1. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengeluhkan adanya benjolan sebesar biji salak pada telinga kiri, terdapat 2 benjolan. Benjolan teraba kenyal, berwarna kemerahan, tidak terasa gatal ataupun nyeri. Menurut keterangan pasien, pasien sebelumnya sudah pernah melakukan tindik pada telinga kiri. Sejak 1 tahun terakhir pasien mengaku tidak lagi rutin kontrol, sebelumnya pasien rutin melakukan suntik pada benjolan tersebut. Setelah 1 tahun tidak kontrol pasien merasa benjolan bertambah besar. 2. Pemeriksaan Dermatologis
UKK : Tampak tumor dengan permukaan licin ukuran 4 x 3 x 2 cm pada telinga kiri 3. Topik permasalahan : Bagaimana gejala klinis keloid? Bagaimana tatalaksana pasien keloid? Bagaimana pemeriksaan penunjang keloid ? 4. Pembahasan Definisi Keloid adalah parut abnormal yang timbul sebagai akibat dari proses penyembuhan luka. Jaringan parut abnormal ini terbentuk akibat dari sintesis dan degradasi kolagen yang tidak seimbang. Komponen pemicu pembentuk keloid adalah fibronektin dan glikosaminoglikan yang berlebihan. Manifestasi Klinis Lesi berupa papul, nodul, tumor dari kenyal sampai keras, tidak teratur. Berbatas tegas menebal, padat, berwarna coklat, merah muda dan merah. Lesi yang masih awal kenyal, RM.01.
Tatalaksana 1. Injeksi steroid intra lesi : Triamsinolon asetonid dapat menghambat sintesis kolagen dan pertumbuhan fibroblas secara invitro, triamsinolon asetonid dapat menurunkan TGF . Dengan menurunnya TGF akan menyebabkan ekspresi fibroblas dalam menghasilkan kolagen berkurang, selain itu kulit akan menjadi lebih lunak dikarenakan fibroblas berpoliferasi menjadi miofibroblas yang menyebabkan kontraksi pada luka dihambat pembentukannya. 2. Pembedahan (eksisi) : Tindakan ini mungkin berhasil dengan memuaskan, namun demikian berpotensi menimbulkan kekambuhan. 3. Krioterapi : Digunakanpada lesi yang berukuran kecil, penggunaannya dapat mengurangi nyeri akibat injeksi dan memperpanjang masa penyembuhan. 4. Radioterapi : dapat menyebabkan terjadinya eritema dan hiperpigmentasi 5. Laser : Penggunaan laser tidak cukup memuaskan, terapi laser menggunakan karbondioksida dan argon dapat memicu kekambuhan hingga 90 %. Namun demikian, hasil trapi dengan penggunaan pulsed dye laser yang mempunyai panjang gelombang 585nm. Penggunaan pulsed dye laser menghambat regulasi dari TGF , dan meningkatkan regulasi dari metalproesterase MMP-13 yang akan menekan proliferasi fibroblas keloidalsebaik menginduksi apotosis 6. Silikon Bel Sheet : Penggunaan lembaran silikon gel sheet akan memberikan penghalang terhadap oklusi dan melunakkan bekas luka, juga mengurangi eritem. RM.02.
RM.03.