaya tarik
Beton bertulang:
Terjadi retak/patah pada bagian tarik, meskipun P masih kecil Keruntuhan mendadak
Retak kecil, jumlah lebih banyak Mampu menahan beban yang lebih besar Keruntuhan tidak mendadak
semen
air
agregat halus (pasir), ukuran butir 5 mm agregat kasar (kerikil, batu belah), ukuran butir > 5 mm bahan tambah (admixture)
Kuat Tekan beton pengujian silinder standar (diameter 15 cm, tinggi 30 cm) pada saat umur mencapai 28 hari.
30 cm
15 cm P
Tegangan (Mpa) fc
regangan
Beberapa penentu sifat-sifat beton dan nilainya adalah sebagai berikut (berdasarkan SNI 02): Tegangan tekan fc
1,5 ' Modulus elastisitas untuk beton, Ec secara umum: w c 0,043 fc
(berat isi 23 kN/m3) Regangan c = 0,002 atau 0,2 % Regangan cu = 0,003 atau 0,3 %
Kuat tarik beton 1. Tarik lentur (modulus of rupture) 2. Tarik belah (splitting) Kuat tarik lentur (modulus of rupture) fcr didapatkan dari pengujian lentur balok tanpa tulangan baja, dengan rumus:
f cr My I
Pengujian Lentur
P P
f cr
dengan:
My I
M : momen lentur
Diagram momen
gn.
tegangan tarik
Pengujian splitting
f ct
l = 30 cm
2P ld
Kuat tekan beton untuk perancangan Untuk perancangan struktur beton bertulang, kuat tekan beton
Mutu beton dibedakan menjadi: 1. Beton sederhana, dengan kuat tekan fc < 10 MPa 2. Beton normal, dengan kuat tekan fc = 10 30 MPa 3. Beton kuat tekan tinggi fc = 30 50 MPa 4. Beton kuat tekan sangat tinggi > 50 MPa. Kuat tekan beton untuk struktur dalam SNI-02 disyaratkan minimum 17,5 MPa.
Baja tulangan Diagram tegangan-regangan baja tarik secara umum diperlihatkan pada gambar di bawah.
tegangan fmaks fy
Modulus elastisitas:
Es
Es
fy
= 200.000 MPa
maks
regangan
Diagram tegangan-regangan baja tulangan yang dibebani tekan dianggap mempunyai bentuk yang sama.
Tegangan leleh minimum sering digunakan sebagai dasar perencanaan. Dalam perencanaan beton bertulang tidak boleh didasarkan pada kuat leleh tulangan fy yang melebihi 550 MPa, kecuali untuk tendon pratekan.